Professional Documents
Culture Documents
Sebelum membaca basmallah pada Surat Al Fatihah, membaca Ta'awudz terlebih dahulu
Jenazah Laki-laki
اَلَّل ُه ِّم الَت َ ْح ِّر ْمنا أَ ْج َرهُ َوالَتَ ْفت َِِّّنَّا بَ ْعدَهُ
Jenazah Perempuan
اَلَّل ُه ِّم الَت َ ْح ِّر ْمنا أ َ ْج َر َها َوالَت َ ْفت َِِّّنَّا بَ ْعدَ َها
6. Salam
Setelah membaca doa takbir ke empat, dilanjutkan dengan membaca salam ke kanan dan ke
kiri.
ار ْكتَ يَا ذَا ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ( )3اَللَّ ُه َّم أ َ ْنتَ ال َّ
سالَ ُمَ ،و ِم ْنكَ ال َّ
سالَ ُم ،تَبَ َ أَ ْ
ا ْل َجالَ ِل َواْ ِإل ْك َر ِام
علَى ُك ِ ِّل الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ ،لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو َ
ش َْيءٍ قَ ِد ْي ُر ،اَللَّ ُه َّم الَ َمانِ َع ِل َما أ َ ْع َط ْيتَ َ ،والَ ُم ْع ِط َي ِل َما َمنَ ْعتَ َ ،والَ
يَ ْنفَ ُع ذَا ا ْل َج ِ ِّد ِم ْنكَ ا ْل َجد
علَى ُك ِ ِّل الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َد ُه الَ ش َِر ْيكَ لَهُ ،لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو َ
ش َْيءٍ قَ ِد ْي ُر .الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ إِالَّ ِباهللِ ،الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاَُ ،والَ نَ ْعبُ ُد إِالَّ
سنُ ،الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُض ُل َولَهُ الثَّنَا ُء ا ْل َح َ ِإيَّاهُ ،لَهُ النِِّ ْع َمةُ َولَهُ ا ْلفَ ْ
ُم ْخ ِل ِص ْي َن لَهُ ال ِ ِّد ْي َن َولَ ْو ك َِر َه ا ْلكَا ِف ُر ْو َن
َلِل َوهللاُ أ َ ْكبَ ُر ( )× 33الَ ِإلَـهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َد ُه الَ هللا َوا ْل َح ْم ُد ِ َّ ِ
ان ِ س ْب َح َ
ُ
علَى ُك ِ ِّل ش َْيءٍ قَ ِد ْي ُر
ش َِر ْيكَ لَهُ ،لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ ا ْل َح ْم ُد َو ُه َو َ
Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat (fardhu).
الَ إِلَـهَ إِالَّ هللاُ َو ْح َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ ،لَهُ ا ْل ُم ْلكُ َولَهُ ا ْل َح ْم ُد يُ ْحيِ ْي َويُ ِميْتُ
علَى ُك ِ ِّل ش َْيءٍ قَ ِد ْي ُر ×10 .بعد صالة المغرب والصبح َو ُه َو َ
ع َمالً ُمتَقَبَّالًسأَلُكَ ِع ْل ًما نَافِعًاَ ،و ِر ْزقًا َط ِيِّبًاَ ،و َاَللَّ ُه َّم ِإنِِّ ْي أ َ ْ
Setelah tangan berada pada posisi itu secara sempurna yaitu di Ulu Hati (Dada Awal),
hendaklah dibaca Doa Iftitah berikut ini :
2. Doa Iftitah
الر ِح ْي ِم
َّ الر ْح َم ِن
َّ ِّللا
ِّ س ِم
ْ ِب
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”
َ ب ا ْلعَالَ ِم
ين ِ ِّ ا ْل َح ْم ُد ِ ََّلِلِ َر
الر ِحيم َّ الر ْح َٰ َم ِن َّ
ِّين
ِ َما ِل ِك يَ ْو ِم ال ِد
ينُ ستَ ِع ْ َِإيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َو ِإيَّاكَ ن
ْ الص َرا َط ا ْل ُم
ست َ ِقي َم ِّ ِ ا ْه ِدنَا
علَ ْي ِه ْم َو َال
َ ب ُ غ ْي ِر ا ْل َم ْغ
ِ ضو َ علَ ْي ِه ْمَ َِين أ َ ْنعَ ْمت َ ِص َرا َط الَّذ
َ ِّضا ِل
ين َّ ال
4. Membaca Surat Atau Ayat-Ayat Dari Al-Qur’an
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca
surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-Ikhlas.
