You are on page 1of 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

Nama : Verrywell Laia, S. Pd


Rombel : 22

A. Judul Modul : GEREJA


B. Kegiatan Belajar : GEREJA DAN PENDIDIKAN KRISTIANI DI ERA DIGITAL (KB 3)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1 Konsep (Beberapa istilah  Kehadiran digitalisasi ditandai dengan perkembangan
dan definisi) di KB informasi teknologi yang semakin pesat saat ini.
Perkembangan ini dipastikan menyentuh, bahkan melahirkan
orientasi baru pada semua bidang kehidupan manusia, baik
sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, maupun pendidikan.

 Pendidikan merupakan pilar utama dalam membangun


bangsa. Tinggi rendahnya harkat suatu bangsa di tentukan
kualitas pendidikan masyarakatnya. Karena pendidikan akan
membentuk generasi yang bermoral, cerdas, memiliki etos
kerja dan inovasi bangsa yang tinggi. Oleh karena itu penting
dalam sebuah pendidikan adalah menumbuhkan dan
mengembangkan seluruh pontensi yang dimiliki anak sebagai
generasi berkarakter cerdas, kreatif inisiatif, inovatif dan
responsive.

 Menerapkan pola pendidikan keluarga pada era digital ini


menjadi bagian penting, yang bertujuan agar anak yang
adalah generasi penerus bangsa mempunyai moral yang baik.
Generasi penerus mencerminkan kualitas bangsa. Apabila
generasi penerusnya baik dalam kognitif dan moral maka baik
pula suatu bangsa tersebut. Untuk itu keluarga, sekolah dan
masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan
generasi yang bermoral dan berakhlak baik.

 Satu hal yang menonjol di era digitalisasi ini adalah bahwa


anak-anak memiliki kemampuan penggunaan teknologi
informasi yang sangat cepat bahkan terkadang melebihi
kemampuan orang tua. Dengan kemamppuan itu, secara
mandiri mereka bisa menggunakannya untuk berbagai
lebituhan dan keingnannya.

 Anak-anak perlu didampingi karenanya dibutuhkan strategi


pendampingan yang tepat. Keluarga sebagai tempat dimana
anak-anak bertumbuh dan berkembang mesti menjadi tempat
dimana anak-anak menerima pendidikan yang pertama dan
utama termasuk didalamnya pendidkan dalam
memanfaatkan teknologi informasi yang sudah berkembang
pesat sampai saat ini. Dari dalam keluargalah anak diajarkan
norma yang baik untuk dikembangkan dalam perilaku
kesehariannya.

 Fredik Melkias Boiliu, dkk (2020,76-79) menawarkan 2 nilai


pendidikan Kristiani yang mesti dihidupi dalam era ini yaitu
nilai moralitas dan spiritualitas. Perilaku yang bermoral
adalah perilaku yang sesuai dengan tata cara, kebiasaan atau
adat yang berlaku dalam masyarakat. Orang yang memiliki
nilai spiritualitas yang baik ditandai dengan kehidupan nyata
yang ditunjukkannya.

 Kedua nilai ini; moral dan spiritual jika dimilki oleh anak-anak
maka mereka akan menjadi generasi digital tetapi mengingat
untuk terus membangun relasi yang baik dan benar dengan
Tuhan Sang penciptanya, dengan sesama manusia tetapi juga
dengan alam.

 Anak yang memiliki nilai moral dan spiritual yang tinggi akan
mampu menangkis gempuran era digitalisasi yang
menghadangnya setiap saat. Sebab salah satu dampak yang
muncul dari era digitalisasi ini adalah merosotnya nilai sosial
masyarakat.
2 Daftar materi pada KB yang  Era Digitalisasi menawarkan kemudahan dalam mengakses
sulit dipahami teknologi digital serta menerima informasi secara global bagi
setiap pengguna maupun penyintas digital. Tak sedikit juga
kesulitan digitalisasi yang ditemui pada era ini, hal ini
berdampak bagi generasi yang belum memiliki efektifitas
pengetahuan digital secara komprehensif sehingga hal ini
berdampak baik itu secara positif juga negative.

 Orang tua tidak harus melarang terus penggunaan teknologi


yang sudah berkembang pesat ini, tetapi yang perlu dilakukan
adalah pengontrolan terhadap anak. Salah satu cara yang
ditawarkan adalah memeriksa aplikasi yang digunakan dalam
Handphone anak.

