You are on page 1of 5

ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬،‫ت َأ ْع َمالِنَ ا‬

‫ض َّل لَ هُ َو َم ْن‬ ِ ‫ِإ َّن ْال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْستَ ْغفِ ُر ْه َونَ ُع و ُذ بِاهللِ ِم ْن ُش رُوْ ِر َأ ْنفُ ِس نَا َو ِم ْن َس يَِّئا‬

َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.ُ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُس وْ لُه‬


‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.ُ‫ي لَه‬
َ ‫يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد‬

.‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّدي ِْن‬


َ ‫آلِ ِه َو‬

‫اح َد ٍة‬ ٍ ‫يَ ا َأيُّهَ ا النَّاسُ اتَّقُ وْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن نَ ْف‬ . َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم وْ تُ َّن ِإالَّ َوَأنتُ ْم ُّم ْس لِ ُموْ ن‬
ِ ‫س َو‬ َّ ‫يَا َأيُّها َ الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح‬

‫يَ ا َأيُّهَ ا‬ .‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجاالً َكثِ ْيرًا َونِ َسآ ًء َواتَّقُ وا هللاَ الَّ ِذيْ ت ََس آ َءلُوْ نَ بِ ِه َواَْألرْ َح ا َم ِإ َّن هللاَ َك انَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبً ا‬
َّ َ‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوب‬
َ َ‫َوخَ ل‬

ِ ‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوْ بَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللاَ َو َرسُوْ لَهُ فَقَ ْد فَازَ فَوْ ًزا ع‬.‫الَّ ِذ ْينَ َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُوْ لُوْ ا قَوْ الً َس ِد ْيدًا‬
.‫َظ ْي ًما‬

‫ُأل‬
ِ ‫ص لَّى هللا َعلَ ْي ِه َو َس لَّ َم َو َّش َر ا ُم‬
‫ور ُمحْ َدثَاتُهَا َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة‬ ِ ‫ َو َخ ْي َر ْالهَ ْد‬،َ‫ث ِكتَابُ هللا‬
ُ ‫ي هَ ْد‬
َ ‫ي ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫ق ْال َح ِدي‬
َ ‫َأ َّما بَ ْعدُ؛ فَِإ َّن َأصْ َد‬

َ ‫ضالَلَةٌ َو ُك َّل‬
ِ َّ‫ضالَلَ ٍة فِي الن‬
.‫ار‬ َ ‫بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…


Pertama mari kita panjatkan rasa syukur atas nikmat yg telah di berikan Allah kepada kita
yaitu nikmat iman dan nikmat islam sehingga kitab isa berkumpul di masjid yg penih barokah
Shalawat bertangkai salam tetap terjunjung kepada nabi Muhammad karena berkat
perjuangan dan perngorbanan beliau kita bisa mersakan islam yg terang benderang hingga
saat ini.
Maasyirol muslimin
Di sini khotib mengajak jamaah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah
dengan menjalnkan semua perintahNya dan menjauhi segala larangaNya.

ِ ‫) الَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ ِب ْال َغ ْي‬٢( َ‫ْب ِفي ِه هُدًى ِل ْل ُمتَّ ِقين‬
)٣ ( َ‫ب َويُ ِقي ُمونَ الصَّال َة َو ِم َّما َرزَ ْقنَاه ُْم يُ ْن ِفقُون‬ َ ‫) َذ ِلكَ ْال ِكتَابُ ال َري‬١( ‫الم‬ 

“Alif laam miin. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (Q.S. Al-
Baqarah: 1 – 3) 
Firman Allah Ta’ala yang khotib bacakan di atas, menyebutkan salah satu ciri orang yang
bertakwa adalah mendirikan shalat. Hal ini menunjukkan bahwa shalat memiliki kedudukan
yang sangat penting dalam ajaran Islam. Memang demikianlah adanya. Bukankah
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
َّ ‫الش ْر ِك َوال ُكف ِر ت َْر َك ال‬
‫صالة‬ ِ َ‫ِإنَّ َبيْنَ ال َّر ُج ِل َوبَيْن‬
“Sesungguhnya batas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah
meninggalkan shalat” (Diriwayatkan oleh Muslim no. 82).

Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu dia berkata: Nabi shalallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda, yg artinya

َ ‫صاَل ةُ قَا َل يَقُو ُل َربُّنَا َج َّل َو َع َّز لِ َماَل ِئ َكتِ ِه َوهُ َو َأ ْعلَ ُم ا ْنظُ رُوا فِي‬
‫ص اَل ِة‬ َّ ‫ِإ َّن َأو ََّل َما يُ َحا َسبُ النَّاسُ بِ ِه يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ِم ْن َأ ْع َمالِ ِه ْم ال‬

ٍ ‫ص ِم ْنهَا َش ْيًئا قَا َل ا ْنظُرُوا هَلْ لِ َع ْب ِدي ِم ْن تَطَ ُّو‬


ُ‫ع فَِإ ْن َك انَ لَ ه‬ َ َ‫ت لَهُ تَا َّمةً َوِإ ْن َكانَ ا ْنتَق‬
ْ َ‫َت تَا َّمةً ُكتِب‬ َ َ‫َع ْب ِدي َأتَ َّمهَا َأ ْم نَق‬
ْ ‫صهَا فَِإ ْن َكان‬

‫يضتَهُ ِم ْن تَطَ ُّو ِع ِه ثُ َّم تُْؤ َخ ُذ اَأْل ْع َما ُل َعلَى َذا ُك ْم‬
َ ‫ع قَا َل َأتِ ُّموا لِ َع ْب ِدي فَ ِر‬
ٌ ‫تَطَ ُّو‬

“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari
kiamat adalah shalatnya. Rabb kita Jalla wa ‘Azza berfirman kepada para malaikat-Nya -
padahal Dia lebih mengetahui-, “Periksalah shalat hamba-Ku, sempurnakah atau justru
kurang?” Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika
terdapat kekurangan maka Allah berfirman, “Periksalah lagi, apakah hamba-Ku memiliki
amalan shalat sunnah?” Jikalau terdapat shalat sunnahnya, Allah berfirman,
“Sempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajib hamba-Ku itu dengan shalat
sunnahnya.” Selanjutnya semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.” (HR.
Abu Daud no. 964, At-Tirmizi no. 413, An-Nasai no. 461-463, dan Ibnu Majah no. 1425.
Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 2571)

Di dalam Al-Qur’an disebutkan ancaman yang menakutkan bagi mereka yang tidak mau
mendirikan shalat, yakni neraka Saqar!
َ ‫ك ِمنَ ْال ُم‬
   )٤٣( َ‫صلِّين‬ ُ َ‫) قَالُوا لَ ْم ن‬٤٢( ‫َما َسلَ َك ُك ْم فِي َسقَ َر‬
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami
dahulu tidak Termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat…” (Q.S. Al-Mudatstsir: 42-
43) 

Hadirin sidang jum'at rahimakumullah…


Alhamdulillah, kita adalah orang-orang yang telah mendirikan shalat. Akan tetapi, mari kita
tanya diri kita masing-masing, apakah kita sudah termasuk orang yang mengindahkan shalat
sebagaimana Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam—teladan hidup kita—telah
mengindahkan dan memberikan perhatian yang besar terhadap shalat? Bagaimana
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mengindahkan shalatnya?
Kita semua telah mendirikan shalat. Tapi apakah kita sudah termasuk orang-orang yang
melaksanakan shalat fardhu berjama’ah di masjid sebagaimana sangat dianjurkan oleh
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam? Bukankah seorang laki-laki yang buta sekalipun
tidak mendapatkan rukhshah (dispensasi) untuk sendirian di rumah? Disebutkan dalam hadits
Imam muslim dari Abu Hurairah ra berkata,

