You are on page 1of 53

-- -:-

Seri Agritekno

TAKAAN
ATIMUR
Menld(rkrltr
Srunpah Kota

',u f Nray,t, [01


Untuk:
Mengelola
Istriku: Ike Sylvia I(artika
Anak-anakku: Virni Budi Arifanti, Adinda
Sampah Kota
Sudradjat, dan Yusuf Z,ikarniln
Harjakusumah
yang selalu meniadi sumber inspirasi dan
dorcngan untuk terus menulis,
bcrkarya, bclajar, dan mengajar

Prof. Dr. lr. H. R. Sudradjat, M.Sc.

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbany&k sebacr;rn,rl.rr'.,l.rrrrlr r,,r lnrhr rl l{nlnl rzin tertulis dari
penerbit.

lsi di luar tanggung jawab percetakan

Ketentuan pidana pasal 72 Utl No I1) l,rlilrr ,'rxr,'

1. Barangsiapadeng:lns+rrtqir;;rrl.rrrl,ilrI,rlr,rl,ilr,l,rl'{rIr!,IrIlrrrrlrrrirtrlrtrU{llll{ll&dimakSUddalam
pasal 2 ayat (1) ;ttirrr Jxr:r;rl 4'l.ry,rl ( I ) rl.rrr .ryrrl i.'r rlrl,rl{!r,r rk,rti,u rlrl(iln Inilj8ra paling singkat
1 (satu) btllan dilrVillilrr (irrrxl,r I,rlrrr(l'.,,,Il'rl lll' I rrlrrrrxrrrl!lr lr{lrr lrrtu tttpiah) ataU pidana
penjara paltnq l;rrr,r / (lrtlrlr) l.rlrrrrll,rr,rt,rr 'l.,r,l,r 1',rlrrr1; lutrydl llp 5.000.000.000,00

ffi
(lima ntiliirr rrrlr,rlr)

2. Barittt0 rItptr rlott1l,rrr..oil{l.tl,r irililyrirl.rr ilr,iltrrrilrl.,rr rr,,rtlrnIrlrur, rtltttt fnenjUal kepada


UmUnr:iu,tlr (ll)l,r,ilr,rl.(r lrrr,rrtl lr,r,,rl ltr'l.rrtl0ir,!, ll,rl, r rl'l,r,rt,r,, llol lttrkail sebagaimana
dimitk:;rrtl 1l,uilr,ry,rl (l) (lll,rrl,il,r rh![(J,r! |rl,rr,r Irrrrl,rr,r 1r,rlrrr11 t,rrrr,r tr (lltttit)tahun dan/atau
dttttriir gt,tltil; lr,ttty,rh llD'r0l) (l{)0 0(l(l ll(! 1lilr,t r,rlr', lill,r rrl,,,rl,) Penebor Swodoyo
.,,,,, t:ii,i,.,,lri"il,rltifuifl,l;liilt{tiiiil i;,il, ,iri

MENGELOLA SAMPAH KOTA


i
Penyusun: I
Prol. Dr.lr. H.R. Sudradjat, M.Sc.

Foto sampul:
Dok.Prof.Dr.lr.H.R.Sudradjat.M.Sc i,,'',-' " Z,,-(I '/l{;-Ll ,t,l a. ,

ilustrasi:
llaftar lsi
Foto r

Angga Wobowo, dok.Prof. Dr.lr. H.R. Sudradjat, M.Sc.,


ReVo. Dranco for clean and cost-etlective house hold refuse disposal, dan dok. HS. Arifin

llustrator:
J. Sugito

Penerbit:
Penebar Swadaya
Wisma Hijau Jl. Raya Bogor Km. 30 Mekarsari, Cimanggis, Depok 16952
Telp. (021 ) 8729060, 872906 1 Fax (021) 877 11277
Http://www.trubus-online.com/penebar; //www.galeribuku.com
E-mail : ps@trubus-online.com
Pemasaran: Niaga Swadaya, Jl. Gunung Sahari lll/7, Jakarta 10610
Telp. (021 ) 4204402, 4255354; Fax. (021) 4214821

Cetakan:
l. Jakarta 2006

PRAKATA

BAB T. MENGENALSAMPAH KOTA 5


A. Sampah Semakin Menumpuk 5
B. Sumber dan Komposisi Sampah Kota 7

BAB z. MODEI, PENGEI,OI-AAN SAMPAH 10


D XCv1121/2006
A. Model Pengelolaan Sampah di Indonesia 10

B. Model Pengelolaan Sampah Luar Negeri 16

Perpustakaan Nasional: katalog dalam terbitan (KDT)

Sudradlat, H.R
BAB g. MENGEVALUASI PENGELOTAAN SAMPAH KOTA
Mengelola sampah kota / H.R Sudradjat
- Cet. 1. - Jakarta: Penebar Swadaya, 2006.
DI INDONESIA .. 20
iv + 100 hlm.; ilus.; 23 cm. A. Perencanaan l,okasi 20

Bibliografi: hlm. B. Manajemen Organisasi ..... 22


rsBN 970-002-021-r ('.'feknikPengumpulan..... 27
'1.
Sampah pengolalt;ttt I .ltttittl l). 'lirlinik Pengolahan 29
1,,. Mlrurit'mcnPemasaranKompos ........ lll

I)r,rrcllrl Srr.trlitt rt

Ir
BAB +. MEMAHAMI TEIOIOLOGI PENGOI.A]IAN
SAMPAH DENGAN BENAR 34
A. Teknologi Aerobik Komposting 35
B. Teknologi Anaerobik Komposting 4r

BAB s. MENGOI-$I SAMPAH KOTAYANG IDEAL


A. Mengenal Sistem Pengolahan Sampah
5o Pralala
5o
B. Memilih Sistem Pengolahan Sampah yang
Terbaik 52
7o

BAB 6. MENGOI-A,H SAMPAH DITPA 75


A. Teknologi Dranco di TPA 75
B. Teknologi Landfilldi TPA 8r
uji syrkur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT sehubungan
dengan selesainya penulisan buku ini.
BAB Z. PEMASARAN DANANALISIS FINANSIAL . . . . . . . . 8Z
Permasalahan sampah kota tidak hanya teknis, tetapi juga
A. Pemasaran Hasil Olahan Sampah 87
sosial, ekonomi, dan budaya. Masalah utama sampah kota
B. Analisis Finasial Aerobik Komposting . . . 9o
umumnya terjadi di TPA (Tempat Penampungan Al<hir) terutama
C. Analisis Finasial Anaerobik Komposting . . 93
di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung, Semarang, dan Medan. Masalah tersebut di antaranya
DAFTARPUSTAKA 97
keterbatasan lahan TPA, produksi sampah yang terus meningkat,
teknologi proses yang tidak efisien dan tidak ramah lingkungan,
serta belum dapat dipasarkannya produk hasil sampingan sampah
kota. Padahal, produkhasil sampingan sampah sebenarnya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah, misalnya pupuk
organik, biogas, dan tenaga listrik.
Pupuk organik bisa menggantikan pupuk kimia yang harganya
tinggi dan selalu meningkat seiring dengan meningkatnya harga
BIIM. Demikian pula biogas atau tenaga listrik sampah adalah
balran cnergi alternatif (bi ofuet) yangdapat diperbaharui
(r'crrcrrrrrbk) sebagai pengganti bahan bakar BBM yang semakin
langk;r rlirn rnahal. Oleh karena itu, para pengambil kebijakan
pengt'krlir sarnpah kota dituntut unfuk menemukan pengelolaan
lingkrrngln yitng berbasis sistem produksi. Artinya, sampah dilihat

l'cttclltl Srvltrltrt rr Mengelola Sampah Kota Mcngelola Sirrrrllalt Koltt Penebar Swadaya
sebagai bahan baku untuk diproses menjadi produk komersial
yang dapat dijual serta bersih lingkungan.
Permasalahan yang muncul di TPA, akan nrerambat ke arah
hulu yang mengakibatkan terhenti atau terhaml)atnya pengangkut-
an sampah dari sumber sampah ke TPA. Dampaknya, sampah akan
menggunung di kota dan disertai akumulasi polusi yang
ditimbulkannya.
Ba[ I
Untuk mengatasi masalah sampah, dibutuhkan sistem lUlengenal Samlan fiom
pengelolaan yang baik. Pengelolaan sampah kota bertujuan agar
tercipta kebersihan lingkungan. Dengan armada angkutan sampah
yang besar, jumlah personil yang memadai, keteraturan jadwal,
serta ketepatan lokasi obyek sampah maka masalah kebersihan
lingkungan di sumber sampah dapat diatasi dengan baik.
Bahasan dalam buku ini lebih menitikberatkan kepada analisis
yang bersifat teknis dan teknologis, yaitu beberapa alternatifcara
mengatasi masalah sampah kota dengan menerapkan teknologi
kota secara sederhana diartikan sebagai sampah
terapan, baik yang sudah dikenal atau belum dikenal di Indonesia. Qampah
LJorganik maupun anorganikyang dibuang oleh masyarakat dari
Misalnya, penggunaan teknologi di TPS (Ternpat Penampungan
berbagai lokasi di kota tersebut. Sumber sampah umumnya berasal
Sementara) dan kombinasi teknologi di'l'lrA sehingga dihasilkan
dari perumahan dan pasar.
produk yang habis terjual.
Tulisan ini diharapkan berguna bagi praktisi pengelola sampah A. Sampah Semakin Menumpuk
kota di setiap kota atau kabupaten di Indonesia, tetapijuga
. Sampah menjadi masalah penting untuk kota yang padat
bermanfaat bagi khasanah ilmu pengetahuan. Semoga buku ini
penduduknya. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor
bermanfaat untuk mengantarkan negara Indonesia menjadi negara
sebagai beriliut.
yang lebih bersih. Amin.

Bogor, September zoo6

i] Penulis

Sompoh kolo.
l Volume sompoh
semokin besor
sehinggo melebihi
doyo lompung TPA

I Penebar Swarlrrr,;r Mengelola Sampah Kota


Volume sampah sangat besar sehingga melebihi kapasitas B. Sumber dan Komposisi Sampah Kota
daya tampung tempat pembuangan sampah akhir atau TPA. Sumber sampah yang terbanyak dari pemukiman dan pasar
Lahan TPA semakin sempit karena tergeser tujuan tradisional. Sampah pasar khusus seperti pasar salur malur, pasar
penggunaan lain. buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar
(gS%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani.
Teknologi pengelolaan sampah tidak optimal sehingga sampah
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam,
Iambat membusuknya. Hal ini menyebabkan percepatan
peningkatan volume sampah lebih besar dari pembusukannya.
tetapi secara umum minimal 7;%Ierdii dari sampah organik dan
sisanya anorganik.
Oleh karena itu, selalu diperlukan perluasan areal TPAbaru.
Hasil survai di Jakarta, Bogor, Bandung, dan Surabaya pada
Sampah yang sudah matang dan telah berubah menjadi kom-
tahun 1987 menunjukkan komposisi sampah rata-rata sebagai
pos tidak dikeluarkan dari TPA karena berbagai pertimbangan.
berikut.
Manajemen pengelolaan sampah tidak efektif sehingga sering Volume sampah 2-2,S lt/kapita/hari
kali menjadi penyebab distorsi dengan masyarakat setempat. Berat sampah o,5 kg/kapita/hari

Pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak Kerapatan 2oo-3oo kg/m3


positif kepada lingkungan Kadar air 65-75o/o
Sampah organik 75-95%
Kurangnya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama
Komponen lain:
dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah sehing-
S Kertas 6%
ga menyebabkan teftumpuknya produk tersebut di TPA
W Kayu S%
N Plastik 2o/o

,$, Gelas r%
Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan,
sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena N Lain-lain 4%
dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan, terutama di
kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung,
Palembang, dan Medan. Menurut prakiraan, volume sampah yang
dihasilkan per orang rata-rata sekitar o,5 kg/<apita/hari. Jadi,
untuk kota besar seperti Jakarta yang penduduknya rojuta orang,
sampah yang dihasilkan sekitar 5.ooo ton/hari. Sementara potensi
sampah di kota lain seperti Bandung sebesar r.3oo ton/hari dan
Surabaya 1.5oo ton/hari. Dengan jumlah yang tergolong besar
tersebut, perlu adanya penanganan yang khusus. Bila tidak cepat
ditangani secara benar maka kota-kota tersebut akan tenggelam
dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala dampak
negatif yang ditimbulkannya.
Sompoh soyuron. Sonrpoh orgonik berupo soyuron biosonyo berosol dori posor soyur'moyur

Mengelola Satttpalr Kotir l'r.rrt,lr;rr Surtrl;tr rt


Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata buangan
sampah kota adalah o,5 kg/kapita/hari. Dengan mengalikan data
tersebut denganjumlah penduduk di beberapa kota di Indonesia
yang dipublikasi oleh NUDS Q'{ational Urban Deuelopment
Strategy) tahun zoo3 maka dapat diketahui prakiraan potensi
sampah kota di Indonesia, yaitu sekitar roo.ooo ton/hari. Adapun
data potensi sampah kota di beberapa kota di Indonesia dapat
dilihat padaTabel z.

TABEL 2. POTENSI SAMPAH KOTA DI BEBEMPA KOTA DI


INDONESIA
lJlHfififfiiF !+"iL

-iii;i!t
l,r:liri
iriii
il;il
TP;ii ,j illi-$.f.#,1itiffidffiffi
I
Jakarta 9.783.308 4.892

Kerlos koron (o), koyu (b), don plostik (c). Urulon sompoh berdosorkon kemudohon dolom 2 Surabaya 2.9 r3.973 1.457
penguroionnyo (degrobilitos)
3 Bandung 2.603.855 L30 t

Meskipun hanya bahan organik yang bisa terurai oleh


4 Bekasi 577.958 789
mikroba, tetapi setiap jenis bahan berbeda tingkat kcmudahan
5 Tangerang 1.466.596 733
dalam penguraiannya (degraclibilitrts). I':ttlit'l'alrcl t terlihat bahwa
kertas koran, hemiselulosit, tlatt l<itl{xrlritlt'itt rtltttlah terdegradasi. 6 Semarang r.454.932 727

Kertas bungkus, bantbtt, lctttitli, tlittt lltrrtcitt agak sulit terdegra- 7 Malang 828.7 t 0 414
dasi, sedangkan kayu, lignirt, tlln plastik harnpir sama sekali tidak
I Surakarta *4.479 267
terdegradasi.
9 Denpasar 485.538 243

TABEL I. DEGMDIBILITAS DARI KOMPONEN SAMPAH KOTA l0 Yogyakarta 442.824 72t


iilltsii ;i|l*lKsmponmSrnurh&q,liiliil1Ei*li,tia1i1 i $! i&Il;; il Bogor 308.246 t54
Selulosa dari kertas koran 90
2 Selulosa dari kertas bungkus 50 l2 Cirebon 267.986 t33
3 Kayu/ranting berkulit 5
t3 Sukabumi I 35.338 67
4 Bambu 50
7A l4 Magelang I 26.500 63
5 Hemiselulosa
(r,.' Kerbohidrat i70 t5 Cianjur r05.93 I 53
,7,.4
l!:llilir:l:lirlrrl :rlrl,ltl$::, * Sumber: NUDS (National Urban Development Strategy),2003
$,r::r:, k lil:l',i:,,, :::liiiilillilli9.0illliil:illi:

9 f&Sl.i!l,,ilitl:fli:i:ll:::flil::ri:tiltil:lr:iilili::riri:rl:ir:rrfiirti::.,, ,liilil{iiiiffili
r0 Plartik r:ti:lll..rr :rtii:iii;iliill!:l1f0:,'
Sumber: Sudradlat dkk., I 987

l't'rrcbar Swadaya Mengelola Sarnpah Kota Merrgelola Sampah Kota l't'rrr'lr;rr' Srr;rrl;rr ;r

/.
dilakukan untuk suatu kota yang volume sampahnya tidak begitu
besar.
Pengolahan sampah yang kedua lebih maju dari cara urugan,
yaitu tumpukan. Model ini bila dilaksanakan secara lengkap
sebenarnya sama dengan teknologi aerobik. Hanya saja tumpukan

ffiaft f; perlu dilengkapi dengan unit saluran air buangan, pengolahan air
buangan (leachate), dan pembakaran ekses gas metan (flare).
Moilel Pengelolaan Model yang lengkap ini telah memenuhi prasyarat kesehatan
lingkungan. Model seperti ini banyak diterapkan di kota-kota
$amRah besar. Namun, sayangnya model tumpukan ini umumnya tidak
lengkap, tergantung dari kondisi keuangan dan kepedulian pejabat
daerah setempat akan kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Aplikasinya ada yang terbatas pada tumpukan saja atau tumpukan
yang dilengkapi saluran air buangan, jarang yang membangun unit
pengolah air buangan. Meskipun demikian, ada suatu daerah
yang mengelolanya dengan lueatif. Berikut ini beberapa model
eskipun banyak kota atau kabupaten memiliki cara
pengolahan sampah di beberapa kota di Jawa.
pengolahan sampah, tetapi modelnya tidak banyak berbeda.
Hampir di setiap daerah menerapkan model yang paling sederhana
dan dirasakan cukup aman. Alasannya cukup masuk akal yaitu
anggaran APBD tidak seyos/anya diinvestasikan untuk hal yang
konsumtif. Bila tidak dirasakan dampak negatif terhadap
lingkungan maka model pengolahan sampah tersebut bisa saja
dilanjutkan. Namun, bila dampak negatif sudah dirasakan maka
mulai harus dipikirkan mencari model baru yang lebih efisien dan
aman.

A. Model Pengelolaan Sampah di Indonesia


Model pengolahan sampah di Indonesia ada dua macam, yaitu
urugan dan tumpukan. Model pertama merupakan cara yang
paling sederhana, yaitu sampah dibuang di lembah atau cekungan
tanpa memberikan perlakuan. Urugan atau model buang dan pergi
ini bisa saja dilakukan pada lokasi yang tepat, yaitu bila tidak ada
pemukiman cli bawahnya, tidak menimbulkan polusi udara, polusi
Model pengeloloon sompoh lumpukon di lndonesio. Kelengkopon perololon lergonlung
pada air sungli, krrtgsor, atau cslctilia. Model ini umumnya kondisi keuongon don kepedulion pelohot doeroh selempol okon keseholon lingkungon

I O llettelltr S*;trl,n.t Mr:rr1;<rlol;t Sarnpal-r Kota Mengelola Sampah Kota l'r'rr,'lr;rr Su;r,l;rr rr 'l 'l

(,,
1. DKI Jakarta (Bantar Gebang) Pembakaran gas metan juga dilakukan pada beberapa

Pengolahan sampah DIC Jakarta di Bantar Gebang telah timbunan meskipun tidak tertata baik. Pemisahan material
didirikan sejak 20 tahun lalu (tahun 1986). l.okasi lahan di anorganik dilakukan oleh pemulung yang jumlahnya puluhan
Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI orang serta sudah merupakan kegiatan sosial-ekonomi tersendiri

Jakarta mernbayar tipping feekepada Pemda Bekasi sebesar dan melibatkan bisnis yang nilainya cukup besar. Meskipun model

Rp 6o juta per ton sampah. TPA Bantar Gebang dikelola dengan ini sangat minimal, tetapi terbukti efektif dan telah menolong
penerapan sistem tumpukan yang dilengkapi dengan IPAS masyarakat DKI Jakarta dalam mengatasi masalah sampah.

