You are on page 1of 10

Artikel, 2020: 1-10

HUBUNGAN KETEPATAN PENULISAN DIAGNOSIS DENGAN


KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS PREGNANCY, CHILDBIRTH AND
THE PUERPERIUM
DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI MALANG

Christensen Paskah Kawab, Puguh Priyo Widodo, Tsalits Maulidah Haries


Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Email: paskah478@gmail.com
RELATIONSHIPS OF THE ACCURACY OF DIAGNOSIS WRITING WITH THE
ACCURACY OF THE PREGNANCY, CHILDBIRTH AND THE PUERPERIUM DIAGNOSIS
CODE IN THE MOTHER'S AND CHILDREN'S HOSPITAL PURI MALANG

Abstract: In health services the accuracy and accuracy of diagnosis writing is an


important factor to support health services. Inaccuracy and inaccuracy in writing the
diagnosis code can result in disruption of health services, because in this era of
massive health insurance, hospital claims can be hampered by hospital acceptance.
This study aims to determine the accuracy of writing a diagnosis with the accuracy of
the diagnosis code so that it can know the accuracy of writing a diagnosis with the
accuracy of the diagnosis code Pregnancy, Childbirth And The Puerperium at Mother
and Child Hospital Puri Malang. In this study the sample used was 68 medical record
documents and using the Saturated Sampling Technique with population sampling as
a sample, the accuracy of diagnosis writing was 35.3% and the diagnosis writing
accuracy was 64.7% and the accuracy of the diagnosis code was 44.1% and the
inaccuracy was 55.9%. Data analysis used quantitative analysis using the Chi-Square
test method on the Correlation of Accuracy in Writing a Diagnosis with the Accuracy
of Pregnancy, Childbirth And The Puerperium Diagnosis Codes. The results of the
Chi-Square test analysis revealed that the value of p = 0.03 <0.05 and obtained H1
results were accepted and H0 was rejected, which means there is a relationship
between the Accuracy of Writing the Diagnosis with the Accuracy of the Pregnancy,
Childbirth And The Puerperium Diagnosis at Puri Malang Mother and Child
Hospital.
Keywords: Accuracy, Accuracy and ICD-10

Abstrak : Dalam pelayanan kesehatan ketepatan dan keakuratan penulisan diagnosis


merupakan faktor penting untuk mendukung pelayanan kesehatan. Ketidaktepatan
dan ketidakakuratan penulisan kode diagnosis dapat mengakibatkan terganggunya
pelayanan kesehatan, karena dalam era asuransi kesehatan yang masif ini maka klaim
biaya rumah sakit dapat terhambat diterima oleh rumah sakit. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ketepatan penulisan diagnosis dengan keakuratan kode diagnosis
supaya bisa mengetahui ketepatan penulisan diagnosis dengan keakuratan kode
diagnosis Pregnancy, Childbirth And The Puerperium pada rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Malang. Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 68 dokumen rekam
medis dan menggunakan Teknik Sampling Jenuh dengan pengambilan populasi
sebagai sampel, diperoleh hasil ketepatan penulisan diagnosis sebesar 35.3% dan
ketidaktepatan penulisan diagnosis sebesar 64.7% dan diperoleh hasil pada keakuratan
kode diagnosis sebesar 44.1% dan ketidakakuratan sebesar 55.9%. Analisis data
menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunkan metode uji Chi-Square pada
Hubungan Ketepatan Penulisan Diagnosis dengan Keakuratan Kode Diagnosis
Pregnancy, Childbirth And The Puerperium. Hasil dari analisis uji Chi-Square
diketahui nilai p=0.03<0.05 dan didapat hasil H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 1


ada Hubungan antara Ketepatan Penulisan Diagnosis dengan Keakuratan Kode
Diagnosis Pregnancy, Childbirth And The Puerperium di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Malang.
Kata Kunci : Ketepatan, Keakuratan dan ICD-10

