You are on page 1of 31

LAPORAN

HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PADA PT. FACO GLOBAL ENGINEERING
DENGAN BIDANG :
“Manufaktur”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Uji Kompetensi


Keahlian (UKK) dan Ujian Sekolah (US)
Tahun Pelajaran 2022-2023

Disusun Oleh

Nama Siswa : Muhamad Mukhlis


NIS/NISN :
Kelas : XII TPM A
Kompetensi Keahlian : TEKNIK PERMESINAN

YAYASAN BUDINIAH
SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN (SMK) “BUDINIAH”
KELOMPOK : TEKNOLOGI INDUSTRI
Jl. Golf Jagorawi No.2 Karanggan Rt 01/04, Ds. Puspasari,
Kec. Citeureup, 16810 Kab. Bogor
Telp. (021) 87916478 E-mail : smkbn1ctr@yahoo.co.id

2022
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PADA PT. FACO GLOBAL ENGINEERING

TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI, DAN DISAHKAN


Pada hari : ………………………………………
Tanggal : ………………………………………

Koordinator Prakerin, Pembimbing Sekolah,

Dina Martoni, S.Pd. DEDE SAEPUDAOLAH

Mengetahui,
Kepala SMK BUDINIAH,

Moch. Nanang Mahfudzi, M.Pd.


HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN/INSTANSI/DUDI

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PADA PT. FACO GLOBAL ENGINEERING

TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI, DAN DISAHKAN


Pada hari : ………………………………..
Tanggal : ………………………………..

HRD/Koordinator Prakerin, Pembimbing Prakerin,

DIAR.P RINALDY DHEA D.

Mengetahui,
Pimpinan perusahaan

AGE TRIOBOWO
IDENTITAS PESERTA PKL

Nama : Muhamad Mukhlis


Kelas : XII TPM A
Tempat Tanggal Lahir : Bogor 8 april 2006
Alamat : Kp. Muhara RT 04 RW 08
Kec. Citeureup Kab.Bogor
No Tlp / HP : 085894938967
Nama Orang Tua:
a. Ayah : BAMBANG WAHYUDI
b. Ibu : IDA HOLIDAH

Pas Photo

3x4

iv
IDENTITAS PERUSAHAAN/INSTANSI/DUDI

1. Nama Perusahaan/Instansi : PT. FACO GLOBAL


ENGINEERING
 Alamat Perusahaan/Instansi : Jl.Bantar Jati
No.111,RT007/RW003,Bantar Jati,Kec.Klapanunggal,Kabupaten
Bogor,Jawa Barat 16820
2. Bidang Usaha/Jasa : PEMBUBUTAN
3. Pelaksanaan Prakerin : 1 November 2022 s/d 15 Desember
2022
4. Nama Pimpinan : Age Triobowo
5. Pembimbing Prakerin

Nama : Renaldy Dhea .D


Jabatan : Kepala Mandor

v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan Kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada
junjungan Nabi Muhamad SAW.
Adapun dari kegiatan tersebut saya berusaha untuk menyusun
laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) sebagai kewajiban
dan syarat untuk mengikuti sidang PRAKERIN.
Berkat dukungan dari semua pihak saya selaku penyusun dapat
menyelesaikan proposallaporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) tepat waktu, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani yang rohani dan
dimudahkan dalam segala hal.
2. Kedua Orang Tua Saya yang saya cintai dan saya hormati yang telah
mendukung saya dalam melaksanakan Prakerin dan selalu mendoakan
yang terbaik.
3. Bapak/Ibu Guru yang telah medukung saya dengan sepenuh hati dan saya
sangat berterima kasih kepasa Bapak/Ibu guru yang saya cintai dan saya
hormati.
4. Pembimbing Perusahaan yg telah sabar membimbing saya.
5. Teman-teman satu Team yang telah mengajarkan arti kerja sama dalam
melaksanakan Prakerin.
6. Teman-teman satu kelas yang sudah membantu sampai dengan
tersusunnya laporan Prakerin ini.

Demi kebaikan dan kesempurnaan laporan ini saya selaku penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi kebaikan bersama di
masa yang akan dating.

Citeureup, ………….. 2022


Penulis,

…………………..

