KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin

Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Kota Prabumulih
Edisi 177, Jumat, 27 Rajab 1445 Hijriyyah / 9 Januari 2024

ISRA’ MIKRAJ DAN PESAN MEMAKMURKAN MASJID

Oleh Mohamad Mufid, M.Pd. I.

(Ketua PD IKADI Kota Prabumulih Sumater Selatan)

KHUTBAH PERTAMA

‫ُع َع ْع‬ ‫َع ُع‬ ‫َع ْع‬ ‫َع‬ ‫َّ َع‬ ‫ْع‬
‫ِعإ َّن ال َعح ْعم َعد ِعلل ِعه ه ْعح َعم ُعد ُعه َعوو ْعظ َعت ِعع ْعي ُعى ُعه َعوو ْعظ َعتغ ِعف ُعس ُعه َعوو ُععىذ ِعباهللِع ِعم ْعن ش ُعس ْعو ِعز ؤه ُعف ِعظ َعىا َعو ِعم ْعن‬
‫َع‬ ‫ْع َع َع‬ ‫َع‬ ‫ُع َع َع‬ ‫َع ّع َع َع‬
‫ُعم ِع َّ ل ُعه َعو َعم ْعن ُع ْع ِعلله ُع َع ِعاا َع ل ُعه‬ ‫اا ؤ ْع َعم ِعال َعىاا َعم ْعن َع ْع ِعد ِعه‬ ‫ط ِع ِع‬
‫ُع‬ ‫َع َع ْع َع‬ ‫َع َع‬ َّ ‫َع ْع َع َع َع‬
‫ؤش َعه ُعد ؤ ْعن َل ِعإل َعه ِعإَل ُع َعو ْعح َعد ُعه َل ش ِعسْعي َعك ل ُعها َعوؤش َعه ُعد ؤ َّن ُعم َعح َّم ًدا َع ْعب ُعد ُعه َعو َعز ُعط ْعىله‬
‫َع‬ ‫ْلا ْعهب َعياء َعو ْعاْلُع ْعس َعطل ْعي َعن َعو َع َعلى آله َعو َع‬ ‫َع َّ ُع َّ َع ّع َع َع ّع ْع َع َع َع ْع َع ْع َع‬
‫ص ْعح ِعب ِعه ؤ ْعج َعم ِعع ْعي َعنا‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِع‬ ‫اللهم ص ِع وط ِعلم لى ؤشس ِعف ِع ِع‬
‫َع‬
‫ؤ ّعما َعب ْععد‬
‫َع َع ْع ُع َع‬ ‫َع‬ ‫ُع‬ ‫َع‬
.‫َعيا ِع َعب َعاا ا ا ْعو ِعص ْعي ِع ه ْعف ِع ِس ِعب َعت ْع َعىي ا َع ْعد َعاش اْل َّت ُع ْعىن‬
َّ ‫الس ْعح َعمن‬
‫الس ِعح ْعي ِعم‬ َّ ‫ال ُع َعت َعع َعالى ِعف ْعي ِعك َعتاب ِعه ْعال َعكسْعيما ب ْعظم ِع‬ ‫َعق َع‬
‫ِع‬ ‫ِع ِع ِع‬ ‫ِع‬
َّ ‫ْع َع ْع َع‬ ‫ْع َع َع َع ْع ْعَع‬ ‫ُع ْع َع َع َّ َع ْع َع ي َع ْع َع ْع ً َع ْع ْعَع‬
‫طبحان ال ِعر ؤطس ِعبعب ِعد ِعه لي ِعمن اْلس ِعج ِعد الحس ِعام ِعإلى اْلس ِعج ِعد ْلاقصِسى ال ِعر‬
‫ْع‬
‫الظ ِعم ُعيي ال َعب ِع ُعيي‬ َّ ‫َعب َعاز ْعك َعىا َعح ْعى َعل ُعه ِعل ُع يَع ُعه م ْعن آ َع ِعاا َعىا إ َّه ُعه ُع َعى‬
‫ِع‬ ‫ِع ِع‬