PENDAHULUAN

Salah satu institusi penyedia peraturan menteri kesehatan republik


layanan kesehatan adalah rumah sakit. indonesia nomor 55 tahun 2013 tentang
Berdasarkan Undang-undang rumah sakit penyelenggaraan pekerjaan perekam medis
nomor 44 tahun 2009 menyatakan bahwa yang menyatakan bahwa melaksanakan
rumah sakit adalah institusi pelayanan sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi
kesehatan yang menyelenggarakan penyakit yang berkaitan dengan kesehatan
pelayanan kesehatan perorangan secara dan tindakan medis sesuai terminologi
paripurna yang menyediakan pelayanan medis yang benar. Selain itu, menurut
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. WHO (World Health Organization) kode
Dalam perkembangan pelayanan klarifikasi penyakit bertujuan untuk
kesehatan, rekam medis menjadi salah satu menyeragamkan nama dan golongan
faktor pendukung terpenting. penyakit, cidera, gejala dan faktor yang
Menurut PERMENKES No mempengaruhi kesehatan. Sugiarsi dan
269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis Ninawati (2012), mengungkapkan bahwa
adalah berkas yang berisi catatan dan terdapat pengaruh yang signifikan antara
dokumen antara lain identitas pasien, hasil variabel beban kerja dan ketepatan
pemeriksaan, pengobatan yang telah terminologi medis terhadap keakuratan
diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain kode diagnosis pada nilai p=0,001. Nilai
yang telah diberikan kepada pasien. Dalam 𝑅𝑅2 = 0.537, berarti variabel beban kerja
pengelolaan rekam medis harus dilakukan dan ketepatan terminologi medis
oleh tenaga rekam medis. mempunyai kontribusi sebesar 53,7%
Salah satu kegunaan tenaga terhadap keakuratan kode diagnosis utama.
perekam medis adalah pemberian kode Berdasarkan penelitian Rahmi
diagnosis yang tepat dan akuran. Pemberian (2014), ketepatan penulisan kode diagnosa
kode diagnosa adalah pemberian kode ibu melahirkan dengan komplikasi, dari 75
dengan menggunakan huruf dan angka atau rekam medis terdapat 31 (41,33%) kode
kombinasi keduanya yang mewakili suatu yang tepat dan 44 (58,67%) yang yang tidak
kondisi tertentu. Hal ini sesuai dengan tepat. Penelitian Sianipar (2011)

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 2


Ketepatan dan Keakuratan Kode Diagnosis (Kawab Ch. Paskah, 2020)

mengatakan keakuratan penulisan kode Puerperium di Rumah Sakit Ibu dan Anak
kebidanan diagnosa pasien melahirkan, dari Puri Malang”
49 rekam medis terdapat 17 (35%) kode Rumah Sakit
yang akurat dan 32 (65%) kode yang tidak Undang-undang rumah sakit nomor
akurat, Penelitian Vandari (2014), 44 tahun 2009 menyatakan bahwa rumah
mengatakan koding yang tidak tepat dengan sakit adalah institusi pelayanan kesehatan
pembayaran klaim Jamkesmas terhambat yang menyelenggarakan pelayanan
118 (93,7%), koding yang tidak tepat kesehatan perorangan secara paripurna
dengan pembayaran klaim Jamkesmas yang menyediakan pelayanan rawat inap,
tidak terhambat dengan sebanyak 8 (6,3%), rawat jalan dan gawat darurat.
koding yang tepat dengan pembayaran Rekam Medis
klaim Jamkesmas terhambat sebanyak. 8 Menurut Departemen Kesehatan RI
(47,1%), koding yang tepat dengan (2016), rekam medis adalah keterangan
pembayaran klaim Jamkesmas tidak baik yang tertulis maupun yang terekam
terhambat sebanyak 9 (52,9%) dengan tentang identitas, anamnesa, pemeriksaan
p.value 0,000. Nilai Odds Ratio yang fisik, laboratorium, diagnose serta serta
diperoleh adalah 13,111 artinya koding segala pelayanan dan tindakan medis yang
yang tepat mempunyai peluang 13,111 kali diberikan kepada pasien, dan pengobatan
untuk memperoleh pembayaran klaim tidak baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun
terhambat dibanding koding yang tidak yang mendapatkan pelayanan gawat
tepat. darurat.
Berdasarkan uraian di atas peneliti
Menurut Depkes RI (1997) Suatu rekam
akan melakukan penelitian di Rumah Sakit
medis memiliki kegunaan dari beberapa
Ibu dan Anak Puri. Peneliti memilih lahan
aspek antara lain :
penelitian ini dikarenakan rumah sakit ini
memiliki fokus pada pelayanan ibu dan a. Aspek Administrasi

