You are on page 1of 11

‫ إتقو هللا حق تقاته والتموتن إال وأنتم مسلمون‬,‫ فياعباد هللا‬:‫أما بعد‬

‫لن ينال هللا لحومها وال د ما ؤها ولكن يناله التقوى منكم‬:‫قال هللا تعالي‬
Khutbah Idul Adha Implementasi Nilai-Nilai Haji dan Qurban
dalam Kehidupan Kaum Muslimin Rahimakumullah yang berbahagia.
Oleh: Drs. M. Abduh Wahid, M.Ag  Allahu akbar 3x walillahil Hamdu

‫ أهلل أكبر‬x ‫ هللا أكبروهلل‬.‫ الإله إالهللا وحده‬.‫ أهلل أكبركبيرا والحمد هلل كثيرا وسبحان هللا بكرة وأصيال‬٩ Kurang lebih dua bulan yang lalu, tepatnya 66 hari dari
‫الحمد‬ sekarang, kita hadir di Masjid ini untuk melaksanakan Hari
Raya Idul Fitri, hari raya pertama dalam Islam yang
‫اأهلل أكبروهو الحقيق بالحمد والتقديس والثناء‬ melambangkan kemenangan orang-orang Islam dalam
perjuangan melawan hawa nafsu melalui ibadah puasa.
‫اأهلل أكبر وهو المنفرد بالعظمة والمجد والكبرياء‬
Sekarang, di pagi hari yang cerah ini, kita kembali hadir di
‫اأهلل أكبر وهو المعزلمن& اعتصم بحبل تقواه القوي المتين‬ Masjid ini, duduk tafakur, bermunajat kepada Allah,
mengumandangkan takbir dan tahmid, mengalunkan tasbih
‫اأهلل أكبر وهو مالي الملبوبعيون دامعه وقلوب خاشعه‬ dan tahlil, memuji kemahabesaran dan kemahamuliaan Allah,
mengagungkan kemahakuasaan dan kemahasucian-Nya,
‫اأهلل أكبرماتعالت أصواتهم علي عرفات استمطاررحمة& هللا السابغة الواسعة‬ mensyukuri nikmat karunia-Nya sambil melaksanakan shalat
dua rakaat kemudian mendengarkan khutbah, sebagai
‫اأهلل أكبرماتجلي الغفار بالفضل وقبل توبة التائبين‬ pelaksanaan hari raya kedua Islam, Idul Adha, hari raya
Qurban.
‫ أشهد أن ال إله إال هللا وحده الشريك له له الملك الحق‬.‫الحمد هلل الذى أيد المجاهدين وأذل المعتدين‬
‫ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين‬.‫المبين‬ Nun jauh di sana, di Tanah haram, bumi Allah yang kudus
dan dihormati, Makkah al-Mukarramah, jutaan umat Islam
,‫ بدر الدحبى نور الهدي مصباح الظلم أبي القاسم‬,‫اللهم صلي وسلم علي سيد نا محمد شمس الضحي‬ dari seluruh penjuru dunia sedang tenggelam dalam alunan
‫ سيد نا محمد صلي هللا عليه وصحبه وسلم سيد العرب والعجم نبي الحرمين‬.‫سيد الكونين وشفيع الثقلين‬ talbiah sambil melaksanakan rukun Islam kelima, ibadah haji.
‫محبوب عند رب االمشرقين والمغربين‬ Hari ini, tanggal 10 Zulhijjah, mereka serempak bergerak
dalam formasi raksasa menuju Kota Mina untuk melontar Larangan-larangan itu menyiratkan makna yang amat dalam
jamarat (jumrah-jumrah) setelah mereka melaksanakan dari ajaran Islam yang intinya adalah menjaga keharmonisan
puncak ibadah haji, yakni wuquf tanggal 09 Zulhijjah di hubungan kemanusiaan dalam bentuk persatuan dan
Padang Arafah. kesatuan yang kokoh, dan menjaga keseimbangan kosmos
dalam bentuk pelestarian lingkungan hidup yang damai.
