You are on page 1of 15

MAKALAH

KONSEP DAN PERSPEKTIF KEPERILAKUAN PSIKOLOGI DAN SOSIOLOGI


SERTA PERILAKU MANUSIA

Dosen Pengampu : Andi Irfan, S.E, M.Sc.


Mata Kuliah : Akuntansi Keprilakuan

Oleh :

SURYA INDRA KUSUMA (02070417658)


YORI FERNANDA (02070417279)

JURUSAN DIII AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..........................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sikap………………………………...........................................................................................4

2.2 Motivasi………………………………………………………………………………………..4

2.3 Persepsi………………………………………………………………………………………..8

2.4 Pembelajaran ( Learning )……………………………………………………………………..9

2.5 Kepribadian……………………………………………………………………………………9

2.6 Relevansi Akuntansi dan Sosiologi………………………………………………………….10

2.7 Perilaku Manusia……………………………………………………………………………11

2.8 Aspek Akuntansi Keprilakuan………………………………………………………………12

2.9 Manfaat Akuntansi Keprilakuan…………………………………………………………….12

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah AKUNTANSI KEPRILAKUAN

Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini . Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah AKUNTANSI KEPRILAKUAN

Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah
ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.

Pekanbaru, 25 Februari 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa riset akuntansi mulai mencoba menghubungkan dan menganggap


penting untuk memasukkan aspek keperilakuan dalam akuntansi. Sejak meningkatnya
orang yang sudah memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi
terdapat suatu kecenderungan untuk memandang secara lebih luas terhadap bagian
akuntansi yang lebih subtansial. Perspektif perilaku menurut pandangan ini telah dipenuhi
dengan baik sehingga membuat sistem akuntansi yang lebih dapat dicerna dan lebih bisa
diterima oleh para manajer/pimpinan dan karyawannya. Pelayanan akuntansi mungkin juga
telah sampai pada puncak permasalahan yang rumit dan gagasan akuntansi dapat muncul
dari beberapa nilai yang ada. Tetapi, pertimbangan perilaku dan sosial tidak berarti
mengubah dari tugas akuntansi secara radikal. Namun mulai mengembangkan perspektif
dalam mendekati beberapa pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku
manusia pada organisasi.

Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang berarti


mengumpulkan, mengukur, mencatat dan melaporkan informasi keuangan. Dengan
demikian, dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia dan juga dengan desain,
konstruksi, serta penggunaan suatu system informasi akuntansi yang efisien. Akuntansi
keperilakuan, dengan mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan system
akuntansi, mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi.
Stainer juga menjelaskan secara singkat mengenai definisi keperilakuan, yaitu sebagai
suatu riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan perilaku manusia. Definisi ini
menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu riset ilmiah dan perilaku
manusia.

Konsep keprilakuan dari psikologi dan psikologi social ini adalah bertujuan untuk
memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi untuk memandang secara
lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih substansial Menurut Robbins (2003), Ketiga hal
tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu
keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku
manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai
kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya
didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan
mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu.
Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi.

Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan


kadang mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan studi dan upaya memahami
perilaku individual. Mereka yang telah menyumbangkan dan terus menambah pengetahuan
tentang perilaku organisasional teoritikus pembelajaran, teoritikus keperibadian, psikologi
konseling dan psikologi industri dan organisasi. Bila psikologi memfokuskan perhatian mereka
pada individu, sosiologi mempelajari sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran
mereka, jadi sosiologi mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan manusia-manusia
sesamanya.

Sasaran pembelajaran dari psikologi adalah sebagai berikut:

1. Sikap/Prilaku

2. Motivasi

3. Persepsi

4. Pembelajaran (learning)

5. Kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sikap

Sikap adalah suatu hal mengenai kecenderunagn bereaksi baik dengan cara yang
menguntungkan maupun tidak menguntungkan secara konsisten pada orang, objek,
ide/gagasan, atau situasi. Istilah objek sikap digunakan untuk menggabungkan seluruh objek
terhadap seseorang yang mungkin bereaksi. Sikap dipelajari, dibangun dengan baik, dan sulit
untuk diubah. Seseorang belajar tentang/ mendapat sikap dari pengalaman pribadi, orang tua,
teman sebaya, dan kelompok sosial.

