You are on page 1of 28

Bai Athur R.

Dian Amalia M.
Dodi Prabowo
Iqlima
Restu Nur Khasanah
Nur Hamida
Maulana Firdaus
Analisis
Lingkungan
INTERNAL
ANALISIS LINGKUNGAN

Analisis
Lingkungan
EKSTERNAL
Bagaimana strategi saat ini dijalankan

5 Aspek analisis
Kekuatan dan kelemahan sumber daya, peluang
internal eksternal dan ancaman yang dihadapi
perusahaan Struktur biayaperusahaan dibandingkan dengan
(Thomson dan pesaing

Strickland, 2003) Kekuatan daya saing perusahaan dibanding


dengan pesaing

Isue stratejik yang dihadapi oleh perusahaan


SWOT Value
chain

Strategi Competitve
strength
biaya assessment

Teknik-teknik tersebut merupakan basic strategy assessment tools untuk mengetahui


kekuatan sumber daya perusahaan dan kelemahannya, peluang pasar terbaiknya,
ancaman dari luar terhadap masa depan profitabilitasnya dan kemampuan bersaingnya
terhadap lawan.
Kekuatan dan
kelemahan sumber
daya serta peluang
eksternal dan
ancaman

Identifikasi kekuatan
perusahaan dan Identifikasi kelemahan
Identifikasi kompetensi Identifikasi peluang
kapabilitas Sumber perusahaan dan perusahaan dan pasar dan ancaman
Daya defisiensi sumber daya kapabilitas
Alokasi sumberdaya perusahaan harus diperhitungkan dalam
melakukan implementasi dan penerapan strategi. Disamping itu strategi
perusahaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya
support system yang memadai. Support system digunakan untuk
memfasilitasi agar implementasi strategi menjadi lebih baik serta
memperkuat kapabilitas organisasi dalam meningkatkan daya saingnya.
Terminologi Abad
21 Sangat berkompetisi

Kompetisi ketat
2 faktor yang dominan :
1. Globalisasi ekonomi
Hasil dari the dynamic of 2. Perubahan teknologi
strategic manuvering yang cepat
dari perusahaan inovatif (Hitt, et al, 2005)
global (Hitt, et al 2005)
Competitive rivalry Aksi persaingan dan respons
persaingan diantara competitor untuk mendapatkan posisi pasar
yang lebih baik dan meningkat.
Engange in Why? To gain an
adventageous market
position
Competitor Competitive
Rivalry Through Competitive
Behavior
How? Competitive Action
What result? Competitive responses

Competitive Dynamics : What


Competitive action and respons taken by all firms
Competitive in a market
result?

(Hitt, et al, 2005)


Rivalitas persaingan mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan.
Faktor yang terlibat : Interfirm Rivalry
Likehood of Attack
First mover
Competitive Outcomes
Driver of insentive
Analysis : Organizational Market
Competitive
Market size Position
Behaviour
commonality Quality Financial
Awareness
Resources Likehood of Performa
Motivation
similarity Response nce
Ability Type of
competation
Market
dependence

Feedback (Hitt, et al, 2005)


Menguji Keunggulan Mengetahui dan
perusahaan ? membandingkan dengan
kompetitor

Keunggulan value apa yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen?


Sumber daya apa yang dimiliki oleh perusahaan sehingga kapabilitasnya
melebihi kompetitor?
Berapa lama keunggulan tersebut dapat terus berkesinambungan dan tidak
ditiru oleh kompetitor?

Kekuatan Utama dari perubahan dan keunggulan


yaitu
KEBIJAKAN PUBLIK & TEKNOLOGI
Kemajuan teknologi dapat menggerus
keunggulan yang dimiliki oleh
perusahaan.
a. Identifikasi Arena
b. Struktur dan Intensitas Persaingan
c. Menciptakan dan Mempertahankan Keunggulan
dalam Lingkungan Persaingan yang Dinamis
d. Sumber Daya dan Konsekuensi dari Keunggulan
e. Posisi Keunggulan
f. Aset dan Kapabilitas : Bagaimana Keunggulan
Diciptakan
g. Erosi Keunggulan
h. Technology-Driven Environmental Shift
Konimex (Kondang Impor Ekspor)
Solo 3 Juni 1967 oleh Djoenaedi Joesoef, atau biasa
dipanggil Pak Djoen

