Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sikap………………………………...........................................................................................4
2.2 Motivasi………………………………………………………………………………………..4
2.3 Persepsi………………………………………………………………………………………..8
2.5 Kepribadian……………………………………………………………………………………9
Kesimpulan..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah AKUNTANSI KEPRILAKUAN
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak, untuk itu melalui kata pengantar ini penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan makalah ini . Dan tidak pula penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah AKUNTANSI KEPRILAKUAN
Sebagai bantuan dan dorongan serta bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima dan menjadi amal sholeh dan diterima Allah sebagai sebuah kebaikan. Semoga makalah
ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan semua pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Konsep keprilakuan dari psikologi dan psikologi social ini adalah bertujuan untuk
memberikan pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dari akuntansi untuk memandang secara
lebih luas terhadap bagian akuntansi yang lebih substansial Menurut Robbins (2003), Ketiga hal
tersebut, yaitu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi kontribusi utama dari ilmu
keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan dan menjelaskan perilaku
manusia, walaupun secara keseluruhan mereka memiliki perspektif yang berbeda mengenai
kondisi manusia. terutama merasa tertarik dengan bagaimana cara individu bertindak. Fokusnya
didasarkan pada tindakan orang-orang ketika mereka bereaksi terhadap stimuli dalam lingkungan
mereka, dan perilaku manusia dijelaskan dalam kaitannya dengan ciri, arah dan motivasi individu.
Keutamaan psikologi didasarkan pada seseorang sebagai suatu organisasi.
1. Sikap/Prilaku
2. Motivasi
3. Persepsi
4. Pembelajaran (learning)
5. Kepribadian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sikap
Sikap adalah suatu hal mengenai kecenderunagn bereaksi baik dengan cara yang
menguntungkan maupun tidak menguntungkan secara konsisten pada orang, objek,
ide/gagasan, atau situasi. Istilah objek sikap digunakan untuk menggabungkan seluruh objek
terhadap seseorang yang mungkin bereaksi. Sikap dipelajari, dibangun dengan baik, dan sulit
untuk diubah. Seseorang belajar tentang/ mendapat sikap dari pengalaman pribadi, orang tua,
teman sebaya, dan kelompok sosial.
Akuntansi keperilakuan harus tahu tentang sikap untuk memahami dan memprediksi
perilaku seseorang. Akuntansi keperilakuan mungkin juga berkepentinagn dalam sikap para
karyawan terhadap sebuah paket kompensasi yang diusulkan, sikap auditor internal terhadap
pengenalan paket perangkat lunak yang baru, dan sikap pelanggan terhadap sebuah perubahan
pengemasan.
a. Komponen Sikap
Yang berhubungan dekat dengan sikap adalah konsep kepercayaan, pendapat, nilai,
dan kebiasaan. Secara luas, kepercayan mungkin didefenisikan sebagai komponen kognitif
atas sikap. Kepercayaan mungkin didasarkan pada dugaan bukti ilmiah, atas prasangka atau
sebaih intuisi.
Opini atau pendapat kadang-kadang didefenisikan sebagai sinonim untuk sikap dan
kepercayaan. Secara umum, opini dipandang sebagai konsep yang lebih sempit dari sikap.
Seperti halnya kepercayaan, pendapat dihubungkan dengan komponen kognitif atas sikap dan
dikaitkan dengan bagaimana seseorang menilai atau mengevaluasi sebuah objek.
Nilai adalah sasaran hidup yang penting dan standar keperilakuan. Nilai adalah dan
perasaan dasar yang mana orang-orang mengorientasikan diri mereka ke arah sasaran yang
lebih tinggi dan mereka membedakan apa yang bermanfaat dan indah dari apa yang jorok dan
tidak sopan. Nilai ini akan mempengaruhi sikap dan perilaku.
Kebiasaan adalah pola yang tanpa disadari, otomatis, dan berulang dari tanggapan
perilaku. (Siegel;1989:29)
c. Fungsi Sikap
Teori stimulus-respon dan penguatan atas perubahan sikap fokus pada bagaimana
seseorang menanggapi stimulus khusus. Penempatan teori lebih menegaskan komponen
stimulus dari pada respon.
Teori konsistensi menyatakan bahwa hubungan antara sikap dan perilakU adalah
seimbang ketika tidak terdapat stress kognitif dalam system.
Teori Ketidaksesuaian adalah sebuah variasi dari teori konsistensi. Teori ini berkaitan
dengan hubungan antara unsure kognitif (informasi, kepercayaan, dan gagasan).
Ketidaksesuaian kognitif terjadi ketika seseorang mempunyai dua kondisi yang bertentangan.
2.2 Motivasi
Motivasi adalah konsep yang penting untuk akuntan perilaku karena efektivitas
organisasi tergantung pada performa orang-orang sebagaimana mereka diharapkan bekerja.
Manajer dan akuntan perilaku harus memotivasi orang-orang ke tingkat performa yang
diharapkan ini agar sasaran organisasi dapat dicapai. Motif adalah faktor tunggal yang
mencetuskan pross motivasi. Sebagai contoh, beberapa orang menginginkan uang, sementara
yang lain menginginkan kekuasaan, ketenaran, atau keamanan. Motif adalah sifat alami
seseorang. Orang dari keluarga yang sejahtera mungkin mencari pekerjaan yang memberikan
rasa pencapaian/prestasi dan harga diri. Orang lain dari keluarga miskin mungkin mencari
pekerjaan yang menawarkan kebebasan dari kekhawatiran keuangan.