B
Kaum muslimin rahimakumullah!
ersyukur kepada Allah swt, pada hari ini kita diberikan nikmat sehat dan
sempat sehingga kita dapat menunaikan ibadah shalat Jum‟at di masjid yang
mulia ini. Sholawat salam kita sampaikan kepada manusia pilihan, nabiyullah
Muhammad saw. Semoga kita termasuk golongan orang yang berhak mendapatkan
syafaatnya di yaumul qiyaamah. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.
Di negeri tercinta Indonesia, satu tahun sekali, setiap tanggal 27 Rajab kaum
muslimin merayakan Peringatan Isra‟ dan Mikraj Nabi Muhammad saw. Kita semua

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan

1
 KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin

berharap, peringatan ini bukan hanya sekedar seremonial saja, tetapi setiap kaum
muslimin harus mampu memetik hikmahnya untuk diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Diantara hikmah terbesar peristiwa Isra‟ Mi‟raj adalah perintah shalat lima waktu
sehari semalam. Berkaitan dengan ibadah shalat, kita sangat bersyukur karena di
negeri tercinta Indonesia kita dapat beribadah dengan mudah. Hampir di setiap desa
dan perkotaan, tempat ibadah seperti masjid atau musholla dapat kita jumpai.
Berbeda dengan saudara kita yang hidup di luar negeri, dimana penduduk muslimnya
minoritas.
Saudara kita di luar negeri harus menempuh perjalanan berpuluh kilo
meter,bahkan berjam-jam hanya untuk menemukan masjid. Waktu 24 jam sehari
semalam tidak terdengar suara adzan berkumandang, kecuali alarm di handphone
masing-masing bagi yang memasangnya.
Sementara saudara kita yang hidup di tanah kelahiran para Nabi, Palestina,
harus berjuang masuk ke masjid al Aqsha dengan cara tidak mudah. Mereka
melaksanakan sholat di bawah ancaman bom dan peluru yang siap kapan saja
mengancam mereka. Nyawa pun taruhannya.
Dan sampai detik ini, saudara kita di Palestina masih berjuang mempertahankan
kemerdekaan Palestina. Puluhan ribu orang meninggal dunia. Menurut keterangan
Kementerian Kesehatan Gaza palestina, sejak peperangan pecah pada 7 Oktober
2023 sampai awal bulan Februari 2024, tercatat warga palestina meninggal dunia
mencapai 27.019 dan korban luka-luka mencapai 66.139 (Antaranews.com).
Kita berharap dan berdo‟a, semoga Allah swt menolong saudara kita di Palestina
dan memberikan kemenangan kepada rakyat Palestina. Aamiin Yaa Rabbal‟alamiin.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Sekali lagi, bersyukurlah kita yang hidup di tanah air Indonesia. Kaum muslimin
dengan mudah menjumpai masjid. Setiap kali masuk waktu shalat, terdengar adzan
berkumandang lima kali sehari. Bangunan masjid pun tampak indah, karena
masyarakatnya bergotong royong membangun masjid.
Namun ada satu PR yang harus diselesaikan, yaitu ghirah atau semangat
membangun masjid secara fisik, seharusnya diimbangi dengan semangat
„membangun dan memakmurkan masjid.‟ Karena pemanfaatkan fungsi shalat
berjama‟ah terlihat belum maksimal.

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan

2
 KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin

Rasulullah saw mengingatkan agar jangan sampai terjadi di kemudian hari,
semangat membangun masjid secara fisik tidak dibarengi dengan memakmurkan
masjid. Jangan sampai terjadi, kaum muslimin saling membanggakan masjidnya,
namun tidak diringi dengan kualitas memakmurkan masjidnya. Akhirnya masjid
megah, mewah, indah, tapi sedikit sekali yang memakmurkannya. Alhasil masjid
terasa sepi tanpa kehadiran para jama‟ah.
Baginda Rasulullah saw berpesan:

‫اج ِعد‬ ‫اض فى ْعاْلَع َع‬

‫ظ‬ َّ ‫الظا َع ُع َعح َّ ى َع َع َعب َعااى‬
‫الى ُع‬ ‫َعَل َعا ُع ُع‬
َّ ‫ىم‬
‫ِع‬ ‫ِع‬
“Tidak (akan) terjadi hari kiamat, sampai orang-orang saling
membanggakan masjidnya.” (HR. Abu Daud).

