You are on page 1of 6

JURNAL ANALIS FARMASI

Volume 3, No. 3 Juli 2018 Hal 209 - 214

PENETAPAN KADAR NaCl PADA PEMBUATAN TELUR ASIN REBUS DAN TELUR
ASIN OVEN DENGAN VARIASI WAKTU PENYIMPANAN SECARA
ARGENTOMETRI

ASSAY NaCl IN MAKING SALTED EGGS BOILED AND SALTED EGG OVEN
WITH STORAGE TIME VARIATIONS IN ARGENTOMETRY

Niken Feladita1, Annisa Primadiamanti1, Ninuk Tri Meilina1


Email : nkn.1202@gmail.com

ABSTRACT

Eggs are one of the products produced by poultry farms. However, the egg has
the disadvantage of a relatively short shelf-life so that preservation efforts are needed
to extend the shelf-life. The process is very simple, with just 7 days curing time on
media that is a mixture of salt, red brick powder and water. The longer the eggs are
stored, then the eggs will be more salty taste. This study aims to establish the levels
of NaCl in the samples boiled salted eggs and oven with storage time variations. Mohr
argentometry methods that assay of NaCl by using a standard solution of AgNO3 and
add indicators K2CrO4 5%. Endpoint is characterized by the formation of light brick
red precipitate. The samples are media salting 3, 5, 7 days. Levels obtained with a
shelf life of 3, 5, 7 days in salted boiled eggs in a row by 1.18%, 1.70%, 2.31%, while
the levels of the oven salted eggs in a row by 1.38%, 1, 85%, 2.51%. Salt content
contained in salted egg at least 2.0% (SNI 01-4277-1996). The conclusion of this
study, boiled salted eggs and oven based storage time of 3, 5, 7 days meet the
requirements that the shelf life of 7 days, while the 3-day and 5 days have not met
the requirements set by ISO. Boiling method and the oven does not affect the levels of
NaCl. Therefore, the shelf life of salted eggs at least 7 days.

Keywords: salted egg, long storage, the levels of NaCl

ABSTRAK

Telur merupakan salah satu produk peternakan yang dihasilkan oleh unggas.
Namun, telur memiliki kelemahan yaitu masa simpannya relatif pendek sehingga
diperlukan upaya pengawetan untuk memperpanjang masa simpannya. Prosesnya
sangat sederhana, hanya dengan waktu pemeraman 7 hari pada media yang
merupakan campuran garam, serbuk bata merah dan air. Semakin lama telur
disimpan, maka rasa telur akan semakin asin. Penelitian ini bertujuan untuk
menetapkan kadar NaCl pada sampel telur asin rebus dan oven dengan variasi waktu
penyimpanan. Metode argentometri Mohr yaitu penetapan kadar NaCl dengan
menggunakan larutan standar AgNO3 dan menambahkan indikator K2CrO4 5 %. Titik
akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata muda. Sampel yang
digunakan adalah media pengasinan 3, 5, 7 hari. Kadar yang didapat dengan masa
simpan 3, 5, 7 hari pada telur asin rebus berturut-turut sebesar 1,18%, 1,70%,2,31%
sedangkan kadar telur asin oven berturut-turut sebesar 1,38%, 1,85%, 2,51%.
Kandungan garam yang terkandung dalam telur asin minimal 2,0% (SNI 01-4277-
1996). Kesimpulan dari penelitian ini, telur asin rebus dan oven berdasarkan waktu
penyimpanan 3, 5, 7 hari memenuhi persyaratan yang masa simpan 7 hari,
sedangkan yang 3 hari dan 5 hari belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
SNI. Metode perebusan dan pengovenan tidak mempengaruhi kadar NaCl. Oleh
karena itu, masa penyimpanan telur asin minimal 7 hari.