‫ص'لَّى‬ ُ ‫سَأ َل َر‬


َ ِ ‫س'و َل هَّللا‬ َ َ‫س ِج ِد ف‬
ْ ‫س لِي قَاِئ ٌد يَقُو ُدنِي ِإلَى ا ْل َم‬ ُ ‫سلَّ َم َر ُج ٌل َأ ْع َمى فَقَا َل يَا َر‬
َ ‫سو َل هَّللا ِ ِإنَّهُ لَ ْي‬ َ ‫َأتَى النَّبِ َّي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬

‫صاَل ِة قَا َل نَ َع ْم قَا َل فََأ ِج ْب‬ ْ َ‫ص لَهُ فَلَ َّما َولَّى َدعَاهُ فَقَا َل َه ْل ت‬
َّ ‫س َم ُع النِّدَا َء بِال‬ َ ‫صلِّ َي فِي بَ ْيتِ ِه فَ َر َّخ‬ َ ‫سلَّ َم َأنْ يُ َر ِّخ‬
َ ُ‫ص لَهُ فَي‬ َ ‫هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬

Seorang buta mendatangi Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Wahai


Rasûlullâh, aku tidak memiliki orang yang menuntunku ke masjid.” Lalu ia memohon kepada
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diberi keringanan sehingga boleh shalat di
rumah. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberikan keringanan. Ketika orang
buta tersebut pergi, beliau nmemanggil orang itu lagi dan bertanya, “Apakah kamu
mendengar adzan ?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Penuhilah panggilan (adzan) tersebut!” (HR Muslim, No. 1044) 

Hadirin kaum muslimin rahimakumullah… 

Sungguh, shalat berjamaah adalah bagian dari syariat yang besar dalam Islam dan memiliki
kedudukan yang sangat tinggi di sisi Allah Subhanahu wata’ala. Oleh karena itu,
Allah Subhanahu wata’ala mensyariatkan agar dibangun masjid untuk kepentingan shalat
berjamaah ini. Begitu pula yang pertama kali dilakukan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam ketika sampai di kota Madinah adalah membangun masjid untuk ditegakkan shalat
di dalamnya. Kemudian disyariatkanlah azan yang dikumandangkan dengan suara yang keras
dari tempat yang tinggi dan ditetapkan adanya imam untuk shalat berjamaah.

Shalat seorang muslim dengan berjamaah memiliki kelebihan 27 derajat dibanding dengan
shalatnya sendirian. Tentu saja hal ini adalah keutamaan yang sangat besar bagi orang yang
mau berpikir. Lebih-lebih lagi disebutkan dalam hadits yang sahih bahwa setiap langkah
seseorang yang berjalan ke masjid untuk shalat akan membuahkan pahala yang sangat besar.
Tidaklah setiap langkah yang dilakukannya kecuali akan menjadi sebab diangkatnya
kedudukannya dan diampuni dosanya. Di samping itu, di saat seseorang menunggu
ditegakkannya shalat di masjid maka dia juga akan mendapatkan minimal tiga keutamaan,
sebagaimana disebutkan dalam hadits yang disepakati oleh al- Imam al-Bukhari dan Muslim.
Tiga keutamaan tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, dia mendapatkan keutamaan seperti orang yang menunggu daerah perbatasan saat
berjihad fi sabilillah.

Kedua, selama dia duduk menunggu shalat dihitung sebagaimana orang yang mendapatkan
pahala mengerjakan shalat.

Ketiga, para malaikat memintakan ampun kepada Allah Subhanahu wata’ala untuknya.


Bagaimana halnya jika dia ketika duduk menunggu shalat sambil berzikir atau membaca al-
Qur’an? Sungguh, pahala yang sangat besar. Namun, karena banyak yang lebih
mengutamakan keuntungan dunia dari akhirat, hanya sedikit orang yang berjalan ke masjid
guna melakukan shalat berjamaah. Sementara itu, kalau ada pemberitahuan barang siapa mau
bergabung dalam suatu usaha akan mendapatkan keuntungan 27 kali lipat dari usaha yang
lainnya, maka berbondong-bondong orang ingin mendapatkannya.

Hadirin sidang jum’at rahimakumullah...