(Instalasi Pengolahan Air Sampah) dan sistem drainase. Sistem Permasalahan sampah di DKI Jakarta saat ini adalah volume

drainase ini untuk menampung airbuangan atau lindi hitam sampah yang sudah tidak bisa ditampung lagi oleh areal yang ada.
(leachate) ke dalam IPAS dan membuangnya ke sungai terdekat. Perluasan areal ke daerah lain, terutama lintas provinsi tidak akan

Sistem IPAS menggunakan actiuated sludgesystem, yaitu memecahkan persoalan, tetapi hanya akan memindahkan

danau yang diberi aerasi dengan agitator (pengaduk bertenaga persoalan. Dengan pendekatan ilmiah diharapkan akan ada jalan

besar). Operasional IPAS dan kebersihan drainase perlu dikontrol keluar yang lebih arif dan efektif.

dengan baik setiap hari agar tidak terjadi Haim dari masyarakat
tentang kualitas air buangan. Demikian juga jalan yang dilalui truk z. Surabaya (Sukolilo)
perlu dijaga kebersihan dari tetesan air yang keluar dari truk dan
Model TPA di Surabaya persis sama dengan DIC Jakarta.
sampah yang berserakan sepanjangjalan tersebut. Tujuannya agar
Sekitar tahun 198o-an TPA Sukolilo diprotes oleh masyarakat
terhindar dari bau, pemandangan yang tidak sedap, serta muncul-
setempat karena menimbulkan polusi bau, padahal masyarakat
nya penyakit yang berhubungan dengan kesehatan kulit dan paru-
datang ke lokasi setelah TPA tersebut berjalan beberapa tahun.
paru. Namun, pada kenyataannya, pada tahun zoo5 penduduk di
Namun, hal ini tidak bisa diabaikan karena masalah sosial bagian
sekitar TPAterserang penyakit dermatitis sebanyak 2170 orang.
dari masalah sampah kota. Sebagai jalan keluar, Pemerintah Kota
(Pemko$ Surabaya selanjutnya mengimpor t unit incinerator
(pembakar) sampah dari Inggris. Ternyata, alat tersebut tidak
efektifkarena biaya pembakaran sangat besar dan polusi bau
berubah menjadi asap dan debu, bahkan partikulat.
Aplikasi incinerator di Indonesia kurang sesuai karena kadar
air sampah sangat tinggi (>8o%) sehingga sebagian besar energi
yang digunakan unhrk membakar (minyak residu) adalah untuk
menguapkan air. Hal tersebut mengakibatkan biaya operasional
Pemhohon som-
alat tersebut menjadi sangat tinggr. Solusinya adalah TPA dipin-
poh onorgonik
oleh pemulung.
dahkan lokasinya ke daerah pantai di wilayah kabupaten
Kegiolon ini Sidoardjo. Masalah yang mungkin timbul di TPA baru ini adalah
memilikiniloi
salinitas yang bisa menghambat efektivitas kerja mikroba. Selain
ekonomis yong
tukup besor
itu, air buangan(leachate) dari sampah akan mengotori

I
12 Penebar Swatlitya Mt:rr1;olola Sarnpah Kota Mengelola Sampah Kota Pt,rrt.lxrr Sw;rrl;nr' { 3

I
perairan/perikanan karena jaraknya yang terlalu dekat. Semua masuk kembali ke kandangnya masing-masing. Berdasarkan
kelemahan tersebut sebenarnya dapat diatasi dengan pendekatan penelitian dari \,[HO, ternyata susu sapi TPAtersebut aman dan
teknologi asal memungkinkan biayanya. tidak tercemar oleh kotoran yang berasal dari sampah. Jumlah sapi
C pada tahun 1995 mencapai r.ooo ekor. Sapi tersebut menghasilkan
-C
susu dan daging bagi penduduk sekitar yang tadinya adalah para
a.
I pemulung.
Pada awal pembangunan TPA, pendudukyang tinggal di
pinggir sebelah kiri dan kanan jalan menuju TPA adalah pemulung
yang diimpor dari daerah lain. Pemulung tersebut diberikan gubuk
sederhana (settlement) oleh pemda setempat. Kini gubuk-gubuk
tersebut telah berubah menjadi rumah bata dan hampir setiap
rumah memiliki motor. Anak-anaknya pun disekolahkan di
lncinerolor. Aplikosi perguruan tinggr. Setiap pagi hari, berpuluh-puluh truk parkir di
incinerotor di
sepanjang jalan menuju TPA melakukan transaksi bisnis jual-beli
lndonesio kurong
sesuoi koreno kodor material selain sampah, seperti kertas/karton, besi, plastik, kaleng,
oir sompoh songot dan aluminium. Model ini ternyata bisa dijadikan contoh cara
linggi
pengelolaan sampah yang berhasil karena terasa manfaatnya bagi
masyarakat tingkat rendah, di samping juga dapat mengatasi
3. Solo (Mojosongo)
masalah lingkungan.
Pengolahan sampah di Kota Solo perlu dibahas secara khusus
karena cukup menarik. Model pengolahan adalah cara tumpukan
seperti di daerah lain. Kelebihannya adalah sampah pada 4. Daerah lainnya
gundukan yang telah menjadi kompos dibagi-bagikan secara gratis Di beberapa kota di Jawa Barat yang penduduknya tidak
kepada masyarakat. Masyarakat menyaring kompos dari bahan begitu padat dan memiliki topografi lembah dan pegunungan
organik yang tidak terurai serta kotoran kasar, kemudian dijual. seperti di Kota Kuningan, Sumedang, Garut, Ciamis, dan
Dengan cara ini ada sistem input dan sistem output sehingga Tasikmalaya, sampahnya dibuang ke lembah. Cara tersebut juga
luasan areal TPA untuk timbunan sampah akan lebih lama penuh dianut pada kota lainya di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena
karena ouputberupa kompos selalu keluar dari areal tersebut. cukup efektif dan murah.
Masyarakat sekitar juga diuntungkan karena adanya Di Joryakarta, pengolahan sampah dilakukan dengan cara
penghasilan tambahan yang cukup besar. Selain itu, sistem tumpukan dan dilengkapi dengan unit pengolahan sampah masinal
tersebut berhasil memacu tumbuh-kembangnya pertanian organik (rnesin) yang dikelola oleh pemda setempat. Cara tumpukan telah

di wilayah tersebut. Hal lain yang menarik adalah adanya hewan dilakukan secara profesional. Di Malang, TPA cara tumpukan
ternak sapi yang dipelihara oleh penduduk sehtar dengancara rlihrngrrrt dengan bantuan dana asing dan dirancang secara modern
dilepas secara liar di areal TPA untuk mencari makanan sendiri. tlt'ng:rrr rrrcngambil lokasi di suatu lembah. Di Bogor, terutama
'l'l'A rli rLrt,r'lh Gunung Galuga, leuwiliang, juga menggunakan cara
Sapi-sapi ini pada pagi hari keluar sendiri dan pada wakru magrib

14 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota Mlrrl;ulolrr Strrrrlt;rlr Kotir [\'nt'birrSw;rlirvr, 15

\ ,'l
IVI0I)}.]I, T!]N(;ELULAAN DATITAH

tumpukan, tetapi karena tingginya curah hujan maka sampah kota


memerlukan wakru cukup lama untuk pembusukannya. Model
incineratoryang diimpor dari Perancis pernah dicoba, tetapi
akhirnya kembali gagal seperti di Surabaya. Di Bandung kasusnya
sama dengan DKI Jakarta, yaitu kemampuan TPA di daerah
Lembang sudah tidakbisa mengatasi volume sampah yang begitu
besar, di samping cuaca yang sangat dingin sehingga pembusukan
berj alan sangat lambat.

B. Model Pengelolaan Sampah Luar Negeri


Di tahun terakhir, telah ada stt:tttt aturan tentang prakarsa Pengongkulon

manajemen sampah padat yang tlilakukan oleh negara-negara sompoh di luor


negeri. Truk yong
Eropa, Australia, Austria, Selandia Baru, dan Jepang. Sebagai
digunokon kodong
contoh, pemerintah Jepang sedang bekerja ke arah suatu target dilengkopi dengon
pengurangan timbunan sampah sebanyak 75%. Sebagian besar olol penrotoh

fokus dari program ini pada gF.(reduce,' recyle, danre-use).


Umumnya pengelolaan sampah di luar negeri, khususnya
cokelat. Adapun kantong sampah barang beracun berwarna
Eropa, sudah dimulai di rumah tangga, yaitu dengan memisahkan
merah. Selain di lokasi perumahan, pemerintah setempat juga
sampah organik dan anorganik. Kantong sampah terbuat dari
menyediakan tempat sampah di lokasi strategis untuk tempat
bahan yang bisa didaur ulang. Wama kantong dibedakan antara
buangan sampah di lokasi umum. Konstrulai tempat sampah
sampah organik dan anorganik. IQntong sampah organikbiasanya
sedemikian rupa sehingga mudah diangkut oleh truk sekaligus
berwama hijau, sedangkan kantong sampah anorganik berwarna'
bersama tempat sampahnya ke lokasi pengolahan.
Sampah organik diambil oleh trukyang memiliki drum
c c
'C iiirlP,gqP '= berputar dilengkapi pisau pencacah dan mikroba perombakbahan
a. @. organik. Dengan cara ini pencampuran dapat dilakukan secara
I I
efisien dan merata karena volume sampah tidak begitu besar sefta
drum tersebut berputar dengan konstan. Kadang truk tersebut
fungsinya hanya mengangkut, sedang pencacahan sampah
dilakukan di tempat pengolahan.
Setelah sampai di lokasi pengolahan, sampah dituangkan ke
dirl;rrrr tcmpat penampungan, lalu diangkut oleh conueyor untuk
dipisirIrkan dari material anorganik (besi). Pemisahannya menggu-
rr ir l<r r r r r l r r rr7 r r t' t ic separator. Sementara pemisahan material ringan
st'1x'r'ti lit'r'lirs, plastik, dan kain dengan rnengguirakan teknik
Tempot sompoh di luor negeri. Diletokkon di lokosi yong strotegis

{6 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota Mlnrlclol;r li;lrrp;rlr Kolir l'r'rtcllrt Srrrtrl;n;, 17

t,
sentrifugal/tromol berputar. Material yang berat selain besi seperti TABEL 3. KOMPOSISI SAMPAH ORGANIK DAN NII.A!
gelas atau potongan kay,u dipisahkan dengan menggunakan KALORNYA DI EROPA
hembusan udara (oir classiJ-ter). Selanjutnya, sampah diangkut ke Fereentesr Mlrl.Itulor Total HaIs
Ha Jenl* &mpah
ruang pengolahan (kornpo.srurrT ). Material anorganik yang masih &) $t/,td {f!ilton}
I Sampah daun t7 5,7 969
bisa didaur ulang dipisahkan, scrlangkan yang tidakbisa didaur
2 Sampah sayur dan buah 43 t4,2 6.1 06
ulang dibakar menggunakan irtcirtcrotor.
Cara pengolahan sampah organik pada dasarnya ada 2 macam, 3 Kertas 3 t5.6 468

yaitu menggunakan m<xlcl rcaktor rlan nonreaktor (di tempat 4 Tekstil 5 36,.8 I.840

terbuka atau hanya bagian atls tcrtrrtup atap). 5 Kotoran t2 6.9 828

Model nonreahor yaitu scbagai lxrrikut. 6 Macam-macam 2 r8,I 362


Total nilai kalor
a) Agitated solidbed (urirrrlruru), blik yang diberi aerasi atau 7 82 r0.573
Sumber:Wilde, D. dan Van. Hille, I 986
tidak diberi aerasi.
b) Starrc soilbed,baik yang dibcri acnrsi aluu aerasi alami.
Berdasarkan Tabel 3, komponen sampah organik sekitar 8z%.
Model reaktor yaitu sebagai berikrrt. Dari persentase tersebut ada yang mudah terurai (89%) dan sulit
a) Rotating drum, jenisnya terdiri rlari r/i.sTrerse flow, cells in terurai (r7o/o). I{adar air di Eropa berkisar t1-go%. Berbeda
series, dan complete mix. dengan sampah kota di Indonesiayang kadar aimya 7o-8o%.
b) Bin reactor, jenisnya terdiri dari rt,<{rurrTular tankage dan Tinggi kadar air tersebut akan menlulitkan di dalam proses
inclinedJlow relctor. pengolahannya. Adapun secara teoritis total nilai kaior yang
diperoleh dari r ton sampah yang dibakar yaitu sebesar ro.573 MJ.
Model-model tersebut memiliki kclt'bihan dan kelemahan
Berbeda dengan Eropa, Malaysia dan Brunei masih mencari
sendiri dan tidak akan dibahas secara rlt'til, kecuali model windrow.
cara untuk mengatasi masalah pengelolaan sampah. Buktinya,
Model windrow mirip model tumpukirn. St'lrclum unit pengolah
kedua negara tersebut akan mengimpor alat composter buatan
sampah dibangun, terlebih dahulu telah rlillrat negosiasi dengan
Bandung. Pengelolaan sampah di Malaysia dengan landfill,bahkan
perusahaan pertanian atau perkebunan yaru{ akan menyerap
di hampir di seluruh Malaysia menggunakan open dumping.Hal
produk kompos sampah kota yang dihlsilli:rn. Dcngan demikian,
tersebut tidakjauh berbeda dengan pengelolaan sampah di
areal untuk proses komposting tidak tcrsita olch produk kompos
Indonesia. Sementara pengelolaan sampah Singapura memiliki
yang tidak terjual. Selain itu, adanya pcnrLrlxrtan yang diterima
manajemen yang rapi dan diolah dengan teknologi tinggi yang
dari kegiatan tersebut.
dimanfaatkan untuk membuat pulau. Di negara tersebut memiliki
Selain cara pengolahan sampah yang lrt'r'bcda dan variatif di
sistem pembakaran sampah dengan teknologi sistem kontrol digital
Eropa, komposisi sampahnya juga berbula. Ilal ini disebabkan pola
dilokasi teftutup. Dengan pembakaran tersebut, diperoleh panas
makan yang berbeda sehingga ketersecliaan barang di pasar pun
untrrl< menggerakkan turbin dan pembangkit listrik. Tempat
berbeda. Secara umum komposisi sampah tli l)ropa mirip dengan
1rc r r r I r: r l<a ran hanya mengonsum si zo% dari energi listrik yang
sampah yang berasal dari pasar swalayan. Atlapun contoh
tlihirsillian tlan sisanya (Bo%) dijual.
komposisi sampah di Eropa, terutama Belgia, dan nilai kalor
yang dikandungnya dapat dilihat di Tabel 3.

{I Penebar Srvaclaya Mengelola Sampah Kota l'r,ttclr:rrSrr:rrl.rr. 19

L ,,)
'ASi PENGELoLAAN SAMpAH
Kora or INooNEste
:' i :,;;,,,iij[1.tJifiriillriuji,iffiffidilffiffi{ ,
fiili+.1:!;ii ,1]j, ,1 , .

ffimM ffi
MGnueualuasi Penuelolaan
$ampan flola ili lndonosia

memahami modelpengekrlaan sirrrrpah kotl maka


Qetelah l-okosi IPA. Jorok ontoro TPA dengon lokosi sumber oir horus
L)dalam bab ini akan dievaluasi kekrbihtn rlan kclcrnlhan dari diperhotikon

pengelolaan sampah kota di Indonesia pacla saat ini. Arlrpun


evaluasinya mencakup perencanaan lokasi, manaje mc n kt' n tl a raan ffi Diupayakan jalan menuju TpA dibuat jalur sendiri dengan
dan angkutan sampah, manajemen pengolahan, teknik
batas aman yang tidak boleh dibuat pemukiman selebar
pengumpulan, teknik pengolahan, serta manajemen pemasaran.
1oo m kiri-kanan jalan.
ffi Mulai jarak r km mendekati lokasi TpA di kiri_kanan jalan
A. Perencanaan Lokasi dijadikan tempat pemukiman pemulung. HaI ini untuk
Kesalahan dalam perencanaan lokasi TPA sering kali pengamanan dari protes masyarakat, mendorong bisnis di
menyebabkan protes dari masyarakat sekitar. Oleh karena itu, sekitar TPA' dan meningkatkan taraf hidup masyarakat
perlu diidentifikasi terlebih dahulu dampak negatif dari keber- miskin.
adaan TPA, kemudian ditetapkan prasyarat penetapan lokasi TpA. M TPA sebaiknya dialokasikan mengarah ke hilir, tetapi tidak
Berikut ini disampaikan prasyarat penetapan suatu lokasi TPA. terlalu dekat ke pantai karena untuk menghindari pencemaran
w l,okasi TPAditempatkan jauh dari pemukiman penduduk. perairan. Minimal jarak ke pantai adalah ro km. Selain itu,
w Jalan untuk mencapai lokasi dapat ditempuh tanpa melalui TPA sebaiknya mendekati aliran sungai untuk menetralisir
pemukiman atau kampung. Dihindarkan jalan sempit yang di polutan sampah melalui pencucian dan pembilasan olch air
kiri-kanannya adalah pemukiman penduduk karena baunya srrngai sepanjang aliran sungai menuju pantai.
akan langsung terjebak di dalam kamar-kamar di setiap rumah : 'l'l'A ti<l.k boleh dialokasikan
di claerah yang rlirrgirr l<;r*,rur
penduduk. r r.r rgh.r,bat pr.scs 1x'r.rrr ll,
rr li,r r r r r
l<:r r r Ilrr hr r r *r.g: r r r i l,.

20 Penebar Swadava Mengelola Sampah Kota

L
MENcEVALUAsT PENGELoLAAN SAMpAH Kora ot INDoNEsTA
,i l,

il TPAbisa ditempatkan di tengah-tengah hutan (HTI) atau


biasanya setara dengan eselon
3. Sementara manajer administrasi
perkebunan dan di hulu gunung. Tujuannya agar TpAjauh
dan manajer operasional setara dengan eselon
dari lokasi pemukiman karena limbah buangannya akan 4 di pemkot
tersebut. Di bawah manajer administrasi adalah
eselon 5,
mencemari sumur penduduk. TpA di lokasi tersebut bisa
sedangkan selebihnya adalah personil honoreryang
diberi upah
difungsikan sebagai sumber pupuk organik pengganti pupuk
dari retribusi agar tidak memberikan beban yang berat
bagi
kandang untuk areal hutan atau perkebunan.
keuangan pemkot. Jumlah personil lapangan disesuaikan
dengan
volume sampah yang harus diangkut setiap hari, kemudian
B. Manajemen Organisasi dibuat
standarjumlah personil per satuan volume sampah.
Di Indonesia, pengelolaaan santpah kota dilalaanakan oleh
dinas kebersihan kota, meskipun clalanr praktiknya kadang dikon- z. Manajemen keuangan dan retribusi
trakkan kepada pihak swasta. stnrkt,r,rganisasi dinas kebersihan
Manajer keuangan dan retribusi harus bisa menghitung
kota pada lazimnya seperti terlihat patla ()arnbar r. Ada beberapa
besarnya retribusi sampah yang optimal bagi pemda.
aspek manajemen yang penting antar:r lairr nranajemen personil, Namun,
biaya tersebut juga disesuaikan dengan kemampuan
manajemen keuangan dan retribusi, nurrr:rjenren kendaraan dan masyarakat
berdasarkan strata kemampuan ekonominya. Misalnya,
angkutan sampah, serta manajemen untuk
1x'n gol ah an. suatu lingkungan pemuki man real estate,besarnya
retribusi
berbeda dengan lingkungan kompleks pegawai negeri,
1. Manajemen personil lingkungan
BTN, dan lingkungan masyarakat ekonomi lemah/kampung. -
Struktur organisasi menentuka rr lxts:r rn.ylr .j r r r r li h lxrrsonil
r r Sumber keuangan tidak hanya berasal dari retribusi
saja, teiapi
sekaligus mempengaruhi biaya,p.r'irsi,u:r l x',1it,k rluu, sampah juga bisa berasal dari penjualan hasil sampingan
1
sampah kota
kota. Seorang top manajeme, (kep;rLr rli.rrs) rl:rr.i ,rg..isasi ini, seperti penjualan kompos dan bahan anorganik. Biaya
pengolahan
sampah harus bisa diatasi dari hasil penjualan kompos
tersebut.
Bila biayanya terlalu tinggi maka perlu dipertimbangkan
kemungkinan pengelolaannya diserahkan ke pihak ketiga (di
luar
pemda) sepanjang kelayakan ekonominya memungkinkan.

Iruk pengongkut
sornpoh. Junrloh
kendoraorr tlrrrr
pcrronrl rrrrllkrrlrrrr

Gombor l. Diogrom struklur orgonisosi pengeloloon sompoh koto rlih'rrlrrlrrrr


h,t rIr',rrrI rrrr
vrrlrlrr,, ..,r,,,1,,t|t
22 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota p.t hrrr r
3. Manajemen kendaraan dan angkutan sampah Biaya bahan bakar 5 truk
Manajemen angkutan sampah tidak terlepas dari manajemen @Rp z5o.ooo,oo/hari ...Rp 3Z.Soo.ooo,oo
kendaraaan angkutan (truk) yaitu penetapan jumlah truk yang M Biaya pemeliharaan 5 truk
diperlukan serta keberadaan bengkel yang fungsinya menjaga agar (roo/o daibiaya bahan bakar) ... .Rp 3.75o.ooo,oo +
kondisi truk selalu layak operasi. Jumlah kendaraan dan personil
Total biaya operasional .. .Rp 5r.z5o.ooo,oo
angkutan ditentukan oleh buangan volume sampah per hari.
Berdasarkan perhitungan, biaya operasional angkutan sampah
a. Asumsi per bulan adalah Rp 5r.z5o.ooo,oo.
Adapun asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
retribusi sampah adalah sebagai berikut. c. Prakiraanbiayaretribusi (zoo6)
t) Satuan terkecil untuk buangan volume sampah adalah Berdasarkan perhitungan buangan sampah o,5 kg/kapita/hari
roo ton/hari atau setara dengan 5oo m3/hari. maka roo ton sampah berasal dari zoo.ooo orang/hari. Bila
z) Kapasitas r kali angkut adalah ro m3 dan setiap truk menjalani r keluarga anggotanya 5 orang maka buangan tersebut berasal
to kali angkut. Dengan demikian, kebutuhan jumlah trukuntuk dari 4o.ooo keluarga. Biaya retribusi rata-rata per keluarga per
setiap roo ton sampah/hari adalah 5 buah truk. bulan adalah Rp 5r.z5o.ooo,oo/4o.ooo keluarga =
3) Satu buah truk memiliki 4 orang personil termasuk sopir Rp r.z8r,oo/keluarga.
sehingga untuk setiap 1oo ton sampah/hari dibutuhkan Perhitungan ini sangat kasar, tetapi mampu memberikan
20 orang personil. gambaran bahwa retribusi angkutan sampah yang layak antara
4 Upah personil angkutan akan lebih murah bila digaji bulanan Rp z.ooo,oo-Rp 5.ooo,oo per bulan. Tarif tersebut sangat
yaitu sekitar Rp 5oo.ooo,oo/bulan. realistis bagi kedua belah piha\ yaitu pemda dan masyarakat.
5) Biaya pembelian bahan bakar untuk setiap truk sekitar 5o liter Namun, tarif definitif tetap harus disesuaikan dengan strata
atau Rp 25o.ooo,oo untuk ro kali angkutan/hari fiarak ke TPA kemampuan ekonomi daerah pemukiman tersebut.
zo km). Untuk 5 buah truk maka biaya bahan bakamya adalah
Rp r.z5o.ooo,oo. 4. Manajemen pengolahan
6) Biaya pemeliharaan harus diperhitungkan sebesar to% dat'r Teknologi pengolahan sampah kota di Indonesia yang paling
biaya bahan bakar atau Rp rz5.ooo,oo. tinggi yaitu model tumpukan (windrow). Oleh karena itu, bahasan

Dari data asumsi tersebut bisa dihitung besarnya biaya yang akan dibatasi pada manajemen untuk model pengolahan cara

dibutuhkan untuk operasional pengangkutan sampah per bulan tumpukan tersebut. Seorang manajer pengolahan minimal

sebagai pertimbangan untuk menetapkan biaya retribusi yang layak berpendidikan Sr kesehatan lingkungan karena banyak masalah
yang akan muncul di TPA dan memerlukan pemecahan segera di
dibebankan kepada masyarakat.
lapangan.
b. Prakiraan biaya operasional angkutan sampah per bulan Prinsip manajemen pengolahan adalah sebagai berikut.
(Tahun zoo6) a) l'rrxluk habis (zero output).
ffi Biaya honorarium 20 personil b) I\rlrrsi rcndah (lesser polution).
@Rp 5oo.ooo/bulan . Rp lo.ooo.ooo (:) Arrr:rn rlrrn suhat (scfeQr andhealthy).

