Professional Documents
Culture Documents
PRA – RANCANGAN
PABRIK FORMALDEHID
DENGAN PROSES HALDOR TOPSOE
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
formaldehid, dan resin melamin formaldehid. Resin – resin ini bereaksi dengan asam
dan katalis alkalin dimana material produknya dapat diperlakukan dengan perubahan
suhu (thermosetting). Resin ini berfungsi untuk laminating / pelapisan, coating dan
protective coating yang digunakan luas untuk pabrik kertas dan tekstil. Resin – resin
ini juga berguna sebagai zat adesif untuk plywood dan produk kayu lainnya (Sumber
: http://id.wikipedia.org)
dari hidrokarbon yang lebih tinggi dan hidrokarbon ini bereaksi pada suhu 673 – 773
K. Biasanya yang digunakan adalah etilen dengan katalis asam borat atau asam
fosfat atau garamnya dari campuran clay atau tanah diatomik. Proses ini mempunyai
kelemahan, yaitu dihasilkan beberapa hasil samping yang terbentuk bersama – sama
dengan formaldehid, antara lain asetaldehid, propane, asam – asam organik sehingga
Proses ini menggunakan katalis perak dengan reaktor fixed bed multitube.
Katalis ini berbentuk kristal-kristal perak yang ditumpuk pada tube. Katalis ini
mempunyai umur sekitar 12 bulan. Katalis ini mudah teracuni oleh sulfur dan
b. Dehidrogenasi
CH3OH(g) HCHO(g) + H2(g)
T:923K P:1,3atm kat:Ag H:20,3 kal/mol
Secara keseluruhan reaksinya adalah reaksi eksotermis pada suhu yang tinggi
yaitu 923 – 973 K dan tekanan sedikit diatas tekanan atmosfer. Pada proses ini udara
pemurnian dengan proses destilasi. Konversi yang diperoleh dapat mencapai 65,1 %
dengan yield keseluruhan mencapai 89,1 %. (Mc. Ketta, vol. 21, hal. 358)
metanol dan katalis oksida besi. Proses ini beroperasi pada suhu 505 – 560 K dan
tekanan 1 – 1,5 atm. Metanol uap dicairkan dengan udara dan gas recycle
(Fe2O3MoO3Cr2O3) dalam sebuah reaktor fixed bed multitube. Katalis ini dapat
formaldehid 94,4 %. Gas yang keluar dari reaktor didinginkan melalui waste heat
boiler sebelum memasuki absorber. (Mc. Ketta, vol. 21, hal. 364)
Dari ketiga macam proses yang diuraikan diatas dapat dilihat pada tabel
As. Borat /
Katalis - Ag Fe2O3MoO3Cr2O3
fosfat
Umur Katalis - 12 12 18
pertimbangan:
Pada prarancangan pabrik formaldehid ini digunakan katalis iron molybdenum oxyde
3. Selektifitas tinggi
Fe2O3MoO3Cr2O3
BAB III
RANCANGAN PABRIK
Proses pembuatan formaldehid dari metanol dan udara dengan katalis iron
molybdenum oxyde merupakan proses oksidasi fase gas.
1. Tinjauan
termodinamika Reaksi
utama :
Terlihat bahwa jika suhu makin tinggi maka tetapan kesetimbangan semakin besar
dan konversi semakin besar. Apabila ditinjau dari Energi Gibbs (ΔG*)
ΔGo298 = ΔGf produk – ΔGf reaktan
= -102530 + (-228572) – (-161960)
= -169142 joule/mol
= -40408,524 kal/mol
In kp = =
Jadi, reaksi adalah irreversibel karena harga K yang didapat lebih besar dari 1.