Akuntansi keperilakuan harus tahu tentang sikap untuk memahami dan memprediksi
perilaku seseorang. Akuntansi keperilakuan mungkin juga berkepentinagn dalam sikap para
karyawan terhadap sebuah paket kompensasi yang diusulkan, sikap auditor internal terhadap
pengenalan paket perangkat lunak yang baru, dan sikap pelanggan terhadap sebuah perubahan
pengemasan.

a. Komponen Sikap

Sikap memiliki komponen kognitif, emosional, dan perilaku. Komponen kognitif


disempurnakan dari gagasan, pandangan, dan kepercayaan slah satunya mengenai objek sikap
komponen emosional atau afektif mengarah pada perasaan terhadap objek sikap. Perasaan
positif meliputi rasa suka, hormat, atau empati. Perasaan negative termasuk rasa tidak suka,
rasa takut, atau benci. Komponen keperilaku mengarah pada bagaimana seseorang bereaksi
terhadap objek sikap.

b. Kepercayaan, Pendapat, Nilai, Dan Kebiasaan

Yang berhubungan dekat dengan sikap adalah konsep kepercayaan, pendapat, nilai,
dan kebiasaan. Secara luas, kepercayan mungkin didefenisikan sebagai komponen kognitif
atas sikap. Kepercayaan mungkin didasarkan pada dugaan bukti ilmiah, atas prasangka atau
sebaih intuisi.
Opini atau pendapat kadang-kadang didefenisikan sebagai sinonim untuk sikap dan
kepercayaan. Secara umum, opini dipandang sebagai konsep yang lebih sempit dari sikap.
Seperti halnya kepercayaan, pendapat dihubungkan dengan komponen kognitif atas sikap dan
dikaitkan dengan bagaimana seseorang menilai atau mengevaluasi sebuah objek.

Nilai adalah sasaran hidup yang penting dan standar keperilakuan. Nilai adalah dan
perasaan dasar yang mana orang-orang mengorientasikan diri mereka ke arah sasaran yang
lebih tinggi dan mereka membedakan apa yang bermanfaat dan indah dari apa yang jorok dan
tidak sopan. Nilai ini akan mempengaruhi sikap dan perilaku.

Kebiasaan adalah pola yang tanpa disadari, otomatis, dan berulang dari tanggapan
perilaku. (Siegel;1989:29)

c. Fungsi Sikap

Sikap memberikan empat fungsi utama :

• Pemahaman/pengetahuan/fungsi membantu seseorang memberi arti, menyusun


pengertian dari, informasi atau kejadian baru.
• Kebutuhan akan kepuasan. Misalnya, orang cenderung untuk membentuk sikap
positif terhadap objek saat memperoleh apa yang mereka inginkan dan bersifat
negative terhadap objek saat dihalangi untuk mendapatkan apa yang mereka
butuhkan.
• Pembelaan diri melalui pengembangan atau perubahan untuk melindungi orang
dari dasar pengakuan kebenaran tentang diri mereka atau dunia.
• Ekspresi nilai, orang-orang memperoleh kepuasan dengan mengekspresikan diri
mereka melalui sikapnya.
d. Pembentukan dan Perubahan Sikap.

Pembentukan sikap mengarah pada pengembangan sebuah sikap terhadap sebuah


objek ketika tidak terdapat sikap sebelumnya. Perubahan sikap mengarah pada penggantian
sebuah sikap yang telah ada sebelumnya dengan sikap baru. Sikap terbentuk atas dasar factor
psikologi, pribadi/personal, dan sosial

e. Teori Perubahan Sikap


Teori perubahan sikap membantu kita memperkirakan permohonan apa yang paling
efektif, yang mana sikap kemungkinan besar berubah sebagai hasil dari permohonan, dan
dalam keadaan tersebut yang mana sebuah permohonan tidak menjadi efektif. Kita harus
mengingat bahwa sikap mungkin berubah tanpa dorongan dari luar. Sebagai contoh, jika
seseorang diarahkan terhadap informasi baru mengenai objek, maka perubahan sikap mungkin
dihasilkan. Karyawan yang setia yang mempelajari bahwa karyawan keuangan puncak
perusahaan telah menggelapkan dana untuk beberapa tahun yang lalu mungkin mengubah
kecenderungannya terhadap perusahaan, eksekutif perusahaan secara umum, dan pekerjaannya
sendiri.

