You are on page 1of 13

PENDEKATAN OBJEKTIF DALAM MENGAPRESIASI TEKS DRAMA

DI KELAS VI SEKOLAH DASAR

Wasmana
SD Negeri Pondok Bambu 04 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
Email: wasmana@ikipsiliwangi.ac.id

Abstract
This research is motivated by the low activity and ability of students in appreciating drama text in
class VI of elementary school. Related to these problems, the problem in this study is as follows. 1)
How is the activity of appreciating drama text in grade VI elementary school students by using an
objective approach ?, 2) What is the ability to appreciate drama text in class VI elementary school
students after applying an objective approach? The purpose of the research is to describe the
learning activities and abilities to appreciate drama texts with an objective approach. The research
method used is Class Action Research, the Hopkins model that the researcher developed into three
cycles in each cycle consisting of two actions. The subjects of the study were 44 students of class VI
SDN Sinarjari. Research data collection with observation sheets, field notes, tests, assessment of
activities, worksheets, questionnaires, interviews, and documentation. The results of this study are
as follows. 1) Activities of students appreciating text dramas in Grade VI students of Elementary
School using an objective approach to increase. The increase in activity is indicated by an increase
in the average score starting in the first cycle, which is 1.83, cycle II is 2.27, cycle III is 3.40.
Besides that it is shown by the increase in the average LKS value as follows, the average value of
the first cycle is 65.05, the average value of the second cycle is 71.67, and the average value of the
third cycle is 88.89. 2) The ability to appreciate drama text in grade VI students of Elementary
School by using an objective approach is increasing. The increase is indicated by the acquisition of
the average evaluation value of the first cycle, which is 51.35, the average evaluation value of the
second cycle is 66.05, and the average evaluation value of the third cycle is 76.13. It can be
concluded that the objective approach can increase the activity and ability of students in
appreciating drama text in the sixth grade of elementary school. The researcher recommends that the
next study develops learning methods that can improve the ability to appreciate drama texts.

Keywords: Objective Approach, Appreciation, Drama

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 1 |


Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)
Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya aktivitas dan kemampuan siswa dalam
mengapresiasi teks drama di kelas VI Sekolah Dasar.Terkait dengan permasalahan tersebut maka
yang menjadi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimana aktivitas mengapresiasi
teks drama pada siswa kelas VI Sekolah Dasar dengan menggunakan pendekatan objektif?, 2)
Bagaimana kemampuan mengapresiasi teks drama pada siswa kelas VI Sekolah Dasar setelah
menerapkan pendekatan objektif? Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mendeskripsikan aktivitas
dan kemampuan pembelajaran mengapresiasi teks drama dengan pendekatan objektif. Metode
penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas yaitu model Hopkins yang peneliti
kembangkan kedalam tiga siklus pada setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan. Subjek penelitian
sebanyak 44 orang siswa kelas VI SDN Sinarjari. Pengumpulan data penelitian dengan lembar
observasi, catatan lapangan, tes, penilaian aktivitas, LKS, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini sebagai berikut. 1) Aktivitas siswa mengapresiasi teks dramapada siswa kelas VI
Sekolah Dasar menggunakan pendekatan objektif meningkat. Peningkatan aktivitas ditunjukan
dengan peningkatan skor rata-rata mulai siklus I yaitu 1,83, siklus II yaitu 2,27, siklus III yaitu 3,40.
Selain itu ditunjukan dengan peningkatan rata-rata nilai LKS sebagai berikut, nilai rata-rata siklus I
yaitu 65,05, nilai rata-rata siklus II yaitu 71,67, dan nilai rata-rata siklus III yaitu 88,89. 2)
Kemampuan mengapresiasi teks drama pada siswa kelas VI Sekolah Dasar dengan menggunakan
pendekatan objektif meningkat. Peningkatan tersebut ditunjukan dengan perolehan rata-rata nilai
evaluasi siklus I yaitu 51,35, rata-rata nilai evaluasi siklus II yaitu 66,05, dan rata-rata nilai evaluasi
siklus III yaitu 76,13. Dapat disimpulkan bahwa pendekatan objekif dapat meningkatkan aktivitas
dan kemampuan siswa dalam mengapresiasi teks drama di kelas VI Sekolah Dasar. Peneliti
merekomendasikan bagipenelitian berikutnya supaya mengembangkan metode pembelajaran yang
dapat meningkatkan kemampuan mengapresiasi teks drama.

