You are on page 1of 16

MAKALAH

FIL, FAIL, MAFUL BIH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH B. ARAB

Dosen Pengampuh Wildan Mupasir,M.Pd

DiSususn Oleh :

Ahmad fauzi

Mulyadi

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RIADHUL JANNAH

JALAN CAGAK SUBANG 2020/2021


‫مقدمة‬

‫أرسل إلذي هللا رسول وسلم عليه هللا صىل دمحمإ أن وأشهد هللا ؤإل ؤله إل أن أشهد ‪.‬درإسته وسهل بالعربية إلقرآن أنزل إلذي هلل إلحمد‬
‫وإلسنة إلقرآن ودرإسة درإسة عىل قادرين نكون بأن مطالبون نحن ‪ ،‬كمسلمير ‪.‬وإآلخرة إلدنيا فر إؤلنسان لحياة وضوإبط تعاليم ليحضر‬
‫عرفنا ؤذإ ؤإل إلمصدرين هذين فهم علينا يستحيل طبعا ‪.‬بها إلتمسك علينا يجب إلتر إؤلسالمية للتعاليم رئيسيير مصدرين باعتبارهما ‪،‬‬
‫وإلشف إلنحوة علم وخاصة إلعربية إللغة قوإعد‬ ‫‪.‬وإلسنة إلقرآن درإسة مفتاح كليهما ألن ‪ ،‬ر‬

‫شح تقديم إلبحث هذإ فر إلمؤلف يحاول‬ ‫ً‬


‫أحكاما إلورقة هذه توفر أن نأمل ‪.‬إلبيه وماف ‪ ،‬وفايل ‪ ،‬فيل أي ‪ ،‬إلنحو لعلم ر ر‬ ‫‪ ،‬للقرإء مفيدة‬
‫‪.‬آمير ‪.‬وإلسنة إلقرآن درإسة فر مختلفة تسهيالت عىل للحصول ‪ ،‬إلكتاب وخاصة‬

‫يأمل ‪ ،‬وإلتصحيح إإلقتإح لهذإ ‪.‬إلورقة هذه مناقشة فر وإلقيود إلقصور أوجه من إلعديد هناك يزإل إل أنه إلمؤلفون يدرك ‪ ،‬ذلك ومع‬
‫فقط ينتمر إلكمال ‪.‬إلمستقبل فر إلكمال عىل إلحصول فر إلمؤلفون‬

‫‪.‬وحده وتعاىل سبحانه هللا‬

‫جذ‪ٚ‬ي اٌّذز‪٠ٛ‬بد‬
‫رّ‪١ٙ‬ذ‪ .................................................................. ............................... ........ ………………………… .‬أٔب‬

‫جذ‪ٚ‬ي اٌّذز‪٠ٛ‬بد ‪ .................................................................................... . ...............................................‬صبٔ‪١‬ب‬

‫اٌفصً األ‪ٚ‬ي إٌّبلشخ ……………………………………… ‪1 ..................................................................‬‬

‫ر‪ٛ‬ص‪٠‬غ اٌفمٗ ‪ٚ‬رفغ‪١‬شٖ ‪1 .................................................................................... .. ..........................................‬‬

‫ِب ٘‪ ٛ‬ف‪ِ ً١١‬بض‪1 .............. ........................................................................ ............................................ ٟ‬‬

‫ِب ٘‪ ٛ‬ف‪ ً١‬اٌّضبس‪1 ............................................................................................................ ................. ... ٞ‬‬

‫ِب ٘‪ ٛ‬ف‪ ً١١‬ػّبس ‪1 ................. ........................................ ............................... ............................................‬‬

‫رؼش‪٠‬ف فب‪2 .................. ……………………...........................................…………… ...... .................. ً٠‬‬

‫رؼش‪٠‬ف ِفؼً ثٗ ‪2 .................... ................................. ... .............................................................................‬‬

‫ر‪ٛ‬ص‪٠‬غ ِفؼً ثٗ ‪2 ..... ...... .. ……………………........................................……………………… ...........‬‬

‫اٌفصً اٌضبٔ‪ ٟ‬اٌخزبَ ‪4 ...... .................................................. ........................................................................‬‬