keyakinan bahwa
falsafah 3MU, yaitu Mutu, Mudah, dan
kebahagiaan
Murah, agar semua orang memiliki
dimulai dari hidup
kesempatan yang sama untuk menjadi
sehat
sehat dan hidup bahagia
Konimex mendirikan PT
Dilebur Dari 33 cabang pada
Sinar Intermark dan PT
menjadi tahun 1992, bertumbuh
Marga Nusantara
PT Marga menjadi 56 cabang
Jaya sebagai
Nusantara pada tahun 2017, serta
distributor resminya
Jaya didukung armada
kendaraan dan ribuan
staff yang merentang
dari Banda Aceh hingga
Jayapura.

Melebarkan sayap ke pasar internasional, seperti


Singapura, Malaysia, Myanmar, Kamboja, Vietnam, dan
bahkan ke kawasan Timur Tengah, yaitu Saudi Arabia.
PT Konimex didirikan, berfokus pada usaha perdagangan
bahan kimia, alat laboratorium, dan alat kedokteran.
Fondasi bisnis yang utama, produk-produk farmasi Konimex sudah dikenal sebagai
pendobrak pasar sejak dulu dengan keunikan dan inovasinya.

1. Konimex memelopori obat dengan kemasan catch-cover isi 4 tablet, yaitu Inza,
Inzana, Paramex, Konidin, dan Neo Napacin.
Hal ini menjawab permintaan masyarakat akan obat dijual bebas atau Over
The Counter (OTC) yang dapat dibeli sesuai kebutuhan. Hal ini mendapat
sambutan positif dari masyarakat karena Konimex menghadirkan produk dengan
harga terjangkau dalam jumlah yang sesuai atau small money can buy.

2. Memahami kebutuhan konsumen, Konimex menjadi pelopor yang memproduksi


obat sirup pertama yang bebas gula dan bebas alkohol, seperti Anakonidin,
Termorex, dan Siladex.
Produk-produk tersebut dibuat dengan air yang dimurnikan bahkan sebelum
pemurnian air menjadi syarat dalam industri farmasi. Konimex juga menghadirkan
produk unik bagi konsumennya dengan memperkenalkan obat tetes mata Braito
kemasan sekali pakai yang praktis, higienis, dan juga merupakan yang pertama
di Indonesia.
Paramex merupakan suatu tablet analgetika .
Paramex mengandung kombinasi

Paramex
propifenazon dan parasetamol yang saling
Salah satu produk dari memperkuat khasiat analgetik,

Meraih
deksklorfeniramina maleat, dan kofein.
Konimex yang menyita Kemasan yang digunakan berupa strip dimana
perhatian adalah tiap strip terdiri dari 4.
Excellent Brand
Desain kemasan bergambar seorang
PARAMEX Sakit Kepala. pria yang memegang kepalanya dalam
lingkaran sakit kepala dengan latar biru Award 2014
menunjukkan bahwa obat ini diindikasikan
untuk sakit kepala.
Paramex merupakan market leader di pasar obat sakit kepala dengan penguasaan pasar 24,87%. Pesaing
yang selalu menguntitnya dengan ketat adalah bodrex (20,85%) dan panadol (17,31%) (Suyanto, 2007).
Menurut Simon Jonatan, pengamat dari kantor konsultan Brandmaker, kontribusi paramex bagi
perusahaan Konimex sebesar 70%-80% yang memiliki omset 400500 miliar rupiah per tahun dengan
penjualan 160180 miliar rupiah per tahun. Tahun 20002002, paramex berhasil mendapat penghargaan
Indonesian Costumer Satisfaction Award, dan pada tahun 20022004 paramex mendapat penghargaan
Indonesian Best Brand Award (Manopol, 2004).

Selain itu, paramex tetap konsisten dengan klaimnya: sakit kepala, paramex obatnyauntuk terus
membangun brand dalam benak para konsumennya. Oleh karena itu, hingga saat ini paramex
tetap dapat bertahan menjadi brand awareness obat sakit kepala.
Pertanyaan???

You might also like