Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sosiologi
Makalah Sosiologi
NAMA : M. FAHREZA
B20119196
POLITIK UNIVERSITASTADULAKO
2021/2022
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalamsetiapnegaratentunyabutuhyangnamanyasuatuperencanaan dalam
membangun negaranya sendiri yang
tujuannyaagarmembuatnegaranyamenjadinegarayanglebihmaju.SamahalnyadenganI
ndonesia,padaawalkemerdekaanhinggasaatinisetiappemimpin/presidenbersamadeng
anmentri-mentrinyamembuatsuatuperencanaanekonomiagardapatmemajukannegara
Indonesia ini menjadi negara maju yang mulanya sebagainegara miskin.Pasca PD
ke II perkembangan perhatian
terhadapperencanaanpembangunanmeningkatpesat.Perkembangantersebut diakibat
kanoleh 3 faktor utama. Pertama, adanya
hasratdanambisidariNSB(NegarasedangBerkembang)untuksegeramembangunekono
minegaranya,meningkatkankesejahteraanmasyarakatnyadanmengejarketertinggalann
yadarinegara-
negaramaju.FaktorKedua,adanyafaktorperkembanganekonomidinegara-
negarasosialispadapascaPDIItersebut.Faktorketigaadanyapengalamanperencanaandi
eropadanAmerikaSerikatselamaPDIIberlangsung.Olehkarenaitu,dibutuhkananalisis-
analisisdanpengetahuansertateoriyangmendukungagarmembuat perancangan
perencanaan pembangunan di Indonesia inidapat terwujuduntuk mencapai tujuan
yaitu menjadi negara majuyangdapatdipandangnegaralain.
BABII
PEMBAHASAN
OrdeBaru(1966–
1998)merupakanperiodedimulainyasistemperencanaanpembangunan yang dilakukan
secara sungguh-sungguh di Indonesia
(SarontodanWrihatnolo2009:5).Dalamperiodetersebut,berkembangmodelperencanaan
yang realistis dengan logika-logika ekonomi, yang tidak
digunakandalamperiodesebelumnya.Namun,corakperencanaanpembangunanpadamasa
Orde Baru tersebut dianggap terlalu sentralistis dan teknokratis (Rasyid2002: 15 dan
Hadiz 2004: 701). Terlalu sentralistis karena kuatnya pengaruhpemerintah pusat di
Jakarta dan mengabaikan suara pemerintah daerah;
terlaluteknokratiskarenahanyadidominasisegelintirteknokratdipemerintahan.Dalamsistem
perencanaanpembangunantersebutpartisipasimasyarakatsangatterbatas.Padahal,demokrasi
mensyaratkanadanyapartisipasi.Tanpapartisipasimasyarakat,pembangunanakandikooptasi
olehkepentinganelitepenguasadanmenghasilkan ketidakadilan sosial. Kolusi, korupsi dan
nepotisme (KKN) yangsangat akut dan menjadi sebab jatuhnya Orde Baru tidak bisa
dilepaskan
daripendekatanpembangunanyangterlalusentralistisdanteknokratistersebut.Dalamerarefor
masi,yangdimulaisejaktahun1998,yangditandaidenganlengserkeprabon-
nyaSuhartodarikursikepresidenan,perencanaanpembangunan yang terlalu sentralistis dan
teknokratis, dianggap tidak lagi bisaditeruskan (Rasyid 2002: 15–17 dan Hadiz 2004:
701). Terdapat tuntutan untukmenguatkan peran masyarakat dalam perencanaan
pembangunan yang ada,sehingga pembangunan yang akan dilakukan benar-benar untuk
kepentinganrakyat. Ini terlihat, misalnya, dengan semakin kerasnya wacana tentang
goodgovernance atau pembentukan tata kelola pemerintahan yang baik dalam ma-
syarakat.Bersamadengantransparansidanakuntabilitas,partisipasimasyarakat merupakan
pilar penting bagi terwujudnya tata kelola
pemerintahanyangbaik.Untukmenjawabtuntutantersebut,berbagaiperubahankelembagaant
elahdilakukan.Sejakbergulirnyareformasi,setidaknya,telahterjadiempatperubahan penting
yang memengaruhi sistem perencanaan pembangunan
diIndonesia.Pertama,peranBadanPerencanaanPembangunanNasional(Bappenas)kinilebih
dibatasidibandingkanpadamasaOrdeBaru.Kedua,berlakunyaotonomidaerahyangmenyeba
bkantiapdaerah(provinsi,kabupaten,dan kota) leluasa untuk menentukan rencana
pembangunan mereka masing-
masing.Ketiga,sistempemilihanpresidenlangsungdansistempemilihankepaladaerah secara
langsung. Keempat, peran parlemen, baik di tingkat pusat (DewanPerwakilan Rakyat,
DPR) maupun daerah (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,DPRD), yang semakin kuat,
juga turut berperan dalam perubahan
perencanaanpembangunandiIndonesia.Namundemikian,apakahperubahan-perubahan
tersebutmampumemberikanruangyanglebihluasuntukpartisipasimasyarakatdalamperencan
aanpembangunan?Perencanaanpembangunanmerupakansebuaharenakontestasidariparape
mangkukepentingan.Selainpemilihanumum, perencanaan pembangunan harus dilihat
sebagai mekanisme pentingdalam pemenuhan hak politik, yang merupakan pilar penting
demokrasi. Dalamperencanaaniniditentukantujuandanprioritassertaprogram-
programpembangunan, dengan ketersediaan sumber daya yang terbatas.
