You are on page 1of 5

Takwa Sumber Kebaikan Dunia Akhirat

Khutbah Pertama

ِ ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمة‬


ُ‫هللا َو َب َركَاتُه‬ َ ‫اَلس َََّل ُم‬

َّ ‫ َم ْن َي ْه ِد ِه‬. ‫ت أ َ ْع َما ِلنَا‬


َ‫َّللاُ فََل‬ َ ‫ور أ َ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن‬
ِ ‫س ِِّيئَا‬ ُ ‫اَلِل ِم ْن‬
ِ ‫ش ُر‬ ِ َّ ِ َ‫ِإ َّن ْال َح ْمد‬
ِ َّ ‫َلِل نَحْ َمدُهُ َو َن ْستَ ِعينُهُ َو َن ْستَ ْغ ِف ُرهُ َو َنعُوذُ ِب‬
َ ‫َّللاُ َوحْ دَهُ الَ ش َِريكَ لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن ُم َح َّمدًا‬
ُ‫ع ْبدُه‬ َّ َّ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإال‬. ُ‫ِى لَه‬َ ‫ض ِل ْل فََلَ هَاد‬ ْ ُ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ُم‬
‫ان إِلَى َي ْو ِم ال ِدِّي ِْن‬
ٍ ‫س‬ ْ َ ‫علَى أ َ ِل ِه َوأ‬
َ ْ‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن تَ ِبعَ ُه ْم ِبإِح‬ َ ‫س ِلِّ ْم َو َبا ِر ْك‬
َ ‫علَى َن ِب ِِّينَا ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬. ُ‫سولُه‬
َ ‫ص ِِّل َو‬ ُ ‫َو َر‬

َ َّ ‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا‬


َ‫َّللا َح َّق تُقَا ِت ِه َو َال تَ ُموت ُ َّن ِإ َّال َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬

‫سا ًء‬ ً ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َج ًاال َك ِث‬


َ ‫يرا َو ِن‬ َّ ‫احدَةٍ َو َخلَقَ ِم ْن َها زَ ْو َج َها َو َب‬ ِ ‫اس اتَّقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن َن ْف ٍس َو‬
ُ ‫َيا أ َ ُّي َها ال َّن‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ‫سا َءلُونَ ِب ِه َو ْاْل َ ْر َح‬
َ َّ ‫ام إِ َّن‬
َ َ‫َّللا َكان‬ َ َ‫َّللا الَّذِي ت‬
َ َّ ‫َواتَّقُوا‬

ُ‫سولَه‬ َ َّ ‫صلِحْ لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُو َب ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع‬


ُ ‫َّللا َو َر‬ ْ ‫سدِيدًا ُي‬ َ َّ ‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ ‫َّللا َوقُولُوا قَ ْو ًال‬
.‫ع ِظي ًما‬َ ‫فَقَ ْد فَازَ فَ ْو ًزا‬

‫ َيا‬،‫الر ِجي ِْم‬


َّ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ِ ‫ط‬ ُ َ ‫ أ‬،‫اركَ َوتَعَالَى‬
َّ ‫ع ْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال‬ َ ‫ْث قَا َل تَ َب‬ ُ ‫ع َّز َو َج َّل َحي‬ َ ‫هللا‬ ِ ‫ أ ُ ْو‬،‫هللا‬
ِ ‫ص ْي ُك ْم َو َن ْف ِس ْي ِبتَ ْق َوى‬ ِ َ‫ِع َباد‬
َ َّ ‫أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا‬.
. َ‫َّللا َح َّق تُقَا ِت ِه َو َال تَ ُموت ُ َّن إِ َّال َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬
Ma’asyiral muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Khatib mewasiatkan kepada jamaah dan diri khatib untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada
Allah. Sebab takwa adalah pelindung dari azab segala mara bahaya, wasilah yang menghantarkan kepada
kebaikan dan pahala.

Di antara bentuk rahmat Allah subhanahu wata’ala kepada para hamba-Nya, Ia menjelaskan kepada kita
amalan-amalan kebaikan yang mendatangkan pahala, serta mendorong kita untuk mengerjakannya. Juga
memudahkan kita dalam menempuh jalan dan sebab menuju kebaikan tersebut.

Gemar berbuat baik dan beramal saleh adalah salah satu ciri orang bertakwa. Allah melekatkan ciri gemar
berbuat kebaikan dan beramal saleh kepada orang bertakwa dalam banyak firman-Nya.

Misalnya, Allah menyifati orang yang bertakwa sebagai orang-orang yang menjaga hak-hak Allah dan hak-
hak para hamba-Nya.

