You are on page 1of 8

RENCANA PEMBELAJARAN ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI DAN

BALITA DENGAN DISSABILITAS TAHUN AJARAN 2018

A. IDENTITAS MATA KULIAH


1. Nama mata kuliah : Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita Dengan
Disabilitas
2. Kode Mata Kuliah :-
3. Jumlah kredit/ T, P : 2 SKS (T : 1, P : 1)
4. Penempatan : Semester 4
5. Prasyarat : Lulus mata kuliah semester III
6. Jumlah minggu pertemuan : 15 minggu
7. Koordinator : Isna Hudaya., S.SiT., M.Biomed
8. Nama Dosen :
1. dr. Farid, SPA.,M.Med
2. dr. Ika Rosdiana, Sp.KFR
3. Titin Suprihatin, S.Psi.,M.Psi
4. Endang Surani, S.SiT. M.Kes
5. Arum Meiranny., S.SiT., M.Biomed
6. Endang Susilowati. S.Si.T.,M.Kes
7. Isna Hudaya., S.SiT., M.Biomed
8.
B. Deskripsi MK :
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada peserta didik agar mampu memberikan
asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan dengn balita keterbatasan atau kecacatan dan agar
peserta didik juga mampu memberikan pertolongan pertama pada kasus neonatus, bayi dan
balita dengan disabilitas.

C. Tujuan Pembelajaran :
Dalam pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mendefinisikan konsep dasar disabilitas
2. Mendefinisikan konsep dasar neonates, bayi dan balita dengan disabilitas
3. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada Neonatus, bayi dan balita dengan
disabilitas Fisik : (CTEV, Dismorfik dan akibat trauma persalinan)
4. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada Neonatus dengan disabilitas Fisik (
CTE, Cacat Netra) TDL, TDD, Wicara, KPSP
5. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada Neonatus, bayi dan balita dengan
disabilitas Fisik ( Cacat Rungu / wicara, Cacat Wicara, Cacat Rungu wicara) dan
intelektual retardasi (lamban belajar, disabilitas sosial, kesulitan belajar dan kemampuan
komunikasi)
6. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada Neonatus, bayi dan balita dengan
disabilitas Mental type klinis (Down Syndrom (mongoloid), Kretin (cebol) karena
gangguan hypothyroid)
7. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada Neonatus, bayi dan balita dengan
disabilitas Mental type klinis Hydrochepalus (pembesaran kepala)
8. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada Neonatus, bayi dan balita dengan
disabilitas Mental Menurut gangguan perkembangan : (Autistic Disordes, AD / HD,
Psikotik)
9. Memahami dan memberikan Asuhan Kebidanan pada keluarga Neonatus, bayi dan balita
dengan disabilitas Menurut gangguan perkembangan Cacat Fisik dan Mental
10. Memahami dan melakukan Praktik asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan
balita dengan disabilitas menggunakan manajemen menurut Hellen Varney dan
pendokumentasian metode SOAP
11. Menerapkan asuhan kebidanan pada kasus neonatus, bayi dan balita dengan
disabilitas sesuai prosedur dan kewenangan

D. Evaluasi : UTS : 25 %
UAS : 50 %
Tugas : 25 %
SGD 1
A. Sasaran Belajar

1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar cacat fisik yang meliputi cacat rungu dan
cacat netra pada neonatus, bayi dan balita .

2. Mampu melakukan deteksi dini pada neonatus, bayi dan balita yang mengalami
dissabilitas (cacat netra dan cacat rungu).

B. Skenario

Seorang ibu membawa bayinya yang berusia 3 bulan ke Puskesmas dengan


keluhan bayinya tidak ada kontak mata sejak lahir, terdapat bintik putih dibagian hitam
bola mata. Riwayat ibu saat hamil berusia 30 tahun mempunyai ruam kemerahan dan
demam tidak tinggi saat usia kehamilan 3 bulan pertama selama 3 hari. Ibu pernah
abortus 2 kali berturut-turut.

Pada usia kehamilan 37 minggu ibu melahirkan bayi dengan berat badan 2000
gram di Puskesmas. Bayi langsung menangis, reflek rooting dan sucking bagus. Ibu
mengeluh beberapa bulan terakhir menyadari bahwa setiap bayi menangis tidak bisa
menghentikan menangisnya walaupun sudah dipastikan nyaman dan kenyang.

Bayi berhenti menangis bila digendong atau disentuh. Bidan melakukan


pemeriksaan SDIDTK dengan hasil TDD abnormal. Selanjutnya Bidan melakukan
kolaborasi dengan Dokter dan didapatkan hasil advise untuk tes serologi terhadap
penyakit yang dicurigai. Setelah kontrol ulang satu minggu ke Rumah sakit Hasil
pemeriksaan laboratorium IgG positif (+) pada penyakit yang dicurigai. Selanjutnya
bidan melakukan rujukan untuk mendapatkan penanganan komprehensif (preventif,
kuratif, rehabilitatif dan promotiv)

C. Kata Kunci

Tidak ada kontak mata sejak lahir, terdapat bintik putih dibagian hitam bola mata, TDD
abnormal, IgG positif (+), riwayat ruam kemerahan dan demam tidak tinggi saat usia
kehamilan 3 bulan
D. Masalah

Tuna rungu dan tuna netra

E. Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum
jelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna
menjawab Learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh
(komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.