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAH SEKOLAH…………………………………………….i

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAN/INSTANSI/DUDI..........................ii

IDENTITAS PESESETA PKL..............................................................................iii

IDENTITAS PERUSAHAAN/INSTANSI/DUDI.................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan........................................................1

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan.....................................................................1

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan...........................................................................2

1.4 Metode Pengumpulan Data............................................................................2

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN.......................................................4

2.1 Sejarah Singkat Perusahaa.............................................................................4

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan.....................................................................6

2.3 Visi dan Misi Perusahaan...............................................................................7

2.3.1 Visi perusahaan yaitu :............................................................................7

2.3.2 Misi perusahaan yaitu :...........................................................................7

BAB III MATERI PRAKTIK KERJA LAPANGAN.............................................8

3.1 Bidang Pekerjaan...........................................................................................8

3.2 Pemasangan Baut...........................................................................................8

3.2.1 Alat Dan Komponen Yang diperlukan.....................................................8

3.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan Dan Pemasangan Unit Lift......15

vii
3.3.1 Pekerjaan Persiapan...............................................................................15

3.4 Metode dan Narasi Alur Pekerjaan..............................................................18

3.4.1 Metode pengerjaan................................................................................18

3.5 Alur Pekerjaan..............................................................................................19

3.5.1 Perhitungan/Statistik.............................................................................19

BAB VI..................................................................................................................20

PENUTUP..............................................................................................................20

4.1 Kesimpulan..................................................................................................20

4.2 Saran Untuk Sekolah Dan Perusahaan.........................................................20

4.2.1 Saran Untuk Sekolah.............................................................................21

4.2.2 Saran Untuk Perusahaan.......................................................................21

LAMPIRAN (Foto copy kegiatan PKL siswa, gambar, absensi, dan nilai dari
jurnal)

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu pelaksanaan
pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilakukan pada kelas XI atau
kelas XII.Untuk menjamin keterlaksanaan program PRAKERIN.
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara
langsung didunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa di sebut dengan PRAKERIN adalah salah
satu bentuk emplementasi
Disamping dunia usaha , Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ) Dapat
memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena
keahlian yang tidak diajarkan di sekolah bisa didapat didunia usaha , sehingga
dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ) dapat meningkatkan mutu
dan relevensi Pendidikan Menengah Atas yang dapat diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia
usaha

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Maksud dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ) yang
diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas
akhir Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN ),Praktik Kerja Lapangan
( PRAKERIN ) juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja
sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, yang tercermin dalam
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila yang bertujuan
meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan ketrampilan agar dapat menumbuhkan
manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas

1
2

Pembangunan Bangsa dan Negara dalam pencapaian perekonomian meningkat


dan kehidupan yang makmur.
Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh
tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk
ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan perdagangan .
Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN )
antara lain :
1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa
untuk memasuki dunia usaha
3. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai
persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang
sesungguhnya
4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
(PRAKERIN).

1.3 Tujuan Pembuatan Laporan


Tujuan pembuatan laporan, sebagai kewajiaban setelah menyelsaikan
PRAKERIN, dan syarat untuk mengikuti sidang PRAKERIN sesuai ketentuan
kurikulum 2013 . Sebagai bukti telah melaksanakan prakerin

1. Untuk melatih kemampuan siswa dalam mengetik laporan


2. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif
3. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan
dari sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin
4. Untuk menyimpulkan peningkatan wawasan dan pengetahuan siswa

1.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan laporan ini Penulis menggunakan metode dan beberapa
tekhnik penulisan dengan maksud agar memudahkan di dalam pengumpulan
3

data,sehingga susunan laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik dan sesuai
situasi kondisi. Adapun metode dan teknik yang di gunakan dalam penyusunan
laporan antara
1. Teknik Penyusunan Observasi
Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui teori yang
kemudian di terapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaa


PT. Faco Global ENGINEERING adalah perusahaan manufaktur dan
fabrikasi yang beralamat di Jl. Raya Bantarjati, Ds. Bantarjati Klapanunggal,
Bogor. Perusahaan ini memeliki inovasi dan kualitas yang tinggi di bidang
industri dimana peduli terhadap lingkungan dan pelayanan ke pelanggan sekitar
Indonesia sekitar pada tahun 1997. Perusahaan ini terdiri dari berbagi produk
diantaranya adalah rubber linning, steel contruction and steel fabrication
pumping unit fabrication. PT.Faco Global ENGINEERING merupakan
perusahaan fabrikasi baja dengan kekuatan industri elektrik, pertambangan dan
gas. Awal berdirinya PT. Faco Global ENGINEERING adalah terdiri dari 2
perusahaan yang bergabung. Perusahaan yang pertama adalah PT. cipta serasi dan
perusahaan kedua adalah PT.sumber karya sentana. Pendiri dari perusahaan ini
adalah Bapak Munarky pada tahun 2004. Perusahaan ini masih memakai nama
CV Cipta serasi,namun pada tahun 2005 perusahaan ini membuat plant.
Yang pertama kemudian pada tahun 2007 mendirikan plant kedua. Pada
tahun 2008 mulai memproduksi Transformer Tank atau Trafo secara kontinu dan
juga berhasil mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2008. Pada tahun 2009,
perusahaan ini membuat plant ketiga yang bertujuan untuk memproduksi pumping
unit. Pada tahun 2010 perusahaan mendirikan plant keempat dan kelima yang
bertujuan untuk memproduksi waste management product pada bulan juni 2011
pihak PT. cipta serasi tapi tetap memakai nama PT. cipta serasi. Tetapi pada akhir
tahun 2011. Perusahaan tersebut merubah nama dan administrasinya menjadi PT.
Faco Global Engineering pada 24 oktober 2011.

4
7

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


Dibawah ini akan dijelaskan Visi, Misi, dan kebijakan secara umum PT.
FACO
GLOBAL ENGINEERING Utama,
2.3.1 Visi perusahaan yaitu:
“Menjadi peusahaan Engineering dan fabrikasi baja Terkemuka dan
mampu Bersaing di pasar Global .”

2.3.2 Misi perusahaan yaitu:


1. Membuat layanan terbaik melalui prestasi yang berkualitas .
2. Peduli terhadap kelestarian lingkungan serta mengutamakan keselamatan
dan keselamatan kerja
3. Ciptakan nilai tambah, kepuasan, dan manfaat terbaik secara terus menerus
terhadap konsumen
4. Menciptakan citra terbaik bagi perusahaan
5. Melakukan pengembangan dan perbaikan system secara berkesinambungan

7
8
BAB III
MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Bidang Pekerjaan


ulir (drat) adalah alur yang melilit pada poros dengan ukuran tertentu.
Fungsi ulir: Mengencangkang benda dengan perubahan gerakan rotary menjadi
linear dan menggerakan suatu benda seperti pada gerak linear ragum
(workspace atau bidang kerja untuk bor duduk) atau pergerakan xyz workspace
cnc. https://te.umtas.ac.id/2017/06/27/reverse-engineering-part-one/#:

Gambar 3.1 drat ulir

3.2.1 Persiapan Dalam Proses drat ulir


Sebelum kita memulai proses pembuatan drat ada beberapa persiapan yang harus
dilakukan agar proses drat dapat berjalan lancar dan aman. Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah

1. Operator bubut
Seorang operator bubut harus sudah siap dan standby diarea kerjanya
sebelum proses kerja dimulai. Paling tidak minimal 10 menit sebelum proses kerja

8
9

Gambar 3.2 Pemasangan Baut

dimulai. Hal ini bertujuan agar sang operator assembling dapat melakukan
persiapan seperti persiapan diri yang meliputi :

a. Kesiapan Fisik
Fisik yang kuat sangat diperlukan oleh seorang operator mesin bubut
dalam menjalankan proses pembubutan ini. Karena pekerjaan membubut
bukanlah pekerjaan ringan dan mudah, namun memerlukan ketahanan fisik
yang baik. Dalam dunia industri seperti di pabrik-pabrik proses pembubutan
biasanya dilakukan dengan posisi berdiri dan tidak jongkok apalagi duduk.
Tetapi ada juga yang bisa dilakukan dengan cara duduk tergantung kondisi
lingkungan kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Namun akan lebih
aman dan nyaman jika dilakukan dengan posisi berdiri. Ketahanan fisik
menjadi nomor satu karena proses kerja yang cukup berat dalam waktu yang
cukup lama yaitu 8 jam per hari untuk kondisi normal. Namun jam kerja bisa
jadi lebih lama tergantung peraturan perusahaan yang mengharuskan untuk
kerja lembur. Untuk itu seorang operator bubut harus mampu menjaga
kesehatan fisiknya agar tetap sehat dan selalu fit saat bekerja. Sebaiknya
sebelum memulai pekerjaan alangkah baiknya untuk melakukan gerakan-
10