24 Penebar Swadaya Mr:rr1;clolir Sarrrpah Kota Mttnr;olol;r Sirrnprrlr Kolir ll.ttr.lrirt slvrrrl.rr,, 25
d) Luasan areal mencukupi dan memiliki cadangan untuk diterapkan dengan disiplin maka luasan areal TPAyang telah
perluasan. dirancang tidak memerlukan pertambahan areal dalam periode
e) Pemilihan teknologi yang tepat, yaitu murah, mudah, dan jangka waktu yang lama. Demikian pula maksud DKI Jakarta
efisien. membuang sampah di propinsi Jawa Barat tidak akan pernah
0 Menghasilkan produkyang dapat dijual dan habis terjual (zero terjadi. Walaupun demikian, areal cadangan harus tetap
output/expantion). disediakan dalam rangka mengantisipasi perkembangan
g) Memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial, dan jumlah penduduk, perubahan tataguna lahan, atau harga tanah
ekonomi masyarakat lemah. yang semakin meningkat.
c) Zero expantion hanya akan bisa dicapai bila sebelumnya sudah
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seorang mana- ada kontrak pembelian kompos. Seperti halnya di luar negeri,
jer pengolahan agar tercapai zero expantion adalah sebagai berikut.
sebelum membangun proyek, terlebih dahulu harus sudah ada
a) Ikut dalam perencanaan pembangunan areal TPA, khususnya kontrak pembelian produk kompos yang dihasilkan sehingga
penataan lahan tempat tumpukan (LTT). Tujuannya agar lokasi
zero outputbisa terealisir. Kontrak pembelian kompos tidak
tumpukan baru kembali ke lahan tempat tumpukan peftama akan terjadi bila produk kompos yang dihasilkan kurang
setelah satu siklus produksi sampah (3o-+o hari). Artinya,
bermutu atau kandungan hara makro dan mikronya rendah.
bila lamanya satu tumpukan sampah matang menjadi kompos Produk kompos juga harus aman dari sumber penyakit dan
adaiah 4o hari maka lahan tempat tumpukan (LTT) harus logam berat agar bisa digunakan di lahan pertanian khususnya
berjumlah 4o buah. Luasan satu lahan tumpukan adalah tanaman pangan, tanaman semusim, dan hortikulfura. Sektor
sebesar volume sampah yang dibuang r hari dari kota tersebut. ini yang banyak menyerap pupuk organik dan konsumsinya
Dengan demikian, seorang manajer dapat memperhitungkan periodik serta berkesinambungan.
luas areal TPAyang diperlukan di wilayahnya.
Misalnya, volume sampah yang dibuang setiap hari 1oo ton Dampak negatif dari pengolahan sampah kota tidak dapat
atau Soo m3 dan tinggi tumpukan yang direncanakan 4 m dihilangkan secara total. Namun, paling tidak harus diupayakan
maka luas r buah lahan tempat tumpukan adalah tzgm2 cara pengolahan sampah dengan dampak negatif seminimal
(5oo m374 m). Oleh karena itu, untuk 40 tumpukan, munghn atau dampak positifirya harus lebih besar dari dampak
diperlukan luas areal rz5 m2 x {o = 5.ooo m2. Selain itu, negatif. Dampak postif harus dirasakan untuk aspek lingkungan,
perlu ditambah saluran buangan ro% sehingga luas lahan sosial, dan ekonomi masyarakat yang kurang mampu.
yang dibutuhkan menjadi tJT,Sm2 untuk r buah tumpukan,
sedangkan untuk 4o tumpukan seluas 5.5oo m2. C. Teknik Pengumpulan
b) Ketika inpuf sampah telah berjalan 40 hari atau telah sampai Teknik pengumpulan sampah kota yang biasa dilakukan
pada tumpukan ke-4o maka sampah yang proses komposting- umumnya sudah berjalan dengan baik. Umumnya masalah yang
nya telah berjalan 4o hari harus sudah habis terjual atau pada ada adalah jumlah rumah tidakbegitu banyak, tetapi lokasi rumah
lokasi tersebut sudah bisa dimulai dengan penumpukan siklus yang lt'rpencar-pencar. Akibatnya adalah biaya bahan bakar truk
ke-2. Demikian pula untuk sildus baru berikutnya. Cara ini mcrr.jlrli linggi dan tidak berimbang dengan besarnya biaya
yang dimaksud dengan r,ott cxpantion. Bila cara ini dapat retliIrtrsi vang tlipt:roleh. Pada kasus tersebut, pemecahannv;r

26 PenebarSwadaya Mengelola Sampah Kota Mllrl;ololl Siirnrllrlr Kolir l'r'ttllr.r lirr.rrl,rrr, 27

l- i.
D. Teknik Pengolahan
Pemasalahan yang dikemukakan dalam bab ini dibatasi pada
pengolahan sampah menjadi kompos yang dilakukan oleh sebagian
besar TPA selama ini. Permasalahan tersebut antara lain sebagai
berikut.
t) Teknologi pengolahan kompos yang dilakukan selama ini dapat
digolongkan ke dalam teknologi sederhana. Hal yang harus
mendapat perhatian dalam praktiknya di lapangan adalah
upaya mempercepat proses pengomposan, antara lain dengan
menggunakan aplikasi mikroba perombak bahan organik serta
Iempot sompoh di
depon rumoh. pengontrolan suhu dan kelembapan. Sebagai pengganti mikro_
Tuiuonnyo unluk ba perombak, dapat digunakan starter dari kompos itu sendiri
mempermudoh
yang sudah setengah matang. Untuk menjaga kelembapan,
pengongkuton
dapat digunakan naungan dari plastik yang tembus cahaya.
Sementara untuk pengeringan, digunakan sinar matahari yang
adalah jadwal pengambilan sampalt r t.l'r t lt;r t't ts rlil x't'l n n i a r Ua,
dilengkapi dengan alat pengering masinal, terutama pada
menunggu sampah terkumpul agak lurnyrrli. (';rt'rr l;tiltv;t rttlitlitlt
musim hujan agar produk kompos yang dihasilkan kering.
memperbesar biaya retribusi. Bila sanrpah tt't'st'lrttt sittrit sckitli
tidak dapat terangkut maka diperlukan <lt'git t t isr rs i x' tt gt ttrr pt t litn
z) Kompos harus dibuat bebas dari penyakit dan logam berat.
1

Penyakit yang berasal dari mikroba sebagian akan mati pada


yang dilakukan oleh desa setempat atau sekaligrrs rlil;rhrtliln
waktu proses komposting karena suhunya di atas 55o C. Selain
pengolahan sampah menjadi kompos dengan car':r strk'r'lrirna.
itu, matinya mikroba disebabkan oleh kompetisi dengan mikro-
Dengan manajemen yang jujur sebenarnya biaya lxrrrgrrrrrlrtrlan
ba lainnya dalam memperoleh oksigen atau sumber karbon.
akan cukup meskipun pembebanannya hanya menga nt L I li rr r ; r

Cara mengatasi logam berat bisa dilakukan dengan penapisan


masyarakat. Untuk daerah yang terpencil atau terpencar-lx'n(:ar,
yang ketat (screening), mulai dari sumber sampah di
dapat juga diupayakan untuk disubsidi oleh dana pemda.
masyarakat hingga di TpA. pencemaran bahan organik oleh
Teknik pengumpulan seperti di luar negeri yaitu dengan
logam berat atau logam lainnya seminimal mungkin dihindari.
pemisahan sampah organik dan anorganikbisa dilakukan, asalkan
Di luar negeri, pemisahan logam ini dilakukan oleh alat ma.g-
tidak dibebani keharusan membeli kantung khusus (bioplostr:).
netic separator atau rotary drum.
Kantung tersebut belum diprodulai secara massal di Indonesia
sehingga biayanya sangat mahal. Hal ini disebabkan oleh rata-rata
3) Jenis kompos yang akan diproduksi seyogranya dibuat
berdasarkan klasifikasi harga. Kompos dibuat dari harga yang
tingkat ekonomi masyarakat belum mampu membelinya setiap
paling murah sampai paling mahal sehingga setiap kebutuhan
hari. Pada wilayah pemukiman tertentu (high class) kemungkinan
segmen pasar bisa dipenuhi.
cara tersebut dapat dilakukan, tetapi volumenya kecil dibandingkan
dengan total volume sampah seluruh kota sehingga tidak akan c..trh variasi jenis kompos yang bisa diproduksi dari areal TpA
banyak membantu pemecahan permasalahan. (rlirrnrt rlari .yang sederhana hingga yang kompreks) sebagai b.rikrrt.

2A PenebarSwadava Mengelola Sampah Kota Mrrnllololir Sirrrlrulr Kolir l'r'ttllr,u litr.rrl,rr,, 29

L
)TA DI INDONESIA
,,lr:i;ti,ii,l.,llrl/,th'{ :;,,:::r;::, :.,:r,

a) Kompos reTect Kompos ini belum matang dan tidak lolos dari E. Manajemen pemasaran Kompos
saringan. Sebaiknya, kompos rE'ect dibagikan kepada
Agar tercapai zero expantion atau tidak terjadinya perluasan
masyarakat secara gratis.
areal TPA secara terus-menerus maka harus diterapkan
b) Kompos tanpa tambahan hara dari pupuklainnya.
zero output
atau produk kompos harus habis terjual. Daya serap pupuk
c) Kompos dengan inpuf tambahan hara dari pupuk kimia seperti
umum di Indonesia sangat besar, tetapi pemasaran kompos
secara

NPK. sangat
it,, zero oupuf tidak mungkin berhasil tanpa
kecil. oleh karena
d) Kompos dengan inpuf tambahan organisme dari pupuk biologi
bantuan pemerintah untuk menghentikan penjualan pupuk
seperti endo-ecto micorhba dan rizobium (b@rtilizer). kimia
dan mengalihkannya sebagai komoditas elspor. Cara ini
e) Kompos dengan inpuf tambahan arang atau soi/ conditioner
mengun_
tungkan semua pihak karena pemerintah dapat menjual gas alam
lain.
tanpa subsisidi kepada pabrik pupuk. Di pihak lain, di dalam
0 Kompos yang diberi input hara tambahan dengan kombinasi
negeri akan dapat menyerap produk kompos yang ada serta
yang lengkap atau tidak lengkap.
membangkitkan produlai kompos di setiap TpA. Selain itu,
Dilihat dari bentuknya, kompos dapat berupa kompos cair, penggunaan kompos secara berangsur-angsur akan memperbaiki
serbuk, atau granular. Dewasa ini kompos granular lebih mendapat fertilitas tanah tersebut.
perhatian dari konsumen karena bentuknya mendekati pupuk Perkembangan pasar kompos di masa datang sangat bergantung
kimia. pada perkembangan pertanian organik di Inclonesia
dan dunia.
Kini, pertanian organik terah dilaksanakan oreh sekitar 1oo negara
dan luasnya pun semakin berkembang. Hampir z3 juta ha lahan
pertanian di dunia dikelola menggunakan teknik peftanian
organi(
misalnya di Australia ro,5 juta ha, fugentina
3,2 juta ha, dan Italia
r,zjuta. Rata-rata persentase lahan pertanian organik dibanding
pertanian biasa sekitar 4-6%. perbandingan yang tertinggi
adalah
Austria, yaita t7%. Di Asia, lahan pertanian organik hanya r% dari
total lahan pertanian, yaitu sekitar 5oo.ooo ha. Sementara di
Indonesia hanya 4o.ooo ha lahan pertanian organik, tetapi
ada
kecenderungan untuk terus meningkat sesuai kebutuhan pasar.
Pangsa pasar peftanian organik di dunia sekitar ro miliar
dorar
AS pada tahun 1997 dan meningkat secara tajam menjadi zr
milar
dolar AS pada tahun zoor. pasar terbesar produk pertanian

Kompos gronulor.
organik di dunia adalah Amerika Serikat yaitu mencapai 11_13
[ebih diminori milar dolarAS (zoog) dengan laju pertumbuhan r5-zo%o.pasar
konsumen berikrrlnya adalah Uni Eropa khususnya Jerman, Inggris, Italia,
koreno
dan
Pera,t'is. l)..gsa pasar di Asia adalah Jepang sekitar z-2,5 milar
benluknyo mirip
pupuk kimio dolar AS.

30 Penebar swadaya Mengelola Sampah Kota Molrl;ololtr liirrrrprtlr Kolir l1'rrtlrru lirr,rrl,rr r Jl

t
MENGEVAT,uAsI prucur,or_aeN
Sarraparr KorA Dr INooNnsle
..,r,iir,.-,i;ir.i;,tii11i il ,,.....

Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dari produk pertanian yang akan dihasilkan
oleh perusahaan pertanian atau
peftanian organik seperti berikut. perkebunan yang menerima
komposiersebut. cara barter
I Tidak mengandung pestisida. misalnya dengan mengambil persentase
r Pengaruh terhadap lingkungan lebih baik karena terhindar dari produksi pertanian yang meningkat
dari pertambahan hasil
produksinya karena aplikasi
pencemaran bahan kimia.
kompos pada tanaman tersebut.
r Alternatif terakhir adalah
Meningkatkan kesuburan tanah dan sifat fisika kimia tanah. diberikan secara gratis kepada pemilik
r Meningkatkan perlindungan tanaman terhadap hama penyakit. kehutanan, kecuali biaya angkutan
lahan perkebunan atau
sampah tersebut dari TpA ke
lokasi perusahaan pertanian ditanggung
oleh pihak penerima.
Selain keuntungan, ada kendala yang harus dihadapi dalam Dengan cara demikian, perluasan
area fpe tiaak hgi diperlukan.
aplikasi pertanian organik seperti persaingan pemasaran kompos
dengan pupuk kimia, kebiasaan petani menggunakan pupuk kimia,
dan harga pupuk kimia yang masih lebih murah dari kompos.
Selain itu, penjualan produk pertanian organik memerlukan
sertifikat yang disahkan oleh lembaga Sertifikasi Nasional/
Internasional. Hal tersebut termasuk unsur yang menyulitkan
pemasaran produk peftanian organik.
Bagaimana bila produk kompos tidak habis terjual? Jalan
keluamya adalah kompos tersebut dibarter dengan produk hasil

2,5

d2
.o
- 1,5

0.5

0
ur234567
Tahun
Pengaruh pupuk kimia (ton/ha) Pengaruh kompos (ton/ha)

-Gomhor 2. Tren produktiviros iogung yong diberi -pupuk kompos dibondingkon dengon pupuk
kimio dolom iongko woktu 7 tohun

32 PenebarSwadaya Mengelola Sampah Kota M,,t111,,1,,1,, l.nnl|r,tlt kol,t


l'r'rrr.lr,rr,irrrrrlrrrr, 33

L"
IvIEMAHAMI TrxNorocr PENGoLAHAN SatrpeH orNceN BuNen

A. Teknologi Aerobik Komposting


Aerobik komposting adalah dekomposisi
bahan organik dalam
suasana keberadaan oksigen. produk
metabolisme yang dihasilkan
adalah COr, air, dan panas. Itulah sebabnya

[a[ {
pada proses aerobik
suhu bisa meningkat sampai goo C.
eaapun proses aerobik secara
kimia sebagai berikut.

lllemahami lelnologi C16HpO6 + 6C.,


6HrO + 6COr+ z654KJ
Pengolahan $amRah
dengar Benal Mikroba yang berperan dalam perombakan
bahan organik
berasal dari kerajaan
fkingdom) protista, terutama bakteri dan
dan fungi fiamur). Bakteri termasuk tipe
dari kelompok sel
prokariot (tidak memiliki membran),
sedangkan fungi termasuk
eukariot (memiliki membran). serain
bakteri dan jamur, ada jenis
lain yang berperan penting dalam proses
komposting, yaitu
ebelum menerapkan secara praktis teknokrgi kontposting,
aktinomiset (Acgmomycetes). Jenis ini
termasuk bakteri, tetapi
terlebih dahulu perlu dipahami sekilas lanrlasarr ilmu
memiliki sifat transisi antara bakteri dan jamur.
pengetahuan yang melatarbelakanginya. Tujuan nya aga r diperoleh Aktinomiset
berperan penting daram degradasi baha'organik
hasil yang optimal. bermorekul
tinggi dan sulit diuaraikan seperti selulosa,
Pengolahan sampah kota menjadi kompos ditinjau rlari aspek kitin, protein,lilin,
parafin, karet, dan lain sebagainya.
ilmu pengetahuan merupakan proses mikrobiologi. proscs yang
terjadi merupakan fermentasi atau perombakan bahan organik
menjadi komponen yang lebih sederhana dan stabil yang dalam 1. Prinsip proses
larutan berbentuk ionik dan mudah diserap oleh tumbuhan. .lenis Bahan organik tidak dapat langsung
dimanfaatkan atau
mikroba yang berperan dalam proses fermentasi tersebut yaitu ada digunakan oleh tanaman karena perbandingan
C/N dalam bahan
yang bersifat aerobik (memerlukan udara) dan ada yang bersifat tersebut relatif tinggi atau tidak sama
dengan c/N tanah. Nilai
anaerobik (tidak memerlukan udara), tetapi ada juga yang bekerja C/N merupakan hasil perbandingan antara
karbohidrat dan
dengan kedua sistem tersebut (fak-ultati0. Demikian pula jenis nitrogen. Nilai C/Ntanah sekitar 10_12.
Umumnya, bahan
mikroba berbeda-beda sesuai peran dalam perombakan unsur organik segar mempunyai C/Nyang
tinggi, seperti jerami padi
karbohidrat,Iemal<, dan protein. Selain ditentukan oleh proses, So-7o; daun-daunan >5o (tergantung jenisnya); cabang
kualitas kompos juga oleh nutrisi dari bahan baku (substrat) yang tarurrnan 15-6o (tergantung jenisnya); kayu yang
telah tua dapat
digunakan. Jadi sebenarnya, komposting adalah suatu proses yang rrrt'rrcrrprri 4o<1.

rumit dan komplela meskipun dalam pelaksanaannya tidak sesulit l'l'irrsi1r lx,llgomposan aclalah r,enur(r,kan
c/N rati, b:rlurrr
seperti itu. ot'gltttili lrirrggir strnra rlcngtrn ()/N
t;rrrirlr (.. rS). I)cngalr scrrlrliin

34 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota Milrr!l!l,rlrr :,rlilltIlt kllit


