Professional Documents
Culture Documents
3, Desember, 2020
Abstract :
Human Resources (HR) with important quality are optimized to support the implementation of accelerated
development. This research was conducted at the Yahukimo District Health Office, with a focus on the
implementation of policies on the development of the quality of Human Resources and the supporting and
inhibiting factors for HR development. This research paradigm is qualitative with descriptive research type.
The technique of determining informants uses the technique snowball. Research informants. Primary data
collection is done by interview (interview), observation non participant. Secondary data were obtained from
manuals, reports, newspaper clippings, and literature relating to research problems, such as books and
journals. Methods of data analysis through stages of reduction, data presentation and taking conclusions. The
results showed that the implementation of the human resources development policy of the Yahukimo Health
Office with Edward III mode showed that the communication and policy guidelines for the HR development of
the Yahukimo District Health Office had gone well. The relationship is built from the line hierarchy of the
department head to the related fields. The head of the department entrusts the head of the Technical SDK to
carry out their duties and functions according to the guidelines and instructions. The Department of Health's
resources are severely short on the number of health workers in the field. The number of Puskesmas in
Yahukimo Regency with a total of 33 does not match the composition of the existing health personnel. The
disposition or tendency of employees at the Health Office in implementing HR development policies is carried
out with regular coordination between the head of the department and subordinates. This cross-coordination
can be carried out not only on a top-down but also bottom-up basis according to the hierarchical structural
coordination line. The bureaucratic structure for implementing HR development policies has SOPs that
include an Integrated Recording and Reporting System, Integrated Technical Guidance SOPs and Civil
Servant Performance Target SOPs. Support for Policy Implementation is the absorption of the Special
Autonomy Fund of two billion Rupiah which is specifically allocated for employee education. Meanwhile, the
obstacles cover three things, namely the lack of technical guidance and training, minimal budgetary resources,
and inadequate access to transportation.
Abstrak :
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas penting dioptimaalkan guna menopang pelaksanaan
percepatan pembangunan. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo, dengan fokus
kajian pada implementasi kebijakan pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia dan faktor-fakotr
pendukung dan penghambat pengembangan SDM. Paradigma penelitian ini kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif. Teknik penentuan informan menggunakan teknik snowball. Informan penelitian. Pengumpulan
data primer dilakukan dengan Wawancara (interview), Observasi non partisipan. Data sekunder diperoleh
dari buku pedoman, laporan-laporan, kliping-kliping koran, dan literatur-literatur yang berkenaan dengan
masalah penelitian, seperti buku-buku dan jurnal. Metode analisis data melalui tahapan reduksi, penyajian
Data dan, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan
pengembangan SDM Dinas Kesehatan Yahukimo dengan mode Edward III menujukkan, komunikasi dan
petunjuk kebijakan pengembangan SDM Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo telah berjalan dengan baik.
Relasi tersebut terbangun dari garis hirarki kepala dinas kepada bidang terkait. Kepala dinas mempercayakan
kepala bidang SDK Teknis melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan pedoman dan petunjuk. Sumber
daya Dinas Kesehatan sangat kekurangan jumlah petugas kesehatan di lapangan. Puskesmas wilayah
Kabupaten Yahukimo dengan jumlah 33 tidak sesuai dengan komposisi tenaga kesehatan yang ada. Disposisi
atau kecenderungan yang dimiliki para pegawai di Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan kebijakan
Pengembangan SDM dilakukan dengan koordinasi yang rutin antara kepala dinas maupun bawahan. Lintas
koordinasi tersebut dapat dilakukan tidak hanya bersifat top-down tapi juga bottom-up sesuai dengan garis
koordinasi secara hirarkis struktural. Struktur birokrasi implementasi kebijakan pengembangan SDM
memiliki SOP yang meliputi Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu, SOP Bimbingan Teknis Terpadu dan
SOP Sasaran Kinerja Pegawai Negeri Sipil. Dukungan Implementasi Kebijakan adalah adanya serapan
anggaran Dana Otonomi Khusus sebanyak Dua Miliar Rupiah yang dialokasikan khusus untuk pendidikan
114
Wanimbo, dkk – Implementasi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo
pegawai. Sedangkan kendala mencakup tiga hal, yakni minimnya bimbingan teknis dan pelatihan, sumber
daya anggaran yang minim, serta akses transportasi yang belum memadai.