gerakan peregangan otot agar tubuh tidak kaku dan cepat lelah. Bisa dengan
melakukan gerakan-gerakan senam atau peregangan pada bagian tangan, kaki,
bahu, pinggang dan kepala karena pada bagian-bagian tersebut sering terjadi
ketegangan otot yang dapat menyebabkan tubuh terasa kaku, pegal-pegal dan
cepat lelah.

b. Kesiapan Mental
Mental yang selalu siap juga diperlukan dan menjadi kunci utama agar
proses membubut dalam sebuah line produksi dapat berjalan dengan baik.
Perlunya kesiapan mental karena saat bekerja merakit komponen menjadi
sebuah unit memerlukan konsentrasi dan tingkat ketelitian yang tinggi agar
hasil yang kita kerjakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Mental
yang baik dengan tingkat konsentrasi yang tinggi sangat membantu dalam
menjalankan tugas pekerjaan ini. Karena ada banyak hal yang harus dilakukan
saat pekerjaan berlangsung seperti mengontrol komponen unit dan memasang
pada bagian yang telah ditentukan tanpa melakukan kesalahan yang dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen. Untuk itulah mental yang selalu siap
diperlukan karena pekerjaan assembling juga membutuhkan konsentrasi yang
tinggi. Sekali anda melamun atau bengong, maka siap-siap anda pasti akan
melakukan kesalahan walaupun cuma sedikit. Dampak yang lebih buruknya
yaitu bisa terjadi kesalahan pemasangan komponen, kerusakan komponen,
kerusakan alat kerja bahkan kecelakaan kerja. Ingat ! UTAMAKAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.

c. Kesiapan Area Kerja


Seorang operator permesinan bubut juga perlu menyiapkan area
kerjanya agar tidak berantakan sehingga akan menyulitkan pekerjaannya
sendiri. Letakkan komponen-komponen dan alat-alat kerja sesuai pada
tempatnya. Jangan biarkan tempat kerja anda berantakan karena akan
berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan diri anda sendiri.
Kerugian perusahaan meliputi kerusakan pada alat dan komponen yang
11

merupakan asset perusahaan yang wajib dijaga bersama. Kerugian bagi diri
sendiri meliputi kehilangan alat kerja yang berdampak langsung pada kerugian
perusahaan dengan hilangnya sesuatu yang menjadi keperluan kerja. Selain itu
juga dapat menimbulkan kerugian waktu karena alat atau komponen yang
hilang atau rusak pasti memerlukan waktu untuk menyiapkannya kembali
sehingga bisa saja proses produksi akan berhenti. Jika proses ditempat kerja
anda berhenti, maka otomatis yang lain akan ikut berhenti karena tidak bisa
melakukan rangkaian kerja yang saling berhubungan. Untuk itu sebisa
mungkin perlakukan tempat kerja anda dengan baik. Cek terlebih dahulu
kesiapan alat dan komponen yang akan digunakan. Sehingga begitu proses
kerja dimulai semuanya sudah siap dan tidak ada kendala yang dapat
merugikan semuanya. Selain itu anda sebagai operator produksi juga wajib
menjaga area kerja anda agar tetap bersih, tertata dan teratur. Untuk itu
sebelum mulai bekerja datanglah lebih awal untuk mempersiapkan area kerja
anda seperti membersihkan area kerja atau menyiapkan apa yang menjadi
kebutuhan pekerjaan anda.