Kata Kunci: Pendekatan Objektif, Apresiasi, Drama.

PENDAHULUAN Akibat penggunaan metode


Pengajaran apresiasi teks drama pada
pembelajaran yang digunakangurumasih
mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah
konvensional menimbulkan beberapa
Dasar secara umum belum menggunakan
permasalahan dalam pembelajaran yaitu
metode pengajaran apresiasi sastra yang
pencapaintujuan pembelajaran yang belum
tepat.Masih banyak yang beranggapan bahwa
optimal. Hasilnya pembelajaran yang
cara pembelajaran apresiasi teks drama secara
konvensional dan kurang inovatif akan
konvensional itu telah berhasil mengantar
menghasilkan pembelajaran yang tidak
siswa bisa mengapresiasi sastra dengan baik.
bermakna bagi siswa dan hasil belajar siswa
Pembelajaran apresiasi teks drama yang
sulit mencapai KKM. Hal tersebut dibuktikan
konvensional itu guru langsung menyuruh
dengan kurang antusiasnya siswaSekolah
membaca teks drama pada siswa dan akhirnya
Dasar dalam pembelajaran mengapresiasi teks
siswa disuruh mengisi pertanyaan-pertanyaan
drama, ada juga siswa yang sulit menentukan
dari teks drama, kemudian melakukan tanya
isi dari teks drama, dan susahnya memahami
jawab, bahkan hanya memeriksa jawaban-
amanat yang terkandung dalam teks drama.
jawaban siswa saja, tanpa memberi
Padahal kegiatan mengapresiasi sastra teks
kesimpulan dan makna dari pembelajaran
drama itu selain untuk meningkatkan
tersebut.
kemampuan membaca tetapi juga sebagi

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 2 |


Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

hiburan dan penerimaan amanat. Terkait drama anak dengan rinci.Menurut Teeuw
dengan itu perlu memilih pendekatan (Abidin, (a), 2010: 75)sebagai berikut.
pembelajaran yang tepat sehingga Bahwa analisis objektif bukanlah
meningkatkan hasil belajar siswa dalam gejala-gejala yang berhubungan dengan
mengapresiasi teks drama. aspek waktu, aspek ruang, aspek
Salah satu pendekatan apresiasi sastra perwatakan, sudut pandang, dan lain
yang paling populer adalah pendekatan sebagainya melainkan juga sambungan
apresiasi yang dikemukakan Abrams dengan dari gejala-gejala tersebut terhadap
teori Universnya, (Abidin, 2010, hlm. 71). keseluruhan makna karya sastra.
Ada beberapa elemen utama dalam Berdasarkan pandangan peneliti
melakukan telaah terhadap karya sastra di permasalahan-permasalahan tersebut akan
antaranya. teratasi apabila pengajaran apresiasi teks
(1)Telaah dari sudut pandang drama di Sekolah Dasar pendekatan objektif.
karya itu sendiri yang merupakan Penggunaan pendekatan objektif dapat
produk pengarang, (2) Telaah dari sudut meningkatkan keterampilan dan kemampuan
pandang pengarang, (3) Telaah dari siswa dalam mengapresiasi teks drama,
kebutuhan ide, perasaan atau peristiwa- sehingga belajar terasa menyenangkan dan
peristiwa yang mendasari karya secara bermakna. Peneliti merumuskan
langsung maupun tidak langsung pada permasalahan dalam penelitian ini “Seberapa
dasarya merupakan suatu tiruan, (4) besar peningkatan keterampilan dan
Telaah dari pembaca atau penerima”, kemampuan mengapresiasi teks drama pada
Menurut Abrams, (Abidin, 2010: 72). siswa kelas VI Sekolah Dasar dengan
Berdasarkan uraian di atas peneliti menggunakan pendekatan objektif?”
memilih pendekatan objektif dalam
mengapresiasi teks drama. Peneliti ingin METODE PENELITIAN
mengubah pengajaran apresiasi sastra Metode penelitian yang digunakan
khususnya teks drama yang masih untuk meningktakan kemampuan
konvensional. Alasan peneliti memilih mengapresiasi teks drama dengan pendekatan
pendekatan objektif karena pendekatan objektif adalah Penelitian Tindakan Kelas
objektif dalam mengapresiasi teks drama di (PTK). PTK adalah penelitian tindakan dalam
Sekolah Dasar sesuai dengan kompetensi bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam
dasar dalam KTSP dan pendekatan objektif kawasan kelas dengan tujuan untuk
yaitu mengidentifikasi unsur intrinsik teks memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas
pembelajaran.
JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 3 |
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)
Peneliti memilih PTK dalam mengapresiasi teks drama meningkat. Jadi
penelitian ini dikarenakan masalah yang masalah yang peneliti temukan itu dapat di
peneliti temukan itu masalah pendidikan, dan atasi dengan Penelitian Tindakan Kelas
ada dalam lingkungan kelas. Permasalahan (PTK).
yang peneliti temukan yaitu rendahnya PTK ini memilih model Hopkins,
aktivitas dan kemampuan siswa kelas VI yang dikembangkan dari model Kemmis dan
Sekolah Dasar dalam mengapresiasi teks Taggart, dengan tahapannya yaitu:
drama. Permasalahan tersebut sejalan dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi,
prinsip PTK yaituharus dilaksanakannya kemudian merencanakan tindakan
secara bertahap, begitu pun dengan selanjutnya. Prosedur penelitian tersebut
pembelajaran mengapresiasi teks drama yang diperjelas dalam bentuk gambar langkah PTK
harus dilaksanakan secara bertahap agar modelHopkins, (Arikunto, 2010: 105)
aktivitas dan kemampuan siswa sebagai berikut.