‫اعزٕزبط ‪4 .......... .................................................. ................. ..................................................................‬‬

‫اٌّشاجغ …………………………‪5 ................... ….…………………………........................................‬‬


BAB I
PEMBAHASAN

A. Pembagian Fi'il dan Penjelasannya


Fi'il adalah salah satu dari tiga kalimat yang terdapat dalam bahasa arab yang berfungsi
untuk menunjukkan kata kerja. Dalam mempelajari Bahasa Arab, kita harus mengetahui
pembagian fi'il. Fi'il itu ada tiga macam:
Fi'il Madhi
Fi'il Mudhari'
Fi'il Amr
Apa itu fi'il madhi?

ْ ٌَّ‫ د‬ٍَٝ‫ َػ‬ًٕٝ‫ َِ ْؼ‬ِٝ‫ب ف‬َٙ ‫غ‬


‫ذ َو ٍِ َّخ‬ ْ ٔ‫ا ْلز ُ ِش‬َٚ ْ‫ضؼًب ِثضَ َِب‬
َ ‫َذ َٔ ْف‬ ْ َٚ

‫ َِبدَي‬ٍَٝ‫ َدذَس َػ‬ٝ‫ض‬


َ ُِ ٝ‫ض‬ ِ ١ْ ِْٔ‫اٌغب ِوَٕ ِخ ر َب َءاٌزأ‬
َ َ‫ ْٔم‬َٚ ُ ُٗ‫ َػ ََل َِز‬َٚ ْْ َ ‫ش ر َ ْمجَ ًْ ا‬

Fi'il madhi adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di masa lampau. Fi'il ini dapat
ْ yang berarti fa'il-nya (subjek dari fi'il)
dideteksi melalui ta ta'nits yang di-sukun-kan yaitu "‫"د‬
ْ ‫( فَز َ َذ‬telah membuka). Dalam kata tersebut, yang
adalah muannats(perempuan). contoh : ‫ذ‬
melakukan pekerjaan membuka adalah seorang perempuan. Sebagai tambahan, fi'il ini juga
terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:

Menerima tashrif, seperti:‫( خ ََش َط‬dia telah keluar)


َ ْ‫ ِثئ‬, ‫ْظ‬
Tidak menerima tashrif, seperti lafaz َُ ‫ ِٔ ْؼ‬, ‫ظ‬ َ ١ٌَ , dan ٝ‫ َػ َغ‬.
Contoh:

َُ ‫اة إُِٔٗ اٌْؼَ ْجذ ُ ِٔ ْؼ‬َٚ‫ا‬


Dialah (Ayyub) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada rabbnya). (Shaad: 44)
َ ْ‫ق ا ِال ْع ُُ ِثئ‬ٛ
‫ظ‬ ُ ‫غ‬ُ ُ‫ َّب ِْ َث ْؼذَ اٌْف‬٠ْ ‫اال‬Seburuk-buruk
ِ panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah
beriman. (Al-Hujarat: 11).