anak. Dimana akan mendukung penelitian b. Aspek Hukum

ini dengan data dan informasi yang c. Aspek Keuangan

memadai. Sehingga penulis tertarik untuk d. Aspek Penelitian

melakukan penelitian mengenai e. Aspek Pendidikan

“Hubungan Ketepatan Penulisan Diagnosis f. Aspek Dokumentasi

Dengan Keakuratan Kode Diagnosis


Pregnancy, Childbirth And The

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 3


Terminologis Medis ketrampilan petugas coding dalam
pemilihan kode.
Menurut Nuryati (2011) bahwa
terminologi medis adalah ilmu peristilahan Pada coding ada beberapa
medis yang merupakan sarana komunikasi kemungkinan yang dapat mempengaruhi
antara mereka yang berkecimpung hasil pengkodean dari petugas coding, yaitu
langsung/tidak langsung dibidang bahwa penetapan diagnosis pasien
pelayanan medis. Menurut Hatta (2011), merupakan hak, kewajiban, dan
istilah-istilah penyakit atau kondisi tanggungjawab tenaga medis yang
gangguan kesehatan yang didaftar dalam memberikan perawatan pada pasien, dan
nomenklatur harus sesuai dengan istilah tenaga coding di bagian unit rekam medis
yang digunakan didalam suatu system tidak boleh mengubah (menambah atau
klasifikasi penyakit. mengurangi) diagnosis yang ada. Tenaga
rekam medis bertanggungjawab atas
Diagnosis
keakuratan kode dari suatu diagnosis yang
Menurut Depkes RI (2006),
sudah ditetapkan oleh tenaga medis.
penetapan diagnosis pasien merupakan
Dalam proses coding mungkin terjadi
kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter,
beberapa kemungkinan, yaitu:
tidak boleh diubah oleh karenanya
1. Penentapan diagnosis yang salah
diagnosis yang ada dalam rekaman medis
sehingga menyebabkan hasil
harus diisi dengan lengkap dan jelas sesuai
pengkodean salah.
dengan arahan yang ada pada buku ICD-10.
2. Penetapan diagnosis yang benar,
Kodifikasi Diagnosis
tetapipetugas pengkodean salah
Menurut Depkes RI (1997) dalam menentukan kode, sehingga hasil
Damayanti (2013), coding merupakan pengkodean salah.
pemberian penetapan kode dengan 3. Penetapan diagnosis dokter kurang
menggunakan huruf atau angka atau jelas, kemudian dibaca salah oleh
kombinasi huruf dalam angka yang petugas pengkodean, sehingga hasil
mewakili komponen data. Menurut Kasim pengkodean salah.
dalam Hatta (2011). Menurut (Budi, 2011), Oleh karena itu, kualitas hasil pengkodean
kecepatan dan ketepatan coding dari suatu bergantung pada kelengkapan diagnosis,
diagnosis dipengaruhi oleh beberapa faktor kejelasan tulisan dokter, serta
diantaranya adalah tulisan dokter yang sulit profesionalisme dokter dan petugas
dibaca, diagnosis yang tidak spesifik, dan pengkodean

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 4


Ketepatan dan Keakuratan Kode Diagnosis (Kawab Ch. Paskah, 2020)

METODE PENELITIAN
Table 4.1 Ketepatan dan Ketidaktepatan
Pada penerapan dan pengujian Penulisan Diagnosis
program, dalam penelitian ini Ketepatan
Persentase
menggunakan metode kuantitatif. Penulisan Frekuensi
(%)
Diagnosis
Populasi pada penelitian ini yaitu Tepat 24 35.3
dokumen rekam medis rawat inap kasus Tidak 44 64.7
Pregnancy, Childbirth And The Tepat
∑ 68 100
Puerperium di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Puri Malang sebanyak 68 dokumen rekam
Berdasarkan table 4.1 menunjukan
medis.
ketepatan penulisan diagnosis
Sampel yang digunakan pada
sebesar 35.3% dan ketidaktepatan
penelitian ini didapatkan dengan
penulisan diagnosis 64.7%.
menggunakan teknik sampling jenuh yaitu
Ketidaktepatan diagnosis
semua anggota populasi dijadikan sebagai
disebabkan oleh penulisan
sampel, sehingga jumlah sampel akan
diagnosis yang disingkat sebanyak
didapat dari jumlah populasi pada kasus
20 (45.5%), menulis diagnosis
Pregnancy, Childbirth And The
dengan Bahasa Indonesia sebanyak
Puerperium di Rumah Sakit Ibu dan Anak
11 (25%%) dan tidak terdapat
Puri Malang.
penulisan diagnosis sebanyak 13
HASIL PENELITIAN (29,5%).

a. Mengetahui Ketepatan Penulisan b. Mengetahui Keakuratan Kode


Diagnosis di Rumah Sakit Ibu dan Diagnosis di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Puri Malang. Anak Puri Malang.

