You are on page 1of 15

KONSEP DAN TUGAS PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

MAKALAH

“Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Perkembangan


Peserta Didik”

Dosen Pengampu: Dr. Daris Tamin, M.Pd

Disusun Oleh:

Ade Nofit Nanang Kurnia


Dzikri Rasyid
Farhan Aqwamuddin
Rudi Guntara
Syafaat Mustafa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM

GARUT

1439 H / 2017 M
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.............................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

A. Pengertian Tugas Perkembangan ......................................................... 3

B. Sumber Tugas Perkembangan .............................................................. 3

C. Karakteristik Anak Usia Dini ............................................................... 4

D. Tugas Perkembangan Masa Anak Usia Dini Serta Implikasinya Dalam


Pendidikan ............................................................................................ 7

E. Tugas Perkembangan Anak Usia Dini Dalam Islam ............................ 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

A. Kesimpulan......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Dari saat pembuahan sampai kematian, individu terus berubah. Dia tidak
pernah statis. Sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, ia berkembang menjadi
struktur fisik dan mental yang menjadi ciri orang dewasa. Bahkan saat itu,
perubahan tidak berhenti. Malahan, itu terus berkelanjutan, namun pada tingkat
yang lebih lambat, sampai kemunduran yang menentukan penuaan dimulai.1

Di antara karakteristik perkembangan individu menurut Elizabeth B. Hurlock


yaitu perkembangan itu mengikuti pola tertentu2, berkelanjutan3 dan dapat
diprediksi.4 Dengan demikian, maka dalam perkembangan terdapat tugas-tugas
perkembangan yang umum terjadi pada tiap individu yang jika individu telah
melaksanakan tugas tersebut maka anak tersebut disebut normal, namun jika tidak
sesuai dengan tugas perkembangan di usianya maka anak tersebut sedang
mengalami masalah.

Setiap pendidik, termasuk orang tua, hendaknya mengetahui tugas-tugas


perkembangan yang harus dikuasai oleh peserta didiknya. Sebab bagi para
pendidik, pengetahuan mengenai tugas-tugas perkembangan merupakan pedoman
tentang apa saja yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan peserta
didiknya pada fase perkembangan tertentu serta untuk menghadapi fase
perkembangan berikutya.

Perkembangan individu tersebut memiliki beberapa tahap, dari mulai periode


pra-natal sampai periode usia lanjut. Sebagai langkah awal maka pendidik harus
mengetahui tugas-tugas perkembangan peserta didik tahap pertama yaitu dari tugas

1
Elizabeth B. Hurlock, Child Development, (Tokyo: Kogakusha Company LTD, 1956), hlm. 1
2
Ibid, hlm. 10
3
Ibid, hlm. 15
4
Ibid, hlm. 18

1
perkembangan anak usia dini, yaitu perkembangan dari sejak bayi hingga masa
kanak-kanak awal.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis memandang perlu menulis


makalah yang berjudul “Konsep dan Tugas Perkembangan Anak Usia Dini”.

B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian tugas perkembangan?


2. Apa saja sumber tugas perkembangan?
3. Bagaimana karakteristik anak usia dini?
4. Bagaimana tugas perkembangan masa anak usia dini serta implikasinya
dalam pendidikan?
5. Bagaimana tugas perkembangan masa anak usia dini dalam Islam?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian tugas perkembangan.


2. Untuk mengetahui sumber tugas perkembangan.
3. Untuk mengetahui karakteristik anak usia dini.
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan masa anak usia dini serta
implikasinya dalam pendidikan.
5. Untuk mengetahui tugas perkembangan masa anak usia dini dalam Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tugas Perkembangan

Secara umum perkembangan merupakan perubahan-perubahan psikologis/


mental yang dialami individu dalam proses menjadi dewasa. Perubahan-perubahan
tersebut terbentuk dimana seluruh aspek kepribadian individu semakin
terdeferensiasi tetapi segala spek yang berkembang itu terorganisasi menjadi satu
totalitas.5

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus


diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila
berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka
gagal akan kecewa dan dicela orangtua atau masyarakat dan perkembangan
selanjutnya juga akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
selanjutnya. Jadi penyelesaian tugas – tugas perkembangan dalam suatu periode
atau tahap tertentu akan mempengaruhi penyelesaian tugas – tugas pada tahap
berikutnya.6

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode


tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
berikutnya, sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan
pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan
kesulitan dalam menuntaskan tugas berikutnya (Yusuf 1992:3).7