َ ١ٌَTiadalah Muhammad duduk. (Maksudnya, sekarang Muhammad tidak duduk(


= ‫ْظ ُِ َذّذ جب َ ٌِ ًغب‬
= َُ ْٛ ُ‫َم‬٠ ْْ َ ‫ أ‬ٝ‫ ُِ َذّذ َػ َغ‬Barangkali muhammad mau berdiri.
Apa itu fi'il mudhari?'
Fi'il mudhari' adalah fiil yang menunjukkan terjadinya perkerjaan sekarang (sedang) dan yang
akan terjadi. Fi'il mudhari' dapat diketahui dengan ُْ ٌَ yang masuk padanya, misal ُْ ٌَ
( ًْ ُ‫َم‬٠asalnya .)ُ‫ي‬ْٛ ُ‫َم‬٠ Fi'il ini juga menerima ‫ ط‬dan . ‫ف‬ٛ‫ ع‬Tetapi pada awalnya harus dimulai dengan
َ ١َِٔ‫ا‬
huruf zaidah (tambahan), yaituhamzah, nun, ya, dan ta ta'nits yang tergabung dalam lafazh . ‫ْذ‬
ُ ْ٘‫ أَر‬:saya sedang pergi(‫َت‬
misal(‫َت‬ ُ ْ٘‫َٔز‬,)kami sedang pergi (‫َت‬
ُ ْ٘‫ز‬٠ ,)dia laki-laki sedang pergi),
ُ ْ٘‫ رَز‬dia perempuan sedang pergi.)
dan(‫َت‬
Harkat awal dari fi'il mudhari' di-dhammah-kan apabila fi'il madhi-nya terdiri atas empat huruf,
seperti lafaz:
ًُ ِ‫ُمَبر‬٠ – ًََ ‫ لَبر‬،‫ُف ِ َّش ُح‬٠ - ‫ فَش َح‬،َُ ‫ُ ْى ِش‬٠ - ََ ‫ أ َ ْو َش‬،‫دْش ُط‬
ِ َ‫ُذ‬٠ - ‫دَد َْش َط‬
Sedangkan jika madhinya bukan empat huruf, maka diberi harkat fathah, seperti lafaz:
‫ط‬ َ ْٕ َ٠ - َ‫طٍَك‬
ُ ‫َ ْغز َ ْخ ِش‬٠ - ‫ اِ ْعز َ ْخ َش َط‬،‫ط ٍِ ُك‬ َ ْٔ ِ‫ ا‬،‫ص ُش‬
ُ ْٕ َ٠ - ‫ص َش‬
َ َٔ
Apa itu fi'il amr?
Fi'il amr adalah fi'il yang menunjukkan perkerjaan yang akan datang
denganmenunjukkanartithalab(tuntutan) dan sering diakhiri denganya muannats mukhatabahsaat
dipakai utuk berbicara dengan perempuan, seperti:
=ْٟ ِِ ْٛ ُ‫ل‬Berdiri kamu (perempuan(
=ُْ ُ‫ل‬Bediri kamu (laki-laki)Lafaz(ِ‫َ٘بد‬sini dan ‫ر َ َؼبي‬juga termasuk fi'il amr menurut pendapat yang
paling shahih. Fi'il ini dapat di buat berdasarkan fi'il mudhari'nya.seperti:
‫ ْفز َ ُخ‬٠َ menjadi‫اِ ْفز َ ْخ‬
‫َزْ ُو ُش‬٠menjadi‫اُرْ ُو ْش‬
ُ ‫َذْ غ‬٠menjadi ْ‫ اِ ْد َغت‬dan selainnya.
‫ِت‬

Pengertian Fa'il '‫'الفاعل‬

Fa'il menurut bahasa artinya adalah "pelaku", sedangkan menurut ahli nahwu fa'il adalah:

ٍُُٗ‫ ُس لَ ْجٍَُٗ ِف ْؼ‬ْٛ ‫ع اٌ َّزْ ُو‬


ُ ْٛ ُ‫ اإل ْع ُُ اٌ َّ ْشف‬َُٛ ٘ ًُ ‫اٌفَب ِػ‬

"Fa'il ialah isim yang dibaca rofa' yang mana fi'ilnya disebut terlebih dahulu sebelum fa'il"

Contoh:
‫ ُم َح َّمدٌ َجب َء‬Muhammad telah datang
‫ َجب َء‬adalah fi'il madhi, ‫ ُِ َذّذ‬adalah fa'il (pelaku) yang mana disebut setelah fi'il madhi, dan fa'il
dibaca rofa', tanda rofa'nya dhommah karena termasuk isim mufrod (isim yang menunjukan arti
satu)

ٌِ َ‫ ال َطا ِلب‬Dua siswa itu telah datang


‫ان َجب َء‬
Lafadz ْ‫ب‬ َ ٌ‫ ا‬adalah fa'il (pelaku), dibaca rofa', tanda rofa'nya adalah ditambah dengan alif
ِ َ‫طب ٌِج‬
karena termasuk isim tasniyah (isim yang menunjukan arti dua).

