Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The process of making fish ketchup used to take quite long time. There are many efforts
to improve the technology; one of them is using proteolitic enzime as a catalist that has
a function of breaking down protein into asam aminos. Anyway, the problem is that the
pure proteolistic enzime costs very expensive. This research was trying to find the way
to easily and less costly make proteolitic enzime, and highly to dissolve nitrogen as well.
The extract of pineapples was then used in the hydrolisis process because it is known
that it contains high quantity of bromelin enzime act as proteolitic enzime. A kind of
fish called lemuru was choosen as a raw material of producing ketchup in this
observation due to the high content of protein. The hydrolisis process is conducted in
the room temperature by adding the extract of pineapples in some variety of
concentration (6, 8, 10%) and using 8, 10, and 12 hours incubation time. The best result
was at the concentration of 8% pineapple axtract and 10 hours incubation time. It
produced totally 1,0233% nitrogen, contained of 0,86% dissolvent nitrogen, 27,5%
dissolvent solid substance, 17% liquid volume and viscocity of 41,364%.
Key Word: Fisk kechup, hydrolysis, bromelin enzyme, extract of pineapples
Pendahuluan
Kecap ikan mempunyai cita rasa yang dan yang larut dalam garam disebut
berbeda dengan kecap kedelai, protein miofibrilar misalnya globulin.
warnanya bening kekuningan sampai Protein yang tidak larut pada kedua
coklat muda, rasanya relatif asin dan jenis pelarut diatas disebut kolagen.
banyak mengandung senyawa-senyawa Secara lengkap komposisi ikan lemuru
nitrogen. Kecap yang baik memiliki dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini:
kandungan protein 6%, lemak 1% Tabel 1. Komposisi Ikan Lemuru dalam
karbohidrat 9% dan air 63% (Winarno, 100 g Bahan
1992). Komponen Jumlah
Dalam penelitian ini digunakan ikan Air 76 g
lemuru sebagai bahan baku kecap ikan, Protein 20 g
karena ikan lemuru (sardinella longicept sp) Karbohidrat 0g
memiliki nilai gizi yang baik dengan Lemak 3g
kandungan protein yang tinggi yaitu Kalsium (Ca) 100 mg
sekitar 20%. Daging ikan lemuru Phosphor (P) 1 mg
Besi (Fe) 1 mg
mengandung tiga macam protein yang
Vitamin B1 0,005 mg
dibedakan atas kelarutannya. Golongan Vitamin A 100 SI
yang dapat larut dalam air disebut Sumber : Anonymous, 1978
protein sarkoplasma misalnya albumin
184
Pemotongan Pendinginan
± 50oC
Penghancuran Ekstrak nanas
Pencampuran
Penyaringan
Hidrolisis
(8, 10, 12) jam
Filtrat Ampas
Hidrolisat Analisis: N total,
N terlarut, total padatan - terlarut.
Pengendapa
Filtrat bumbu2
n (5-10oC)
Parameter yang diamati pada produk waktu inkubasi 10 jam yaitu sebesar
kecap hasil hidrolisis ikan lemuru adalah 0,86%b/b, sesuai dengan Reed, 1986
kadar nitrogen total, nitrogen terlarut, bahwa makin tinggi konsentrasi enzim
total padatan terlarut, volume cairan dan yang ditambahkan makin besar pula
viskositas. Nilai rata-rata dari masing- kecepatan reaksinya, tetapi pada batas-
masing perlakuan dapat dilihat pada batas tertentu hasil hidrolisat yang
tabel 2. diperoleh akan konstan dengan
meningkatnya konsentrasi enzim, hal ini
Nitrogen total
disebabkan penambahan enzim sudah
Dari tabel 2 terlihat kadar nitrogen total tidak aktif lagi, sedangkan waktu yang
tertinggi pada penambahan ekstrak lebih lama akan menyebabkan daya
buah nanas konsentrasi 8% dan waktu kerja enzim untuk mengkatalis menjadi
inkubasi 10 jam yaitu sebesar 1,0233% lebih lama dan tentunya akan
b/b. Hal ini karena semakin banyak menyebabkan hasil katalisa yang lebih
penambahan ekstrak buah nanas akan banyak yang bergantung pula
mempengaruhi hasil hidrolisat, konsentrasi substrat yang ada.
sedangkan semakin lama waktu inkubasi Berdasarkan hasil analisis ragam
akan memberi kesempatan yang lebih pada kadar nitrogen terlarut, terdapat
panjang bagi enzim untuk memecah perbedaan yang nyata (p≤0,05) pada
substrat sehingga hasilnya semakin perlakuan kombinasi antara waktu
banyak sampai pada batas waktu inkubasi dan penambahan ekstrak kasar
tertentu hasil reaksi akan konstan buah nanas, demikian juga pada masing-
(Winarno, 1992), penurunan nitrogen masing faktor, keduanya berpengaruh
total kemungkinan disebabkan telah nyata.
terbentuknya senyawa nitrogen yang
Total padatan terlarut
mudah menguap (NH3) oleh bakteri
pembusuk sehingga menunjukkan Dari tabel 2 terlihat kadar total padatan
pengurangan nitrogen total, disamping terlarut tertinggi pada penambahan
itu senyawa nitrogen total yang ada ektrak buah nanas konsentrasi 8% dan
sebagian dipergunakan oleh bakteri waktu inkubasi 10 jam yaitu sebesar
pembusuk sebagai sumber nitrogen. 27,5% b/b. Hal ini disebabkan
Proses tersebut menyebabkan adanya banyaknya penambahan ekstrak buah
perubahan lingkungan enzim, sehingga nanas mempengaruhi hasil hidrolisat
aktifitas enzim menurun. yang menjadi semakin baik terutama zat
Berdasarkan hasil analisis ragam padat yang terkaandung dalam hidrolisat
pada kadar nitrogen total, terdapat ikan lemuru tersebut, sesuai dengan
perbedaan yang nyata (p≤0,05) pada produk kecap pada umumnya yaitu
perlakuan kombinasi antara waktu tidak terlalu padat dan tidak terlalu
inkubasi dan penambahan ekstrak kasar encer.
buah nanas, demikian juga pada masing- Berdasarkan hasil analisis ragam
masing faktor, keduanya berpengaruh pada kadar total padatan terlarut,
nyata. terdapat perbedaan yang nyata (p≤0,05)
pada perlakuan kombinasi antara waktu
Nitrogen terlarut
inkubasi dan penambahan ekstrak kasar
Dari tabel 2 terlihat kadar nitrogen buah nanas, demikian juga pada masing-
terlarut tertinggi pada penambahan masing faktor, keduanya berpengaruh
ekstrak buah nanas konsentrasi 8% dan nyata.
188