Sedangkan di tempat-tempat lain, di seluruh pelosok dunia,
umat Islam yang berjumlah ± 1,1/4 milyar secara bersama- Ajaran dasar dan agung dari Islam ini mestinya dapat kita
sama melaksanakan shalat Idul Qurban seperti yang kita hayati bersama dan mestinya dapat kita terapkan dengan
laksanakan di Masjid ini. Semua itu menggambarkan dengan baik dalam keseharian kita, baik dalam kehidupan keluarga
amat gamblang adanya kesatuan umat Islam yang kokoh dan masyarakat yang terkecil yaitu bertetangga, maupun
kuat karena diikat oleh tali akidah tauhid yang suci murni, dalam kehidupan masyarakat yang lebih besar yaitu
dibingkai oleh prinsip-prinsip syariah yang agung, dan direkat berbangsa dan bernegara; bahkan lebih besar lagi dari itu
oleh nilai-nilai moral-akhlak yang universal dan abadi karena yakni, hubungan kemanusiaan tanpa mempersoalkan latar
bersumber dari Allah Azza wa Jall, Tuhan Yang Maha Agung belakang primordial, suku, bangsa, agama, ras, dan
lagi Maha Perkasa. sebagainya. Inilah makna kerahmatan Muhammad saw. dan
inilah kandungan dari universalitas Islam untuk semua
Hari raya Idul Adha disebut juga hari raya haji sebagai simbol manusia.
dari persatuan umat sedunia yang berdasarkan atas asas
kebersamaan yang hakiki, asas persaudaraan yang sejati, ‫و ماارسلنا ك ا ال رحمة للعا لمين‬
asas kemanusiaan yang universal, bahkan asas kemakhlukan ‫وماارسلنا ك اال كا فة للناس بشيرا ونذ يرا‬
yang bernuansa spiritual.
Artinya: (Dan tidaklah kami mengutus engkau [Muhammad]
Itulah sebabnya, dalam berhaji terdapat berbagai macam melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam).(Q.S. al-
larangan, mulai dari larangan bercekcok dan berbantah- Anbiya’:107). (Dan tidaklah kami mengutus-mu [Muhammad]
bantahan sampai kepada larangan merusak atau mematikan kecuali untuk seluruh manusia [dan kemanusiaan] sebagai
makhluk hidup, baik flora maupun fauna di tanah Suci Haram. pembawa berita gembira dan ancaman.). (Q.S. Saba’:27).
Kaum Muslimin Rahimakumullah yang berbahagia. kesetiakawanan sosial lebih banyak bersifat retorika daripada
Allahu akbar 3x walillahil Hamdu fakta dan realita.

Persatuan dan kesatuan, persaudaraan dan kebersamaan Tentu saja hal ini tidak berlaku bagi umat Islam yang benar-
selalu diidamkan kehadirannya, selalu didambakan benar konsisten pada nilai-nilai Islam yang sangat
perwujudannya di antara sesama umat manusia. Dan umat mementingkan aspek-aspek moral dan sosial dari ajaran-
beragama, terutama sekali umat Islam, haruslah menjadi ajarannya. Setiap aspek ajaran Islam pasti mempunyai kaitan
pelopornya yang pertama dan utama. langsung maupun tidak langsung dengan aspek moral dan
sosial, sehingga istilah hablum min-Allah dan hablun min al-
Persatuan dan persaudaraan dibutuhkan dalam suka dan nas merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
duka, didambakan dalam senang dan susah. Tetapi persatuan
dan persaudaraan yang sejati akan lebih dibutuhkan lagi Dalam istilah lain, aspek ritual atau peribadatan yang
dalam keadaan susah dan duka, dan dalam suasana yang biasanya sangat diutamakan oleh orang-orang Islam
terakhir inilah akan terlihat kesejatian dan kemurnian dari sesungguhnya mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
persatuan dan persaudaraan itu. aspek moral dan sosial.