Allah juga menyifati orang yang bertakwa sebagai orang yang menjaga diri dari berbuat dosa dan terus-
menerus berbuat dosa.

1
Maka, marilah kita menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa.

Marilah kita menjadi Muttaqin yang gemar beramal saleh, berhati-hati dan tidak terlena akan kenikmatan
dunia yang sementara. Sekiranya kenikmatan dunia ini kekal, maka para nabilah yang paling berhak
mendapatkannya. Akan tetapi, dunia ini diciptakan fana, yang baru darinya akan lekas usang, kenikmatan
yang ada padanya akan segera hilang.

Takwa merupakan sebaik-baik bekal menghadap Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana dalam firman-Nya
Surat al-Baqarah ayat 197,

ِ ‫الزا ِد التَّ ْق ٰو ۖى َواتَّقُ ْو ِن ٰ ٰٓياُو ِلى ْاالَ ْل َبا‬


‫ب‬ َّ ‫َوتَزَ َّود ُْوا فَا َِّن َخي َْر‬

“Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai
orang-orang yang mempunyai akal sehat!”

Takwa adalah tabir yang melindungi seorang hamba dari mendapatkan kemurkaan Allah. Mengapa hal ini
terjadi?

Karena orang yang bertakwa, taat kepada Allah dan tidak mendurhakai-Nya, senantiasa berzikir ingat
kepada Allah dan tidak melupakan-Nya, senantiasa bersyukur dan tidak kufur nikmat.

Ayyuhal mukminun jamaah shalat Jumat yang berbahagia,

Allah subhanahu wata’ala menjelaskan kepada kita jalan-jalan kebaikan. Dan akan mengganjar dengan
Janah bagi kita yang mau menempuhnya.

Allah berfirman dalam al-Quran Surat Ali Imran ayat 133,

َ‫َّت ِل ْل ُمتَّ ِقي ُْۙن‬ ُ ُۙ ‫ض َها السَّمٰ ٰوتُ َو ْاالَ ْر‬


ْ ‫ض ا ُ ِعد‬ َ ‫ع ْٰٓوا ا ِٰلى َم ْغ ِف َر ٍة ِ ِّم ْن َّر ِِّب ُك ْم َو َج َّن ٍة‬
ُ ‫ع ْر‬ ُ ‫ار‬
ِ ‫س‬َ ‫َو‬

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Rabbmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”

Mutaqin, orang-orang yang bertakwa, adalah mereka yang istiqamah dalam ketaatan, senantiasa berusaha
jauh dari kemaksiatan. Jika seseorang ingin menggapai titel orang yang bertakwa maka terlebih dahulu ia
harus tahu apa itu takwa.

Sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya apa itu takwa. Beliau menjawab,

‫الر ِح ْي ِل‬ ِ ْ ‫ َو‬،‫عةُ ِب ْالقَ ِل ْي ِل‬


َّ ‫اال ْس ِت ْعدَادُ ِل َي ْو ِم‬ َ ‫ َو ْال َع َم ُل ِبالتَّ ْن ِز ْي ِل َو ْالقَنَا‬،‫ف ِمنَ ْال َج ِل ْي ِل‬
ُ ‫ي ا َ ْلخ َْو‬
َ ‫ِه‬
Ma’asyiral muslimin, ada empat ciri orang bertakwa umumnya sebagaimana riwayat dari Imam Ali
radhiyallahu ‘anhu. Yakni, (1) merasa takut kepada Allah yang memiliki sifat Mahaagung, (2) beramal
sesuai dengan apa yang diwahyukan oleh Allah, (3) merasa cukup dan ridha terhadap rezeki pemberian
Allah walaupun sedikit, dan (4) senantiasa mempersiapkan bekal menghadapi kematian dan berjumpa
dengan-Nya. (Subulu al-Huda wa ar-Rasyad, Muhammad bin Yusuf, 1/421)

2
Bekal apakah yang paling kita butuhkan untuk selamat menuju alam yang abadi? Siapakah sahabat kita di
alam kubur yang akan melipur kesedihan kita? Apakah yang dapat mencegah kita dari azab? Jawaban dari
itu semua adalah ketakwaan dan amal saleh kita selama di dunia.
Ibadullah jamaah shalat Jumat yang berbahagia,

Orang yang menadaburi al-Quran dan hadits Rasulullah akan mengetahui bahwa takwa adalah sumber
utama diraihnya semua kebaikan, baik kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.

