You are on page 1of 22

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI

ELECTRONIC FUEL INJECTION

DI BENGKEL ANITA SURYA MOTOR

DISUSUN OLEH :

RIZKY YUSMARTIN
NISN 0067869021

PROGRAM KEAHLIAN :

TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR)

DINAS PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


SMK AL-ANHAR BAYANG KECAMATAN BAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKERIN

ELECTRONIC FUEL INJECTION

DISUSUN OLEH

RIZKY YUSMARTIN

NISN 0067869021

KETUA PELAKSANAAN PEMBIMBING

DELVY DJUSMAN,S.Pd JUSWARDI

DIKETAHUI OLEH
PLT KEPALA SMK AL ANHAR BAYANG

RIO SUSANTO, S. Pd
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKERIN

ELECTRONIC FUEL INJECTION

DISETUJUI OLEH

PEMIMPIN PENGUSAHA/N/BENGKEL STAFF

DERI YORA KANIK


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
Laporan Praktik Kerja Industri yang berjudul “Electronic Fuel Injection” dapat diselesaikan.
Laporan ini disusun sebagai Persyaratan penyelesaian Praktik Kerja Industry (PRAKERIN).

Adapun Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dimaksud untuk memberikan praktek di


dunia Komputer, serta untuk mengetahui lebih banyak segala demikian diharap nanti siswa
setelah menyelesaikan praktek kerja industri (PRAKERIN) ini sedikit banyak memperoleh
pengalaman tentang dunia Komputer yang akan dihadapi siswa kelak nanti.

Penyusunan Laporan ini melibatkan banyak pihk. Oleh karena itu, ucapan terima kasih
kepada :

1. Bapak Rio Susanto, S. Pd selaku Kepala Sekolah SMK Al Anhar Bayang


2. Buk Delvy Djusman, S. Pd selaku Ketua Prakerin
3. Bapak Hajral Aswat, S.Pd. I selaku pembimbing Prakerin
4. Bapak Juswardi selaku pembimbing prakerin
5. Bapak Deri selaku Pemilik Bengkel
6. Ayah dan Ibu selaku orang Tua yang mendukung
7. Semua pihak yang membantu baik secara langsung maupun serta tidak langsung sehingga
penyusun laporan Prakerin ini dapat diselesaikan

Penulis menyadari bahwa penulis Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari
itu penulis mengharapkan Kritik dan saran bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktek
C. Tujuan Pembuatan Laporan
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdiri Bengkel
B. Struktur Organisasi Bengkel
BAB III PEMBAHASAN
1. Pengertian Electronic Fuel Injection.....................................................................
2. Prinsip Kerja Efi...................................................................................................
3. Komponen-Komponen Dasar Efi.........................................................................
4. Macam Macam Sistem Efi....................................................................................
5. Kelebihan Electronic Fuel Injection.....................................................................
6. Kekurangan Electronic Fuel Injection..................................................................
7. Cara Merawat Electronic Fuel Injection Yang Baik Dan Benar..........................
8. Tujuan Pengaplikasian Sistem Efi........................................................................
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan utama pendidikan Nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam
GBHN, diarahkan pada pengembangan dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
yakni manusia Indonesia (Iptek) dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilaksanakan untuk Program Pendidikan
dan Latihan secara Berkesenian bangun hal ini yang dimaksudkan memiliki kekaitan
yang baik antara dunia Pendidikan dengan dunia Usaha atau dunia Industry dalam
membutuhkan, melengkapi dan saling mendukung proses pencapaian pembangunan
Nasional.
Dengan perkembangan Teknologi dari Waktu ke Waktu telah mengalami banyak
peningkatan. Salah satunya Teknologi Informasi berupa Komunikasii Data dan Suara
dengan adanya Komunikasi Tersebut kita dapat mempermudahkan untuk melaksanakan
berbagai Akses dan Transisi data baik dalam bentuk data maupun suara Baik. Dalam
Nagari maupun Nagari dapat disimpulkan bahwa Komunikasi tersebut memegang peran
penting dalam kehidupan kita terutama untuk berbagai kalangan atau Bisnis.
Kurikulum SMK 2006 yang mengalami Kesempurnaan Spetrum tahun 2013
dalam prinsip – prinsip sebagai berikut
1. Berbasis luas kuat dan mendatar
2. Berbasis Kompetensi
3. Pembelajaran tuntas
4. Berbasis ganda, dilaksanakan di sekolah dan Industry
5. Perbuatan daya suai kemandirian, pengembangan diri tamatan dengan adanya
perkembangan Teknologi.

