You are on page 1of 5

Pemasangan ETT

 HARUS DISELESAIKAN DALAM 30 DETIK DENGAN MENAHAN NAFAS, JIKA TIDAK SELESAI
KELUARKAN LARINGOSKOP DAN KELUARKAN ETT BERIKAN O2 DENGAN AMBUBAG SELAMA
30 DETIK LAGI !!!
no Kriteria
Mempersiapkan alat
- Laringoskop
- ETT dengan ukuran yang sesuai
- Plester
- Spuit
- Stylet (madrin)
- Stetoskop
- Ambu bag dan sungkup
Masukkan stylet ke dalam pipa ETT dan bentuk lengkungkan seblum dimasukkan
Pastikan airway clear dan berikan oksigenasi dulu dengan ambu bag
Periksa balon ETT
Sambungkan laringoskop dan periksa lampu
Atur posisi kepala dan leher
Pegang laringoskop dengan tangan kiri dan dan tangan kanan ekstensi kepala
Masukkan laringoskop mulai dari sisi kanan lidah dan geser lidah ke sebelah kiri
Apabila sudah tampak trakea (pita suara) masukkan slang ETT sampai tanda hitam berada
dibawah pita suara
Lepaskan laringoskop tanpa mengungkit menghindari gigi dan keluarkan stylet
Kembangkan balon sehingga terfiksasi dibawa pita suara
Berikan kembali oksigenasi dengan menyambungkan slang ETT dengan ambu bag sambil di
auskultasi memastikan udara sama di sisi kanan dan kiri paru
Fiksasi dengan plester di sudut mulut sebelah kanan melingkari pipa ETT dengan ujung satu
melewati bawah hidung
Sambungkan slang ETT dengan tabung oksigen

Komplikasi

- Pipa ET masuk ke dalam esofagus yang dapat menyebabkan hipoksia


- Luka pada bibir dan lidah akibat terjepit antara laringoskop dengan gigi
- Gigi patah
- Laserasi pada faring dan trakea akibat stilet pada ujung pipa
- Kerusakan pita suara
- Perforasi pada faring dan esofagus

PENGEMBANGAN PARU TIDAK ADEKUAT DENGAN MASKER RESUSITASI DAN PIPA ET

- pipa ET terlalu kecil


- katup pelindung kelebihan tekanan pada balon resusitasi lupa ditutup, hingga udara tekan
keluar melalui katup ini
- kebocoran pada konektor
- volume tidal yang diberikan kurang
- sumbatan pada pipa ET
- pneumothorax
Pneumothoraks

Jika di scenario sudah dibilang Tension Pneumotoraks maka langkah-langkahnya :

NO Langkah-langkah
1 Stetoskop sudah terpasang
2 Bebaskan baju ( daerah dada dan perut)
3 Pastikan airway clear dan jika ada indikasi cervical injury pasang cervical collar
4 Berikan O2 NRM 10-15 Liter
5 Auskultasi dari apeks hingga basal dengan cara zigzag
6 Persiapkan alat :
- plester 3 buah
- abocath ( tutup dilepaskan )
- spuit 10 cc yang sudah berisi NaCl 5 cc
- spuit 3 cc yang berisi lidocaine 3 cc
- kassa
- betadine masukkan ke com
- pinset
APD
- kacamata google
- masker wajah
- apron
- handscone
- boot
7 Cuci tangan dan pasang APD
8 Identifikasi lokasi thorakosintesis : ICS 2 linea midclavicularis
9 Asepsis secara sirkular dari dalam keluar menggunakan kasa yang sudah dielupkan betadine
dengan menggunakan pinset
10 Jika pasien sadar, anastesi local (satu sisi dengan arah ke atas dan bawah dengan sudut 30-
45 ), inform consent jika pasien sadar
11 Cek nyeri atau tidak
12 Sambungkan abocath dengan spuit 10 cc
13 Tusuk pada lokasi yang sudah di tentukan dengan sudut 90 secara perlahan
14 Jika berada di IGD : tutup menggunakan tutup abocath
Jika di klinik : disambungkan dengan spuit dan hisap sampai udara habis ( tension  simple)
15 Jika di IGD : fiksasi kupu-kupu
16 Lakukan pemasangan chest tube dan WSD oleh spesialis
17 Jika sudah selesai , lepaskan abocath
18 Lakukan asepsis dan tutup dengan kasa dengan plester sejajar
19 Evaluasi dengan auskultasi untuk memastikan suara vesicular sudah timbul kmbali
20 Selesaikan tatalaksana C  D  E
Precautions/Contraindications:

1. Thrombocytopenia, platelets < 50,000

2. Clotting abnormalities (Prothrombin time (PT), partial thromboplastin time prolongation >1.5
times normal), or anticoagulation therapy

3. Severe cough or hiccups (uncontrolled)

Komplikasi :

1. collapsed lung
2. perdarahan
3. nyeri

You might also like