Perencanaan penelitian yang dalam pembelajaran mengapresiasi teks


dikembangkan oleh Hopkins disebut dengan drama di kelas VI Sekolah Dasarsiklus yaitu
sistem spiral refleksi diri yang dimilai dengan siklus I, siklus II, dan siklus III.
rencana, tindakan, pengamatan, refeleksi,
perencanaan kembali. Kegiatan perencanaan 1. Subjek Penelitian
kembali merupakan dasar untuk menyusun Penelitian tindakan kelas akan
pembelajaran selanjutnya dan memecahkan dilaksanakan dikelas VI Sekolah Dasar Negri
permasalahan yang muncul pada SinarjatiKecamatan Jatinangor, Kabupaten
pembelajaran sebelumnya, sehingga dapat Sumedang. Subjek penelitian siswa kelas VI
hasilnya meningkat. Tahapan penelitian SD tahun pelajaran 2010-2011 sebanyak 44

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 4 |


Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

orang, yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan c. Kemampuan Mengapresiasi Teks Drama
25siswa perempuan. pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar
Alasan peneliti memilih SDN Sinarjati Menggunakan Pendekatan Objektif
dijadikan tempat penelitian, peneliti paparkan, Kemampuan mengapresiasi teks drama
yaitu: peneliti menemukan masalah mengenai dalam PTK ini adalah kemampuan siswa
keterampilan dan kemampuan mengapresiasi dalam mengkaji unsur-unsur teks drama,
teks drama yang rendah pada siswa kelas VI; menghubungkan unsur-unsur teks drama,
dan guru disekolah tersebut mendukung dan menentukan menentukan makna, nilai,
peneliti untuk melaksanakan penelitian pada pesan, amanat, nada, rasa dari teks drama.
siswa kelas VI. Kemampuan ini diukur dengan indikator
2. DefinisiOperasional dan kategorinya sebagai berikut (1)
a. Apresiasi Teks Drama informasi, (2) konsep, (3) perspektif, dan
Apresiasi teks drama dengan pendekatan (4) apresiasi. Tingkat informasi diukur apa
objektif adalah kemampuan menikmati, yang terjadi, dimana, kapan, berapa, dan
menghayati, menghargai, menilai teks nama-nama pelaku, tes kesastraan meliputi
drama secara mendalam dengan pemikiran penyebab konflik, dan peyebab konflik.
yang kritis. Tes apresiasi meliputi bahasa yang
b. Strategi Pembelajaran Pendekan digunakan pengarang, bentuk karangan,
ObjektifDalam Penelitian Tindakan Kelas dan kata-kata yang ada.
Strategi pembelajaran pendekan objektif
dalam PTK ini dikonsepsikan sebagai 3. Instrumen Penelitian
strategi pembelajaran pendekatan objektif Peneliti memilih instrumen penelitian
ini yang terdiri dari langkah-langkahnya ini berdasarkan teknik penelitian yang
sebagai berikut: (1) membaca karya sastra digunakan peneliti. Instrumen penelitian yang
secara berulang-ulang, (2) mengkaji semua digunakan dalam penelitian ini yaitu: lembar
unsur teks drama, (3) menentukan observasi, catatan lapangan, lembar
hubungan antar unsur intrinsik, dan (4) wawancara, dan tes.
menentukan makna, nilai, pesan, amanat,
nada dan rasa, untuk meningkatkan 4. Analisis Data
kemampuan mengapresiasi teks drama Teknik analisis data yang
pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri dilaksanakan oleh peneliti melalui klasifikasi
Sinarjati. data dan kategorisasi data. Data yang
diperoleh dari lembar tes kemampuan teks
drama berupa kemampuan mengapresiasi teks
JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 5 |
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