Dengan demikian lulusan SMK menjadi siap pakai dan siap terrjun dalam dunia kerja
termasuk mengisi lowongan2 pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian pilihanya.
Dalam rangka menghasilkan yang berkualitas (Siap Pakai) sesuai tuntutan di dunia
Industry SMK Indonesia Akan melaksanakan Program yang dilaksanakan setiap tahun,
agar tidak menggangu kegiatan belajar di kelas XII atau tingkat III, maka Prakerin
dilaksanakan pada awal Semestar Genap pada kelas XI atau tingkat II. Dan siswa yang
mengikuti kegiatan ini adalah siswa tingkat II semester II.

B. Tujuan
1. Tujuan Prakerin
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini adalah
a. Untuk memenuhi persyaratan telah menyelesaikan Praktek Kerja Industry
(PRAKERIN).
b. Peserta Diklat mampu mencari Alternatif Pemecahan Masalah Kejuruan sesuai
dengan pengaruh Studinya yang terungkap dalam Laporan tertulis.
c. Memberikan Informasi tentang perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(Iptek) dari dunia Usaha atau Industry

2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari Penulisan Laporan Praktek Kerja Industry (PRAKERIN) ini adalah
a. Untuk mengetahui bagaimana cara mengoperasikan Bearing

C. Manfaat
1. Manfaat Prakerin adapun manfaat magang yang diperoleh setelah Laporan (Prakerin) ini
adalah :
a) Terjalin kerja yang sama SMK dengan instansi tempat Praktek Kerja Industry
(Prakerin)
b) Sebagai Barometer untuk mengukur sejauh mana daya serap Siswa dalam
menerapkan Teori yang diperoleh disekolah.
c) Sebagai bahan Evaluasi di bidang Akademik untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pendidikan
2. Manfaat Penulisan adapun manfaat yang diperoleh setelah penulisan Laporan Prakerin
ini adalah :
a) Diperolehnya ilmu cara mengoperasikan Bearing

D. Metode Pengumpulan Data


Adapun pengumpulan data dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Industry
(Prakerin) ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan mempraktekan
secara langsung terhadap Proses Bearing
b. Interview
Metode Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan Pimpinan/Karyawan Perusahaan yang bersangkutan dalam rangka melengkapi
data yang diperlukan.
c. Studi Kepustakaan dan Internet
Yaitu metode dengan cara membaca, mendownload dan mempelajari literature –
liteatur maupun catatan – catatan kuliah yang menunjang Materi yang ditulis.

BAB II
SEJARAH BENGKEL

A. Sejarah berdirinya Bengkel


Deri Service adalah bengkel mobil yang didirikan oleh Anita Surya Motor
bengkel ini didirikan pada tahun 2002 dan beralamat di jalan Raya Padang Painan, di
Kampung Baru Sago, Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.
Berkat kegigihan beliau bengkel ini maju dan memiliki mekanik yang handal dan
berpengalaman dibidangnya yang bernama Deri. Deri Service menawarkan beberapa
jasa yaitu servis mobil, tune up mesin dan lain lain.