Ketika Anda dalam senang dan gembira, ketika Anda sedang Keberislaman yang terfokus hanya pada aspek peribadatan
berada di singgasana kesuksesan, begitu mudah mencari dengan melalaikan aspek sosial dan moral sungguh-sungguh
teman dan saudara. Tetapi di kala Anda dalam duka dan merupakan praktek keagamaan yang masih jauh dari Islami.
derita, ketika Anda jatuh terpuruk dalam hina dan nista Bahkan al-Qur’an mengancam orang-orang yang rajin
begitu sulit mencari karib dan keluarga. bershalat tetapi lalai dalam memperhatikan kaum dhuafa’ dan
fuqara’, termasuk anak-anak yatim, dengan ancaman neraka
Sebabnya tidak lain karena manusia sangat sulit melepaskan wayl (api yang sangat dahsyat nyalanya) sebagaimana
diri dari interest dan pamrih pribadi bahkan tidak jarang ada tercantum dalam Q.S.al-Ma’un.
manusia yang tega membiarkan saudaranya menderita tanpa
mengulurkan tangan membantunya meskipun ia Kaum Muslimin Rahimakumullah yang berbahagia.
berkemampuan dan berkesempatan melakukannya. Apa yang Allahu akbar 3x walillahil Hamdu
sering digemborkan sebagai kepedulian sosial atau
Ibadah haji dan qurban yang dewasa ini dilaksanakan oleh kita sehingga tidak sedikit pun dari waktu dan kesempatan
umat Islam juga sangat sarat dengan nilai-nilai sosial dan hidup yang dianugerahkan kepada kita, boleh kita lewatkan
moral. Ibadah haji di samping menjadi simbol persatuan dan tanpa mengingat-Nya.
persaudaraan umat Islam sedunia seperti yang telah
disebutkan tadi, juga mengandung aspek sosial, moral, Sa’i, yang secara harfiah berarti berusaha dan bekerja, jelas
bahkan etos kehidupan yang diperlukan untuk mencapai sekali menyimbolkan etos kerja yang tinggi untuk mencari
kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Haji kehidupan, menggapai kesejahteraan dan kemakmuran di
penuh dengan simbol-simbol yang mengandung makna yang dunia ini. Ibunda Ismail, Hajar, berlari-lari antara bukit Shafa’
dalam. dan Marwah untuk mencari air kehidupan buat anaknya
Ismail yang masih bayi. Kita melestarikan tradisi ini dalam
Ihram dengan mengenakan dua helai kain putih tanpa jahit bentuk Sa’i sebagai simbol dari kerja keras yang harus
antara lain melambangkan kembalinya kita ke fitrah, ke posisi dimiliki oleh setiap muslim, apalagi mereka yang sudah haji.
semula dari diri kita yang terlahir suci dan tidak memiliki apa-
apa. Dengan ber-ihram, kita menanamkan dalam diri kita Wuquf di Arafah sebagai puncak ibadah haji menyiratkan
nilai-nilai kesucian, nilai kerendah-hatian, nilai kebersamaan kefanaan dan kesementaraan hidup di dunia. Wuquf yang
dan kesetaraan dengan setiap manusia dari manapun asalnya secara harfiah berarti stop atau berhenti sebentar memberi
dan apapun status sosialnya. kesadaran yang dalam kepada kita bahwa hidup di dunia
benar-benar hanya sebentar dan temporer. Perbandingan
Dengan ber-ihram, kita mengenyahkan sifat-sifat yang waktu di dunia dengan akhirat adalah 1 hari akhirat
mengotori jiwa kita, menjauhkan sifat-sifat kesombongan dan berbanding 1000 tahun sampai 50.000 tahun di dunia.
keangkuhan, membuang jauh-jauh rasa superioritas yang
menganggap diri lebih hebat, lebih pintar, lebih kaya, lebih Itulah sebabnya kita tidak bisa berleha-leha dan menyia-
mulia, dan lebih dalam segala-galanya dibanding orang lain. nyiakan kesempatan berhenti yang hanya sebentar ini guna
mempersiapkan bekal berupa investasi akhirat yang akan
Thawaf di Ka’bah melambangkan spiritualisme yang tinggi, dijalani dalam rentang waktu yang amat-amat panjang
menyimbolkan bahwa sumbu dari roda kehidupan yang kita sehingga dianalogikan sebagai keabadian (al-khulud),
lakoni di dunia ini adalah pemilik Ka’bah, Allah swt. Di situlah kendatipun yang benar-benar abadi (baqa’) hanyalah Allah
kita berputar dalam seluruh dimensi dan aktifitas kehidupan SWT.
