You are on page 1of 3

Nama :

Nim :

Jurusan :

Mata Kuliah :

Dosen Pembimbing :

TEORI ELITISME

A. Pengertian Elitisme

Elit adalah kelompok orang yang memiliki status tertinggi dalam masyarakat, atau dalam
beberapa wilayah aktivitas, yang memiliki hak istimewa atau kekuasaan lebih tinggi daripada
orang lain karena status mereka. Dalam filsafat sosio-politik elitisme adalah kepercayaan
bahwa masyarakat harus diperintah oleh yang mereka dapatkan untuk mendapatkannya.

Jadi, tampaknya ada tiga aspek utama elitisme:

 Kuantitas apa yang membuat seseorang elit?


 Domain dan aktivitas apa yang bisa dimiliki orang menjadi elite?
 Manfaat apa yang datang dengan menjadi anggota elite?

Argumen utama yang mendukung elitisme adalah bahwa orang-orang terpandai dan terkuat
adalah orang-orang terkuat yang mampu memimpin dan memegang kekuasaan, bahwa dalam
semua kepentingan kita, memiliki orang-orang terbaik di puncak. Argumen utama ini juga
melawan elisme adalah bahwa menentang persamaan (egalitananisme), keragaman
(pluralisme), dan demokrasi (populisme).

B. Sejarah Elitisme

Peradaban manusia selalu memiliki kekuatan yang terkonsentrasi di tangan beberapa orang,
dan elite sering menerima status dan keturunan dan kekayaan, meskipun dengan banyak
pengecualian. Terkadang, individu terkuat,terpintar, atau paling berani telah mampu
meningkatkan status elit mereka. Di beberapa masyarakat, para imam, intelektual, dan
seniman memiliki potensi untuk mendapatkan status elit, meski biasanya hanya bekerja sama
dengan elit politik dan ekonomi. Elitisme telah menjadi ciri masyarakat manusia yang relatif
tidak diragukan dan universal sampai beberapa ratus tahun terakhir.

Elitisme hanya diberi nama pada abad ke-19, dan pendukungnya tidak terkenal, setidaknya
sampai era Reagan Bush di Amerika. Karena kecenderungan umum pemikiran dan perubahan
sosial dan politik sejak abad ke- 19 telah menuju pluralisme dan populisme. Mungkin
gerakan anti elitis pertama di Eropa adalah Reformasi Protestan. Pencerahan dan Age of
Reason juga ditandai dengan meningkatnya penentangan terhadap struktur tradisional dan
kekuatan warisan, sam[ai akhirnya revolusi Prancis dan Amerika mendekati akhir abad ke-18
membuat kejelasan bahwa mungkin untuk merebut kekuasaan dari kerajaan-kerajaan turun-
temurun dan membangun negara-negara demokrasi. Sejak saat itu, pergeseran kekuasaan dan
royalti turun temurun dan aristokrasi terus berlanjut diseluruh dunia dengan berbagai cara
termsuk, misalnya revolusi komunis.

C. Jenis Elitisme

Mungkin ada sejumlah jenis elitisme yang tak terbata; Ada musisi elit, komedian, ahli bedah,
fisikawa, atlet, dan coders, serta elit ekonomi dan politik yang telah kita bicarakan sepanjang
artikel ini. Namun, berikut adalah beberapa jenis elitisme yang paling popular.

 Elitisme Akademik
Ini adalah gagasan bahwa orang dengan kualifikasi akademik tinggi lebih baik
daripada orang lain, atau mereka harus diberi hak istimewa.
Istilah elitisme akademis juga bisa mengacu pada fakta bahwa siswa yang lulus dari
sekolah bersepadan tinggi seperti Havard dan Yale di Amerika, keduanya memiliki
kesempatan kerja yang lebih baik daripada siswa dari sekolah status rendah.

 Elitisme Intelektual
Ini adalah tuduhan yang sering dilakukan oleh konservatif sosial politik terhadap
“kiri”. Banyak konservatif menunjuk pada hubungan yang inheren antara intelektual
dan cita-cita liberal, yang mereka keberatan. Di satu sisi, memang benar bahwa kaum
intelektual dan kaum liberal seringkali adalah orang yang sama, dan seringkali
memiliki gelar yang maju, namun mereka tampaknya tidak memiliki hak istimewa
atau kekuasaan ekstra di luar dunia akademis, sehingga menyebut mereka elitis
diragukan.
D. Teori Elitisme Menurut Para Ahli

Teori elitisme adalah salah satu dala teori dalam pemerintahan suatu negara. Teori elit
menekankan jika terdapat sekumpulan elit yang memimpin suatu pemerontahan maka akan
menjadi wadah aspirasi masyarakat yang dibutuhkan oleh sekelompok elit. Sehingga
pemerintahan tersebut memiliki keteraturan aturan karena telah memiliki wakil perwakilan
dari sekolompok elit tersebut.

Terdapat tiga macam teori elit yaitu:

 Classical Elite Theory atau Teori Elit Klasik


Teori ini menjelaskan bahwa power atau kekuatan terletak pada posisi otoritas yang
memegang kunci dalam intrusi politik dan ekonomi.
 Democratic elitism
Teori ini memiliki dua asumsi utama yakni komatibilitas antara birokat dan
demokrasi, teori ini juga sering disebut berusaha untuk menggabungkan antara model
pluralis dan elistis
 Radical Elitism atau Elitisme Radikal
Teori ini berusaha menunjukkan bahwa demokrasi liberal adalah sebuah utopis yang
tidak akan pernah tercapai dan tidak mungkin direalisasikan.

Dapat disimpulkan bahwa para ahli teori elitisme, kekuasaan dapat didasarkan pada beragam
sumberdaya: kekayaan, hubungan keluarga, keahlian teknis, atau lembaga. Menurut para ahli
teori elitisme:

 Masyarakat terdiri dari kalangan kecil yang memiliki kekuasaan, dan sebagian besar
lagi tanpa memiliki kekuasaan apapun.
 Mereka yang memerintah tidak seperti mereka yang tidak memerintah.
 Kalangan non-elit dapat dimasukkan kedalam pemerintahan jika menyepakati dasar
para elit.
 Kebijakan publik menggambarkan nilai dari para elit.
 Kelompok kepentingan muncul tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan yang sama
dan tidak memiliki akses yang sama terhadap proses penyusunan kebijakan.
 Nilai yang dianut para elit sifatnya konservatif dan akibatnya perubahan kebijakan
akan bersifat instrumental.

You might also like