B. Struktur Organisasi Bengkel

Pemilik Bengkel
DERI

Mekanik
YORA

Mekanik
PUTRA

BAB III
PEMBAHASAN

1. Pengertian Electronic Fuel Injection

            Efi adalah sisitem injeksi yang menggunakan elektronis atau sisitem injeksi elektronis.
Sistem ini langkah maju dari sistem karburator yang menggunakan sistem injeksi
mekanis. Eletronic Fuel Injection (EFI) adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan
bakar yang berkembang saat ini pada mesin bensin menggantikan karburator”. Sistem bahan
bakar tipe injeksi merupakan langkah inovasi yang sedang dikembangkan untuk diterapkan pada
sepeda motor. Tipe injeksi sebenarnya sudah mulai diterapkan pada sepeda motor dalam jumlah
terbatas pada tahun 1980-an, dimulai dari sistem injeksi mekanis kemudian berkembang menjadi
sistem injeksi elektronis. Sistem injeksi mekanis disebut juga sistem injeksi kontinyu (K-
Jetronic) karena injektor menyemprotkan secara terus menerus ke setiap saluran masuk (intake
manifold). Sedangkan sistem injeksi elektronis atau yang lebih dikenal dengan Electronic Fuel
Injection (EFI), volume dan waktu penyemprotannya dilakukan secara elektronik. Sistem EFI
kadang disebut juga dengan EGI (Electronic Gasoline Injection), EPI (Electronic Petrol
Injection), PGM-FI (Programmed Fuel Injenction) dan Engine Management. Penggunaan sistem
bahan bakar injeksi pada sepeda motor komersil di Indonesia sudah mulai dikembangkan. Salah
satu contohnya adalah pada salah satu tipe yang di produksi Astra Honda Mesin, yaitu pada
Supra X 125. Istilah sistem EFI pada Honda adalah PGM-FI (Programmed Fuel Injection) atau
sistem bahan bakar yang telah terprogram. Secara umum, penggantian sistem bahan bakar
konvensional ke sistem EFI dimaksudkan agar dapat meningkatkan unjuk kerja dan tenaga mesin
(power) yang lebih baik, akselarasi yang lebih stabil pada setiap putaran mesin, pemakaian bahan
bakar yang ekonomis (iriit), dan menghasilkan kandungan racun (emisi) gas buang yang lebih
sedikit sehingga bisa lebih ramah terhadap lingkungan. Selain itu, kelebihan dari mesin dengan
bahan bakar tipe injeksi ini adalah lebih mudah dihidupkan pada saat lama tidak digunakan, serta
tidak terpengaruh pada temperatur di lingkungannya.  Sistem Electronic Fuel Injection ( EFI)
mulai dikembangkan oleh Toyota sejak tahun 1971, tahap-tahap itu masih bertaraf percobaan.
Baru pada tahun 1981 pertama kali diterapkan pada mesin Toyota Crown. Sebelum itu beberapa
mobil Eropa memang sudah menggunakan cara injeksi bahan bakar. Namun cara yang
digunakan berbeda dengan yang sekarang sangat populer dengan istilah EFI. EFI yang
dikendalikan oleh ECU (Electronic Control Unit) - sangat membutuhkan campur tangan sistem
elektronik. Secara singkat dapat dijelaskan bahwa, di saat kaki pengemudi menekan pedal gas
maka sensor air flow meter, akan mengirimkan sinyal ke EFI-ECU. Setelah data tersebut diolah,
ECU memerintahkan agar injektor mengirimkan sejumlah bahan bakar sesuai banyaknya udara
yang dikirim lewat air flow meter. Air flow meter adalah sebuah peralatan yang terletak pada
tempat dimana dipasangkan "karburator" pada mobil yang menggunakan karburator.
 EFI multiport
Saat ini yang banyak digunakan adalah cara kerja multi port, karena penyemprotan yang
langsung ke intake port. Untuk mendapatkan pembakaran yang paling ideal maka dibutuhkan
pertama campuran bahan bakar dan udara yang homogen dan kedua saat pengapian yang tepat.
Pada mesin mobil yang dilengkapi dengan EFI, bahan bakar dan udara diatur sebaik-baiknya
oleh perangkat elektronik yang dinamakan Electronic Control Unit. Begitu kaki Anda menekan
pedal gas, air flow meter akan mengirimkan sinyal ke ECU. ECU akan mengelolah data
kemudian memerintahkan/mengatur berapa banyak bahan bakar yang perlu disemprotkan ke
depan intake port setiap silinder, dan sudah dalam bentuk kabut serta di langkah isapnya mesin.
Letak injektor yang tepat di depan saluran masuk ke ruang bakar mesin, membuat bahan bakar
dan udara yang sudah bercampur menjadi homogen langsung terisap kedalam ruang bakar.

