You are on page 1of 37

PENATAAN DATA

Prof. Lina Natamiharja, drg., S.K.M


Darmayanti Siregar, drg., M.KM

1
• Data  kumpulan angka hasil pengamatan
• Data dibagi menjadi :
1. Data diskrit (discrete) bilangan bulat
2. Data kontinu  rangkaian data, nilainya dapat
berbentuk desimal, cth: luas tanah, skor plak,
indeks DMFT.
3. Data kualitatif  berbentuk kualitas,mis: setuju,
kurang setuju, baik, buruk
4. Data kuantitatif  data dalam bentuk bilangan
(numerik) mis: jlh balita, tinggi badan, berat
badan
2
• Syarat data 
– up to date
– Akurat; Reliabilitas  konsistensi pengukuran;
validitas  ketepatan pengukuran

3
Berdasarkan sifatnya, data dibagi:
• 1 .Kategorik/kualitatif  hasil
pengelompokkan/penggolongan, cth: jenis
kelamin, pekerjaan, agama, sekolah
• 2. Numerik/kuantitatif  hasil perhitungan,
pengukuran, cth: BB, TB, jumlah anak
• NB: data numerik dapat dikelompokkan
menjadi data kategorik, cth
– <50 : dewasa
– 50-60: dewasa tua
– >60 : lansia
4
Berdasarkan pengukuranya, data
dibagi:
• 1. Nominal  sederajat, cth: agama, jenis
kelamin, status
• 2. Ordinal  tingkatan, cth: SD, SMP, SMA,
• 3. Interval  jarak antara data tanpa adanya
kelipatan,cth: IQ, kilometer, tinggi badan
• 4. Rasio  perbandingan/kelipatan, cth: BB,
TB

5
PENATAAN DATA
• Data kualitatif : mudah
OK : Disajikan dalam bentuk : Frekwensi
Distribusi relatif
kumulatif
•Data kuantitatif : kompleks
OK : menggunakan perhitungan statistik : rata-
rata simpangan baku

6
FREKUENSI DISTRIBUSI
Contoh : data 24 orang penderita diabetes mellitus (berat badan)
40,60,45,50,53,70,43,65,67,42,52,55,50,43,60,45,40,52,53,43,70,65,55,60.

di susun
TERKECIL – TERBESAR

40,40,42,43,43,45,50,50,52,52,53,53,55,55,60,60,60,65,65,67,70,70.

Dihitung frekuensi
yang berat badannya sama

7
FREKUENSI DISTRIBUSI TIDAK
BERKELOMPOK
BERAT BADAN FREKUENSI
40 2
42 1
43 3
45 2
50 2
52 2
53 2
55 2
60 3
65 2
67 1
70 2
8
FREKUENSI DISTRIBUSI DATA BERKELOMPOK
BERAT BADAN FREKUENSI
40- 44 6
45 - 49 2
50 - 54 6
55 - 59 2
60 - 64 3
65 - 69 3
70 - 74 2
Jumlah 24
PENGERTIAN
• Batas kelas : bawah : 40
(Batas kelas Interval) : Atas : 44
• Class size :5
9
Bila terdapat angka antara batas atas dan bawah kelompok
berikutnya maka batas kelas dilebarkan dengan mengurangi 0,5
pada batas bawah dan menambah 0,5 pada batas atas 
disebut tepi kelas
Berat Badan Frekuensi

39.5 - 44.5 6
44.5 - 49.5 2
49.5 - 54.5 6
54.5 - 59.5 2
59.5 - 64.5 3
64.5 - 69.5 3
69.5 - 74.5 2
JUMLAH 24

10
KEUNTUNGAN – KERUGIAN
PENGELOMPOKAN

KEUNTUNGAN :
+ Lebih sederhana  perbandingan mudah
KERUGIAN
- Identitas individu tidak tampak
- Jumlah individu dengan nilai tertentu dalam kelompok tidak
diketahui
mis : kelompok 40-44 kg tidak diketahui jumlah orang dengan
berat 41, 42, 43, 44
- Semakin lebar interval semakin banyak individu yang
kehilangan identitas
11
JUMLAH DAN INTERVAL KELOMPOK
Sebaiknya batas kelas angka bulat dan ganjil untuk memudahkan
perhitungan.

