Professional Documents
Culture Documents
HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
PADA PT. FACO GLOBAL ENGINEERING
DENGAN BIDANG :
“Manufaktur”
Disusun Oleh
YAYASAN BUDINIAH
SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN (SMK) “BUDINIAH”
KELOMPOK : TEKNOLOGI INDUSTRI
Jl. Golf Jagorawi No.2 Karanggan Rt 01/04, Ds. Puspasari,
Kec. Citeureup, 16810 Kab. Bogor
Telp. (021) 87916478 E-mail : smkbn1ctr@yahoo.co.id
2022
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
Mengetahui,
Kepala SMK BUDINIAH,
Mengetahui,
Pimpinan perusahaan
AGE TRIOBOWO
IDENTITAS PESERTA PKL
Pas Photo
3x4
iv
IDENTITAS PERUSAHAAN/INSTANSI/DUDI
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan Kepada Allah SWT, atas nikmat yang telah
diberikan kepada kita semua. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada
junjungan Nabi Muhamad SAW.
Adapun dari kegiatan tersebut saya berusaha untuk menyusun
laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) sebagai kewajiban
dan syarat untuk mengikuti sidang PRAKERIN.
Berkat dukungan dari semua pihak saya selaku penyusun dapat
menyelesaikan proposallaporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) tepat waktu, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani yang rohani dan
dimudahkan dalam segala hal.
2. Kedua Orang Tua Saya yang saya cintai dan saya hormati yang telah
mendukung saya dalam melaksanakan Prakerin dan selalu mendoakan
yang terbaik.
3. Bapak/Ibu Guru yang telah medukung saya dengan sepenuh hati dan saya
sangat berterima kasih kepasa Bapak/Ibu guru yang saya cintai dan saya
hormati.
4. Pembimbing Perusahaan yg telah sabar membimbing saya.
5. Teman-teman satu Team yang telah mengajarkan arti kerja sama dalam
melaksanakan Prakerin.
6. Teman-teman satu kelas yang sudah membantu sampai dengan
tersusunnya laporan Prakerin ini.
Demi kebaikan dan kesempurnaan laporan ini saya selaku penulis sangat
mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi kebaikan bersama di
masa yang akan dating.
…………………..
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
IDENTITAS PERUSAHAAN/INSTANSI/DUDI.................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
vii
3.3.1 Pekerjaan Persiapan...............................................................................15
3.5.1 Perhitungan/Statistik.............................................................................19
BAB VI..................................................................................................................20
PENUTUP..............................................................................................................20
4.1 Kesimpulan..................................................................................................20
LAMPIRAN (Foto copy kegiatan PKL siswa, gambar, absensi, dan nilai dari
jurnal)
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
data,sehingga susunan laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik dan sesuai
situasi kondisi. Adapun metode dan teknik yang di gunakan dalam penyusunan
laporan antara
1. Teknik Penyusunan Observasi
Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui teori yang
kemudian di terapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
4
7
7
8
BAB III
MATERI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
1. Operator bubut
Seorang operator bubut harus sudah siap dan standby diarea kerjanya
sebelum proses kerja dimulai. Paling tidak minimal 10 menit sebelum proses kerja
8
9
dimulai. Hal ini bertujuan agar sang operator assembling dapat melakukan
persiapan seperti persiapan diri yang meliputi :
a. Kesiapan Fisik
Fisik yang kuat sangat diperlukan oleh seorang operator mesin bubut
dalam menjalankan proses pembubutan ini. Karena pekerjaan membubut
bukanlah pekerjaan ringan dan mudah, namun memerlukan ketahanan fisik
yang baik. Dalam dunia industri seperti di pabrik-pabrik proses pembubutan
biasanya dilakukan dengan posisi berdiri dan tidak jongkok apalagi duduk.