Di samping itu, shalat berjamaah juga memiliki hikmah yang sangat besar. Di antaranya,
dengan ditegakkannya shalat berjamaah akan menampakkan persatuan dan kekuatan kaum
muslimin. Akan tampak pula pemandangan kerukunan dan saling kasih sayang serta
menghilangkan adanya sikap sombong (egois) pada diri kaum muslimin. Sebab, dalam
pelaksanaannya akan berkumpul dan berdampingan dalam setiap shaf antara yang kaya dan
yang miskin, pejabat dan rakyat jelata, serta yang tua dan yang muda. Tidak ada perbedaan di
antara mereka semua kecuali karena ketakwaannya. Dengan demikian, semakin tampak
keadilan ajaran Islam dan betapa hinanya manusia di hadapan Rabb-Nya.

Pemaparan di atas mengisyaratkan kepada kita bahwa shalat adalah ibadah yang sangat
penting dan memiliki tempat dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Oleh karena itu, marilah kita mengambil suri tauladan dari beliau. Jadikanlah diri kita orang-
‫‪orang yang mendirikan shalat dan mengindahkannya, sebagaimana dicontohkan oleh‬‬
‫‪Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mari ajak keluarga kita; tetangga dan kerabat di‬‬
‫‪sekitar kita untuk mendirikan dan mengindahkan shalat. Jangan sampai generasi di zaman ini‬‬
‫…‪menjadi generasi yang menyia-nyiakan shalat‬‬
‫الذ ْك ِر ا ْل َح ِك ْي ِم‪َ .‬أقُ ْو ُل قَ ْولِ ْي َه َذا َوَأ ْ‬
‫س'تَ ْغفِ ُر هللاَ ا ْل َع ِظ ْي َم‬ ‫ت َو ِّ‬
‫آن ا ْل َع ِظ ْي ِم‪َ ،‬ونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ ْاآليَا ِ‬
‫بَا َر َك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر ِ‬
‫لِ ْي َولَ ُك ْم‪.‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ساِئ ِر ا ْلبَ َ‬
‫ش'' ِر‪.‬‬ ‫َن ا ْل ُمشَا َر َك ِة َوا ْل ُمشَا َكلَ ِة لِ َ‬ ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ َ‬
‫ش ِر ْي َك لَهُ‪ ،‬اَ ْل ُمتَ َعالِ ْي ع ِ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َح ْمدًا َكثِ ْي ًرا َك َما َأ َم َر‪َ .‬وَأ ْ‬
‫صلَّى َعلَى نَبِيِّ ِه قَ ِد ْي ًما‪.‬‬ ‫س ْب َحانَهُ َ‬ ‫س ْولُهُ النَّبِ ُّي ا ْل ُم ْعتَبَ ُر‪َ .‬وا ْعلَ ُم ْوا َأنَّ هللاَ ُ‬
‫سلَّ َم َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬‫ش َه ُد َأنَّ ُم َح َّمدًا َ‬ ‫َوَأ ْ‬

‫ص' ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬ ‫َس'لِ ْي ًما‪ .‬اَللَّ ُه َّم َ‬


‫س'لِّ ُم ْوا ت ْ‬
‫ص'لُّ ْوا َعلَ ْي' ِه َو َ‬ ‫ص'لُّ ْونَ َعلَى النَّبِ ِّي‪ ،‬يَ'ا َأيُّه'ا َ الَّ ِذيْنَ َءا َمنُ ْ‬
‫'وا َ‬ ‫َأ َّما بَ ْعدُ؛‪ِ ‬إنَّ هللاَ َو َمالَِئ َكتَ'هُ يُ َ‬
‫'ار ْكتَ‬‫آل ُم َح َّم ٍد َك َم''ا بَ' َ‬‫صلَّيْتَ َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيدٌ‪َ .‬وبَا ِركْ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬
‫َو َعلَى آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬
‫َعلَى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي َم‪ِ ،‬إنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْيدٌ‪.‬‬