 Orang tua juga diharapkan bukan sekedar memiliki


kemampuan menguasai teknologi era digital ini tetapi juga
mesti menguasai perkembangan anaknya dengan baik. Jika
tidak menguasai perkembangan anak dengan baik tentu saja
kepribadian anakpun tidak bisa diketahui dengan baik pula.
Dengan demikian pendidikan dan perlakuan orang tua bagi
anak tentu tidak bisa dilakukan secara tepat juga.
3 Daftar materi yang sering  Transisi dari generasi berbasis pengetahuan ke generasi
mengalami miskonsepsi berbasis informasi digital dan komunikasi membawa
dalam pembelajaran perubahan yang signifikan, terutama dalam hal,
bagaimana informasi dikonstruksi menjadi pengetahuan
yang dapat dikomunikasikan dengan cepat dan secara
luas kepada semua warga negara, sehingga tidak ada
warga negara yang terisolasi informasi.
 Pengembangan era digital pada hakekatnya bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kenyataan menunjukan telah membawa perubahan
penting dalam perkembangan peradaban dunia terutama
dunia Pendidikan.

 Di era digital, keluarga memiliki peran utama dalam


menjalankan tugas pengawasan dan pembinaan terhadap
anak dengan penuh kasih, tegas dan cermat untuk
meningkatkan generasi digital. Keluarga sebagai tempat
utama dan pertama peserta didik menjalani kehidupan
hendaklah mengawasi dan membimbing dengan penuh
kasih sayang, tegas, dan cermat.

Forum Diskusi:
1. Apa pendapat anda mengenai berita tersebut? Berikan analisa saudara!
2. Apakah keberadaan gereja selama ini terlalu ekslusif, sehingga gereja mengalami penolakan
dari masyarakat? serta berikan alasan saudara.
3. Adakah hal yang perlu diperbaiki dalam pelayanan Gereja selama ini? Jika ada, berikan contoh
konkritnya!
4. Apakah gereja asal saudara telah menjadi gereja yang mampu menghadirkan damai sejahtera
bagi semua makhluk ciptaan termasuk alam semesta? Berikan contohnya!
5. Bagaimana cara anda sebagai guru PAK untuk mengajarkan agar siswa saudara menyadari
tentang perannya sebagai gereja yang holistik? Jelaskan dengan contoh kasus!

Jawaban:
1. Menurut saya pembubaran paksa ibadah menyambut perayaan Natal bagi umat kristiani
merupakan bentuk tragedi intoleransi. Sebab, nilai-nilai sakral kegiatan peribadatan suatu
agama tidak lagi dihargai dan dihormati. Negara sesuai konstitusi mesti hadir memberikan
rasa aman dan nyaman warganya dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya.
Melaksanakan ajaran agama sesuai keyakinan dijamin oleh konstitusi. Bahkan melaksanakan
ibadah sesuai kekyakinan menjadi hak asasi manusia yang paling mendasar. Oleh sebab itu,
negara sekalipun tak berhak mencegah orang yang hendak melaksanakan ibadah.

2. Penolakan dari masyarakat mengenai keberadaan gereja selama ini bukan karena gereja
terlalu eksklusif, karena ada juga gereja yang inklusif, tetapi tetap mengalami penolakan.
Penolakan itu terjadi karena sesuai dengan perkataan Tuhan Yesus bahwa dunia yang
dikuasai oleh kegelapan ini memang akan selalu membenci gereja sama sepert mereka
membenci Tuhan Yesus Kristus (Yohanes 15:18-27).

3. Ada hal yang perlu diperbaiki dalam pelayanan Gereja, contohya: pengurus gereja dapat
mendengarkan pendapat umat, pengurus gereja tidak membedakan umat karena kondisi
sosial, pengurus gereja lebih menekankan pada kegiatan rohani dari pada kegiatan bersuka
cita saja, pengurus gereja dapat memfasilitasi kebutuhan rohani umat dengan tulus ikhlas, dan
tidak menekankan pada hal materi tetapi lebih fokus pada pelayanan umat.

4. Gereja saya tidak mampu menghadirkan damai sejahtera bagi semua makhluk ciptaan
termasuk alam semesta.

5. Cara saya sebagai guru PAK untuk mengajarkan agar siswa saudara menyadari tentang
perannya sebagai gereja yang holistik adalah dengan cara mengajak siswa untuk mengunjungi
untuk mendoakan dan juga memberikan sedikit bantuan orang sakit: orang buta, orang
lumpuh, orang bisu, orang tuli, penderita kusta, dan sebagainya. Hal ini menyatakan bahwa
karya Tuhan Yesus atas diri manusia bersifat utuh.

You might also like