1. Teori Stimulus-Respon dan Penguatan

Teori stimulus-respon dan penguatan atas perubahan sikap fokus pada bagaimana
seseorang menanggapi stimulus khusus. Penempatan teori lebih menegaskan komponen
stimulus dari pada respon.

2. Teori Penilaian Sosial

Teori penilaian sosial dari perubahan sikap mengambil sebuah pendekatan


pandangan/persepsi. Teori ini mempertimbangkan perubahan sikap sebagai sebuah hasil dari
perubahan bagaimana orang-orang merasa sebuah objek lebih baik dari pada sebuah perubahan
akan objek tersebut. Teori menekankan bahwa kita dapat menciptakan perubahan kecil dalam
sikap individu jika kita mengetahui struktur sikap seseorang saat ini dan jika kita membuat
pemohonan untuk berubah dengan cara sedikit mengancam.

3. Teori Konsistesi dan Ketidaksesuaian

Teori konsistensi menyatakan bahwa hubungan antara sikap dan perilakU adalah
seimbang ketika tidak terdapat stress kognitif dalam system.

Teori Ketidaksesuaian adalah sebuah variasi dari teori konsistensi. Teori ini berkaitan
dengan hubungan antara unsure kognitif (informasi, kepercayaan, dan gagasan).
Ketidaksesuaian kognitif terjadi ketika seseorang mempunyai dua kondisi yang bertentangan.

4. Teori Persepsi Diri


Teori ini menyatakan bahwa orang-orang mengembangkan sikap mereka berdasarkan
cara mereka mengobservasi dan menginterpretasikan perilakunya.. dengan kata lain, teori
menempatkan bahwa sikap tidak menentukan perilaku, tetapi lebih kepada sikap dibentuk
setelah perilaku terjadi sehingga sikap akan menjadi konsisten dengan perilaku. Teori
fungsional menyatakan bahwa sikap membantu orang untuk memperoleh kebutuhannya,
seperti diskusi ada awal bab. Sehinggan untuk mengubah sikap sesorang kita harus
menemukan apa kebutuhan dari orang tersebut.

2.2 Motivasi

Motivasi adalah konsep yang penting untuk akuntan perilaku karena efektivitas
organisasi tergantung pada performa orang-orang sebagaimana mereka diharapkan bekerja.
Manajer dan akuntan perilaku harus memotivasi orang-orang ke tingkat performa yang
diharapkan ini agar sasaran organisasi dapat dicapai. Motif adalah faktor tunggal yang
mencetuskan pross motivasi. Sebagai contoh, beberapa orang menginginkan uang, sementara
yang lain menginginkan kekuasaan, ketenaran, atau keamanan. Motif adalah sifat alami
seseorang. Orang dari keluarga yang sejahtera mungkin mencari pekerjaan yang memberikan
rasa pencapaian/prestasi dan harga diri. Orang lain dari keluarga miskin mungkin mencari
pekerjaan yang menawarkan kebebasan dari kekhawatiran keuangan.

2.3 Persepsi

Persepsi adalah bagaimana seseorang memandang atau menginterpretasikan kejadian,


tujuan, dan manusia. Tindakan manusia yang didasarkan tanpa memperhatikan persepsi
lainnya yang secara akurat maupun tidak mencerminkan realitas. Pada kenyataannya, realitas
adalah apa yang setiap orang rasakan untuk melakukannya. Deskripsi seseorang terhadap suatu
realitas mungkin jauh dari deskripsi dari orang yang lain. Definisi formal dari persepsi adalah
proses dimana kita menseleksi, mengorganisir, dan dorongan interpretasi ke dalam pemikiran
dan koheren dengan gambaran dunia.

Para manajer dan prilaku akuntansi harus mengembangkan persepsi yang akurat bagi
seseorang yang mereka anggap ideal. Perbedaannya bahwa mereka merasa antara kunci dari
sekelompok orang dapat memberikan sejumlah kesuksesan atau ketidaksuksesan operasi.
Sebagai contoh, sebuah rencana manajer harus mengembangkan persepsi masing-masing
pembimbing, pelanngan utama, kesatuan pekerja, penjualan yang representatif, dan manajer-
manajer lainnya. Rencana manajer harus mampu mengoreksi kekuatan maupun kelemahan dari
setiap pembimbing dalam lingkungan tersebut.