PENDAHULUAN
115
JURNAL KEBIJAKAN PUBLIK , Vol. 3, No.3, Desember, 2020
petugas yang ada, namun dengan adanya sedangkan kualitas menyangkut mutu
perumahan bagi petugas kesehatan sumber daya manusia tersebut. Lebih lanjut
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dijelaskan, bahwa berbicara mengenai
kinerja petugas kesehatan. Jumlah tenaga kualitas sumber daya manusia juga
kesehatan pada Dinas Kesehatan menyangkut dua aspek yakni aspek fisik
Kabupaten Yahukimo tahun 2014 adalah (kualitas fisik), dan aspek non fisik (kualitas
sebanyak 263 orang, terdiri tenaga dokter 24 non fisik) yang menyangkut kemampuan
orang, perawat 159, bidan 47 orang, Farmasi bekerja, berpikir, dan keterampilan-
7 orang, Gizi 10 orang, Teknis medis/analis keterampilan lain. Upaya peningkatan
7 orang, Sanitasi 2 orang, Kesehatan kualitas sumber daya manusia dapat
Masyarakat 7 orang, sehingga dari jumlah diarahkan kepada dua aspek tersebut.
tenaga kesehatan tersebut yang bekerja di Upaya untuk peningkatan kualitas sumber
Institusi fungsional (Puskesmas) 210 orang daya manusia pada kedua aspek tersebut
(79,8%) , Di Institusi Struktural sebanyak 53 inilah yang dimaksudkan dengan
orang (20,2%) (Dinkes Yahukimo, 2014). “pengembangan sumber daya manusia”
Akan tetapi, angka kesenjangan di yakni menegenai kulitas dan kuantitasnya.
bidang kesehatan antar wilayah di Untuk itu, Yahukimo sebagai kabupaten
kabupaten ini masih sangat luas. Masalah baru, hasil pemekaran harus memiliki
tersebut disebabkan oleh keterbatasan akses tingkat kesiapan SDM yang berkualitas
masyarakat, khususnya di daerah untuk menopang pelaksanaan
pedalaman yang terisolir terhadap percepapatan pembangunan. Jika tidak,
prasarana dan sarana kesehatan. Oleh maka masyarakat yahukimo tidak akan
karena itu, pada tanggal 26 Nopember 2019 pernah menikmati pembangunan karena
diadakan Pelatihan Inovasi Pengembangan kekuarangan SDM yang mupuni
Sumber Daya Manusia (SDM) di aula Gereja dibidangnya, olehnya itu sangat
Evan Hestia, Dekai Yahukimo. Kegiatan dibutuhkan upaya pengembangan dan
tersebut bertujuan untuk meningkatkan peningkatan SDM di Kabupaten Yahukimo.
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya Berdasarkan paparan diatas maka
kesehatan terutama gizi anak (Llihat penelitian ini mengangkat tema
https://www.Jubi.co.id 26 Nopember 2019, implementasi kebijakan pemerintahan
dengan judul “Belasan Distrik di Yahukimo daerah dalam pengembangan sumber daya
dilatih inovasi pengembangan SDM” manusia dalam bidang kesehatan di
diakses pada Hari Senin Tanggal 13 Kabupaten Yahukimo. Untuk itu secara
Desember 2019). Stunting merupakan salah spesifik, penelitian ini akan dilakukan pada
satu masalah kesehatan yang jadi prioritas Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo,
di Kabupaten Yahukimo. Keterlibatan selaku pemangku kebijakan yang
semua stakeholder dalam menangani menangani mengenai pemgembangan
masalah stunting menjadi sangat penting. kualitas Sumber Daya Manusia pada
Hal tersebut dijelaskan Juri Onim selaku bidang kesehatan di Kabupaten Yahukimo.
Tenaga Ahli Sosial Dasar Kabupaten Penelitian ini memfokuskan kajian pada
Yahukimo, persoalan stunting merupakan implementasi kebijakan pengembangan
masalah spesifik yang memerlukan kualitas Sumber Daya Manusia dan faktor-
komitmen semua pihak dari tingkat fakotr pendukung dan penghambat dalam
pemerintahan kampung sampai Organisasi mewujudkan hal tersebut.
Perangkat Daerah (OPD) di wilayah
Yahukimo. METODE PENELITIAN
Notoatmodjo (1992:5) mengemukakan
bahwa berbicara masalah sumber daya Tipe penelitian yang digunakan adalah
manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu deskriptif dengan menggunakan model
menyangkut “kuantitas” dan “kualitas”, implementasi kebijakan menurut George
kuantitas adalah menyangkut jumlah Edwards III, dikarenakan model ini relevan
sumber daya manusia (penduduk) dengan fokus penelitian yang tidak sampai
117
JURNAL KEBIJAKAN PUBLIK , Vol. 3, No.3, Desember, 2020
118
Wanimbo, dkk – Implementasi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo
ini sendiri dilakukan dengan sistem kerja kepada bidang terkait. Kepala dinas
kontrak guna menghindari tumpang- mempercayakan kepala bidang SDK Teknis
tindihnya penugasan para tenaga melakukan tugas dan fungsinya sesuai
kesehatan. dengan pedoman dan petunjuk.
Arahan dan petunjuk dari Kepala Dinas
yang berkaitan dengan pengembangan Sumber Daya Implementasi Kebijakan
SDM secara konsisten dilakukan. Upaya ini Pengembangan SDM
mengutamakan pada adanya pelatihan dan Faktor penting pelaksanaan kebijakan
pendidikan formal bagi para pegawai. adalah keberadaan Sumber daya.