B. Sumber Tugas Perkembangan

Tugas perkembangan berasal dari tiga jenis sumber. Pertama adalah tugas yang
berasal dari pertumbuhan fisik. Misalnya, kesiapan fisik balita membuatnya mulai

5
B.P Dwi Riyati, dkk, Psikologi Umum I, (Jakarta: Gunadarma, 1996), hlm. 89
6
Apipudin dan Ardi Nur Zalmi, “Konsep Perkembangan dan Tugas Perkembangan Peserta Didik”,
diakses dari https://apippa.wordpress.com/perkembangan-dan-tugas-perkembangan-peserta-
didik/, pada tanggal 05 November 2017 pukul 18.40 WIB
7
Ibid

3
belajar berjalan dan bicara. Keterampilan itu akan diperlukan untuk tahap
perkembangan berikutnya, misalnya untuk bermain bersama teman-teman. Di usia
remaja, pertumbuhan fisik hormonal memunculkan rasa ketertarikan pada lawan
jenis. Di sini ada tugas perkembangan untuk belajar menjaga sikap pada lawan
jenis.

Kedua, ada tugas-tugas yang berasal dari kematangan kepribadian. Yang ini
terkait dengan pertumbuhan sistem nilai dan aspirasi. Misalnya, di usia SD mulai
muncul kesadaran akan perbedaan kelompok sosial dan ras, maka di usia ini ada
tugas perkembangan untuk bisa menyikapi dengan tepat perbedaan tersebut. Ketika
beranjak remaja muncul harapan tentang karier, sehingga di sini muncul tugas
untuk mulai mempelajari pengetahuan dan keterampilan sebagai persiapan kerja.

Selanjutnya, jenis tugas perkembangan ketiga adalah tugas yang berasal dari
tuntutan masyarakat, contohnya di usia SD, anak diharapkan sudah bisa baca tulis.
Di usia dewasa, seseorang dituntut melakukan tanggung jawab sebagai warga sipil
seperti membayar pajak dan memiliki pekerjaan.

Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor (Havighurst


dalam Abin Syamsuddin Makmun, 2009):

1) Kematangan fisik
2) Tuntutan masyarakat secara kultural
3) Tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri
4) Norma-norma agama8

C. Karakteristik Anak Usia Dini

Beberapa pendapat tentang batasan anak usia dini antara lain:


1. Oleh NAEYC (National Association for the Educationof Young Children),
0-8 tahun.
2. UURI No.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, 0-6 tahun.

8
Hilman Hatadi, “Tugas - Tugas Perkembangan”, diakses dari
http://wynda2.blogspot.co.id/2013/05/tugas-tugas-perkembangan.html?m=1 pada tanggal 05
Novemebr 2017 pukul 18.55 WIB

4
3. UNESCO, membagi 7 jenjang, beberapa Negara implementasinya tidak
sama, namun kebanyakan mengakhirinya pada usia 6 tahun.9

Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan yang sangat pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan
perkembangan. Karena itulah, maka usia dini dikatakan sebagai golden age (Usia
Emas), yaitu usia yang sangat berharga disbanding usia0usia selanjutnya. Usia
tersebut merupakan fase kehidupan yang unik. Secara lebih rinci akan diuraikan
karakteristik anak usia dini sebagai berikut:

a. Usia 0-1 tahun


Pada masa bayi perkembangan fisik mengalami kecepatan luar biasa, paling
cepat disbanding usia selanjutnya. Berbagai karakteristik anak usia bayi
dapat dijelaskan antara lain:
1. Mempelajari keterampilan motoric mulai dari berguling, merangkak,
duduk, berdiri dan berjalan.
2. Mempelajari keterampilan menggunakan panca indera seperti melihat
atau mengamati, meraba, mendengar, mencium dan mengecap dengan
memasukkan setiap benda ke mulut.
3. Mempelajari komunikasi sosial. Bayi yang baru lahir telah siap
melaksanakan kontak sosial dengan lingkungannya. Komunikasi
responsif dari orang dewasa akan mendorong dan memperluas respon
verbal dan non-verbal bayi.