2. PRINSIP KERJA EFI


            Istilah sistem injeksi bahan bakar (EFI) dapat digambarkan sebagai suatu sistem yang
menyalurkan bahan bakarnya dengan menggunakan pompa pada tekanan tertentu untuk
mencampurnya dengan udara yang masuk ke ruang bakar. Pada sistem EFI dengan mesin
berbahan bakar bensin, pada umumnya proses penginjeksian bahan bakar terjadi di bagian ujung
intake manifold/manifold masuk sebelum inlet valve (katup/klep masuk). Pada saat inlet valve
terbuka, yaitu pada langkah hisap, udara yang masuk ke ruang bakar sudah bercampur dengan
bahan bakar. Secara ideal, sistem EFI harus dapat mensuplai sejumlah bahan bakar yang
disemprotkan agar dapat bercampur dengan udara dalam perbandingan campuran yang tepat
sesuai kondisi putaran dan beban mesin, kondisi suhu kerja mesin dan suhu atmosfir saat itu.
Sistem harus dapat mensuplai jumlah bahan bakar yang bervariasi, agar perubahan kondisi
operasi kerja mesin tersebut dapat dicapai dengan unjuk kerja mesin yang tetap optimal.
Jumlah aliran/massa udara yang masuk ke dalam silinder melalui intake manifold diukur oleh
sensor aliran udara (air flow sensor), kemudian bahan bakar dicampur dengan udara oleh fuel
injector.
 Fuel injector terletak di dalam intake manifold di belakang intake valve. Injector ini
berupa solenoid elektrik yang dioperasikan oleh ECU. Kemudian data –data lain tentang
kondisi mesin akan informasikan ke ECU (Electronic Control Unit).
 ECU menggunakan serangkaian sensor untuk menentukan oksigen intake, outtake
oksigen, tekanan manifold, kecepatan, tegangan, suhu dan posisi throttle untuk
perhitungan yang akurat  jumlah bahan bakar yang dibutuhkan
 ECU akan memberi sinyal ke injector dengan mengubah-ubah injector ground circuit on
dan off bergantian.
 ECU akan mengatur lama pembukaan injektor, sehingga bensin yang masuk ke dalam
pipa saluran masuk (intake manifold) melalui injektor telah terukur jumlahnya. Bensin
dan udara akan bercampur di dalam intake manifold dan masuk ke dalam silinder pada
saat langkah pemasukan. Campuran ideal siap dibakar.
 Idealnya untuk setiap 14,7 gram udara masuk diinjeksikan 1 gram bensin dan disesuaikan
dengan kondisi panas mesin dan udara sekitar serta beban kendaraan. Bensin dengan
tekanan tertentu (2-4 kali tekanan dalam sistem karburator) telah dibangun oleh pompa
bensin elektrik dalam sistem dan siap diinjeksikan melalui injektor elektronik.
3. Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara
garis besar terdapat komponen-komponen berikut.
1. ECU – Electrical Control Unit
Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-
sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi.
2. Fuel Pump
Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.
3. Pressure Regulator
Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).
4. Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan
BBM lebih banyak.
5. Inlet Air Pressure Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara
bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu depan) O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak. Atmospheric Pressure Sensor memberi masukan
ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2
lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
6. Intlet Air Temperature Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin
O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak
7. Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi
membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
8. Camshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang
membutuhkan buka INJECTOR.
9. Throttle Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar
membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.
10. Fuel Injector / Injector
Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke dalam
mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
11. Speed Sensor
Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu
merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.
12. Vehicle-down Sensor   
Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi
mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJECTOR, untuk
keamanan dan keselamatan.                                           
1. Sensor Engine Control Temperature (ECT)
2. Sensor Throttle Position Sensor (TPS)
3. Sensor Air Flow Meter (Sensor Udara Masuk)
4. Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP) 
5. Sensor Sensor Gas Buang   
6. Sensor Putaran
7. Sensor Knoking                                                          
