Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Sitti Alwia Kotarumalos1
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta2
Alamat e-mail kotarumalosalwia@gmail.com3
ABSTRAK
This research was conducted as an activity for the implementation of the
thesis, which is located in the area of Selasari Village and its surroundings,
Pangandaran Regency, West Java Province. The purpose of this study is to determine
the geological conditions of the study area, both those that have occurred and will
occur, which include geomorphology, stratigraphy, structural geology, geological
history and environmental geology, as well as knowing the depositional environment
of carbonate sands sandstone.
The method used is surface geological mapping which includes several
stages, including the pre-field stage, the surface geological mapping stage, the
laboratory analysis stage and the report preparation stage.
The results of the study from the geomorphology of the study area are divided
into 7 (seven) geomorphic subsunities, namely: Geomorphic Subunition Alluvial
Plains (F1), Geomorphic Subunition of River Bodies (F2), Geomorphic Subdistricts
of Denuded Intrusions (V19), Geomorphic Subunits of Volcanic Plains (V8) ,
Strongly Eruded Corrugated Hills Geomorphic Subsidy (D1), Medium-Eruded
Corrugated Hills Geomorphic Sub-Subscriptions (D2), Geudphic Subnational
Corrections of Weakly Eruded Hilly (D3). The stratigraphy of the study area is
divided into 5 (five) sequential unofficial lithostratigraphies from the oldest to the
youngest unit, namely the Halang Krikilan Sandstone unit (Late Miocene), the
Diorite Intrusion Unit (Late Miocene), the Tread Carbonatan Sandstone Unit (Early
Pliocene), the Halang Krikilan Sandstone unit (Late Miocene), the Diorite Intrusion
Unit (Late Miocene), the Tread Carbonatan Sandstone Unit (Early Pliocene), Mount
Slamet Sand (Holocene), Mixed Sedimentary Unit (Holocene). The geological
structure that developed in the study area consisted of Patikraja Left Horizontal
Fault. Geological sources in the research area are water resources, land, sand
quarries and clay factories. From the analysis of Tread carbonate sandstone units in
the study area, after being compared to the facies model of carbonate rock
depositional environment according to Walker, 1972, it was found that the carbonate
sandstone depositional unit depositional environment in the study area was the
smooth suprafan of portion lobe.
INTISARI
Penelitian ini dilakukan sebagai kegiatan untuk pelaksanaan skripsi, yang
berlokasi di daerah Desa Selasari dan sekitarnya, Kabupaten Pangandaran, Provinsi
Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geologi
daerah penelitian baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi, yang meliputi
geomorfologi, stratigrafi, geologi struktur, sejarah geologi dan geologi
lingkungannya, serta mengetahui lingkungan pengendapan batupasir karbonatan
tapak.
Metode yang digunakan adalah dengan pemetaan geologi permukaan yang
meliputi beberapa tahapan, antara lain tahap pra-lapangan, tahap pemetaan geologi
permukaan, tahap analisis laboratorium dan tahap penyusunan laporan.
Hasil penelitian dari geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi 7 (tujuh)
subsatuan geomorfik, yaitu: Subsatuan Geomorfik Dataran Aluvial (F1), Subsatuan
Geomorfik Tubuh Sungai (F2), Subsatuan Geomorfik Perbukitan Intrusi terdenudasi
(V19), Subsatuan Geomorfik Dataran Fluvial Gunungapi (V8), Subsatuan Geomorfik
Perbukitan Bergelombang Kuat Terdenudasi (D1), Subsatuan Geomorfik Perbukitan
Bergelombang Sedang Terdenudasi (D2), Subsatuan Geomorfik Perbukitan
Bergelombang Lemah Terdenudasi (D3). Stratigrafi daerah penelitian terbagi menjadi
5 (lima) litostratigrafi tidak resmi berurutan dari satuan paling tua sampai yang paling
muda yaitu: satuan Batupasir Krikilan Halang (Miosen Akhir), satuan Intrusi Diorit
(Miosen Akhir), satuan Batupasir Karbonatan Tapak (Pliosen Awal), satuan Pasir
Lepas Gunung Slamet (Holosen), satuan Endapan Campuran (Holosen). Struktur
geologi yang berkembang di daerah penelitian terdiri dari Sesar Mendatar Kiri
Patikraja. Sesumber geologi yang ada di daerah penelitian berupa sumberdaya air,
lahan, tambang pasir dan pabrik tanah liat. Dari hasil analisis Satuan batupasir
karbonatan Tapak pada daerah penelitian, setelah dibandingkan ke dalam model
fasies lingkungan pengendapan batuan karbonat menurut Walker, 1972, didapatkan
lingkungan fasies pengendapan satuan batupasir karbonatan Tapak pada daerah
penelitian adalah kipas tengah bagian bawah (smooth suprafan of portion lobe).