Wuquf di Arafah juga menyiratkan kepada kita bahwa kita Dalam kaitan inilah, Al-Qur’an senantiasa memberikan
harus senantiasa berusaha mengenal (makrifat) kepada jati motivasi dan dorongan-dorongan agar setiap mukmin selalu
diri kita masing-masing untuk lebih memperteguh makrifat memandang ke masa depan dengan penuh optimisme sambil
kita kepada sang Khaliq, Allah SWT. Di sinilah ungkapan yang bekerja keras. Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
populer di masyarakat Islam, khususnya kaum sufi atau
mistikus Islam bahwa barangsiapa mengenal jati dirinya ‫ياأيها الذين ءامنوا اتقواهللا ولتنظرنفس ماقدمت لغد واتقواهللا إن هللا خبير بما تعملون‬
maka ia telah mengenal Tuhannya
Artinya. Hai orang –orang yang beriman bertawakkallah kamu
‫من عرف نفسه فقد عرف ربه‬ kepada Allah dan hendaklah sertiap orang memikirkan apa
yang akan diperbuat untuk hari esok (masa depan), dan
Pengenalan kesejatian diri dan pengenalan yang benar bertaqwalah kepada Allah sesungguhnya Allah sangat
mengenai Tuhan Allh SWT, sangat esensial dalam rangka mengetahui apa yang kamu perbuat (al-hasyar 18)
membentuk pandangan hidup dan tujuan hidup yang pasti
bagi setiap insan muslim. Dengan tujuan dan pandangan Di dalam ayat yang lain Allah berforman:
hidup yang pasti, setiap muslim dapat mengarungi
kehidupannya di dunia ini dengan penuh ketegaran, ٤٠( ‫) وأن سعيه سوف يري‬٣٩( ‫وأن ليس لإل نسان إال ما سعي‬
optimisme, dan ketenangan batin meskipun harus
menghadapi badai dan ombak yang seringkali ganas dan Artinya: Sesungguhnya tidak akan ada yang diperoleh
menakutkan. mnausia kecuali apa yang telah diusahakannya sendiri, dan
sesungguhnya hasil jerih payahnya pasti akan dilihatnya kelak
Kepastian akan tujuan hidup juga akan menjadi dinamisator (al-An’am 39-40)
dan sekaligus katalisator bagi kehidupan muslim sehingga ia
tidak akan pernah memperlihatkan keangkuhan dan Kaum Muslimin Rahimakumullah yang berbahagia.
kesombongan apalagi bersikap dhalim ketika ia berada pada Allahu akbar 3x walillahil Hamdu
posisi puncak. Dan sebaliknya ia tidak akan pernah
mengalami pesimisme apalagi putus harapan ketika ia berada Amaliah haji yang juga mempunyai makna yang sangat dalam
pada posisi bawah ataupun ketika diterpa badai kehidupan. adalah melontar jumrah di Mina baik pada Junrah al-Ula;
jumrah al-wustha; dan jurah al-aqabah, karena yang menjadi
obyek lemparan para jamaah haji adalah tidak lain adalah rutinitas ibadah, yang kemudian berlalu tampa makna bagi
simbol Iblis. Syethan, dan setiap bentuk kejahatahan yang kehidupan kita kini dan akan datang. Dan semoga dengan
dapat menjerumuskan manusia kepada kesengsaraan duniawi peristiwa qurban, kita bisa menjadikan diri kita menjadi
dan ukhrawi. Termasuk dalam hal ini adalah dorongan manusia-manusia paripurna menjadi diri yang sesungguhnya.
doroangan nafsu jahat yang ada dalam diri setiap manusia.
Kaum Muslimin Rahimakumullah yang berbahagia.