Prilaku para akuntan perlu mengetahui tentang persepsi karena persepsi tersebut mem
bentuk seseorang untuk berkembang ke dalam ide dan sikapnya mempengaruhi prilaku. Jika
dapat mengembangkan potensi karyawan bagi perusahaan dengan promosi dan kompensasi
yang adil, bahwa seseorang yang bergabung dalam perusahaan dan menjadi pekerja yang
memuaskan. Jika aturan yang diberikan tidak adil, maka calon karyawan yang bergabung
bersama perusahaan lainnya atau lebih sedikit dari total pekerja yang produktif. Beberapa
pengaplikasian berdasarkan persepsi yang telah didiskusikan sebelumnya.

Persepsi Relevan Untuk Akuntan

Akuntan perilaku dapat mengaplikasikan pengetahuaan akan persepsinya ke dalam


aktivitas-aktivitas perusahaan. Misalnya, dalam evaluasi kinerja, tata cara dimana seseorang
dihargai dipengaruhi oleh akurasi dari persepsi supervisor. Dalam keputusan seleksi karyawan
manajer haruslah sensitif terhadap kemungkinan bahwa keputusan mereka mungkin saja biasa
terhadap kesan pertama yang berpengaruh atau tidak.

Selalu terdapat risiko dalam mengambil keputusan bisnis. Keputusan manajer


tergantung pada risiko yang mereka tetapkan dan toleransinya pada risiko. Seseorang yang
mengambil risiko tinggi cenderung menjadi "kelompok sempit". Dan mereka yang mengambil
risiko rendah adalah "kategori luas", yang memilih wilayah lebih luas dari alternatif.

2.4 Pembelajaran ( Learning )

Pola pemikiran dan keprilakuan yang orang bawah ke dalam lingkungan kerja mereka
yang merefleksikan pengalaman, persepsi, dan motivasi mereka. Pola keperilakuan ini bias
sehingga tidak optimal terhadap organisasi. Untuk itu perilaku akuntan harus akrab dengan hal
yang bersifat prinsip dengan teori pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses di mana
perilaku yang baru terjadi sebagai hasil motivasi, pengalaman, dan pengulangan pada respon
untuk situasi tertentu. Kombinasi motivasi, pengalaman, dan terjadi pengulangan dalam bentuk
kondisi klasik dan operasional
2.5 Kepribadian

Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis dari dalam diri. Yang menentukan
dan merefleksikan bagaimana respon seseorang terhadap lingkungannya. Tidak ada dua orang
yang memiliki persamaan dalam karakter pribadi secara khusus. Aplikasi utama dari teori
kepribadian dalam organisasi merupakan prediksi keperilakuan. Pengujian personalitas dapat
menentukan siapa yang lebih efektif dalam tekanan pekerjaan, siapa yang merespon dengan
baik setiap kritikan, siapa yang pertama kali dipuji sebelum berbicara tentang perilaku yang
tidak diinginkan, siapa yang memiliki kemampuan memimpin, siapa yang senang bekerja
berpartisipasi dalam lingkungan kerja.

2.6 Relevansi Akuntansi Dan Sosiologi

Akuntansi berfungsi seperti pedang bermata dua, yaitu tidak hanya dibentuk
olehlingkungan tetapi juga mampu membentuk realitas baru. Hines (1988) menyebutkan
bahwarealitas diciptakan, dibentuk, dan dibatasi manusia berdasarkan persepsi dan
kepentingan masing-masing. Begitu pun akuntansi, dapat membentuk realitas sendiri yang
mampumemengaruhi aspek sosial kemasyarakatan. Sebagai contoh, laporan keuangan selama
ini berfokus pada peningkatan laba. Pandangan ini tidak lepas dari pengaruh lingkungan
yangkapitalistik, laba merupakan representasi dari pemegang saham. Sehingga operasional
perusahaan digunakan untuk tujuan maksimalisasi laba

2.7 Perilaku manusia

Dalam salah satu cabang ilmu akuntansi ini, pengambilan keputusan harus melibatkan
bagaimana perilaku seseorang sebagai sebuah pertimbangan. Dengan mempertimbangkan
perilaku manusia tersebut, membuat munculnya aspek sosial dalam bidang ilmu
akuntansi.Ruang lingkup akuntansi yang berkaitan dengan perilaku manusia ini antara lain:

• Mengkaji tentang tingkah dan perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan
pemakan sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam sebuah perusahaan
atauorganisasi. Maksudnya, ruang lingkup akuntansi dapat melihat bagaimana gaya
kepemimpinan dapat mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain dalam
perusahaan atau organisasinya tersebut.
• Mengkaji pengaruh dari adanya sistem informasi akuntansi terhadap segala
tindakanmanusia yang berarti melihat pengaruh sistem akuntansi terhadap kinerja,
produktivitas, kerja sama, hingga pengambilan keputusan.