Juga mengetahui, bahwa takwa adalah sebab kebahagiaan dan kesuksesan seorang mukmin. Sebab
dilapangkannya kesusahan-kesusahan dunia dan akhirat.

Allah ta’ala berfirman dalam al-Quran Surat ath-Thalaq ayat 2-3,

ُ ‫َّللا َيجْ َع ْل لَّهٗ َم ْخ َر ًجا ُۙ َّو َي ْر ُز ْقهُ ِم ْن َحي‬


ُ ‫ْث َال َيحْ تَس‬
‫ِب‬ َ‫ق ه‬ ِ َّ‫َو َم ْن َّيت‬

“Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia
memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”

Sebagian salaf menyebutkan bahwa ayat ini adalah ayat yang mencakup isi kandungan al-Quran, sebab ia
mencakup kebaikan dunia dan akhirat. Maka seorang mutaqin pasti mendapatkan jalan keluar dari apa-apa
yang menimpanya dari musibah-musibah dunia dan kesusahan-kesusahan di akhirat.

Dan di antara buah takwa bagi seorang mukmin adalah ia akan memperoleh maiyyatullah (kebersamaan
Allah). Artinya Allah ta’ala senantiasa membersamainya dalam arti khusus. Juga ia mendapatkan kecintaan-
Nya, penjagaan-Nya, dan buah-buah takwa lainnya yang ia panen.

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam al-Quran Surat al-Baqarah ayat 194,

َ‫َّللا َم َع ْال ُمتَّ ِقيْن‬


َ ‫َّللا َوا ْعلَ ُم ْٰٓوا ا َ َّن ه‬
َ ‫َواتَّقُوا ه‬

“Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, takwa yang sempurna adalah seorang hamba bertakwa
kepada Rabbnya bahkan sampai pada perkara-perkara yang kecil. Ia bahkan meninggalkan sebagian hal-hal
mubah karena takut hal itu akan menggelincirkannya kepada perkara yang haram.

Ibarat bagi seseorang yang berjalan di muka bumi, duri yang kecil mampu membuatnya waspada melihat
semua benda di sekitarnya. Jangan sampai duri kecil itu menyelakainya. Begitulah seorang muttaqin melihat
perkara-perkara yang kecil. Karena kerikil yang dikumpulkan, menjadi gunung yang tinggi menjulang.

Jamaah sekalian, takwa adalah wasiat dari Allah bagi setiap hamba-hamba-Nya. Sebagaimana ia juga
merupakan wasiat seluruh nabi dan rasul kepada kaumnya.

3
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam al-Quran Surat asy-Syu’ara` ayat 105 hingga 106,

َ ‫ح ِ ْال ُم ْر‬
َ‫س ِليْنَ ۚ اِ ْذ قَا َل لَ ُه ْم ا َ ُخ ْو ُه ْم نُ ْو ٌح ا َ َال تَتَّقُ ْون‬ ْ ‫َكذَّ َب‬
ِ ‫ت قَ ْو ُم نُ ْو‬
“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, ‘Mengapa
kamu tidak bertakwa?’”

Juga dalam al-Quran Surat asy-Syu’ara` ayat 160 hingga 161,

َ‫ط ا َ َال تَتَّقُ ْون‬ َ ‫ت قَ ْو ُم لُ ْو ِط ِ ْال ُم ْر‬


ٌ ‫س ِليْنَ ۖ اِ ْذ قَا َل لَ ُه ْم ا َ ُخ ْو ُه ْم لُ ْو‬ ْ ‫َكذَّ َب‬

“Kaum Lut telah mendustakan para rasul, ketika saudara mereka Lut berkata kepada mereka, ‘Mengapa
kamu tidak bertakwa?’”

Sebagaimana takwa juga merupakan wasiat para sahabat dan para pengikutnya. Abu Bakar dan Umar
radhiyallahu ‘anhuma dahulu mengawali khutbah mereka dengan wasiat takwa.

Setiap kita membutuhkan sifat takwa ini bersemayam di dalam hati, tak terkecuali bagi seorang ulama besar.

Bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dalam kondisi lapang dan sempit, ketika sendiri
maupun di tengah keramaian, saat bersama istri maupun saat berkhalwat dengan Allah, itu menjadikan kita
termasuk golongan yang mendapatkan petunjuk—dengan izin Allah—ke jalan-Nya yang lurus di dunia dan
akhirat.
Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Takwa merupakan sebaik-baik pakaian yang kita kenakan dan bekal yang kita persiapkan. Takwa juga
merupakan wasilah terbaik kita untuk menggapai ridha Allah.
Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam al-Quran Surat ath-Thalaq ayat 5,

‫س ِي ِّٰا ِت ٖه َويُ ْع ِظ ْم لَهٗ ٰٓ اَجْ ًرا‬ َ ‫َّللا يُ َك ِفِّ ْر‬


َ ُ‫ع ْنه‬ َ‫ق ه‬ ِ َّ‫َو َم ْن َّيت‬

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan
melipatgandakan pahala baginya.”

