You are on page 1of 6

Mosi / Judul :

1. Kurangnya pendidikan agama di rumah dan sekolah menjadi penyebab


utama penyalahgunaan narkoba pada remaja
2. Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut
tidak lulus ujian
3. Perkembangan teknologi saat in membuat anak Indonesia malas membaca
buku
4. Masyarakat harus beralih pada transportasi umum demi kelancaran lalu
lintas.
5. Kebebasan berekspresi di Media sosial ( FB , IG , Line , Twitter dll ) dapat
meningkatkan pemikiran kritis siswa
6. Adanya kelas kategori di sekolah merupakan cara meningkatkan motivasi
di sekolah

Alur :
1 1 Penyimpul : 1 dan 2 , Interupsi : 1 , 2 dan 3 , Penutup / Pertanyaan : 3
2 2
3 3
2’ 20’’ Setiap Pembicara – 1’’ Penyimpul
Sudut : Sosio, Ekonomi, dan lain-lain (kecuali hokum)
Syarat : Jangan memakai tokoh , dan dilarang mengandung sara.

1) Kurangnya pendidikan agama di rumah dan sekolah menjadi penyebab


utama penyalahgunaan narkoba pada remaja
Pro : Faktor pendidikan agama sangat berpengaruh dalam diri seseorang karena
penyampaian pendidikan agama yang benar seperti nasehat, khotbah dan
penerapannya sendiri dapat mempengaruhi diri seseorang untuk tidak
menggunakan narkoba dan tidak hanya waktu usia remaja tetapi seterusnya.
Lingkungan pendidikan agama yang kuat sendiri akan menjauhkan kita dari
penyalahgunaan narkoba dengan memperkuat iman kita seperti membaca kitab,
beribadah secara rutin. Maka dari itu biasanya seseorang yang memiliki pendidikan
agama yang kuat akan menyampaikan apa yang ia pelajari seperti narkoba adalah
hal yang seharusnya tidak boleh seseorang dekati dan pelajaran agama tersebut
akan turun temurun disampaikan pada generasi mendatang.
Kontra : Saya kurang setuju setuju bahwa Pendidikan agama yang kuat di rumah
dan di sekolah dapat menjadi penyebab utama penyalahgunaan narkoba ,tetapi
karena sifat atau emosi yang ada di dalam diri seseorang juga dapat
mempengaruhi seseorang menggunakan narkoba. Kemudian tidak hanya
pendidikan agama menjadi penyebab utama, pendidikan formal dan informal turut
mengajarkan kita untuk tidak memakai narkoba seperti pelajaran kimia yang
mempelajari tentang kandungan yang berbahaya untuk tubuh kita. Dan menurut
Faktanya semua orang akan lebih bergantung menggunakan emosi dibandingkan
pendidikan.

2) Perilaku menyontek saat Ujian Nasional disebabkan para pelajar takut tidak
lulus ujian
Pro : Hasrat untuk menyontek juga didorong oleh orang tua yang menuntut
anaknya untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika tidak didukung dengan cara
yang relevan, tuntutan orang tua tersebut bisa berdampak negatif pada anak.
Salah satunya adalah orang tua yang mementingkan hasil daripada proses belajar
pada anak. Hal ini tentunya memberikan tekanan pada anak sehingga menyontek
dianggap sebagai solusi untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Tidak ada manusia
yang tidak mencontek dalam mengarungi proses kehidupan ini. Seseorang menjadi
terkenal dengan penemuan-penemuan besarnya bisa terjadi karena proses contek
mencontek.
Kontra :
Selain karena faktor takut tidak lulus ujian, kebiasaan menyontek juga didorong
oleh beberapa factor eksternal atau lingkungan. Salah satu alasan siswa untuk
menyontek adalah kurangnya persiapan belajar mengajar dari pendidik, akibatnya
metode yang digunakan terlalu monoton dan tidak variatif, sehingga siswa merasa
jenuh. Selain itu, kurangnya ketegasan dari guru untuk menindaklanjuti siswa yang
ketahuan menyontek, sehingga siswa menjadi terbiasa dengan budaya menyontek.
Apalagi ditambah dengan kunci jawaban ujian yang beredar, yang tak lain dan tak
bukan diberikan oleh pihak pengajar itu sendiri. Faktor lainnya, terkadang pengajar
mengharapkan jawaban yang terlalu text book sehingga memaksa siswa untuk
menghafal kata demi kata dari buku. Keinginan menyontek juga timbul pada saat
anak melihat temannya yang lain membuat kecurangan. Dilihat dari ilmu psikologi,
anak-anak yang belum matang dalam berpikir cenderung meniru dari apa yang
mereka lihat di lingkungan sekitar. Maka Jika ada teman mereka yang menyontek,
siswa tersebut terdorong untuk menyontek karena berpikir bahwa “untuk apa jujur
saat ujian sementara semua temannya mendapat nilai yang tinggi karena
menyontek”