Mekanismeataukelembagaandalamperencanaanpembangunansangatmenentukanbagaiman
aparapemangkukepentinganmenentukanarahpembangunan,termasukpenggunaansumberda
yayangada.Partisipasimasyarakatakanmengurangikemungkinankelompokpemangkukepent
inganmengarahkanpenggunaan sumber daya yang ada bagi kepentinga n mereka sendiri.
Namun,perencanaan pembangunan terlalu diasosiasikan dengan peran sentral
negara,karena asumsi dasar perencanaan adalah untuk mengatasi kegagalan
pasar,demitercapainyakesejahteraanrakyat.Dalamsejarahnya,perencanaanpembangunanme
mangtidakbisadipisahkandenganperannegaradalampembangunan.Keynes,misalnya,mengk
ritisiparadigmalaissez-fairedanmengutarakan pentingnya intervensi pemerintah ketika
terjadi kegagalan pasar(Chibber2002:954,Marcuzzo2008).Contohnya,pada1930-
an,untukmengatasipenganggurdandepresidilakukanpenurunansukubungadanpeningkatanp
engeluaran peme-rintah untuk pembangunan infrastruktur. Selain itu, Kalu (1996:238),
merujuk pada Gernschenkorn (1962), menyatakan peran pemerintah initerutama juga
diperlukan oleh negara-negara sedang berkembang,
khususnyaketikapihakswastatidaktertarikuntukberinvestasi.Satuhalyangsangatmenonjolda
lammasaOrdeBaruadalahperencanaanpembangunanyangsangatterpusatdiJakarta.Padamasa
itu,BappenasmemegangperanansentraldalamperencanaanpembangunandiIndonesia.Tidaks
ajaberperandalammenentukanarahpembangunanIndonesia,sepertipenyusunandokumen-
dokumen Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita), Bappenas juga
turutmenentukanapadanberapabiayaproyekyangakandikerjakandalampembangunanIndone
sia.
Sewaktu Orde Baru, Bappenas sangat berkuasa mengatur besaran proyek
ketiapdepartemen.Intinya,Bappenasjadipemegangtampukataukoordinatorpenyusunankebi
jakanfiskal,pembuatankebijakanmakroekonomisertaberperan merancang anggaran negara
atau APBN. Bahkan, semua hal
pentingyangmenyangkutnegeriini,bolehdibilang,harusmelaluipenggodokandimarkasbesar
nyayangberadadiTamanSuropati(Yusron,Rahardjo,danRubiyantoro2006).Keberadaan“bu
kubiru”(yangseakanmenjadicetakbirupembangunanIndonesia)diBappenasmenunjukkanbe
sarnyaotoritasyangdimilikiolehlembagatersebut.Proyek-
proyekpembangunanyangakandilaksanakanharusdicatatdalambukutersebut.Iniberartisetia
pkegiatan
pembangunanyangakandilaksanakanharusataspersetujuanBappenas.Keberadaan badan
perencana pembangunan di Indonesia sebenarnya
bukansebuahhalyangbarudimulaipadamasaOrdeBaru.Bappenassejatinyamerupakanperke
mbangandarilembagayangsudahadasejakawalkemerdekaansebagaimanadiungkapkanoleh
Bratakusumah(2003:3–5).Dimulai pada tahun 1947, telah terbentuk Panitia Pemikir
Siasat Ekonomi
yangdiketuaiMohammadHatta.Pada1952,dibentukBiroPerancangNegara,dibawahkoordin
asiDjuandayangmengepalaiKementerianNegaraUrusanPembangunan.SetelahDekritPresid
en1959,dibentuklahDewanPerancangNasional (Depernas) yang diketuai oleh Mr.