الر ِح ِيم
َّ الر ْح َم َٰـ ِن
َّ ِّللا
َّ س ِم ْ ِب
َولَ ْم يَكُن لَّهُ ُكفُ ًوا.ْ لَ ْم يَ ِل ْد َولَ ْم يُولَد.ُص َمد َّ .ٌّللاُ أ َ َحد
َّ ّللاُ ال َّ قُ ْل ُه َو
أ َ َح ٌد
5. Ruku
Setelah selesai membaca Surat atau Ayat dalam Al-Quran Kemudian melakukan ruku’. Yakni
dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”,
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
س ِم َع هللاُ ِل َم ْن َح ِمدَه
َ
Saat i’tidal, Mata memandang tempat sujud dan membaca doa i’tidal
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar” :
Dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak
Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat), kemudian
membaca doa :
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki
kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah)
menghadap kiblat]
Dari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan
“Allahuakbar”.
Dianjurkan untuk duduk terlebih dulu Iftirasy tenang [HR. Bukhari 798, Abu Dawud 844]
dan boleh mengepalkan tangan atau membuka tangan dengan jari menghadap arah kiblat dan
menekan lantai [HR. Bukhari]/ Dipaha[HR. Abu Dawud] untuk mendorong tubuh berdiri
tegak (bangkit dari sujud).
Rakaat 2
Dari posisi sujud kemudian Berdiri tegak sambil mengucapkan “Allahu Akbar” , kemudian
bersedakap dan Pandangan mata melihat kearah tempat sujud.
Menyedekapkan kedua tangan dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri seraya
mengembangkan jari-jari tangan kanan dengan cara menggenggam tulang pergelangan
tangan kiri dengan tangan kanan.
َ ب ا ْلعَالَ ِم
ين ِ ِّ ا ْل َح ْم ُد ِ ََّلِلِ َر
الر ِحيم َّ الر ْح َٰ َم ِن َّ
ِّين
ِ َما ِل ِك يَ ْو ِم ال ِد
ينُ ستَ ِع ْ َإِيَّاكَ نَ ْعبُ ُد َوإِيَّاكَ ن
ْ الص َرا َط ا ْل ُم
ست َ ِقي َم ِّ ِ ا ْه ِدنَا
علَ ْي ِه ْم َو َال
َ ب ُ غ ْي ِر ا ْل َم ْغ
ِ ضو َ علَ ْي ِه ْمَ َِين أ َ ْن َع ْمت َ ِص َرا َط الَّذ
َ ِّضا ِل
ين َّ ال
11. Membaca Surat Atau Ayat-Ayat Dari Al-Qur’an
Kemudian membaca surat atau ayat-ayat tertentu dari al-Qur’an setelah selesai membaca
surat al-Fatihah. Pada kali ini kami contohkan adalah surat al-asr.