Berbagai kemampuan dan keterampilan dasar tersebut merupakan modal


penting bagi anak untuk menjalani proses perkembangan selanjutnya.

b. Usia 2-3 tahun


Anak pada usia memiliki beberapa kesamaan karakteristik dengan masa
sebelumnya. Secara fisik abak masih mengalami pertumbuhan yang pesat.
Beberapa karakteristik khusus yang dilalui usia 2-3 tahun antara lain:

9
Aini Amrozi, “Karakteristik Anak Usia Dini”, diakses dari
https://www.academia.edu/8953150/KARAKTERISTIK_ANAK_USIA_DINI pada tanggal 05
November 2017 pukul 18.58 WIB

5
1. Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya.
Ia memiliki kekuatan observasi yang tajam dan keinginan belajar yang
luar biasa. Eksplorasi yang dilakukan oleh anak terhadap benda apa saja
yang ditemui merupakan proses belajar yang sangat efektif. Motivasi
belajar anak pada usia tersebut menempati grafik tertinggi dibanding
sepanjang usianya bila tidak ada hambatan dari lingkungan.
2. Anak mulai mengembangkan kemampuan berbahasa. Diawali dengan
berceloteh, kemampuan satu dua kata dan kalimat yang belum jelas
maknanya. Anak terus belajar dan berkomunikasi, memahami
pembicaraan orang lain dan belajar mengungkapkan isi hati dan pikiran.
3. Anak mulai belajar mengembangkan emosi. Perkembangan emosi anak
didasarkan pada bagaimana lingkungan memperlakukan dia. Sebab
emosi bukan ditentukan oleh bawaan, namun lebih banyak pada
lingkungan.

c. Usia 4-6 tahun


Anak usia 4-6 tahun memiliki karakteristik antara lain:
1. Berkaitan dengan perkembangan fisik, anak sangat aktif melakukan
berbagai kegiatan. Hal itu bermanfaat untuk pengembangan otot0otot
kecil maupun besar, seperti manjat, melompat, dan berlari.
2. Pengembangan bahasa juga semakin baik. Anak sudah mampu
memahami pembicaraan orang lain dan mamou mengungkapkan
pikirannya dalam batas-batas tertentu, seperti meniru, mengulang
pembicaraan.
3. Perkembangan kognitif (daya pikir) sangat pesat, ditunjukan dengan
rasa ingin tau yang luar biasa terhadap lingkungan sekitar. Hal itu
terlihat dari seringnya anak menanyakan segala sesuatu.
4. Bentuk permainan anak masih bersifat individu, bukan permainan
sosial, walaupun aktifitas bermain dilakukan anak secara bersama.10

10
Isjoni. Model pembelajaran anak usia dini. (Bandung: Adrie Arnain 99, 2010) cet II. Hal 24-26

6
D. Tugas Perkembangan Masa Anak Usia Dini Serta Implikasinya Dalam
Pendidikan

Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul dalam suatu periode
tertentu dalam kehidupan individu. Tugas tersebut harus dikuasai dan diselesaikan
oleh individu, sebab tugas perkembangan ini akan sangat mempengaruhi
pencapaian perkembangan pada masa perkembangan berikutnya.

Pada beberapa bulan pertama dari kelahirannya, aspek yang memegang peranan
penting dari bayi adalah sekitar mulutnya. Mulut bukan hanya alat untuk makan
dan minum, tetapi juga alat komunikasi dengan dunia luar. Bayi mendapatkan
beberapa pengalaman dan rasa senang melalui sentuhan-sentuhan dengan
mulutnya. Baru selanjutnya dengan mata, telinga dan tangan yang berperan sebagai
alat penghubung dengan dunia luar. Dengan berpusat pada mulut, dibantu dan
dilengkapi dengan alatalat indera dan anggota badan, bayi mengadakan hubungan
dan belajar tentang dunia sekitar. Melalui interaksi dengan menggunakan alat
tersebut dengan lingkungannya, bayi memperoleh kesan dan memahami
lingkungannya.

Pada tahun kedua, seorang bayi telah mulai belajar berdiri sendiri, di samping
ketergantungannya yang masih sangat besar terhadap orang tuanya. Bayi berusaha
memecahkan beberapa permasalahan yang dihadapinya. Hal ini sangat berpengaruh
besar terhadap perkembangan kepribadiannya. Pada tahun berikutnya anak mulai
dapat mengontrol cara-cara buang air, dan ia juga mulai mengadakan eksplorasi
terhadap lingkungannya.

Pada tahun keempat dan kelima, anak sudah mencapai kesempurnaan dalam
melakukan gerakan seperti berjalan, berlari, meloncat dan sebagainya. Gerakan-
gerakan ini sangat berperan sekali dalam perkembangan selanjutnya. Pada akhir
masa kanak-kanak, anak bukan saja mencapai kesempurnaan dalam gerakan-gerak
fisik, tetapi juga telah menguasai sejumlah kemampuan intelektual, sosial bahkan
moral.