4.MACAM MACAM SISTEM EFI
Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah udara yang dihisap dan untuk megontrol
penginjeksian baan bakar yang sesuai. Besarnya udara yang dihisap siukur langsung dengan
tekanan udara dalam intake manifold (D-EFI sistem) atau dengan airflow meter pada sistem L-
EFI
1) Sistem D-EFI (Manifold Pressure Control Type)
Sistem D-EFI Mengukur Tekanan udara dalam intake manifold dan kemudian melakukan
perhitungan umlah udara yang masuk.Tetapi karena tekanan udara dan jumlah dalam intake
manifold tidak dalam konvensi yang tepat,sistem D-EFI tidak begitu akurat dibandingkan dengan
sistem L-EFI
2) Sistem L-EFI
Dalam Sistem L-EFI, airflow meter langsung mengukur jumlah udara yang mengalir
melalui intake manifold. Airflow meter mengukur jumlah udara dengan sangat akurat, aiatem L-
EFI dapat mengontrol penginjeksian bahan bakar lebih tepat dibandingkan sistem D-EFI.
5.  Kelebihan Electronic Fuel Injection
Beberapa tahun terakhir ini, telah banyak pabrikan kendaraan mengaplikasikan teknologi
injeksi bahan bakar di setiap produknya. Beberapa produsen otomotif memberi namanya macam-
macam dan memberi kesan canggih, namun tetap bersistem kerja injection. Lantas, apa
kelebihan sistem ini jika dibandingkan dengan karburator ?.Teknologi EFI (Electronic Fuel
Injection) sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai teknologi yang terbaru, karena teknologi ini
sudah diterapkan beberapa tahun lalu. Dan EFI sebenarnya baru diterapkan pada kendaraan
keluaran dasawarsa 1990-an. Penggunaan EFI saat itu masih terbatas pada jenis sedan (passenger
car). Baru di akhir 1990-an dan awal 2000, kendaraan tipe minivan seperti Kijang atau SUV ikut
mengadopsi. Pada era sekarang istilah EFI mulai memperoleh saingan: PGM-FI, EPFI, ECFI, T-
DIS, VVT-i, i-VTEC, MIVEC, VANOS, Valvetronic, dan sebagainya.Istilah-istilah itu
kemudian diangkat oleh para pabrikan mobil sebagai salah satu nilai jual produk mereka.
Teknologi EFI sebetulnya erat kaitannya dengan sistem manajemen engine (SME). Engine di
sini bukan dalam arti mesin, terjemahan dari kata machinery, melainkan motor bakar. Di sinilah
bahan bakar minyak (BBM) dicampur dengan udara untuk menghasilkan gaya gerak yang
membuat mobil bisa melaju.SME muncul seiring dengan menipisnya persediaan bahan bakar
minyak sehingga menuntut engine yang semakin efisien tanpa kehilangan kinerja yang
dihasilkannya.Selain itu juga adanya tuntutan untuk memperbaiki kualitas lingkungan hidup,
terutama akibat polusi udara.Oleh karena tuntutan itu, para ahli engine di setiap perusahaan
otomotif dan perusahaan konsultan rekayasa setiap hari berusaha menemukan cara meningkatkan
efisiensi engine yang ada.Untuk mencapai tujuan itu, para pabrikan berlomba-lomba mencari dan
menerapkan banyak teknologi baru. Mulai dari peralatan dan perlengkapan yang digunakan
untuk mendesain engine, pencarian dan penggunaan material baru, terobosan dalam proses
produksi, dan yang terpenting, campur tangan kontrol elektronik dan komputer untuk mengatur
kinerja engine dan peralatan pendukungnya.Engine yang ideal membakar jumlah bahan bakar
sesuai dengan kebutuhan serta menyalakan busi pada saat yang tepat sesuai dengan kondisi
operasi. Dari sini didapatkan efisiensi pemakaian bahan bakar yang optimal pada setiap kondisi
operasi dari engine. Kondisi ini akan menghasilkan emisi gas buang lebih baik.Sebelum muncul
sistem EFI, untuk mencampur bahan bakar dengan udara digunakan karburator. Dalam
karburator ini bahan bakar dikabutkan sebagai akibat dari isapan vakum dari venturi. Proses ini
mirip semprotan obat nyamuk bertipe pompa. Namun, sebagai alat yang murni mekanikal,
karburator punya keterbatasan sehingga hanya efektif pada daerah operasi tertentu. Sehingga
karburator dirancang efektif untuk engine putaran tinggi alias mobil sport. Jadi, tidak cocok
untuk dipasang pada mobil minivan yang lebih mementingkan torsi dan tenaga di putaran bawah
dan menengah.Begitupun dengan sistem pengapian, arus listrik dari ignition coil disalurkan ke
masing-masing busi melalui distributor. Di sini terdapat mekanisme untuk memajukan atau
memundurkan waktu pengapian agar sesuai dengan kondisi engine, yang merupakan gabungan
dari vacuum advancer dan centrifugal advancer. Namun, sebagaimana karburator, sistem
distributor konvensional ini juga punya keterbatasan, karena hanya optimum pada daerah operasi
yang terbatas sesuai dengan karakteristik engine. Mengingat keterbatasan sistem mekanis itu,