d. Proses pembubutan
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode, dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber seperti tenaga kerja, mesin dan bahan yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan membubut atau pembuatan
merupakan suatu pekerjaan yang diawali dari objek atau komponen yang akan
di kerjakan hingga proses tersebut terbuat secara sempurna. Suatu proses
pembubutan atau membuat suatu drat dapat dilakukan secara manual maupun
otomatis. Contoh proses pembuatan drat ulir antara lain proses pemasangan
benda kerja, di bubut rata, dan di ulir lalu didinginkan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan bentuk yang standar pada setiap hasil produknya. Shop Floor
Shop floor dalam industri manufaktur dapat diartikan merupakan suatu bagian
dalam fasilitas manufaktur dimana di dalamnya melibatkan aktivitas suatu
proses perakitan atau produksi yang dilakukan baik dengan menggunakan
sistem otomatis, pekerja atau dapat dilakukan dengan menggunakan
12

kombinasi keduanya. Shop floor dalam industri manufaktur juga termasuk


melibatkan antara lain unsur peralatan, persediaan dan area penyimpanan.
Sistem Database Database (basis data) merupakan suatu susunan atau
kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan atau
departemen kerja yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dan dengan menggunakan
komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan
pemakainya serta data disimpan sedemikian sehingga penambahan.

3.2.2. Alat Dan Komponen Yang diperlukan


Seperti yang telah disebutkan diatas, kesiapan alat dan komponen kerja
yang diperlukan harus disiapkan terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar line
produksi dapat berjalan lancar dan tidak terhambat karena masalah alat dan
komponen kerja. Pastikan alat-alat kerja yang digunakan dalam kondisi yang
baik dan tidak ada masalah seperti kerusakan alat. Untuk itu diperlukan adanya
pengecekan alat agar dapat mengetahui apakah alat tersebut rusak atau tidak.
Jika terjadi kerusakan segeralah lakukan tindakan pencegahan seperti
memperbaikinya sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar lagi. Bisa juga
dengan membuat 2 komponen untuk cadangannya sehingga ketika ada benda
kerja yang rusak bisa langsung diganti tanpa memerlukan banyak waktu yang
terbuang sia-sia. Sama halnya dengan komponen-komponen yang akan
digunakan dalam proses pembubutan berlangsung. Cek terlebih dahulu jumlah
barang yang akan di buat. Jangan sampai kehabisan stok komponen pada saat
proses produksi berlangsung karena akanberdampak langsung pada kerugian
perusahaan dikarenakan target produksi yang tidak tercapai secara maksimal.
13

Gambar 3.3 drat ulir

Selain melakukan pengecekan jumlah stok komponen, perlu juga


melakukan pengecekan terhadap kondisi komponen yang akan dipasang. Jangan
sampai anda sebagai operator mesin bubut melakukan kesalahan dengan
memasang komponen yang cacat atau rusak. Dampaknya sangatlah besar, bisa
jadi komponen selanjutnya tidak bisa dipasang dan yang lebih buruknya bisa saja
unit yang sudah dibuat tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga akan
menimbulkan kerugian waktu karena harus melakukan perbaikan atau
penggantian komponen yang rusak atau salah pasang.
Mengenai salah pasang komponen, hal ini sering terjadi pada line produksi
pembubutan. Dikarenakan adanya kerusakan terhadap benda kerja, kesalahan
dalam membubut benda kerja dan kesalahan operator saat memasang benda kerja
karena kurangnya pemahaman atau tidak melakukan pengecekan terlebih dahulu
sebelum memasang komponen tersebut. Bisa juga terjadi salah pasang karena
14

operator kurang berkonsentrasi atau banyak pikiran yang tidak berhubungan


dengan pekerjaan namun menjadi beban pikiran pada saat sedang bekerja. Untuk
itu perlu menyiapkan mental agar tidak terjadi kesalahan yang disebabkan oleh
human eror.

Gambar 3.4 Ball Screew

3.2.3 Proses pembubutan


Setelah melakukan persiapan sebelum memulai proses pembubutan,
maka proses pembubutan pun dapat dimulai. Lakukan dengan hati-hati dan
penuh ketelitian serta tanggung jawab terhadap semua pekerjaan anda.
Usahakan pekerjaan yang anda lakukan sudah sesuai dengan standar kerja yang
telah ditentukan. Baca terlebih dahulu SOP (Standard Operational Procedure)
yang berlaku di area kerja anda sesuai dengan job yang anda kerjakan.
15

Perhatikan poin-poin penting apa saja yang harus sesuai standar SOP. Patuhi
SOP pada job anda karena itu adalah sebagai pedoman anda dalam melakukan
pekerjaan apakah sudah sesuai atau belum.

