You are on page 1of 10

JSEE – Vol. V, No.

I, April 2017 ISSN:2354-6719


Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

PENGARUH EFIKASI DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP


KEMANDIRIAN BELAJAR SERTA IMPLIKASINYA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
(Survei pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi UPI Bandung Tahun Masuk 2010-2012)

Mira Chairani
Prodi Pendidikan Ekonomi Al muslim
e-mail: mira_elchairan@yahoo.com

Abstract: The question of this researchedwas students’learning achievement. The focus of


reseacrhed was on the factors that influence students’learning achievement,consist of self-efficacy,
learning motivation, andself-regulated learning. Based on the notion, the main question was
whether self eficacy, learning motivation, andself-regulated learning have influences on students’
learning achievement, partially and simultaneously. The method of study was Explanatory Survey
Method, by using the Likert 5-categories questionnaire to 156 students of accounting education in
FPEB UPI Bandung year 2010-2012. The data used Path Analysis Model. The model was used to
identify the direct and indirect associative relation of the exogenous variables on the endogenous
variable. The results showed students’ learning achievement was excellent, self regulated learning
was medium, learning motivation and self efficacy of accounting education in FPEB UPI was high,
and there was influence of self-efficacy and learning motivation simultaneously and significantly
towards self regulated learning and there was influence of self-efficacy, learning motivation and
self regulated learning simultaneously and significantly toward learning achievement.

Key Words : self efficacy, learning motivation, students’ learning achievement, self-regulated
learning

PENDAHULUAN dengan berstandar sistem pendidikan nasional.


Kualitas suatu bangsa bergantung pada oleh karenanya prestasi belajar merupakan
sumber daya manusia. Sehubungan dengan hal permasalah yang menarik untuk dikaji.
tersebut, bangsa Indonesia perlu meningkatkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
kualitas sumber daya manusianya untuk dapat merupakan salah satu lembaga pendidikan
bersaing di era globalisasi. Peningkatan formal yang memiliki visi dan misi
kualitassumber daya manusia dapat dilakukan menciptakan tenaga kerja pengajar dan
melalui pendidikan. Sebagai mana tercantum pendidik yang baik serta menghasilkan tenaga
dalam : Undang-Undang No.20 Tahun 2003 ahli yang sesuai dengan bidang dan
tentang Sistem pendidikan Nasional keahliannya. Prodi Pendidikan Akuntansi
menyatakan bahwa: “Pendidikan nasional merupakan salah satu Prodi yang ada di
berfungsi mengembangkan kemampuan dan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
membentuk watak serta peradaban bangsa yang (FPEB) UPI. Prodi ini diharapkan akan
bermartabat dalam rangka mencerdaskan meluluskan tenaga ahli yang memiliki
kehidupan bangsa, bertujuan untuk kompetensi sains dan teknologi dalam bidang
mengembangkan potensi peserta didik agar ilmu akuntansi, menguasai landasan pendidikan
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan pengajaran, serta mampu beradaptasi
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq dengan tuntutan dunia kerja secara mandiri dan
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri bertanggung jawab berbasis syariah
dan menjadi warga negara demokratis dan Ketercapaian tujuan pembelajaran pada
bertanggung jawab” Program studi pendidikan Akuntasi ditentukan
Salah satu tolok ukur dalam pencapaian oleh tinggi rendahnya prestasi belajar
kesuksesan tujuan pendidikan adalah prestasi mahasiswa yang dapat dilihat daril nilai
belajar yang digunakan oleh lembaga evaluasi belajar yaitu IPK.. Berdasarkan
pendidikan formal agar dapat menghasilkan Rencana Strategi Fakultas Pendidikan Ekonomi
lulusan yang berkompetensi sesuai bidangnya dan Bisnis (Renstra FPEB) pada tahun 2011,