Hasrat untuk menyontek juga didorong oleh orang tua yang menuntut anaknya
untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Jika tidak didukung dengan cara yang relevan,
tuntutan orang tua tersebut bisa berdampak negatif pada anak. Salah satunya
adalah orang tua yang mementingkan hasil daripada proses belajar pada anak. Hal
ini tentunya memberikan tekanan pada anak sehingga menyontek dianggap
sebagai solusi untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Tidak ada manusia yang tidak
mencontek dalam mengarungi proses kehidupan ini. Seseorang menjadi terkenal
dengan penemuan-penemuan besarnya bisa terjadi karena proses contek
mencontek.

3) Perkembangan teknologi saat ini membuat anak Indonesia malas membaca


buku
Pro : Perkembangan teknologi membuat anak Indonesia malas membaca buku,
walaupun anak anak Indonesia sendiri cenderung lebih suka menghafalkan dari
buku dibandingkan berpikir dengan ide sendiri. Sebagai warga negara Indonesia
mungkin Anda perlu mengetahui fakta bahwa suatu studi telah mengungkapkan
bahwa Minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah dan memprihatinkan
dan salah satu penyebabnya adalah perkembangan teknologi. Dan saya setuju
dengan adanya kegiatan literasi di sekolah dikarenakan dengan adanya literasi anak
Indonesia dapat mengembangkan atau mengubah pola pikirnya dengan membaca
lalu menulis kembali apa yang dibaca. Dengan membaca juga dapat
mengembangkan teknologi hingga sekarang , karena membaca fungsinya untuk
memperoleh informasi baru.
Kontra : Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat baca masyarakat Indonesia
masih rendah. Pertama, belum ada kebiasaan membaca yang ditanamkan sejak
dini di sekolah maupun di rumah. Oleh karena itu, peran orang tua atau guru
dalam mengajarkan kebiasaan membaca menjadi penting untuk meningkatkan
kemampuan literasi anak.Kedua, masih kurangnya produksi buku di Indonesia.
Terakhir, kurangnya semangat atau motivasi dalam diri untuk membaca Masih
banyak orang yang menganggap membaca adalah hal yang tak terlalu penting
sehingga kurang mempunyai kesadaran serta motivasi untuk rajin membaca.
Intinya harus ditanamkan dalam diri bahwa membaca adalah salah satu sarana
untuk meningkatkan kualitas diri sehingga tercipta motivasi untuk menggiatkan diri
dalam membaca buku.