Mis : 5 dan 10
Jarang : <5 - > 15

BANYAK KELOMPOK KELAS


Sturges : m = 1 + 3,3 Log n
m = jumlah kelompok
n = jumlah pengamatan
i = R/m
R = Rentang nilai terbesar dan nilai terkecil

12
Misalnya :
Data : 1.000 pengamatan
Rentang (range) = 50
M = 1 + 3,3Log 1.000
= 1 + 3,3 x 3 = 10,9
Dibulatkan menjadi 10 atau 11, dengan interval
i = R/m = 50/10 = 5

13
FREKUENSI DISTRIBUSI RELATIF
Data kualitatif dihitung dalam bentuk proporsi atau persentase

Tabel : Frekuensi Distribusi Relatif Karsinoma Mammae

Umur (Th) Frekuensi Frek. Relatif (%)


41-45 2 10
46-50 2 10
51-55 1 5
56-60 5 25
61-65 4 20
66-70 1 5
71-75 5 25
Jumlah 20 100

Jumlah pengamatan : 20  Terlalu kecil bila dikatakanadanya kecenderungan jumlah


kasus meningkat dengan meningkatnya umur  bias
Minimal : N= 60, bila mendekati 100  perhitungan persentase semakin tepat
14
FREKUENSI DISTRIBUSI KUMULATIF

 4 Model :

1. Kurang dari batas bawah kelompok (<)


2. Sama atau lebih besar dari batas bawah kelompok (≥)
3. Kurang atau sama dengan batas atas kelompok (≤)
4. Lebih besar dari batas atas kelompok (>)

15
Tabel : Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari batas bawah

Berat Badan Frekuensi Berat Badan < Batas Frekuensi Kumulatif


bawah
41-45 2 < 41 0
46-50 5 < 46 2
51-55 13 < 51 7
56-60 15 < 56 20
61-65 11 < 61 35
66-70 8 < 66 46
71-75 1 <71 54
76-80 0 < 76 55

16
Tabel : Distribusi frekuensi kumulatif sama atau lebih besar dari batas bawah

Berat Badan Frekuensi Berat Badan ≥ Frekuensi


Batas bawah Kumulatif
41-45 2 ≥ 41 55
46-50 5 ≥ 46 53
51-55 13 ≥ 51 48
56-60 15 ≥ 56 35
61-65 11 ≥ 61 20
66-70 8 ≥ 66 9
71-75 1 ≥71 1
76-80 0 ≥ 76 0

17
Tabel : Distribusi frekuensi kurang dari atau sama dengan batas atas

Berat Badan Frekuensi Berat Badan Frekuensi


Kumulatif
41-45 2 ≤ 45 2
46-50 5 ≤ 50 7
51-55 13 ≤ 55 20
56-60 15 ≤ 60 35
61-65 11 ≤ 65 46
66-70 8 ≤ 70 54
71-75 1 ≤75 55

18
Tabel : Distribusi frekuensi kumulatif lebih besar dari batas atas

Berat Badan Frekuensi Berat Badan Frekuensi


Kumulatif
41-45 2 > 45 53
46-50 5 > 50 48
51-55 13 > 55 35
56-60 15 > 60 20
61-65 11 > 65 9
66-70 8 > 70 1
71-75 1 >75 0

19
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Berat badan murid SD 30 orang
10, 11, 12, 13,14, 15, 18, 20, 21, 22, 22, 25, 26, 26, 26, 27, 29, 30, 31, 33,
34, 34, 35,36, 37, 40, 41, 42, 46, 49
* Buat frekuensi distribusi lengkap dengan judul dengan jumlah kelas
interval 4 buah (4)
• Buat tabel frekuensi distribusi kumulatif
a. < batas bawah (4)
b. ≥ dengan batas bawah
c. ≤ batas atas (4)
d. > batas atas

20
21
Oleh :

22
PENYAJIAN DATA
RAW DATA
DIPROSES
DIKLASIFIKASI

DITABULASI

PRESENTASI

• TEXTULAR PRESENTATION
• TABULAR PRESENTATION
• GRAPHICAL PRESENTATION

23
TEXTULAR
PRESENTATION
• Gambaran umum kesimpulan hasil pengamatan
• Keterangan keseluruhan prosedur
• Banyak digunakan dalan bidang sosial, psikologi (laporan hasil
penelitian kualitatif)

Contoh : - persepsi masyarakat


- pendapat
- informasi tentang suatu RS
TABULAR
PRESENTATION
• Penyajian data dalam bentuk angka yang disusun secara
teratur dalam kolom dan baris
• Banyak digunakan pada penulisan laporan hasil penelitian

GRAPHICAL
PRESENTATION
• Tujuan memberikan kesan penglihatan situasi umum  dapat
sepintas melihat gambaran keseluruhan materi yang disajikan
• Mengetahui kecenderungan dan perbandingan
• Lebih menarik dan mudah dipahami
25
BAGIAN PENTING TABEL

1. Judul
2. STUB
STUB : Judul kompartemen + judul baris
3. Box Head : Judul kolom
4. Body : Badan tabel
Seringkali Ada
5. Total = (jumlah)
6. Nomor tabel
7. Catatan pendahuluan
8. Catatan kaki
9. Sumber data