Kata Kunci : Telur asin, lama penyimpanan, kadar NaCl

1) Akademi Analis Farmasi Dan Makanan Putra Indonesia Lampung


Niken Feladita, Annisa Primadiamanti, Ninuk Tri Meilina

PENDAHULUAN pengawet bertujuan untuk


Manusia perlu makanan untuk meningkatkan daya simpan suatu
menjaga agar tubuhnya tetap produk pangan tersebut tidak mudah
melakukan segala proses fisiolologi. rusak [3].
Yang dimaksud makanan adalah segala Pengawetan dapat dilakukan
sesuatu yang dipakai atau yang dengan beberapa macam cara, seperti
digunakan oleh manusia supaya dapat pengawetan secara alami, biologi dan
hidup. Zat makanan yang diperlukan secara kimia. Pengawetan secara kimia
oleh tubuh manusia meliputi merupakan pengawetan dengan
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, menggunakan bahan kimia seperti,
mineral dan air. Makanan dikatakan garam dapur, nitrat, nitrit, natrium
bergizi jika mengandung zat makanan benzoate, asam propinoat, asam sitrat,
yang cukup dalam jumlah dan garam sulfat, dan lainnya. Satu
kualitasnya sesuai dengan kebutuhan diantaranya adalah garam dapur
tubuh [6]. (NaCl). Garam dapur berfungsi sebagai
Telur adalah salah satu bahan penghambat pertumbuhan mikroba,
makanan hasil ternak unggas yang sering digunakan untuk mengawetkan
bergizi tinggi dan bermanfaat untuk ikan dan juga bahan-bahan lain.
pemenuhan gizi masyarakat. Telur Kandungan garam dalam telur asin
merupakan sumber protein yang minimal 2,0 % (SNI 01-4277-1996).
mudah diperoleh. Protein tersebut Penelitian sebelumnya dilakukan
terdapat didalam kuning telur dan putih oleh Amir (2014) membahas mengenai
telur. Dibandingkan dengan telur ayam, pengaruh konsentrasi garam dan lama
telur itik mengandung protein, kalori penyimpanan terhadap kandungan
dan lemak lebih tinggi. Tetapi seperti protein dan kadar garam telur asin.
telur unggas lainnya, telur itik memiliki Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil
sifat mudah rusak. Kerusakan tersebut kadar garam NaCl mengalami
disebabkan kontaminasi pada kulit telur peningkatan. Berdasarkan lama
oleh mikroorganisme yang berasal dari penyimpanan telur asin selama 3 hari,
kotoran induk unggas maupun yang 5 hari, 7 hari. Pada masa simpan 3 hari
ada pada kandang. Untuk mengurangi hingga 7 hari hasil analisis
kerusakan telur itik selama menunjukkan kadar garam NaCl
penyimpanan dan sekaligus 1,14%, 1,64%, dan 2,55% [1]
meningkatkan nilai ekonominya Pada penelitian sebelumnya
dilakukan upaya pengasinan [4]. yang dilakukan juga oleh Hidayati
Garam dapur merupakan (2012) tentang pengaruh waktu
senyawa yang tersusun dari asam kuat pengasinan terhadap penurunan kadar
HCl dan basa kuat NaOH. Apabila unsur NaCl pada media pengasinan telur dan
ini direaksikan, maka akan terbentuk terhadap tingkat kesukaan konsumen
NaCl dan H2O. Dari senyawa tadi bila [1]. Dari hasil penelitian ini dianalisis
disatukan akan membentuk suatu berdasarkan lama penyimpanan telur
larutan yang disebut larutan garam. asin selama 1, 2, 3 minggu. Pada hasil
Larutan yang terbentuk merupakan analisis kadar NaCl pada media
campuran yang homogen, partikel- pengasinan ke-1, 2 dan 3 minggu
partikelnya sangat kecil namun berturut-turut adalah 6,33%, 7,01%,
tersebar merata meskipun dibiarkan dan 7,33%.
dalam waktu yang lama. NaCl atau Dari latar belakang tersebut
garam dapur akan mengendap bila penulis tertarik untuk melakukan
dibiarkan dan tidak dapat dipisahkan penelitian mengenai penetapan kadar
dari air dengan cara penyaringan [7]. NaCl pada pembuatan telur asin rebus
Bahan pengawet adalah bahan dan telur asin oven dengan pengaruh
tambahan makanan yang dapat variasi waktu lama penyimpanan
mencegah atau menghambat proses secara argentometri. Pada penelitian ini
fermentasi, pengasaman, atau dibatasi pada penetapan kadar NaCl
penguraian lainnya terhadap makanan pada telur asin, telur disimpan selama
yang disebabkan oleh mikroorganisme. 3, 5, 7, hari. Pada penetapan kadar
Penggunaan bahan tambahan makanan NaCl yang disimpan selama 1, 2, 3

