You are on page 1of 13

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf

A, B, C, D dan E!

Bacalah teks berikut dengan saksama!

Satilawati: (merasa kasihan) Maafkanlah segala perkataanku yang kemarin itu,


Kartili. Jangan dimasukkan ke dalam hati.
Kartili: (tersenyum) Tentu tidak, Satilawati. Aku mengerti keadaanmu kemarin itu.
Sekarang, aku memuji kesetiaanmu terhadap Ishak. Walau telah engkau ketahui
bahwa ia ...
Satilawati: Tapi ada sesuatu, suara halusku mengatakan bahwa ia akan baik lagi.
Baik buat selama-lamanya.
Kartili: Itu yang kuhargakan tinggi, Satilawati, kepercayaanmu kepada diri sendiri.
Satilawati: Biarpun ia tidak baik kembali, aku tidak juga dapat mengikatkan diriku
kepada orang lain.

1. Alur yang terkandung dalam kutipan tersebut adalah ...


A. pengenalan
B. munculnya konflik
C. konflik mulai memuncak
D. puncak konflik
E. penyelesaian

menasihati dan menyayangi


Bacalah teks berikut dengan saksama!

(Panggung menggambarkan sebuah kamar reot. Di dalamnya terdapat sebuah


dipan dan dua buah kursi yang sudah rusak pula. Suasana kemiskinanlah yang
tampil di situ)

Istri: (mengharap) Banyakkah hasil yang kauterima hari ini?


Suami: Bah, kosong sama sekali,s eperempat rupiah pun tak dapat, dan kau
bagaimana?
Istri: Ada seorang wanita muda memberi makan kepada kita.
Suami: Terima kasih, moga-moga Tuhan memberkahinya. Apa yang diberikannya?
Istri: Sepotong roti
Suami: Kalau begitu, masih adakah simpanan untuk esok pagi?
Istri: Masih, tetapi hanya untuknya
Suami: Tak ada yang lain? Ah, maksudku selain dari roti itu
Istri: Ada. Sepotong nasihat, supaya jangan membawa anak itu keluar karena
udahara terlalu lembap

2. Konflik yang diungkapkan dalam kutipan naskah drama tersebut adalah ...
A. pekerjaan yang dilakukan setiap hari oleh manusia
B. harapan seorang pengemis terhadap masa depannya
C. penghasilan sepasang pengemis yang tidak memadai
D. pertanyaan seorang suami kepada istri dan anaknya
E. suami istri saling
Bacalah teks cuplikan drama berikut dengan saksama!
Sore itu, seorang ibu menggendong anaknya yang berusia sembilan bulan ke
tempat praktik Dokter Wira.
Dokter: Putra Ibu sakit apa? (menyilakan ibu itu duduk di kursi di hadapannya)
Ibu: Tidak sakit, Dok. Hanya perlu imunisasi
Dokter: O, imunisasi apa, Bu?
Ibu: Campak, Dok, karena anak saya sudah 9 bulan
Dokter: Wah, Ibu termasuk ibu yang baik. Selalu memperhatikan kebutuhan
putranya
Ibu: Ah, Dokter bisa saja!
Dokter: Ya, karena kadangan-kadang seorang ibu lupa akan perlunya imunisasi
lengkap bagi anaknya, padahal imunisasi itu penting

3. Latar kutipan drama tersebut adalah ...


A. posyandu
B. rumah sakit
C. puskesmas
D. tempat praktik dokter
E. Unit Gawat Darurat (UGD)

Perhatikan dialog berikut dengan saksama!


