You are on page 1of 3

PARACETAMOL DALAM DARAH

Idah Noor Rosyidah/20116094/TLM 2C

STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Abstrak
Dikumpulkan Parasetamol merupakan senyawa yang bersifat asam dengan
Pada tanggal:18 April 2018 pKa 9.5. Parasetamol dapat diabsorpsi cepat melalui usus dan
Diterima konsentrasi tertinggi dalam plasma yang di capai dalam
Pada tanggal waktu ½ jam dan masa paruh dalam plasma antara 1-3 jam,
di metabolisme oleh enzim mikrosom dan di eksresi melalui
ginjal. Tujuan dari praktikum penentuan kadar paracetamol
dalam darah untuk mengetahui kadar paracetamol yang ada
dalam darah. Paracetamol yang akan dianalisis kadarnya
memiliki kromofor pada strukturnya berupa ikatan
rangkap,secara struktur diketahui bahwa paracetamol
mempunyai gugus kromofor dan gugus auksokrom yang
menyebabkan senyawa ini terkonjugasi dan juga merupakan
senyawa aromatic karena memiliki gugus aromatic sehingga
memenuhi syarat senyawa yang dapat dianalisis
menggunakan spektrofotometri. Paracetamol mempunyai
spectrum ultraviolet dalam suasana asam pada panjang
gelombang 450 nm. Berdasarkan hasil praktikum penetapan
kadar paracetamol sampel yang telah dibaca absorbansinya
menggunakan spektrofotometri diperoleh absorban sampel
0,022 dan dengan kadar paracetamol dalam sampel sebesar
86,36%.
Kata kunci : Paracetamol, darah

PENDAHULUAN

Paracetamol dikenal dengan nama lain asetaminofen merupakan turunan dari aminofenol
yang memiliki efek analegisik serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan atau mengurangi
nyeri ringan sampai sedang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan mekanisme yang
diduga juga berdasarkan efek sentral seperti salisilat. Paracetamol merupakan pengahmbat
daribiosintesis prostaglandin yang lemah.Penggunaan parasetamol mempunyai beberapakeun
tungan dibandingkan dengan derivat asam salisilat yaitu tidak ada efekiritasi lambung,
gangguan pernafasan, gangguan keseimbangan asam basa. DiIndonesia penggunaan
parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik, telahmenggantikan penggunaan asam salisilat
.Namun penggunaan dosis tinggi dalam waktu lama dapat menimbulkan efek
sampingmethemoglobin dan hepatotoksik. . Tujuan dari praktikum penentuan kadar
paracetamol dalam darah untuk mengetahui kadar paracetamol yang ada dalam darah.
METODE

Dalam tabung reaksi, Centrifugasi Dalam labu takar Diamkan Tambahkan 2ml
2ml as.Trikloroasetat 10ml,tambahkan Amm.sulfamat di
pada 1ml plasma 1ml HCL 6N pada 2-3 menit tambah 2ml NaOH
atau serum 2ml NaNO2 10%.

Ukur absorbansinya
menggunakan Tambahkan
Aduk dengan
sprektofotometer aquadest sampai
pengocok
dengan panjang tanda batas
‘vortex’
gelombang 450 nm

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan kadar sampel yang di dapat:

No Konsentrasi standar Absorban

1. 50 ppm 50 0,006

2. 100 ppm 100 0,019

3. 200 ppm 200 0,031

4. 400 ppm 400 0,044

5. Sampel 0,022

Perhitungan :

Konsentrasi sampel =(standar x absorbansi standar)/Absorban sampel

=(100x0,019)/0,022

=86,36%

Pada praktikum kali ini yaitu penetapan kadar paracetamol dalam darah.
Hal pertama yang dilakukan adalah isolasi sampel, untuk mengisolasi sampel agar yang
terisolasi hanya paracetamol dan yang lainnya tidak ikut terisolasi maka digunakanlah pelarut
Natrium hidroksida (NaOH). Menurut literature dikatakan bahwa paracetamol dapat larut
dalam NaOH.NaOH ini difungsikan sebagai pelarut untuk melarutkan paracetamol.
Paracetamol dianalisis kadarnya dengan menggunakan spektrofotometer karena secara
struktur diketahui bahwa paracetamol mempunyai gugus kromofor dan gugus auksokrom
yang menyebabkan senyawa ini dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet. Pada
praktikum kali ini didapatkan hasil 86,36%, hasil ini didapat dari rumus konsentrasi standar
yaitu standar dikali dengan absorban standar dibagi absorban sampel. Pada data hasil
penentuan kadar paracetamol diambil nilai satndar 100, karena absorbanya mendekati dengan
absorban sampel yaitu 0,022. kadar paracetamol dalam darah tidak boleh tinggi karena dapat
mengakibatkan kerusakan fungsi hati dan ginjal jika mengkonsumsinya dalam jumlah 10-
15gr.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil praktikum penetapan kadar paracetamol sampel yang telah dibaca
absorbansinya menggunakan spektrofotometri diperoleh absorban sampel 0,022 dan dengan
kadar paracetamol dalam sampel sebesar 86,36%.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman.2008. Analisis Kuantitatif Obat . Yogyakarta : Gadjah Mada University


Press.Day,
Farhan, Ahmad.2005.Farmakope Indonesia Edisi IV .Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia
Gandjar, Gholib.,dan Rohman,2009. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar:Yogyakarta
R. A. 1990. Analisis Kimia Kuantitatif edisi keempat. Jakarta : Erlangga

You might also like