210 Jurnal Analis Farmasi Volume 3 No. 3 Juli 2018


Penetapan Kadar Nacl Pada Pembuatan Telur Asin Rebus Dan Telur Asin Oven
Dengan Variasi Waktu Penyimpanan Secara Argentometri

minggu kadarnya semua memenuhi dengan garam selama 3, 5, 7 hari


persyaratan mutu telur asin. Dari latar dibersihkan
belakang tersebut penulis tertarik Kemudian telur yang telah dibersihkan
melakukan penetapan kadar NaCl yang direbus terlebih dahulu
masa simpannya kurang dari satu
minggu. Pada penetapan kadar ini Penanganan Sampel [2]
menggunakan perak nitrat (AgNO3) a. Diambil sampel telur asin, telur
garam ini merupakan satu-satunya yang akan digunakan adalah telur
garam perak yang terlarutkan air yang sudah direbus dan dioven
sehingga reaksi perak nitrat dengan b. Sampel dipotong-potong
garam lain akan menghasilkan c. Kemudian timbang sebanyak 25
endapan. Dalam titrasi ini untuk gram untuk setiap pemeriksaan
mengetahui tercapainya titik ekivalen d. Tambahkan aquades 30 ml
adalah dengan metode Mohr dimana e. Dipanaskan sebentar agar semua
garam larut (jangan sampai
hasil akhir dari titrasinya adalah
mendidih)
pembentukan endapan berwarna
f. Saring larutan menggunakan
merah bata [3].
kertas saring
g. Filtratnya diambil 2 ml untuk
METODOLOGI PENELITIAN
dianalisis
Alat
Erlenmeyer 1000 ml,
Standardisasi Larutan AgNO3 0,05
Erlenmeyer 250 ml, Labu takar 100 ml,
N dengan NaCl 0,05N
Beaker glass, Pipet volime 25 ml, Pipet
a. Timbang 50 mg NaCl 0,05 N
volume 2 ml, Corong, Buret, Balp,
masukkan dalam Erlenmeyer
Timbangan analitik , Batang pengaduk
b. Tambahkan aquadest 25 ml
c. Tambahkan indikator K2CrO4
Bahan
sebanyak 3 tetes
AgNO3 , K2CrO4, Aquades, NaCl
d. Titrasi dengan larutan AgNO3
hingga terbentuk endapan merah
Prosedur Penelitian
bata
Populasi
Populasi dari penelitian ini
Penetapan Kadar NaCl pada sampel
adalah telur bebek yang diperoleh dari
[9]
Pasar Tani Bandar Lampung, dan
a. Timbang 25 gram sampel
dilakukan pengasinan dengan variasi
dimasukkan dalam beaker glass ,
waktu penyimpanan.
tambahkan aquadest sebanyak 30
ml
Teknik Pengambilan Sampel
b. Panaskan sebentar sampai garam
Pengambilan sampel secara
larut (jangan sampai mendidih)
populative sampling yaitu dengan cara
c. Saring menggunakan kertas saring
mengambil semua telur bebek yang
d. Filtrat ditampung dalam bejana
dijual di Pasar Tani [5].
erlenmeyer
e. Dipipet 2 ml filtrat masukkan
Pemeriksaan Organoleptis
dalam erlenmeyer, tambahkan
Pemeriksaan organoleptis
aquadest 20 ml, tambahkan
meliputi pemeriksaan bau, rasa, bentuk
indikator K2CrO4 3 tetes
dan warna
f. Titrasi dengan AgNO3 sampai
terbentuk endapan merah bata
Pra Perlakuan Sampel
g. dihitung kadar
Telur asin yang telah di diamkan
dengan baluran bubuk batu bata merah

Tabel 1
Persen Rata-Rata Telur Asin
Sebelum Pengasinan Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
No Perlakuan
(Telur Rebus) (%) (%) (%)
1 Oven 0,46 % 1,38 % 1,85 % 2,51 %
2 Rebus 0,21 % 1,18 % 1,70 % 2,31 %

