You are on page 1of 15

PENGERTIAN IBADAH DAN KEDUDUKANNYA DALAM

ISLAM

MAKALAH

FIQIH IBADAH

Dosen Pengampu :

Drs.H. Ruswanto,M.Ag

Disusun Oleh:

1. Elvina Fatimatuz Zahra ( 2211010281 )


2. Dandi kurniawan ( 2211010268 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

RADEN INTAN LAMPUNG

1443 H/ 2022 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami bersyukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahma dan

Hidayah – Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktu yang

ditentukan tentukan.Penulisan makalah ini dibuat sebagai media pembelajaran

dalam rangka memenuhi Mata kuliah Fiqih ibadah.

Kami mengucapkan banyak trimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan motivasi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini .Demikian

makalah ini saya buat dan semoga dapatb bermanfaat bagi pembaca pada umumnya

dan bagi kami khususnya .Amin saya juga bertrima kasih kepada bapak

Drs.H.Ruswanto,M.Ag.selaku Dosen mata kuliah Fiqih yang telah memberikan tugas

ini kepada kami.sehingga kami dapat mengkaji dan memberikan persepektif tentang

‘ ’ FIQIH IBADAH’ ’

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawsan pengetahuan kita tentang “ FIQIH IBADAH ” .Semoga makalah ini bisa

dengan mudah dipahami oleh pembaca dan dapat memberikan kontribusi

positif.Sebelumnya saya mohon maaf apabil terjadi kesalahan yang kurang

berkenan.Kami menyadari dalam menyelesaikan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan,untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung,08 September 2022

Kelompok 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .

DAFTAR ISI… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

BAB 1 PENDAHULUAN… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

A. Latar belakang… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ..

B. Rumusan Masalah… … … … … … … … … … … … … … … … … … …

C. Tujuan masalah… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .

BAB 2 PEMBAHASAN … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ...

A. Pengertian ibadah… … … … … … … … … … … … … … … … … … … ..

B. Kedudukan ibadah… … … … … … … … … … … … … … … … … … ....

C. Hukum pelaksanaan ibadah… … … … … … … … … … … … … … …


BAB 3 PENUTUP… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …

A. Kesimpulan … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ...

B. Saran… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ..

DAFTAR PUSTAKA… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … ...

BAB 2

PEMBAHASAN

A. IBADAH

KONSEP FIQIH

Menurut bahasa Fiqih berasal dari kata Faqiha-Yafqahu-Fiqihan yang

berarti mengerti atau paham berarti juga paham yang mendalam.Konsep fiqih

adalah hokum yang bersumber dari syariat islam yang berkaitan dengan

penghambaan diri kepada Allah SWT.Jadi fiqih adalah ilmu untuk mengetahui
hukum Allah yang berhubungan dengan segala amaliah mukalaf yang

wajib,sunah,mubah,makruh atau haram.Yang di gali dari dalil-dalil yang jelas.

FIQIH IBADAH

Ibadah bersal dari bahasa arab yaitu,ya`budu-abada-abidun berarti

budak.Tujuan ibadah adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan

akhirat.Syarat di terimanyaibadah adalah ikhlas niatnya benar bukan karna di

puji dan di syariaatkan mengikuti cara yang bener.

Definisi Ibadah

Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk.

Sedangkan menurut syara’ (terminologi), ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi

makna dan maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah:

Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya

melalui lisan para Rasul-Nya.

Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan

tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang

paling tinggi.

Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan

diridhai Allah Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang
zhahir maupun yang bathin. Yang ketiga ini adalah definisi yang paling

lengkap.

Ibadah terbagi menjadi ibadah hati, lisan, dan anggota badan. Rasa khauf

(takut), raja’ (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal (ketergantungan), raghbah

(senang), dan rahbah (takut) adalah ibadah qalbiyah (yang berkaitan dengan hati).

Sedangkan tasbih, tahlil, takbir, tahmid dan syukur dengan lisan dan hati adalah

ibadah lisaniyah qalbiyah (lisan dan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji, dan jihad

adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak lagi

macam-macam ibadah yang berkaitan dengan amalan hati, lisan dan badan.

Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah berfirman:

Yang Artinya

Allah Azza wa Jalla memberitahukan bahwa hikmah penciptaan jin dan

manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla.

Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah mereka, akan tetapi merekalah yang

membutuhkan-Nya, karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka barangsiapa


yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah sombong. Siapa yang beribadah

kepada-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’ atkan-Nya, maka ia adalah

mubtadi’ (pelaku bid’ ah). Dan barangsiapa yang beribadah kepada-Nya hanya

dengan apa yang disyari’ atkan-Nya, maka ia adalah mukmin muwahhid (yang

mengesakan Allah).