Kaum Muslimin rahimakumullah!

Sejarah menyebutkan, ketika Rasulullah saw melaksanakan peristiwa Isra‟ dan
Mi‟raj, Nabi Muhammad saw mengawali perjalanannya dari Masjid Haram di Mekkah
menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Peristiwa dari masjid ke masjid ini mengandung
makna tentang pentingnya memakmurkan masjid. Ditambah lagi dengan hasil dari
Isra‟ Mi‟raj, yakni perintah shalat lima waktu sehari semalam.
Berkaitan dengan upaya memakmurkan masjid, marilah kita simak tiga fungsi
penting masjid pada zaman Rasulullah saw yang dapat diterapkan pada kondisi
sekarang.

Pertama, masjid sebagai sentral ibadah.

Rasulullah saw dan para sahabat menjadikan masjid sebagai kegiatan sentral
ibadah, diantara yang utama adalah shalat berjama‟ah. Rasulullah memotivasi para
sahabat agar menjaga shalat berjama‟ah di masjid.
Dalam sebuah hadits dikatakan:

ً ‫َع َع ُع ْع َع َع َع َع ْع َع ُع ْع َع َع ْع َع ّع َع ْع َع ْع َع َع َع َع‬
‫ِعمن ص ِع الف ِعر ِعبظب ٍعي و ِع ِعسين ازج‬ ‫ص الجما ِع ؤ‬
“Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendiri
sebanyak dua puluh tujuh derajat.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan

3
 KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin

Sejarah mencatat para sahabat begitu antusias menunaikan shalat berjama‟ah di
masjid. Diantaranya adalah Sya‟ban r.a yang rela menempuh perjalanan kurang lebih
tiga jam hanya untuk mendapatkan shalat berjama‟ah. Begitu juga Abdullah bin
Ummi Maktum, yang buta mata rela berjalan di kegelapan malam dan terik panasnya
matahari untuk mendapatkan kemuliaan shalat berjama‟ah.
Semangat Rasulullah dan para sahabat tersebut, seharusnya memotivasi kita
semua untuk memakmurkan masjid Allah swt. Paling tidak dengan hadir shalat
berjama‟ah lima kali dalam sehari.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Kedua, masjid sebagai sarana pembinaan umat.
Dengan berkumpulnya kaum muslimin di masjid, semakin mempermudah
Rasulullah SAW dalam melakukan pembinaan ummat. Dengan pembinaan dan
pengajaran ajaran Islam ini, lahirlah tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan
Islam ke seantero dunia, diantaranya adalah Abu Bakar Shiddiq, Umar bin al-Khatab,
Usman bin „Affan, Ali bin Abi Thalib dan sebagainya.
Sepeninggal Rasulullah, tradisi pembelajaran di Masjid terus-menerus
berkembang dan menorehkan sejarah peradaban hingga pada kalangan
khulafaurrasyidin.
Spirit ini menginspirasi Universitas tertua di dunia, yakni Universitas al-Azhar di
Kairo, Mesir yang pada mulanya merupakan kegiatan belajar mengajar di Masjid al-
Azhar yang dibangun pada masa dinasti Fatimiyah.
Satu pelajaran penting dari fungsi masjid sebagai sarana pembinaan ummat,
adalah para takmir masjid perlu mengadakan kajian rutin seperti taklim pekanan baik
kalangan bapak-bapak atau pun ibu-ibu dengan tema yang beragam, seperti kajian
fiqh, hukum syariat Islam, aqidah akhlaq, kajian pemberdayaan ekonomi, pembinaan
remaja dan sebagainya. Inilah sejatinya perintah Allah swt dalam surat an Nuur ayat
36.
‫ُع ُع َع َع َّ ُع َع ُع ۡ َع َع َع ُع ۡ َع َع َع ۡ ُع ُع ُع َع ّع ُع َع ُع َع ۡ ُع ُع ّع َع ۡ ٓع‬
‫ٱۡل َع‬
٣٦ ‫ص ِعال‬ ‫ىا ؤ ِعذن ٱلله ؤن اس ي ويركس ِع ي ا ٱطم ۥه يظ ِعبح ل ۥه ِع ي ا ِعبٱلغد ِعو و‬ ‫ِعفي بي ٍع‬