Dokter: Putra Ibu sakit apa? (menyilakan ibu itu duduk di kursi di hadapannya)

4. Perubahan kalimat langsung tersebut menjadi kalimat tak langsung yang tepat
adalah ...
A. Setelah mempersilakan dokter untuk duduk di hadapannya, ibu bertanya kepada
dokter, anak dokter sakit apa
B. Dokter menyilakan ibu itu duduk di hadapannya dan bertanya kepada anak dokter
C. Setelah menyilakan ibu itu duduk di hadapannya, dokter bertanya anak ibu itu
sakit apa
D. Dokter bertanya kepada anak ibu itu apakah ibunya sakit setelah dipersilakan
duduk
E. Ibu bertanya kepada anaknya apakah dirinya sakit setelah dipersilakan duduk
oleh dokter saat datang ke klinik

Bacalah teks drama berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

(masuk Mintarsih, seorang anak gadis yang tampak riang. Ia membawa sesuatu
yang tampaknya untuk keperluan hari nya besok)
Mintarsih: Ah! Sudah berbuka puasa semuanya?
Ibu: Tadi, kami menunggu kau, tapi lama benar? (Mintarsih bergerak mendekati
jendela, lalu melongokkan kepalanya melihat keluar) Makanlah. Apa yang kaulihat di
luar?
Mintarsih: Waktu saya lewat di situ tadi, (menoleh, melihat Gunarto yang tampak tak
acuh saja) Bang Narto, dengarkan dulu
Gunarto: (tenang) Ya, aku dengar
Mintarsih: Ada orang tua di ujung jalan ini. Dari jembatan sana, ia melihat-lihat ke
arah rumah kita. Nampaknya seperti seorang pengemis, (semua diam) Yah, kenapa
semua jadi diam? (Gunarto tertunduk membisu)
Maimun: (dengan cepat) Orang tua? Bagaimana rupanya?
Mintarsih: Hati agak gelap. Jadi, tidak begitu jelas kelihatannya
5. Latar tempat dan waktu dalam teks drama tersebut adalah ...
A. masjid, malam hari
B. jembatan, pagi hari
C. rumah, senja hari
D. rumah, pagi hari
E. jembatan, senja hari

6. Alur dalam teks drama tersebut adalah ...


A. pengenalan
B. pemunculan konflik
C. konlik mulai memuncak
D. puncak konflik
E. penyelesaian

Bacalah dialog berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!

Ardi: Rif, mengapa kamu termenung?


Arif: Ar, saya ingin mengikuti kunjungan ke museum, tetapi orang tua saya tidak
mempunyai biaya.
Ardi: Kalau begitu, kamu datang saja ke rumah saya. Saya akan membantu
menyampaikan masalahmu kepada orang tua saya. Mudah-mudahan, beliau dapat
membantumu

7. Pernyataan tentang watak Ardi dalam kutipan drama tersebut adalah ...
A. selalu merenung
B. suka meminta-minta
C. selalu mengabaikan keadaan temannya
D. pandai berkata manis
E. selalu mengerti kesulitan temannya

8. Konflik dalam teks tersebut adalah ...


A. Arif tidak bisa datang ke museum karena tidak punya biaya
B. Ardi membayari Arif yang tidak punya biaya untuk pergi ke museum
C. Orang tua Ardi tidak dapat membiayai Arif agar dapat pergi ke museum
D. Orang tua Arif membayarkan biaya ke museum untuk Ardi
E. Ardi tidak dapat datang ke museum karena tidak punya uang

Bacalah dialog berikut dengan saksama!

Leo: Tak kusangka kamu berhasil


Doni : Ha ha ha tentu saja! Aku yang menang dalam pertandingan ini

9. Watak Doni yang tercermin dalam dialog tersebut adalah ...


A. kesal
B. sombong
C. sedih
D. marah
E. gembira
Bacalah dialog berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 10 dan 11!

(1) Sanusi: Ada yang menganggu pikiranmu, Bung?