drama dengan empat indikator kemampuan HASIL PENELITIAN DAN


mengapresiasi teks drama yang harus dicapai. PEMBAHASAN
Skor yang diperoleh peneliti transpormasikan 1. Hasil Penelitin
kedalam bentuk nilai skala 100. Peneliti Berdasarkan deskripsi, analisis, dan
mentranspormasikan skor yang diperoleh ke refleksi setiap tindakan pada PTK di SDN
dalam skala penilaian 100 menggunakan Sinarjati kelas VI. Peneliti melaksanakan
rumus, sebagai berikut. penelitian tersebut sebanyak tiga siklus dan
setiap siklusnya terdiri dari dua tindakan.
n = SPG + SE x 100 =100
Pada PTK di SDN Sinarjati terdapat temuan-
Stot
temuan esensial yang merupakan hasil
Keterangan:
terpenting dari penelitian, hasilnya sebagai
n = nilai
SPG = skor pilihan ganda yang diperoleh berikut. Pembahasan yang peneliti paparkan
SE = skor essay yang diperoleh
mulai dari siklus I, siklus II dan siklus III,
Stot = skor total
Terkait dengan data yang diperoleh bahwa pembelajaran mengapresiasi teks
peneliti merupakan data yang disusun dengan drama dengan pendekatan objektif di kelas VI
distribusi tunggal maka peneliti menganalisis SDN Sinarjati dapat meningkatkan aktivitas
data tersebut menggunakan rumus rata-rata dan kemampuan mengapresiasi teks drama.
distribusi tunggal. Setalah data-data yang Peningkatan aktivitas siswa pada
diperoleh peneliti menjadi nilai maka peneliti pembelajaran mengapresiasi teks drama
melakukan validitas. sebagai berikut.
Peneliti menguji validitas hasil Aktivitas siswa pada siklus I tindakan
penelitian dengan validitas eksternal. 1 memperoleh skor rata-rata 1,79, skor rata-
Validitas eksternal yang dipilih oleh peneliti rata pada siklus I tindakan 2 yaitu 1,86, skor
adalah validitas teknik. Validitas teknik rata-rata siklus II tindakan 1 yaitu 2,43, skor
merupakan validitas yang menggunakan rata-rata siklus II tindakan 2 yaitu 1,97, siklus
teknik triangulasi. III tindakan 1 memperoleh skor rata-rata 3,36,
skor rata-rata siklus III tindakan 2 yaitu
3,43.Terkait dengan peningkatan aktivitas
siswa peneliti paparkan nilai LKS pada
penelitian ini, sebagai berikut.

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 6 |


Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

Tabel 1
Daftar Nilai LKS PTK di SDN Sinarjati

Nilai
No Nama Kelompok Siklus I Siklus Siklus
II III
1 Kelompok 1 75, 00 80, 00 80, 00
2 Kelompok 2 52, 50 60, 00 90, 00
3 Kelompok 3 70, 00 80, 00 100, 00
4 Kelompok 4 67, 50 70, 00 90, 00
5 Kelompok 5 70, 00 60, 00 80, 00
6 Kelompok 6 87, 50 70, 00 100, 00
7 Kelompok 7 72, 50 80,00 100, 00
8 Kelompok 8 62, 50 70, 00 90, 00
9 Kelompok 9 70, 00 60, 00 70, 00
Jumlah 627, 50 630, 00 800, 00
Rata-rata 69, 72 70, 00 88, 89