Muhammad Yamin. Selanjutnya,dengan Penetapan Presiden No. 12 Tahun 1963 (Penpres
12/1963),
DepernasdiubahmenjadiBadanPerencanaanPembangunanNasional(Bappenas).Namun,Bap
penasbarumemperolehperanyangsangatbesarsejakOrdeBaru.
Beberapaperencanaanpembangunan DiIndonesia
Masaordelamadanbaru
Tahun1947,dimulai suatuperencanaanpadabeberapa sektorekonomiselama 3 tahun
kedepan (1948, 1949 dan 1950), perencanaan tersebutdiberinamaplain3tahunRI.
Tahun 1952, dimulai suatu perencanaan yang lebih bersifat
menyeluruh,meskipunpadaintinyasasarannyamasihberkisarpadasektorpablik.
Tahun 1956-1950 telah berhasil disusun sebuah rencanapembangunan 5tahun.
Tahun 1961-1969 telah berhasil disusun sebuah rencana
pembangunannasionalsemestaberencanayangmemilikijangkawaktu8tahundanterbag
i dalam2 bagian yaitu rencana tahap 3 tahun dan rencana tahap 5tahun.
Sistemperencanaanpembangunannasional
MenurutUUDtujuansistemperencanaanpembangunanNasionaladalah:
Mendukungkoordinasiantarpelakupembangunan
Menjaminterciptanyaintegrasisinkronisasidansinergibaikantardaerah,antar ruang,
antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antar pusatdandaerah
Menjaminketerkaitandankonsistensiantaraperencanaanpenganggaranpelaksanaan
danpengawasan.
Mengoptimalkanpartisipasimasyarakat.
Menjamintercapainyapenggunaansumberdayasecaraefisien,efektif,berkeadilan
dan berkelanjutan.Menurut UUD No. 25 tahun 2004tentang SPBN ada 4 tahap
didalam perencanaan pembangunan nasionalyaitu:
a. Penyusunanrencana
b. Penetapanrencana
c. Pelaksanaanrencana
d. Evaluasiatasevaluasirencana
RencanaPembangunanJangkaPanjangNasional(RPJPN)2005-2025
RencanaPembangunanPemerintahRPJPNyangambisiusinidigunakansebagaititiktolakunt
ukseluruhIndonesia(termasukpemerintah,masyarakat dan bisnis) untuk mencapai tujuan
nasional
sepertiyangtelahdirencanakandandiformulasikanolehpemerintahanterpilihdiIndonesia.R
encana pembangunan jangka panjang ini berjalan hingga
tahun2025dandibagidalambeberaparencanaberjangkamenengahsertaditunjangolehMP3E
I.
RENCANAPEMBANGUNANJANGKAMENENGAHNASIONAL(RPJMN2015-
2019)RencanaPembangunanJangkaMenengahNasional(RPJMN2015-
2019)adalahtahapyangketigadaripelaksanaanRencanaPembangunanJangkaPanjangNasion
al(atauRPJPN2005-2025).Rencanainimerupakanasastunggaluntuk kementerian dan
lembaga pemerintahmenyangkut perumusan
RencanaStrategismereka.Pemerintahdaerahharusmempertimbangkanrencanaini
ketikamerumuskanrencanapengembangandaerah
KESIMPULA
N
DAFTARPUSTAK
A
Buku
Rasyid, M. R. 2002. “Otonomi Daerah: Latar Belakang dan Masa Depannya”, dalamSamsuddin
Haris (ed.). Desentralisasi, Demokratisasi dan Akuntabilitas PemerintahanDaerah.Jakarta: AIPI.
Imawan,Riswandha.2002.“Desentralisasi,DemokratisasidanPembentukanGoodGovernance”,dala
mSamsuddinHaris(ed.).Desentralisasi,DemokratisasidanAkuntabilitasPemerintahanDaerah.Jakart
a:AIPI.
https://id.scribd.com/document/431127953/Makalah-Perencanaan-Pembangunan-Ekonomi