ُ ‫ ال‬Para siswa telah datang


ٌُ ‫ط ََّّل‬
‫ب َجب َء‬
Lafadz ‫ة‬ ُ ٌ‫ ا‬adalah fa'il, dibaca rofa', tanda rofa'nya dhommah karena termasuk jamak
ُ ‫طَل‬
taksir (isim yang menunjukan arti banyak dan tak beraturan).

‫س ِل ُم ْونٌَ َجب َء‬


ْ ‫ ال ُم‬Orang-orang islam telah datang
Lafadz َْْٛ ُّ ٍِ ‫ اٌ ُّ ْغ‬adalah fa'il, dibaca rofa', tanda rofa'nya ditambah huruf wawu karena
termasuk jamak mudzakkar salim (isim yang menunjukan arti banyak yang dikhususkan untuk
lelaki dengan menambahkan huruf wawu dan nun, atau menambahkan huruf ya dan nun di akhir
kata).
‫س ِل َماتٌُ َجب َء‬
ْ ‫ ال ُم‬Para muslimah itu telah datang
Lafadz ُ‫ اٌ ُّ ْغ ٍِ َّبد‬adalah fa'il, dibaca rofa', tanda rofa'nya dhommah karena termasuk jamak
muannats salim (isim yang menunjukan arti banyak yang dikhususkan untuk perempuan dengan
menambahkan huruf alif dan ta di akhir kata).
Nah, dari kelima contoh fa'il di atas semuanya dibaca rofa', karena memang fa'il (subjek/pelaku)
dalam Bahasa Arab selamanya HARUS dibaca ROFA', dan ini menjadi kaidah yang paten dan
resmi tertulis dalam ilmu nahwu, kata nadzim:

‫لَ َغ‬َٚ ٍَُٗ‫اٌ ِف ْؼ ًُ لَ ْج‬َٚ ِٗ ٍِ ‫ِث ِف ْؼ‬ # ‫اسرَفَ َغ‬ ْ ُِ ُْ‫اٌفَب ِػ ًُ ِإع‬
ْ ‫طٍَمب ً لَ ِذ‬

Fa'il adalah isim yang mutlak dirofa'kan oleh fi'ilnya, dan fi'il (kata kerja) terletak sebelum fa'il.
dari pengertian di atas, sudah sangat jelas bahwa fa'il ini termasuk isim atau kata benda, dan
dibaca rofa' oleh karena fi'ilnya (maksudnya adalah fa'il dibaca rofa karena ia menjadi fa'il, dan
fa'il tidak akan menjadi fa'il jika tidak ada fi'il, oleh karena itu, fa'il dibaca rofa' oleh karena fi'il)
Pembagian Fa'il
َ ٌ‫ )ا‬dan mudhmar (‫ض َّ ُش‬
Fa'il sendiri dibagi menjadi dua, yaitu dhohir (‫ظب ِ٘ ُش‬ ْ ُّ ٌ‫)ا‬, berikut
penjelasannya:

1. Dhohir (ٌ‫)ال َظا ِه ُر‬


Pembagian fa'il yang pertama adalah dhohir, dhohir sendiri menurut bahasa artinya adalah
nampak atau jelas, sedangkan menurut istilah fa'il dhohir adalah seperti yang disebutkan dalam
kitab al-jurumiyah:

ً‫ َس ُج‬َٚ ‫ْذ‬٠ َ‫ّذ وَض‬١ِ َ‫ ُِ َغّبُٖ ِث ََل ل‬ٍَٝ‫َِبدَي َػ‬

fa'il dhohir adalah lafadz yang menunjukan pada yang disebutkan tanpa ikatan, seperti lafadz ‫ْذ‬٠ َ‫ص‬
(zaid:nama orang) dan ً‫( َس ُج‬seorang laki-laki).
Berikut ini adalah contoh-contoh fa'il dhohir:

ٌ‫زَ يْد‬ Zaid berdiri


َ ‫ُم َح َّمدٌ ذَه‬
ٌ‫َب‬ Muhammad telah pergi
َ ‫سالَ ٌَة َمحْ ُم ْودٌ َكت‬
ٌ‫َب‬ َ ‫الر‬
ِ Mahmuud menulis surat
َ‫َاب أَحْ َم ٌُد قَ َرٌأ‬
ٌَ ‫ال ِكت‬ Ahmad membaca buku
ٌ‫ِب َجا َء‬
ٌُ ‫طال‬ َ ‫ال‬ Siswa itu telah datang
‫ب َجاء‬ ٌُ ‫ط ََّّل‬ُ ‫ال‬ Para siswa telah datang
ٌَ‫َزيْد قَال‬ Zaid berkata
َ ‫َان ذَه‬
ٌ‫َب‬ َ ‫ال‬
ٌِ ‫طا ِلب‬ Kedua siswa itu telah pergi

Pengertian Mafu„ul bih

ًُ ‫َمَ ُغ ثِ ِٗ اٌ ِف ْؼ‬٠ ٜ
ْ ِ‫ة اٌٍز‬ ُ ْٕ َّ ٌ‫ ا ِال ْع ُُ ا‬َُٛ ٘
ُ ْٛ ‫ص‬
Artinya: Isim manshuf yang menjadi sasaran perbuatan

Maf‟ul Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi‟il dan fa‟il, dan hukum I‟rabnyaadalah
Nashob. Dan Maf‟ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek/penderita.
Maf‟ul Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika fi‟ilnya“memukul” berarti
maf‟ul bih-nya “yang dipukul”. Jika fi‟ilnya “menolong” maka maf‟ulbih-nya “yang
ditolong”.Setiap Maf‟ul bih harus senantiasa Manshub.
Pembagian Maf‟ul Bih
Maf‟ul bih terbagi kepada dua bagian, yaitu :
Maf‟ul bih yang terdiri dari isim zhahir (bukan kata ganti).
Contoh :
‫ صشة‬ٍٟ‫وٍجب ػ‬: Ali memukul anjing
‫مشا‬٠ ‫لشأب دمحم‬: Muhammad sedang membaca Quran
Maf‟ul bih yang terdiri dari isim dhamir (kata ganti).
Maf‟ul bih dhamir terbagi menjadi dua, yaitu :
Dhamir Muttashil (bersambung)
Maf‟ul bih dhamir muttashil ada dua belas,yaitu :

Dhamir Munfashil (terpisah)


Maf‟ul bih dhamir Munfashil ada dua belas, yaitu :

ُٓ٘‫ب‬٠‫ ِإ‬- ُْ ُ٘‫ب‬٠‫بّ٘ب – ِإ‬٠‫ب٘ب – ِإ‬٠‫بُٖ – ِإ‬٠‫ب ُوٓ – ِإ‬٠‫ب ُو ُْ – ِإ‬٠‫ب ُو َّب – ِإ‬٠‫بن – ِإ‬
ِ ٠‫بن – ِإ‬
َ ٠‫بَٔب – ِإ‬٠‫ – ِإ‬ٞ‫ب‬
َ ٠

Contoh maf‟ul bih dari isim mabni:

ُٓ ١ْ ‫بن َٔ ْغز َ ِؼ‬


َ ٠‫ ِإ‬َٚ ُ ‫بن َٔ ْؼجُذ‬
َ ٠‫ِإ‬

Contoh maf‟ul bih dari isim mabni:

ُٓ ١ْ ‫بن َٔ ْغز َ ِؼ‬


َ ٠ِ‫إ‬َٚ ُ ‫بن َٔ ْؼجُذ‬
َ ٠ِ‫إ‬

Kata (‫بن‬
َ ٠‫ ) ِإ‬merupakan maf‟ul bih yang berupa dhamir munfashil.

َ ‫ْذُ َ٘زَا ْاٌ ِىز‬٠‫اِ ْشز ََش‬


‫َبة‬

Kata (‫ ) َ٘زَا‬merupakan maf‟ul bih yang berupa isim isyarah.

‫أ َ ْو ِش َْ َِ ْٓ أ َ ْو َش َِ َه‬

Kata (ْٓ َِ ) merupakan maf‟ul bih yang berupa dhamir munfashil. Adapun dhamir kaf ( ‫)ن‬
َ
merupakan maf‟ul yang berupa dhamir muttashil.