Tetapi ada juga yang bisa dilakukan dengan cara duduk tergantung kondisi
lingkungan kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan. Namun akan lebih
aman dan nyaman jika dilakukan dengan posisi berdiri. Ketahanan fisik
menjadi nomor satu karena proses kerja yang cukup berat dalam waktu yang
cukup lama yaitu 8 jam per hari untuk kondisi normal. Namun jam kerja bisa
jadi lebih lama tergantung peraturan perusahaan yang mengharuskan untuk
kerja lembur. Untuk itu seorang operator bubut harus mampu menjaga
kesehatan fisiknya agar tetap sehat dan selalu fit saat bekerja. Sebaiknya
sebelum memulai pekerjaan alangkah baiknya untuk melakukan gerakan-
10
gerakan peregangan otot agar tubuh tidak kaku dan cepat lelah. Bisa dengan
melakukan gerakan-gerakan senam atau peregangan pada bagian tangan, kaki,
bahu, pinggang dan kepala karena pada bagian-bagian tersebut sering terjadi
ketegangan otot yang dapat menyebabkan tubuh terasa kaku, pegal-pegal dan
cepat lelah.
b. Kesiapan Mental
Mental yang selalu siap juga diperlukan dan menjadi kunci utama agar
proses membubut dalam sebuah line produksi dapat berjalan dengan baik.
Perlunya kesiapan mental karena saat bekerja merakit komponen menjadi
sebuah unit memerlukan konsentrasi dan tingkat ketelitian yang tinggi agar
hasil yang kita kerjakan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Mental
yang baik dengan tingkat konsentrasi yang tinggi sangat membantu dalam
menjalankan tugas pekerjaan ini. Karena ada banyak hal yang harus dilakukan
saat pekerjaan berlangsung seperti mengontrol komponen unit dan memasang
pada bagian yang telah ditentukan tanpa melakukan kesalahan yang dapat
menyebabkan kerusakan pada komponen. Untuk itulah mental yang selalu siap
diperlukan karena pekerjaan assembling juga membutuhkan konsentrasi yang
tinggi. Sekali anda melamun atau bengong, maka siap-siap anda pasti akan
melakukan kesalahan walaupun cuma sedikit. Dampak yang lebih buruknya
yaitu bisa terjadi kesalahan pemasangan komponen, kerusakan komponen,
kerusakan alat kerja bahkan kecelakaan kerja. Ingat ! UTAMAKAN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.
merupakan asset perusahaan yang wajib dijaga bersama. Kerugian bagi diri
sendiri meliputi kehilangan alat kerja yang berdampak langsung pada kerugian
perusahaan dengan hilangnya sesuatu yang menjadi keperluan kerja. Selain itu
juga dapat menimbulkan kerugian waktu karena alat atau komponen yang
hilang atau rusak pasti memerlukan waktu untuk menyiapkannya kembali
sehingga bisa saja proses produksi akan berhenti. Jika proses ditempat kerja
anda berhenti, maka otomatis yang lain akan ikut berhenti karena tidak bisa
melakukan rangkaian kerja yang saling berhubungan. Untuk itu sebisa
mungkin perlakukan tempat kerja anda dengan baik. Cek terlebih dahulu
kesiapan alat dan komponen yang akan digunakan. Sehingga begitu proses
kerja dimulai semuanya sudah siap dan tidak ada kendala yang dapat
merugikan semuanya. Selain itu anda sebagai operator produksi juga wajib
menjaga area kerja anda agar tetap bersih, tertata dan teratur. Untuk itu
sebelum mulai bekerja datanglah lebih awal untuk mempersiapkan area kerja
anda seperti membersihkan area kerja atau menyiapkan apa yang menjadi
kebutuhan pekerjaan anda.
d. Proses pembubutan
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode, dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber seperti tenaga kerja, mesin dan bahan yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Sedangkan membubut atau pembuatan
merupakan suatu pekerjaan yang diawali dari objek atau komponen yang akan
di kerjakan hingga proses tersebut terbuat secara sempurna. Suatu proses
pembubutan atau membuat suatu drat dapat dilakukan secara manual maupun
otomatis. Contoh proses pembuatan drat ulir antara lain proses pemasangan
benda kerja, di bubut rata, dan di ulir lalu didinginkan. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan bentuk yang standar pada setiap hasil produknya. Shop Floor
Shop floor dalam industri manufaktur dapat diartikan merupakan suatu bagian
dalam fasilitas manufaktur dimana di dalamnya melibatkan aktivitas suatu
proses perakitan atau produksi yang dilakukan baik dengan menggunakan
sistem otomatis, pekerja atau dapat dilakukan dengan menggunakan
12
Perhatikan poin-poin penting apa saja yang harus sesuai standar SOP. Patuhi
SOP pada job anda karena itu adalah sebagai pedoman anda dalam melakukan
pekerjaan apakah sudah sesuai atau belum.
Langkah-langkah :
1. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukuran yang Anda butuhkan. Pastikan
diameter benda kerja ini sesuai dengan ukuran mur pasangannya. Anda bisa
memotong besi tersebut memakai mesin khusus atau gergaji besi.