Jurnal Analis Farmasi Volume 3 No. 3 Juli 2018 211


Niken Feladita, Annisa Primadiamanti, Ninuk Tri Meilina

PEMBAHASAN Telur adalah salah satu hasil


Penelitian ini dilakukan untuk peternakan dan merupakan bentuk
menetapkan kadar garam NaCl pada produk yang dihasilkan oleh unggas.
telur asin. NaCl dapat ditentukan Karena salah satu sifat telur yang
jumlahnya dengan metode titrasi mudah rusak maka dilakukan
argentometri yang dimana melibatkan pengawetan untuk memperpanjang
reaksi pengendapan yang umur telur agar tetap bisa dikonsumsi
menggunakan larutan AgNO3 sebagai untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam
titran. Pada penelitian ini menggunakan tubuh. Salah satu cara untuk
metode Mohr yaitu didasarkan pada memperpanjang umur telur dilakukan
pembentukan endapan berwarna. pengasinan dengan garam, karena
Prinsip dari metode Mohr yaitu AgNO3 garam mempunyai sifat mencegah
akan bereaksi dengan NaCl membentuk bakteri tumbuh dalam telur, selain itu
endapan AgCl yang berwarna putih. garam juga bisa mengubah rasa telur
Bila semua Cl- sudah habis bereaksi menjadi asin, sehingga akan memberi
dengan Ag+ akan bereaksi dengan rasa yang berbeda dibandingkan
CrO42- dari indikator K2Cr2O4 yang dengan telur tanpa olahan. Semakin
ditambahkan ini berarti titik akhir titrasi tinggi kadar garam yang diberikan
telah tercapai, yaitu bila terbentuk dalam proses pengasinan telur maka
warna merah bata dari endapan semakin meningkatkan daya
Ag2CrO4. simpannya. Sebelum proses
Titrasi argentometri bisa pengasinan telur dilakukan analisis
dilakukan untuk menentukan kadar Cl - terhadap kandungan garam pada telur
dalam suatu bahan pangan. Dalam bebek, hasil pengamatan awal kadar
penelitian ini sampel yang digunakan garam pada sampel telur bebek rebus
yaitu telur asin rebus dan telur asin sebesar 0,21 % sedangkan telur bebek
oven. oven sebesar 0,46 %.
Sampel yang mengandung Cl- Pengasinan merupakan proses
dititrasi oleh AgNO3 sebelumnya penetrasi garam ke dalam bahan yang
ditambahkan indikator K2CrO4 5% diasinkan dengan cara difusi setelah
terjadi perubahan warna, dari endapan garam mengion menjadi Na+ dan Cl-.
berwarna putih menjadi berwarna Penambahan garam dalam jumlah
merah bata yang menunjukan bahwa tertentu pada suatu bahan pangan
sampel mengandung Cl-. Pada analisis dapat mengawetkan bahan pangan
Cl- mula-mula akan terjadi reaksi : tersebut. Setelah proses pengasinan
terjadi peningkatan kadar garam.
AgNO3 + NaCl → AgCl ↓ + NaNO3 Setelah tahap pengasinan dilakukan
Ag+ + Cl- → AgCl putih pengujian terhadap kadar garam NaCl
telur asin.
Sedangkan pada titik akhir titrasi, Pada tahap penyimpanan terjadi
titran juga akan bereaksi sebagai peningkatan kadar garam, hal ini
berikut: disebabkan garam yang melewati
cangkang telur sebagian kecil masih
2AgNO3 ↓ + K2CrO4 → 2AgCrO4↓ + tertahan pada membran telur dan
2KNO3 pada proses penyimpanan
2Ag+ + CrO42- → 2AgCrO4 merah memungkinkan terjadinya resapan ke
dalam albumin dan kuning telur.
Ion klorida (Cl) dititrasi dengan AgNO3 sebelumnya
larutan standar AgNO3 (perak nitrat) distandarisasi dengan NaCl karena NaCl
dengan mengguanakan indikator merupakan larutan standar primer
K2CrO4 5 %. Saat semua ion Cl - yang belum diketahui konsentrasinya,
mengendap dengan sempurna, larutannya tidak stabil dan harus
kelebihan 1-2 tetes larutan AgNO3 akan dibakukan dengan larutan standar
bereaksi dengan ion kromat sekunder.
membentuk endapan perak kromat Berdasarkan hasil penelitian
yang berwarna merah bata dengan kadar NaCl masa simpan 3 hari
menandakan titik akhir titrasi [3]. menunjukkan hasil pada telur asin

212 Jurnal Analis Farmasi Volume 3 No. 3 Juli 2018


Penetapan Kadar Nacl Pada Pembuatan Telur Asin Rebus Dan Telur Asin Oven
Dengan Variasi Waktu Penyimpanan Secara Argentometri