2.3 Persepsi
Para manajer dan prilaku akuntansi harus mengembangkan persepsi yang akurat bagi
seseorang yang mereka anggap ideal. Perbedaannya bahwa mereka merasa antara kunci dari
sekelompok orang dapat memberikan sejumlah kesuksesan atau ketidaksuksesan operasi.
Sebagai contoh, sebuah rencana manajer harus mengembangkan persepsi masing-masing
pembimbing, pelanngan utama, kesatuan pekerja, penjualan yang representatif, dan manajer-
manajer lainnya. Rencana manajer harus mampu mengoreksi kekuatan maupun kelemahan dari
setiap pembimbing dalam lingkungan tersebut.
Prilaku para akuntan perlu mengetahui tentang persepsi karena persepsi tersebut mem
bentuk seseorang untuk berkembang ke dalam ide dan sikapnya mempengaruhi prilaku. Jika
dapat mengembangkan potensi karyawan bagi perusahaan dengan promosi dan kompensasi
yang adil, bahwa seseorang yang bergabung dalam perusahaan dan menjadi pekerja yang
memuaskan. Jika aturan yang diberikan tidak adil, maka calon karyawan yang bergabung
bersama perusahaan lainnya atau lebih sedikit dari total pekerja yang produktif. Beberapa
pengaplikasian berdasarkan persepsi yang telah didiskusikan sebelumnya.
Pola pemikiran dan keprilakuan yang orang bawah ke dalam lingkungan kerja mereka
yang merefleksikan pengalaman, persepsi, dan motivasi mereka. Pola keperilakuan ini bias
sehingga tidak optimal terhadap organisasi. Untuk itu perilaku akuntan harus akrab dengan hal
yang bersifat prinsip dengan teori pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses di mana
perilaku yang baru terjadi sebagai hasil motivasi, pengalaman, dan pengulangan pada respon
untuk situasi tertentu. Kombinasi motivasi, pengalaman, dan terjadi pengulangan dalam bentuk
kondisi klasik dan operasional
2.5 Kepribadian
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis dari dalam diri. Yang menentukan
dan merefleksikan bagaimana respon seseorang terhadap lingkungannya. Tidak ada dua orang
yang memiliki persamaan dalam karakter pribadi secara khusus. Aplikasi utama dari teori
kepribadian dalam organisasi merupakan prediksi keperilakuan. Pengujian personalitas dapat
menentukan siapa yang lebih efektif dalam tekanan pekerjaan, siapa yang merespon dengan
baik setiap kritikan, siapa yang pertama kali dipuji sebelum berbicara tentang perilaku yang
tidak diinginkan, siapa yang memiliki kemampuan memimpin, siapa yang senang bekerja
berpartisipasi dalam lingkungan kerja.
Akuntansi berfungsi seperti pedang bermata dua, yaitu tidak hanya dibentuk
olehlingkungan tetapi juga mampu membentuk realitas baru. Hines (1988) menyebutkan
bahwarealitas diciptakan, dibentuk, dan dibatasi manusia berdasarkan persepsi dan
kepentingan masing-masing. Begitu pun akuntansi, dapat membentuk realitas sendiri yang
mampumemengaruhi aspek sosial kemasyarakatan. Sebagai contoh, laporan keuangan selama
ini berfokus pada peningkatan laba. Pandangan ini tidak lepas dari pengaruh lingkungan
yangkapitalistik, laba merupakan representasi dari pemegang saham. Sehingga operasional
perusahaan digunakan untuk tujuan maksimalisasi laba
Dalam salah satu cabang ilmu akuntansi ini, pengambilan keputusan harus melibatkan
bagaimana perilaku seseorang sebagai sebuah pertimbangan. Dengan mempertimbangkan
perilaku manusia tersebut, membuat munculnya aspek sosial dalam bidang ilmu
akuntansi.Ruang lingkup akuntansi yang berkaitan dengan perilaku manusia ini antara lain:
• Mengkaji tentang tingkah dan perilaku manusia terhadap konstruksi, bangunan, dan
pemakan sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam sebuah perusahaan
atauorganisasi. Maksudnya, ruang lingkup akuntansi dapat melihat bagaimana gaya
kepemimpinan dapat mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain dalam
perusahaan atau organisasinya tersebut.
• Mengkaji pengaruh dari adanya sistem informasi akuntansi terhadap segala
tindakanmanusia yang berarti melihat pengaruh sistem akuntansi terhadap kinerja,
produktivitas, kerja sama, hingga pengambilan keputusan.
Bidang ilmu akuntansi keperilakuan ini memberikan manfaat yang sangat besar
bagi para manajer atau pihak manajemen suatu organisasi atau perusahaan dalam
mengambil keputusan.Dalam bidang ilmu ini dapat melihat bagaimana proses pengambilan
keputusanyang dilihat dari sistem akuntansi yang ada. Bidang ilmu ini memiliki kaitan
yang sangat eratterhadap sektor ekonomi. Bidang ilmu ini menjadi ilmu yang paling
dibutuhkan ketika terjadi proses pengambilan keputusan.Manfaat paling besar memang
bisa dirasakan oleh para manajer saat mengambilkeputusan. Karena kondisi emosi sang
manajer melihat data akuntansi akan memberikan dampak terhadap keputusan yang akan
diambil oleh mereka.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
www.academia.edu
https://id.scribd.com
https://akuntansikeprilakuan.blogspot.com