Berdasarkan hasil analisis Berdasarkan hasil analisis

ketepatan penulisan diagnosis di keakuratan kode diagnosis di rumah

Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri sakit ibu dan anak puri malang dapat

Malang dapat diperoleh hasil sebagai diperoleh hasil sebagai berikut :

berikut :

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 5


dengan keakuratan kode diagnosis
kasus Pregnancy, Childbirth And
Table 4.2 Keakuratan dan
The Puerperium di Rumah Sakit Ibu
Ketidakakuratan Kode Diagnosis
dan Anak Puri Malang.
Keakuratan
Persentase PEMBAHASAN
Kode Frekuensi
(%)
Diagnosis
1. Ketepatan Penulisan Diagnosis di
Akurat 30 44.1
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri
Tidak 38 55.9
Akurat Malang
∑ 68 100 Berdasarkan table 4.1 menunjukan
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa angka ketepatan penulisan
kode diagnosis yang akurat sebesar diagnosis khasus Pregnancy,
44.1% dan yang tidak akurat 55.9%. Childbirth And The Puerperium di
Penyebab ketidakakuratan kode Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri
diagnosis adalah tidak terdapat kode Malang sebesar 35.3 % dan penulisan
sebanyak 35 (92.1%), dan diagnosis yang tidak tepat sebesar 64.7
kesalahan mengkode sebanyak 3 %. Ketidaktepatan penulisan diagnosis
(7.9%). disebabkan karena dokter penanggung
c. Menganalisa Hubungan jawab pasien menulis diagnosis dengan
Ketepatan Penulisan Diagnosis singkatan sebanyak 20 (45.5%),
Dengan Keakuratan Kode menulis diagnose dengan Bahasa
Diagnosis Pregnancy, Childbirth Indonesia sebanyak 11 (25%%) dan
And The Puerperium di Rumah tidak terdapat penulisan diagnosis
Sakit Ibu dan Anak Puri Malang sebanyak 13 (29,5%).
Hasil dari analisis Chi-Square,
Hal ini sesuai dengan penelitian
diketahui nilai Asymptotic
yang dilakukan oleh Rohman, dkk
Significance (2-sided) pada uji
(2011) tentang Kebijakan Pengisian
Continuity Correction adalah
Diagnosis Utama dan Keakuratan
sebesar 0.03. Karena nilai
Kode Diagnosis Pada Rekam Medis di
Asymptotic Significance (2-sided)
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
0.03 < 0.05. Oleh karena itu, H1
Yogyakarta, bahwa persentase
diterima dan H0 ditolak yang
pengisian diagnosis penyakit dapat
artinya ada hubungan antara
diketahui bahwa dari 161 berkas rekam
ketepatan penulisan diagnosis
medis yang dianalisis ada 70 berkas

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 6


Ketepatan dan Keakuratan Kode Diagnosis (Kawab Ch. Paskah, 2020)

rekam medis (43,48%) diagnosis kode diagnosisnya tidak akurat yaitu


penyakit ditulis oleh dokter. sebesar 211 berkas (54,8%).
Selebihnya ada 91 berkas rekam medis 3. Menganalisa Hubungan Ketepatan
yang diagnosis penyakitnya tidak diisi Penulisan Diagnosis Dengan