F. Konsep map

Ruam kemerahan dan demam Usia kehamilan 37 Pada usia 3 bulan


tidak tinggi saat kehamilan 3 minggu dan berat anaknya tidak ada kontak
bulan pertama dan pernah badan 2000 gram mata sejak lahir, terdapat
abortus 2 kali berturut-turut bintik putih dibagian
hitam bola mata, TDD
(tes daya dengar)
abnormal
Riwayat Riwayat
kehamilan persalinan

Riwayat
post natal
Tuna Netra
Tuna rungu
G. Pertanyaan minimal yang dikuasai

1. Mengapa tidak ada kontak mata pada usia 3 bulan pada skenario tersebut?
2. Mengapa mata bayi terdapat bintik putih pada bola mata pada skenario tersebut?
3. Apa saja penyakit yang ditandai dengan ruam kemerahan dan demam tidak tinggi
pada ibu hamil?
4. Apakah hubungan penyakit ibu yang ditandai dengan mempunyai riwayat ruam
kemerahan dan demam tidak tinggi pada kasus tersebut dengan kelainan pada bayi?
5. Apa hubungan riwayat abortus dengan kelainan pada bayi tersebut?
6. Apa saja penyebab dari BBLR?
7. Apa hubungan berat badan lahir rendah dengan kelainan pada bayi tersebut?
8. Apa pengertian tuna netra dan tuna rungu?
9. Apa penyebab tuna netra dan tuna rungu?
10. Bagaimana Patofisiologi tuna netra dan tuna rungu?
11. Sebutkan tanda-gejala tuna netra dan tuna rungu?
12. Sebutkan jenis disabilitas fisik pada neonates!
13. Bagaimana penanganan/asuhan kebidanan disabilitas neonatus pada kasus tersebut?
14. Bagaimana upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotiv pada kelainan bayi
pada kasus tersebut?
15. Bagaimana peran keluarga pada kasus tersebut?
SGD 2
A. Sasaran Belajar

1. Mahasiswa mampu memahami tentang speech delay pada neonatus, bayi dan balita.

2. Mahasiswa mampu memahami tentang gangguan kognitif pada neonatus, bayi dan
balita

B. Skenario

Seorang anak usia 4 tahun dibawa pengasuhnya ke Posyandu untuk dilakukan


pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Pengasuh sering mengajak bercanda,
tetapi anak tidak merespon. Tidak bisa bicara dengan lancar (sulit berkomunikasi) dan
belum bisa menghitung. Anak selalu takut jika bertemu dengan orang yang baru dikenal.
Anak tersebut merupakan anak tunggal dan hanya tinggal bersama kedua orang tua dan
pengasuhnya saja. Pengasuh anak tersebut bercerita kedua orangtuanya sibuk bekerja dan
jarang berkomunikasi dengan anaknya sehingga semua urusan diserahkan pada
pengasuhnya. Hasil pemeriksaan perkembangan menggunakan KPSP didapatkan hasil:
abnormal pada kemampuan bicara, bahasa, sosial dan kemandirian.

C. Kata Kunci

Sulit berkomunikasi, belum bisa menghitung, hasil KPSP abnormal.

D. Masalah

Speech delay dan gangguan kognitif

E. Diskusikan skenario diatas menggunakan seven jump step.

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang belum
jelas, cantumkan sebagai tujuan pembelajaran kelompok.
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan.
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan.
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi tersebut
menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning objectives).
6. Lakukan belajar mandiri untuk mencapai informasi yang anda butuhkan guna
menjawab Learning issue yang telah anda tetapkan.
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang menyeluruh
(komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.

F. Konsep map

Anak usia Bahasa


4 tahun KPSP Bicara
Sosial
Kemandirian

Tidak bisa bicara dengan


lancar (sulit
berkomunikasi) dan
belum bisa menghitung Abnormal

G. Pertanyaan minimal yang dikuasai

1. Mengapa bayi usia 4 tahun tidak merespon saat di ajak bercanda?


2. Apa penyebab anak belum bisa bicara dengan lancar (sulit berkomunikasi) dan belum
bisa menghitung berdasarkan kasus tersebut?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi anak kesulitan berkomunikasi dan
menghitung?
4. Bagaimanakah cara melakukan deteksi dini pada anak yang mengalami gangguan
komunikasi?
5. Bagaimanakah asuhan yang tepat pada anak yang mengalami gangguan komunikasi
dan berhitung?
6. Apa kategori gangguan pada kasus tersebut?
7. Apa penyebab gangguan pada kasus?
8. Bagaimana patofisiologi gangguan pada kasus?
9. Sebutkan Tanda-gejala gangguan pada kasus?
10. Bagaimana upaya preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif pada kasus tersebut?
11. Bagaimana peran keluarga pada kasus tersebut?

You might also like