7
Beberapa tugas perkembangan yang muncul dan harus dikuasai oleh anak pada
masa ini adalah :

1. Belajar berjalan
2. Belajar mengambil makanan
3. Belajar berbicara
4. Belajar mengontrol cara-cara buang air
5. Belajar mengetahui jenis kelamin
6. Menguasai stabilitas jasmaniah
7. Memiliki konsep sosial dan fisik walaupun masih sederhana.
8. Belajar hubungan sosial
9. Belajar membedakan mana yang baik dan tidak baik serta pengembangan hati
nurani.11

Adapun tugas perkembangan pada masa kanak-kanak awal menurut Robert J.


Havighurst (1961) adalah sebagai berikut:

1. Toilet Training, hakikat tugas yang harus dipelajari anak yaitu buang air kecil
dan buang air besar yang bisa diterima secara sosial. Toilet training yang
berhasil dapat membentuk anak yang berhati-hati, dapat menguasai dirinya,
mendapatkan pandangan jauh kedepan dan dapat berdiri sendiri. Tentang
toilet training, Havighurst berpendapat: “Toilet training is the first moral
training that child received. The stamp of the first moral training that child
later character”
2. Belajar membedakan jenis kelamin, serta dapat bekerja sama dengan jenis
kelamin lain. Melalui observasi, maka anak akan melihat tingkah laku yang
berbeda jenis kelamin satu dengan lain
3. Belajar mencapai stabilitas fisologis, manusia pada waktu lahir sangatlah labil
jika dibanding fisik orang dewasa, anak akan cepat sekali merasakan
perubahan dari panas ke dingin, oleh karena itu anak harus belajar menjaga
keseimbangan terhadap perubahan.

11
Ernawulan Syaodih, “Perkembangan Anak Taman Kanak-Kanak”, PDF. Hlm. 10-13

8
4. Pembentukan konsep-konsep yang sederhana tentang realitas fisik dan sosial
5. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain,
menghubungkan diri sendiri secara emosional
6. Belajar membedakan mana yang baik dan buruk serta mengembangkan kata
hati

Menurut Hurlock (1993) tugas perkembangan kanak-kanak awal adalah:

1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain


2. Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang
individu yang berkembang, seperti kesadarn tentang harga diri dan
kemampuan diri
3. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang
berkembang di masyarakat
4. Belajar memainkan peran sesuai dengan jenis kelamin
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan
menghitung
6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari
7. Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok
dan masyarakat
8. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri
sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.12

E. Tugas Perkembangan Anak Usia Dini Dalam Islam

Untuk memahami tubuh kembang anak prasekolah dalam pandangan Islam,


dapat menukil salah satu hadits Nabi SAW: “Suruhlah anak-anakmu shalat saat
mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah (tindaklah lebih tegas) saat mereka

12
Miftahul Jannah, “Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-Kanak”. Gender Equality:
Internasional Journal of Child and Gender Studies, Vol. 1, No. 2, September 2015, hlm. 89-90

9
berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tidur darimu” (Abu Daud, tanpa tahun:
115).

Berdasarkan hadits tersebut, bagi anak-anak prasekolah yang belum mencapai


usia 7.0 harus mulai diajarkan tatacara dan membiasakan shalat wajib oleh orangtua
dan gurunya. Membiasakan anak untuk melaksanakan shalat harus menjadi
perhatian orangtua, di samping memberi contoh shalat yang benar, karena anak
prasekolah banyak meniru tindakan orang dewasa.

Di samping pendidikan shalat untuk anak prasekolah, mereka juga harus mulai
ditanamkan pendidikan keimanan dan hukum Islam mengikuti tahapan sebagai
berikut:

Tahap pertama, pendengarkan dan kenalkan kalimat pertama kepada anak “La
ilaaha illa Allah” sebagaimana sabda Nabi SAW: “Perdengarkan kalimat awal
pertama kepada anak-anakmu lafadz Laa ilaaha illa Allah” (H.R. Hakim dari Ibn
Abbas RA).

Tahap kedua, kenalkan dengan hukum-hukum halal dan haram, sebagaimana


sabda Nabi SAW: “Ajarkan anak-anakmu untuk melaksanakan ketaatan kepada
Allah, ketakutan berbuat dosa, melaksanakan perintah Allah, menjauhi larangan
Allah. Yang demikian itu sebagai tameng bagimu meski kamu di neraka” (H.R. Ibn
Jarir dan Ibn Mundzir dari Ibn Abbas RA).