(2) Harun: Oh, Pak Sanusi, saya sedang pusing, Pak
(3) Sanusi: Ayolah, kemukakan kepada saya, siapa tahu saya dapat membantu
(4) Harun: Begini Pak, anak saya yang sulung belum juga mendapat pekerjaan.
Kasihan dia, sudah satu tahun menganggur, sepertinya sia-sia saja kuliahnya

10. Konflik yang terkandung dalam teks tersebut adalah ...


A. Pak Sanusi menjadi penganggu pikiran bagi pak Harun
B. Pak Harun menjadi penganggu pikiran bagi Pak Sanusi
C. Anak sulung Pak Harun belum mendapatkan pekerjaan
D. Anak sulung Pak Sanusi menyia-nyiakan kuliahnya
E. Anak sulung Pak Sanusi belum mendapatkan pekerjaan

11. Gerak-gerik, mimik, dan intonasi yang tepat untuk dialog Sanusi pada nomor (3)
adalah ...
A. mendekati Harun, mimik tegang, suara meninggi
B. menjauhi dan membelakangi Harun, mimik sedih, suara meninggi
C. menghampiri dan menepuk pundak Harun, mimik ceria, suara meninggi
D. menjauhi Harun, mimik tenang, suara merendah
E. duduk menghadap Harun, mimik tenang, suara merendah

Bacalah teks berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 12-15!

Sebuah ruangan di rumah tuan residen ada pengawas lembaga-lembaga sosial,


pengawas sekolah, hakim, kapten polisi, dokter daerah, dan dua orang polisi.

(1) Residen: Tuan-tuan, saya undang kemari untuk mendengarkan sebuah berita
yang sangat tidak menyenangkan. Seorang governoor djenderal akan datang
berkunjung kemari.
(2) Mr. Ruslan: Apa, seorang governoor?
(3) Tn. Dahlan: Apa, seorang governoor?
(4) Residen: Seorang governoor von Batavia incognito dengan tugas rahasia
(5) Mr. Ruslan: Ini baru namanya celaka
(6) Tn. Dahlan: Seolah-olah beban kita belum cukup berat
(7) H. A. Salim: Ya, Tuhan. Tugas rahasia lagi?
(8) Residen: Saya punya firasat. Semalam, saya bermimpi dua ekor tikus yang besar
sekali. Betul, belum pernah saya melihat tikus seperti itu, hitam dan besar bukan
alang kepalang. Mereka datang mencium-cium di sana-sini lalu pergi lagi.

12. Bentuk kalimat tak langsung dari percakapan awal yang diucapkan oleh tokoh
Residen adalah ...
A. Residen memberi tahu bahwa akan datang seorang governoor djenderal untuk
berkunjung
B. Residen memberi tahu bahwa dirinya diminta oleh governoor djenderal untuk
datang berkunjung
C. Residen memberi tahu bahwa ada kabar buruk yang menimpa governoor
djenderal
D. Residen memberi tahu bahwa ada tugas rahasia yang akan disampaikan oleh
governoor djenderal
E. Residen diberi tugas rahasia oleh governoor djenderal yang akan berkunjung

13. Ekspresi yang tepat untuk dialog Mr. Ruslan pada nomor (2) adalah ...
A. sedih
B. bingung
C. gembira
D. kesal
E. terkejut

14. Gerak gerik, mimik, dan intonasi yang tepat untuk dialog Residen pada nomor
(8) adalah ...
A. berjalan mondar-mandir, tangan di belakang tubuh, mimik gembira diselingi tawa,
dan suara meninggi
B. duduk di hadapan para tamu, mengedarkan pandangannya kepada setiap tamu,
mimik serius, dan suara merendah
C. berdiri mematung, mimik serius, dan suara datar
D. duduk di hadapan para tamu, lalu berdiri sambil menunjuk-nunjuk para tamu,
mimik serius, dan suara merendah
E. berjalan mondar-mandir, hidung mengendus-endus, mimik gembira diselingi tawa,
suara meninggi

15. Latar tempat yang tergambar dalam teks tersebut adalah ..


A. rumah residen
B. rumah Tn. Dahlan
C. rumah Salim
D. rumah Ruslan
E. rumah polisi

Bacalah teks berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 16-18!

(1) Erna: Aku senang sekali pada Herman


(2) Yanto: Apa yang kamu sukai dari dia?
(3) Erna: Dia itu seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk
(4) Yanto: Memang, semua teman suka kepada dia. Selain pandai dan wajahnya
ganteng, dia tetap mengaku dan menilai pengetahuannya masih rendah, ilmunya
tidak seberapa.