‫'ان َوالَ ت َْج َع' ْل فِ ْي‬‫س'بَقُ ْونَا بِاِْإل ْي َم' ِ‬‫ت‪َ .‬ربَّنَا ا ْغفِ ْر لَنَ''ا َوِإل ْخ َوانِنَ''ا الَّ ِذيْنَ َ‬ ‫ت‪ْ ،‬اَأل ْحيَا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَأل ْم َوا ِ‬ ‫سلِ َما ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُم ْ‬
‫سلِ ِميْنَ َوا ْل ُم ْ‬
‫س'نَا‬‫ق َواَ ْنتَ َخ ْي ُر ا ْلفَاتِ ِحيْنَ ‪َ  .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَ''ا َأ ْنفُ َ‬‫قُلُ ْوبِنَا ِغالًّ لِّلَّ ِذيْنَ َءا َمنُ ْوا َربَّنَا ِإنَّكَ َر ُء ْوفٌ َّر ِح ْي ٌم‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْفت َْح بَ ْينَنَا َوبَيْنَ قَ ْو ِمنَّا بِا ْل َح ِّ‬
‫س 'َألُكَ ِمنَ‬
‫ص ' َغا ًرا‪ .‬اَللَّ ُه َّم ِإنَّا نَ ْ‬
‫ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّيَانَا ِ‬ ‫س ِريْنَ ‪َ .‬ربَّنَا ا ْغفِ ْر لَنَا َولِ َوالِ َد ْينَا َو ْ‬
‫َوِإنْ لَّ ْم تَ ْغفِ ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَنَّ ِمنَ ا ْل َخا ِ‬
‫س'َألَكَ‬‫سَألُ َك ِمنْ َخ ْي' ِر َم''ا َ‬ ‫ش ِّر ُكلِّ ِه َما َعلِ ْمنَا ِم ْنهُ َو َما لَ ْم نَ ْعلَ ْم‪ .‬اَللَّ ُه َّم ِإنَّا نَ ْ‬ ‫ا ْل َخ ْي ِر ُكلِّ ِه َما َعلِ ْمنَا ِم ْنهُ َو َما لَ ْم نَ ْعلَ ْم‪َ ،‬ونَ ُع ْو ُذ ِب َك ِمنَ ال َّ‬
‫س'َألُ َك ِع ْل ًم'ا نَافِ ًع'ا َو ِر ْزقً'ا َ‬
‫طيِّبً'ا‬ ‫الص'الِ ُح ْونَ ‪ .‬اَللَّ ُه َّم ِإنَّا نَ ْ‬ ‫اس'تَ َعا َذ ِب'كَ ِم ْن'هُ ِعبَ'ادُكَ َّ‬ ‫صالِ ُح ْونَ ‪َ ،‬ونَ ُع ْو ُذ ِبكَ ِمنْ ش َِّر َما ْ‬ ‫ِب ِه ِعبَا ُد َك ال َّ‬
‫ص 'لَّى هللاُ َعلَى نَبِيِّنَ''ا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ' ِه‬ ‫س 'نَةً َوقِنَ''ا َع' َذ َ‬
‫اب النَّا ِر‪َ  .‬و َ‬ ‫س 'نَةً َوفِي اآل ِخ' َر ِة َح َ‬
‫َو َع َمالً ُمتَقَبَّالً‪َ .‬ربَّنَ''ا آتِنَ''ا فِي ال ' ُّد ْنيَا َح َ‬
‫سا ٍن ِإلَى يِ ْو ِم ال ِّد ْي ِن‪.‬‬
‫ص ْحبِ ِه َو َمنْ تَبِ َع ُه ْم بِِإ ْح َ‬
‫َو َ‬

‫ش 'آ ِء َوا ْل ُمن َك' ِر َوا ْلبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ ' َذ َّك ُر ْونَ ‪.‬‬
‫َن ا ْلفَ ْح َ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ‪ِ ،‬إنَّ هللاَ يَْأ ُم ُر ُك ْم بِا ْل َع ْد ِل َو ْاِإل ْح َ‬
‫سا ِن َوِإيتَآِئ ِذي ا ْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى ع ِ‬
‫فَ ْ‬
‫اذ ُك ُروا هللاَ ا ْل َع ِظ ْي َم‬

You might also like