You are on page 1of 28

Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE) P-ISSN : 2723-3847

Vol. 1 No. 1Juli 2020 E-ISSN : 2723-388X


Available online at http://jurnal.staisumatera-medan.ac.id/index.php/fitrah

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


BERBASIS E-LEARNING
(Studi Inovasi Pendidik MTS. PAI Medan di Tengah Wabah Covid-19)
Masruroh Lubis1, Dairina Yusri1, Media Gusman2
1
STAI Sumatera Medan, 2Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
E-mail: masrurohlubis555@gmail.com, dairinayusri8@gmail.com, medyasikumbang734@gmail.com
How to Cite:
Lubis, M., Yusri, D., & Gusman, M. (2020). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-Learning (Studi Inovasi Pendidik
MTS. PAI Medan di Tengah Wabah Covid-19). Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 1–18

ARTICLE HISTORY ABSTRACT


Received :17 June 2020 The aims of this research is: 1) the rules related to distance learning
Revised :01 July 2020 during the Covid-19 emergency period, 2) type of learning
Accepted :19 July 2020 innovations applied by Islamic study teachers, 3) obstacles faced by
Published :25 July 2020 Islamic education teachers during e-learning. This research was
conducted at MTS. PAI. The research method used is a qualitative
research method, with a descriptive study model. The results of the
study indicate that the policies adopted in MTS. PAI during the
KEYWORDS:
Innovation, Teacher, E-
emergency period Covid-19 is still carrying out learning, but carried
Learning out with a distance-based internet network system. This policy is
always implemented in accordance with government regulations. The
variety of learning innovations applied are
1) Innovation In intra curricular activities, such as the presentation of
learning with multimedia. PAI learning that emphasizes the motto
'friendly'. online-based discussions and assignments, Application of
project-based methods, evaluation of learning based on activities. 2)
Innovations in Extracurricular activities, such as routine reading and
memorizing the Koran. The obstacles faced are 1) mindset errors, 2)
Lack of competence, 3) teacher and student unpreparedness in facing
E-Learning learning.
RIWAYAT ARTIKEL ABSTRAK
Diterima :17 Juni 2020 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) kebijakan terkait dengan
Direvisi :01 Juli 2020 pembelajaran jarak jauh selama masa darurat Covid-19, 2) Ragam
Disetujui :19 Juli 2020 inovasi pembelajaran yang diterapkan guru PAI, 3) hambatan yang
Diterbitkan :25 Juli 2020 dihadapi oleh Guru pendiidikan Agama Islam selama pembelajaran jarak
jaruh. Penelitian ini dilaksanakan di MTS. Pendidikan Agama Islam.
Metode Penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif,
dengan model studi deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan
KATA KUNCI: bahwa kebijakan yang diterapkan di MTS. Pendidikan Agama Islam
Inovasi, Guru, E-Learning
Selama Masa darurat Covid-19 ialah tetap melaksanakan pembelajaran,
namun dilaksanakan dengan sistem jarak jauh berbasis jaringan internet.
Kebijakan ini selalu diterapkan dengan mengikut aturan pemerintah.
Ragam inovasi pembelajaran yang diterapkan ialah 1) Inovasi Pada
kegiatan intrakurikuler, diantaranya seperti penyajian pembelajaran
dengan multimedia. Pembelajaran PAI yang menekankan moto
„friendly‟. Diskusi dan penugasan berbasis online, Penerapan metode
berbasis proyek, evaluasi pembelajaran berbasis pada kegiatan. 2)
Inovasi pada kegiatan Ekstraurikuler, seperti rutinitas membaca dan
menghafal Alquran. Adapun hambatan yang dihadapi ialah 1) kesalahan
mindset, 2) Minimya komptensi, 3) ketidaksiapan guru dan siswa dalam
menghadapi pembelajaran E-Learning.
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

PENDAHULUAN menganggap bahwa ponsel hanya sekedar


Munculnya wabah Covid-19 alat komunikasi, saat ini harus sukarela
memang memberikan dampak yang besar menjadikanya fatner dalam mengajar. Alhasil
terhadap semua sisi kehidupan umat kondisi yang memaksa para guru harus
manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. mau secara sukarela berteman dengan
Dunia Pendidikan seolah menjadikan rumah dunia internet. Tidak sedikit dari mereka
sebagai lembaga pendidikan yang dapat yang awalnya anti saat ini menjadi akrab
menggantikan lembaga pendidikan formal. dengan dunia internet. (Arifa, 2020).
(Syah, 2020). Hal ini dilakukan karena Tentu pembelajaran daring ini
instruksi pemerintah, dan juga dengan alasan memberikan tekanan yang tinggi terhadap
untuk mencegah penyebaran virus covid-19. aktivitas mengajar guru, bahkan tidak sedikit
(Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun guru yang harus mengeluarkan tenaga yang
2020 tetang Pelaksanaan Kebijakan ekstra demi terlaksananya pembelajaran
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran online sesuai yang di inginkan. (Barseli et
Covid-19, 2020). Pembelajaran pun akhirnya al., 2018). Tekanan pembelajaran online
tak dapat terelakkan terjadi di rumah, namun tentu tidak sama seperti pembelajaran tatap
bukan dengan kedatangan guru ke rumah muka, jika pada pembelajaran tatap muka
masing-masing siswa melainkan dengan seorang guru tidak akan
media online. Pembelajaran menggunakan disibukkan dengan membangun
jaringan internet lazim disebut dengan E- aturan-aturan baru (sebab
Learning, atau juga dikenal dengan selama ini sudah alami terjadi) namun pada
pembelajaran daring (dalam jaringan). pembelajaran daring guru disibukkan dengan
(Sobron et al., 2019). aturan-aturan yang harus sama-sama terlebih
Pembelajaran E-Learning mungkin dahulu disepakati (mulai kesepakatan jam
menjadi hal yang baru bagi sebagian guru, masuk, kesepakatan mekanisme
namun mungkin sebagian sudah pembelajaran, kesepakatan penggunaan
menganggapnya hal yang tak asing. Bagi aplikasi, kesepakatan untuk memudahkan
guru yang tinggal di daerah (tidak di kota) sinyal dan sebagainya), sehingga kerap guru
tentu ini menjadi hal yang baru. Walaupun mengalami stress yang cukup tinggi selama
E-Learning merupakan hal yang baru bagi pembelajaran e learning ini.(Kusmana, 2018)
dunia pekerjaan para guru daerah, tetapi Terlebih lagi seseorang guru harus
mau tidak mau mereka harus terus berupaya bagaimana siswanya,
mempergunakannya di tengah kondisi yang walaupun dalam keadaan tidak tatap muka
tidak memungkinkan seseorang bertatap tetap harus memahami materi yang akan
muka. Atau bagi guru yang selama ini disampaikan. Tentu dibutuhkan eksplorasi