الر ِح ْي ِم
َّ الر ْح َم ِن َّ ِّللا
ِّ س ِم ْ ِب
ِين آَ َمنُوا َوع َِملُوا َ ِإ َّال الَّذ. س ٍر
ْ ان لَ ِفي ُخ َ س َ اإل ْن
ِ ْ ِإ َّن. ص ِر ْ ََوا ْلع
ص ْب ِر
َّ ص ْوا ِبال ِ ِّ ص ْوا ِبا ْل َح
َ ق َوتَ َوا َ ت َوت َ َوا ِ صا ِل َحا
َّ ال
12. Ruku
Setelah selesai membaca Surat atau Ayat dalam Al-Quran Kemudian melakukan ruku’. Yakni
dengan cara mengangkat kedua tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu Akbar”,
Kemudian melakukan i’tidal, yakni bangun dari ruku’ untuk berdiri tegak, dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, seraya mengucapkan :
س ِم َع هللاُ ِل َم ْن َح ِمدَه
َ
sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Saat i’tidal, Mata memandang tempat sujud dan membaca doa i’tidal
Masih dalam keadaan berdiri i’tidal disunnahkan mengucapkan doa qunut sebagai
berikut:
َوتَ َولَّنِ ْى, َ َو عَافِنِى فِ ْي َم ْن عَافَ ْيت, َاَللِّ ُه َّم ا ْه ِدنِ ْى فِ ْي َم ْن َه َد ْيت
َفِ ْي َم ْن تَ َولَّ ْيت
فَ ِا نَّكَ تَ ْق ِض ْى، َض ْيت َ َوقِنِ ْي ش ََّر َما, ََوبَ ِار ْك ِل ْى فِ ْي َما ا َ ْع َط ْيت
َ ََ ق
َعلَ ْيك
َ ضى َ َوالَ يُ ْق
َ َوالَ يَ ِعز َم ْن عَا َد ْيت, ََواِ نَّهُ الَ يَذِل َم ْن َوالَ ْيت
َض ْيت َ فَلَكَ ا ْل َح ْم ُد, َار ْكتَ َربَّنَا َوتَعَالَ ْيت
َ َعلَى َما ق َ َتَب
َب اِلَ ْيك ُ ستَ ْغ ِف ُركَ َواَت ُ ْو ْ ََوا
َ علَى آ ِل ِه َو
ص ْح ِب ِه َ علَى
َ س ِيِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد النَّ ِب ِِّي اْالُ ِ ِّم ِِّي َو َ ُصلَّى هللا َ َو
سلَّ َمَ َو
14. Sujud
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar” :
Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki
kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah)
menghadap kiblat]
16. Sujud
Dari posisi duduk lalu kembali melakukan sujud yang kedua kali seraya mengucapkan
“Allahuakbar”.
Meletakkan Dahi, Hidung, Kedua Telapak Tangan dan Kedua Kaki menempel di lantai
(Tempat Sholat), Kemudian membaca doa :
Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya
orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar
dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.
Hendaklah tangan kiri diletakkan di atas paha kiri dengan posisi jari-jari tangan yang
terkembang, dan banyak muslim di Indonesia yang menegakkan jari telunjuk ketika saat
mulai membaca bagian kalimat asyhadu an laa ilaaha illallah, terdapat pendapat lain yang
menerangkan menegakkan jari telunjuk dimulai dari awal tasyahhud (Atahiyat)
علَى َ َصلَّ ْيت َ َك َما،ٍعلَى ا َ ِل ُم َح َّمد َ علَى ُم َح َّم ٍد َو َ اَللَّ ُه َّم
َ ص ِ ِّل
علَى اَ ِل َ علَى ُم َح َّم ٍد َو َ َوبَ ِار ْك.علَى اَ ِل إِ ْب َرا ِه ْي ِم َ إِ ْب َرا ِه ْي ِم َو
فِى. علَى اَ ِل إِ ْب َرا ِه ْي ِم
َ علَى إِ ْب َرا ِه ْي ِم َو َ َار ْكت َ َ كَ ََ َما ب،ٍُم َح َّمد
ا ْلعَالَ ِم ْي َن ِإنَّكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
18. Salam
Kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam (assalaamu’alaikum wa rahmatullaah),
yang diikuti dengan menengokkan wajah ke kanan pada saat mengucapkan salam yang
pertama dan menengokkan wajah ke kiri pada saat mengucapkan salam yang kedua.