16. Ekspresi yang tepat untuk dialog Erna pada nomor (1) adalah ...
A. tersipu malu, menunduk
B. sedih, menahan tangis
C. marah, mata menatap tajam
D. tertawa terbahak-bahak
E. tersenyum, menahan tawa

17. Gerak-gerik, mimik, dan intonasi yang tepat untuk dialog Yanto pada nomor (4)
adalah ...
A. duduk gelisah di antara Erna dan Herman, mimik tegang, dan suara meninggi
B. berjalan menjauhi Erna dan duduk di sebelah Herman, tersenyum, dan suara
tegas
C. duduk gelisah di depan Erna, mimik tegang, dan suara meninggi
D. duduk tenang di sebelah Erna dan melihat Herman di kejauhan, tersenyum, dan
suara tegas
E. berjalan ke arah Herman, mimik tegang, dan suara tegas

18. Amanat yang dapat dipelajari dari tokoh Herman adalah ...
A. Jadilah orang yang disukai banyak orang
B. Jadilah orang yang berwajah rupawan
C. Jadilah orang yang bangga dengan diri sendiri
D. Janganlah sombong dengan ilmu yang dimiliki
E. Janganlah menjadi orang yang disukai banyak orang

Bacalah teks berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 19 dan 20!
Pit: (menggelengkan kepala) Tidak, Juragan
Picum: Tentu kamu tidak paham. Dengrkaan saja! Setiap cabang dibagi lagi jadi
ranting-ranting. Garis-garis ini menunjukkan batas kekuasaan masing-masing
wilayah. Mereka punya wilayah sendiri dan tak seorang pun hendak memasuki
wilayah-wilayah orang lain. Untuk meminta-minta di kawasan Batavia, orang harus
punya SIUP. Surat Izin Usaha Pengemisan dari perusahaan Juselmis, dilengkapi
tanda tangan saya. Itu wajib

19. Ekspresi yang tepat untuk dialog Pit adalah ...


A. bingung
B. tertawa
C. gembira
D. sedih
E. kesal

20. Petunjuk lakuan yang tepat untuk Picum jika adegan tersebut didemonstrasikan
adalah ...
A. memberi informasi kepada Pit dengan antusias
B. memberi informasi kepada Pit dengan kesal
C. gembira sambil bernyanyi kecil
D. tertawa, lalu memberi informasi
E. marah sambil memberi informasi

21. Perhatikan kutipan drama berikut!

(1) Tita: (gelisah sekali) Aduh, bagaimana ini? Tugas harus dikumpulkan sekarang
listrik mati juga!
(2) Fara: (memerhatikan Tita, menggeleng-geleng) [...]
(3) Raka: Iya, ada apa kamu gelisah sekali?
(4) Tita: [...]
(5) Fara: Oh, begitu. Ya sudah sabar saja!

Dialog yang tepat untuk melengkapi kutipan naskah drama tersebut adalah ...
A. (2) Tidak ada apa-apa, Kak.
(4) Lagi kesel aja, lampu mati
B. (2) Kamu kenapa Tita?
(4) Aku tidak gelisah, aku hanya gerah
C. (2) Kamu kenapa, Tita?
(4) Aku mau ngumpulin tugas tapi listrik mati
D. (2) Tita mau ke mana?
(4) Ini Kak. Aku mau ngetik tugas
E. (2) Wah, ada apa?
(4) Tidak ada apa-apa

22. Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama!

Karto: "Apa yang harus kita lakukan untuk memajukan pendidik di kampung kita,
ya?" (duduk lesu)
Kepala Desa: "Ya, menanamkan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya
pendidikan." (membaca koran)
Karto: "Kesadaran yang bagaimana?"
Kepala Desa: "Pendidikan dapat meningkatkan taraf hidup kita."
Karto: [...]