B. KEDUDUKAN IBADAH DALAM ISLAM

Sementara itu ibadah secara bahasa ada tiga makna; (1) ta’ at (‫( ;)اﻟﻄﺎﻋﺔ‬2)

tunduk ( ‫( ;)اﻟﺨﻀﻮع‬3) hina (‫ل‬


ّ ‫ ;)اﻟﺬ‬dan ( ‫ﺴﻚ‬
ّ ‫ )اﻟﺘﻨ‬pengabdian. Jadi ibadah itu merupakan

bentuk ketaatan, ketundukan, dan pengabdian kepada Allah.

Adapun pendapat lain mengenai ibadah adalah:

‫اﻟﺘﻘﺮب أﻟﻰ اﻟﻠﻪ ﺑﺎﻣﺘﺜﺎل أواﻣﺮه واﺟﺘﻨﺎ ب ﻧﻮاﻫﻴﻪ واﻟﻌﻤﻞ ﺑﻤﺎ أذن ﺑﻪ اﻟﺸﺎ رع وﻫﻲ ﻋﺎﻣﺔ وﺧﺎﺻﺔ‬

Ibadah dalam arti umum adalah segala perbuatan orang Islam yang halal yang

dilaksanakan dengan niat ibadah. Sedangkan ibadah dalam arti yang khusus adalah

perbuatan ibadah yang dilaksanakan dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh
Rasulullah Saw. Ibadah dalam arti yang khusus ini meliputi Thaharah, Shalat, Zakat,

Shaum, Hajji, Kurban, Aqiqah Nadzar dan Kifarat.

Dari dua pengertian tersebut jika digabungkan, maka Fiqih Ibadah adalah ilmu

yang menerangkan tentang dasar-dasar hukum-hukum syar’ i khususnya dalam

ibadah khas seperti meliputi thaharah, shalat, zakat, shaum, hajji, kurban, aqiqah dan

sebagainya yang kesemuanya itu ditujukan sebagai rasa bentuk ketundukan dan

harapan untuk mecapai ridla Allah.

C. HUKUM PELAKSAAN IBADAH

Dasar hukum semua bentuk ibadah kepada Allah adalah Al-Qur’ an dan

As-Sunnah karena semua sahabat dan dan para pengikutnya , para ulama dan

semua umat Islam sepakat bahwa ibadah yang berhubungan langsung dengan

Allah harus didasarkan pada nash al-qur’ an dan as-sunnah. Tidak ada bentuk

ibadah yang didasarkan pada dalil akal karena akal cenderung subjectif dan

dipengaruhi oleh hawa nafsu, kecuali dalam ibadah yang bersifat substantive yang

berkaitan dengan hubungan manusia .Misalnya perintah berzakat adalah ibadah

yang telah ditetapkan landasan hukumnya secara formal dalam al-qur’ an dan

as-sunnah maka semua bentuk pemberian harta benda yang kesatuannya tidak

serupa dengan zakat, dikategorikan sebagai sedekah atau infak. Infak yang

hukumnya wajib disebut dengan zakat sedangkan infak yang hukumnya sunnah

disebut dengan sedekah.


Secara aqliyah, beribadah merupakan kebutuhan spiritual umat manusia yang

beriman kepada Allah karena ibadah merupakan bagian dari tata cara berterima

kasih kepada rahman dan rahimnya Allah. Akan tetapi disisi lain ,Allah dan

Rasul-Nya mewajibkan kepada seluruh hambanya untuk beribadah dengan tujuan

agar semua hamba Allah merdeka dan tidak terbelenggu oleh sikap-sikap yang

menghambakan diri kepada sesama hamba Allah.Dengan pandangan

tersebut ,makna ibadah bukan semata-mata menggugurkn kewajiban, melainkan

suatu system ber-taqarrub kepada Allah karena Allah yang menciptakan semua

makhluk, bumi dan langit serta segala isinya.

Taqarrub merupakan upaya mendekatkan diri secara intensif kepada Allah agar

semua doa orang yang beriman didengar dan dikabulkan. Taqarrub yang paling

ideal adalah dengan cara melaksanakan seluruh perintahnya dan menjauhi seluruh

larangannya. Beribadah sesuai dengan izin Allah yang semua ketentuan dan teknik-

tekniknya dicontohkan Rasulullah SAW. Tidak ada ibadah yang dibuat oleh

rekayasa manusia, kecuali dalam bidang-bidang kemuamalahan.