2.8 Aspek Akuntansi Keprilakuan

1.Teori Organisasi dan Keperilakuan Manajemen


Pembahasan tentang perilaku komponen entitas perusahaan dibahas dengan
cukupdalam dalam teori organisasi modern ini. Perhatian teori organisasi modern
inimenjelaskan tentang perilaku mereka sebagai dasar untuk melihat motif atas
berbagaitindakan yang mereka lakukan.Dalam teori organisasi modern melihat bahwa ada
pengaruh dari interaksi antar masing-masing elemen dalam upaya untuk mendukung tujuan
sebuah organisasi atau perusahaan.
2. Penganggaran dan Perencanaan
Selain itu, tujuan organisasi atau perusahaan juga harus diformulasikan
danmenjadikannya sebagai fokus dari penganggaran dan perencanaan. Selain tujuan,
penganggaran dan perencanaan juga harus difokuskan untuk melihat adanya interaksi
perilaku dari masing-masing individu. Penganggaran, level kesulitan dalam
mencapaitujuan, hingga konflik antar tujuan merupakan bagian dari dimensi yang
dimaksud dalam area ini.
3.Pengambilan Keputusan
Aspek lainnya yang termasuk adalah tentang pengambilan keputusan yang
menjadifokus dari teori organisasi modern. Dalam teori tersebut, ada tiga model yang
dikenalkansebagai metode pengambilan keputusan yakni: model normatif, paradoks, dan
model deskriptif.
4.Pengendalian
Aspek lainnya yang tidak kalah penting dalam sebuah organisasi atau
perusahaanadalah aspek pengendalian. Besarnya tingkat pengendalian berbanding lurus
dengan besarnyasebuah organisasi atau perusahaan. Sehingga tingkat pengendalian akan
semakin insentif seiring dengan semakin berkembangnya suatu organisasi atau perusahaan.
5. Pelaporan Keuangan
Aspek perilaku dalam bidang akuntansi ini juga meliputi bagaimana
pelaporankeuangan yang mencakup perataan laba, keandalan informasi akuntansi, hingga
kaitannya informasi akuntansi kepada investor. Dalam hal ini, perataan laba disebabkan
adanyainformasi khusus yang dimiliki oleh pihak manajemen untuk mewujudkan
kepentingannyadalam bagian untuk melakukan manajemen laba.

2.9 Manfaat Akuntansi Keprilakuan

Bidang ilmu akuntansi keperilakuan ini memberikan manfaat yang sangat besar
bagi para manajer atau pihak manajemen suatu organisasi atau perusahaan dalam
mengambil keputusan.Dalam bidang ilmu ini dapat melihat bagaimana proses pengambilan
keputusanyang dilihat dari sistem akuntansi yang ada. Bidang ilmu ini memiliki kaitan
yang sangat eratterhadap sektor ekonomi. Bidang ilmu ini menjadi ilmu yang paling
dibutuhkan ketika terjadi proses pengambilan keputusan.Manfaat paling besar memang
bisa dirasakan oleh para manajer saat mengambilkeputusan. Karena kondisi emosi sang
manajer melihat data akuntansi akan memberikan dampak terhadap keputusan yang akan
diambil oleh mereka.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manusia mempunyai berbagai perspektif dalam melihat realitas sosial. Sosiologi


sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat beserta perilakunya perlu dikajilebih
mendalam. Telah kita bahas empat perspektif dalam psikologi sosial.Perspektif perilaku
menyatakan bahwa perilaku sosial kita paling baik dijelaskan melalui perilaku yang secara
langsung dapat diamati dan lingkungan yang menyebabkan perilaku kita berubah.Akuntansi
keprilakuan merupakan cabang akuntansi yan mempelajari hubungan antara perilaku manusia
dengan system akuntansi dan mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap desain,
konstruksi, dan penggunaan system akuntansi yang diterapkan dalam perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu

https://id.scribd.com

https://akuntansikeprilakuan.blogspot.com

You might also like