Mira 31
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

dalam target 5 tahun ke depan, rata-rata IPK faktor kelelahan, kesehatan, dan kondisi-
yang diharapkan sekurang-kurangnya adalah kondisi jasmaniah lainnya. Sementara itu,
3,36 (pada skala 4), baseline 3,34. Jadi IPK faktor yang bersifat psikis antara lain seperti
lebih besar sama dengan dari 3,34 (≥ 3,34). minat, motivasi, kematangan, efikasi diri,
Berdasarkan penelusuran yang telah kemandirian belajar dan lain-lain. Faktor
dilakukan pada Prodi pendidikan akuntansi eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
FPEB UPI, di jelaskan informasi tentang IPK individu subjek belajar, seperti bahan ajar,
yang ditunjukkan oleh tabel 1.1 dibawah ini: kurikulum, sarana belajar mengajar, lingkungan
dan, lain-lain.
Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Prodi Peneliti menduga dalam proses
Pendidikan Akuntansi yang Mendapatkan pembelajaran akuntansi sangat di butuhkan
IPK dibawah dan diatas sama dengan faktor internal, karena di dalam proses
Standar Renstra FPEB UPI pembelajaran akuntansi memerlukan
Angkatan 2010,2011 dan 2012 kemampuan konsep (dalam hal ini mahasiswa
memiliki kemampuan memahami konsep-
Tahun Jumlah Rata-rata IPK IPK
No
Masuk Mahasiswa IPK ≥ 3,34 < 3,34 konsep dasar-dasar akuntansi) dan prosedural
1 2010 105 3,25 50 55
(dalam hal ini mahasiswa memiliki
2 2011 87 3,31 54 33
kemampuan dalam penyusunan tahap-tahap
siklus akuntansi) yang baik, maka mahasiswa
3 2012 73 3,21 27 46
dituntut untuk memiliki kemandirian belajar
Jumlah 265 3,25 131 134 agar dapat mengembangkan konsep dan
Persentase keterampilan dalam proses pembelajaran
100% 49,4% 50,6%
(%) akuntansi.
Sumber : Bidang Akademik FPEB UPI – Data Seperti halnya yang di sampaikan Prayitno
Diolah Kembali (dalam Saputri, 2013: 2) dalam belajar mandiri
mahasiswa dituntut untuk mampu mandiri
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dalam hal sebagai berikut:
terdapat 50,6% mahasiswa tahun masuk 2010- a. Mengakses materi dan sumber belajar
2012 Prodi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI b. Memahi materi belajar
memperoleh IPK di bawah standar Renstra c. Mengaktualisasi diri di dalam kelas
FPEB UPI sekurang-kurangnya adalah 3,36 d. Merekam materi pelajaran yang dibaca
36(padaskala4),baseline3,34. dan diterangkan
Penelitian ini penting di lakukan karena e. Mengerjakan tugas
hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi f. Belajar bersama dengan sejawat
pengelola pendidikan, khususnya Prodi mahasiswa (belajar kelompok)
Pendidikan Akuntansi dalam meningkatkan g. Berdiskusi dan beragumentasi
pencapaian prestasi belajar mahasiswa agar h. Membaca dan menulis karya ilmiah
sesuai dengan Renstra FPEB UPI. Upaya yang i. Mempersiapkan dan mengikuti ujian dan
dapat di lakukan untuk meningkatkan prestasi j. Menganalisis dan menindaklanjuti hasil
belajar mahasiswa di antaranya dengan ujian
meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa,
motivasi belajar dan efikasi diri. Oleh karena itu untuk meningkatkan
Keberhasilan mahasiswa dapat dilihat dari prestasi dalam pembelajaran akuntansi,
prestasi belajar yang dicapainya. Untuk mahasiswa harus memiliki kemandirian belajar.
mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari Menurut Umar Tirtaraharja dan La Sulo (2005:
faktor-faktor yang mempengaruhi proses 50) kemandirian belajar diartikan sebagai
belajarnya. Pandangan teoritis dan kajian aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih
praktis banyak menjelaskan faktor-faktor yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri,
mempengaruhi prestasi. Slameto (2010: 54) dan disertai rasa tanggung jawab dari diri
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar pembelajar. Mahasiswa memiliki kemandirian
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal belajar yang tinggi akan mampu membuat
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah keputusan dalam proses belajarnya sehingga
faktor yang berasal dari diri individu subjek dapat mempertanggungjawabkan keputusan
belajar, yaitu faktor yang bersifat fisik dan yang diambil untuk mencapai prestasi
psikis. Faktor yang bersifat fisik antara lain belajarnya. Hal ini juga di dukung beberapa