“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan

dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.”
(QS. An-Nuur: 36)

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan

4
 KHUTBAH JUM’AT

Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin

Pada ayat tersebut kita disuruh memuliakan masjid sebagai rumah Allah swt.
Secara ringkas, memakmurkan masjid terdiri dari dua bentuk. Pertama,
memakmurkan bangunannya, dengan membangun dan menjaga kebersihannya.
Bahkan dikatakan jangan sampai masjid kalah megah dibandingkan dengan rumah
disekitarnya. Kedua, memakmurkan masjid dengan cara berdzikir kepada Allah,
melaksanakan shalat lima waktu di masjid serta melakukan rangkaian amal ibadah
lainnya, seperti majelis taklim, majelis dzikir atau yang lainnya.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!

Ketiga, masjid sebagai sarana mempersatukan umat.
Pada momen hijrah, Rasulullah saw membangun masjid Quba dan Nabawi yang
salah satu fungsinya adalah sebagai sarana mempersatukan dan mempersaudarakan
semua kaum Muhajirin dan Anshar yang berbeda-beda suku, bangsa, ras maupun
warna kulit.
Di masjid, para sahabat dan kaum Muslimin dapat saling bersilaturahmi, saling
mengenal satu sama lain, duduk dan sujud sama rendah, berdiri sama tinggi; tidak
membedakan status, harta, pangkat ataupun jabatan. Apalagi jelang Pilpres 2024.
Jangan sampai berbeda pilihan menjadikan kita tidak tegur sapa dan saling
bermusuhan. Begitulah indahnya Islam, saling menghargai dalam perbedaan.
Satu pelajaran yang berharga yang dapat diterapkan di masjid saat ini adalah
bagaimana caranya fungsi masjid sebagai sarana mempersatukan dan memperkokoh
ikatan ukhuwwah Islamiyyah. Perbedaan tata cara sholat, dzikir dan sebagainya
adalah bagian dari masalah khilafiyah yang harus kita hormati.

Hadirin rahimakumullah!
Demikian khutbah Jum‟at ini kami sampaikan. Semoga dengan momentum
peringatan Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad saw, dapat menginspirasi dan menambah
energi semangat untuk memakmurkan masjid Allah swt. Insya Allah, dengan
memakmurkan masjid Allah, makmur juga masyarakatnya. Aamiin Yaa
Rabbal’alamiin.

Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan

5
 ‫‪KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫‪Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin‬‬

‫ّع ْع‬ ‫َع َع‬ ‫َع َع َع َع َع ُع‬ ‫ْع َع‬ ‫ْع ُع‬ ‫َع َع ُع‬ ‫َع َع‬
‫اا َعو ِعالرك ِعس‬
‫با َعزك ِعلي ولك ْعم ِعفي ال ْعس ِعآن الع ِعظ ِعيم ا وهفع ِع وِعإ َّ اك ْعم ِعب َعما ِع ِعيه ِعمن آلا ِع‬
‫الظم ُعيي ْعال َعع ِعل ُع‬
‫يم‬ ‫َع َع َع َّ َع ّع َع ْع ُع ْع َع َع ُع َّ ُع ُع َع َّ‬ ‫ْع َع‬
‫الح ِعك ِعيم ا وا ب ِعم ِع و ِعمىكم ِعا واه ِعإهه ى ِع‬

‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫ْع َع‬ ‫َّ ْع َع َع َع َع ْع ّع َع َع ْع‬ ‫َع ْع‬