(56,52%). Keakuratan Kode Diagnosis Pregnancy,


Childbirth And The Puerperium di
2. Keakuratan Kode Diagnosis di Rumah
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri
Sakit Ibu dan Anak Puri Malang.
Malang.
Berdasarkan table 4.2 menyatakan Berdasarkan hasil output Chi-
bahwa keakuratan kode diagnosis Square test, diketahui nilai Asymptotic
sebesar 44.1% dan ketidakakuratan Significance (2-sided) pada uji
kode diagnosis sebesar 55.9%. Continuity Correction adalah sebesar
Penyebab ketidakakuratan kode 0.03. Karena nilai Asymptotic
diagnosis adalah tidak terdapat kode Significance (2-sided) 0.03 < 0.05.
sebanyak 35 (92.1%), dan kesalahan Oleh karena itu, H1 diterima dan H0
mengkode sebanyak 3 (7.9%). ditolak yang artinya ada hubungan
Depkes RI (2006) bahwa faktor- antara ketepatan penulisan diagnosis
faktor yang mempengaruhi keakuratan dengan keakuratan kode diagnosis
kode diagnosis adalah dokter, tenaga kasus Pregnancy, Childbirth And The
media lainnya dan pengkode. Dokter Puerperium di Rumah Sakit Ibu dan
memiliki peran yang sangat penting Anak Puri Malang. Semakin tepat
dalam ketepatan dan kelengkapan penulisan diagnosis maka semakin
diagnosis. Diagnosis yang ditulis akurat kode diagnosis yang dilaukan
sesuai dengan terminology medis yang pengkode sesuai ICD-10.
ada di ICD-10 akan mempermudah Hal ini sesuai dengan penelitian
pengkode dalam melakukan kodifikasi. oleh Hamid (2013), Tentang Hubungan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ketepatan Penulisan Diagnosis
Angga, dkk (2012) tentang Keakuratan Dengan Keakuratan Kode Diagnosis
Kode Diagnosis Penyakit Berdasarkan Kasus Obstetri Gynecology Pasien
ICD-10 Di Puskesmas Gondokusuman Rawat Inap Di Rsud. Dr. Saiful Anwar
II Kota Yogyakarta bahwa hasil sampel Malang berdasarkan tabulasi silang
sebanyak 385 berkas, jumlah berkas (crosstabs) antara ketepatan penulisan
yang kode diagnosisnya akurat sebesar diagnosis dengan keakuratan kode
174 berkas (45,2%) dan selebihnya diagnosis menunjukkan bahwa dari 39

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 7


berkas (40,6%) penulisan diagnosis PENUTUP
yang tidak tepat, diantaranya terdapat KESIMPULAN
21 berkas (21,9%) yang kode 1. Ketepatan penulisan diagnosis
diagnosisnya tidak akurat dan 17 sebanyak 35.3%, dan ketidaktepatan
sisanya 18 berkas (18,8%) kode penulisan diagnosis 64.7%.
diagnosis sudah akurat. Sedangkan dari Ketidaktepatan penulisan diagnosis
57 berkas (59,4%) penulisan diagnosis disebabkan karena penulisan diagnosis
yang tepat, terdapat 56 berkas (58,3%) menggunakan Bahasa Indonesia dan
kode diagnosisnya akurat dan sisanya 1 singkatan yang tidak sesuai dengan
berkas (1%) kode diagnosisnya tidak Bahasa Terminologi medis.
akurat. 2. Keakuratan kode diagnosis sebanyak
Penelitian oleh Andi, dkk tentang 44.1% dan ketidakakuratan sebanyak
Hubungan Ketepatan Kode Diagnosa 55.9%. Ketidakakuratan kode
Obstetric Terhadap Kelancaran Klaim diagnosis disebabkan karena tidak
BPJS Di RSUD Sawerigading Kota terdapat diagnosis diresume medis dan
Palopo Sulawesi Selatan, dapat dilihat kesalahan mengkode.
bahwa dari 44 rekam medis, kode 3. Ada hubungan yang signifikan antara
diagnosa obstetric yang tidak tepat ketepatan penulisan diagnosis dengan
terhadap klaim BPJS yang tidak lancar keakuratan kode diagnosis pada nilai
sebanyak 18 (66,7%) dan kode p=0.03.
diagnosa obstetric yang tidak tepat
SARAN
terhadap klaim BPJS yang lancar
sebanyak 9.(33,3%). Namun 1. Untuk ketepatan penulisan diagnosis

ditemukan juga kode diagnosa lebih lengkap dan menggunakan

obstetric yang tepat terhadap klaim Bahasa Terminologi medis dalam

BPJS yang tidak lancar sebanyak 3 ICD-10 sehingga pengkode dapat

(17,6%) dan kode diagnosa obstetric membaca diagnosis dengan tepat.

yang tepat terhadap klaim BPJS yang 2. Untuk keakuratan kode diagnosis

lancar 14 (82,4%). sebaiknya para pengkode lebih


menetapkan kebijakan bahwa
kodefikasi diagnosis merupakan
kewajiban dari pengkode.