2. Tinjauan kinetika
Sedangkan persamaan kinetika reaksi untuk reaksi samping dapat dituliskan sebagai
berikut :
R1=
gmole
-9
Kp2 = 6,41907.10 exp (1292,72 / T)
gram katalis.det ik.atm
(Subekti, 1995)
Reaksi berlangsung dalam fase gas dengan katalis padat dan bersifat
eksotermis. Untuk menjaga kondisi temperatur agar optimum, maka dibutuhkan jenis
reaktor yang dapat menghilangkan / menyerap panas yang ditimbulkan selama reaksi
berlangsung.
Jenis reaktor yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah reaktor jenis fixed
bed multitube. Pada reaktor fixed bed multitube reaktan dialirkan di dalam tube yang
untuk reaksi gas – gas dengan katalis padat yang memerlukan pengontrolan
temperatur reaksi.
473 – 560 K dan tekanan 1 – 1,5 atm. (Mc. Ketta, 1984; vol. 23 : 364)
tekanan 1,4 atm. Pemilihan temperatur ini berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
meningkat dengan kenaikan suhu, sedangkan konversi reaksi akan semakin besar
233 – 287 oC, oleh karena itu dipilih suhu 270 oC dimana kecepatan reaksi cukup
besar
Pada prarancangan pabrik formaldehid dipilih tekanan 1,4 atm dengan alasan
keamanan dan tidak dibutuhkan konstruksi alat yang lebih kuat dibandingkan apabila
Reaksi kimia dapat berjalan apabila kondisi operasinya telah tercapai. Suatu
reaksi kimia yang memiliki suatu barrier energi / energi pengaktifan yang besar baru
dapat memulai reaksinya bila barrier energi itu telah terlampaui. Salah satu cara
melampaui barrier energi tersebut adalah dengan menaikkan temperatur reaksi. Suatu
cara lain untuk menurunkan barrier energi adalah dengan menggunakan katalis.
Ini terutama sangat penting untuk mengurangi rendemen dari produk – produk yang
hidroksil. Mekanisme ini adalah bagian dari mekanisme oksidasi metanol menjadi
CO2 dan H2O, maka setiap langkah mekanisme ini akan terbentuk gugus hidroksil.
CH 4 O2 CH3OH HO - CH 2 – OH H - C - OH
Proses pembentukan formaldehid dari metanol dan udara dibagi menjadi tiga
tahap, yaitu:
Bahan baku metanol diambil dari tangki penyimpanan (T-01) pada kondisi cair
temperatur 30oC dan tekanan 1 atm. Metanol diumpankan ke dalam vaporizer (V-
01) menggunakan pompa (P-01) sehingga tekanan umpan metanol naik sampai
Pada alat vaporizer, metanol diubah fasenya dari bentuk cair ke dalam
bentuk gas pada suhu bubble pointnya 75,25oC. Jenis vaporizer yang digunakan
adalah ketel (100 % teruapkan). Steam pada vaporizer disuplai dari alat waste
heat boiler 1 dan 2 (WHB-01 dan 02), sedangkan kondisi steam yang digunakan
Bahan baku kedua yaitu oksigen didapat dari udara lingkungan sekitar.
Udara ini dilewatkan pada filter (Fl-01) untuk memisahkan debu dan tetes cairan
yang ada dalam udara. Bahan baku kedua ini kemudian dicampur dengan gas
Pada tahap ini umpan metanol dan oksigen yang telah dikondisikan akan
bereaksi di dalam reaktor fixed bed multitube (R-01). Reaksi oksidasi metanol
dalam fase gas pada suhu 270 oC dan tekanan 1,4 atm.
pendingin untuk menyerap panas yang terjadi selama reaksi berlangsung. Medium
Pendingin ini akan mempertahankan kondisi operasi reaktor pada suhu 270 oC
T 543 K ,
O 1 P1,4 atm ΔH= -36,453
CH H O CH O H O kkal/mol
2 g
g Kat. g g
3 2 Fe2O3MoO3Cr2O3 2 2
(Mc. Ketta, 1984;vol. 23 : 361) Pada temperatur 270 oC dan tekanan 1,4 atm,
konversi metanol 98,4 % dapat terpenuhi dengan baik. Temperatur sangat
mempengaruhi konversi yang terbentuk. Oleh karena itu medium pendingin
sangat berperan penting untuk
Produk cair keluaran absorber dengan suhu 60 oC, harus didinginkan lewat
cooler (C-02) sebelum disimpan pada tangki penyimpanan (T-02) pada temperatur
35 oC.