berbagai inovasi pembelajaran agar


2 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

pembelajaran namun dalam hal bertujuan utuk


kualitatif
tersebut dapat ini guru-guru MTS menguraian secara
berbasis
friendly dan Pendidikan agama apa adanya yang
deksriptif ini
mencapai tujuan Islam memiliki terjadi sesuai
diarahkan
pembelajaran kiat-kiat untuk fakta dan temuan
sepenuhnya
yang telah di dapat terlepas dari di lapangan.
dengan metode
tetapkan. belenggu (Moloeng, 2018).
daring.
Walaupun kejenuhan dan Namun
1. Sumber Data
memang secara stress yang tinggi. dikarenakan Penelitian
kseluruhan tentu Berbagai kiat instruksi Sumber
tidaklah sama inilah yang pemerintah yang data dalam
hasil kemudian hemat tidak penelitian ini
pembelajaran penulis disebut memperbolehkan dibagi menjadi
tatap muka dan deengan inovasi aktivitas di luar dua, yakni
online. pembelajaran. rumah, maka sumber data
MTS Selanjutnya secara umum primer dan
Pendidikan Pembahasan ini pelaksanaan sumber data
Agama Islam akan detail penelitian sekunder.
merupakan salah membahas tentang Sumber data
satu lembaga pembelajaran PAI primer,
pendidikan berbasis E- maksudnya ialah
formal yang ada Learning, namun sumber data
MTS di Kota fokusnya pada utama, yang
Medan yang ragam inovasi diperoleh
menerapkan yang digunakan langsung dari
sistem selama responden utama
pembelajaran pembelajaran. peneliti.
daring selama Responden utama
covid 19. Hal METODE dalam penelitian
PENELITIAN
yang sama ini ialah guru
Penelitian
terjadi di sekolah PAI di MTS
ini menggunakan
ini seperti yang Pendidikan
metode penelitian
telah Agama Islam.
kualitatif berbasis
dikemukakan Sedangkan
studi deskriptif.
pada uraian sumber data
Maksudnya
sebelumnya, sekunder berarti
metode ini
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 3
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

sumber data akan tetap akan telah menjadi


pendukung, yang memastikan dan menjadi instruksi
diperoleh dari mengawal penuh informan pemerintah
semua yang tentang penelitian pusat. Hanya
berkaitang keshahihan data untuk saja data
dengan yang diperoleh mendapatk yang mau
responden dari responden. an data dikejar tidak
utama, seperti Data ini secara yang sebatas itu
aturan umum berbentuk berkaitan saja
kebijakan, RPP non cetak, dengan melainkan
silabus, dan seperti rekaman, kebijakan sampai pada
sebagainnya video, dan penerapan bagaimana
yang medukung repost dari form e-learning pola
penelitian. pengumpulan di MTS penerapannya
(Sugiyono, data Online. Pendidikan di jenjang
2018). Data-data online Agama satuan
Berkaita ini secara resmi Islam. Hal pendidikan.
n dengan di dapat dari ini b. Guru-guru
Bidang Studi
kondisi wabah, informan dikarenaka PAI
sumber data penelitian, tanpa n pihak
Guru-guru
tetap dilacak dimanipulasi tersebutlah
PAI menjadi
sampai sedikitpun. yang
informan
sedalam- 2. Informan mengeluark
penelitian
Penelitian
dalamnya an dan
sebab pada
Terdapat
walaupun harus memberlak
mereka akan
beberapa orang
dikejar dengan ukan
dikumpulakn
yang akan
cara regulasi
data yang
menjadi
menggunakan pembelajra
berkaitan
informan dalam
bantuan aplikasi n daring di
dengan
penelitian yang
internet. Namun madrasah
bagaimana
akan di lakukan
begitu peneliti tersebut.
pola
ini:
Walaupun
pelakasanaan
a. Kepala sekolah pada
pembelajaran
sekolah, bidang dasarnya
e- learning,
dan wakil kurikulum kegiatan
dan hambatan
kepala Keduanya tersebut
apa saja yang
4 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

dihadapi rol lan Data


ujian,
mereka pembe Adapun
maka
selama lajaran metode yang
tidak
pelaksanaa berbas digunakan
lagi
n is E- untuk
akan
pembelajar Learni pengumpulan
menjadi
an e- ng di data ialah
objek
learning. rumah dengan
kajian
Dan ini lah d. Siswa carasebagai
dalam
yang akan Siswa berikut:
penelitia
menjadi menja a. Wawancara
n ini..
data utama di Wawanc
c. Orang tua
dari infor ara merupakan
Orang
penelitian man kegiatan yang
tua akan
ini. Guru- karena dilakukan oleh
menjadi
guru PAI fungsi pewawancara
informa
di MTS nya terhadap
n
PAI untuk informan
peneliti
tersebut memb penelitian
an
berjumlah erikan terkait dengan
karena
5 orang, infor pertanyaan-
pada
yang masi pertanyaan
nya
semuanya terkait penelitian yang
akan
tersebar respon menjadi fokus
dimintai
mengajar merek kajian penelitian.
data
pada kelas a Wawancara ini
mengen
VII dan terhad dilakukan
ai pola
Kelas VIII ap secara online
kerjasa
saja, untuk pembe mengingat
ma
kelas IX lajara kondisi yang
antara
dikarenaka n tidak
guru
n sudah berbas memungkinkan
dengan
menyelesa is E- untuk dilakukan
orang
ikan Learni secara tatap
tua
ng. muka.
dalam
3. Teknik Wawancara
mengont
Pengumpu
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 5
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

tersebut maka dilakukan personal dalam Learning saja.


dilakukan juga arti peneliti
menggunaka menggunakan mengajukan
n aplikasi aplikasi pertanyaan dalam
Zoom, W.A. waktu yang
namun ketika Wawanara berbeda, dan
tidak online juga secara personal
memungkink dilakukan atau bergantian
an untuk terhadap guru- masing- masing
melakukanya guru PAI yang responden
dengan mengajar di b. Observasi
aplikasi itu, Observasi
dalam hal ini
lokasi penelitian. dahulu, sehingga
berarti
sama hal nya ketika interaksi
pengamatan
seperti yang telah terjadi pada
terhadap aktivitas
dikemukakan aplikasi Zoom,
yang
sebelumnya, sang pewawancara
pembelajaran E-
dengan (dalam hal ini
Learning yang
menggunakan peneliti) dapat
dilakukan oleh
bantuan aplikasi menggunakan
guru. Namun
Zoom, bahkan panduan tersebut.
Karena
kadang kala Butir pernyataan
pembelajaran juga
mengunakan untuk tiap-tiap
dilakukan dengan
aplikasi W.A. informan
cara tidak tatap
Perlu berjumlah 10
muka, maka teknik
diketahui bahwa pertanyaan.
observasi yag
wawancara Jawaban dari tiap-
dipilih ialah non
dalam penelitian tiap informan itu
partisipan.
ini adalah lantas diketik
Artinya dalam hal
wawancara ulang untuk
ini peneliti tidak
terstruktur, memudahkan
terjun ke
artinya nantinya dalam
lapangan
wawancara yang menganalisis data.
melainkan hanya
pertanyaan telah Proses
mengamati
dirancang dan wawancara
kegiatan belajar e-
ditulis terlebih dilakukan secara
6 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Kegiata berupa surat data dilapangan temuan akan