Mruasaur Trruot.ocr PrNcoLauaN
i r,,:,' r,li,ririr Sallpeu DENGAN BENAR

tingginya C/N bahan maka proses pengomposan tanah semakin


dan lignin' kitin, serta protein'
lama karena C/N harus diturunkan. Waktu yang diperlukan untuk Enzim yang diproduksi
juga mendekomposisi aktinomiset
menurunkan C/N tersebut bervariasi, dari 3 bulan hingga tahunan. .urtirg-.urtingiuru.un atau kertas.
Kualitas kon
HaI ini terlihat dari proses terjadinya humus di alam, dari bahan
(sampah)K,,rtlp,";J;l,T:ff
organik untuk menjadi humus diperlukan waktu bertahun-tahun
kandungan jenis bahan yar*
Til*:-,rrffi :Hm,oT*#-
(humus merupakan hasil proses lebih lanjut dari pengomposan). *fiai..riri seperti lignin. Msbah
C/Nyang palirg bTI untuk
Selama proses dekomposisi bahan organik mentah (sampah) dideko.rrr*, secara tepat adalah
kurang dari 3o : r. Lignin
menjadi kompos akan terjadi berbagai perubahan hayati yang *.*rd ur'.J
ringsuiitaialr.omposisi.Namun,o.o..#1:;,:T?ilil{il-,,ffi
dilakukan oleh mikroorganisme sebagai aktivator. Adapun
terutama jamur dan aktinomiset ,
perubahannya sebagai berikut. dapat mendekomposisi
Sifat_sifat kon lignin.
a. Penguraiankarbohidrat,selulosa, hemiselulosa,lemak, dan c/N_nya Kadar .Ti;J;;' ffix:: ffi*,l1xl._:r,ilil*,,,
lilin menjadi CO, dan HrO (air). untuk memperbaiki sifat
fisik tanatr. Sementara
nisbah C/N
b. Protein menjadi amonia, COr, dan air. menunjukkan tinSkatlematangan
kompos. I*dar C minimum
c. Pembebasan unsur hara dari senyawa-senyawa organik dan nisbah C/N malaimr* yrrs diry;ltkan
untuk sumber bahan
menjadi senyawa yang dapat discrap oleh tanaman. organik adalah rc% danrS.
Sifat Iain yun*lugu penting
diperhatikan adalah kandungan untuk
d. Terjadi pengikatan beberapa jenis unsur hara di dalam sel ;;;;;
makro dan mikro serta
mikroorganisme patogenik
mikroorganisme, terutama nitrogen, fosfor, dan kalium. brd tunu.rn.
Organisme sebagai aktirato, p.or.r, ,angat
berperan dalam
dekomposisi bahan
Dengan perubahan tersebut maka kadar karbohidrat akan
hilang atau turun dan senyawa nitrogen yang larut (amonia) akan
cepat dan komprit Jffi *l'JX.::lXl ::il|;lnffiffiT;
dalam bahan sampah prr* *gar a;n;;huan
meningkat. Dengan demikian, C/N semakin rendah dan relatif untuk memper_
cepatproses dekomposisi
bahan organ"ik tersebut
stabil mendekati C/N tanah. Di pasaran telah tersedia r.n,uai r.olrpor.
banyak ,fi;;;;;;rtuk
pembuatan
kompos antara lain Orgadec, "Srr.a..,
z. Faktor yang berpengaruh cacing tanah (Casting).
,"*ony, Fix_up plus, dan
Aktivitas ,.f.frfrf. frraup pengurai dalam
Pengomposan aerobik terjadi dalam keadaan ada Or. Melalui proses pengolahan
kompos juga dipengaruhi
aktivitas mikroorganisme yang terkontrol, bahan-bahan organik antara lain jenis bahan,
ofefr Utu.up;rk;.
ukuran b.h*, ;;; air dan aerasi, serta
tersebut didekomposisi menjadi kompos. Jamur mendekomposisi
senyawa-senyawa polimer dari tanaman seperti selulosa dan
lignin. Jamur juga mendekomposisi residu-residu organik yang
a) ,tenis bahan
Gampah)
terlalu kering, asam, atau rendah kadar nitrogennya bagi bakteri.
Ktrpatan suatu bahan organik
Bakteri menghasilkan berbagai jenis enzim yang mendekom- menjadi kompos dipengaruhi
rl*'^ rril;ri rri'srr.h c/N bahan.*.rrri.
posis lebih lanjut berbagai jenis senyawa organik. Sementara akti- Ni'i.i?N bahan sangat
lx'r'k;
nomiset memegang peranan dalam pemecahan senyawa selulosa
r i r ;r r r r

rrrik.rxrrj;rrrisrrrr'1xrr,l,rrrk
t.ng:r n ketersediaan
;;;.,, ;;;
iperlukan otchrl
rrrrtrrri r,,,rt,,,,,rr,?.,*,i.l<.
s.lrr,lr rrirrr;rrr

36 Penebar Swadava Mengelola Sampah Kota Mr1r1;rrlrrlir


l

iirrrrrlralr krrlrr
l!.rrr.lr,rr .,rr,rrlr1,, I
17
tl
rvrcvrAHAMl rEKNoLocI PENGoLAHAN
SeirapaH DENGAN BENAR
-l
l1

organik mentah dengan nilai C/N tinggi seperti kayu dan biji-bijian
4o--69o C. Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi
yang keras akan lambat terdekomposisi. Nisbah C/N yang paling dapat
menyebabkan mikroorganisme dekomposer
baik untuk mendekomposisi aclalah kurang dari 3o : r. Bahan tidak akan aktif
sehingga proses pengomposan tidak
akan sempurna. Oleh karena
organikyang memiliki nilai O/N sckitar 70 : t hanya dapat diurai
itu, selama proses pengomposan perlu
diperhatikan flukruasi suhu.
sampai nisbah C/N S:1.

b) Ukuranbahan
Semakin kecil ukuran bahan baku kornpos yang digunakan,
proses dekomposisi akan sernakin u'plt karena bidang permukaan
bahan yang kontak dengan mikrrxrrganisnx: aktivator semakin luas. Masukan
Sebaliknya, untuk bahan baku y:rng lx'nrkuran bcsar. Oleh karena inokulum

itu, sampah sebaiknya dipoton g- 1x rt o n


g/r Ii clt:a h menj adi ukuran
lebih kecil, yaitu 3-5 cm untuk bah:rrr yarrg tirlak keras. Sementara
bahan yang keras sebaiknya berukurln o,S-l cnl.

c) Kandungan air dan aerasi


Kandungan airbahanyang akan rlij;rtIikan kompos minimum
g;-4o% dan mal$imum 6o-7o%. Klnrlrrrrglrr air akan berkaitan Sampah kota
langsung dengan ketersediaan oksigcn rrntrrk rrktivitas mikroorga-
nisme aerobik. Bila kadar air bahan lx'r':rtl;r lxrtll kisaran 40-60%
maka mikroorganisme pengurai aexrbil< irkirrr lx'krrrja secara opti-
mal dan menyebabkan dekomposisi lx,r'irrLrrr t'pat. Akan tetapi,
bila kadar air lebih da,'I, 6o%, akan nrcnyr'l r r hkl r kondisinya
r

anaerobik. Dengan demikian, mikr<x rr ga r r isr r rt, i u'rollik tidak dapat


berfungsi dan mengakibatkan proscs lxrr)g()rr)Ix)san tidak sempurna Daur ulang kompos kasar

atau berjalan lambat. Sebagian proses ll<rrrr lx'r'alih ke anaerobik


dan menghasilkan CO, serta senyawa-s('nvirw:l urganik, seperti Gombor 3. Diogrom olir proses oerobik
dolom pembuoton kompos
asam organik dan sering menimbulkan b;rrr lxrsuk. Agar tidak
kekurangan oksigen, biasanya tumpultrrr lrlhrrn dibalik atau
dibantu dengan menggunaka n blow c r. I I' r r r ba Ii kan bahan
dilakukan minimum r minggu sekali. 3. Kualitas kompos
Standar kualitas kompos di Indonesia
belum ada sehingga
d) Suhu digunirkarr prasyarat kualitas kompos
di luar negeri (Tabel4).
Mikroorganisme dekomposer akan akIil'pacla kisaran suhu Sernt'rrtrrra pr:rsyarat kandungan polutan
parl:r kompos dapaI
tertentu. Umumnya mikroorganisme optinurl pada kisaran suhu tlilihat parla'l'alrcl 5.

38 Penebar swrdaya Mengelola Sampah Kota Mr:rrr;clol;r S;rnrpalr Kol;r


l'r'rrrlr.rr',rr,rrl,rr, 3O

\
Mrnaauanar TEKNoLocr PrNcoLenaN
:i::,tI;.t;titr,'l,i
Saupeu DENcAN Br.:NAR

TABEL 4. PRASYARAT KUALITAS KOMPOS DI LUAR NEGERI


TABEL 5. PMSYARAT KANDUNGAN
POLUTAN DAIAM
TANAH DAN KOMpos (Dt r-uan r.rrCeill
Kualltas Kompos Satuan Nllai

I Sifat umum
&Odutryn lfintrrul
Poliltert untrk Tlrneh ,r

a. Kadar air % (vol) <50 Iornl (dtl $rluUe fr,pratr To{nl &f,}
b. Kadar karbon (OC) % (of DM) >15 Timbal Pb 50 t,0 r50
Kadmium cd
c. Nisbah CiN <20 0.8 0,03 3
Krom Cr
d. Volume udara 75
% (vol) >70% 150
Kohalt Co 25
e. Kadar bahan padat o/
>50% Fluorid
25
F 400 25
2 Deraiat kematangan Tembaga Cu 50 0,7 r50
a. Pertumbuhan tanaman pada Minimum pertumbuhan Molybdinum Mo 5
5
media campuran tanah.dan % (tumbuh) sama dengan kontrol Timah Ni 50 0,2 50
kompos 50 :50 yaitu tanah tanpa kompos Air ralsa Hg 0,8 3
b. Peningkatan suhu kompos Thalium Ti I
Tidak ada peningkatan
dengan peningkatan oC Seng Zn 200
suhu 0,5 500
kelembapan dan aerasi lln Sn
25
c, Nisbah nirrat :amonia >2:l Sumber: Mayer, M., H. Hofer, dan U. Maire,
lggg

. Kontaminasi
B. Teknologi Anaerobik Komposting
mS
a. Kadar garam <2 mS
Anaerobik komposting adalah dekomposisi
(miliSiemens)
bahan organik
tanpa oksigen. Hasil metabolisme
b. Kandungan bili tanaman buah Sesedikit mungkin dari proses ini adalah metan,
COr, dan berbagai produk intermediet (metabolites)
c. Nematoda (parasit tanaman) seperti alko_
CFU ) hol, asam organik berberat molekul
rendah, residu mineral, dan
d. Logam berat sesuai standar PPM (lihatTabel 5) bahan rekalsitran (sulit terurai).
Metabolites menyebabkan bau
yang lebih keras dibanding kompos
e. Pestida (nondegradable) aerobik sehingga cara ini agak
PPM kurang diminati. Selain itu, pada
aerobik komposting, sebagian
{. Ukuran partikel energi dikeluarkan dalam bentuk
limbah, yaitu panas pada tim_
kompos, sedangkan pada proses
a. Kasar: <25 mm tnT #erobik, energi tersebut
Ukuran kompos kering yang
Medium: <16 mm
dikeluarkan dalam bentuk gas *.t*
yang sangat bermanfaat.
lolos saringan Adapun reaksi kimia proses anaerobik
Halus: <8 mm sebagai berikut.

Sumber: Mayer, M., H. Hofer, dan U. Maire. 1988 06 llt2 06 -----+ g CH+ + ;j OO, + 4o3 KI

40 l\,rebirr slvatlaya Mengelola Sampah Kota


Morrl;rrloln lirrrnprrlr Koltr
l'r'ttr.f rff r 'ilnrlrt r, 41
A4EMAHAMT TEKNoLoGT pnNcolagaN Sallpan
DENCAN tsENAR
iill;.:l
',,
. ,r

Selain kompos, produk komersial yang diperoleh dari anaero- bahan organik lebih cepat dan sempurna
sehingga waktu lebih
bik komposting yaitu biogas. Biogas adalah campuran gas metan cepat, produksi metan lebih besar.
dengan gas-gas lain seperti COr, dan HrS yang dapat digunakan Proses anaerobik komposting berlangsung
dalam 4 tahap
untuk berbagai tujuan pemanfaatan. Dengan anaerobik sebagai berikut.
komposting, seluruh potensi yang ada di dalam sampah kota dapat a) Proses hidrolisa, yaitu dekomposisi
bahan organik polimer
dimanfaatkan seperti energi, bahan organik, dan nutrisi yang ada menjadi monomeryang mudah larut
dilakukan oreh sekelom_
di dalam kompos. Kelemahan dari proses ini adalah biayanya pok bakteri fakurtatif. pada proses
hidrorisa, remak diuraikan
mahal karena harus membuat reaktor teftutup. Selain itu, oleh enzim lipase yang diproduksi
oleh lipolgtic bacteia.
komposnya sangat basah karena prosesnya tertutup sehingga perlu Sementara karbohidrat diuraikan oleh
enzim selulase yang
perlakuan lanjutan seperti pengepresan dan proses pengeringan diprodulai oreh ceilurorytic bacteriadan protein
diuraikan oreh
kompos yang sangat intensif untuk mengeluarkan air. enzim protease yang diproduksi oleh
proteolytic bacteia,
Komposisi biogas ditentukan oleh kornposisi jenis sampah menjadi monomer yang mudah larut. pada
proses hidrolisa
kota dan sedikit dipengaruhi oleh tipe realrtor serta tipe proses. ini dihasilkan pula asam amino uolatileocrd,
, gliserol, dan
Komposisi dan nilai kalor biogas adalah sebagai bcrikut. lain-lain.
cH+ 5G-B5o/o b) Proses asidogenesis, yaitu dekomposisi
monomer organik
coz 15-500/o menjadi asam-asam organik (asam remak)
dan alkohol. pada
HzS < lo/o proses asidogenesis, monomer
organik diuraikan lebih lanjut
Nilai kalor 2C- 25 M,)/rn3 (47.000-8.000 kkal/rnll) atau oleh acidogenic bacteriamenjadi
asam_asam organik seperti
kira-kira sanra dengan kalor biogas asam format, asetat, butirat, propionat,
valeriat, serta
dihasilkan jug a CO dan metanol.
2,Hr,
Bila biogas akan diprodulai dan didistribusikan kepada c) Proses asetogenesis, yaitu perubahan
asam organik dan alkohol
pelanggan atau akan diubah menjadi tenaga listrik maka biogas menjadi asam asetat. pada proses ini
senyawa asam organik
tersebut harus dibersihkan dari CO, dan HrS. Keberadaan dan metanol diuraikan acetogenic
bacteriamenjadi asam
CO, akan menimbulkan endapan karbon, sedangkan HrS format, asetat, metanol, COr, dan Hr.
menyebabkan karat. d) Proses metanogenesis, yaitu perubah-an
dari asam asetat
menjadi metan. pada proses ini asam
asetat diuraikan oleh
1. Prinsip proses metanog enic bacteria menjadi CH
4, CO 2dan HrO.
Pembentukan metan sebagian A"ri, (ZoX)berasi
Di alam, proses anaerobik terjadi secara spontan ketika dari asam
asetat, sisanya dari asam format,
adanya timbunan bahan organik dengan suplai oksigen terbatas. COr, dan Hr.
Pada situasi tersebut kegiatan dekomposisi beralih dari proses
z. Pemahaman parameter operasional
aerobik menjadi anaerobik, seperti produksi metan di dasar danau
Berbeda dengan proses aerobi\ proses
atau sungai, tumpukan sampah yang sangat rapat, dan perut anaerobik memerrukan
kontrol proses yang ketat. Oleh karena
binatang. Proses anaerobik komposting dapat dipercepat dengan itu, terlebih dahulu perlu
dipahami istilah-istilah ilmiah yang
mengatur berbagai kondisi proses yang bisa memacu dekomposisi berhubungan dengan
pengoperasian dan produksi
kompos secara anaerobik.

42 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota Mlttl;rrlrplil lirrrrrltrrlr Kolrr


l'r'rr,,lr,rr iirrrrl,rtr, 43
,:rii9ii,lii1i,.-H!ffitrffi ;i,ll+.r,,,.

t Total volume (Vt): volume total dari reaktor.


dengan suplai N dan jarang menimbulkan masalah dalam proses
t Volume aktif (V): volume reaktoryang terisi larutan. anaerobik. Bila nisbah dari substrat kurang bagus maka perlu
t Volumetricloading rate (Bv): menunjukkan kecepatan dicampur dengan bahan lain sehingga nisbah C/N/P mendekati
pengisian reahor oleh substrat
Oahan baku) dengan satuan nilai ideal.
g/l.d = gramfliter/hari atau kg/m3r.d= kg/m3 reaktor/hari).
n Retuntion trme (RT= hari): rata-rata lama dari substrat
oahan b) Suhu
baku ) berada di dalam reaktor. Pada anaerobik komposting, proses bisa berlangsung pada
RT = V/Q, dengan V = volume aktif dan variasi suhu yang ekstrim yaitu dari 5-750 C. Aktivitas mikrobanya
e = banyaknya
substrat yang dimasukkan ke dalam reaktor per hari. meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Namun, umumnya
I Produktivitas gas (Sf: ukuran produktivitas biogas/metan bakteri aktif pada selang suhu mesofilik, yaitu antara 3o-35o C.
dalam 63/m3r.d atau V/Vr.d. I S.Uagran lagr aktif pada selang suhu termofilik, yaitu antara
t Produktivitas metan: ukuran produktivitas metan dalam 5o-S5o C. Namun, methanogenic bakteriayang bekerja pada
rulur liter CHOlkS TS atau liter CHOlkS VS. suhu termofilikhanya sedikit. Oleh karena itu, perlu pertimbangan
t Efisiensi konversi: persentase konverii substrat menjadi
biogas
penetapan suhu yang ideal untuk fase termofilik.
dibandingkan dengan substrat yang dimasukkan ke dalam
reaktor. |
I

.) Derajat keasaman (pH)


Terdapat perbedan yang mencolok antara pH yang diperlukan
3. Faktor yang berpengaruh oleh acidog enic bacteria dengan metanog enic bacteria.

Agar proses komposting dengan cara anaerobik berlangsung Acidogenicbacteria memerlukan pH berkisar 4,5-7 dan bekerja
secara optimum pada kisaran pH 6-Z .Sementara itu,
optimal maka diperlukan pengetahuan tentang faktor yang I
berpengaruh dalam produktivitas serta kuaritas biogas dan methanogenicbacteriabekerja pada kisaran pH 6,2-7,8 dan
kompos
yang dihasilkan. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai bekerja optimum pada kisaran sangat sempit yaitu 7-7,2.
berikut.
Banyak kegagalan anaerobik komposting terjadi karena proses
hidrolisa dan acidogenesis yang menghasilkan asam-asam organik
a) Jenisbahan
yang cukup banyak, sedangkan kemampuan methanogenic
Sama halnya dengan proses aerobik, bahan baku bisa
berbagai bacteria dalam mengkonversi asam organik tersebut sangat lambat
macam, tetapi yang ideal adalah yang mudah didegradasi
dan sehingga pH menjadi rendah (asam). Rendahnya pH ini menye-
sedapat mungkin diusahakan jenis bahan baku tidak
begrtu
babkan methanogenic bacteria menjadi kurang aktif, sedangkan
bervariasi untuk menghindarkan shock bagi mikroba.
org anic ocid terus-menerus diproduksi dan akhirnya produksi
Kriteria penting yang biasa digunakan untuk menilai kerayakan
biogas atau anaerobik komposting berakhir sebelum waktunya.
bahan baku pada anaerobik komposting adalah nilai nisbah
C/Nip.
Msbah yang ideal adalah r5o : 5 : r. Karbon diperlukan oleh
bakteri untuk tenaga, sedangkan nitrogen untuk membangun pro_
d) Toksisitas
Keberadaan oksigen tidak begitu berpengaruh terhadap pr'osos
tt'in st'I. Kadar N yang terlalu tinggi akan meningkatkan produtsi
anaerobik karena okigguqlrg ter3kumulasi akan segera
ir,.rirr v;r,g lx'rsifat racun bagi bakteri. Kebutuhan p berkaitan
rlihabiskan oleh fakul$tif onoinrbic &acledte. Logarrr lx'r'rrl sr'1x'r'li

44 l'r.rrr.lr,rriirrrrrlrlrr
I g*un ['er'1*ur';l:aurr I
Mengelola Sampah Kota Mt:nt;t:lol,t S;rrrtDirlr Kota] rl ,,: .." t'r ' "'r l', rr, l,l,r ';r' ,'1 ," 45
]r !] r'"
j[
MEMAHAMT TErNorocr pnNcor_aHeN Seupan ogNceN BENan