Gambar 3.5 ulir

3.3 Metode Proses pembuatan drat ulir

Langkah-langkah :
1. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukuran yang Anda butuhkan. Pastikan
diameter benda kerja ini sesuai dengan ukuran mur pasangannya. Anda bisa
memotong besi tersebut memakai mesin khusus atau gergaji besi.
16

2. Tentukanlah posisi roda gigi pada mesin bubut sesuai dengan kisar, pitch, atau gang
dari ulir yang bakal dibuat. Sebagai pedoman, Anda perlu memperhatikan tabel pada
mesin bubut, khususnya bila terpaksa harus mengganti roda giginya. Periksa pula
posisi gear dan semua tuas pengaturannya sudah sesuai aturan.
3. Siapkan bagian pahat bubut permukaan ulirnya. Jika kondisi ujung pahat ini agak
tumpul, Anda wajib mengasahnya terlebih dahulu. Pastikan bentuknya sesuai
dengan jenis drat yang ingin dibuat. Ulir metrik mempunyai sudut kemiringan 60
derajat dan ulir withworth sekitar 55 derajat. Jika dibutuhkan, Anda bisa memakai
plat penyetel pahat. Kemudian pasanglah pahat bubut tadi dengan posisi sejajar
kepala lepas/senter.
4. Setelah itu, atur putaran spindle di kecepatan yang sesuai dengan kondisi benda
kerja. Rata-rata kecepatannya yaitu 100 rpm. Pasanglah benda kerja yang telah
dipotong tadi pada dudukannya di mesin bubut. Kerjakan proses pembubutan secara
rata pada benda kerja ini untuk membuat bentuk dan ukuran diameter luarnya sesuai
perencanaan.
5. Mulailah dengan menyalakan mesin bubut serta menekan tuas otomatis drat untuk
melakukan “proses pemakanan” benda kerja. Selama proses ini berlangsung jangan
pernah melepaskan tuas tadi sebelum pembuatan drat selesai. Kerjakan proses ini
hingga ulir terbentuk sempurna pada permukaan benda kerja. Jika Anda terpaksa
harus melepasnya misal untuk memperbaiki pahat, Anda harus menyetel kembali
mesin tersebut.

3.3.1 SHIPMENT

Pembuatan drat ulir akan selesai maximal 5 hari sampai produk yang di
inginkan selesai lalu di beri ke mandor untuk di proses ke tahap berikutnya.

3.3.2 UNIT ONSITE.

Proses pembuatan matrial dan Pengadaan bahan matrial

1. Proses pemasangan matrial ke dalam mesin yang akan di buat


2. Ada beberapa cara pembuatan baut ulir/mur, yaitu sebagai berikut:
17

3. Perakitan Manual, yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan


secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan
yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
4. Perakitan otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan system
otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan
elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
5. Jenis perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya dengan satu
jenis.
6. Jenis perakitan produk seri, adalah jika perakitan dilakukan dalam jumlah
massal dalam bentuk dan ukuran yang sama.

Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir yang salah
satu dari sisinya mempunyai kepala baut[dengan standar umum berbentuk segi
enam] dan ujung lainnya di pasangkan mur atau pengunci untuk mengunci baut
tersebut.

Dalam kebanyakan kasus, jalur perakitan manufaktur adalah sistem


semi-otomatis yang melaluinya produk bergerak. Di setiap stasiun di sepanjang
jalur perakitan beberapa bagian dari
proses produksi berlangsung. Para
pekerja dan mesin yang digunakan
untuk memproduksi item itu diam
di sepanjang jalur dan produk
bergerak melalui siklus, dari awal
hingga selesai.

Gambar 3.6
Proses pembuatan baut ulir ini bisa lebih mudah jika bahan matrial nya
tidak sulit di buat. Semua itu tergantung pada jenis matrialnya yang akan di buat.
Mendapatkan produk yang terlihat dan berfungsi seperti yang dirancang,
tergantung pada proses itu di buat.

Metode dan Narasi Alur Pekerjaan


18

3.4.1 Metode pengerjaan


Sebelum melakukan pengerjaan jangan lupa memakai alat pelindung diri
seperti helm , sepatu sefty , sarung tangan dan kacamata.