para perekayasa berusaha menggabungkan sistem mekanis dengan kontrol elektronik. Gunanya
agar diperoleh fleksibilitas yang lebih dalam daerah operasinya sehingga
menghasilkan engine dengan kinerja optimum dalam daerah operasi yang lebih luas. Lahirlah
apa yang disebut SME tadi.SME kemudian menjadi perlengkapan wajib bagi mobil-mobil
modern. Karena merupakan komponen penting, para pabrikan membungkusnya dalam nama
yang berbeda dari pabrikan lain. Toyota dan Daihatsu memberi nama Electronic Fuel Injection
alias EFI, sedangkan nama Bosch Motro-nic dipakai oleh BMW dan Peugeot.
 Kelebihan Motor injection
1) Campuran udara dan bensin selalu akurat (perbandingan ideal) pada semua tingkat
putaran mesin.
Pada motor injeksi, volume penyemprotan bensin selalu akurat karena dikontrol oleh
ECU sesuai dengan masukan sensor-sensor yang bertebaran di sekujur mesin. Seperti sensor
rpm, jumlah udara masuk, posisi katup gas hingga kondisi cuaca di sekitar mesin. Bahkan pada
kondisi pengendaraan tertentu seperti percepatan, deselerasi dan beban tinggi, ECU mampu
mengontrol perbandingan bensin dan udara tetap ideal. Kondisi ini memberikan keuntungan
tersendiri yaitu mengurangi emisi gas buang dan lebih hemat pemakaian bensin.
2) Hemat bahan bakar
Campuran udara dan bahan bakar di mesin injeksi yang selalu akurat, membuat
penggunana bahan bakar menjadi lebih efisien alias hemat.
3) Tarikan lebih responsif
Pada tipe karburator, antara pengabut bensin (spuyer) dengan silinder jaraknya agak jauh.
Selain itu, perbedaan bobot berat jenis antara bensin dan udara mengakibatkan volume udara
yang masuk tidak imbang dengan jumlah bensin yang dihisap. Sehingga tarikan menjadi kurang
responsif. Sedangkan motor injeksi menempatkan pengabut bensin (injektor) dekat silinder.
Saluran bensin yang menuju injektor bertekanan antara 2,5 s/d 3,0 kg/cm2 lebih tinggi dari
tekanan intake manifold. Berhubung diameter mulut injektor sangat kecil, ketika sinyal listrik
dari ECU mengaktifkan injektor maka bensin yang menyembur berbentuk kabut. Saat katup gas
dibuka, udara dan bensin menghasilkan campuran yang homogen serta perbandingan yang ideal.
Dibantu mutu api yang bagus akan menghasilkan pembakaran sempurna. Hasilnya tarikan lebih
responsif sesuai perubahan katup gas.
4) Mesin mudah dihidupkan tanpa dipengaruhi perubahan kondisi cuaca
Pada temperatur rendah (dingin), menghidupkan mesin berkarburator dibutuhkan
campuran lebih gemuk dengan menarik cuk. Cara manual ini tak lagi diperlukan pada motor
injeksi karena sudah dilengkapi sensor temperatur mesin serta sensor temperatur udara masuk.
Saat menghidupkan mesin (starting) dan kondisi dingin, secara otomatis jumlah semprotan
bensin ditambah. Sehingga mesin mudah dihidupkan dalam kondisi apapun dan tidak
terpengaruh kondisi cuaca.
5) Perawatan mudah
Jika karbu ketika dibersihkan harus dibongkar sehingga membutuhkan waktu lama,
belum lagi resiko karena sering dibongkar sehingga beberapa komponen jadi rentan aus,terutama
skep pelampung. sedang untuk tipe motor yang menggunakan injeksi rentan waktu perawatan
lebih lama, cukup 10-15 ribu kilometer sekali, itu pun cukup di semprotkan injector cleaner.
bahkan jika kualitas bengsin yang digunakan bagus, sebenarnya injeksi tidak perlu diapa-apakan
lagi. karena selain steril,  juga telah dibackup dengan filter halus sebelum masuk ke injector biar
lebih aman.
6) Ramah lingkungan
Di knalpot motor injeksi biasanya di lengkapi catalytics converter (CC), sistem ini akan
merubah zat zat hasil pembakaran yang berbahaya menjadi zat yang lebih ramah ligkungan atau
dengan menggunakan sistem sensor O2.
6.  Kekurangan Electronic Fuel Injection
1) Perawatan Harus di Bengkel Khusus
Karena motor injeksi tidak bisa di utak atik secara sembarangan, maka perawatan atau
perbaikan harus di lakukan pada bengkel resmi.
2) Modifikasi lebih mahal
Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus mengeluarkan dana lebih jika ingin
memodifikasi motor injeksi.
3) Harga sparepart lebih mahal
Sparepart atau sukucadang motor injeksi terbilang cukup mahal. Motor injeksi juga butuh
alternator atau pembangkit listrik lebih besar.
4) Lebih sensitif soal kelistrikan
Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati.
5) Sensitif terhadap kualitas bahan bakar
Karena mulut injektor sangat kecil sehingga sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar.
Oleh karena itu disarankan menggunakan pertamax sebagai bahan bakar motor injeksi. Selain
itu, kerja catalytics converter juga di pengaruhi kadar timbal dalam bahan bakar.