n observasi edaran sekolah akan dipaparkan
dengan tentang dikemukakan sesuai susunan
mengamati hasil pelaksanaan E- dengan cara redaksi kalimat
rekaman E- Learning, surat mendeskripsikan yang telah
Learning yang aturan dan temuan-temuan diinterpretasikan
telah dilakukan petunjuk teknis tersebut dengan sang peneliti.
oleh guru PAI yang redaksi kalimat Walaupun
pada hari-hari diberlakukan yang diinterpretasikaan
sebelumnya, oleh madrasah, menggambaran oleh peneliti
bahkan dan file-file kejadian sesuai tetapi dalam hal
terkadang jika tugas siswa yang apa adanya. ini redaksi
guru tersebut dikumpulkan Namun sebagian
mengizinkan saat
kalimat yang pembelajaran
peneliti terlibat pembelajaran E-
dibangun tidaklah berkaitan dengan
join meeting di Learning.
bertentangan pembaharuan dari
kegiatan Studi
dengan sesuatu yang telah
tersebut. dokumentasi juga
sebenarnya. ada sebelumnya.
c. Studi mengamati
(Creswell, 2018). Inovasi berkaitan
Dokumentasi
materi pelajaran
dengan konsep
Studi KAJIAN TEORI
yang diberikan
maupun praktik
dokumentasi Agar hasil
kepada siswa
dari pelaksanaan
berarti penelitian nantinya
melalui daring,
sesuatu. Jika tidak
menganalisis dapat kokoh dan
materi ini akan
ada perubahan
ragam dokumen mendalam
dianalis tentang
atau
yang berkaitan pembahasannya,
penguanan dan
pembaharuan,
dengan kegiatan maka perlulah
kedalamanya.
maka tidak layak
e-learning yang kiranya didukung
4. Analisis Data
disebut dengan
memiliki hasil penelitian
Secara
inovasi. Dalam
memiliki dengan teori-teori
umum analisis
kegiatan
relevansi penelitian yang
data penelitian
pendidikan inovasi
terhadap berkaitan, adapun
ini menggunakan
mutlak harus
permasalahan itu sebagai
teknik analisis
dilaksanakan baik
penelitian Dalam berikut:
dekskriptif.
oleh kepala
hal ini dokumen 1. Inovasi
Maksudnya
Pendidikan sekolah maupun
yang akan
temuan-temuan
Inovasi juga oleh guru.
dianalisis yakni
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 7
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Guru melakukan Selama ini guru-


memaksa guru anak didik tidak
inovasi tentu guru di Indonesia
harus terampil merasa sulit, dan
dalam rangka dilatih untuk
dengan model pembelajaran juga
untuk menjadi guru
pembelajaran tercapai
memperbaiki dengan model
berbasis non sebagaimana
pembelajaran pembelajarn tatap
tatap muka. yang diinginkan
dan kualitas muka. Namun
Pembelajaran walau di tengah
pencpaian tujuan kehadiran wabah
daring disebut- kondisi darurat,
pembelajaran ini
sebut sebagai tentu disini
peserta didiknya.
pembelajaran di dituntut
(Syafaruddin,
era milenial, kretivitas guru
2018).
disebut dalam
Terlebih
demikian karena mengembangkan
di saat
era milenial inovasi
mewabahnya
didominasi pembelajaran.
pandemi Covid-
dengan Teori manajemen
19 yang tentu
digitalisasi. memberikan
membutuhkan
(Rusadi et al., penegasan bahwa
pemikiran dan
2019) Inovasi akan tetap
tenaga yang
Tentu ada dan terus
ekstra bagi guru
model perlu untuk
bagaimana agar
pembelajaran dilaksanakan
pembelajaran
yang baru ini sepanjang
tetap terlaksana
tidak mudah problematika itu
dan tujuan
untuk mereka ada. Dengan kata
pembelajaran
kuasai, mungkin lain inovasi
tetap tercapai
bagi sebagian bukanlah bersifat
layaknya seperti
guru mudah, statis, melainkan
sebelumnya.
tetapi bagi anak bersifat dinamis.
Kondisi darurat
didik juga bukan (Syaafaruddin &
Covid-19
hal yang mudah, Anzizhan, 2018).
menghendaki agar
anak didik juga Sebuah
pembelajaran
harus inovasi
dilakukan jarak
beradaptasi pembelajaran
jauh dengan
dengan kondisi dikatakan
sistem daring.
yang ada. Agar berhasil mana
8 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

kala ia memiliki pengalaman lalu Islam. Sedangkan yang dalam hal ini
karakteristik kebutuhan di sekolah menuntut
sebagai berikut: saasaran (3) pembelajaran seseorang agar
(1) Terdapat kompleksitas, agama Islam terampil dan
keuntungan artinya hanya dijabarkan terbiasa
relatif baik bagi mencakup dalam satu mata melaksanakan
pembuat keseluruhan. (4) pelajaran yang ibadah-ibadah yang
inovasi ataupun Bersifat bernama diajarkan dalam
bagi sasaran “triabilitas”, pendidikan agama Islam. (Ali, 2018).
inovasi (2) yaitu suatu Islam dan budi Karena
memiliki sifat inovasi yang ada pekerti. sifat
kompatibel, apakah dapat Pembelaja pembelajaranya
yakni terdapat dicoba atau ran Pendidikan yang
keselarasan tidak dalam agama Islam pada menghendaki
antara nilai, dasarnya tuntunan dari
bertujuan untuk seseorang baik
kehidupan pembelajaran
menanamkan nilai dalam hal
penerima. (5) yang wajib ada
spiritual kepada pemahaman
Bersifat pada setiap
siswa. maupun
“observabilitas”, jenjang
keberadaannya
yaitu suatu pendidikan, mulai
berfungsi untuk
inovasi benar- dari tingkat usia
membentuk
benar dapat dini sampai pada
kepribadian
diamati hasilnya tingkat perguruan
seorang yang
atau tinggi.
beragama Islam,
keuntungannya. Pembelajaran
beriman, dan juga
(Syafaruddin, Pendidikan agama
bertakwa kepada
2018). Islam pada
Alah Swt.
2. Pembelajara Madrasah
Sehingga bentuk
n dijabarkan
dari pembelajaran
Pendidikan menjadi empat
agama Islam ini
Agama mata pelajaran
bukan hanya
Islam yakni Aqidah
berbentuk tataran
Pembelaja akhlak, Alquran
konsep saja,
ran agama (secara Hadis, Fikih, dan
melainkan juga
umum) Sejarah
berbentuk praktik
merupakan Kebudayaan
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 9
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