3. Mashdar Muawwal
Maf‟ul bih yang berupa mashdar muawaal bisa terdiri dari (ْْ َ ‫ )أ‬dan fi‟il atau (َْ‫ )أ‬dengan isim
serta khabarnya. Contoh:

ُ ‫ذَ أَْ ُِ َذّذًا َس‬َٙ ‫ َْه أ َ ْْ ر َ ْش‬١ٍَ‫أ َ َِ َش هللاُ َػ‬


ِ‫ ُي هللا‬ْٛ ‫ع‬

Mashdar muawwal (ْْ َ ‫ )أ‬dan (َ ‫ذ‬َٙ ‫ )ر َ ْش‬merupakan maf‟ul bih dari fi‟il (‫)أ َ َِ َش‬. Sedangkan kata (َْ‫)أ‬
dengan isim serta khabarnya merupakan maf‟ul dari fi‟il (َ‫ذ‬َٙ ‫)ر َ ْش‬
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Fi'il adalah salah satu dari tiga kalimat yang terdapat dalam bahasa arab yang berfungsi
untuk menunjukkan kata kerja. pembagian fi'il. Fi'il itu ada tiga macam:
Fi'il Madhi adalah fi'il yang menunjukkan terjadinya pekerjaan di masa lampau. Fi'il ini dapat
ْ yang berarti fa'il-nya (subjek dari fi'il)
dideteksi melalui ta ta'nits yang di-sukun-kan yaitu "‫"د‬
ْ ‫( فَز َ َذ‬telah membuka). Dalam kata tersebut, yang
adalah muannats (perempuan). contoh : ‫ذ‬
melakukan pekerjaan membuka adalah seorang perempuan. Sebagai tambahan, fi'il ini juga
terbagi ke dalam dua bagian, yaitu:
Fi'il mudhari' adalah fiil yang menunjukkan terjadinya perkerjaan sekarang (sedang) dan yang
akan terjadi. Fi'il mudhari' dapat diketahui dengan ُْ ٌَ yang masuk padanya, misalُْ ٌَ
ًْ ُ‫م‬٠َ (asalnya ‫ ُي‬ْٛ ُ‫م‬٠َ ). Fi'il ini juga menerima ‫ ط‬dan ‫ف‬ٛ‫ ع‬. Tetapi pada awalnya harus dimulai
dengan huruf zaidah (tambahan), yaitu hamzah, nun, ya, dan ta ta'nits yang tergabung dalam
َ ١َِٔ‫ ا‬.
lafazh‫ْذ‬
Fi'il amr adalah fi'il yang menunjukkan perkerjaan yang akan datang denganmenunjukkanarti
thalab (tuntutan) dan sering diakhiri denganya muannats mukhatabahsaat dipakai utuk berbicara
dengan perempuan

Fa‟il menurut al fiyah adalah


ْ ُِ ‫اسرَفَ َغ لَ ِذ‬
ًُ ‫طٍَمب ً ِإعُْ اٌفَب ِػ‬ ْ # ِٗ ٍِ ‫اٌ ِف ْؼ ًُ ِث ِف ْؼ‬َٚ ُ ٍَٗ‫لَ َغ لَ ْج‬َٚ
Fa‟il Secara bahasa adalah Yang melakukan suatu pekerjaan. Secara istilah (nahwu): Isim
marfu‟yang disebutkansetelah fi‟ilnya. Fa‟il terbagi menjadi dua bagian:
Fa‟il isim zhahir
Fa‟il isim zharir adalah lafazh yang menunjukkan kepada lafazh yang disebutkannya tampa
ikatan, seperti lafazh ‫ذ‬٠‫ ص‬dan ً‫سج‬
Fa‟il isim mudmar
Fa‟il isim mudhmar ialah lafadh yang menunjukkan kepada pembicara (mutakallim) atau yang
diajak bicara (mukhathab) atau ghaib.
Maf‟ul Bih adalah Isim manshub yang terletak pada fi‟il dan fa‟il, dan hukum I‟rabnya
adalahNashob. Dan Maf‟ul bih adalah isim yang menunjukkan kepada objek /penderita.Maf‟ul
Bih adalah objek penderita, yang dikenai suatu perbuatan. Jika fi‟ilnya“memukul” berarti maf‟ul
bih-nya “yang dipukul”. Jika fi‟ilnya “menolong” maka maf‟ulbih-nya “yang ditolong”.Maf‟ul
bih terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Maf‟ul bih Zhahir (bukan kata ganti
Maf‟ul bih Dhamir (kata ganti)
‫فهرس‬