yang menarik untuk diteliti. Daerah Gambar 1. Peta indeks lokasi daerah penelitian
dan lingkungan.
ini diawali dengan dikontrolnya proses subsatuan geomorfik ini adalah pohon
halang.
dan erosi yang cukup intensif, namun permukaan air laut, memiliki
Gambar 4. Subsatuan geomorfik tubuh sungai proses pelapukan dan erosi yang cukup
dan erosi yang cukup intensif, namun ini dicirikan oleh morfologi
karbonatan.
dan erosi yang cukup intensif, namun bersifat intermiten, yaitu sungai yang
pada subsatuan geomorfik ini yang hanya dialiri air pada saat hujan saja.
periodik atau epemeral, yaitu ada Gambar 10. Sistem pola aliran subdendritik
daerah penelitian
aliran pada musim hujan saja. Selain
Stratigrafi Daerah Penelitian umur dan lingkungan
Djulaeni 1996). Penamaan dan dalam peta geologi, meliputi jenis dan
gejala atau genesa, dan kenampakan regional daerah penelitian dari sifat-
khas pada tubuh batuan di lapangan sifat fisik litologinya dan berdasarkan
dari yang paling tua sampai yang mikroskopis dicirikan oleh struktur
paling muda adalah: (1) Satuan intrusi masif, derajat kristalisasi hipokristalin,
karbonatan Tapak (4) Satuan pasir mineral plagioklas 65%, Kuarsa 10%,
lepas Gunung Slamet (5) Endapan Klorit 4%, Mineral opak 3%. Nama
a. Litologi penyusun
kemas terbuka, fragmen litik, semen Satuan ini menempati daerah seluas ±
penampang geologi A-B mempunyai Halang ini dengan satuan batuan yang
Berdasarkan hasil analisis didapatkan Halang adalah tidak selaras. Hal ini
Berdasarkan analisis fosil di atas maka Tabel 4. Kolom litologi satuan batupasir
karbonatan Tapak (tanpa skala)
dapat disimpulkan umur satuan
yang terbawa oleh proses laharik dan krikilan Halang ini ditemukan di
meliputi ukuran butir .<1/256 – 1,5 26% dari luas total daerah penelitian.
komposisi: Fragmen litik 40%, kuarsa satuan batuan ini yang diukur dari
gunung slamet ini tidak mengandung Tabel 5. Kolom litologi satuan pasir lepas
Gunung Slamet (tanpa skala)
fosil yang dapat digunakan untuk
pada suatu daerah antara lain: bidang daerah penelitian yaitu, Sesar
yang cenderung berarah Utara -Selatan diperoleh dari lapangan dan hasil
atau yang dikenal dengan Pola Sunda. studi geologi regional, sejarah
Awal)
karbonatan Tapak pada kala Pliosen Gambar 18. Periode tektonik Tapak
adanya proses pelapukan erosi dan dampak yang ditimbulkan oleh adanya
bagian dari ekosistem, yaitu tatanan dan yang bersifat negatif yaitu bencana
untuk pengaruh positif akan selalu yang terdapat di alam yang dapat
pengaruh yang bersifat negatif perlu termasuk yang telah digunakan pada
diambil suatu tindakan pencegahan masa kini maupun untuk masa yang
oleh aspek geologi sebagai akibat dari khususnya yang berkaitan dengan
sumber daya alam ada yang bersifat geologi yang ada. Dalam pembahasan
merata setiap tahun, serta kondisi Gambar 20. Air permukaan di daerah
Banyumas LP 13
vegetasi yang lebat dan masih terjaga
untuk bermukim.