keterampilan, Pembelaj dan aplikasi biaya yang tidak


tentu sang guru aran E-Learning media sosial sedikit. Itu
harus di artikan sebagai lainnya. (Nata, sebabnya banyak
mengerahkan pembelajaran 2018). sekolah atau
tenaga agar yang dilakukan Pada madrasah yang
pembelajaran secara online dasarnya belum siap
dapat didesai menggunakan pembelajaran dengan model
sedemikian perangkat berbasis e- pembelajaran E-
rupa sehingga jaringan learning menuntut Learning,untuk
dapat terlaksana internet. Pada persiapan mengantisipasi
dan tercapai dasarya disebut perangkat yang kekurangan itu
secara seragam pembelajararan membutuhkan akhirnya para
oleh banyaknya Learningjika
guru pengumpulan
siswa. Di menggunakan
mempergunakan tugas-tugas
tambah lagi sistem perangkat
perangkat- mahasiswa.
dengan kondisi tersendiri yang
perangkat sejenis (Hendrastomo,
darurat wabah memang
(dalam hal ini 2018)
Covid-19 yang dikhususkan
media sosial), Secara
menghendaki untuk
sebagai perangkat teoritis pada
pembelajaran pembelajaran
untuk mulanya model
secara jarak jarak jauh,
pembelajaran pembelajaran itu
jauh. Tentu namun saat ini
jarak jauh. terbagi kepada
tidaklah dapat tampaknya
Sebenarnya secara tiga: (1)
pembelajaran pengertian itu
fungsi memang Pembeajara murni
dilasanakan sudah mulai
tidak ada masalah, tatap muka, (2)
dengan pola- banyak bergeser,
dalam arti tetap Pembelajaran
pola saat ini
dapat memenuhi Blended Learning
sebelumnya, pembelajaran e-
kebutuhan (tatap muka di iringi
sang guru harus lerning juga
pembelajaran. dengan e-
berinovasi dari banyak
Akan tetapi Learninng, (3)
pembelajaran meggunakan
kekurangannya Pembelajaran e-
yang tatap media sosial,
ialah media sosial Learning
muka pada seperti
tidak lah dapat (Pembelajaran
pembelajaran Whatsapp,
merekam semua dengan total E-
E-Learning. Facebook,
aktivitas kegiatan, Learning. Pada
3. Pembelajaran Youtube, zoom,
E-Learning penilaian dan masa Covid-19
10 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Pembelajaran Berdasark
masa darurat Agama Islam
mutlak dilakukan an temuan data
Covid-19 mengeluarkan
dengan model bahwa MTS
berdasarkan aturan untuk
ketiga yakni Pendidikan
aturan dari surat pelaksanaan
dengan total E- Agama Islam
edaran daring untuk
Learning. membuat
Kemendikbud semua jenjang
(Rusadi et al., kebijakan
No. 4 Than 2020 pendidikan yang
2019). pembelajaran e-
tertangggal 24 berada dalam
learning selama
Maret 2020. naungan
HASIL DAN
Edaran tersebut madrasah
PEMBAHASA
memberikan tersebut. Namun
N
penegasan pada teknis
PENELITIAN
bahwa pelaksanaannya
Hasil dan
pembelajaran di atur lebih
pembahasan
dilakukan secara lanjut oleh
penelitian ini
daring dari kepala madrasah,
akan di urai
rumah. Bahkan dan wakil kepala
berurutan sesuai
sebenarnya madrasah bidang
dengan fokus
bukan hanya kurikulum.
masalah
aktivitas Adapun teknis
sebagaimana
pembelajaran yang dimaksud
yang telah
saja, melainkan sebagai berikut:
dikemukakan
aktivitas lain - Pembelajaran
pada uraian
seperti dilakukan
sebelumnya.
administrasi secara jarak
Adapun itu
pembelajaran, jauh (dari
sebagai berikut:
evaluasi rumah)
1. Kebijakan
pembelajaran dengan
Pembelajara
pun dilakukan menggunaka
n Berbasis
dengan cara n jaringan
E- learning
jarak jauh internet
di MTS
berbasis digital. - Wali kelas
Pendidikan
Berdasar bekerjasama
Agama
kan surat itulah dengan oran
Islam
MTS. tua membuat
Medan
Pendidikan group
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 11
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Whatsapp, wali kelas ke memberikan diskusi sederhana,


dan dalam dalam satu nilai dengan dan pemberian
hal ini group membalas tugas. MTs.
menjadi Whatsapp pesan tugas Pendidikan agama
perwakilan khusus. dengan skor Islam Sangat
bagi setiap - Metode nilai. melarang guru-
anak. Hal ini pembelajaran - Beberapa gurunya untuk
dikarenakan dilakukan aplikasiyang memberikan
anak-anak dengan 3 direkomendas penugasan saja.
belum cara yakni, ikan oleh Terkait dengan
memiliki satu arah, pihak sekolah penugasan guru
Smartphone dua arah, untuk pun dilarang
sendiri dan multi pembelajaran memberikan tugas
- Guru mata arah. Satu daring di yang begitu
pelajaran arah antaranya banyak, sebab hal
juga di maksudnya whatsapp, itu dapat membuat
input oleh hanya google siswa menjadi
classroom, bosan dan stress,
guru saja tua dan siswa
zoom, yang akhirnya
yang secara
edmodo, dan dapat menganggu
memberikan bersama-
sebagainya. imunitas anak.
nilai, dua sama secara
Beberapa
arah keseluruhan
kebijakan lain
maksudnya melakukan
terkait dengan
guru dan komunikasi di
pelaksanaan
anak waktu yang
pembelajaran
(didampingi sama
daring di MTS
orang tua) menggunakan
Pendidikan Agama
melakukan perangkat
Islam yakni bahwa
percakapan jaringan
guru harus
atau internet.
melakukan tiga
komunikasi - Evaluasi juga
hal dalam
melalui video langsung
pembelajarannya,
call. Multi dilakukan
yakni pemberian
arah dengan cara
penjelasan,
maksudnya mengoreksi
pelaksanaan
guru orang langsung dan
12 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Tidak bahwa selama anak diberikan darusat Covid-