Kalimat yang tepat untuk mengakhiri percakapan pada kutipan naskah drama
tersebut adalah ...
A. Usaha ini saya rasa sia-sia saja
B. Banyak masyarakat kita buta huruf
C. Sudah lama saya ingin menyadarkannya
D. Oh ya, sekalian kita beri contohnya
E. Baiklah, besok kita mulai

23. Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama!


lbu : Vian, mandi dulu, masa bagun tidur nyisir sih. Vian iya, Bu (seraya menuju
kamar mandi)
lbu : [ ... J (1)
Vian : Eh iya, sudah nggak sabar pengen ketemu bu guru baru.
lbu : Jangan lupa handuknya.
Vian : [ ... J (2)

Dialog yang tepat untuk rnelengkapi naskah drama tersebut adalah ....
A. (1) Jangan lupa sikat gigi
(2) Tentu aku tak mau basah
B. (1) Jangan lupa sarapan pagi
(2) Tentu aku akan sarapan
C. (1) Jangan lupa Shalat Subuh
(2) Tentu aku akan simpan
D. (1) Jangan lupa susun buku
(2) lya ibuku tersayang

24. Bacalah kutipan drama berikut dengan saksama!

Ida Ayu : Apa yang sendang kamu pikirkan, Nisa?


Cut Nisa : [ ... ] (1)
Ida Ayu : Kamu jangan berbohong, Nis. Dari tatapan matamu terlihat kamu
sedang memikirkan sesuatu.
Cut Nisa : [ ... ] (2)
Ida Ayu : O, itu masalahmu.

Pernyataan yang tepat untuk melengkapl naskah drama tersebut adalah ....
A. (1) Aku sedang mernikirkan tugasku yang belum selesai-selesai.
(2) Betul. Aku tidak bohong,
B. (1) Ada yang aneh pada diri Pak Goris.
(2) Tepat, apa yang karnu katakan.
C. (1) Aku rnernang mengataml sedikit rnasalah Dal
(2) Aku bingung, Da. Mengapa akhir-akhir ini aku sering dimarahi Pak Goris?
D. (1) Tidak ada, Da.
(2) Yah, aku cuma sedang memikirkan rencanaku besok pagi, Apa yang perlu
aku kerjakan lebih dulu?

25. Bacalah teks drama berikut!

Ibu: Saya dengar Nana masuk rumah sakit, apa kabar La?
Lala: Benar, bu. Kami akan menengok besok
Ibu: Nana sakit apa?
Lala: Nana sakit demam berdarah
Adik: Kak, besok aku ikut menengok ya!
Lala: Hus. Anak kecil tidak boleh ikut
Ibu: Adik di rumah saja sama Ibu
Lala: Sebaiknya kami membawa apa bu?
Ibu: Bawa jus jambu saja agar bisa membantu menaikan trombosit
Lala: Ide yang bagus itu, bu!

Tokoh utama dalam kutipan drama tersebut adalah ...


A. Ibu dan Lala
B. Ibu dan Adik
C. Lala dan Adik
D. Lala dan Nana

26. Perhatikan kutipan drama berikut!

Ani: Tolong Santi, tugasmu membersihkan papan tulis. Aku akan menyapu lantai
dulu
Santi: Baiklah, Ani. Oh, ya. Andi belum datang? Padahal dia anggota regu piket kita
Ani: Belum. Mungkin sebentar lagi Andi datang. Kita tunggu saja
Santi: Itu dia sudah datang. Cepat Andi, tolong bersihkan meja dan bangku dengan
kemoceng!
Andi: Baik, Santi

Latar tempat dalam kutipan drama tersebut adalah ...


A. Di ruang kelas
B. Di halaman sekolah
C. Di halaman rumah
D. Di dalam rumah
27. Cermati percakpaan dalam drama berikut!

Amir: Di, kita berangkat sekolah sekarang. (Amir berdiri di depan pintu, lalu Dodi
mendekat)
Dodi: Maaf, Mir, tunggu sebentar (Dodi menyuruh Amir duduk)
Amir: Sebentar, apa lagi yang akan kamu kerjakan?
Dodi: Biasa, mengisi dua bak mandi setiap hari

Amanat cuplikan drama di atas adalah ...