Ibadah qurban yang juga diwarisi dari Bapak para Nabi Allahu akbar 3x walillahil Hamdu
Ibrahim as. mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang
tinggi. Orang Muslim yang memiliki kemampuan material Jika kita kembali menelusuri apa yang dilakukan oleh Nabi
sangat dianjurkan memotong hewan kurban sebagai wujud Ibrahim terhadap anaknya Ismail as., bermula dari suatu
pengabdian dan rasa syukur yang dalam kepada Allah swt. isyarat mimpi yang benar dari Allah swt. sebagaimana yang
sekaligus sebagai wujud dari rasa persaudaraan, dikisahkan dalam Alquran:
kebersamaan dan kepedulian terhadap umat Islam yang
kebetukan kurang beruntung. ‫ قال ياأبت افعل ما‬.‫فلما بلغ معه السعي قال يابني إني أرى في المنام أني أذ بحك فانظر ماذا ترى‬
‫تؤمرستجد ني إن شاء هللا من الصبرين‬
Ketika kita memotong hewan kurban, aspek ritualnya adalah
mendekatkan diri kepada Allah. Itulah sebabnya ibadah ini Artinya: 102. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
disebut qurban yang berasal dari kata ‫قربان – قرب‬.yang secara sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
harfiah berarti dekat. Oleh karena itu Tuhan menegaskan berkata;” Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
dalam firman-Nya bahwa bukan daging dan darahnya yang aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu.” Ia
sampai kepada Allah, akan tetapi ke ikhlasan hati dan menjawab:”Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan
ketaqwaan yang ada di dalalm dada itulah yang diterima oleh kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk
Allah. Dalam al-Qur’am Allah berfirman: orang yang sabar”.

‫لن ينال هللا لحومها وال د ما ؤها ولكن يناله التقوى منكم‬ Tidak dapat kita bayangkan betapa goncangnya jiwa Ibrahim
as. ketika menerima wahyu itu. Ia mengalami konflik di
Di sinilah sesungguhnya hakikat qurban yang kita lakukan dalam bathinnya. Siapakah yang lebih disayangi Ismail atau
patut kita renungi kembali, agar kita tidak terjebak ke dalam Allah? Ego atau super-ego? kesenangan, keyakinan, dan
perjuangan? Kepatuhannya benar-benar diuji di puncak bahwa ia tidak pernah memiliki dirinya sendiri serta apapun
kesempurnaan kenabiannya melalui ujian yang ternyata lebih yang lain dalam kehidupannya.
sulit daripada semua perjuangannyai yang terdahulu.
Ia tidak pernah merancang bahkan uga tidak berniat untuk
Bila gagal menempuh ujian tersebut, maka kegagalannya lahir dan menjadi seorang anak manusia, termasuk menjadi
ibarat kejatuhan dari puncak tertingrgi, padahal kejatuhan putera Ibrahim. Ia ada karena Allah Swt, yang
dari puncak yang paling tinggi adalah kejatuhan yang paling memungkinkan dan mengizinkannya untuk ada. Dalam
mencelakakan dan paling menyedihkan. Dan ternyata pemahaman yang demikian, berarti pengurbanan yang
Ibrahim, juga Islmail as. telah melampaui ujian tersebut dilakukan oleh Ibrahim dan Ismail, hanyalah bersifat
dengan gemilang. Firman Allah dalam al-Qur’an surat Ash pengembalian hak Allah kepada Allah, sebagai aktualisasi atas
Shafaat (37) ayat : 106-107: kesadaran mereka berdua akan makna ‫اناهلل ونااليه راجعون‬
(sesungguhnya kepada-Nya lah kita akan kembali).
‫ وفدينه بذبح عظيم‬,‫ان هذا لهوا لبلئوا المبين‬
Dengan demikian tidak ada sesuatupun yang hilang dari
Artinya : (106) Sesungguhnya in benar-benar suatu ujian keduanya dengan penyembelihan hewan qurban, karena
yang nyata. (107) Dan Kami tebus anak itu dengan seekor memang asalnya mereka tidak memiliki apapun juga tidak
sembilahan yang besar. terhadap dirinya sendiri.