‫"‪ .‬ثبٔذ‪ٔٚ‬غ‪ :‬ع‪ٕ١‬بس ثبس‪ ٚ‬أٌج‪ٕ١‬غ‪ٕ١‬ذ‪ .ٚ‬وزبة اٌجشِ‪١‬خ ‪ /‬اٌىزبة اٌفخش‪ٚ ٞ‬وزبة اٌف‪١‬خ اثٓ ِبٌه‪Ilmu Nahwu‬أٔ‪ٛ‬س ِ‪ٛ‬ر "‬
‫اٌجبة اٌضبٔ‪ٟ‬‬

‫إغَلق‬

‫اعزٕزبط‬

‫فئ‪ٚ ٟ٘ ً١‬ادذح ِٓ اٌجًّ اٌضَلس اٌ‪ٛ‬اسدح ف‪ ٟ‬اٌٍغخ اٌؼشث‪١‬خ ‪ٚ‬اٌز‪ ٟ‬رغزخذَ ٌٍذالٌخ ػٍ‪ ٝ‬اٌفؼً‪ .‬ر‪ٛ‬ص‪٠‬غ فٍ‪ٌٍ .ً١‬فًٍ صَلصخ أٔ‪ٛ‬اع‪:‬‬

‫فف‪ِ ً١‬بض‪ ٟ‬فف‪٠ ً١‬ذي ػٍ‪ٚ ٝ‬ل‪ٛ‬ع اٌؼًّ ف‪ ٟ‬اٌّبض‪ّ٠ .ٟ‬ىٓ اٌىشف ػٓ ٘زا اٌف‪ ِٓ ً١‬خَلي اٌزأٔ‪ّ١‬بد اٌز‪٠ ٟ‬ز ُّ عى‪ٙٔٛ‬ب ‪ ،‬أ‪" ٞ‬د" أ‪" ٞ‬فَ ْؼً"‬
‫َِٕ ََ‪ٛ‬اد (ٔغبء)‪ِ .‬ضبي‪ :‬فَز َ َذ ْ‬
‫ذ (ِفز‪ٛ‬ح)‪ٚ .‬ثزٍه اٌىٍّخ ‪ ،‬فئْ اٌّشأح ٘‪ ٟ‬اٌز‪ ٟ‬رم‪ َٛ‬ثبٌؼًّ االفززبد‪ .ٟ‬إضبفخ إٌ‪ ٝ‬رٌه فئْ ٘زا اٌف‪ٕ٠ ً١‬مغُ إٌ‪ٝ‬‬
‫لغّ‪ّ٘ ٓ١‬ب‪:‬‬

‫فبٌّضبسع ش‪١‬طبْ ‪٠‬ذي ػٍ‪ٚ ٝ‬ل‪ٛ‬ع اٌؼًّ ا‪ِٚ ْ٢‬ب ع‪١‬ذذس‪ّ٠ .‬ىٓ أْ ‪٠‬ؼشف ف‪ ً١‬اٌّذاس‪ ٞ‬ثـ ٌَ ُْ اٌز‪٠ ٞ‬ذخً ف‪ ، ٗ١‬ػٍ‪ ٝ‬عج‪ ً١‬اٌّضبي ٌَ ُْ ‪َ٠‬مُ ًْ‬
‫ضب ‪٠‬مجً ط ‪ ٚ‬ع‪ٛ‬ف‪ٌ .‬ىٓ ف‪ ٟ‬اٌجذا‪٠‬خ ‪٠‬جت أْ ‪٠‬جذأ ث ذش‪ٚ‬ف اٌض‪٠‬ذ‪٠‬خ (اإلضبف‪١‬خ) ‪ ٟ٘ٚ ،‬اٌ‪ّٙ‬ضح ‪ٚ ،‬اٌشا٘جخ ‪ٚ ،‬اٌ‪١‬ب ‪،‬‬ ‫(أصَلً ‪َ٠‬مُ ْ‪ٛ‬يُ)‪٘ .‬زا اٌف‪ ً١‬أ‪ً ٠‬‬
‫‪ٚ‬اٌزأٔزظ اٌز‪ ٟ‬رُ دِج‪ٙ‬ب ف‪ٌ ٟ‬فظخ أَِ‪ْ١‬ذَ ‪.‬‬