Berdasarkan tabel perolehan nilai LKS rata siklus III yiatu 88, 89. Sedangkan
pada pembelajaran mengapresiasi teks drama peningkatan perolehan nilai LKS siklus I,
di SDN Sinarjati aktivitas siswa secara siklus II, dan siklus III peneliti sajikan dalam
kelompok meningkat. Peningkatan aktivitas grafik agar mudah dipahami. Grafik
siswa secara berkelompok ditunjukan dengan perolehan nilai LKS pada pembelajaran
peningkatan nilai rata-rata pada setiap siklus. mengapresiasi teks drama di kelas VI SDN
Siklus I medapat nilai rata-rata 69,72, nilai Sinarjati sebagai berikut.
rata-rata siklus II yaitu 70,00, dan nilai rata-
Gambar 1
Nilai LKS PTK di SDN Sinarjati
120

N100
i
l 80
a
60
i
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Siklus I Siklus II Siklus III

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 7 |


Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

KELOMPOK peningkatan kemampuan mengapresiasi teks


Selain aktivitas yang meningkat, drama dengan pendekatan objektif di kelas VI
kemampuan mengapresiasi teks drama SDN Sinarjati. Terkait dengan peningkatan
dengan pendekatan objektif pun meningkat itu nilai evaluasi siswa pada PTK di kelas VI
dibuktikan dengan rata-rata nilai evaluasi SDN Sinarjati. Peningkatan nilai evaluasi
yang terus meningkat. Nilai rata-rata evaluasi pada PTK di kelas VI SDN Sinarjati peneliti
pada siklus I yaitu 51,35, nilai rata-rata sajikan dalam bentuk grafik agar mudah
evaluasi siklus II yaitu 66,05, dan nilai rata- memahaminya, sebagai berikut.
rata evaluasi siklus III yaitu 76,13, perolehan
nilai rata-rata tersebut menunjukan

Gambar 2
Rata-rata Nilai Evalusi PTK di SDN Sinarjati

80
N
i 60 Siklus I
l 40
a20 Siklus II
i Siklus III
0

Rata-rata Nilai Evaluasi

PEMBAHASAN pesan, amanat, nada dan rasa dari teks drama.


Berdasarkan hasil penelitian dan Sedangkan kemampuan yang dicapai oleh
pembahasan yang di jelaskan oleh peneliti siswa meliputi empat tahap yaitu tahap
bahwa pendekatan objektif dapat informasi, tahap pemahaman konsep, tahap
meningkatkan aktivitas dan kemampuan perspektif, dan tahap apresiasi.
mengapresiasi teks drama. Aktivitas Apresiasi sastra merupakan kegiatan
mengapresiasi teks drama dengan pendekatan menikmati, menghayati, menghargai, menilai,
objektif yaitu membaca teks drama secara karya sastra secara mendalam dengan
berulang-ulang, kemampuan mengkaji unsur pemikiran yang kritis. Diperjelas oleh S.
teks drama, kemampuan menentukan Effendi (Aminudin, 2009: 35) “adalah sebagai
hubungan hubungan antar unsur intrinsik, kegiatan menggauli karya sastra secara
dan kemampuan menentukan makna, nilai, sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan
JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 8 |
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran 3. Menentukan hubungan antara unsur