Keberhasilan Ibrahim dan Ismail yang gemilang ini Dari pemahaman di atas, berwurban berarti menyerahkan
sesungguhnya tidak terlepas dari kesadaran akan makna atau menyampaikan sesuatu yang sementara merupakan
suatu penyerahan diri dengan menyelami dengan sangat milik kita kepada sesuatu, orang, atau kepada Tuhan, yang
dalam makna dari ‫( اناهلل واناليه راجعون‬sesungguhnya kita ini adalah memang berhak atas sesuatu itu.
milik Allah dan kepada-Nya kita kembali).
Untuk itulah, ketika Ibrahim menyembeli Islmail, dan Ismail
Dengan memahami makna ‫ اناهلل‬Ibrahim menyadari bahwa merelakan nyawanya, tidaklah berarti Ibrahim mengorbankan
walau Ismail ini adalah puteranya yang sangat ia cintai, ia anaknya, dan Ismail mengorbankan hidupnya, akan tetapi
tidak lebih dari hanya suatu titipan dari Allah dan bukan keduanya mengebalikan hak Allah kepada Allah.
miliknya. Sementara itu, Ismail itu, Ismail menyadari pula
Pengembalian hak itu ditempuh Ibrahim as. dengan cara Bukankah ini semua contoh-contoh konkrit dalam kehidupan
melepaskan, menaklukkan dan memusnahkan kepentingan kita yang merupakan sifat-sifat kebinatangan yang harus kita
pribadinya, yaitu rasa memiliki anaknya, sementara Ismail as. sembelih dan harus kita qurbankan demi penyatuan dengan
menempuh dengan cara menaklukkan rasa memiliki diri kehendak Allah Swt. sang Pemilik Tunggal diri kita dan jagad
sendiri. raya ini.

Hadirin yang berbahagia Sanggupkan kita menyembeli sifat dan sikap yang tercelah
pada diri kita?. Sanggupkah kita mengurbankan sikap-sikap
Rasa memiliki anak, memiliki diri sendiri, hanyalah contoh kita yang banyak mementingkan diri sendiri? Kunci
dari sikap mementingkan diri sendiri. Di sekitar kita, bahkan kesanggupan kita menyembeli sifat-sifat kebinatangan kita
pada diri kita sendiri, betapa terdapat banyak contoh dari terletak pada keadaran ita akan makna pandangan hidup
sikap mementingkan diri sendiri, baik yang ia sadari maupun “Inna lillah wa inna Ilaihi raji’un”, beserta dengan
yang tidak disadari, seperti obrolan atau gosip di tengah aktualisasinya, yaitu perubahan sikap dari pola hidup memiliki
suatu acara yang semestinya hidmat, membuang sampah di ke pola hidup menjadi.
semberang tempat.
Jika kita merasa bahagia karena memiliki mobil bagus, rumah
Di tengah jalan raya, hanya demi kebersihan kendaraan kita, yang indah dan mewah, deposito rupiah/dollar jutaan,
ugal-ugalan pengemudi kendaraan di jalan raja, egosentrisme kedudukan yang basah, status sosial yang tinggi, berarti kita
spekulan dollar yang mempermainkan pasar bursa saham, masih memiliki dan memilih pola hidup memiliki, dan
konsentrasi pedagang, pengusaha atau direktur sebuah alangkah rendahnya kita pada berbagai persoalan bila hati
perusahaan pada keuntungan sepihak yang merugikan kita diletakkan pada benda-benda yang kita miliki,
konseumen, dan bahkan merugikan karyawan karena upah menyebabkan kita bisa merasa kecewa saat kita gagal meraih
yang tidak naik, egosentrisme kekuasaan yang phobi dan mempertahankan kedudukan, marah pada saat yang kita
terhadap kontrol dan kritik serta tidak memperhatikan nasib miliki dirusak atau diambil oleh orang, bermuram durja ketika
rakyat pada umumnya, ekslusifisme kelompok sosial teman dan keluarga menjauhi.