A. Berangkat sekolah harus lebih pagi
B. Bekerjalah sebaik mungkin
C. Jadilah anak yang rajin
D. Selesaikan pekerjaan di rumah dengan baik

28 Bacalah penggalan naskah drama berikut dengan cermat!

Ibu: Kenapa kamu mencontek lagi?


Rani: Tidak, bu
Ibu: Jangan bohong, saya punya saksi
Rani: ...
Ibu: Bagus kamu sudah jujur, sekarang kamu belajar dulu setelah temui saya untuk
mengulang tes

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog yang rumpang di atas adalah ...
A. Sudahlah
B. Ya Bu, saya mengaku. Semua saya lakukan karena saya tidak belajar
C. Mencontek itu cara pintas walaupun membuat tidak pintar
D. Tidak mau ah, malas

29. Bacalah naskah drama berikut!

Dama: (Terisak) Ibu, Mayang pindah dari indekosan


Ibu: Pindah? (terkejut). Kenapa pindah? Ada masalah dengan dirimu?
Dama: Aku tidak tahu kenapa pindah dan tidak ada masalah denganku
Ibu: Kapan dia pindah?
Dama: Mungkin saat aku kuliah karena saat pulang kamarnya sudah kosong
Ibu: Ke mana dia pindaH?
Dama: ...
Ibu: Lantas kenapa kamu menangis?
Dama: Sedih dan kecewa, karena dia pindah tidak memberi tahu dan tidak pamit.
Padahal dia yang mengajakku untuk indekos di rumah ini

Kalimat dialog yang tepat untuk melengkapi naskah tersebut adalah ...
A. Ke tempat yang dekat dengan kampus
B. Ke asrama putri
C. Ke rumah saudaranya
D. Ke indekosan teman kuliah yang satu fakultas
E. Tidak tahu
30. Perhatikan teks drama berikut ini!

Bu Mulyono: "Pak, sebenarnya apa dosa kita sampai anak kita menderita seperti ini?
Saya sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi."
Pak Mulyono: "Bersabarlah, Bu. Pasti Yang Mahakuasa akan memberikan jalan"

Drama tersebut menunjukkan sebuah suasana ...


A. Penuh suka
B. Gembira
C. Jenuh
D. Haru
E. Senang

31. Perhatikan penggalan drama di bawah ini!

"Dari mana saja kau, Badrn? Hari sudah petang tapi kau baru pulang." Tanya ayah
sambil berkacak pinggang

Dialog di atas diucapkan dengan nada ...


A. Keras sambil bercanda
B. Marah dan serius
C. Rendah dan penuh tanya
E. Merasa dendam

32. Di atas panggung Wawan berjalan sambil membungkukkan badannya. Dia


memakai peci, kumis, dan janggutnya yang putih. Dia melangkah ke depan sambil
memegang tongkat.

Tokoh yang diperankan Wawan adalah ...


A. Pemuda
B. Kakek
C. Anak
D. Ibu
E. Saudara

33. Rudi memerankan seorang tokoh dalam sebuah pementasan drama. Ia


memakai kostum kaos oblong putih, celana pendek hitam, memakai caping, dan
membawa cangkul.

Tokoh apakah yang diperankan Rudi?


A. Pejabat
B. Pak RT
C. Petani.
D. Pedagang
E. Nelayan

34. Perhatikan penggalan percakapan berikut!


"Apa? Anak tetangga itu mencuri mangga-mangga kita lagi? Cepat suruh dia datang
ke sini untuk minta maaf!"
Kalimat di atas diucapkan dengan ekspresi ...
A. Memelas
B. Marah
C. Ramah
D. Gembira
E. Sedih

Bacalah teks dialog berikut kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya!