26
JUDUL TABEL
Catatan Pendahuluan
JUDUL JUDUL KOLOM JUMLAH
KOMPARTIMEN
*
SEL

JUDUL BARIS

JUMLAH

* Catatan Kaki
** Sumber data

27
JUDUL TABEL
• Kalimat singkat, jelas
• Keterangan : apa, dimana, bilamanaa
• Menggambarkan isi tabel

CONTOH PENGETIKAN
TABEL No

JUDUL
TABEL

28

Tabel No : JUDUL TABEL

CATATAN PENDAHULUAN :
• Di bawah judul
• Keterangan tambahan : Tahun Pembuatan tabel, jumlah pengamatan

CATATAN KAKI :
• Keterangan singkatan/ukuran
• Di bawah kiri tabel

SUMBER DATA :
• Lengkap : dari mana diambil, siapa judul, penerbit, tahun
• Dapat ditempatkan : kiri bawah atau hanya ditulis no kutipan pada JUDUL TABEL
29
PERTIMBANGAN DALAM
MEMBUAT TABEL
1. Kesederhanaan (jangan complicated)
2. Kejelasan
kode/singkatan harus dijelaskan. Satuan ukuran harus diberikan. Satuan sama
 ditulis dalam box head/stub
3. Self Explantation
4. Heading
Heading pada kolom/baris sama penting. Bila tempat sempit gunakan foot note
5. Rulling (Penggarisan)
Di AS pembatasan pinggir tabel vertikal tidak ada. Inggris/Eropah batas vertikal ada .
Tabel sederhana tanpa batas
6. Perbandingan
Lebih mudah membandingkan bila data disusun dari atas ke bawah dalam
suatu kolom

30
BENTUK BENTUK TABEL
1. Tabel berdasarkan fungsinya
2. Tabel kontingensi
3. Tabel berdasarkan penyusunan judul baris

TABEL BERDASARKAN FUNGSINYA


• Untuk menyusun perencanaan
• Sebagai referensi/penjelasan dalam penulisan laporan
CONTOH :
1. Tabel Sinopsis
2. Tabel Induk
3. Tabel Kerja
TABEL SINOPSIS
• Berisi semua variabel yang akan dikumpulkan
• Ditulis dalam kolom dan baris dalam urutan yang sama
• Penting dalam perencanaan penelitian : jumlah tabel yang dihasilkan dari variabel yang
akan dicari hubungannya
CONTOH : dari 7 variabel diperoleh 21 tabel

TABEL INDUK
• Berfungsi sebagai referensi
• Terdapat semua variabel yang dikumpulkan
• Biasanya disajikan sebagai lampiran

32
TABEL KERJA

• Menggambarkan beberapa variabel secara rinci


• Untuk pembahasan hasil penelitian
• Mengadakan perbandingan antar variabel  hubungan antara dua variabel
CONTOH : Hubungan umur dengan karies gigi
Umur (tahun) Karies Gigi (DMFT) Jumlah (orang)
6-7 1,0 30
8-9 1,2 36
10-11 1,4 31
12-13 1,7 40
14-15 2,0 20

• Cross table
• Dituliskan dalam laporan hasil penelitian 33
TABEL KONTINGENSI
• Disusun berdasarkan banyak baris dan kolom
• Banyak digunakan dalam perhitungan statistik inferensial uji t dan x2 test
CONTOH :
1. Tabel 2 baris dan 2 kolom : tabel 2 x 2
2. Tabel 2 baris dan 3 kolom : tabel 2 x 3
3. Tabel 3 baris dan 3 kolom : tabel 3 x 3

TABEL BERDASARKAN PENYUSUNAN JUDUL BARIS


• Tergantung data tersedia dan kebutuhan penyajian data
1. Penyusunan judul baris menurut abjad
* Untuk memudahkan pencarian kembali tabel yang dibutuhkan
* Biasanya dalam tabel induk
2. Penyusunan baris menurut geografis
* Untuk mengetahui keadaan beberapa daerah
* Dikeluarkan biro pusat statistik
* Bukan sebagai tabel induk-tabel kerja
34
3. Penyusunan tabel berdasarkan perkembangan waktu
* untuk mengetahui perkembangan yang terjadi bersamaan berjalan
waktu
Contoh : perkembangan program KB selama 5 tahun pada suatu
daerah
Perhatikan : waktu ditulis sebelah kiri tabel

4. Penyusunan tabel berdasarkan besarnya angka


* Penyusunan dapat dari terkecil sampai angka terbesar biasanya
dari besar ke kecil
* Penulisan angka disebelah kiri
* Dapat diketahui jenis penyakit terbanyak
* Digunakan untuk
1. Penyusunan prioritas
2. Mengajukan usulan obat/alat yang dibutuhkan

35
5. Penyusunan tabel berdasarkan kelaziman.
Jenis kelamin laki-laki terlebih dahulu daripada perempuan

6. Penyusunan tabel berdasarkan tingkatan


* Pendidikan

36
37

You might also like