‫ال َعح ْعم ُعد ِعل ِعله ال ِعر ؤمسها ِعبا ِعَل ِعاح ِعاا و ِع ِعت ِعام ِعبحب ِع ِع اْل ِعتي ِعن‪.‬‬
‫ْع‬ ‫ْع‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫ْع‬
‫َعؤ ْعش َعه ُعد َعؤ ْعن َعَل إ َعل َعه إ ََّل ُع َعو ْعح َعد ُعه َعَل َعشسْعي َعك َعل ُعه إ َّ ُعاه َعو ْعع ُعب ُعد َعوإ َّ ُعاه َعو ْعظ َعتع ْعي ُعن‪َ .‬عو َعؤ ْعش َعه ُعد َعؤ َّن ُعم َعح َّمداً‬
‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع ِع‬
‫َع ْعب ُعد ُعه َعو َعز ُعط ْعى ُعل ُعه َعا ْعْلَع ْعب ُعع ْعى ُع َع ْعح َعم ً ل ْعل َعع َعاْل ْعين‪َ.‬ع‬
‫ز ِع ِع‬
‫َع‬ ‫َع‬
‫ص ّع َع َعلى َعط ّعيد َعها ُعم َعح َّم ٍعد َعو َع َعلى آله َعوؤ ْع‬ ‫َعا َّلل ُعه َّم َع‬
‫ص َعح ِعاب ِعه ؤ ْعج َعم ِعع ْعي َعن‪.‬‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِع‬
‫َع‬ ‫َع ْع َع َع َع َع َع ْع َع ُع ْع َع َّ َع‬ ‫ُع‬ ‫َّ‬ ‫ُع‬ ‫َّ‬ ‫َع‬ ‫ُّ‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫َع َّ َع ْع ُع َع‬
‫ِع يما ؤمس واهت ىا ما ههى‪..‬‬ ‫ؤما بعد يا ا ا الىاض ِعاا ىا‬
‫ْع‬ ‫ُع‬ ‫َع َع َع َع َع‬ ‫ْع‬ ‫َع‬ ‫ْع‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫ْع‬ ‫َع ْع َع ُع ْع َع َّ َع َع َع َع ُع ْع َع‬
‫وا لمىا ؤن ؤمسكم ِعبإم ٍعس بدؤ ِع ي ِعه ِعبىف ِعظ ِعه وثـ ى ِعبمآل ِعئك ِعت ِعه ِعب د ِعط ِعه‬
‫َع ُّ َع َّ ْع َع َع ُع ْع َع ُّ ْع َع ْعَع‬
‫الى ِعبى أ ا ا ال ِعر ن آمىىا صلىا لي ِعه‬ ‫لى َّ‬ ‫آلئ َعك َعت ُعه ُع َع ُّل ْعى َعن َع َع‬ ‫م‬ ‫عا َعلى إ َّن َع َعو َع‬ ‫َع َع َع َع َع‬
‫ِع‬ ‫وقال ت ِع‬
‫ّع َع‬
‫َعو َعط ِعل ُعم ْعىا ت ْعظ ِعل ْعي ًما‪.‬‬