kritis, dan kepekaan yang baik terhadap karya intrinsik dalam karya sastra sehingga
sastra”. Terkait dengan penjelasan di atas agar terlihat kesatuan makna dari karya
aktivitas dan kemapuan mengapresiasi teks sastra tersebut.
drama meningkat maka peneliti memilih 4. Menentukan makna, nilai, pesan,
pendekatan objektif dalam pembelajaran amanat, nada, rasa, dari keutuhan
mengapresiasi sastra. Pendekatan objektif karya sastra tersebut. (Abidin, 2010:
adalah pendekatan yang mendasarkan pada 76).
suatu karya sastra secara keseluruhan. Berdasarkan langkah-langkah
Diperjelas oleh Hasanudin (Abidin 2010: 75) pendekatan objektif dalam pembelajaran
“pendekatan objektif merupakan pendekatan mengapresiasi teks drama maka aktivitas yang
yang mengutamakan penyelidikan karya harus di capai oleh siswa adalah membaca
sastra berdasarkan kenyataan teks sastra itu teks drama secara berulang-ulang,
sendiri”. kemampuan mengkaji unsur teks drama,
Pembelajaran mengapresiasi teks kemampuan menentukan hubungan
drama dengan pendekatan objektif itu terdiri hubungan antar unsur intrinsik, dan
dari beberapa langkah yaitu membaca teks kemampuan menentukan makna, nilai, pesan,
drama secara berulang-ulang, menjelaskan amanat, nada dan rasa dari teks drama.
unsur-unsur intrinsik teks drama, menentukan Sedangkan kemampuan yang harus dicapai
hubungan antar unsur intrinsik, menentukan oleh siswa yaitu tahap informasi, tahap
makna, nilai, pesan, dan isi. Penjelasan pemahaman konsep, tahap perspektif, dan
tersebut sesuai dengan pendapat Abidin tahap apresiasi. Tingkat informasi diukur apa
(2010: 76) sebagai berikut. yang terjadi, dimana, kapan, berapa, dan
1. Membaca karya sastra secara nama-nama pelaku, tes kesastraan meliputi
keseluruhan secara berulang-ulang penyebab konflik, dan peyebab konflik. Tes
untuk dapat menemukan secara perspektif meliputi apa yang terjadi, situasi
factual unsur-unsur dalam karya sastra tokoh, dan mungkinkah terjadi di kehidupan
tersebut. nyata. Tes apresiasi meliputi bahasa yang
2. Unsur-unsur yang terkandung dalam digunakan pengarang, bentuk karangan, dan
karya sastra dikupas satu persatu kata-kata yang ada. Terkait dengan tahapan
dengan jelas dimulai dari tokoh, apresiasi sastra yang harus dicapai oleh siswa
penokohan, alur, latar, sudut pandang, maka peneliti uraikan kedalam enam indikator
bahasa, tema dan unsur lainnya. yaitu 1) kemampuan siswa menentukan tema,
2) Kemampuan siswa menentukan tokoh, 3)
JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 9 |
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)
Kemampuan siswa menentukan setting, 4) pada siklus I yaitu 86,70 siklus II yaitu 90,00
Kemampuan siswa menentukan sudut sedangkan pada siklus III yaitu 100,00.
pandang pengarang, 5) Kemampuan siswa Sedangkan nilai evaluasi terendah pada siklus
menentukan amanat dan pesan, 6) I yaitu 20,00 pada siklus II yaitu 30
Kemampuan menentukan alur. Diperjelas sedangkan nilai evaluasi terendah pada siklus
oleh Moody (Nurgiantoro, 2010: 459) “tes III yaitu 66, 67 dan nilai rata-rata siklus I
kemampuan bersastra dibedakan kedalam yaitu 51,35 nilai rata-rata siklus II yaitu 66,05
empat kategori yang disusun dari tingkat yang dan rata-rata siklus III yaitu 76, 13. Rata-rata
lebih sederhana pada tingkatan yang lebih nilai evaluasi siswa pada siklus II meningkat
komplek yaitu tingkatan informasi, tingkatan (14,7%) dari siklus I, sedangkan siklus III
konsep, tingkatan perspektif, dan tingkatan meningkat (10,08%) dari siklus II. Terkait
apresiasi”. dengan perolehan nilai LKS dan evaluasi
Terkait dengan pelaksanaan siswa yang terus meningkat dan semua nilai
pembelajaran apresiasi dengan pendekatan siswa mencapai KKM, maka penelitian yang
objektif bahwa aktivitas dan kemampuan dilaksanakan peneliti berhasil.
mengapresiasi teks drama meningkat ini Keberhasilan penelitian yang
dibuktikan dengan perolehan nilai aktivitas dilaksanakan peneliti sesuai dengan hasil
siswa, nilai LKS, dan nilai evaluasi. Hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Diyah
penilaian aktivitas siswa pada siklus I Retno Palupi pada tahun 2007 pada
tindakan 1 memperoleh skor rata-rata 1,79 pembelajaran apresiasi teks drama dengan
skor rata-rata pada siklus I tindakan 2 yaitu hasilnya sebagai berikut, 1) penggunaan
1,86, skor rata-rata siklus II tindakan 1 yaitu strategi bermain peran (role playing) dalam
2,43, skor rata-rata siklus II tindakan 2 yaitu pembelajaran apresiasi drama sangat cocok
1,97, siklus III tindakan 1 memperoleh skor digunakan. Karena dengan strategi ini siswa
rata-rata 3,36, skor rata-rata siklus III diharapkan dapat memerankan masing-
tindakan 2 yaitu 3,43. Aktivitas siswa selain masing tokoh dalam drama dengan sebaik-
diukur dengan penilaian aktivitas siswa juga baiknya, 2) langkah-langkah strategi bermain
dengan LKS. Nilai LKS tertinggi pada siklus peran (role playing), antara lain: (a) Guru
I yaitu 87, 50 pada siklus II yaitu 80 dan pada menyusun/ menyiapkan skenario yang akan
siklus III 100. Sedangkan nilai LKS terendah ditampilkan; (b) Menunjuk beberapa siswa
pada siklus I yaitu 52, 50 pada siklus II yaitu untuk mempelajari skenario dua hari sebelum
60 dan siklus III yaitu 70.Perolehan nilai LKS KBM; (c) Guru membentuk kelompok siswa
siklus III meningkat (19,17%) dari siklus yang anggotanya 5 orang; Penggunaan
siklus I. Perolehan nilai evaluasi tertinggi strategi bermain peran (role playing) dalam