Pb, Cd, Cr, Co, Cu, Mn, Hg, Mo, Tt,Zn,dan Se, sebagian akan Sebelum jadi kompos, bahan padat yang
tersisa dari proses ini
terseleksi sebelum masuk ke dalam reaktor, sebagian lagi akan
harus dipres terlebih dahulu, kemudian
dikeringkan.'Keremahan
mengendap dalam sel milaoba dan potensial membahayakan
dari cara ini adalah produksi biogas yang rendah
lingkungan. dan sering ter_
jadinya scum atau lapisan padat
di permukaan larutan y*g..ng_
Ion alkali seperti Na, K Mg, Ca juga akan menghambat proses hambat pengeluaran gas. Namun demikian,
anaerobik, kecuali pada tahapan proses methanogenesis. yang lebih
proses ini masih
dipakai di beberapa negara Eropa untuk mengolah
sampah kota
berbahaya adalah bahan kimia organik seperti klor yang terikat
dan limbah cair industri.
pada serat, keberadaan ion cyanide, dan keberadaan ion sulfat.
Ion sulfat akan menyebabkan bakteri pengonsumsi sulfat akan
mengalahkan dominasi methanogenic bacteriapada akhir proses b) Proses z tahap

anaerobik komposting. Proses z tahap membagi proses anaerobik


menjadi dua
tahapan kegiatan yang dilakukan pada reaktoryang
terpisah.
Tahap pertama adalah pelarutan (liquefaction)
4. Jenisproses atau gabungan
dari proses hidrolisis, asidogenesis, dan asetogenesi.
Ada 3 jenis proses yang dikenal pacla proses anaerobik Tahap kedua
adalah gasifikasi @ asifi.cation) atau proses
metanogenesis.
komposting, yaitu proses konvensional (ctnuentional dig estion),
Tahap ini mempertimbangkan sering terjadinya
proses z tahap (two-phase cligestiut), tlan ltroses kering (dry kegagalan proses
anaerobik karena kondisi yang diperlukan
untuk proses hidrorisis,
anaerobic digestion).
asidogenesis, dan asetogenesis sangat berbeda
dengan proses
metanogenesis. Dengan cara ini HRT (hrdrolic
retention time) pada
a) Proses konvensional reaktor r hanya memerlukan hari dan reaktor
3 z hanya 5 hari atau
Proses konvensional pernah dibuat sekitar era Bo-an di waktunya berkurang 5o-too%dari cara konvensional.
Indonesia, tetapi tidak berkembang. Proses ini sangat sederhana Tahap awal proses ini adalah memberikan perlakuan
pendahu_
yaitu suatu reaktor (digester) tertutup, diisi bahan organik luan pada substrat (rS% TS), yaitu pemanasan
sampai suhu 6o0 C
(substrat) yang sangat encer (3-5% TS),lalu diberi inokulum selama 3 jam dengan kondisi pI{
9,g, kemudian didiamkan selama
kotoran sapi secukupnya dan diaduk merata. Larutan tersebut r hari. Proses tahap peftama, proses pelarutan
dilakukan pada
dibiarkan selama 2o-3o hari. Selama waktu tersebut akan keluar reaktor r (asidifikasi) dengan kondisi suhu
6o0 C dan pH 6,o
biogas. Namun, setelah hari ke-zo atau hari ke-3o produksi biogas selama z hari. Selanjutnya,larutan dimasukkan
pada reaktor z
berhenti dan substrat telah menjadi kompos. Setelah substrat (gasiflkasi) dengan kondisi suhu
6o0 C dan pH 7,5_B,2selama
dikeluarkan dari digester, dimasukkan substrat baru. Pemasukan 5 hari. Hasil uji coba pada reaktor asidifikasi kapasitas o,5
m3 darr
substrat kadang dilakukan secara semi-kontinyu, yaitu dilakukan reaktor gasifikasi r,5 m3 dengan kandungan
VS 8_16%, loadinq
setiap hari dengan jumlah substrat sebesar volume digester dibagi rate 9,4 kg VS/m3r.d menghasilkan p3
J,z CHOlm3r.d ata, z k:rli
dengan 2 o-3 o han (hy dr olic r et entio n h rrr e, H RT) atan lo ading lipat dari cara konvensional. Sebelum jadi kompos,
bahan parlal
rate sekitar r,o kgVS/m3 r.d. Suhu reaktor biasanya adalah meso- yang tersisa dari proses ini harus dipres terrebih crah,ru. ricrrrrrrirrrr
filik (35o C). Produksi biogas terbesar yang 1rcrnah dicapai di luar dikeringkan. Kelemahan dariproses ini aciarah
inv.sr,si rr;rrr rri.r,;r
negeri adalah o,43-o, 53 m3/kg VS atau 1,3-1,6 m3 CH4/m3r.d. rsionalnva cukup tingqi.
ogx'r'r

46 l'encbar swirtlinrr Mengelola Sampah Kota


l',rr,l,.rr'.ri,r,l,rr, 47
COUHAN SAMP^H DENC^N IIEN^R
,.r:!rxirki i

c) Proses kering
Produktivitas biogas adalah rz liter/m3r.d. Kasus yang sama juga
Proses kering maksudnya adalah proses anaerobikyang terjadi
ada di fforzheimlandfill (Swiss) yang dibangun r98r. Luas areal
pada substrat yang konsentrasi TS-nya lebih tinggi dan zo%.
ro ha dengan daya tampung 3 juta m3 sampah dapat menghasil-
Produksi biogasdilandfillte\adi pada sampah kota bagian bawah kan tenaga listrik dari 4 buah generator berkapasitas total z6o kW.
dengan kadar TS 4o-To%. Eksplorasi biogas dailandfillpertama
Proses keringjuga dapat dilaksanakan di dalam reaktor di
kali dilakukan di Palos Verde California tahun rgT4yait:usebesar
antaranya dikenal dengan nama proses Dranco atal Dry
35.ooo m3 CHo yang didistribusikan ke pelanggan. Teknologi ini Anaerobic Conuersion Proses. proses ini dikembangkan oleh
kemudian diadopsi oleh Swiss dan Jerman. Biogas landfill
Prof. WillyVerstraete dari Rijksuniversiteit Gent di Belgia (1985).
umumnya produktivitasnya sekitar zoo liter per kg TS sampah,
Proses Dranco memiliki kelebihan dibandingkan dengan proses
tetapi yang bisa didaur ulang hanya sekitar zo-25% atau sekitar
anaerobik lainnya karena tingginya produktivitas biogas dan
4e5oliter. kompos yang bebas dari hama penyakit.
Suatu contoh dilandfill "Am lamber" Jerman memiliki area
16 ha. Kedaiamannya 40 m dan kapasitas penampungan sampah
sebanyak 3,4 juta m3 dan baru diisi z/3-nya. Biogas dikeluarkan
melalui pipa-pipa vertikal dan menghasilkan r.zoo m3 biogas per
jam (5o% CHO), kemudian dikeluarkan menjadi tenaga listrik
melalui z buah generator berkapasitas masing-masing t44 kW.

Biogas
Genset * Listrik 1.25 MW
(160 m3/tonTS)

Sampah Dranco
cacah, saring fermentator
I ton
(ss%rs)
Waktu fermentasi 2-3 minggu
Kompos
kering, stabil
400-500 ke
(80% rs)

Dibuang

Air bersih

Gombor 4. Diogrom olir proses onoerobik

4A l'r'rr.lr;rlswirrlirv;r Mengelola Sampah Kota Mr:nriololir Silrrp;rlr Kottr I'r rrr l,,rr ',r,,r,1,i ,, al,

t/
lvlENcot.AII SAMpAII Ko.t.,t y.,rNc I rrli,,rt
,i,',,i*iliiil,tll,iliiitfrlilil1i.Ii ,.,,,L,

tidak mungkin malah menyebarkan polusi ke banyak titik di kota


tersebut. Oleh karena masing-masing memiliki keunggulan dan
kelemahan sendiri, perlu dicermati kemampuan sistem dalam
mengatasi kendala pengelolaan sampah yang muncul. Adapun
kemampuan masing-masing sistem dalam mengatasi kendala yang
ffiffimmffitu ffiffi muncul dalam pengelolaan sampah kota terdapat di Tabel 6.

Menuolah SamRah l(ota TABEL 6. KAMKTERISTIK SISTEM SENTMLISASI,


yang lileal DESENTMLISASI, DAN KOMBINASINYA

Sistem Sistem Sistem


Kendala Semra- Desentra- Se-desen-
lisasi lisasi tralisasi
l. Luas lahan terbatas TS TS S

2. Volume sampah sangat besar S TS S

3. Pengumpulan sampah l<urang efel<tif TS S S

4. Dana pengelolaan sampah terbatas TS S s


1 Ada tiga konsep pengolahan sampah yang ideal yaitu 5. Kemampuan teknologi terbatas S TS S
fl,pengolahan sampah di sumber sampah, pengolahan sampah 6, Masyarakat tidak kooperatif s TS s
di TPS, dan pengolahan sampah di TPA. Adapun teknologi baru 7. Masyarakat tidak kreatif/bisnis S TS s
yang diangkat ke permukaan yaitu teknologi Dranco (anaerobik) 8. Banyak pengangguran TS s S

sebagai suatu alternatif untuk memproduksi tenaga listrik dan 9. Dampak luas TS S s
kompos yang cukup efisien. I O.Pemda ridak responsif TS s S

Jumlah yang sesuai (S) 4 6 t0


A. Mengenal Sistem Pengolahan Sampah Keterangan : S= Sesuai;TS =Tidak sesuai

Sistem sentralisasi adalah pemusatan pcmbuangan sampah Berdasarkan Tabel 6, sistem se-desentraliasi memiliki kemam-
kota di satu lokasi atau TPA. Sementara sistem desentralisasi puan tertinggi dalam mengatasi kendala pengelolaan sampah kota.
adalah membagi tempat pembuangan sampah kota di beberapa Dari ro kemungkinan kendala yang dihadapi dalam pengelolaan
TPS (Tempat Penampungan Sementara). Adapun sistem sentra- sampah kota di kota-kota besar, ternyata sistem se-desentralisasi
desentralisasi atau disingkat se-desentralisasi adalah menggabung- yang paling mampu mengatasi kendala tersebut. Oleh karena itu,
kan kedua sistem tersebut dengan keberadaan TPA dan TPS. untuk kota-kota besar yang jumlah penduduknya banyak seperti
Penimbunan sampah hanya dengan mengandalkan sistem ibukota DIC Jakarta dan kota satelitnya serta ibukota provinsi
sentralisasi jelas tidak tepat karena membutuhkan lahan yang lainnya, sistem ini adalah yang paling sesuai. Seyogranya sistem
sangat luas. Namun, sistem desentralisasi pun bukan jawaban yang tersebut diterapkan secara bertahap untuk membiasakan
tepat karena volume sampah yang sangat besar tidak akan mampu masyarakat dalam menghadapi era baru pengelolaan sampah kota
ditampung oleh'l'PS yang tersebar di mana-mana. Bahkan, bukan di wilayahnya.

50 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota Mirrtr;clolir lilrrrlr;tlt Kolir rr


l\.rr,.l,rrr Srr;rrlrrr 5'l
MENGOLAH SAMPAII KOTA YANG IDEAI,
,iJ,uiifii#tllfH,ii{ffi ir,,iii,,,: :,,,.

B. Memilih Sistem Pengolahan Sampah yang PRODUK MENGANDUNG SAMPAH


Terbaik (voLUME 700 SATUAN)

Sistem se-desentralisasi merupakan sistem yang terbaik untuk


Indonesia. Sistem ini bertujuan mengurangi arus sampah ke TpA
dengan membagi-bagi pengolahan sampah tersebut di beberapa t00 ,/ t00
titik yaitu sebagai berikut.
Toko

r- r- r- r- f-
r. Pengolahan langsung di sumber sampah

r- r-
z. Pengolahan di TPS
3. PengolahandiTPA
Sumber sampah terdiri dari rumah tangga (RT), pasar sayur
dan buah (PS-Sayur), Pasar Tradisional ( pS-Trds), mall dan
swalayan, rumah sakit (RS), kantor, serta toko. pada tempat
sumber sampah tersebut, pemda harus membuat afuran yang
mengharuskan setiap RT, PS-Sayur, pS-Trds, mall, swalayan, 1,or,..n"111 ,",,.n;
RS dan kantor untuk membakar sendiri sampahnya minimal Gombor 5. l(ontribusi sisrem se-desenrrolisosi dolom penurunon volume sompoh yong
mosuk
sebanyak to% danvolume sampah yang dihasilkan. Sementara ke TPA

sampah yang laku dijual sebaiknya sq{era dijual. Selanjutnya, Keterangan:AA = asap dan abu

sampah yang tersisa dari masing-nrasing sumber sampah dibagi


dua, yaitu 45% dibuang ke PK-t'pS di lingkungannya dan
1. Pengolahan sampah di sumber sampah
45%
dibuang ke TPA. Dengan demikian, volume sampah yang awalnya Dua hal yang perlu dilakukan oleh produsen sampah. pertama,

sebesar 7oo satuan volume, dapat dikurangi menjadi


memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik
3$ satuan
volume ketika masuk ke TPA. sebaiknya ditempatkan di ember, sedangkan sampah organik di bak

Kota-kota satelit di sekitar Jakarta, seperti Bogor, Tangerang, sampah yang mudah dijangkau oleh truk sampah. Hal yang kedua

dan Bekasi, belum memiliki jumlah penduduk sebanyak Jakarta,


yaitu membakar sampah organik setiap hari minimal sekitar ro%

tetapi masih memiliki lahan pertanian yang luas. OIeh karena itu, dari total volume sampah yang ada hari itu.

kota-kota satelit tersebut sebaiknya berfungsi sebagai penampung Sampah anorganik sebaiknya dijual ke pemulung. Namun,

(recipiens) produk pengolahan sampah seperti kompos maupun bila sampah tersebut tidak bisa dijual maka perlu dibakar atau
listrik pedesaan dari TPA dipisahkan dengan karung untuk dibawa oleh truk sampah.

Agar kompos yang berasal dari kota tersebut dapat diserap


Adapun sampah dari rumah sakit perlu perhatian khusus karena

habis, diperlukan peran penyuluh pertanian/perkebunan. Tugas- banyak mengandung sumber penyakit. Sebaiknya, setiap rumah

nya adalah menyebarluaskan informasi cara penggunaan kompos sakit memiliki :unitincinerafor sendiri, minimal bak untuk

dan keuntungannya dibandingkan dengan pupuk kimia. Selain itu,


membakar sampah yang dipastikan mengandung bibit penyakit.
pengelola kompos di TPS dan TpA harus bisa memberikan harga Sampah dengan klasifikasi 83 yaitu limbah yang menganrlrrng

yang minimal sehingga bersaing dengan harl;a pupuk hmia. rucun dan bahan berbahaya, misalnya herbisida, fungisirl:r,
ittst'klisida, racun, bahan kimia, dan linrbah nrrklir rnt.rnt.r.lrrk;r,

52 Penebar Swadaya Mengelola Sampah Kota Mrnl;tloll S;rrrrprrlr Kolir l'r'trr.lr,rrlirr,r,l,rrr, 53

t
i,i",,],'rii,ixiii$riillii ili,h,iiffi.l, ,,,,i,,,;,,r ii;

w
"; Campur sampah secara
1
.' / merata dengan inokulum
seperti Orga Dec sebanyak r%
dari berat sampah.

Pembokoron
sompoh. Sompoh
onorgonik yong SemproLkan air hingga
tidok biso diiuol ' kadar air mencapai Bo%
seboiknyo
dibokor
atau secara visual air tidak
menetes ketika diperas.
penanganan khusus. Hal yang sama juga berlaku untuk sampah
suatu kantor (perguruan tinggi, lembaga penelitian) yang
aLtivitas nya penelitian.
Pengolahan sampah organik menjadi kompos secara teoritis
bisa dilakukan di sumber sampah. Namun, dalarn praktiknya akan 4;ts

memerlukan banyak waktu, tempat, sefta menghasilkan bau yang ,"d" Masukkan sampah ke
,tilffr
tidak sedap di lingkungan sekitarnya.
k.,ffi. dalam karung dan tutup
Apabila sampah organik dari rumah tangga akan diproses
rapat.
sendiri maka tahapan yang harus dilakukan sebagai berikut.

ffi Simpan di tempat yang ter-


k*,,lindung dari hujan, lembap,
Potong-potong sampah
dan sedikit terkena sinar mata-
hingga menjadi serpihan
hari. Caranya adalah tumpuk
kecil menggunakan chopper,
karung-karung yang berisi
mesin pencacah (crusher), atau
sampah, lalu tutup lagi dengan
golok.
lembaran plastik.

54 l1.rrr,lr;rrSwa<l:rvrr Mcngelola Sampah Kota Milrl;r:lol;r S;rrnp;tlr Kol;r l'r.rl.lr,rrSrv;rrlrrr';, 55

t
I:,;ijiiilii;iiotilri{#{ffi ,r1,r,,,,;

fr Adapun manfaat dari PS-TPS ini adalah sebagai berikut.


f nutu lembaran plastik
a. Mengurangi arus sampah kota menuju TPA.
L selama r jam setiap 3 hari,
b. Menjadikan model pengolahan sampah untuk setiap pasar
lalu tutup lagi. Iakukan
tradisional.
pembukaan lembaran plastik
c. Melvujudkan lingkungan pasar yang bersih.
sebanyak 3 kali, lalu biarkan
d. Memberikan lapangan kerja tambahan bagi masyarakat
selama 3 minggu.
ekonomi lemah di sekitar lokasi pasar.
e. Memacu semangat berkarya mengolah limbah dan mengubah-
nya menjadi bahan yang laku drjual.

ff"Setelah
r-r,5 bulan, f. Merupakan show window bagi para calon produsen kompos
telah menjadi untuk dapat ditiru karena lokasi pasar yang strategis.
fusamnah
Mpos yang matang. g. Memberikan kontribusi positif pada penyediaan pupuk
organik sebagai alternatif lain yang kualitasnya lebih baik,
harganya lebih murah, dapat dibuat sendiri, dan pasokan
terjamin dibandingkan pupuk kimia.
h. Secara tidak langsung ikut berperan dalam mewujudkan
pertanian organik.

Untuk memproduksi kompos di TPS, ada beberapa hal yang


harus diperhatikan, yaitu lokasi, bangunan,lahan, mesin dan
peralatan, tempat, tenaga kerja, dan cara produksinya.
z. Pengolahan sampah di TpS
l.okasi TPS bila mungkin berada di dalam lingkungan lokasi
sumber sampah. Namun, bila tidak mungkin maka harus
diupayakan lokasinya berada di kecamatan. Setiap kecamatan
sebaiknya memiliki r buah TPS ukuran 1.ooo-2.ooo m2 yang
dilengkapi unit pengolahan kompos.
Kesulitan utama dalam sistem se-desentralisasi adalah dalam
mencari lahan karena padat penduduk dan harga tanah yang
mahal. oleh karena itu, lahan yang digunakan diprioritaskan milik
pemda. Namun, bila tidak tersedia, solusinya dengan meman-
IPS. Lokosinyo
faatkan lahan masyarakat. pemiliklahan tersebut diberi bagian
seboiknyo tidok
untuk memiliki saham dalam perusahaan kompos tersebut. Status iouh dori sumber

lxrnrsahaan tcrsebut bisa PT milik pemda atau pT swasta. sompoh seperli


posor lrodisionol

56 l'r'rrr'lrrrsrr:rrlirr:r Mengelola Sampah Kota M{)ll(l{rlolir S;rllrp;rlr Kol ir 1',,,, 1,,, ,,,,,,1,r r 57
i,iii;r,iiLir4J#il+liin1ifri;.{ ,,,1:i,1, i,1; 1

a. Lokasi ffi Gudang


Lokasi pengolahan yang tepat yaitu luasan lahan mencukupi. Luas gudang disesuaikan dengan kapasitas produksi yang dika-
Untuk kapasitas 3,o ton/hari, diperlukan lahan untuk bangunan likan tujuh. Tujuannya untuk mengantisipasi kemungkinaan
sekitar 1oo m2, sedangkan luas lahan keseluruhan sekitar r.ooo produk menumpuk selama r minggu. Gudang harus memiliki
m2. Selain itu, lokasi sebaiknya terkena sinar matahari, tempatnya aerasi yang baik, bahkan bila perlu diberi orr conditioner.
agak tinggi, mudah untuk jalan keluar-masuk truk, dan bisa dibuat ffi IGntor
sistem drainase. Faktor lain yang harus diperhatikan adalah Luas kantor sekitar 3 m x 3 m. Ruangan tersebut diperkirakan
masyarakat/pengelola pasar mengizinkan didirikannya TPS. cukup untuk memuat r buah lemari, r buah meja, r buah kursi
dan r buah bangku.
b. Bangunan t Tempat parkir
Luas bangunan sangat tergantung dari kapasitas intcke dan Luasnya diperkirakan cukup untuk bongkar muat truk.
output. Adapun jenis bangunan terdiri dari:
u Tempat bahan baku c. Mesin dan peralatan
Tempat ini harus terlindung dari air hujan. Luasnya
disesuaikan dengan kapasitas intake bahan baku. Mesin:
3 Tempat mesin pencacah ffi Mesin pencacah (crusher)
Mesin pencacah hanya memerlukan ruang sekitar 2 m x 2 m. ffi Mesin penggiling dan penyaring
Oleh karena itu, mesin ini dapat ditempatkan di salah satu ffi Genset
sudut tempat bahan baku dan terbebas dari hembusan angin. ffi Mesin jahitkarung
W Ruang komposting M Bak proses komposting
Ruang ini memerlukan penyinaran matahariyang tidak terlalu
terik sehingga harus nremiliki atap dariTiberglassatau plastik
berwarna hijau atau biru.'l'empat ini terbuka dan dapat dibuat
seperti bak dengan tinggi r m. Luasnya disesuaikan dengan
kehutuhan. Ruangan ini dapat juga berupa hamparan tempat
gundukan sampah yang ditutup terpal atau plastik. pada Mesin penrocoh. Berfungsi mem-

ruangan ini juga dilakukan pencampuran sampah dengan perkecil ukuron sompoh

inokulum.
M Ruangpengeringan
Ruang pengeringan seluas ruang komposting. Atap yang dibuat
harus mampu melalukan sinar matahari roo%. Peralatan:
M Ruang penggilingan kompos m Cangkul w Golok
Ruang ini digunakan untuk menggiling kompos yang telah m Sekop ,w Ember plastik
kering. Pengilingan dilakukan hingga halus. um Termometer m Slang air
rm l'irnbangan ,* I(ran

58 Penebar Swaclavir Mt:rrr;t:lola Strrlpalr Kota Mr:rrrlclol,r li,rrrrp;rlr Kol,r l'r,rrr.l,.l lirr,rri,u.' 59

:-
;rlr,,fifiijiibffiH, ir,ri

r Sepatukaret n Sarung tangan Produksi Sarnpah


n Penutup hidung r Garu (Sampah rumah tinggal, non-rumah

f, Karung ukuran 5o kg r Cairan desinfektan tinggal, sampah pasar)

n Kantong plastik r,Sx2,o m (kapasitas roo kg)

d. Tenagakerja Diangkut oleh dinas kebersihan


atau lainnya
Dalam satu skala unit usaha produksi kapasitas 3 ton/hari,
diperlukan 17 orang tenaga kerja. Adapun rincian pembagian
tugasnya sebagai berikut.

lfurer|nSm Jurnhlt (orffigl


Kepala pabrik I

Pengangkut sampah 5

Tenaga sortasi 2
Operator mesin
Tenaga pencampuran bahan/inkubasi 2 Sampah taman/rumPut - KaretJplastik/ku1;g - Batuan
Sampah buah/sayuran - Kayu - Tanah
Pengemasan 2 Sampah makan sisa, dan - Botol plastik - Keranjang bambu dan
Penlual lain-lain - Kaleng, kaca lain-lain

Pengantar/pengiriman produk 2
Tenaga administrasi I

Jumlah t7

Dalam kenyataannya, jumlah tenaga kerja bisa dikurangi Gombor 6. Diogrom olir pengolohon sompoh di TPS

menjadi sekitar 10 orang karena beberapa pekerjaan bisa


dirangkap oleh orang yang sama. f. Teknik pengolahan komPos
Secara garis besar proses pembuatal kompos secara garis besar
e. Diagram alir pengelolaan sampah kota di TpS adalah sebagai berikut.
Sampah diangkut dari lokasi sumber sampah ke TpS oleh
Dinas Pemkot. Di lokasi TPS sampah dipilah antara bahan organik,
bahan untuk didaur ulang, serta bahan yang tidak dapat didaur Pisahkan sampah dari
ulang oleh pemulung dan tenaga kerja pS-TpS. Bahan yang bisa bahan-bahan anorganik,
didaur ulang seperti keftas, karet, plastik, kulit, kayu, botol plastik, seperti plastik, besi, dan lain-
besi, kawat, kaleng, dan kaca diambil oleh pemulung. Sementara Iain agar tidak merusak mesin
bahan yang tidak dapat didaur ulang dibakar atau dikembalikan ke cacah dan mengganggu proses
l:rnah sepefti batuan, tanah, dan kcranjang bambu. pembuatan kompos.