perburuan simbol-simbol status sosial, pakaian, mobil,
rumah, gaya hidup, karir, pangkat, dan masih banyak lagi Bila demikian, betapa kebahagiaan ini kita gantunge pada
dalam kehidupan kita, kehidupan masyarakat kita. orang lain, sehingga kebahagiaan itu sangat ditentukan oleh
apa-apa di luar diri kita, dan bukan oleh diri kita sendiri. Dalam kita mengalami hidup sebagai umat yang beragama
Sehingga tanpa kita sadari diri kita jadikan robot iyang maupun sebagai warga bangsa untuk hidup di tengah-tengah
sepenuhnya sangat tergantung dan ditentukan oleh kehidupan sejahtera, dalam wadah Indonesia Baru, marilah
lingkungan dimana kita hidup dan berada. kita melakukan penyembelihan qurban yang tidak berhenti
pada segi upacara ritualnya saja demi memuaskan hubungan
Untuk inilah Allah dalam Al-Qur’an memperingatkan kepada subjektif kita dengan Tuhan Allah Swt. tetapi dilanjutkan
kita untuk tidak merasa memiliki karena semua unsur yang dengan pencarian hakikatnya, maknanya, dan kemudian kita
kita miliki adalah ujian dan cobaan bagi kita. Seperti firman refleksikan dalam kehidupan kita dalam keseharian.
Allah Dalam Al-Qur’an surah At Atghaabun ayat 15.
Dengan merubah pola hidup memiliki kepada pola hidup
‫انما اموالكم واوالدكم فتنة وهللا عنده اجر عظيم‬ menjadi, sebagai makna qurban yang dapat kita gali, betapa
banyak sikap dan tindakan mementingkan diri sendiri dapat
Artinya: Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah kita hindari dan cegah, dan betapa banyak sikap dan tindakan
cobaan (bagimu), di sisi Allahlah pahala yang besar keserakahan dapat kita jauhi, sehingga kehidupan yang
berkeadilan penuh cinta dapat kita realisasikan dalam
Hadirin jamaah idul Adha yang berbahagia kehidupan, baik sebagai umat yang beragama maupun
sebagai warga negara.
Seorang yang berpola hidup menjadi, tidaklah membuang
semua yang dimilikinya, tetapi menggunakan semua itu untuk Jika nilai-nilai haji dan qurban diimpelemtasikan dalam
mengembangkan dirinya, kebahagiaannya tidak terletak pada kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, maka
benda-benda mati, tetapi pada pengangkatan kualitas akan terciptalah kehidupan yang penuh dengan kedamaian
hidupnya, baik psikologis maupun spiritual. Ia bahagia karena dan ketentraman.
ia berhasil menjadi apa yang ia dapat menjadi demi meraih
ridha Allah. Rusaknya simpul-simpul kehidupan sosial di tengah-tengah
masyarakat, yang kemudian merambah ke dalam kehidupan
Dengan demikian, sungguh betapa relevannya Idul Qurban berbangsa dan bernegara, demikian puka rusaknya ekosistem
bila kita mau menggalinya dengan apa yangr kita perlukan alam dan lingkungan kehidupan yang mengakibatnya
dalam kehidupan sehari-hari. terjadinya banjir, tanah longsor, dan bencana alam yang
lainnya, yang hampir melanda seluruh wilayah nusantara kemudian tidak hanya menjadi rahmat bagi sesamanya
adalah akibat dari ketidak mampuan menusia menguasai dan manusia, tapi juga menjadi rahmat bagi semesta alam.
mengendalikan sifat kebinatangan yang ada pada dirinya.