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 10


|
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

pembelajaran apresiasi drama sangat cocok objektif berhasil diterapkan karena mampu
digunakan. Karena dengan strategi ini siswa memperbaiki dan mengoptimalkan kualitas
diharapkan dapat memerankan masing- pengajaran yang ada sebagaimana yang
masing tokoh dalam drama dengan sebaik- dilakukan melalui penelitian tindakan kelas,
baiknya. Selain hasil penelitian Diyah Retno dari hasil evaluasi terlihat adanya gambaran
Palupi juga sesuai dengan penelitian yang terbentuknya pemahaman struktur puisi haiku.
dilaksanakan Oneng Sukaesih pada tahun Dalam dua siklus, kemampuan siswa
2006 pada peningkatan apresiasi puisi dengan mengapresiasi ide dan gagasan dalam bentuk
pendekatan objektif di Sekolah Dasar dengan puisi haiku ada perkembangannya. Pada
hasil penelitian sebagai berikut, 1) secara siklus I siswa sudah mampu menulis puisi
umumkegiatan pembelajaran dengan haiku dalam satu bait, sedangkan pada siklus
menggunakan pendekatan objetif dengan II siswa menulis puisi haiku meningkat
terlebih dahulu pengenalan model puisi menjadi dua bait dan mampu menulis puisi
dilakukan mulai tanggal 26 April dan 5 Mei bebas.
2004 yang terdiri dari dua pertemuan dan dua Terkait dengan hasil penelitian yang
siklus. Dalam setiap pertemuan pengajaran, dilaksanakan dalam pembelajaran
data setiap siklus dilakukan pengajaran mengapresiasi teks drama harus
melalui pendekatan objektif dengan tema memperhatikan teks drama yang akan
yang berbeda yaitu siklus I menggunakan diapresiasi, pendekatan apresiasi yang dipilih,
tema pahlawan dan siklus II menggunakan kondisi kelas, media pembelajaran dan selama
tema lingkungan, 2) pelaksanaan pada setiap pembelajaran siswa harus memperhatikan
siklus pada dasarnya sama yaitu siswa langkah-langkah mengapresiasi teks drama
dikenal terlebih dahulu pada model puisi dengan pendekatan objektif yaitu membaca
haiku, yang dilaksanakan secara terencana teks drama secara berulang-ulang,
dengan menekankan pada keterampilan menjelaskan unsur intrinsik teks drama,
menganalisis struktur puisi dan menjelaskan hubungan antar unsur intrinsik
mengaplikasikan hasil pemahaman dan teks drama, dan menentukan amanat, pesan,
menulis puisi haiku, 3) evaluasi yang nilai, isi teks drama. Siswa mampu
dilakukan terhadap pengajaran ini merupakan mengapresiasi teks drama jika siswa dapat
upaya untuk mengetahui kemampuan siswa memahami tingkatan informasi, tingkatan
dalam menulis puisi, setalah pengajaran konsep, tingkatan perspektif, dan tingkatan
menunjukan adanya suatu peningkatan, apresiasi.
artinya bahwa pengajaran melalui pendekatan
JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 11
|
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI III yaitu 76,13. Rata-rata nilai evaluasi
1. Kesimpulan siklus III meningkat (10,08%) dari rata-
Kesimpulan hasil Penelitian Tindakan rata nilai evaluasi siklus II sedangkan
Kelasyang dilaksanakan di kelas VI Sekolah rata-rata nilai evaluasi siklus III