16
2. Tentukanlah posisi roda gigi pada mesin bubut sesuai dengan kisar, pitch, atau gang
dari ulir yang bakal dibuat. Sebagai pedoman, Anda perlu memperhatikan tabel pada
mesin bubut, khususnya bila terpaksa harus mengganti roda giginya. Periksa pula
posisi gear dan semua tuas pengaturannya sudah sesuai aturan.
3. Siapkan bagian pahat bubut permukaan ulirnya. Jika kondisi ujung pahat ini agak
tumpul, Anda wajib mengasahnya terlebih dahulu. Pastikan bentuknya sesuai
dengan jenis drat yang ingin dibuat. Ulir metrik mempunyai sudut kemiringan 60
derajat dan ulir withworth sekitar 55 derajat. Jika dibutuhkan, Anda bisa memakai
plat penyetel pahat. Kemudian pasanglah pahat bubut tadi dengan posisi sejajar
kepala lepas/senter.
4. Setelah itu, atur putaran spindle di kecepatan yang sesuai dengan kondisi benda
kerja. Rata-rata kecepatannya yaitu 100 rpm. Pasanglah benda kerja yang telah
dipotong tadi pada dudukannya di mesin bubut. Kerjakan proses pembubutan secara
rata pada benda kerja ini untuk membuat bentuk dan ukuran diameter luarnya sesuai
perencanaan.
5. Mulailah dengan menyalakan mesin bubut serta menekan tuas otomatis drat untuk
melakukan “proses pemakanan” benda kerja. Selama proses ini berlangsung jangan
pernah melepaskan tuas tadi sebelum pembuatan drat selesai. Kerjakan proses ini
hingga ulir terbentuk sempurna pada permukaan benda kerja. Jika Anda terpaksa
harus melepasnya misal untuk memperbaiki pahat, Anda harus menyetel kembali
mesin tersebut.
3.3.1 SHIPMENT
Pembuatan drat ulir akan selesai maximal 5 hari sampai produk yang di
inginkan selesai lalu di beri ke mandor untuk di proses ke tahap berikutnya.
Baut adalah alat sambung dengan batang bulat dan berulir yang salah
satu dari sisinya mempunyai kepala baut[dengan standar umum berbentuk segi
enam] dan ujung lainnya di pasangkan mur atau pengunci untuk mengunci baut
tersebut.
Gambar 3.6
Proses pembuatan baut ulir ini bisa lebih mudah jika bahan matrial nya
tidak sulit di buat. Semua itu tergantung pada jenis matrialnya yang akan di buat.
Mendapatkan produk yang terlihat dan berfungsi seperti yang dirancang,
tergantung pada proses itu di buat.
Pertama awal mula pengadaan bahan material masuk proses produksi lalu
di cutting [Pemotongan] lalu di punch 1 dan 2 setelah itu di Trimming
[Pembentukan kepala baut] lalu proses Rolling [proses pembuatan ulir baut] Heat
Treatment proses pembakaran lalu di marking platting dan yang terakhir infeksi
standar mutu dan packing lalu pengecekan dimensi ukuran,pengecekan
ukuran[HRC] pengecekan Tensile strenght dan pengecekan platting.
MATERUAA
PACKING
1 hari 1 minggu
4.1 Kesimpulan
Setelah Saya melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang di
tugaskan di PT FACO GLOBAL ENGINEERING Tbk. Saya menarik kesimpulan
sehingga Saya dapat membandingkan antara kompetensi/keterampilan dengan
jenis pekerjaan di tempat saya praktek. Sehingga Saya dapat mengetahui secara
langsung kegiatan dari pelaksanaan Praktek Kerja Industri Lapangan yang ada di
PT. FACO GOBAL ENGINEERING Tbk, dan produk–produk serta Dokumen
kantor yang ada di PT. FACO GOBAL Tbk. Kegiatan Lapangan dapat
memberikan bekal untuk siswa–siwa ketika berada diluar, karena semua
keterampilan yang Saya peroleh di bangku sekolah dapat Saya terapkan di tempat
dimana Saya melaksanakan Praktek Kerja Industri Lapangan yaitu di PT. FACO
GLOBAL ENGINEERING
19
20
DAFTAR PUSTAKA
https://teknikjaya.co.id/proses-pembuatan-baut/
LAMPIRAN