hanya itu orang pembelajaran fasilitas paket 19.
tua pun di daring internet gratis Pemberlakuan ini
perkenankan berlangsung oleh pihak dikhususkan
untuk memang madrasah. kepada anak-
memberikan terdapat Kebijaan ini anak yang tidak
laporan terkait beberapa orang sebagai wujud mampu saja, hal
dengan tua yang kepedulian ini didasarkan
ketidaksesuaian melayangkan madrasah, dan atas pantauan
pembelajaran pesan juga sebagai dari pihak
guru dengan pengaduan, rata- wujud keinginan madarasah
edaran yang rata konten madrasah untuk terhadap anak-
telah ditetapkan pengaduan itu kelancaran anak didiknya
oleh kepala bersisi tentang pembelajaran yang kurang
madrasah. ketidakmampua selama masa mampu.
Maka dalam hal n orang tua
Namun 10 ayat dalam satu
ini MTS menggunakan
pemberian paket hari, dan dipantau
Pendidikan aplikasi
untuk guru secara oleh orang tuanya,
Agama Islam sebagaimana
merata diberikan dan dalam satu
membuat yang disarankan
tanpa terkecuali. minggu sekali akan
Nomor Kontak oleh guru, ada
Khusus di periksa
yang memang juga yang
untuk kebijakan kelancaran dan
khusus mengeluhkan
pada mata kebenaran
digunakan untuk tentang jumlah
pelajaran tajwidnya oleh
layanan tugas yang
pedidikan agama guru langsung
pengaduan banyak, dan ada
Islam, madrasah secara dua arah
terkait dengan juga yang
tetap men ggunakan
pembelajaran mengeluhkan
memerintahkan video call
yang dilakukan tentang keberatan
kepada orang tua whatsapp.
secara daring. mengikutinya
untuk memantau 2. Inovasi
Dari hasil dikarenakan
perkembangan Pembelajaran
wawancara ketiadaan paket
bacaan Alquran PAI berbasis
penulis dengan internet.
anak-anaknya, E-Learning
kepala MTS Untuk
dengan metode di MTS. PAI
Pendidikan megatasi ini
setiap anak wajib Medan
Agama Islam, maka guru dan
membaca Alquran Sebagaima
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 13
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

na yang telah intrakurik


pembelajaran multimedia.
disebutkan di atas uler
secara daring. Pembelajaran
bahwa Pembelaja
Materi tetap semacam ini
pembelajaran ran
sama hanya saja jarang
PAI itu tidak pendidika
yang berubah dilakukan
hanya berbasis n Agama
dalam level oleh guru
teoritis saja, akan Islam
materinya, yang selama masa
tetapi dilaksanakan
biasanya secara normal, akan
menghendaki secara daring
normal mungkin tetapi pada
praktik. Oleh yang disesuaikan
dengan level masa
karena itu sang dengan
materi yang pembelajaran
guru tentu harus kurikulum yang
tinggi, kini jarak jauh
menguras tenaga telah ditetapkan
dalam masa guru-guru
dan pikirannya oleh pemerintah,
darurat Covid- Pendidikan
bagaimana cara artinya tidak ada
19, level materi Agama Islam
mengemas materi yang
lebih mengemas
pembelajaran berubah selama
direndahkan pembelajaran
sehingga mudah pelaksanaan
dengan alasan yamenjadi
tersampaikan
kondisi siswa pembelajaran
kepada anak-
yang tidak nya dengan
anak, dan dapat
memungkinkan Multimedia,
dipahami dengan
memahaminya terutama
mudah walau
dalam kondisi pada materi
harus dengan
jarak jauh. pelajaran
kondisi jarak
Beberapa yang sifatnya
jauh.
inovasi yang abstrak atau
Pembaha
diterapkan oleh juga materi
san mengenai
guru-guru yang sifatnya
inovasi
pendidikan berupa
pendidikan ini
agama Islam di panduan
akan dibagi
MTS PAI ini dalam
menjadi dua
ialah sebagai pelaksanaan.
pembahasan
berikut: Materi
yakni:
1) Penyajian pelajaran
a) Inovasi Pada
pembelajara yang sifatnya
kegiatan
n dengan abstrak
14 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

seperti mampu tentunya dengan


materi pada menjangkau media merekam
pelajaran pemikiran tersebut video
akidah yang seperti kadangkala mereka
akhlak itu. Untuk juga sendiri dan
tentang memberikan meberikan menyertain
keimanan pemahaman kesulitan ya dengan
kepada maka guru kepada siswa animasi,
Allah Swt. memudahka untuk sehingga
Materi ini nya dengan memahamin lebih
tentu akan menyajikan ya, tentu mudah
sulit pembahasan asumsinya untuk
dipahami iman itu jika pada dipahami
siswa jika disertai masa normal oleh siwa,
disajikan dengan saja susah selain itu
secara contoh- untuk animasi
abstrak, contoh memahamin juga dapat
sebab siswa gambar atau ya tambah menarik
dalam hal ini video yang lagi pada perhatian
belum masa siswa.
pembelajaran 2) Pembelajara
relevan tayamun, n PAI yang
jarak jauh ini menekankan
dengan atau juga
tentu akan moto
kehidupan tentang
lebih sulit „friendly’.
sehari-hari makharijul
jika hanya Maksudnya
siswa. khuruf.
mengandalka pembelajaran
Pembelajara Selama ini
n gambar yang
n yang pembelajar
diam atau sifatnya
sifatnya an hanya
poster-poster bersahabat
panduan disajikan
saja. Maka dan
pelaksanaan dengan
dari itulah menimbulk
misalnya bantuan
gurur-guru an
seperti media
Pendidikan keakraban
panduan poster, dan
Agama Islam bagi semua
pelaksanaan sejenisnya.
memberikan siswa tanpa
shalat, Pada saat
panduan terkecuali.
whudu’, normal
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 15
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Pembelajara pendidikan memahami


khusus, tidak
n daring agama Islam posisi belajar
ada yang
tentu tidak tetap meminta anak-anak
boleh
sama siswa yang tidak
terlambat,
dengan memakain sama ketika di
dan
pembelajara busana muslim, kelas, hal ini
semuanya
n tatap tetapi tidak dikarenakan
wajib duduk
muka, jika memaksakan tidak
dengan tenang
pada mereka harus semuanya
sesuai dengan
pertemuan menggunakan mampu
posisinya
tatap muka seragam, memposisikan
masing-
maka siswa pembelajaran diri dengan
masing.
diharuskan daring guru baik di
Tentu
untuk tetap meminta hadapan
pembelajaran
memakai mereka telefon seluler.
daring
pakaian mengikutinya Intinya dalam
tidaklah dapat
seragam, tepat waktu, pembelajaran
memenuhi
dengan tetapi tidak diterapkan
hal itu
waktu yang semua siswa inovasi
semuanya,
ditentukan mampu untuk pembelajarn
sebab
melakukannya yang
pembelajaran
dikarenakan menekankan
memiliki
kadang kala pada ‘E-
keterbatasan
permasalahan Learning
yang memang
jaringan dan frendly’.
tidak dapat
sebagainya, Kemampuan
dilakukan dan
sehingga dalam menerapkan
dalam hal lain
kondisi ini guru ini juga
memang tak
pun berkaitan
mesti
memakluminya dengan
dilakukan.
. Pembelajaran kompetensi
(Lubis &
daring juga keperibadian
Nasution,
tidak harus guru. (Lubis,
2017).
mampu 2016).
Dalam
pembelajaran 3) Diskusi dan berbasis
daring, Guru Penugasan Online.
16 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Kegiatan ini lainnya siswa. Sebab guru jika