b. Tambang pasir
Gambar 24 Tambang pasir pada LP 25, di fan), kipas tengah (middle fan), dan
daerah Banyumas
kipas bawah (lower fan).
tanah liat untuk membuat batu bata, sistem kipas laut dalam, yang
kemiringan. Oleh karena itu, alur pada kipas atas berukuran cukup
endapan ulang) ini membawa fragmen model urutan macam sedimen kipas
ukuran besar, maka tempat fragmen atas ke bawah. Bagian teratas ditandai
macam, bias bersifat meander, bias tersusun terbalik ke bagian atas dan
bagian bawah.
Mungkin hal ini berhubungan
b) Kipas tengah (middle fan)
dengan kemiringan dan kecepatan
Bagian tengah kipas laut
arus melaluinya, ukuran kipas atas ini
dalam adalah yang paling menarik
cukup besar dan bervariasi tergantung
dan sering diperdebatkan. Letak kipas
besar dan kecilnya kipas itu sendiri.
tengah berada di bawah aliran kipas
Lebarnya bisa mencapai mulai dari
atas. Morfologi kipas laut dalam
ratusan meter sampai beberapa
bagian tengah berumur Resen, dapat
kilometer, dengan kedalaman dari
dibagi menjadi 2, yaitu suprafan dan
suprafan lobes, disamping ketinggian dimana ciri terakhir ini menurut
1978) dimana lembah tersebut saling lensa yang lebih lebar dan luas.
bukit kecil. Relief ini sebenarnya fasies itu disisipi juga oleh lapisan-
meter. Lembah dapat berisi pasir Asosiasi fasies ini berbeda dengan
Kipas bawah terletak pada bagian kipas bagian bawah ditandai oleh :
bagian kipas adalah system aliran dari endapan paritan dan amalgamasi.
yang sering dijumpai adalah dengan kipas laut bagian tengah dan
menebal ke arah atas. Pada bagian Fasies ini terdiri dari batupasir
mark) dan dapat digunakan untuk bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 –
Climbing ripples dan convolut ke arah atas dan urutan Bouma tidak
Fasies ini terdiri dari batupasir oleh perlapisan bersusun, bentuk butir
sutrafanlobes dari kipas tengah dan yang berirama (ritmis), dimana setiap
didukung oleh aliran debris flow dan tunggal dari suatu arus turbid. Bouma
flow, slump and slides, SL). interval, peralihan antara satu interval
Merupakan perlapisan
Gambar 26. Model Hipotetis Kipas Bawah kerakal. Struktur perlapisan ini
Laut (Walker, 1978).
menjadi tidak jelas atau hilang sama
2. Model Fasies Bouma sekali apabila batupasir penyusun ini
Bouma (1962) memberikan terpilah baik. Tanda-tanda struktur
urutan ideal endapan turbidit yang lainnya tidak tampak.
dikenal dengan Bouma Sequence, dari
batupasir dengan serpih atau arah atas. Bidang sentuh sangat jelas.
Lamination (Td)
sampai arus tidak ada dan umunya ketebalan, ukuran butir dan rasio dari
ketinggian muka air laut atau suplai Sedang Terdenudasi (D2), Subsatuan
Patikraja dan sekitarnya, antara lain berdasarkan umur fosil yang terdapat
akibat adanya tatanan tektonik Pulau penelitian adalah kipas tengah bagian