Mira 32
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

penelitian di antaranya penelitian Nor aini dan dianggap penting dan diharapkan dapat
taman (2012: 58) terdapat pengaruh positif dan mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai
signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA dan rasa maupun yang berdimensi karsa. Kunci
Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil
2010/2011. Dan begitu juga berdasarkan belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas
penelitian yang dilakukan oleh Busari, A.O adalah mengetahui garis-garis besar indikator
(2013: 111) terdapat pengaruh positif dan (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan
signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan
belajar matematika pada siswa SD di Barat atau diukur.
Daya Nigeria.
Menurut Cob (2003 : 4) faktor yang b. Kemandirian Belajar
mempengaruhi kemandirian belajar di 1) Pengertian Kemandirian Belajar
antaranya adalah efikasi diri, motivasi dan Kemandirian belajar)adalah proses aktif dan
tujuan. Motivasiyang di miliki peserta didik konstruktif mahasiswa dalam menetapkan
secara positif berhubungan dengan kemandirian tujuan untuk proses belajarnya dan berusaha
belajar. Motivasi di butuhkan peserta didik untuk memonitor, meregulasi, dan mengontrol
untuk melaksanakan strategi yang akan kognisi, motivasi, dan perilaku, yang kemudian
mempengaruhi proses belajar. Sedangkan semuanya diarahkan dan didorong oleh tujuan
efikasi diri merupakan penilaian individu dan mengutamakan konteks lingkungan
terhadap kemampuan atau kompetensinya (Adicondro dan Purnamasari , 2011: 18)
untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu
tujuan, atau mengatasi hambatan dalam belajar. 2) Indikator Kemandirian Belajar
Grand teori yang digunakan dalam Steinberg (Saomah, 2006: 4) membagi
penelitian ini adalah teori psikologi kognitif kemandirian ke dalam tiga aspek, yakni,
dari Gestalt, menurut Gestalt kegiatan belajar kemandirian emosional (emotional autonomy);
terletak pada individu pembelajar (Suyono dan kemandirian perilaku (behavioral autonomy);
Hariyanto, 2011:75). Pendekatan pemecahan dan ketiga, kemandirian nilai (values
masalah yang digunakan dalam penelitian ini autonomy).
adalah pendekatan kuantitatif dengan metode 1. Kemandirian Emosional dapat diartikan
survey eksplanatori. sebagai kemampuan individu dalam
mengelola emosinya, seperti pemudaran
KAJIAN TEORI ikatan emosional anak dengan orang tua.
a. Prestasi Belajar Percepatan pemudaran hubungan itu terjadi
1) Pengertian Prestasi Belajar seiring dengan semakin mandirinya remaja
prestasi belajar adalah penilaian pendidikan dalam mengurus diri sendiri.
tentang kemajuan mahasiswa dalam segala hal 2. Kemandirian perilaku (behavioral
yang dipelajari di Perguruan Tinggi atau autonomy) merupakan kapasitas individu
universitas menyangkut pengetahuan atau dalam menentukan pilihan dan mengambil
kecakapan/keterampilan yang dinyatakan keputusan tanpa ada campur tangan dari
sesudah hasil penilaian (Djamarah, 2011: 87) orang lain. Tapi bukan berarti mereka tidak
memerlukan masukan dari orang lain,
2) Indikator Prestasi Belajar mereka akan menggunakan maskukan
Menurut Muhibbin Syah, (2012:217) pada tersebut sebagai referensi baginya dalam
prinsipnya, pengungkapan hasil belajar mengambil keputusan.
idealmeliputi segenapranah psikologis yang 3. Kemandirian nilai (values autonomy)
berubah sebagai akibat pengalaman dan proses merupakan proses yang paling kompleks,
belajar siswa.Namun demikian,pengungkapan tidak jelas bagaimana proses berlangsung
perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, dan pencapaiannya, terjadi melalui proses
khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal internalisasi yang pada lazimnya tidak
ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada disadari, umumnya berkembang paling akhir
yang bersifat intangible (tak dapat diraba). dan paling sulit dicapai secara sempurna
Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dibanding kedua tipe kemandirian lainnya.
dalam hal ini adalah hanya mengambil Kemandirian nilai (values autonomy) yang
cuplikan perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah kemampuan individu

