Professional Documents
Culture Documents
الى
ِل تَ َع َ ُصللّ ْىي ُسنَّىةَ التَ َه ُّج لىد َرْك َعتَ ْ لى
ي لّٰلى أَ
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Aku
menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah
ta’ala.” Niat dalam hati bersamaan takbîratul ihrâm, dan seterusnya
sampai salam setelah dua rakaat. Setelah salam atau selesai seluruh
shalat kemudian membaca doa:
Artinya,
“Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit,
bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa
langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau
cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu,
Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu
benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian.
Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺitu benar. Hari
Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya
kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-
Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar
putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang
terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa
lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha
Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain
Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”
Tata Cara Shalat Hajat
Orang yang sedang dirundung kesulitan atau memiliki sebuah
kepentingan tertentu dianjurkan untuk melakukan shalat dua rakaat dan
berdoa menyatakan hajatnya kepada Allah SWT.
ُسْب َحا َىن الَّ لذي،ال بلله س العلَّىز َوقَ َى ُسْب َحا َىن الَّ لذي لَبل َى
ل
، ُسْب َحا َىن لذي العلّلىز َوال َكَرم،َف لِبمل ْج لىد َوتَ َكَّرَىم بله تَ َعطَّ َى
ل ل ل ل
ك ِبََعاق ىد العّىز م ْىن َع ْرش َى
ك ل ل ل َسأَلُ َى أ ى
ل ل و ط ال يَ سبحا َىن ل
ذ
ْ ْ َ َ ُْ
ك األ َْع ىظَلىم َو َج ّلد َىك ك َولِب ْلْس َى
الر ْْحَلىة لم ْىن كلتَابل َىَّ َوُمْن تَ َهى
ت َىّل ُُيَا لوُزُه َّىن الع َّام لى
ات الَّل ى ىَّام ل
ات ل ل
َّ َ َ األ َْعلَى َوَكل
ت ال ى
ك ات م
َ
صللّ َىي َعلَى َسيلّ لد َىن ُُمَ َّمدى َو َعلَى لى
آل َ ت
ُ ى
ن
ْ َ
أ ر
ى اجل ف
َ ى
ّلو
َ َ ب ى
رٌّل
َسيلّ لد َىن ُُمَ َّمدى
Artinya,
“Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya.
Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya.
Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik
karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina
Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu,
puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung,
kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan
umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,”
(Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub
Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).
العلل ُّيى
َ ُ ى
للا َّ
ى
ّل ل
إ ى
ه
َ ل
َلإ ى
ّل
َ ،ْي
ُ ْل
ر ك
َ ال ى
يم
ُ ُ
ل
لَاْل ى
للا َّ
ى
ّل ل
إ ى
ه
َ ل
َلإ ى
ّل
َ
الع لظْي لىم واْلَ ْم ُىد ل لى
ِل َ َْ َى
ش ل رالع ى
ب الع لظي ىم سبحا َىن ل
للا ر ّل
ى َ ُْ ُ ْ َ
العالَ لم ْ َى
ي َ َ ى
ب ر ّل
Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada
Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan
Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat
Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-
Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).