Tahap ketiga, perintahkan anakmu agar beribadah (shalat) saat mereka berusia
tujuh tahun, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Suruhlah anak-anakmu shalat saat
mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah (tindaklah lebih tegas) saat mereka
berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tidur darimu, didiklah berpuasa saat mereka
telah kuat, ajaklah berhaji jika orangtuanya mampu” (H.R. Hakim & Abu Daud dari
Ibn Umar & Ibn Ash).

Tahap keempat, didiklah agar mencintai Rasulullah dan keluarganya, serta


belajar Al-Qur’an, sebagaimana sabda Nabi SAW: “Didiklah anak-anakmu
mencakup tiga perkara: mencintai Nabimu (Muhammad SAW), mencintai keluarga
Nabi, dan membaca al-Qur’an karena sesungguhnya al-Qur’an itu dalam

10
genggaman arsy’ Allah pada hari ketika tidak ada lagi perlindungan kecuali
lindungan Allah, para Anbiya dan Ashfiya”(H.R. Thabrani). (Abdullah Nashih
Ulwan, tanpa tahun: 148-150).

Pendidikan agama kepada anak harus dimulai sejak anak mengenal dunia,
bahkan saat masih dalam kandungan. Pendidikan di RA hendahnya tidak latah dan
hanya berjalan mengikuti pendidikan sekuler yang tidak menekankan pendidikan
agama. Perkembangan psikologis yang telah dipaparkan di atas dapat menjadi
acuan metodologis untuk mendidik anak-anak prasekolah, sedangkan kontennya
dapat memformulasikan sesuai referensi yang bersumber dari al-Qur’an dan al-
Sunnah.13

13
Eti Nurhayati, “Memahami Tumbuh Kembang Anak Usia Dini”, PDF, hlm. 12-13

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

 Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode


tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat
berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam
menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan,
menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan dalam menuntaskan
tugas berikutnya.
 Tugas perkembangan individu bersumber pada faktor-faktor:
1. Kematangan fisik
2. Tuntutan masyarakat secara kultural
3. Tuntutan dan dorongan dan cita-cita individu itu sendiri
4. Norma-norma agama
 Karakteristik anak usia dini yaitu berumur 0-6 tahun, dan masih
menunjukkan karakter kekanak-kanakan seperti yang telah dijelaskan.
 Tugas perkembangan anak usia dini yaitu menguasai hal-hal dasar sehari-
hari untuk keperluannya sendiri seperti buang air ke toliet dsb, dan memiliki
hubungan yang baik dengan keluarga, lingkungan, dan teman sebayanya.
 Tugas perkembangan anak usia dini dalam Islam yaitu tertanamnya nilai-
nilai dasar keislaman, seperti tauhid agar ia mengenal fitrahnya sendiri, dan
juga mulai diberi contoh menjalankan agama yang baik dan benar seperti
shalat, dsb.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amrozi, Aini, “Karakteristik Anak Usia Dini”, diakses dari


https://www.academia.edu/8953150/KARAKTERISTIK_ANAK_USIA_DIN
I pada tanggal 05 November 2017 pukul 18.58 WIB
Apipudin dan Zalmi, Ardi Nur. “Konsep Perkembangan dan Tugas Perkembangan
Peserta Didik”, diakses dari https://apippa.wordpress.com/perkembangan-dan-
tugas-perkembangan-peserta-didik/, pada tanggal 05 November 2017 pukul
18.40 WIB
Hatadi, Hilman. “Tugas - Tugas Perkembangan”, diakses dari
http://wynda2.blogspot.co.id/2013/05/tugas-tugas-perkembangan.html?m=1
pada tanggal 05 Novemebr 2017 pukul 18.55 WIB
Hurlock, Elizabeth B. Child Development. Tokyo: Kogakusha Company LTD,
1956
Isjoni. Model pembelajaran anak usia dini. Bandung: Adrie Arnain 99, 2010

Jannah, Miftahul, “Tugas-Tugas Perkembangan Pada Usia Kanak-Kanak”. Gender


Equality: Internasional Journal of Child and Gender Studies, Vol. 1, No. 2,
September 2015
Nurhayati, Eti. “Memahami Tumbuh Kembang Anak Usia Dini”, PDF
Riyati, B.P Dwi, dkk. Psikologi Umum I. Jakarta: Gunadarma, 1996
Syaodih, Ernawulan. “Perkembangan Anak Taman Kanak-Kanak”, PDF

13

You might also like