Melaksakan sholat adalah ibadah ukhrawiyah yang ketentuan dan teknik-teknik

pelaksanaannya sudah pasti, tetapi tujuan diwajibkannya mendirikan shalat adalah

agar manusia menghindarkan diri dari perbuatan jahat dan mungkar selama ia

menjalani kehidupan di dunia. Demikian pula, dalam kehidupan dunia yang bernilai

ukhrawi, seperti diwajibkannya mendirikan masjid untuk shalat berjamaah,


kemudian masjid dibentuk dan digambar oleh artistic, sehingga menjadi sangat

mewah dan mengagumkan, sebagaimana masjid dengan kubah emas. Padahal,

tidak ada perintah mendirikan dari al-qur’ an maupun as-sunnah agar

membangun masjid mewah dah kubahnya dari emas, yang ada hanyalah perintah

mendirikan shalat dan memakmurkan masjid.

Ada perintah untuk kaum muslimah agar menutup aurat atau mengenakan

jilbab. Semua tubuh kaum wanita wajib tertutup kecuali muka dan telapak tangan.

Kemudian, dengan perkembangan fashion dan model pakaian muslimah yang

semakin modern, bentuk bentuk jilbab dan polanya bermacam-macam, dengan

harganya yang sangat mahal. Padahal, tidak ada perintah dari Allah maupun

Rasullah SAW agar membuat jilbab dengan model dan pola modern dengan kain

yang harganya mahal. Yang ada hanyalah perintah agar kaum wanita menutup

auratnya dengan jilbab dan terlarang memperlihatkan perhiasannya, kecuali yang

tampak pada bagian tubuhnya yang tidak termasuk aurat.

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Ibadah merupakan rangkaian ritul yang dilakukan manusia dalam

rangka pengabdian atau kepatuan kepada yang pencipta.Ibadah dalam


tidak hanya terbatas pada hubungan manusia dengan Allah

semata,melaikan juga terdapat hubugan antar manusia dengan manusia

lain serta antara manusia dengan alam.(Razak,1993:18).

Ada dua pembagian ibadah dalam islam, yaitu ibadah mahdlah dan

ghoiru mahdlah.Ibadah mahdlah yaitu ibadah yang berhubungan dengan

perjalanan syariat islam yang terkandung dalam rukun islam.Contoh ibadah

mahdlah antara lain sholat,zakat,puasa dan haji.Sementara ibadah goiru

mahdlah adalah ibadah yang di laksankan umat islam dalm hubugan nya

dengan sesame manusia dan lingkungan nya.Ibadah goiru mahldlah dikenal

dengan ibadah muamalah (Nata,2002:55)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud ibadah?

2. Apa kedudukan ibadah dalam islam?

3. Apa hukum pelaksanaan ibadah dalam islam?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui pengertian ibadah menurut ibadah dan istilah

2. Untuk mengetahui kedudukan ibadah yang terkandung di dalam islam

3. Untuk mengetahui hokum pelaksanaan ibadah dalam islam

BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ibadah meliputi segala yang dicintai Allah dan diridhai-Nya,

perkataan dan perbuatan lahir dan batin. Termasuk di dalamnya shalat, puasa,

zakat, haji, berkata benar dll.Sementara tujuan ibadah itu sendiri ialah

menghambakan diri kepada Allah Swt danmengkonsentrasikan niat

kepada-Nya dalam setiap keadaan.

B. SARAN

Saran dari makalah ini penulis sangat berharap pada rekan-rekan

mahasiswa prodiPendidikan Agama Islam yang sejatinya adalah calon guru

dapat memahami apa sebenarnyaitu ibadah dan mengerti bagaimana cara

menjadi guru yang susuai dengan ajaran agamaIslam. Semoga apa yang

menjadi cita-cita kita sebagai mahasiswa prodi Pendidkan Agamaislam dapat

diridoi dan dikabulkan oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamin.


DAFTAR PUSTAKA

https;//almanhaj.or.id/2267-pengertian-ibadah-dalam-islam-htmt
oleh Al ustadz yazid bin abdul qodir jawas.

https//ipsi.uad.ac.id./fiqih-ibadah-dan-prinsip-ibadah-dalam-islam/
oleh hatib rachmawan,s.pd.,s.Th.I.

KEDUDUKANYA

https//id.scribd.com/document/423591428/PENGERTIAN-IBADAH-

DAN--DALAM-ISLAM-`12345-docx

You might also like