Jamaah sekalian, banyak keutamaan dari buah takwa ini. Takwa adalah sebab dibukakannya pintu kesulitan
yang menimpa seorang hamba, jalan keluar dari segala macam urusan dan kesusahan, sebab keselamatan
dari keburukan dan azab, penghapus dosa, meninggikan derajat seorang hamba, dan kunci sukses
mendapatkan Janah

Takwa juga merupakan sebab diturunkannya pertolongan dari Rabb pemilik langit, sebab memperoleh
rahmat Allah dan kemuliaan dari-Nya, sebab keselamatan dari azab Allah, sebab diterimanya amal-amal
oleh Allah, dan sebab diraihnya kemenangan umat.

َّ ‫ فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوهُ إِ َّنهُ ه َُو ْالغَفُ ْو ُر‬،‫ب‬


.‫الر ِح ْي ُم‬ ٍ ‫سا ِئ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ِم ْن ُك ِِّل ذَ ْن‬
َ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْستَ ْغ ِف ُر هللاَ ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل‬.

4
‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫ِّين ُك ِلِّ ِه َولَ ْو َك ِرهَ ْال ُم ْش ِر ُكونَ ‪ .‬أ َ ْش َهدُ ْ‬


‫أن ال إلَهَ‬ ‫علَى ال ِد ِ‬ ‫ق ِلي ْ‬
‫ُظ ِه َرهُ َ‬ ‫ِين ْال َح ِّ ِ‬ ‫سولَهُ ِب ْال ُهدَى َود ِ‬ ‫س َل َر ُ‬ ‫ْال َح ْمدُ ِ َّ ِ‬
‫َلِل الَّذِي أ َ ْر َ‬
‫علَى‬
‫علَى َن ِب ِِّينَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫س ِلِّ ْم َو َب ِ‬
‫ار ْك َ‬ ‫سولُه‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِِّل َو َ‬ ‫ور ُ‬‫أن ُم َح َّمدًا ع ْبدُه َ‬ ‫إال هللاُ َوحْ دَهُ ال ش َِريكَ لَهُ‪ ،‬وأشهدُ َّ‬
‫ان ِإلَى َي ْو ِم ال ِدِّي ِْن‬
‫س ٍ‬‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن تَ ِب َع ُه ْم ِبإِحْ َ‬‫أ َ ِل ِه َوأ َ ْ‬

‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا َّ َ‬


‫َّللا َح َّق تُقَا ِت ِه َو َال تَ ُموت ُ َّن إِ َّال َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمونَ‬

‫ير ِب َما تَ ْع َملُونَ‬ ‫ت ِلغَ ٍد َواتَّقُوا َّ َ‬


‫َّللا إِ َّن َّ َ‬
‫َّللا َخ ِب ٌ‬ ‫س َما قَدَّ َم ْ‬ ‫َّللا َو ْلتَ ْن ُ‬
‫ظ ْر َن ْف ٌ‬ ‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا َّ َ‬

‫س ِِّل ُموا تَ ْس ِلي ًما‬ ‫صلُّوا َ‬


‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫ي َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا َ‬ ‫صلُّونَ َ‬
‫علَى ال َّن ِب ِِّ‬ ‫َّللا َو َم ََل ِئ َكتَهُ ُي َ‬
‫ِإ َّن َّ َ‬

‫لى آ ِل ِإب َْرا ِهي َْم ِإنـَّكَ َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ اَللَّ ُه َّم با َ ِر ْك‬ ‫ع َ‬ ‫لى ِإب َْرا ِهي َْم َو َ‬
‫ع َ‬‫صلَّيْتَ َ‬ ‫لى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ َ‬
‫ع َ‬ ‫لى ُم َح َّم ٍد َو َ‬
‫ع َ‬ ‫ص ِِّل َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َ‬
‫لى آ ِل إِب َْرا ِهي َْم إِنـَّكَ َح ِم ْيدٌ َم ِج ْيدٌ‬
‫ع َ‬ ‫لى إِب َْرا ِهي َْم َو َ‬
‫ع َ‬‫لى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْكتَ َ‬ ‫ع َ‬ ‫لى ُم َح َّم ٍد َو َ‬
‫ع َ‬ ‫َ‬