Diagram Blok dan Diagram Alir Proses
Udara
Air
FL-01 B-01
F-01 R-01 C-01 A-01
Keterangan :
FL-01 = Filter R-01 = Reaktor
B-01 = Blower C-01 = Cooler 1
T-01 = Tanki 1 A-01 = Absorber
V-01 = Vaporizer C-02 = Cooler 2
F-01 = Furnace T-02 = Tanki 2
3.3.1.1. Metanol
- Wujud = Cair
3.3.1.2. Udara
- Wujud = Cairan
- Warna = Jernih
mata
- Jenis = Fe2O3MoO3Cr2O3
- Bentuk = Pressed rings
- Diameter = 3,5 mm
- Porositas = 0,55
(Subekti, 1995)
3.4.1.1. Methanol
- Sifat Fisika :
- Data thermodinamika :
CH 3OH Mo,AgCH 2O H 2
b. Reaksi eterifikasi
Reaksi eterifikasi adalah pembentukan senyawa eter misalnya
MTBE.
CH 3OH CH 2 CCH 3 3 CH 3 3 C O CH 3
c. Reaksi esterifikasi
3.4.1.2. Udara
- Sifat Fisika
Sifat fisika N2 O2
Berat molekul
28,014 31,999
Wujud
gas tidak gas tidak
berwarna berwarna
Specific gravity 12,5 1,71
Titik lebur, oC, P = 1 atm -210 -218,79
Titik didih, oC P = 1 atm -195,8 -182,98
Suhu kritis, oK 126,2 154,58
Tekanan kritis, bar 33,9388 50,7638
- Sifat Fisik :
- Viskositas = 2,0 cp
- Data termodinamika :
CH 2 O H 2O HO CH 2 OH
KAPASITAS PRODUKSI
Berikut tabel impor formaldehid di Indonesia yang kian tahun terus meningkat :
Indeks Konsumsi
Tahun N (X) (Ton/Tahun) (Y) X2 XY
2001 1 -4 9882 16 -39528
2002 2 -3 11098 9 -33294
2003 3 -2 13909 4 -27818
2004 4 -1 15448 1 -15448
2005 5 0 18765 0 0
2006 6 1 20997 1 20997
2007 7 2 21904 4 43808
2008 8 3 23305 9 69915
2009 9 4 25308 16 101232
∑ 0 160616 60 119864
Dari data di atas dapat diketahui :
∑ X=0
∑ Y = 160616
∑ X2 = 60
∑ XY = 119864
N=9
Maka persamaannya :
a = ∑ Y . ∑ X2 - ∑ X . ∑ Y
N. ∑ X2 – (∑ X)2
Karena ∑ X = 0
Maka : a = ∑ Y
N
= 160616
9
= 17846,22
Dan b = ∑ XY
∑ X2
= 119864
60
= 1997,733
Dengan :
X = Indeks untuk tahun
Y = Perkiraan Impor Ton/tahun a
= Axist intercept
b = Slope of regression
Sehingga diperoleh persamaan regresi linier: Y =
a + bx
= 17846,22+ 1997,733x
Gambar 1.1. Grafik Impor Formaldehid di Indonesia
Dari data di atas maka dapat dihitung perkiraan kebutuhan formaldehid dari tahun
2010 – 2021 adalah sebagi berikut :
No. Tahun Indeks Tahun (X) Kapasitas (Ton/Tahun) (Y)
1 2010 5 37824
2 2011 6 39821
3 2012 7 41819
4 2013 8 43817
5 2014 9 45814
6 2015 10 47812
7 2016 11 49810
8 2017 12 51808
9 2018 13 53805
10 2019 14 55803
