You are on page 1of 4

Scenario Planning dalam Perspektif Sosiologi

Ilmu sosiologi dalam perkembangannya selalu berkaitan erat dengan perubahan sosial. Tidak
dapat dipungkiri, keadaan sosial pada abad kesembilan belas dan kedua puluh yang
disebabkan oleh berbagai revolusi di benua Eropa merupakan salah satu pencetus dari
kemunculan sosiologi. Pergolakan sosial dan perubahan tatanan masyarakat yang terjadi di
Perancis akibat Revolusi Perancis misalnya. Perombakan kelas sosial secara besar-besaran
dalam waktu yang singkat, seperti naiknya kedudukan para petani (peasants) yang semula
berada di social ladder paling bawah serta hilangnya segala harta dan status para aristokrat,
telah menyebabkan kekacauan di masyarakat. Auguste Comte–Bapak Sosiologi–menyadari
bahwa dunia sosial juga perlu dipahami melalui suatu pemahaman dan fakta yang saintifik.
Ketika segala gejala sosial di dunia dapat dipahami secara terstruktur, maka reformasi sosial
dapat terilhami dan mampu menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Kita perlu memahami bahwa perubahan sosial tidak hanya dapat dilihat dari masa lalu ke
masa kini, tetapi juga dari masa kini ke masa depan. Oleh karena itu, teori perubahan sosial
erat kaitannya dengan teori pembangunan. Teori pembangunan hadir dengan membawa
angin segar bagi masyarakat dengan berbagai harapan baru sekaligus solusi atas
masalah-masalah yang mungkin terjadi. Maka pembangunan bukan merupakan suatu
konsep yang statis, melainkan kegiatan usaha yang selalu berubah. Seperti yang dikutip dari
United Nation (1975) melalui Tjokroamidjojo & Mustopadidjaja (1990), “Development is not
a static concept, it is continuously changing.”

Perencanan merupakan unsur integral dalam pembangunan. Dalam sebuah pembangunan


negara, perencanaan dianggap sebagai fondasi kebijaksanaan pemerintah. Disadur dari
Soekadijo (1980), Dror mendefinisikan perencanaan sebagai proses persiapan seperangkat
keputusan atas tindakan di masa depan dan bertujuan untuk tujuan-tujuan dengan berbagai
cara yang optimal. Perencanaan sosial sendiri meliputi rancangan dari kegiatan yang akan
dilakukan dan berhubungan dengan berbagai lembaga dan sumber sosial.
Perencanaan sosial membutuhkan perencanaan skenario (scenario planning) yang bertujuan
untuk menangkap berbagai kemungkinan di masa depan dalam rentang waktu yang luas
dalam rangka menstimulasi pembuat keputusan untuk sebuah perubahan. Scenario planning
memudahkan kita untuk mengeksplorasi berbagai rangkaian dari ketidakpastian yang
beriringan secara setara. Dalam scenario planning, variabel-variabel tidak dianggap konstan.
Kondisi diamati secara menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai perubahan
variabel yang mungkin terjadi. Scenario planning berperan penting dalam
menginterpretasikan output-output berdasarkan pengidentifikasian beragam pola dan
kluster.

Ada banyak cara untuk mengilustrasikan scenario planning. Scenario planning umumnya
diilustrasikan dengan matriks yang terdiri dari bentangan dua garis secara vertikal dan
horizontal yang berpotongan, sehingga membentuk empat kutub. Empat kutub tersebut
terbentuk berdasarkan driving forces, yakni suatu tren atau perkembangan yang sekiranya
dapat memiliki dampak bagi masyarakat. Setelah membentuk pertanyaan kunci, para
scenario planners biasanya menggunakan singkatan “STEEP” dalam driving forces, yakni
Social, Technological, Economic, Environmental, dan Political. Berdasarkan lima aspek dari
“STEEP”, kemudian mereka memilih dua aspek yang secara kritis paling tidak menentu. Dua
aspek tersebut akan membentuk suatu skenario yang terdiri atas empat kemungkinan.
Empat kemungkinan tersebut kemudian diasosiasikan dengan kata-kata yang mudah dicerna
dan menciptakan suatu rangkaian narasi. Sebuah strategi untuk mencegah kemungkinan
buruk dan mendorong kemungkinan baik dapat terbentuk ketika empat kemungkinan yang
muncul dalam scenario planning telah teruji secara konsisten dan masuk akal. Pada akhirnya,
sebuah kebijakan dapat dirumuskan bersama para stakeholder.
Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, para cendekiawan sosiologi sudah
semestinya turun tangan untuk menciptakan pembangunan dengan memprediksi perubahan
sosial yang akan terjadi akibat dinamika masyarakat dan merumuskan serangkaian upaya
untuk membendung efek samping dari situasi tersebut. Misalnya, ke mana arah Indonesia
setelah Pandemi Covid-19 berakhir dalam kurun sepuluh tahun ke depan? Akankah kesatuan
Indonesia semakin terbentuk sebagai konsekuensi dari meningkatnya kohesivitas masyarakat
karena sifat gotong-royong yang menguat sebagai strategi coping selama Pandemi dan
kepercayaan terhadap Pemerintah? Akankah Indonesia kehilangan figur pemimpin sebagai
konsekuensi dari kekecewaan masyarakat kepada Pemerintah selama Pandemi, sehingga
masyarakat lebih memilih untuk “get each other’s back” sebagai gantinya? Akankah
pengaruh Pemerintah sebagai pemimpin Indonesia tetap kuat, tetapi masyarakat
tercerai-berai akibat perdebatan kusir yang selalu terpantik di antara mereka? Kemungkinan
yang lebih buruk lagi, apakah Indonesia di masa depan akan tiada karena masyarakat dan
Pemerintah tidak lagi bersinergi dan hidup dalam harmoni? Saya kira Indonesia masih
memiliki cukup waktu untuk segera merumuskan arah pembangunan negeri ini bersama
dengan para penerus bangsa, terutama calon sosiolog masa depan.
References

Introduction to Sociology The Birth of Sociology Summary & Analysis. (n.d.). SparkNotes.
Retrieved May 22, 2022, from
https://www.sparknotes.com/sociology/introduction-to-sociology/section1/

Schoorl, J.W. (1980). Modernisasi: Pengantar Sosiologi Pembangunan Negara-Negara yang


Sedang Berkembang (Sociologie der modernisering) (R.G. Soekadijo, Trans.). PT
Gramedia Jakarta.

Shoemaker, P. J. H. (1995). Scenario Planning: A Tool for Strategic Thinking. Management


Review, 36(2), 25-40. MIT Sloan Management Review.

Tjokroamidjojo, P. H. B., & A.R., D. M. (1980). Pengantar Pemikiran Tentang Teori dan
Strategi Pembangunan Nasional. CV Haji Masagung.

Wade, W. (2014, February 20). Beyond forecasting: how to use scenario planning to map the
future. ICEF Monitor. Retrieved May 23, 2022, from
https://monitor.icef.com/2014/02/beyond-forecasting-how-to-use-scenario-planning-t
o-map-the-future/

You might also like