‫اء ِم ْن ُه ْم َواْل َ ْم َواتِ‪ِ ،‬إ َّنكَ َ‬


‫س ِم ْي ٌع قَ ِريْبٌ ُم ِجي ُ‬
‫ْب‬ ‫اللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِم ِنيْنَ َو ْال ُمؤْ ِمنَاتِ‪َ ،‬و ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َماتِ‪ ،‬اْلَحْ َي ِ‬
‫ان َو َال تَجْ عَ ْل فِي قُلُو ِبنَا ِغ اَل ِللَّذِينَ آ َ َمنُوا َر َّبنَا إِ َّنكَ َر ُء ٌ‬
‫وف‬ ‫س َبقُونَا ِب ْ ِ‬
‫اِلي َم ِ‬ ‫اء‪َ .‬ر َّبنَا ا ْغ ِف ْر لَنَا َو ِ ِِل ْخ َوا ِننَا الَّذِينَ َ‬ ‫ع ِ‬ ‫الدُّ َ‬
‫غ قُلُو َبنَا َب ْعدَ ِإ ْذ َهدَ ْيتَنَا َوهَبْ َلنَا ِم ْن َلدُ ْنكَ َرحْ َمةً ِإ َّنكَ أ َ ْنتَ ْال َو َّه ُ‬
‫اب‬ ‫َر ِحي ٌم ‪َ .‬ر َّبنَا َال ت ُ ِز ْ‬

‫ق‪َ ،‬وا ْكس ِْر ش َْو َكةَ َّ‬


‫الظا ِل ِمينَ ‪،‬‬ ‫علَى ال َح ِّ ِ‬ ‫اِل ْسَلَ َم َو ْال ُم ْس ِل ِميْنَ ‪َ ،‬و َو ِ ِّح ِد اللَّ ُه َّم ُ‬
‫صفُ ْوفَ ُه ْم‪َ ،‬وأَجْ ِم ْع َك ِل َمتَ ُه ْم َ‬ ‫اللَّ ُه َّم أ َ ِع َّز ِ‬
‫ت اْل َ ْر ِ‬
‫ض‪،‬‬ ‫س َماء َوأ َ ْخ ِرجْ َلنَا ِم ْن َخي َْرا ِ‬
‫ت ال َّ‬ ‫سَلَ َم َواْل َ ْمنَ ِل ِعبادِكَ أَجْ َمعِينَ ‪ .‬اللَّ ُه َّم أ َ ْن ِز ْل َ‬
‫ع َل ْينَا ِم ْن َب َر َكا ِ‬ ‫َوا ْكت ُ ِ‬
‫ب ال َّ‬
‫س َنةً َوفي ِ‬
‫اآلخ َرةِ‬ ‫ارنَا َو ُز ُر ْو ِعنَا و ُك ِِّل أَرزَ اقِنَا َيا ذَا ْال َجَلَ ِل َو ِ‬
‫اِل ْك َر ِام ‪َ .‬ر َّبنَا آ ِتنَا في الدُّ ْن َيا َح َ‬ ‫ار ْك لَنَا في ِث َم ِ‬‫َو َب ِ‬
‫ار‬ ‫عذ َ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬ ‫س َنةً َوقِنَا َ‬
‫َح َ‬

‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم‬‫َاء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْال َب ْغي ِ َي ِع ُ‬


‫ع ِن ْالفَحْ ش ِ‬ ‫َاء ذِي القُ ْر َبى َو َي ْن َهى َ‬
‫ان َوإِ ْيت ِ‬
‫س ِ‬ ‫اِلحْ َ‬‫هللا ‪:‬إِ َّن هللاَ َيأ ْ ُم ُر ِب ْالعَ ْد ِل َو ِ‬
‫ِع َبادَ ِ‬
‫ص ََلة َ‪.‬‬‫هللا ا َ ْك َب ْر‪ ,‬أَقِ ُم ال َّ‬
‫ض ِل ِه يُ ْع ِط ْي ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر ُ‬ ‫‪.‬تَذَ َّك ُر ْونَ ‪َ .‬وا ْذ ُك ُر ْوا هللاَ ْال َع ِظي َْم َي ْذ ُك ْر ُك ْم‪َ ،‬وا ْسأَلُو ُ‬
‫هللا تَ َعالَى ِم ْن فَ ْ‬

‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُهللاِ َوبَ َركَاتُهُ‬


‫َوالس َََّل ُم َ‬

‫‪5‬‬

You might also like