Pertama awal mula pengadaan bahan material masuk proses produksi lalu
di cutting [Pemotongan] lalu di punch 1 dan 2 setelah itu di Trimming
[Pembentukan kepala baut] lalu proses Rolling [proses pembuatan ulir baut] Heat
Treatment proses pembakaran lalu di marking platting dan yang terakhir infeksi
standar mutu dan packing lalu pengecekan dimensi ukuran,pengecekan
ukuran[HRC] pengecekan Tensile strenght dan pengecekan platting.

Gambar 3.7 Sprocket


Ada beberapa kesalahan dalam pembuatan drat ulir
1. Pembubutan yang gagal dalam membuat drat
2. Material yang mudah rusak atau hancur
3. Tabrakan antara pahat dan benda kerja
19

3.5 Alur Pekerjaan

MENYEDIAKAN PROSES PROSES

BAHAN CATTING PENGERJAAN

MATERUAA

PACKING

3.5.1 Perhitungan / Statistik


Pembuatan drat ulir dalam 1 hari 200 pcs jadi dalam 1 minggu bisa
dapat menyelesaikan 1.400 pcs

1 hari 1 minggu

200 pcs 1.400 pcs

Table 3.1 Data Statistik


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah Saya melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang di
tugaskan di PT FACO GLOBAL ENGINEERING Tbk. Saya menarik kesimpulan
sehingga Saya dapat membandingkan antara kompetensi/keterampilan dengan
jenis pekerjaan di tempat saya praktek. Sehingga Saya dapat mengetahui secara
langsung kegiatan dari pelaksanaan Praktek Kerja Industri Lapangan yang ada di
PT. FACO GOBAL ENGINEERING Tbk, dan produk–produk serta Dokumen
kantor yang ada di PT. FACO GOBAL Tbk. Kegiatan Lapangan dapat
memberikan bekal untuk siswa–siwa ketika berada diluar, karena semua
keterampilan yang Saya peroleh di bangku sekolah dapat Saya terapkan di tempat
dimana Saya melaksanakan Praktek Kerja Industri Lapangan yaitu di PT. FACO
GLOBAL ENGINEERING

4.2 Saran Untuk Sekolah dan Perusahaan


Setelah Saya melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri Lapangan
yang di tugaskan di PT.FACO GLOBAL ENGINEERING. Saya menarik
kesimpulan sehingga Saya dapat membandingkan antara kompetensi/keterampilan
dengan jenis pekerjaan di tempat saya praktek. Sehingga Saya dapat mengetahui
secara langsung kegiatan daripelaksanaan Praktek Kerja Industri Lapangan yang
ada di PT.FACO GLOBAL ENGINEERING, dan produk–produk serta Dokumen
kantor yang ada di PT.FACO GLOBAL ENGINEERING. Kegiatan Lapangan
dapat memberikan bekal untuk siswa–siwa ketika berada diluar, karena semua
keterampilan yang Saya peroleh di bangku sekolah dapat Saya terapkan di tempat
dimana Saya melaksanakan Praktek Kerja Industri Lapanganyaitu di PT. FACO
GLOBAL ENGINEERING.

19
20

4.2.1 Saran Untuk Sekolah


Saya mengharapkan untuk lebih meningkatkan kualitas lembaga
dan juga kedisiplinan terhadap siswa, kemudian sarana pendidikan agar
lebih dilengkapi karena sarana yang ada sedikitnya sangat mempengaruhi
bagi siswa untuk lebih semangat dalam belajar.

4.2.2 Saran Untuk Perusahaan


Bagi seluruh karyawan dan karyawati, Saya berharap untuk lebih
meningkatkan motivasi dalam bekerja dan lebih giat serta tepat waktu
dalam melaksanakan tugas.
1. Untuk perusahaan pelayanannya supaya lebih baik lagi kepada
customer.
2. Saling menjagakekompakan antara karyawan.
3. Lebih giat lagi dalam mempromosikan produk–produknya.
4. Memperhatikan kenyamanan lingkungan & keselamatan perusahaan.
21

DAFTAR PUSTAKA

xyz workspace cnc. https://te.umtas.ac.id/2017/06/27/reverse-engineering-


part-one/#:

https://teknikjaya.co.id/proses-pembuatan-baut/
LAMPIRAN

You might also like