tentu selama melalui dalam
ini dilakukan Whatsapp, dan pembelajaran
dengan cara meminta berbasis
tatap muka, siswa untuk daring ini
tetapi dalam mencarinya sang guru
hal ini siswa menggunakan tentu tidak
dipaksa harus referensi yang dapat terlibat
mendiskusika mereka punya, secara aktif,
n kegiatan dalam hal ini tetapi
pembelajaran guru pembelajaran
secara menganjurkan juga
daring. untuk menghendaki
Pengamatan menelusuriny bagaimana
penulis para a di internet. siswa tidak
guru dan 4) Penerapan belajar secara
siswa lebih metode pasif, maka
sering berbasis dari itulah
menggunaka proyek. Para dipilih
n aplikasi guru lebih metode
Zoom. Ini banyak pembelajaran
tentu tidak menuntut berbasis
biasa siswanya proyek.
dilakukan untuk Hasil
akan tetapi melakukan wawancara
mau tidak pekerjaan penulis
mau rumah yang dengan guru
menuntut sifatnya PAI metode
siswa untuk proyek, hal ini mereka
melakukanny ini dengan lakukan untuk
a bersama- alasan bahwa meningkatkan
sama. metode itu akvitas
Penugasan lebih belajar siswa
itu bersifat menekankan di rumah.
pengiriman pada Sebab
soal atau pun kemandirian menurut para

Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 17


Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

hanya membuat kreativitas darurat


menggunak kumpulan dan Wabah
an metode kisah-kisah pengetahuan Covid-19 ini
ceramah para mereka. tentu tidaklah
melalui khulafaurrasy 5) Penerapan dapat
online saja idin yang evaluasi melakukan
membuat mereka jilid pembelajara hal itu, maka
aktivitas menjadi satu n berbasis tentu
belajar siswa bagian. pada penilaian
terbatas pada Hasilnya kegiatan. lebih
saat online mereka Dahulu diarahkan
itu saja, kirimkan evaluasi pada
setelah kepada guru lebih prosesnya.
pembelajara untuk di cenderung Sang anak
n selesai nilai. Hasil mengarah tidak hanya
maka kumpulan pada hasil dilihat dari
mereka pun kisah itu pembelajara segi
akan disebut n, hal ini pencapaian
meninggalk dengan dikarenakan hasil
an proyek memang belajarnya
pembelajara sederhana, dapat akan tetapi
n begitu walaupun menilai satu dilihat juga
saja, terbilang persatu dari segi
Salah satu hasilnya secara keberhasilan
di antara sederhanana kompleks proses
contoh akan tetapi tentang membentuk
metode yang perkembanga mereka
proyek yang terpenting n peserta menjadi anak
diterapkan ialah didik. Di yang
adalah pada bagaimana tengah masa
pembelajara hasilnya
mandiri dan b) Inovasi Pada
n SKI dapat
mampu kegiatan
dimana guru bermanfaat
beradaptasi Ekstrakurik
meminta bagi
dengan situasi uler MTS
siswanya pengembang
dan kondisi Pendidikan
untuk an
yang baru. Agama
18 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

Islam pembelajarn jarak evaluator,


sebab posisi
tetap jauh. Tanpa maksudnya orang
jarak yang
menghendaki controlling yang tua bersama
membuat mereka
siswanya wajib baik, maka akan dengan guru
tidak dapat
melakukan sangat sulit bersama- sama
saling bertemu.
beberapa hal rasanya untuk melakukan
Dalam hal ini
selama mencapai tujuan penilaian
juga dituntut
pembelajaran yang diharapkan. terhadap
kejujuran dari
jarak jauh, yaitu Oleh karena itu perkembangan
orang tua.
rutinitas secara teoritis siswa tersebut.
Setiap
membaca akan semakin Sebab tanpa
minggu guru PAI
Alquran, baik hasil belajar bantuan orang
bertatap muka
menghafal surah anak jika tua, maka guru
dengan
pendek kejasama orang tidak dapat
menggunakan
(ditentukan oleh tua dan guru menjangkau
aplikasi zoom
guru), terjalin dengan keseluruhan
terhadap orang
melaksanakan baik, begitu juga kehidupan siswa,
tua dan seluruh
shalat wajib dan dengan
siswa yang
merutinkan sebaliknya.
tergabung dalam
shalat sunnah Beberapa bentuk
kelas tersebut.
dhuha, dan kerjasama orang
Maka pada saat
melantunkan tua dan guru di
itulah akan
shalawat. Dalam MTS PAI Medan,
dikontrol tentang
hal ini di antaranya
pelaksanaan
pembelajaran kerjasama
ekstrakurikuler
berinovasi dari sebagai
siswa, bisanya
yang sebelumnya fasilitator,
sang guru
mutlak dilakukan maksudnya orang
bertanya tentang
oleh guru saat ini tua memberikan
jumlah
melibatkan orang fasilitas kepada
hafalannya,
tua. anaknya untuk
apakah ia
Kerjasam dapat
melaksanakan
a orang tua dan melaksanakan
shalat Duha atau
guru menjadi pembelajaran
tidak dan lain
syarat mutlak daring. Kerjasama
sebagainya.
keberhasilan sebagai tim
Maka
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 19
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

sebagaimana minat dan bakat untuk beroperasi teknolog


yang telah anak yang kembali. i. Dalam
dijelaskan berkembang 3. Hambatan hal ini
sebelumnya didalamnya, yang orang
tentu hal ini sehingga dihadapi tua dan
sangat diberlakukanlah selama siswa
menuntut pembelajaran penerapan mengala
kejujuran orang ekstrakurikuler. E-Learning mi
tua untuk Pembelajaran di MTS. kebingu
menunjukkan ekstrakurikuler PAI Medan ngan
tercapai atau berbasis online Pembelaj dalam
tidaknya tujuan khusus untuk aran daring menggu
pembelajaran pelajaran PAI memang nakan
yang telah hanya yang memberikan aplikasi
ditetapkan. sifatnya dapat kemudahaan yang
Pembela dilakukan secara dalam diberika
jaran individu semata, pembelajaran, n oleh
Ekstrakurikuler sedangkan akan tetapi di guru.
memang pembelajaran samping itu tentu Namun
bukanlah sesuatu yang sifatnya banyak sekali hal ini
yang wajib akan membutuhkan hambatan yang terjadi
tetapi kegiatan keterlibatan dihadapi oleh awal
ini merupakan banyak orang para guru dalam pembela
kegiatan seperti nasyid, penerapannya. jaran
penunjang pramuka, dan Adapun saja,
keberhasilan sebagainya beberapa saat ini
pembelajaran maka kegiatan hambatan yang tidaklah
intrakurikuler. yang semacam dimaksud terdapat
Kegiatan ini itu ditiadakan sebagai berikut: lagi
diluar dari untuk a. Kekuran orang
struktur intra sementara, dan gpahama tua yang
kurikuler, akan akan di buka n orang tidak
tetapi banyak kembali pada tua mampu
dalam menggu
masa-masa saat memperbolehka
pengguna nakanny
pemerintah n lembaga
an a.
telah pendidkan
20 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