7.  Cara Merawat Electronic Fuel Injection yang Baik dan Benar
 Check selang bahan bakar 
Injektor berfungsi menyemprotkan kabut bahan bakar dengan tekanan tinggi ke
mesin yang takaran dan waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit (ECU).
Selain berperan penting dalam menentukan proses pembakaran di ruang bakar mesin,
peranti ini juga sangat menentukan boros tidaknya konsumsi bahan bakar sebuah motor. 
Namun, ketepatan sistem kerja itu juga tergantung komponen lain, termasuk
selang dan pompa bahan bakar. Bila selang kotor atau bocor, maka kerja injektor tidak
akan maksimal. Oleh karena itu, selang wajib diperiksa setelah motor menempuh jarak
2.000 kilometer. 
 Check pompa bahan bakar 
Bila sepeda motor telah lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka
sebaiknya dilakukan pemeriksaan pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah di
peranti ini cukup mudah.
Caranya, hidupkan mesin motor di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan
di bagian tangki apakah ada suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi, maka
Anda harus membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar. Melalui cara
itu, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 
 Check posisi klep injector 
Meski waktu dan tekanan ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh
pabrikan. Namun, tak jarang posisi klep mengalami perubahan karena berbagai
penyebab. Oleh karena itu, agar kerja injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep
berada posisi yang tepat.
Artinya, tidak terlalu renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu
renggang maka asupan bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila terlalu
rapat. Akibatnya, semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar juga tidak ideal seperti
takaran dari pabrik. Walhasil, proses pembakaran tidak sempurna dan tenaga mesin loyo
atau motor boros bahan bakar. 
 Check busi dan filter udara 
Busi merupakan pemantik api yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang
bakar. Ketepatan pantikan api dari busi dengan semburan bahan bakar yang bercampur
udara di ruang bakar sangat menentukan sempurna tidaknya proses pembakaran. Proses
pembakaran yang tidak sempurna selain menjadikan bahan bakar mubazir, tenaga dari
mesin pun loyo. 
Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub
busi. Begitu pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel
kertas telah sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya. 
Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar
juga terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin sangat
ditentukan oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar 
 Check ECU 
ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran
bahan bakar yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti
ini terganggu maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. 
Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran.
Akibatnya, stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah,
maka kendaraan tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab
kerusakan ECU, di antaranya adalah gangguan kelistrikan karena over supply, voltase
sumber kelistrikan rendah, korsleting akibat terkena air dan lain-lain. 
Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan.
Bila Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik,
sebaiknya dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris
tambahan itu tidak berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU 
 Gunakan bahan bakar yang berkualitas 
Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu
sebaiknya anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan standar
pabrik pembuatnya. 
Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi
yang tidak sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga berakibat
spray quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi kurang
sempurna. 
 Perhatikan kondisi aki 
Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai
bahan bakar ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam
hal ini adalah Aki. 
Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi
anda jika sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai aki