11 2020 15 57801
12 2021 16 59799
(7)
(2) (6)
Gambar A.1. Blok Diagram Neraca Massa
Komponen BM % volume
O2 32 21
N2 28 79
( Shreve, 1975 : 111)
Komponen BM % berat
CH3OH 32 99,9
H2O 18 0,1
( http://kaltimmethanol.com/home.html)
1
1. CH 3OH O2 CH 2O H 2O O2 13,78 Kmol
2 ...... (x1)
N2 71,1 Kmol
1
2. CH 2O O2 CO H 2O CH3OH 0,16 Kmol
2 ...... (x2)
CH2O 9,59 Kmol
Basis : 10 Kmol CH3OH CO 0,72 Kmol
Komponen BM % volume
O2 32 21
N2 28 79
Neraca Komponen:
1. Nkeluar N2 = Nmasuk N2
2. Nkeluar H2O = 0 + x1 + x2
3.Nkeluar O2 = Nmasuk O2 – ½ x1 – ½ x2
4.Nkeluar CO = 0 + x2
Diketahui :
Konversi CH3OH = 98.4%
Yield = 94.4%
Kemurnian CH3OH = 99.9% ( 0.1% H2O)
Perbandingan mol CH3OH dan O2 = 0.56
Maka,
1. Nkeluar N2 =Nmasuk N2
= 71.1 x 28 = 1990.8 Kg
4. Nkeluar H2O = 0 + x1 + x2
= 0 + 9.84 kmol + 0.4 kmol
= 10.24 kmol
= 10.24 x 18 = 184.32 Kg
5. Nkeluar O2 = Nmasuk O2 – ½ x1 – ½ x2
= 13.78 kmol
= 13.78 x 32 = 440.96 Kg
6. Nkeluar CO = 0 + x2
= 0.4 kmol
= 0.4 x 28 = 11.2 Kg
= 0.16 x 32 = 5.12 Kg
= 9.44 x 30 = 283.2 Kg
CH2O 30 283.2
H2O 18 184.32
CO 28 11.2
N2 28 1990.8 1990.8
O2 32 604.8 440.96
Total 2915.6 2915.6
Neraca Overall Di Reaktor
MASUK KELUAR
KOMPONEN FRESH FEED DARI
Metanol DARI MIXER REAKTOR
ALIRAN 2 3 4
N2 1990.8 1990.8
O2 604.8 440.96
CO 8.96 20.16
CH2O 4.5312 287.7312
H2O 3.1890 187.509
CH3OH 318.9044 1.0956 5.12
TOTAL 322.0934 2610.1868
2932.2802
2932.2802
Didapatkan hasil produk yang dihasilkan adalah 750.0973 Kg/Jam dari basis bahan baku
CH3OH 10 Kmol/Jam dan udara ditambahkan excess 90 kmol/jam. Untuk memenuhi
kebutuhan sebanyak 50.000 ton/tahun perlu dihitung faktor koreksinya.
Basis waktu operasi = 1 jam operasi
Hari kerja dalam setahun = 330 hari
Jam kerja dalam sehari = 24 jam
Kapasitas produksi formaldehid = 50.000 ton/tahun
ton kg 1 tahun 1 hari
Flow massa = 50000 x1000 x x
tahun ton 330 hari 24 jam
= 6313,13 kg/jam
Faktor koreksi = 6313.13 Kg/Jam
750.0973 Kg/Jam
= 8.42
Jadi angka perhitungan di neraca massa over all selanjutnya disajikan dalam tabel
setelah dikalikan faktor koreksi 8.42 dan digunakan selanjutnya untuk perhitungan neraca
energi dan spesifikasi alat.
Berikut hasil perhitungan neraca massa yang sudah dikalikan dengan faktor
(8,42)
Neraca massa overall reaktor