60 l'r'rrr.lr;rlswrrrlrr';r Mr':rrrrolola Sampah Kota Mr:rt1.;r:lol;t S;ttttpitlt Kolit


aauhcampuran hingga
Masukkan sampah ke dalam mesin cacah.
/l merata,.lalu tambahkan
J
arr tungga kadar arr campuran
''".{iryI ri' ii, .
W
\L I
bahan berkisar 2o-Jo%.

Irr rr
I _ rvlasuKKan nasrl campuran
O' ruang/lantai pengom-
C
p-san yang sudah disiapkan.

Tambahkan bahan yang sudah


dicacah dengan inokulum. Tutup rapat kompos
Penambahan inokulum sebanyak dengan plastik terpal.
o,S% blb) atau 5 kg dalam r ton Suhu bahan akan meningkat
digunakan untuk bahan organik akibat fermentasi hingga
lunak (daun-dannan, jerami, hagas
55-600 C,lalu nrenuluu. Bila
tebu, rumput, dan lain-lain ). suhu sudah stabil, berarti proses
Sementara penambahan inokulum pengomposan sudah selesai.
(Orga Dec) sebanyak t,zS%blb)
atau tz,5 kg per ton bahan baku
untuk bahan organik berkayu (sisa l'J Lihat hasil proses
pengkasan teh, dan lain-lain).
/2-1ovrrzo
pos_an setelah

Penggunaan inokulum to% dipe- mlnggu. Kompos yang


mntukkan bagi bahan baku yang sudah matang akan berubah
sulit hancur atau sulit terurai sepefti \{arna. Indikator kompos yang
serbuk gergaji. siap pakai yaitu mempunyai
nisbah (l/N <:ul.
62 l'r'rr,,llrlSrrrrlirrir Mr:rrt;r:lola Sanrt)ah Kota

L
MENGOLAH SeupeH Kora yaNc Inrar.

Untuk memenuhi kriteria tersebut, teknologi yang layak unhrk


Keringkan kompos yang
diterapkan adalah kombinasi dari beberapa teknologi (integrated)
sudah matang sampai
serta kegiatan penunjang lainnya yaitu sebagai berikut.
kadar air 2o-3o%o,lalu giling.
r Teknologi /ond-7il/ untuk produksi kompos dan gas metan.
r Teknologi anaerobik komposting Dranco untuk produlsi gas
metan dan kompos.
r Incinerator untuk membakar bahan anorganik yang tidak
bermanfaat serta pengeringan kompos.
I Unit produksi tenaga listrik dari gas metan.
r Unit drainase dan pengolah air limbah.
Saring kompos, kemudian t Unit pemasaran (kompos,listrik, limbah laku dijual).
kemas dan simpan di
Diagram alir teknologi terpadu pengolahan sampah kota untuk
tempat yang kering dan teduh.
diterapkan di TPAdisajikan dalam Gambar 7.

a. Alur proses dan material


Sampah kota yang berasal dari sumber sampah terlebih
dahulu dipilah antara bahan organik yang mudah terurai dengan
bahan organik yang sulit terurai (residu). Bahan anorganik yang
laku dijual dipisahkan dari bahan anorganik yang tidak laku dijual
(residu). Bahan anorganikyang laku dijual langsung diambil oleh
pemulung, sedang residu berupa bahan organik atau anorganik

3. Pengolahan sampah di TPA dibakar dalam incinerator.


Bahan organik yang mudah terurai sebanyak 75% masuk ke
Permasalahan yang umumnya terjadi pada pengelolaan
dalam unit proses landfill,sedangkan z5% masuk ke dalam unit
sampah kota di TPA, khususnya di kota-kota besar adalah adanya
proses anaerobik komposting (Dranco). Misalnya, bila sampah
keterbatasan lahan, polusi, masalah sosial, dan lain-lain. Oleh
kota r.ooo ton (55% total solid/TS) per hari atau ro.ooo m3
karena itu, pengolahan sampah di TPAharus memenuhi prasyarat
sampah kota basah per hari maka sebesar 75% atauT5o ton/hari
sebagai berikut.
diolah di landfill,sedangkan z5% atauz5o ton/hari diolah dengan
ffi Memanfaatkan lahan TPAyang terbatas dengan efektif.
Dranco.
ffi Memilih teknologi yang mudah, murah, dan aman terhadap
Sampah organikyang diolah dengan proses landfiltmengha-
lingkungan.
silkan kompos dan biogas. Setelah 6 bulan, akan dihasilkan kom-
w Merrnilih te li r rok rgi v:rng memberikan produk yang bisa dijual
pos sebanyak 375 ton/hari fkadar air goo/o) atau sekitar
da r r rnenrl x, r'i li r r r r r r u r rr lirat scrbesar-besarnya bagi masyarakat. 3oo ton
(kadar air rc%) dari proses landfill. Sementara produksi biogas
ffi Prrxlrrl< lurlrrs rl;rlrrrl tcrjturllrabis.
yirrrg tlihasilkan dari proses landfill sebanyak
7.zoo m3 per har.i

64 l'r'rr'lrrrlirr.rrl.rr.r Mr:rrt1r:lolir Strrrrltalr Kota Mr;nq;ololr Srrrrrglrrlr Kolir l'r.ttr.lurtSw;rrl,rtir 65

I
l_
..r1,;:;;1161411ip.i6tffi .,i*i",,,*,r

Penurunon sompoh dori truk (o) don pemilohon sompoh oleh pemulung (b). Sompoh koto
terlebih dohulu dipiloh ontoro bohon orgonik yong mudoh teruroi dengon hohon orgonik
yong sulit teruroi

dengan 3oo m3 untuk mengantipasi kehilangan gas dalam pipa


(r ton sampah menghasilkan ro m3 biogas/tahun). Dari produksi
biogas tersebut, sebanyak 3.2oo m3 per hari digunakan untuk
I P"rr-;J pemanasan reaktor Dranco agar mencapai suhu termofilik 55o C

T
I biog* I
serta inhouse power pompa dan motor untuk keseluruhan
teknologi Dranco. Sisanya, 4.ooo m3 biogas per hari, digabungkan
dengan biogas yang keluar dari reaktor Dranco dan disimpan di

abu dalam tabung penampung biogas.


Sampah organikyang diolah dengan proses Dranco di dalam
tI P"rb--rJki.l
listrik I reaktor berkapasitas 7.5oo m3 (S buah) akan dihasilkan {o.ooo ml3
biogas/hari (95% CHa). Biogas tersebut dialirkan ke unit pemurni-
-]- an gas untuk dibersihkan dari CO2, H2S, dan uap air sehingga
dihasilkan gas metan (CHO) bersih sebesar 22.ooo m3. Gas nrctarr

I +
tll"+,*rkJl
tersebut dialirkan ke unit pembangkit tenaga listrik (gensct biogls)

E1;l I Paurir I
untuk menghasilkan tenaga listrik sebesar 3,2 MW. Aclapun irrprr/
biogas da"irlandfill sebanyak 4.ooo m3 biogas/hari tligrrrurlirrrr
sebagai tambahan sehingga total ouput adalah 3,5 MW.
Gombor 7. Diogrom olir teknologi terpodu pengolohon sompoh koto di IPA

Keterangan: Kompos yang dihasilkan dari unit konr 1x rst i n g ; r r r r r c rol r i l.


| = kompos granular {= arang kompos digabungkan dengan kompos aerobik rla rr st,lrr n jr r t n'; r rl r rlii l. li
)-
r rr rr
) = kompos+pupuk kimia kompos kombinasi
3= kompos+pupuk biologi alurproseskomposaerobik. Korttposvirrrgrlilrrrsillirrrrrl;rli l)r;rrrr,

66 l'r,rrclrrlSwirrlirr';r Mengelola Sampah Kota Mcttt;r:lol;r S;lrrp;rlr Kol;r

t
,1.i. !l

adalah 1oo ton dengan kadar Model lainnya yaitu bila seluruh sampah kota diolah dengan
air rc% sehingga total kom- teknologi Dranco sebanyak r.ooo ton/hari, akan dihasilkan
pos adalah 4oo ton yang tenaga listrik sebanyak 12,S M. Namun, model terakhir ini sulit
berasal dari kedua unit dilaksanakan untuk teknologi Dranco karena kapasitas intake
proses tersebut. Kompos sampah terlampau besar sehingga jumlah dan kapasitas reaktor
kemudian dikeringkan oleh terlalu besar.
pemanasan matahari yang
dikombinasikan dengan
panas dari incinerator.
b. Nilaijualproduk
Asumsi yang digunakan untuk menghitung nilai jual produk
Selanjutnya, kompos yang
untuk model pengolahan kombinasi adalah intake landfill
telah kering diramu menjadi
zl3-nyadari Dranco, harga listrik sebesar Rp 75o,oo/ kWh
berbagai produk kompos,
(tahun 2c,06), dan harga kompos Rp 5oo,oo/kg. Adapun nilai
seperti kompos biasa,
jual produk untuk model pengolahan kombinasi antara landfill
kompos granular, kompos +
dan Dranco kapasitas intake 1.ooo ton sampah/hari sebagai
bahan kimia, kompos +
berikut.
pupuk biologi, arang kompos,
dan kombinasi dari semua- I Tenaga listrik 3,5 MW Rp 63.ooo.ooo,oo/hari
nya. Produk diversifikasi ini r Kompos 4oo ton (kadar air to%) Rp 2oo.ooo.ooo,oo/hari
dipasarkan untuk segmen
I Total Rp z63.ooo.ooo,oo/hari
konsumen yang berbeda.
Untuk kasus kota Jakarta Adapun nilai jual total per tahun adalah Rp 94,7 milyar.
dengan produksi sampah
sekitar 3o.ooo p37hari, akan Bila model ini diterapkan untukkota Jakarta dengan

dihasilkan listrik sebanyak intake 3o.ooo p3 per hari dihasilkan nilai jual per hari sebagai
11,S MW dan kompos kering berikut.

fkadar air rco/o) sekitar r.zoo r Tenagalistrik rr,5 MW Rp zoT.ooo.ooo,oo/hari


ton/hari. t Kompos 1.2oo ton Rp 6oo.ooo.ooo,oo/hari
I Total Rp BoT.ooo.ooo,oo/hari
atau Rp 29o,5 milyar/tahun

Berdasarkan hasil perhitungan kasar tersebut membuktikan


1,2,3 . .-...---
Penggilingon don penyoringon kompos. Proses bahwa sampah kota yang dikelola dengan benar akan mampu
pembuoton kompos ini dilokukon di IPA memberikan kontribusi sumbangan kepada pendapatan asli
Golugo, [euwiliong, Bogor
dacrah dalam jumlah yang cukup besar.

Mengelola Sarnpah Kota Mr,rrrlr,lol,r S;rrrryrirlr Kot;t Il,rrclrrlSwrrl;rvr, 69


Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL). RI(L pada prinsipnya adalah merencanakan
model pengelolaan yang paling baik untuk proyek tersebut
sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
RPL adalah pemantauan (monitor) apakah proyekyang sedang
berjalan dengan menerapkan RKL sudah tidak membahayakan
bagi lingkungan. Bila berbahaya maka harus diajukan aiternatif
pemecahan masalahnya oleh perusahaan tersebut ke Komisi
AMDAT/SEL dari dinas lingkungan pemda setempat. Setelah
disetujui, perbaikan tersebut harus segera dilaksanakan. AMDAL
atau SEL yang dilaksanakan dengan benar akan terhindar dari
Kompos hosil pengolohon sompoh di IPA. Dori proses londfill okon dihosilkon kompos sereloh kerusakan lingkungan.
6 bulon proses
Pada umumnya TPA di Indonesia dibangun tanpaAMDAL
sehingga dampaknya baru terasa belakangan. Kasus sampah
Jakarta, Bandung, dan Surabaya adalah contohnya. Oleh karena
C. Memperhatikan Aspek Lingkungan itu, seyogranya TPA yang sudah berjalan sekarang, terutama yang
Dalam setiap kegiatan proyek apa pun, wajib dilakukan kajian dampak negatifnya sudah terasa oleh masyarakat segera dilakukan
aspek lingkungan termasuk proyek pengolahan sampah kota. SEL dan upaya perbaikan sumber dampak serta melakukan
Meskipun tujuan pengolahan sampah kota adalah untuk monitoring secara rutin. Hal yang dimonitor adalah kualitas dan
kebersihan lingkungan. Namun, bukan tidak mungkin dalam pros- kuantitas besaran parameter lingkungan yang diduga memberikan
es pengolahannya juga akan memberikan dampak negatif pada dampak negatif bagi lingkungan.
lingkungan, hanya jenis polutan yang berubah. Misalnya, sampah
akan hilang dan berubah bentuk menjadi gas atau listrik, tetapi z. Prakiraan dampak negatif
akan dihasilkan air buangan yang mencemari lingkungan. Kegiatan pengelolaan sampah kota mulai dari sumber sampah,
TPS sampai TPA dapat menimbulkan dampak negatif. Adapun

1. AMDAL dan SEL dampak negatifnya meliputi aspekbiofisik, sosial, ekonomi, dan
budaya. Dampak negatif pengelolaan sampah kota tersebut antara
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah
lain sebagai berikut.
suatu kegiatan yang menjadi prasyarat sebelum suatu proyek
didirikan. Jadi, sebelum TPS atau TpA dibangun seharusnya a) Polusi udara berupa bau yang sangat menyengat akibat proses
AMDAT telah dilaksanakan dan terbukti tidak akan menimbulkan pembusukan bahan organik. Polusi bau terjadi mulai dari

masalah bagi lingkungan di sekitarnya. Hasil penelitiannya sumber sampah,lalu di sepanjang jalan dari sumber sampah
rnr:liputi aspek biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya. Bila proyek ke TPA dan di lokasi TPA itu sendiri.

k,lirh lcr{:rn jur jadi maka yang harus dilakukan adalah Studi b) Polusi udara berupa asap. Hal tersebut disebabkan oleh
l,,r,itlrursi l,ingllrngan (SEL) yang isinya adalah Rencana kcgiatan pembakaran sampah (terlebih lagi incinerator).

7O l'r'rr.l,lrSrr;rrl;rrl Mclrr;elola Srrrrrgr;rlr Kota Mrrlr;r:lr rlir liirrrrgr;rlr Kol;r l'r,trr.lr;rrSrr':rrl;rvrr 7{

l-
Dampaknya juga berakibat ke pencemaram bau, pandangan bobotnya berbeda-beda dan memiliki ambang batas sendiri. Jadi,
terhalang, serta patikulat karbon melayang di udara yang akan kegiatan tersebut bisa memberikan efek polusi, tetapi nilai
membahayakan kesehatan paru-paru. dampaknya rendah dan yang demikian belum dikategorikan
c) Polusi air berupa keluarnya air leaclnte akibat air hujan berbahaya. Sebaliknya, bila nilai dampaknya diperkirakan tinggi
mencuci sampah yang sudah busuk serta segala kotoran yang dan terasa oleh pancaindra maka perlu pengukuran nilai kualitatif
terjerap di dalamnya. Air tersebut ada yang mengalir di dan kuantitatif menggunakan metodologi ilmiah yang baku. Hasil
permukaan tanah yang dampaknya mengotori jalan dan pengukuran tersebut dibandingkan dengan prasyarat ambang

kampung sehingga menimbulkan bau dan penyakit. Sementara batas polusi. Setelah diketahui nilainya lebih besar dari ambang

aliran air yang di bawah tanah akan mempengaruhi bau dan batas polusi, baru bisa dikatakan bahwa keberadaan proyek

kesehatan sumur penduduk, seperti munculnya penyakit tersebut terbukti memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
koreng, kudis, mencret, dan mual-mual. Dampak yang lebih Selanjutnya, pengusaha harus membuat rencana penanggulangan
parah dapat mengakibatkan keracunan, kolera, disentri, dan dampak negatif tersebut dan disampaikan dalam dokumen RKL
penyakit perut lainnya. Adapun uap air yang turun bersama ke KomisiAMDAL/SEL Dinas Lingkungan Hidup dari pemda
hujan mengandung larutan garam yang bersifat korosif. Uap air setempat. Bila pengusaha telah mengatasi dampak negatif tersebut,
tersebut berasal dari timbunan sampah atau air leachateyang, selanjutnya dibuat RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), yaitu
banyak mengandung gas yang bersifat asam. Bila gas tersebut monitoring dampak dari proyek tersebut secara rutin oleh komisi
bereaksi dengan uap air menjadi garam yang bersifat korosif AMDAr/SEL.
terhadap segala macam benda logam. Selain itu, larutan garam
korosif tersebut masuk ke dalam aliran air sungai.
d) Polusi terhadap tanah yang menyebabkan tanah bekas TpA
TABEL 7. PMKIRAAN DAMPAK NEGATIF KEGIATAN
akan dijenuhi garam-garam mineral sehingga tingkat salinitas- PENGOIAHAN SAMPAH KOTA
nya sangat tinggi. Membutuhkan wakfu yang lama untuk
unnsEl(Nqfiffil4fE
memulihkannya kembali untuk tujuan lahan pertanian. H|ffin diTPA r Pltirnbulkilh,*1'
Gnml{qrrbdari:
r') Ditinjau dari aspek sosial ekonomi, seluruh areal hamparan A Kegiaan Umum
'l'PA dalam radius z km, termasukjalan menuju TPA Pembuangan dan pem- Polusi bau, asap, dan lalat. Membuat tempat sampah yang
bakaran sampah oleh Adanya ceceran sampah ke bertutup. Membakar sampah pada
rlikategorikan sebagai daerah polusi. Dampaknya adalah harga masyarakat di tempat jalan membuat got pampat. siang atau sore hari.
sampah masing-masing
.lrr:rl tanah di daerah tersebut menjadi turun.
2. Fengangkutan sampah dari Polusi bau dan air. Banyak Truk sampah jangan terlampau
'l'l'A rli Indonesia umumnya sudah ada. Oleh karena itu, rumah keTPS danTPA lalat. Sampah tercecer penuh. Jangan mengangkut waku
sepaniang lalan. hulan.
pnrkiliurrr tlirrnpak negatif tidak melibatkan dampak negatif yang J. Pembongkaran sampah di Polusi bau. Banyak lalat. Bila Sampah harus segera di
r r I rr I ki r r rlt la waktu pembangunan proyek TPA tersebut.
rIiIi r r r
TPS dan TPA dan dibiar- terkena hujan, sampah ter- proses di landfill.
1
kan tidak diproses cecer ke jalan dan air kotor
l'r'; r k i r'; u r r r r l; r nr llak dan upaya mengatasinya seperti tercantum masuk got.
, l;rl; rrr r' l'ir l x.l'i, l r;rr ryrr nrcrupakan contoh saja karena sebenarnya Pemilahan sampah organik Polusi bau. Banyak lalat. Bila Pemilahan sampah harus
dan anorganik hujan, mengundang pemu- dengan cepat dan efisien.
lrr,;r,lrrrl lrirlrr:, r lilrrr;rl oh'h ;lara ahli di bidangnya masing-masing. lung dan sampah tercecer
I )r.rrrrl.r;rrr prrl;r lr,rris rlirrrrlxrk rl;rri rrrirsing-masing kegiatan, berserakan.