‫فئ‪ ً١‬ػّش‪ ٛ٘ ٚ‬ف‪٠ ٍُ١‬ؼشض اٌؼًّ اٌّغزمجٍ‪ ِٓ ٟ‬خَلي إظ‪ٙ‬بس ِؼٕ‪ ٝ‬اٌضٍت ‪ٚ‬غبٌجًب ِب ‪ٕ٠‬ز‪ ٟٙ‬ثّؤرّشاد اٌخطجخ ػٕذ اعزخذاِ‪ٙ‬ب ٌٍزذذس ِغ‬
‫إٌغبء‪.‬‬

‫فبػ‪ ً١‬ف‪ ٟ‬اٌٍغخ ٘‪ ٛ‬اٌز‪٠ ٞ‬ؼًّ‪ٚ .‬ثٍفع (ٔذ‪ :)ٛ‬ػص‪ِ ُ١‬شف‪ٛ‬ع اٌز‪ٚ ٞ‬سد ثؼذ اٌف‪١ٍ١‬خ‪ٕ٠ .‬مغُ اٌفبػ‪ ً١‬إٌ‪ ٝ‬لغّ‪:ٓ١‬‬

‫فب‪ ً٠‬اع‪ ُ١‬ظب٘ش‬

‫فبػً اع‪ ُ١‬صس‪٠‬ش ٘‪ ٛ‬الفبصح رذي ػٍ‪ ٝ‬اٌَلفضح اٌز‪٠ ٟ‬زوش٘ب ثذ‪ ْٚ‬سثبط ‪ِ ،‬ضً ٌفبصح ص‪٠‬ذ ‪ٚ‬سجً‬

‫فبػ‪ ً١‬ػص‪ِ ُ١‬ضّش‬

‫فبضً ػص‪ِ ُ١‬ضّش ٘‪ٌ ٛ‬فع ‪٠‬ذي ػٍ‪ ٝ‬اٌّزىٍُ أ‪٠ ِٓ ٚ‬خبطت (ِخبطت) أ‪ ٚ‬غ‪١‬ت‪.‬‬

‫ِفؼً اٌج‪ِٕ ٛ٘ ٗ١‬ش‪ٛ‬ة ػص‪٠ ُ١‬مغ ف‪ ٟ‬ف‪ٚ ً١١‬فب‪ٚ ، ً٠‬لبٔ‪ ْٛ‬ػشاة ٘‪ٔ ٛ‬ش‪ٛ‬ة‪ mis' h bal afaM ٚ .‬اٌز‪٠ ٞ‬ظ‪ٙ‬ش اٌش‪ٟ‬ء ‪ /‬اٌّزأٌُ‪mis' h .‬‬
‫‪ِٛ ٛ٘ hal‬ض‪ٛ‬ع اٌّزأٌُ ‪ ،‬اٌز‪٠ ٞ‬خضغ ٌفؼً‪ .‬إرا وبٔذ ف‪١ٍٕ١‬خ "ضشة" رؼٕ‪ِ ٟ‬فؼً ثٗ "اٌضشة"‪ .‬إرا "عبػذد" اٌف‪١ٍ١‬خ فبٌّف‪ٌٛ‬ج‪١‬خ "ِٓ‬
‫عبػذ" ‪ٚ ،‬رٕمغُ ِفؼً ثٗ إٌ‪ ٝ‬لغّ‪ّ٘ ٓ١‬ب‪:‬‬

‫ِفؼً ثٗ ظ‪١ٙ‬ش (ٌ‪١‬ظ ضّ‪١‬ش‬

‫ِفؼً ثٗ ضّ‪١‬ش‬

You might also like