b. Kesalah mengg
c. Gangguan Learning,
an unakan
sinyal yang sebab sang
mindset internet
tidak dapat anak tentu
beberapa anak
terlelakkan. tidak
orang akan
Setiap orang semuanya
tua yang lebih
tua sering memiliki
menolak banyak
sekali perangkat
pembela bermain
terganggu dan
jaran E- dari
dengan menguasai
Learning pada
buruknya nya. Tentu
. Alasan belajar.
sinyal, dalam hal
para
sehingga tak ini orang
orang
sedikit dari tuanyalah
tua
orang tua yang
menolak
dan anak menjadi
, sebab
akhirnya fasilitator
menurut
tidak untuk
mereka
mengikuti mempersia
pembela
pembelajara pkan itu
jaran
n pada semua.
jarak
waktu. Namun
jauh
d. Kurangnya terkadang
tidaklah
kerjasama banyak
dapat
orang tua dari orang
memberi
dan guru tua yang
kan hasil
dalam tidak
yang
pengelolaan memperdu
maksima
pembelajara likan hal
l, seperti
n daring. itu.
layaknya
Hal ini e. Orang tua
pembela
merupakan kesulitan
jarn
kunci dalam
normal.
keberhasila membantu
Dengan
n dari anak dalam
cara
pembelajara mengerjaka
belajar
n E- n tugas
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 21
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

yang yang virus tidaklah


diberikan diberikan, Covid-19, selalu
oleh guru. begitu yang anak-anak
Sehingga juga merasuki mengikutin
banyak sebagai sampai ya secara
dari tugas orang tua pada sendi penuh.
yang sebagai perekono Hampir
diberikan tempat mian semua
oleh guru bertanya warga. penelitian
terkadang juga Banyak di berkaitan
tidak mengalam antara dengan
diserahkan i kesulitan. orang tua dampak
kembali. Alhasil siswa wabah
Dalam hal dalam hal yang Covid-19
ini bukan ini orang kehilangan pada dunia
karena tua sering pekerjaan, pendidikan
anak tidak berkomun atau menyataka
ingin ikasi usahanya n bahwa
mengirimka kepada tersendat keterbatasa
n tugas guru diakibatka n biaya
akan tetapi untuk n dampak orang tua
anak meminta wabah ini. menjadi
kesulitan penjelasa Karena faktor
memahami n keterbatasa utama
pekerjaan tambahan n ekonomi terkendala
rumah itu banyak nya
orang tua pembelajra
terkait orang tua
yang n E-
dengan enggan
tidaklah Learning.
tugas mengikuti
sanggup (Dewi,
yang pembelajar
membeli 2020).
diberikan an daring.
paket g. Sulitnya
oleh Hal ini
internet, memantau
guru. disebabka
sehingga perkemban
f. Keterbata n karena
dari total gan siswa
san biaya dampak
pertemuan secara
membuat dari wabah
22 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

kesuluruh untuk Pemberia


19 ini
an. Salah mengeva n nilai
membuat
satu tugas luasi secara
sulit
guru pembelaj skor pun
untuk
tentunya aran. tidak
mengece
memanta Penilaian dapat
knya
u secara sepenuhn
satu
perkemba kuantitaif ya dapat
persatu.
ngan (pemberi diyakini
h. Sulitnya
peserta an skor) oleh guru
untuk
didik mungkin sebab,
mengeva
untuk dapat tidaklah
luasi
dilakukan dilakuka dapat
pencapai
peningkat n oleh dipungkir
an tujuan
an. guru, i bahwa
pembelaj
Biasanya tetapi tugas
aran.
hal ini penilaian yang
Kondisi
sangat secara diberikan
pembelaj
mudah kualitatif oleh guru
aran
dilakukan mungkin tidaklah
yang
, sebab tidak serta
tidak
guru dapat merta
optimal
dapat secara murni
(sesuai
mengece maksima dikerjaka
kebijaka
k secara l. Sebab n sendiri
n kepala
langsung penilaian oleh
sekolah
perkemba secara anak,
untuk
ngan kualitatif layaknya
lebih
tersebut, menuntut seperti
meringan
namun identifika yang
kan
dengan si secara dikerjaka
beban
adanya langsung n mereka
pembelaj
wabah terhadap di
aran)
Covid- siswa sekolah.
membuat
bersangk i. Kesulitan
guru
utan. pengelola
kesulitan
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 23
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

suasana akibat pembelajara an ini disebut


pembelaj orang tua n. dengan
aran dan siswa j. Guru lebih pebelajaran
layaknya terkadang bersifat berbasis
pembelaj mengang pasif dalam kemandirian
aran gap pembelajar dan berbasis
sebagai dengan an. Hal ini kepada
mana belajar dikarenaka proyek.
pembelaj menggun n tidak Memang di
aran akan dapatnya satu sisi
formal. internet, guru dalam pembelajarn
Hal ini maka menjangka berbasis
hampir tidak u kemandirian
terjadi perlu keberadaan memiliki sisi
pada untuk siswa, positif, yakni
semua menyesu Sehingga membuat
guru, aikan peran guru siswa
keluhan seperti dalam menjadi
ini layaknya pembelajar mandiri,
terjadi di an lebih aktif, serta
bersifat merangsang
kelas. Dari an
pasif. Guru pola pikirnya
pengamata berlangsung,
kerap untuk dapat
n terhadap banyak anak
menghenda berkreasi dan
dokument yang
ki siswa memecahkan
asi para terkadang
untuk masalah.
guru saat menyelingi
mengerjaka Namun
pembelajar pekerjaanya
n tugas- kondisi
an e- dengan
tugas, seperti ini
Learning, pekerjaan
sehingga cepat sekali
banyak lain, bahkan
tak salah membuat
anak yang tak sedikit
dalam hal siswa menjadi
tidak anak yang
ini penulis bosan, sebab
memakai harus keluar
mengataka harus bertatap
seragam masuk dari
n bahwa muka setiap
ketika group saat
pembelajar hari dengan
pembelajar mengikuti
24 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