rebus sebesar 1,18 % sedangkan telur belum meemenuhi persyaratan yang


asin oven 1,38%. Masa simpan 5 hari ditetapkan oleh SNI. Metode perebusan
menunjukan hasil analisis pada telur dan pengovenan tidak mempengaruhi
asin rebus sebesar 1,48 % sedangkan kadar NaCl. Oleh karena itu, untuk
telur asin oven 1,85 %. Pada masa masa penyimpanan telur asin minimal
simpan 7 hari menunjukan hasil 7 hari.
analisis pada telur asin rebus sebesar
2,31 % sedangkan telur asin oven 2,51 SARAN
%. Pada pemeriksaan telur asin rebus 1. Kepada masyarakat dan pembaca
kadarnya lebih kecil daripada telur asin pada umumnya diharapkan lebih
oven, karena pada telur asin oven lebih memperhatikan cara pembuatan
kering dan kadar garamnya lebih telur asin dan lama penyimpanan,
banyak terserap dibandingkan dengan agar kadar garam NaCl yang
telur asin rebus yang sebagian terdapat di dalam telur asin rebus
garamnya terlarut dalam air walaupun dan panggang masih memenuhi
perbedaannya tidak terlalu jauh. Jadi persyaratan SNI, sehingga
telur asin yang memenuhi persyaratan kebutuhan NaCl tidak melebihi
yang masa simpan 7 hari, sedangkan batas. Dan para penderita
yang 3 hari dan 5 hari belum hipertensi berhati-hati dalam
memenuhi persyaratan yang ditetapkan mengkonsumsi telur asin.
oleh SNI dan tidak berpengaruh 2. Bagi peneliti selanjutnya agar
terhadap perebusan dan pengovenan. dapat melakukan penelitian
Oleh karena itu, untuk masa mengenai kadar NaCl pada telur
penyimpanan telur asin minimal 7 hari. asin bebek, telur asin ayam, telur
Waktu yang digunakan untuk asin puyuh yang pengolahannya
proses pengasinan berpengaruh kepada melalui pengasapan dan
kadar NaCl pada media pengasinan, pembakaran.
semakin lama proses pengasinan maka
semakin banyak kadar NaCl yang DAFTAR PUSTAKA
terserap ke dalam telur sehingga 1. Amir, S., Sirajuddin, S., Jafar, N.,
semakin lama telur diperam maka rasa 2014, Pengaruh Konsentrasi Garam
telur semakin asin, karena kadar NaCl Dan Lama Penyimpanan Terhadap
terabsorbsi ke dalam telur. Garam Kandungan Protein Dan Kadar
dapur berfungsi sebagai penghambat Garam Telur Asin, Ilmu Gizi
pertumbuhan mikroba, sering Fakultas Kesehatan Masyarakat
digunakan untuk mengawetkan Universitas Hasanuddin, Makasar.
makanan. 2. Hidayati, N., Mardiyono,
Konsumsi garam juga tidak Rahmawati, I, L., 2012, Pengaruh
boleh berlebihan, konsumsi garam Waktu Pengasinan Terhadap
berlebihan dapat berakibatkan fatal. Penurunan Kadar NaCl Pada Media
Natrium bekerja menahan air di dalam Pengasinan Telur Dan Terhadap
tubuh, sehingga volume darah yang Tingkat Kesukaan Konsumen,
beredar akan meningkat. Meningkatnya Universitas Setia Budi, Surakarta.
volume darah akan meningkatkan 3. Indrawati, N, D., Vantyca, D.,
tekanan yang dialami dinding Aristya, N., Nofiana, Y., Puspita, Y.,
pembuluh darah. Inilah yang disebut 2014, Penetapan Kadar Garam
hipertensi atau tekanan darah tinggi Dapur (NaCl) Dalam Bahan
[3]. Pangan, Kimia Pangan Fakultas
Sains Dan Teknologi UIN Syarif
KESIMPULAN Hidayatullah, Ciputat Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian 4. Kastaman, R., Sudaryanto,
yang telah dilakukan dapat disimpulkan Nopianto, B.H., 2005, Kajian
bahwa telur asin rebus dan oven Proses Pengasinan Telur Metode
berdasarkan variasi waktu Reverse Osmosis pada Berbagai
penyimpanan 3, 5, 7 hari memenuhi Lama Perendaman, Industri
persyaratan yang masa simpan 7 hari, Pertanian Vol.19, Bandung.
sedangkan yang 3 hari dan 5 hari

Jurnal Analis Farmasi Volume 3 No. 3 Juli 2018 213


Niken Feladita, Annisa Primadiamanti, Ninuk Tri Meilina

5. Notoatmodjo S, 2012, Metodologi Pendingin Terhadap Tingkat


Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Kekerasan Pada Proses Pengerasan
Jakarta. Baja, Fakultas Teknik Universitas
6. Novitriani, K, Sucianawati, D, Negeri Semarang, Semarang.
2014, Analisa Kadar Iodium pada 8. Standar Nasional Indonesia, 01-
Telur Asin, Kesehatan Tunas 4277-1996 Telur Asin.
Husada Vol.12, Tasikmalaya. 9. Standar Nasional Indonesia, 3556-
7. Rizal, M, T., 2005, Pengaruh Kadar 2010, Garam Konsumsi Beryodium
Garam Dapur (NaCl) Dalam Media

214 Jurnal Analis Farmasi Volume 3 No. 3 Juli 2018

You might also like