‫َع‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫ّع‬ ‫َع‬ ‫ُع َّ َع ّع َع َع َع ّع َع ُع َع َّ َع َّ‬
‫صلى ُع َع ل ْعي ِعه َعو َعط ِعل ْعم َعو َع لى ِعآل َعط ِعّعي ِعدها ُعم َعح َّم ٍعد َعو َع لى‬ ‫اللهم ص ِع لى ط ِعي ِعدها محم ٍعد‬
‫َع ْع‬ ‫لخ َعل َعف ِعاء َّ‬ ‫َع ْع َع َع ُعز ُع َع َع َع َع ْع ُع َع َّ ْع َع َع ْع َع ّع ُع َّ َع ْع ُع‬
‫الس ِعاش ِعد ْع َعن ؤ ِعبى َعبك ٍعس َعو ُع َعمس‬ ‫آلئك ِع اْل سِعبين وازض اللهم ِعن ا‬ ‫يأئك و ط ِعلك وم ِع‬ ‫اه ِعب ِع‬
‫َع‬ ‫َع‬ ‫التابع ْعي َعن َعو َعاابعي َّ‬ ‫َع ُع ْع‬
‫الت ِعاب ِعع ْعي َعن ل ُعه ْعم ِعب ِعا ْعح َعظ ٍعان ِعال َعىي ْعى ِعم‬ ‫ِع ِع‬
‫َّ َع َع َع َّ‬
‫الصحاب ِع و ِع ِع‬
‫َع َع َع َع ْع َع‬
‫و ث َعمان و ِعلى و ن ب ِع َّي ِع‬
‫ض َع َّىا َعم َعع ُعه ْعم ب َعس ْعح َعم ِعت َعك َع ا َعؤ ْعز َعح َعم َّ‬
‫الس ِعاح ِعم ْعي َعن‬ ‫الد ْع ن َعوا ْعز َع‬ ‫ّع‬
‫ِع‬ ‫ِع ِع‬
‫‪---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫اا ِعإ َّه َعك‬ ‫اغف ْعس ل ْعل ُعم ْعؤمى ْعي َعن َعو ْعاْلُع ْعؤم َعىاا َعى ْعاْلُع ْعظلم ْعي َعن َعو ْعاْلُع ْعظل َعماا َع َع ْعح َعياء م ْعن ُع ْعم َعو ْع َع ْعم َعى ْع‬ ‫ْع‬ ‫َع َّ‬
‫ِع ِع‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِعِع‬ ‫ِع ِع‬ ‫الل ُعه َّم ِع ِع ِع ِع‬
‫اا ب َعس ْعح َعم ِعت َعك َع ا َعا ْعز َعح َعم َّ‬
‫الس ِعح ِعم ْعي َعن‪.‬‬ ‫ِع‬
‫الد َع َعىاا َعو َعيا َعقااِس َع ْعال َعح َع‬
‫اج‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬
‫َعطم ْعي ٌعي َعقسْعي ٌع ُعم ْعي ُع َّ‬
‫ِع‬
‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬

‫‪Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan‬‬

‫‪6‬‬
 ‫‪KHUTBAH JUM’AT‬‬

‫‪Menebar Cahaya Islam Rahmatallil’alamin‬‬

‫ىذ ب َعك م ْعن َع َعر ْع َع ْع َع َع ُع ُع َع ْع ْع َع‬ ‫َع َع َّ َع َع َع ُع ُع‬ ‫َّ ُع َّ َّ َع ُع ُع َع ْع َع َع‬
‫اب ال ب ِعي ووعىذ ِعبك ِعمن ِع تى ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ع‬ ‫و‬‫و‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫ه‬ ‫ج‬ ‫اب‬
‫ِع‬ ‫ر‬ ‫اللهم ِعإها وعىذ ِعبك ِعمن‬
‫َّ َّ َع َع ُع ُع َع ْع ْع َع ْع َع ْع َع َع َع َعْع‬ ‫ْع َع‬
‫اا‬ ‫اْل ِعظ ِعيح الدج ِعال ووعىذ ِعبك ِعمن ِع تى ِع اْلحيا واْلم ِع‬
‫الل ُعه َّم ْعاه ُع س ْعاْلُع َع ا د ْع َعن ف ْعي ل ْعظ ْعينَع‬ ‫َّ‬
‫ِع ِع ِع ِع ِع ِع‬ ‫ِع‬
‫الل ُعه َّم ْعاه ُع ْعس ُع ْعم َع َعلى ْعال َعي ُع ْعىا َعو َعم ْعن َع َعاو َعن ُع ْعم م َعن ْعال ُعك َّفاز َعو ْعاْلُع َعىا ْعيناَع‬ ‫َّ‬
‫ِع ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬
‫َع‬ ‫ْع‬ ‫َع‬ ‫َّ ُع َّ َع ّع ْع َع ْع َع ُع ْع َع َع ّع ْع ُع ُع ْع َع ُع ْع َع ْع َع‬
‫اج َعم ْعي ِعل َعم َعت ُع ْعم لى الح ِع َع ا ُّي َع اق ُّي ْعى ُعم‬
‫َع‬ ‫ّع‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫اللهم ط ِعدا طهمهم وو ِعحد صفى هم و‬
‫ّع‬ ‫َع َّ ُع َّ ْع َع ْع َع ُع َع ً ُع ْع َع ْع َع َع ْع َع َع ّع َع‬
‫ض ِعال ْعي َعن َعوَل ُعم ِع ِعل ْعي َعنا‬ ‫اللهم اجعلىا دا مهت ِعد ن غيي‬
‫َع‬ ‫َع‬ ‫َع‬ ‫ْع‬ ‫َع َّ ُع َّ ْع ُع‬
‫اطت ْعي َع ْعى َعز ِعاا َعىا َعو َعء ِعام ْعن َعز ْعو َع ِعاا َعىا َعواك ِعف َعىا َعما ؤ َع َّم َعىا َعو ِعق َعىا ش َّس َعما ق َع ْع َعت َعىا‬ ‫اللهم‬
‫َع ُع‬ ‫ْع َع‬ ‫ْع‬ ‫َع ُع‬ ‫ْع‬ ‫ْع‬ ‫َع ُع‬ ‫َّ‬
‫الل ُعه َّم ِعإ َّها و ُععىذ ِعب َعك ِعم ْعن ال َعه ِع ّعم َعوال َعح َعص ِعن َعوو ُععىذ ِعب َعك ِعم ْعن ال َعع ْعج ِعص َعوالك َعظ ِع َعو و ُععىذ ِعب َعك ِعم ْعن‬
‫الس َعج ِعال‬ ‫الد ْع ن َعو َعق ْعهس ّع‬ ‫ىذ ب َعك م ْعن َعغ َعل َعب َّ‬ ‫ْع ُع ْع َع ْع ُع ْع َع َع ُع ُع‬
‫ِع ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع‬ ‫الجب ِعن والب ِع ووع ِع ِع‬
‫الى ِعاز‪.‬‬‫اب َّ‬ ‫الد ْعه َعيا َعح َعظ َعى ً َعوفي آلاآلا َعس َعح َعظ َعى ً َعوق َعىا َع َعر َع‬ ‫َعزَّب َعىا آا َعىا في ُّ‬
‫ِع‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع ِع‬
‫َع‬ ‫ْع‬ ‫ْع‬ ‫ْع‬ ‫ْع‬
‫َعب َعاا إ َّن َع َع إ ُعم ُعس ُعك ْعم بال َعع ْعدل َعولْا ْعح َعظان َعوإ َع‬ ‫ْع‬
‫أئ ِعذ ال ُع ْعسَعبى َعو َعي ْعى َعهى َع ِعن ال َعف ْعح ِعأء‬ ‫ِع ِع ِع‬ ‫ت‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِع‬ ‫ِع ِع‬ ‫ِع‬
‫َّ ُع َع َع َّ‬ ‫َع‬ ‫ُع‬ ‫ُع‬ ‫ْع‬ ‫ْع‬ ‫ْع ُع َع‬
‫َعواْلىك ِعس َعوال َعب ِعي َعي ِععظك ْعم ل َععلك ْعم ارك ُعس ْعو َعن‪.‬‬
‫َع ْع‬ ‫َع ُع َع ْع‬ ‫ْع ُع ُع‬ ‫ْع‬ ‫َع ْع ُع‬
‫‪ .‬اذك ُعسوا َع ال َعع ِعظ ْعي َعم َع رك ْعسك ْعم َعو ْعاا ُع ْعى ُعه َعي ْعظ َعت ِع ْع لك ْعم َعول ِعرك ُعس ِع ؤك َعب ُعي‬

‫‪------HILUMUBARP IDAKI -----‬‬

‫‪Khutbah Jum’at IKADI Kota Prabumulih, Sumatera Selatan‬‬

‫‪7‬‬