tugas- pembelajaran berkaitan


memilik
tugas. yang dengan
i
Dengan dilakukan kurikulum
problem
kata lain dengan cara sebagaimana
yang
siswa bertatap muka yang telah
besar
akan secara ditetapkan oleh
saat
langsung di pemerintah. a)
menatap
dalam kelas. Seperti
tugas
Untuk penyajian
yang
mengoptimal pembelajaran
begitu
kannya tentu dengan
banyak.
banyak yang multimedia.
SIMPULAN dilakukan oleh b) Pembelajara
Kemunc guru. n PAI yang
ulan pandemi Terkhusus menekankan
Covid-19 dalam mata moto „friendly’.
memang pelajaran PAI Maksudnya
memberikan beberapa pembelajaran
dampak inovasi yang yang sifatnya
tersendiri pada dilakukan bersahabat dan
dunia untuk menimbulkan
pendidikan, mengoptimalk keakraban bagi
terutama pada an hasil semua siswa
interaksi dan pembelajaran tanpa terkecuali.
pola ialah: 1) c) Diskusi dan
pembelajaran. Inovasi Pada Penugasan
Pembelajaran kegiatan berbasis Online.
memang intrakurikuler Penerapan
dapatlah , maksudnya metode berbasis
dilakukan inovasi proyek. d)
dengan kondisi pembelajaran Penerapan
seperti apapun, pada evaluasi
namun tentu pembelajaran pembelajaran
hasilnya tentu Pendidikan berbasis pada
tidak akan Agama Islam kegiatan. 2)
seoptimal yang Inovasi Pada

Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 25


Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

kegiatan pembelajaran kerjasama orang dalam


Ekstraurikule sebagaimana tua dan guru pembelajaran.
r, struktur dalam pengelolaan
Maksudnya kurikulum pembelajaran
inovasi yang pemerintah. daring. 5) Orang
dilakukan Walau tua kesulitan
diluar dalam membantu
anak dalam
ditengah masa mutlak dilakukan
mengerjakan
wabah Covid-19 oleh guru saat ini
tugas yang
madarash ini melibatkan orang
diberikan oleh
tetap tua.
guru. 6)
menghendaki Pembealaj
Keterbatasan
siswanya wajib aran secara daring
biaya membuat
melakukan juga memiliki
orang tua enggan
beberapa hal hambatan dalam
mengikuti
selama penerapannya,
pembelajaran
pembelajaran khusus di MTS
daring. 6) Sulitnya
jarak jauh, yaitu Pendidikan
memantau
rutinitas agama Islam,
perkembangan
membaca beberapa
siswa secara
Alquran, hambatan
kesuluruhan. 7)
menghafal surah tersebut: 1)
Sulitnya untuk
pendek Kekurangpahama
mengevaluasi
(ditentukan oleh n orang tua dalam
pencapaian
guru), penggunaan
tujuan
melaksanakan teknologi. 2)
pembelajaran. 8)
shalat wajib dan Kesalahan
Kesulitan
merutinkan mindset beberapa
pengelola suasana
shalat sunnah orang tua yang
pembelajaran
dhuha, dan menolak
layaknya
melantunkan pembelajaran E-
pembelajaran
shalawat. Dalam Learning. 3)
sebagaimana
hal ini Gangguan sinyal
pembelajaran
pembelajaran yang tidak dapat
formal. 9) Guru
berinovasi dari terlelakkan. 4)
lebih bersifat pasif
yang sebelumnya Kurangnya
26 |Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis E-
Learning
Fitrah: Journal of Islamic Education (FJIE)

DAFTAR dan Desain Lubis, R. R. Metodologi


PUSTAKA Riset; (2016). Penelitian
Memilih di Kompetens Kualitatif.
Ali, M. D. (2018).
Antara Lima i Remaja
Pendidikan Rosdakarya.
Pendekatan Kepribadia
Agama Islam.
(5th ed.). n Guru Nata, A. (2018).
RajaGrafindo
Pustaka Dalam Pendidikan
Persada.
Pelajar. Persfektif Islam Di
Arifa, F. N. Islam (Studi Era
Dewi, W. A. F.
(2020). Pemikiran Milenial.
(2020).
Tantangan Nasih Conciencia,
Dampak
Pelaksanaa „Ulwān 18(1), 10–
Covid-19
n Dalam 28.
Terhadap
Kebijakan Kitab https://doi.o
Implementa
Belajar Tarbiyatul rg/10.19109
si
Dari Aulād). /conciencia.
Pembelajar
Rumah Tazkiya, v
an Daring
Dalam 5(2), 1–13.
Di Sekolah
Masa
Dasar. Lubis, R. R., &
Darurat
Edukatif: Nasution,
Covid-19.
Jurnal Ilmu M. H.
Info
Pendidikan, (2017).
Singkat,
2(1), 55–61. Implementa
Kajian
https://doi.o si
Singkat
rg/https://d Pendidikan
Terhadap
oi.org/10.3 Karakter di
Isu Aktuan
1 Madrasah.
Dan
004/edukati JIP (Jurnal
Strategis,
f.v2i1.89 Ilmiah
13–18.
Hendrastomo, PGMI),
http://puslit
3(1), 15–
.dpr.go.id G. (2018).
32.
Dilema dan
Barseli, M.,
Tantangan Surat Edaran
Ahmad,
Pembelajar Mendikbud
R., & Ifdil,
an E- No. 4
I. (2018).
learning. Tahun 2020
Hubungan
Majalah tetang
stres
Ilmiah Pelaksanaa
akademik
Pembelajara n
siswa
n, 1–13. Kebijakan
dengan
Kusmana, A. Pendidikan
hasil
dalam
belajar. (2018). E-
Masa
Jurnal Learning
Darurat
Educatio: Dalam
Penyebaran
Jurnal Pembelajara
Covid-19, 1
Pendidikan n. Lentera
(2020).
Indonesia, Pendidikan,
www.keme
4(1), 40–47. 14(1), 35–
ndikbud.go.
51.
Creswell, J. w. id
https://doi.
(2018).
org/10.242 Moloeng, L. J.
Penelitian
52 (2018).
Kualitatif
Masruroh Lubis, Dairina Yusri, Media Gusman | 27
18i1.2436
Rusadi, B. E., Widiyanto, R., & Lubis, R. R.
(2019). Analisis Learning And
Inovation Skills Mahasiswa Pai Melalui
Pendekatan Saintifik Dalam
Implementasi Keterampilan Abad 21.
Conciencia, XIX(2), 112–131.
https://doi.org/https://doi.org/10.19
109/conciencia.v19i2.4323
Sobron, A. ., Bayu, Rani, & S, M. (2019).
Persepsi Siswa Dalam Studi Pengaruh
Daring Learning Terhadap Minat
Belajar IPA. Scaffolding: Jurnal Pendidikan
Islam Dan Multikulturalisme, 1(2), 30–38.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D (10th ed.).
Alfabeta.
Syaafaruddin, & Anzizhan. (2018). Psikologi
Organisasi dan Manajemen. Prenada
Media Group.
Syafaruddin. (2018). Inovasi Pendidikan;
Suatu Analisis Terhadap Kebijakan
Baru Pendidikan. Perdana Publishing.
Syah, R. H. (2020). Dampak Covid-19 pada
Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
Keterampilan, dan Proses
Pembelajaran. Salam: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-i, 7(5), 395–402.
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i5.15
314

You might also like