Agus: "Woi, hati-hati dong kalau bersepeda!" (dengan marah)


Deri: "Aku .. aku.." (jawab Dei ketakutan)
Doni: "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-hati."
(Doni berkata sambil marah mendekati Agus)
Agus: "Jangan ikut campur ya! Aku ngomong dengan dia" (masih marah)
Doni: "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karean dia tidak bersalah

35. Tokoh Agus pada drama di atas mencerminkan orang yang ...
A. Lembut
B. Suka menolong
C. Pemarah
D. Pemurah
E. Penakut

36. Tokoh-tokoh yang ada di dalam drama di atas adalah ...


A. Agus, Deri, Dani
B. Agus, Deri, Doni
C. Agus, Deni, Doni
E. Agus, Deni, Dani

37. Latar tempat dalam drama tersebut terjadi di ..


A. Sekolah
B. Jalan
C. Pagi hari
D. Sore hari
E. Kantin

38. Aamant yang terkandung dalam cuplikan teks drama adalah ...
A. Kita tidak boleh main hakim sendiri dan menyalahkan orang lain tanpa bukti yang
pasti
B. Orang yang lemah selalu kalah
C. Kita harus menyalahkan orang yang telah menabrak dan melukai kita
D. Orang yang salah tetap harus mendapatkan pembelaan
E. Kita harus selalu berlapang dada

39. Anton : Dik, nanti sore jadi, bukan?


Didik : Jadi apa?
Anton : …
Didik : Ah, ya! Aku hampir lupa. Untung kau ingatkan. Antara sekolah kita dengan
SMA "Bunga Indah," kan!
.
Anton : Betul. Kalau tidak menontonnya, rugi kita. Ha ... ha ... ha ...
Didik : Ya, karena primadona kita akan turun nanti. OK, sampai nanti sore.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...


A. Mengerjakan PR Matematika di rumah Nyoman.
B. Menyaksikan pertandingan bola voli di TVRI.
C. Kita menjenguk Handi di RSUP bersama Rita, anak SMA "Bunga Indah."
D. Kita mendengarkan bersama siaran "Kreasi Remaja" di RRI.
E. Menonton pertandingan bola basket.

40. Cermati kutipan teks drama berikut!

(1) Parminem : “Begini, Bu. Di sini saya sebagai produsen nasi bungkus dari
program Ibu Menteri. Saya kemari karena saya mengharapkan sejumlah uang dari
Ibu.”
(2) Ibu Menteri : “ Perasaan, saya bukanlah bendahara dari program itu. Jadi
langsung saja kamu meminta uang kepada Pembantu Menteri yang telah
merangkap menjadi ketua, sekretaris, dan bendahara.”
(3) Parminem : “(duduk di kursi/lantai dan badannya lemas)” Tapi saya sudah
mencarinya kemana-mana. Dari pagi, saya sudah siap-siap di kamar mandi umum,
tempat Bu Pembantu Menteri buang air kecil. Tapi nyatanya nihil.” (memendam
kekecewaan mendalam)
(4) Ibu Menteri : “ . . .”
(5) Parminem : “Hah ... duh biyung! Nasib, nasib. Ya sudahlah Bu, saya mau pergi
dulu. Permisi.” (meninggalkan panggung).

Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks tersebut adalah . . .


A. Mungkin, itu sudah nasibmu. Sekali lagi, saya tidak bisa membantu. Itu bukan lagi
urusan menteri seperti saya.
B. Menurut data memori yang ada dalam otak saya, rasanya saya belum pernah
berjumpa dengan kamu.
C. Baiklah, nanti kutemui Bu Pembantu Menteri. Kusampaikan masalahmu
kepadanya.
D. Kalau cuma masalah uang, aku bisa memberimu sekarang juga
E. Jangan resah. Besok persoalan ini kita selesaikan bersama.

Kunci jawaban

1. E
2. C
3. D
4. C
5. C
6. B
7. E
8. A
9. E
10. C
11. E
12. A
13. E
14. B
15. A
16. E
17. D
18. D
19. A
20. A
21. C
22. A
23. A
24. D
25. A
26. A
27. D
28. B
29. E
30. D
31. B
32. B
33. C
34. B
35. C
36. B
37. B
38. A
39. E
40. A

You might also like