4) Masyarakat harus beralih pada transportasi umum demi kelancaran lalu


lintas.
Pro : Orang Indonesia kebanyakan memandang bahwa Transportasi Umum
merupakan kendaraan yang sangat ketinggalan jaman, bahkan banyak sekali
pemikiran negative tentang kendaraan umum dibenak masyarakat. Padahal
Kendaraan umum atau yang biasa kita sebut dengan angkutan, bis kota, hingga
becak, sangat bermanfaat dibandingkan dengan Kendaraan pribadi. Terutama
untuk kepadatan lalu lintas. Dengan kehidupan masyarakat yang populitas nya
meningkat setiap tahun, seharusya masyarakat mulai sadar bagaimana cara agar
mencegah kepadatan lalu lintas yang akan berdampak banyak. Seperti kemacetan
dijadikan alas an untuk dating terlambat, menurunkan tingkat kedisiplinan
masyarakat, membuat stress dan menyebabkan timbul penyakit seperti stroke,
serta memperbanyak polusi udara.
Kontra : Angkutan umum memang sangat membantu kehidupan masyarakat, namun ada
sisi negative yang harus diketahui. Seperti yang sedang marak saat ini, yaitu begal. Resiko
tersebut harus menjadi pandangan dan pautan setiap orang bahwa mereka harus berhati-
hati ketika hendak menaiki Transportasi Umum. TERKECUALI SUATU SAAT, WARGA
INDONESIA MEMPUNYAI KESADARAN DIRI YANG TINGGI SEHINGGA KEJADIAN SEPERTI ITU
DAPAT DI MINIMALISIR.

5. Kebebasan berekspresi di Media sosial ( FB , IG , Line , Twitter dll ) dapat


meningkatkan pemikiran kritis siswa
Pro : Media social merupakan dunia yang sangat diperhatikan oleh masyarakat
saat ini, terutama di kalangan remaja atau pelajar dan mahasiswa. Dalam media
social, siapapun dapat meng-ekspresikan dirinya. Media social juga dapat menjadi
media yang dapat memperlihatkan kemampuan dan bakat (Talenta) seseorang.
Seperti Youtube, kita dapat mengunggah video yang menunjukkan kreativitas
kepada dunia. Begitu juga dengan IG, kita dapat meng-upload apapun mengenai
pribadi kita masing-masing dan sesuai hati nurani kepada media bebas tersebut.
Kemudian, FB, Line, dan Twitter, kita dapat berkomunikasi dengan orang yang
jaraknya beribu-ribu kilometer. Bahkan tidak menutup kemungkinan, dengan
semua media social yang ada di Smartphone kita, kita dapat berkenalan dengan
oang yang sebelumnya tidak kita kenal, berjarak jauh, dan memulai pertemanan
dalam dunia maya.
Kontra : Sudah dijelaskan diatas bahwa Media social dapat menjadi perantara
bagi kita untuk memulai hubungan dengan orang asing. Hal itulah yang akan
menjadi bahasan dalam per-Kontraan dalam ber-ekspresi di media social. Sudah
marak terjadi, dimana orang berkenalan di media social secara baik dan dalam
tanda kutip kita tidak tahu bagaimana sifat orang tersebut sebenarnya. Lama
kelamaan karena sudah akrab, akan beralih ke jenjang berikutnya yaitu
pertemuan atau timbulnya rasa ingin tahu lebih jauh denga cara bertemu. Ketika
tulah, orang tersebut dapat memanfaatkan seorang remaja yang mayoritas belum
terlalu mengenal media social dengan resiko tersebut.

6. Adanya kelas kategori di sekolah merupakan cara meningkatkan motivasi di


sekolah
Pro : Dengan adanya kelas kategori, secara tidak langsung siswa akan selalu
memikirkan dimana Rangking atau posisinya berada. Sekaligus, menguji seberapa
tinggi ia dapat meraih prestasi di bidang akademis. Oleh karena itu adanya kelas
kategori tentu akan memberikan motivasi pada siswa untuk selalu belajar dengan
tekun.
Kontra : Dibalik itu semua, ada juga hal negative yang nantinya diharapkan akan
ada perubahan dan solusi. Kelas kategori akan berputar setiap Tiga bulan sekali.
Sering kali terjadi, siswa memanfaatkan pergantian kelas dan guru dijadikan akal
untuk melarikan diri dari Tugas yang belum terselesaikan.

You might also like