Morrt;r-.lola S;rnrpirlr Kota Mortrlololrr iirrrrprrlr Kolir


l l'r.rrr.lrirrslvirrl;rt;, 73
Lanjutan Tabel 7,

uampal( NegatrlBng
Kegiaan di TPA Cera Henpasi
Ditimbullon*I
B. Kegiatan di Unit bndfill
Penempatan sampah di Jalan bekas alat berat meru- Konstruksi jalan diperkeras dengan
lokasi Ian dli I I menggu- sak struktur tanah menjadi batu atau pasir batu.
nakan alat berat padat mengurangi daya
serap air.
ffireffi ffi
2. Pengurugan sampah oleh Struktur tanah rusak,
tanah di permukaan landfil, remah, terjadi cekungan,
Cara pengambilan tanah untuk
urugan dilakukan dengan cara benar. lUlengolah Samran ili IPA
oleh alat berat dan erosi.
J. rengSrrrngan dan penya, Polusi suara dan polusi Penempatan alat giling jauh dari
ringan kompos untuk udara. penduduk. Teknisi menggunakan
dijual masker
4. Kegiatan menyalakan gas Kemungkinan terjadi Sebelum dibakar, cek dulu tekanan
di lapangan ledakan- terlalu rendah, bisa meledak.
gas. Bila
5. Kegiatan menyalurkan gas Bisa terjadi kebocoran gas, flenggunakan pipa yang tidak mudah
ke unit Dranco bocor.
C. Kegiatan di Unit Dranco
l. Pengeringan sampah Polusi bau, lalat dan sampah Digunakan alat pengering masinal
tercecer. waktu cuaca basah agar cepat kering.
saat sampah tiba di TPA dilakukan proses pengolahan.
2. Penggilingan sampah Polusi suara, udara. Lokasi jauh dari daerah pemukiman, Dada
teknisi memakai masker. I Adapun teknologi proses pengolahan yang digunakan berupa
3. Pencampuran sampah Polusi bau dan lalat. Dilakukan dengan cepat dan Dranco danlandfill. Proses pengolahan pada kedua teknologi
dengan kompos terampil
tersebut merupakan salah satu atau gabungan daripenerapan
4. Memasukkan sampah ke Polusi suara dari motor. Letak reaktor lauh dari pemukiman
dalam reaktor prinsip teknologi komposting (aerobik atau anaerobik).
5. Pemanasan reaktor Eanaya arus Pendek. lnstalasi listrik menggunakan alat
yang berkualitas.
6. Pengumpulan biogas Bahaya peledakan. Mencek tekanan biogas.Tekanan gas
A. Teknologi Dranco di TPA
jangan terlampau rendah. Teknologi Dranco (Dry Anaerobic Conuertion) adalah
Keterangan: *) Dampak biofisik, sosial, ekonomi teknologi yang dikembangkan oleh State University of Ghent,
Belgia dan kini diadopsi oleh beberapa negara seperti Belanda,
Italia, dan Jerman. Produk dari proses ini terutama biogas dan
kompos. Dalam proses pengolahannya, Dranco tidak menim-
bulkan bau karena seluruh proses dilakukan dalam reaktor
tertutup.
Keunggulan teknologi Dranco secara umum sebagai berikut.
r Menghasilkan kompos dan biogas.
r Kualitas kompos yang dihasilkan matang dan stabil.
t Dampak negatif terhadap lingkungan dapat lebih dikendalikan
karena reaktor tertutup.

74 l'r'tt.lrrtr'rrrr.lrrr,r Morrgelola Sampah Kota Monl;ololrr Sarnpah Kota l'r'rtclxrrSwirlirv;, 75

L
ffi fueal proyek yang diperlukan relatif kecil karena reaktor masih basah dipres dan airnya dibuang melalui drainase,
bentuknya vertikal. kemudian kompos dikeringkan di bawah sinar matahari.
w Bakteri patogen diredusir secara maksimal karena suhu yang
digunakan termofilik (SSo C).
ffi Kontrol proses dilakukan secarafull-automatic.

Bila dibandingkan dengan proses anaerobik penghasil biogas


lainnya, teknologi Dranco memberikan kelebihan sebagai berikut.
ffi Kandungan total solid (TS) sekitar go-4o%,sedangkan pada
proses lain sekitar B-B%, artinya substrat lebih besar
intake-nya
M Produl,.tivitas biogas sekitar 7 m3/m3r.d, sedangkan pada
proses lainnya sekitar 1p37m3r.d.
-B
ffi Limbah air minimum karena bisa diuapkan menggunakan
limbah panas yang berasal dari proses tersebut.
w Tidak terjadinya masalah crusf atau lapisan keras pada
permukaan substrat yang menghambat keluamya gas metan.
w Tidak memerlukan pengadukan yang kontinyu, hanya sekali-
kali pemutar-balikan.
Gombor 8. Skemo denoh lokosi inslolonsi Dronco

1. Proses produksi biogas dan kompos Keterangan: 8. Alat penampung gas


l. Bungker pengisian 9. Fermentotor I 6. Proses final
Sampah organikyang telah dipisahkan dari bahan organik dan 2. Conveyor 10. Post fermentotor I 7. Generator biogas
kotoran dicampur dengan inokulum bempa kotoran sapi segar. 3. Drum penghomogenasi I l. Pemisahan air 18. Ruang penyimpan penyangga
4. Rototing sieve 12. Pemecah gumpalan I 9. Kantor
Selanjutnya, bahan tersebut dimasukkan ke dalam reaktor dan 5. Seporotor 20. Ruang kontrol
I 3. Pengering
difermentasi selama zr hari. Setelah hari ke-zr, kompos dikeluar- 6. Process pump 14. Alat pemisah berputar 2 l. Ruang Tegangan tinggi
7. Proses ekstraksi 15. Pengubah panas 22. Ruang Tegangan rendah
kan menggunakan screwfeeder dalam jumlahyang sama
banyaknya dengan sampah segar yang akan dimasukkan ke dalam
reaktor. Bahan baku kemudian dimasukkan setiap hari dengan Gombor 9. Skemo olur
proses don moleriol Dronco
cara mencampumya dengan bahan baku yang sudah ada di dalam
setoro sederhono
reaktor menggunakan screw feeder. Campuran tersebut
dimasukkan menggunakan pompa melalui bagian atas reaktor.
Demikian seterusnya setiap hari dilakukan pengambilan kompos Sampah organik
sefta pemasukan sampah baru. Biogas yang terjadi setelah hari 100 ton/hari (55%TS)

ke-zt berangsur-angsur terus meningkat volumenya sampai


mencapai kapasitas maksimum, kemudian stabil. Kompos yang

76 l't,ttclrirlSrvirrlrrvrr Menqelola Sarrrp;rlr Kota Mcrrr;r:lol;r S;rnrpirlr Kola f'r.frf.l),rt :l\r,trl.t\., 77


i, ,r ri
",i',,r;,i:;i,l:l,i;ilddiid.{$rW iirr:ii

o ffi Efisiensi konversi dari bahan organik (COD) SS%.


a
o ffi Suhu termofilikyaitu SSo C.
i
( M lama walctu proses adalah r8-zr hari.
!
I M Kapasitas produksi kompos adalah So% dansampah organik
o
I kering.
o
ffi Stabilitas kompos diperlihatkan dari C/N ratio 15.

o
o
ffi Konsumsi olaigen dari kompos adalah 5o-1oo mgO2p
c bahan organik (sampah mentah = 3oo mg Or/gram b.o.)
c
o
o
q 3. Jenis mesin dan peralatan pokok
s
a
d Jenis mesin dan peralatan yang diperlukan untuk teknologi
o
(
o
Dranco kapasitas r ton/hari adalah sebagai berikut.
ffi Reaktor Dranco volume 30 m3 ukuran 4,5 mx 2,7 mx2,Sm.
ffi Chopperkapasitas o,3 m3 15 PKproduksi t-6 63/ jam.
ffi Generator set kapasitas 20 KVA (dual gpe).
M Boilervolume SSo liter, tekanan o,5 bar, kapasitas 5o kg/jam.
w Gasholdervolume5o m3 (z mx 16 m).
ffi Unit pembersih biogas dari uap air, CO2, dan HrS.
Dronro. Teknologi M Alat filterpres kompos.
Dronto dengon
kopositos rnlo(e- ffi Alat uji laboratorium (gas chromatography).
nyo 30 mr/hori

4. Uji coba Dranco skala pilot di Bogor


z. Karakteristik hasil produksi Teknologi Dranco pernah dicoba di Pusat Litbang Hasil Hutan
Beberapa karakteristik hasil produksi dari teknologi Dranco pada era 1985-1990 dengan bantuan teknik dari pemerintah
adalah sebagai berikut. Belgia. Hasilnya menunjukkan produksi biogas 7o 63/ton sampah
ru Setiap ton sampah organik (+o-6o%T5) menghasilkan basah, produksi listrik too kWh/ton sampah, dan kompos o,3 ton
14o m3 biogas dengan kandungan metan (CHO) SSo/o (kering)/ton sampah. Bila teknologi tersebut diaplikasikan untuk
-2oo
yang bila dikonversi menjadi tenaga listrik akan dihasilkan seluruh sampah Bogor yaitu 9oo m3Thari (tahun 2oo1), akan
z5o-3oo kWh. dihasilkan tenaga listrik sebesar 22.TSo kWh atau sekitar 1MW,
r Produksi biogas dihitung per volume reaktor adalah kompos yang akan dihasilkan sebesar 60 ton/hari dengan kualitas
5-8 m3/m3 reaktor per hari. yang cukup baik.

78 l'r'rr.lrrrrswrrrlrrvl Morroelola Sampah Kota Morrl;ololrr S;rrnpah Kota l)r'nclrirrSwirl;rv:, 79


jlil:.li;tt,ii,$ijlfiiii$,S ili ,,

TABEL 8. HASIL UJI COBA TEKNOLOGT DMNCO SKALA B. Teknologp Lorndfrll dr TPA
PILOT
Teknologi landfillyangdikenal umum adalah sampah dima-
No fubstanri/Farameter Hasll Uil Coba Potensl umuk Koa sukkan ke dalam lubang, lalu bagian atas sampah ditimbun tanah.
(l alnlhri) Bogor
Selanjutnya, bagian atas timbunan tanah tersebut ditimbun lagi
I Hasil uji coba
dengan sampah dan ditutup lagi oleh tanah dan seterusnya.
Yasukan sampah (t/hari) I 225 ton=900 m3 Teknologi landfill yangdimaksud dalam buku ini sedikit modifikasi
Volume reaktor (m3) t8 4 000 dari teknologi landfillyangdikenal umum, yaitu penimbunan area
landfillyangberada di atas tanah dengan sampah untuk dibuat
Biogas bruto (m3/hari) t00
kompos. Dengan cara demikian, areal tanah akan lebih efisien
Biogas neto (m3/hari) 70 t5.750
karena akan dihasilkan biogas dan landfill yang berada di bawah
Ekivalen terhadap minyak (lt/hari) 40 8.980 permukaan tanah dan dihasilkan kompos dailandfillyang berada
Produksi listrik netto (kwh/d) t00 22.750 kWh= I MW di permukaan tanah. Dengan kata lain, dalam teknologi landfill
Produksi kompos (t/hari) modifikasi akan diterapkan teknologi aerobik komposting pada
0.3 60
bagian atas tanah dan teknologi landfill (proses anaerobik) di
2 Spesifikasi reakor Dranco
bagian bawah tanah (Gambar ro). Oleh karena itu, tidak mungkin
y'olume reaktor, m3 30 untuk mengambil kompos yang ada di bawah permukaan tanah
y'olume aktil m3 l0 karena yang diproduksi adalah biogas. Biogas yang dihasilkan oleh
Laading rate,kglhari 478 arealandfill di bawah tanah akan bisa berproduksi sampai zo
tahun bila volume cukup besar. Produksi kompos dari area landfill
Bahan organik,VS% 22,3
di permukaan tanah akan dapat diambil setelah 4o hari.
Air pembangkit uap, l/hari t00

iuhu reaktor. o C 42*55 bir )8: TS bir )g ls

PIPA
0y'aktu retensi, hari 2t sampah
PiPa pralon
3 Kualitas kompos Nilai

Total solid (%) sampah


70-75
tanah
Volatile solid (%) 44-53 il
sampah
Karbon (%) 22-32 tanah
.litrogen (%) t,8*2, I
sampah

l.rrkr C/N l2-r5 tanah

o:for ('/") 0, t5-0,20


sampah
.,rllrrlr ('\,) r-t,2
Sumber Sudralat,2005
Sumber: De Wilde, B. dan S.Van Hille, 1990
Gombor 10. Modifikosi leknologi londfill dengon leknologi oerohik komposling

OO l', rr, 1,,, ',i,,r,l,ri,r Mcrrrlelola Sampah Kota Mrrr;clrilir S;rrrrpirlr Kota l'r.rrr.lr:rrsrvirrlrrvrr 8'l

L
1. Prinsip proses Biogas mulai berproduksi tahun ke-3 dan mencapaipeok

Landfill dibuat dengan membuat lubang sedalam >13 m. teftinggi pada tahun tersebut. Produksi N, dan H, menurun
Tanah urugan diletakkan di pinggir landfill. Dinding lubang terus sampai habis. Demikian juga produksi CO, menurun
dilapisi batu-batuan kecil. Pipa gas terbuat dari pralon di tengah sampai pada level tertentu, kemudian stabil.
batuan kecil. Setiap 4 m tumpukan sampah di bagian atasnya ditu- Tahun ke-4 dan seterusnya sampai sekitar 15 tahun ke depan,
tup tanah,lalu permukaan atas tanah ditambahkan sampah,lalu biogas akan diproduksi padapeak maksimum secara konstan.
ditutup tanah lagi, demikian seterusnya sampai sampah mencapai Produksi CO, juga konstan pada level di bawah kapasitas
permukaan tanah. Di atas permukaan tanah, sampah ditimbun produksi biogas.
membuat gunungan tanpa harus ditimbun tanah. Pada permukaan Pada tahun ke-2o, produksi biogas dan CO, menurun dengan

tanah akan terjadi proses aerobik komposting, sedangkan di bawah cepat dan habis. Sementara N, dan O, mulai diproduksi lagi.
tanah terjadi proses anaerobik. Produksi N, berada pada level yang lebih tinggi dari Or.
Teknologi landfill dari area yang berada di bawah tanah prin-
Nyala api pada
sipnya sama dengan teknologi Dranco, yaitu proses anaerobik. Per- Lahan landfill
tumpukan
Gas utama Alat monitor gas
bedaannya adalah lahanlandfi// berfungsi sebagai reaktor. Kondisi
proses tidak mungkin dikontrol secara baik pada lahan terbuka.
Oleh karena itu, kapasitas produksinya sangat rendah. Rendahnya
kapasitas produksi sebaiknya diimbangi oleh luasnya lahan.
Kesulitan dalam menerapkan teknologi landfill adalah Pendingin
(chiller)
keharusan membuat lubang yang dalamnya $-4o m. Padahal,
sering kali sumber air sudah diperoleh pada kedalaman yang
Saluran pipa untuk
sangat dangkal (<ro m) di lahan Indonesia. Selain itu, cara pem- penyaluran panas
buatan landfill yangsembarangan dapat menimbulkan efek yang
sangat berbahaya Qedakan). Penyebabnya adalah biogas dapat
menyelinap di antara rongga tanah, berakumulasi, dan susah
dideteksi karena tidak berbau. Kapasitas produksi biogas adalah Penggunaan gas Alat monitor gas
(misal. pemanas)
5 m3/ton/tahun.
-13 Gombor I l. Skemo denoh lokosi instolonsi /ondfl/
Produksi biogas dat'r landfillberlangsung menurut tahapan
sebagai berikut.
ffi Pada tahun peftama produksi gas yang dominan adalah
2. Faktor yang mempengaruhi produksi lcmdfill-gas
nitrogen, sedikit CO2,O2,dan Hr. Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivit as landfill-
gos adalah sebagai berikut.
ffi Pada tahun ke-z produksi Nz menurun dan habis, produksi
COz meningkat terus dan akan mencapaipeok produksi
ffi Kandungan bahan organik yang mudah terurai akan
meningkatkan produksi gas. Sementara dominasi bahan
hrtinggi. Produksi H, juga meningkat sampai maksimum,
organik yang sulit terurai sering kali menyebabkan gas gagal
tt'tirlri tirlak setinggi COr.
diproduksi.

A2 l'r'rr.lr:rrsnrrrl.rr:r Mengelola Sarrrgl:rlr Kota Mr:rrr;rlol;r S;rrrrlr;rlr Kot;r l't'ttlllrtswrrrlirt';, 83


:, 1lliliiittrlift ,,i',r,,,

n lGdar air sangat menentukan. Semakin basah sampah maka 4. Prasyarat aplikasi teknologi lorndfill
semakin besar produksi gas. Kadar air minimum adalah 4o%.
Teknologi landfill sering ditakuti karena kemungkinan dapat
f Kepadatan tanah yang terlalu tinggi akan menghambat
terjadi ledakan. Oleh karena itu, teknologi ini jarang diaplikasikan
produksi gas dan sulit untuk mengalir ke permukaan. Oleh
di Indonesia. Sebenarnya tidak demikian, di Amerika dan daratan
karena itu, proses pemadatan sampah dengan alat berat harus
Eropa teknologi ini telah dilakukan sejak dekade rg7o-andengan
diupayakan untuk sedikit longgar.
aman karena prasyaratnya dipenuhi. Alasan kuat untuk meman-
il Pengaruh lainnya adalah pH, suhu, dan suplai oksigen. Faktor
faatkan teknologi ini adalah tinggrnya kadar metan dan nilai kalor,
tersebut sulit untuk dikontrol pada teknologlandfill. teknologi sederhana, dapat diaplikasi dalam areal yang luas, dapat
mengatasi masalah intake sampah kota yang besar dengan jenis
B. Komposisi landfill-gos produk dari produktivitas yang maksimum, membantu mengatasi
Landfill-gas merupakan campuran dari berbagai gas yang masalah energi, serta kesuburan lahan. Contohnya, perusahaan
mudah terbakar, asphyxiating gas, dan gas beracun. Campuran gas North Sea Gas, yang lokasi eksplorasinya di Inggris, menghasilkan
yang eksplosif terjadi bila udara bercampur dengan metan dalam gas metan dengan kadar g7o/r,nilai kalor 34 MJ/m3. Pemanfaatan
landfill-gas dengan jumlah campuran tertentu yaitu konsentrasi sampah untuk /and7tll-gas di Inggris dapat mensubstitusi
metan S-$% dan sisanya udara. Icdakan umumnya terjadi pada kebutuhan energi nasional sebesar r%.
ruang tertutup dan ada yang menyulutnya. Jarang ledakan terjadi Prasyarat pemilihan teknologi teknologi landfillharus dilandasi
dalam ruang terbuka. Namun demikian, ada berbagai cara untuk pertimbangan sebagai berikut.
mengatasinya serta ada alat instrumen yang mengontrol secara ffi l,okasi baru dan ini yang terbaik karena perencanaan dapat
dini. Komposisilandfill-gos dapat dilihat pada Tabel g. dilakukan secara matang.
m Memperluas atau memberikan tambahan pada lokasi yang
TABEL 9. KOMPOSISI IANDFILL-GN sudah operasional.
ffi Memperbaiki teknologi yang sudah operasional dengan
mengaplikasikan prosedur yang benar. Peneropon leknolo-

Ketiga alternatifdi atas dapat dilakukan di Indonesia, tetapi gi landfill di Bontor


l. Metan 63.6 Gebong. Dihoropkon
tergantung kepada kondisi setempat.
dopot mengolosi
2. Karbon-dioksida 33.6 mosoloh rntafte
sompoh koto yong
3. Oksigen 0, t6
besor

4. Nitrogen 2,4

Hidrogen < 0,05

6. Karbon monoksida < 0,001

.rlrr Lrtrr llidrok;rrbon jenuh dan tak lenuh,ga < 0,006


r,rh r;,cn, p,r., .,rtl{trr orglnik, alkohol

Sumber:Anonim. 1987

Mcrrr;clol;t Sirrrrll;rlr Kol;r


,f

r,:,.,iiiirLf,,11;illlUrfffihl *,r-,l

Menurut pemerintah Amerika, prasyarat untuk aplikasi


teknolo g i landfill adalah sebagai berikut.
ffi Harus memiliki potensi r-z juta ton sampah.
M Lingkungan menyetujui untuk mengaplikasi teknologi
landfill-gas.
M Kapasitas produksi minimum adaiah intake 4oo ton sampah
ffimM W
per hari.
w Minimal kedalaman lahan 13 meter. Pemasaran ilan
M Luas lahan aktif minimal t6 hektar.
ffi Lokasi harus tertutup dari kegiatan lain atau tidak ada masalah. Analisis tinansial
w Pengubahan gas menjadi listrik menggunakan gas engine ata:u
gas turbin.