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 8


Ketepatan dan Keakuratan Kode Diagnosis (Kawab Ch. Paskah, 2020)

DAFTAR PUSTAKA Jurnal Manajemen Dan Informasi


Kesehatan Indonesia, Hal. 114-
Warsi Maryati. 2016. Hubungan Antara 121.
Ketepatan Penulisan Diagnosis
Dengan Keakuratan Kode Roman, dkk. 2011. Kebijakan Pengisian
Diagnosis Kasus Obstetri di RS Diagnosis Utama dan Keakuratan
PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Kode Diagnosis Pada Rekam
infokes, VOL 6 NO 2, November Medis di Rumah Sakit PKU
2016:ISSN : 2086 – 2628. Muhammadiyah Yogyakarta.
Jurnal Kesmas Vol. 5, No. 2, Hal :
Andi T. N. I. A. dan Lily W.. Hubungan 162-232.
Ketepatan Kode Diagnosa
Obstetric Terhadap Kelancaran Mohammad Mulyadi. 2011. Penelitian
Klaim BPJS di RSUD Kuantitatif dan Kualitatif Serta
Sawerigading Kota Palopo Pemikiran Dasar
Sulawesi Selatan. Jakarta. Menggabungkannya. Vol. 15 No.
1 (Januari – Juni 2011)
Hamid. 2013. Hubungan Ketepatan
Penulisan Diagnosis Dengan Gafur, K, M, A. 2003. Pentingnya
Keakuratan Kode Diagnosis Peningkatan Profesionalisme
Kasus Obstetri Gynecology Pasien Rekam Medis dalam Upaya
Rawat Inap Di Rsud. Dr. Saiful Peningkatan Mutu Pelayanan
Anwar Malang. [Laporan Tugas Kesehatan. Prosiding. Jakarta :
Akhir]. Surakarta: Universitas PORMIKI.
Muhammadiyah Surakarta. Maiga, dkk. 2014. Role of Knowledge and
Menkes. 2013. Peraturan Menteri Physician Attitudes in the
Kesehatan Republik Indonesia No. Diagnosis Coding Accuracy Based
55 Tahun 2013 Tentang on ICD-10. Jurnal Kedokteran
Penyelenggaraan Pekerjaan Brawijaya, Vol. 28, Suplemen No.
Perekam Medis. Jakarta. 1, Hal : 65-67

Menkes. 2008. Peraturan Menteri Nuryati. 2011. Terminologi Medis


Kesehatan No. (Pengenalan Istilah Medis).
296/Menkes/Per/III/2008 Tentang Yogyakarta: Quantum Sinergis
rekam medis. Jakarta. Media.

Depkes RI. 2006. Pedoman Pengelolah Manangka, FR. Klasifikasi Statistik


Rekam Medis Rumah Sakit Internasional tentang Penyakit dan
Indonesia. Jakarta : Depkes RI. Masalah Kesehatan (ICD10).
Surabaya: K.P.R.I. RSUD Dr.
Mariyati, S. 2012. Kajian Penulisan Soetomo.
Diagnosis Dokter Dalam
Penentuan Kode Diagnosis Rahmi, Fitria. 2014. “Tinjauan Ketepatan
Lembar Ringkasan Masuk Dan Kode Diagnosa Pasien Ibu
Keluar Di Rumah Sakit Umum Melahirkan Dengan Komplikasi
Daerah Kabupaten Wonogiri. Di Rumah Sakit Umum

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 9


Kabupaten Tangerang”. Jakarta:
Universitas Esa Unggul.

Sianipar, Andy Putra. 2011. “Tinjauan


Keakuratan Penulisan Kode
Metode Kebidanan Diagnosa
Pasien Melahirkan Di RS Islam
Jakarta Cempaka Putih”. Jakarta:
Universitas Esa Unggul.

Angga Eko Pramono, Nuryati. 2012.


“Keakuratan Kode Diagnosis
Penyakit Berdasarkan ICD-10 Di
Puskesmas Gondokusuman Ii
Kota Yogyakarta”. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada.

Prodi D3 – Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 10

You might also like