benar benar soak. 
 Check kondisi injector 
Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot
dengan cairan pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi
kurang sempurna. Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi,
pemiliknya kerap melepas filter udara standar atau menggantinya dengan produk
aftermarket. Akibatnya, udara kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu menempel
di dinding-dindingnya. Debu dan kotoran tersebut lama-lama akan mengerak. 
Berikut hal yang harus anda perhatian ketika membersihkan injector: 
 Cairan pembersih injektor dan TB tidak boleh mengandung kadar solven terlampau
tinggi. 
 Saat membersihkan TB, disarankan menggunakan sarung tangan karet untuk menghindari
gaya elektro statik yang dapat mempengaruhi sensor-sensor. 
 Dibutuhkan alat khusus (regulator) yang dapat diatur tekanannya saat menyuntik cairan
pembersih injektor. 
 Servis Injektor dan TB tiap 10.000km 
 Ikut memeriksa bagian saat servis 
Motor injeksi memang dirancang agar perawatnnya lebih mudah, namun disisi lain butuh
ketilitian pada saat pengecheckan per bagian. Oleh karena ketika melakukan service, anda
sebaiknya ikut memeriksa motor anda ketika disservice, sebab ada kalanya mekanik
melakukan kecerobohan. 
 Lakukan service berkala 
Lakukan service rutin setiap 3000 km. Berikut biaya perawatan motor injeksi untuk satu
tahun 
 Tidak memodifikasi lampu 
Lampu yang dimodifikasi tidak sesuai bawaan pabrik akan membuat kerja ECU
bingung dalam pembagian kelistrikan. Gunakan lampu yang sesuai watt dan voltase.
Hindari menambah aksesori lampu pada motor. Karena sistem ECU akan tidak stabil
memerintahkan tegangan dan perpengaruh terhadap kelangsungan ECU 
 Panaskan mesin sebelum digunakan
Hal yang harus selalu dilakukan yakni, sebelum Anda pergi menggunakan motor injeksi,
ada baiknya Anda memanaskan mesinnya terlebih dulu dengan cara menghidupkan mesin
1 sampai 5 menit. 
 Kurangi akselarasi cepat 
Saat mengendarai motor injeksi, ada baiknya Anda tidak menggebernya terlalu cepat atau
melajukan dengan cara melepas selongsongan gas dengan cepat atau lambat. Ini biasanya
akan memperpendek usia mesin motor injeksi Anda. 
 Selalu check tangki bensin 
Hal terakhir yang tidak kalah pentingnya yakni, Anda harus selalu mengecek tangki
bensin. Pastikan tangki bensin tidak pernah kosong, karena motor injeksi dianjurkan agar
tidak mengisi bensin dalam keadaan tangki kosong.
8. TUJUAN  PENGAPLIKASIAN  SISTEM  EFI
Tujuannya adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar (fuel efficiency),
 Kinerja mesin lebih maksimal (optimal engine performance),
  pengendalian/pengoperasian mesin lebih mudah (easy handling),
 Memperpanjang umur/lifetime dan daya tahan mesin (durability),
 Emisi gas buang lebih rendah (low emissions).
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Praktik Kerja Industri merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh seluruh
Siswa/i Smk. Selain melakukan kegiatan Prakerin, penulis banyak mendapat Ilmu
Pengetahuan serta pengalaman kerja di dunia Industri. Selain itu, kegiatan ini juga dapat
menyingkatkan disiplin dan tanggung jawab Siswa/i

B. Saran
Setelah melakukan kegiatan Prakerin, penulis memiliki saran sebagai berikut :
1. Sekolah haruslah memberi penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan
dengan perkembangan Teknologi di dunia kerja. Dengan demikian kami peserta
Praktek Keja Industri dapat mengaplikasikan Ilmu dan kterampilan yang diperoleh
scara maksimal
2. Sebaiknya persiapan sebelum kegiatan Prakerin lebih memantapkan demi mencapai
hasil yang maksimal
3. Pembimbing dan pihak sekolah hendaknya lebih memberikan arahan dengan cara
mengontrol para siswa siswi selama kegiatan Prakerin berlangsung
4. Sebaiknya para pembimbing membuat contoh yang sejelas jelasnya bagaimana cara
pembuatan Laporan Prakerin yang baik dan benar
5. Pihak sekolah haruslah lebih sering memotong siswa yang sedang melakukan
Praktek kerja Industri. Sehingga pihak sekolah bisa mengetahui kondisi siswa
teserbut.

Demikian laporan Praktek kerja Industri ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi
pembaca,Khusunya siswa siswi SMK AL ANHAR BAYANG

You might also like