S. Cara pemurnian landfill-gas


Penggunaan landfill-gas untuk memproduksi tenaga listrik
memerlukan pemumian dari uap air, CO2, dan HrS. Sementara
penggunaannya untuk penerangan, masak, atau pembakaran
langsung untuk peman asan (boiler) tidak memerlukan pemurnian usaha dikatakan berhasil bila produkyang dihasilkannya
Quatu
gas. Adapun cara penghilangan zat tersebut sebagai berikut. \)laku terjual. Demikian pula dengan produk hasil pengolahan
t) Menghilangkan uap air dengan mengalirkan gas melalui tabung sampah, akan terasa manfaatnya bila memiliki nilai ekonomis yang

yang berisi kalsium klorida atau menginstal condensation trap tinggr. Tentu saja untuk mencapai hal tersebut perlu adanya

pada bagian bawah dari tabung penampung gas. pemasaran produk. Selain itu, kelayakan usahanya perlu diketahui

z) Menghilangkan CO, dengan meniup gas melalui larutan kapur dengan adanya analisis finasial.

atau melalui larutan NaOH encer.


3) Menghilangkan HrS dengan mengalirkan gas melalui tabung
A. Pemasaran Hasil Olahan Sampah
yang mengandung serbukbesi. Dengan cara ini sulfur Produk dari kegiatan pengolahan sampah kota adalah kompos,
ditangkap oleh ferik oksida menjadi ferik sulfida. tenaga listrik, dan bahan yang bisa dijual. Peluang pasar tenaga

4 Tidak perlu menghilangkan partikel padat karena tidak ada. listrik selalu ada karena Indonesia dewasa ini dan di masa datang
akan selalu kekurangan energi. Tenaga listrik yang dibangkitkan
Ada cara lain yang paling mudah dan banyak diaplikasi di USA dari sampah kota adalah termasuk murah dibandingkan dengan
yaitrr rncngalirkan gas melalui aliran air dengan tekanan tinggi. PLTD. Oleh karena itu, aspek pemasarannya tidak menjadi
l)errgan cara ini dapat dihasilkan metan dengan kemurnian 95%. masalah. Sementara bahan organik dan anorganik yang dapat
dijual akan habis dan merupakan bagian sosial dari kegiatan ini
*** untuk meningkatkan kehidupan masyarakat golongan ekonomi
lemah.

86 ll.rrr.lrrrswrrrlrvrr Mortllolola Sarnpah Kota Morrl;ololrr lirrrrr;rrrlt Kolir l'r'rrrbarswirtl;ryi, 87

!
Kompos adalah suatu produkyang sangat diperlukan dan a. Kompos tanpa tambahan hara pupuk lainnya.
seharusnya mudah untuk dijual di Indonesia. Ada beberapa alasan b. Kompos dengan tambahan hara dari pupuk kimia seperti NPK.
yang mendukung hal tersebut yaitu sebagai berikut. c. Kompos dengan tambahan organisme dari pupuk biologi,
0 Daratan Indonesia, khususnya di luar Jawa, sebagian besar seperti endo-ecto micorhiza dan rizobium (biofertilizer).
merupakan tanah yang miskin hara dan mishn bahan organik d. Kompos dengan tambahan arang atau soil conditioner lain.
(podsolik). Tanah yang subur hanya di P. Jawa. e. Kompos yang diberi tambahan hara dengan kombinasi yang
z) Sebagian besar telatur, sifat fisik, dan keasaman tanah lahan lengkap atau tidak lengkap.
peftanian yang subur sudah rusak oleh pupuk kimia. f. Kompos granular.
B) Harga pupuk kimia tinggi dan sangat dipengaruhi oleh harga
minyak bumi. Selain itu, pupuk kimia banyak dipalsukan dan Pemasaran kompos adalah untuk menggantikan peran pupuk
dapat merusak tanah. kimia dalam bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan,
4 Di masa depan, pertanian Indonesia, bahkan dunia akan seperti pupuk tanaman semusim (padi, jagung, kedelai, kacang-
kembali ke pertanian organik. kacangan), tanaman sayur dan buah (hortikultura), tanaman sawit,
tebu, teh, kopi, cokelat, dan sebagainya (perkebunan), serta kayu-
Berdasarkan alasan tersebut, seyos/anya kebutuhan pupuk di
kayu hutan tanaman industri (kehutanan).
dalam negeri digantikan oleh pupuk kompos. Pergantian ini hanya
bisa dilaksanakan dengan bantuan kebijakan pemerintah yang
mengharuskan penggunaan pupuk kompos untuk seluruh bidang
kegiatan seperti pertanian pangan, perkebunan, dan kehutanan.
Selain itu, perlu juga dibuat peraturan yang mengalihkan
pemasaran pupuk kimia secara bertahap untuk tujuan elspor.
Proses pergantian ini harus dilakukan secara bertahap,
disesuaikan dengan terbentuknya sistem produksi dan tata niaga
kompos di setiap kodya atau kabupaten.
Secara perlahan tetapi pasti, pupuk kompos akan
meningkatkan produktivitas tanaman. Produktivitasnya akan
rnclampaui tanaman yang diberi pupuk kimia pada tahun ke-4.
l)cngan aplikasi kompos secara sinambung dan teratur, sifat kimia
rlirrr tcl<stur tanah yang rusak oleh pupuk kimia juga akan dapat
r Iin,lrirhilitasi.

,l,rris llrrnlxrs yang akan diproduksi sebaiknya dibuat


lx'rrl;rs;rlli;rrr lilirsilikasi harga, mulai dari yang paling murah
:;r r r r r g u r i l r; r r1i; r p;r li r r g ntirhirl.'l'ujuannya agar setiap kebutuhan
r.('llnrr,n p;rsrrl lrisrr rli;x,rrrrlri. (bntoh variasi jenis kompos tersebut
(ompos yong teloh dikemos dolom korung. Penumpukon kompos di IPA fidok okon teriodi
,r, l,rl,rl r',,'l,,11i,ri l r.r il,r rl
hilo pemosoronnyo beriolon loncor

88 l', rr.lr.rr ',,r,r,l.rr.r Mr:rrr;r:lol;r S;rnr1r;rlr Koltr Mlrtlllr,l.r i,,rrrr;rirlr Kol;r ll nr.llrt snrrrlrn;, 89
1. Biayaproduksi
Hasil suatu kelayakan finansial proyek pembangunan pabrik
kompos di pasar sayur di Bogor yang telah diselesaikan proyeknya
tahun zoo6 dapat dilihat Tabel ro. Adapun biaya pembuatan kom-
pos dengan kapasitas produksi 54o ton per tahun atau 1,5 ton/hari
adalah sebagai berikut.

TABEL IO. BIAYA PEMBUATAN KOMPOS


Hat3,a Jumlah
Uraian Volume Setuen
Satuan
A. Biaya lnvestasi (5 ahun)
. Mesin I,U.UUU.UUU unit 20.000.000
2. Bangunan 400.000 77 m2 28.800.000

3. Bak inkubasi 4s0.000 7 unit t50.000


3.

4. Timbangan t.000.000 untt t.000.000


5. Mesin jahit karung 750.000 2 untt r.s00.000
Subtotal A s4.450.000
B. Biaya Produksi (Operasional)
l. Bahan
- Bioaktifator 6.600 r3.500 l1g U?. IUU.UUU
Pengemoson kompos dolom plostik. Kompos dolom kemoson lersebut mempermudoh - Bahan baku sampah pasar 2.700 ton
peniuol0n bogi konsumen yong lidok membutuhkon dolom - Serbuk gergaii 2.000 2.t62.5 karung 4-325.000
iumloh besor
- Karunq kemasan t.000 21.600 lembar 2 r.600.000
- Terpal plastik 4.000 50 m2 200.000
- Benang iahit karung t0.000 60 gulung 6UU.UUU

- Bahan bakar 4.500 t.200 liter 5.400.000


B. Analisis Finansial Aerobik Komposting
2. Peralatan pendukung (garpu,
sekop, cangkul, golok, termo- 600.000
Asumsi yang digunakan dalam perhitungan finansial ini adalah
meter batang)
sebagai berikut. 3. Tenaga keria
HOK 7.500.000
r) Kapasitas produksi setelah tahun ke-z sebesar 54o ton/th
- Kepala pabrik
- Sortir
25.000
20.000
300
600 HOK t2.000.000
(t,5 ton/hari). - Cacah 20.000 300 HOK 6.000.000
- Pencampuran 20.000 300 HOK 6.000.000
::) Lama proyek 5 tahun.
- lnkubasi
:l) lrrkasi pembuatan kompos di pasar sayur Cimanggu Bogor. - Pengemasan 20.000 300 HOK 6.000.000
- Administrasi 20.000 300 HOK 6.000.000
,1) ,k'nis prrxluk yang dihasilkan kompos asli (tanpa tambahan t50.000 Paket t50.000
4. Biaya ATK
Ititt'rr ). 5. Pemasaran t0 540.000 kC 5.400.000
6. Penyusutan (l 0"/" biaya investasi) 5.445.000
I) llirlg;r jrrirl liorrrlxrs I{p 5oo,oo/kg.
Subtotal B t76.320.000
(r) l,olirrsi lx,ulirsiuiur rli IIrgol tlirrr sckitarnya. Toal Bla;ra 230.770.000
i
Sumber: Anonim, 2006
i

9O l'r'tr, lr,rr lirr.rl,rr.r Mlrrr;lltrl;r l i;urrgr;tlt Kol;r Mr.rrrlr.l,rl.r',.rr1r,rlr Kr)l,r l','rr,.l,rrrslvrrrlrrt;r 91

t t
-
,:iililiXiilfflit##,# ,,,, .

z. Pendapatan dan keuntungan b) B/C ratio


Pendapatan dan keuntungan yang diperoleh pabrik dengan
keuntungan
produksi S4o.ooo kg dan harga kompos Rp 5oo,oo/kg adalah Blc =
sebagai berikut. biaya produksi

Pendapatan jumlah produksi kompos x harga kompos Rp 93.68o.ooo,oo


=
= o,53
= g{o.ooo kg x Rp 5oo,oo/kg Rp 176.3zo.ooo,oo
= Rp zTo.ooo.ooo,oo

Nilai B/C adalah o,53. Artinya, setiap Rp r,oo biaya yang


Keuntungan = pendapatan produlai
-biaya dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebesar Rp o,S3.
= Rp zTo.ooo.ooo,oo 176.3zo.ooo,oo
-Rp
= Rp 93.680.ooo,oo
c) Pay backperiode (PBP)

nilai investasi
3. Analisis kelayakan usaha PBP =
Ada beberapa parameteryang digunakan untuk mengukur keuntungan per tahun
kelayakan pengusahaan pabrik kompos yainbreak euent point Rp 54.45o.ooo,oo
(BEP), benefit cost ratio (BlC), pay back periode (pBp). = o,58 tahun atau 7 bulan
Rp 93.68o.ooo,oo

a) BEP Hasil perhitungan PBP adalah Tbulan. Artinya, dalam jangka


waktu Tbulan, modal usaha pembuatan kompos akan kembali.
biaya produksi
BEPproduksi =
hargajual C. Analisis Finansial Anaerobik Komposting
Perhitungan ini berdasarkan data tahun 2oo1. Adapun asumsi
Rpr76.3zo.ot;rl,oo
yang digunakan sebagai berikut.
Rp 5oo,oo/kg r) Ikpasitas intakesampah sebanyak r5 m3/hari.
z) Bahanbakar3o liter/hari.
= g52.640 kg kompos
3) TenagakerjaTorang.
4) Maintenaflc to/o komponen konstruksi, 3% komponen
llt'nlasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai BEp mekanik.

lrrixlrrlisi st'lrcsar 352.64o kg. Artinya, produsen mencapai titik 5) Harga jual listrik Rp zo5,oo/kWh (tahun zoor).
irrrlrrs lrilir rLrlr:r[ rncrlproduksi g5z.64okg kompos dengan harga 6) Harga jual kompos Rp 5oo,oo/kg.
l(p 5oo,oo/lig. 7) I'roduksi kompos 54o ton atau 54o.ooo kg.
ft) l'rr xlrrl<si listrik sebesar rro. B7B k\t\h.

S2 I'r'rrr'lr,rr iirr,rrl.rr.r
l\.rrllrrtsu;rrlrrvr, 93

t t
1. Biayaproduksi z. Pendapatan dan keuntungan
Biaya produksi pembuatan kompos dengan Dranco adalah Pendapatan yang diperoleh berupa penjualan tenaga listrik dan
sebagai berikut. kompos. Produlai tenaga listrik sebesar 11o. B7B kWh, sedangkan
kompos S4o.ooo kg. Oleh karena itu, pendapatan per tahun yang
TABEL II. BIAYA PRODUKSI DMNCO PER TAHUN
dihasilkan pabrik sebagai berikut.
Unrhn Nilai (M
A lnvestasi
Area penampungan, C
# Pendapatan dari tenaga listrik

Conveyor sortasi, 30% C,70% Y


3.400.000
36.350.000
uo.B78 kWh x Rp zo5,oo/k\{h Rp 2272g.ggo,oo

Mesin pencacah sampah, M 43.000.000


* Pendapatandarikompos
Reaktor Dranco, 60% C,40% 645.000.000 S4o.ooo kg x Rp soo,oo/kg = Rp 27o.ooo.ooo,oo
Tangki penampung biogas, C 73.600.000 ffi Total pendapatan Rp 292.72g.ggo,oo
Generator gas, 50% C,50% 2.600.000
Mesin pencacah kompos, M 24.2s0.0Q0 Keuntungan yang diperoleh merupakan selisih pendapatan
Peralatan packaging,M 4.400.000 dengan biaya produksi (biaya tetap dan biaya variabel), tetapi biaya
Sarana dan prasarana, C r t8.000.000
investasi tidak termasuk ke dalamnya. Adapun keuntungan yang
Peralatan material handling, Yl 4.500.000
Peralatan keselamatan kerja diperoleh sebagai berikut.
2.200.000
Gambar kerja 6.000.000
Pemasangan dan uji coba 50.000.000 Keuntungan = pendapatan - (biaya tetap + biaya variabel)
Unit pembersih biogas, 50% C,50% Yl
Subtotal
65.000.000 = W2%W.WN - [Ib sno.mo,oo + Rp nzr5o.mo,oo)
t.074.900.000
= Rp 167.789.990,00
B. Biaya Tetap (Fixed cost)
Pengadaan inokulum 7.s00.000
Persiapan 3. Analisis kelayakan usaha
Tenaga kerja 4.900.000 Parameter analisis kelayakan usaha berup a break euent point
Bahan bakar 390.000 (BEP), benefit cost ratio (B/C), dan paubackperiode (PBP).
Subtotal 12.790.000
C. Biaya Variabel Tahunan (Annual Variable Cost) a) BEP
Pengadaan sampah 8. r00.000
o'1',u
Tenaga kerja

Sumber daya
s8.800.000
2.340.000
BEP produksi kompos = ":u'I'
hargajual
Pengepakan 21.600.000
Maitttenance 2 r.3 t0.000 Rprz4.94o.ooo,oo
Subtotal r t2. t50.000
Total Blaya Rp 5oo,oo/kg
r. t99.840.000
Kolct,rtrr,,rrr
=
:

C ( ttttrt 249.BBo kg kompos


<tnstt tt< M M.tittnrtance

94 l'r,rr.lr;rrsrr.r,l.rr.r l'r,rrr.ll;rrsrvrrl;rt:, 95
'' '.'",",'ir'.,lit;;l:i;ri,;ittF: ,r;:ii,

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh nilai BEp produk-


si sebesar 249.880 kg. Artinya, produsen mencapai titik impas bila
dapat menjual z4g.88o kg kompos dengan harga Rp 5oo,oo/kg.

b) B/C ratio

Blc =
Rp
Rp 167.789.99o,oo
rz4.94o.ooo,oo
= 1,34 llaftat Pustafia
Nilai B/C adalah r,34. Artinya, setiap Rp r,oo biaya yang
dikeluarkan, akan diperoleh keuntungan sebesar Rp r,g4.

c) Pay backperiode (PBP)

nilai investasi
PBP =
keuntungan per tahun

Rpr.o74.9oo.ooo,oo
Rp 167.789.99o,oo

= 6,4r tahun atau 6 tahun 5 bulan.


Anonim, "Coping with Landfill Gas", County Surueyors Society,

Hasil perhitungan PBP adalah 6 tahun 5 bulan. Artinya, dalam


Comitee Number 4, Report Number 41 4, tg97.
jangka wak[u 6 tahun 5 bulan, moda] usaha pembuatan kompos Anonim, Pengembangan Usaha Kecil Menengah Berbasis
akan kembali. Kompos Dai Sampah untuk Mewujudkan Pertanian
Organik di Indonesia, Laporan yang tidak dipub-
likasikan, Lembaga Pendamping Masyarakat Eboni
(Jakarta:zoo6).

Anonim, Drancofor Clean and Cost-fficiue Horce Hold Refuse


Disp o sal. Or g anic Waste Sy stem (Belgia : r9B5).

De Wilde, B and S.Van Hille, "Research and Development of Rural


Energr in Indonesia", Lecture Note ATA z5r. P3HH.
(tL rg8s).

l)t,lVildw, B. dan S. Van Hille, "SolidStote Fermentation",


Makalah Seminar Sehari (FPRI - Embassy of Belgium:
:tt Mlrt:t rg8g).

96 I'r rrr'lr,rr lirr.rrl.rr.r Murrr;clol;r S;rrtrltah Kota Mlrrrlr'lrrl,r i i,rrrrgr,rlr Kolir r,


I'r'rrr'lrrl Srr':rl;rt 97
Haugt, R.T, Compost Engineering (l,ondon: Ann fubour Science, Prof. DR H.R Sudradjat, M.Sc.,lahir
1985). di Kuningan, z5 Mei 1948. Pendidikan
Koser, H.S., "European composting tour ", Biocycle, Journal sekolah menengah atas diselesaikannya di
of
Waste Recy c/rng, Special International Issue. SMA Negeri I Bogor tahun 1966. Pada tahun
Composting and Recyclingfuound the World, Vol.zg 1973, penulis meraih gelar Sr (insinyur) di
(6). z6-29, 1988. Fakultas Teknologi Hasil Pertanian, Institut
Pertanian Bogor. Pendidikan Sz (M.Sc.)
Sudradjat, R., T.Nurhayati, Gusmailina, G.pari, J.Hendra, dan
dijalaninya di State University Ghent, Belgia
S.Komarayati, "Materi presentasi Teknologi Dranco di
di bidang Soil Science dan lulus pada tahun
PN. Gas Negara", Makalah diajukan pada presentasi di
1987. Sementara pada tahun r99o, ia
PN. Negara (Jakarta: zoor).
menuntaskan pendidikan Sg (Dr.) pada bidang
Sudradjat, R., The Potential of Biomass Energy Resources in Bioteknologi Lingkungan di State University Ghent,
Indonesiafor The possible Deuelopment of Clean Belgra. Pengalaman kerja yang pernah dilakukannya
Technology Processes, proceedings, L3-r4Januari adalah sebagai Kepala Balai Teknologi Pengelolaan
zoo4, Panitia penyelenggara International Workshop on Daerah Aliran Sungai Indonesia Bagian Barat di
Biomass & Clean Fossil Fuel power plant Technologr Surakarta (tggg-19q6) dan mendapat SK menjadi Ahli
(Jakarta: 2oo4). Peneliti Utama Bidang Teknologi Hasil Hutan (tqqS).
Penulis mendapat gelarAhli Peneliti Utama diganti
menjadi Profesor Research (zooS) dan mendapat Satya
Lancana IGrya Satya 3o tahun (zooS). Kini, ia menjabat
sebagaiAhli Peneliti Utama di Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan, Departemen Kehutanan,
Bogor. Dunia tulis-menulis bukan hal yang asing lagi
bagnya. Hingga saat ini, ia sudah menghasilkan r3o buah
karya hrlis ilmiah, rr buah di antaranya merupakan
publikasi luar negeri. Btku Mengelola SampahKotc ini
merupakan karya keduanya setelah buku Memproduksi
Biodiesel Jarak Pagar yang diterbitkan oleh Pf Penebar
Swadaya.

98 ll.rrr.lrrrswrrlrrvrr Mongolola Sarnltah Kota Mengelola Sampah Kota Penebar Swaday" 99

You might also like