Dasar sebagai berikut. meningkat (24,78%) dari rata-rata nilai
a. Aktivitas mengapresiasi teks dramapada evaluasi siklus I.
siswa kelas VI SDN Sinarjati dengan
menggunakan pendekatan objektif 2. Rekomendasi
meningkat. Peningkatan aktivitas siswa Terkait dengan penelitian yang telah
dalam pembelajaran mengapresiasi teks dilaksanakan peneliti, peneliti berharap dalam
drama di kelas VI SDN Sinarjari penelitian berikutnya bisa lebih baik. Peneliti
ditunjukan dengan peningkatan nilai rata- merekomendasikan untuk penelitian
rata aktivitas siswa dan hasilLembar Kerja berikutnya, sebagai berikut.
Siswa (LKS). Peningkatan rata-rata nilai a. Bagi guru tanamkanlah konsep
LKS sebagai berikut, nilai rata-rata siklus apresiasi dengan mendalam pada
I yaitu 65,05, nilai rata-rata siklus II yaitu siswa agar mengapresiasi teks drama
71,67, dan nilai rata-rata siklus III yaitu dengan baik dan berikan contoh dalam
88,89. Nilai LKS siklus II meningkat kegiatan mengapresiasi teks drama.
(6,62%) dari nilai LKS siklus I sedangkan b. Bagi peneliti berikutnya kembangkan
nilai LKS siklus III meningkat (17,22%) konsep apresiasi secara luas agar
dari nilai LKS sikklus II dan nilai LKS siswa memahami konsep apresiasi,
siklus III meningkat (23,84%) dari nilai dan mapu menerapkannya.
LKS siklus I.
b. Kemampuan mengapresiasi teks drama DAFTAR PUSTAKA
pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Abidin, Y. a.(2010). Prosa Fiksi.
dengan menggunakan pendekatan objektif Tasikmalaya: Hzaa Press.
meningkat. Kemampuan siswa
mengapresiasi teks drama dengan Abidin, Y. b. (2010). Strategi Membaca.
pendekatan objektif meningkat, Bandung: Rizqi Press.
dibuktikan dengan perolehan nilai
evaluasi yang terus meningkat. Perolehan Abidin, Y. (2009). Guru dan Pembelajaran
rata-rata nilai evaluasi siklus I yaitu 51,35, Bermutu. Bandung: Rizqi Press.
rata-rata nilai evaluasi siklus II yaitu
66,05, dan rata-rata nilai evaluasi siklus

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 12


|
Wasmana
ISSN: 2615-3297 (Online) & 2548-6500 (Print)

Aminudin. (2009). Pengantar Apresiasi


Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru
Algresindo.

Arikunto, S., Suharjono. dan Supardi. (2010).


Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.

Nurgiantoro, B. (2010). Penilaian


Pembelajaran Bahasa Berbasis
Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Palupi, D. R. (2007). Penerapan Strategi


Pembelajaran Bermain Peran (Role
Playing)untuk Meningkatkan
Kemampuan Apresiasi Drama. Skripsi
S-1 pada FBS UNNES: tidak
diterbitkan.

Sukaesih, O. (2006). Penggunaan Pendekatan


Objektif dalam Upaya Meningkatkan
Apresiasi Puisi Ekspresif Siswa Kelas
V SD Negeri Saluyu di Kecamatan
Jalancagak Subang. Skripsi S-1 pada
FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Wardhani, IGAK., dkk. (2007). Penelitian


Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas
Terbuka.

JURNAL PSIKODIDAKTIKA || VOL: 4, NO: 1 Juni 2019 | 13


|

You might also like