Sehingga muncullah sikap penistaan terhadap hak-hak Demikianlah yang dapat saya sampaikan dalam khutbah yang
kemanusiaan yang agung, demikian pula terhadap lingkungan singkat ini, mudah-mudahan dengan idil Kurban kita pada
kehidupan, yang kemudian menghancurkan eko sistema hari ini, mengantarkan kita menjadi manusia yang hakiki,
alam. yang senantiasa dekat dan dekat kepada Allah sebagaimana
hakikat makna qurban itu. Semoga Allah swt. senantiasa
Dan sebaliknya manakala yang senantiasa dimunculkan menyertai kita semua. Amin.
hakikat haji dan qurban ke dalam hidup keseharian dengan
penghayatan akan makna qurban (kedekatan) kepada Zat ‫ ال إله إال هللا وحد ه صدق وعده ونصرعبده‬.‫هللا أكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا وسبحان هللا بكرة وأصيال‬
Yang Maha Suci, secara intensif, akan membuka jalan dalam ‫ ولو كره‬.‫ ال إله إال هللا وال نعبد إال إياه مخلصين له الد ين‬.‫وأعزجند ه وهزم األحزاب وحد ه‬
dirinya bagi nilai-nilai luhur dan suci itu untuk di internalisasi, ‫ أهلل أكبر وهلل الحمد‬.‫ ال إله إال هللا وهللا أكبر‬.&‫المشركون‬
sehingga dengannya tumbuhlah manjadi manusia yang
sesungguhnya (manusia yang hakiki), manusia akhlaqi yang ,‫ وأشهد أن محمدا عبد ه ورسوله‬,‫أشهد أن ا إله إال هللا وحد ه ال شريك له‬.‫الحمد هلل حمدا كثيرا كماأمر‬
luhur, yang meresapi unsur-unsur kualitas Ilahi, bahkan ‫ أما بعد‬.‫أللهم صل وسلم على هذاالنبي الكريم سيد نا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين‬
mengantarkannya berakhlaq dengan akhlaq Allah (al-
takhalluqu bi akhlaqillah). .‫ وأحثكم علي طاعة هللا ورسوله لعلكم ترحمون‬.‫فياعباد هللا أوصيكم ونفسى بتقوى هللا فقد فازالمتقون‬
‫قال هللا تعالي في القران العظيم‬
Dengan itu manusia akan mengaktualisasikan diri dalam sikap
hidup yang menempatkan diri sebagai bagian dari ‫ اللهم صل وسلم علي‬, .‫إن هللا ومال ئكته يصلون على النبي ياأيها الذ ين امنواصلوا عليه وسلموا تسليما‬
kemanusiaan universal, dan dengan nyata ia menunjukkan ‫ كما صليت علي إبراهيم وعلى أل إبراهيم في‬.‫هذاالنبي الكريم سيد نا محمد وعلي أله وصحبه وسلم‬
kepeduliannya kepada kehidupan manusia yang lain, ia akan ‫العالمين إنك حميد مجيد‬
senantiasa menjaga dan merajut tali hubungan yang intensif
dengan Allah (hablum minallah), tali hubungan dengan ‫ والمؤمنين والمؤمنات األ حياء منهم واألموات إنك سميع قريب مجيب‬,‫اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات‬
sesama manusia, (hablum minannaas), serta hubungan serasi .‫ اللهم انصر من نصر الدين واحذ ل من حذ ل السلمين‬, ‫ يارب العالمين‬ .‫الد عوات وياقاضي الحاجات‬
terhadap alam dan lingkungan sekitar, sehingga dirinya ‫ اللهم اجعل عبادة حجاج المسلمين‬.‫وأجعل اللهم بلد تنا هذه امنة مطمئنة وسائر بلدان المسلمين عامة‬
‫وسعيا مشكورا وتجارة لن تبورا‬.‫حاجا مبرورا‬
‫اللهم ربنا التزغ قلوبنا بعد إذهد يتنا وهب لنا من لد نك رحمة إنك أنت الوهاب‪ .‬اللهم ربنا اغفر لنا وإل‬
‫خواننا الذ ين الذ ين سبقونا باإل يمان وال تجعل في قلوبنا غال للذ ين أمنوا‬

‫ربنا إنك غفور رحيم‪ .‬اللهم ربنا أتنا في الد نيا حسنة وفي األ خرة حسنة وقنا عذاب النار‬

‫عباد هللا‪ ,‬إن هللا يأمركم بالعدل واإل حسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم‬
‫لعلكم تذ كرون‪ .‬ولذ كرهللا أكبروأعظم‬

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

You might also like