Berdasarkan komposisi, SDM di Dinas Pelaksanaan kebijakan cenderung tidak
Kesehatan, khususnya Kepala Puskesmas efektif apabila masih kekurangan sumber-
yang tersebar di wilayah Yahukimo sumber yang dimiliki dalam implementasi
didominasi oleh gelar ahli madya. kebijakan. salah satu dampak serius
sebagian besar Kepala Puskesmas yang kurangnya sumber daya mengakibatkan
tersebar di Kabupaten Yahukimo berlatar suatu kebijakan tidak terealisasi. Pada
belakang pendidikan Ahli Madya akhirnya formulasi kebijakan hanya akan
Keperawatan. Penulis kemudian berakhir pada naskah-naskah atau wacana
mengkonfirmasi data tersebut dengan yang tidak menemukan realisasi sama
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten sekali. Sumber-sumber atau sumber daya
Yahukimo, ” SDM Kesehatan D3, S1, S2, S3 yang diperlukan dalam implementasi
Cuma anggara tidak cukup”. Dengan kebijakan meliputi staf, wewenang,
demikian alokasi anggaran yang terserap informasi, dan fasilitas-fasilitas, (Nugroho,
dari Dana Otonomi Khusus untuk 2004).
pembiayaan pengembangan Sumber Daya Selaras dengan kebijakan pada
Manusia Di Kabupaten Yahukimo masih umumnya, kebijakan pengembangan SDM
dirasakan kurang. Jumlah anggaran untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo
biaya pendidikan SDM disebutkan oleh merupakan suatu bentuk kebijakan yang
Kepala Dinas sebanyak Dua Miliar setiap dalam implementasinya memerlukan
tahun dengan sumber dana dari Otsus. dukungan-dukungan dari sumber-sumber
Akan tetapi, menurut kepala dinas, jumlah atau sumber daya.
tersebut belum memadai mengingat Staf. Berdasarkan mandatori Permenpan
konteks wilayah Kabupaten yang luas dan No. 35 Tahun 2012, bimbingan teknis
jumlah Sumber Daya Manusia Dinas terpadu dilakukan oleh Sekretaris Dinas,
Kesehatan Kabupaten Yahukimo minim. Kabid Dinkes, Kasubid Dinkes dan tim
Berkaitan dengan komunikasi dan petunjuk monitoring dengan rincian kegiatan sebagai
dalam implementasi kebijakan berikut.
pengembangan SDM, Kepala Dinas 1. Kepala dinas mengadakan
menyatakan bahwa : pertemuan persiapan penentuan
anggota tim supervisor terpadu.
”Untuk sarana komunikasi sudah siap 2. Kemudian dilakukan pertemuan
oleh dinas, diarahkan kepada bidang pembagian kelompok supervisi
SDK Teknis langsung di Bidang, saya
terpadu berdasarkan zona wilayah.
pikir bukan (tidak memahami) hanya
3. Penentuan kesepakatan jadwal
saja teknis langsung yang menangani
untuk melakukan supervisi terpadu
bidang ini”, (Hasil Wawancara pada
4. Mempersiapkan blanko/format dan
Tanggal 4 September 2020).
logistik untuk pelaksanaan
supervisi
Dengan demikian, komunikasi dan
petunjuk kebijakan pengembangan SDM 5. Kepala dinas kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo memberikan surat perintah tugas
telah berjalan dengan baik. Relasi tersebut (SPT) kepada unit supervisi terpadu
terbangun dari garis hirarki kepala dinas 6. Sekretaris dinas kesehatan membuat
surat pemberitahuan kegiatan
119
JURNAL KEBIJAKAN PUBLIK , Vol. 3, No.3, Desember, 2020
120
Wanimbo, dkk – Implementasi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo
121
JURNAL KEBIJAKAN PUBLIK , Vol. 3, No.3, Desember, 2020
123
JURNAL KEBIJAKAN PUBLIK , Vol. 3, No.3, Desember, 2020
124
Wanimbo, dkk – Implementasi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo
DAFTAR PUSTAKA
Ancok, D. (2003). Outbound Management Training: Aplikasi Ilmu Perilaku dalam Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: UII Press.
Dinkes Yahukimo. (2014). Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo 2014.
Kabupaten Yahukimo: Dinas Kesehatan Yahukimo.
Dunn, W. (1994). Analisa Kebijakan Publik. Yogyakarta : Hanindita offset.
Hatumale, M. (2013). Implementasi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan
Dampaknya Terhadap Kinerja Aparatur. Governance, 5(1).
Moleong, L. J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Notoatmodjo, S. (1992). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta
Nugroho, D. R. (2004). Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi, dan. Evaluasi.
Jakarta:Gramedia
125
JURNAL KEBIJAKAN PUBLIK , Vol. 3, No.3, Desember, 2020
126