Mira 33
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

menolak tekanan untuk mengikuti tuntutan Motivasi adalah suatu pengaruh kebutuhan –
orang lain tentang keyakinan (belief) dalam kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas
bidang nilai. dan arah perilaku seseorang (Baharuddin, 2009:
22)
c. Efikasi Diri
1) Pengertian Efikasi Diri 2) Indikator Motivasi Belajar
Efikasi diri adalah keyakinan seseorang Menurut Uno (2008) mengklasifikasikan
tentang dirinya kemungkinan berhasil indikator motivasi belajar sebagai berikut:
menyelesaikan tugas tertentu (Kreitner dan 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
Kinicki, 2007: 144) 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar.
2) Indikator Efikasi Diri 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
Menurut pandangan Bandura (1997: 42-43), 4. Adanya penghargaan dalam belajar.
efikasi diri dapat diukur dari tiga dimensi, yaitu 5. Adanya kegiataan yang menarik dalam
tingkat kesulitan tugas (magnitude), kekuatan belajar.
keyakinan (Strength), dan generalitas 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif,
(generality). sehingga memungkinkan seorang
1. Tingkat Kesulitan Tugas mahasiswa dapat belajar dengan baik.
Tingkat kesulitan tugasyaitu masalah yang
berkaitan dengan derajat kesulitan tugas METODE PENELITIAN
individu. Komponen ini berimplikasi pada Metode penelitian ini menggunakan
pemilihan perilaku yang akan dicoba individu Explanatory Survey Method. Analisis yang
berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat digunakan adalah analisis jalur (path analysis)
kesulitan tugas. Individu akan berupaya untuk mengetahui sebab akibat, dengan tujuan
melakukan tugas tertentu yang ia persepsikan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak
dapat dilaksanakannya dan ia akan langsung seperangkat variabel, sebagai variabel
menghindari situasi dan perilaku yang ia penyebab terhadap variabel lainnya yang
persepsikan di luar batas kemampuannya. merupakan variabel akibat.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
2. Kekuatan Keyakinan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
Kekuatan keyakinanyaitu berkaitan dengan dimana data yang diperoleh dari sampel
kekuatan pada keyakinan individu atas populasi penelitian kemudian dianalisis sesuai
kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan dengan metode statistik yang digunakan lalu
mantap pada individu akan mendorong untuk diinterprestasikan.] Populasi dalam penelitian
gigih dalam berupaya mencapai tujuan, ini berjumlah 265 responden dari seluruh
walaupun mungkin belum memiliki mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi
pengalaman–pengalaman yang menunjang. Pendidikan Akuntansi FPEB UPI dengan
Sebaliknya, pengharapan yang lemah dan ragu- jumlah sampel sebanyak 156 mahasiswa.
ragu akan kemampuan diri akan mudah Teknik pengumpulan data yang digunakan
digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang dalam penelitian ini adalah kuesioner.
tidak menunjang. Penelitian ini dalam pengujian hipotesisnya
menggunakan metode analisis jalur (path
3. Generalitas analysis). Seperti yang dikemukakan oleh
Generalitas yaitu hal yang berkaitan dengan kusnendi (2008:146) Analisis Jalur adalah
cakupan luas bidang tingkah laku dimana metode untuk mengukur validitas dari teori
individu merasa yakin terhadap mengenaihubungan kausal antara tiga atau
kemampuannya. Individu dapat merasa yakin lebih variabel yang dapat dipelajari mengguna-
terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada kan rancangan penelitian korelasi.
pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas Sementara menurut Riduwan dan Kuncoro
pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau (2011:2) model path analysis digunakan untuk
pada serangkaian aktivitas dan situasi yang menganalisis pola hubungan antara variabel
lebih luas dan bervariasi. dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung maupun tidak langsung
d. Motivasi Belajar seperangkatvariabel bebas (eksogen) terhadap
1) Pengertian Motivasi Belajar variabel terikat (endogen).

Mira 34
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

= 27,9%. Sisanya sebesar 0,721 = 72,1%


HASIL DAN PEMBAHASAN dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak
1. Hasil Penelitian dijelaskan dalam penelitian.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur
model-1 maupun model-2, dapat disimpulkan Tabel 4.22
bahwa terdapat pengaruh langsung maupun Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien
tidak langsung variabel X1, X2, dan X3 terhadap Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak
Y. Adapun besarnya pengaruh masing-masing Langsung, Pengaruh Total Variabel efikasi
variabel tersebut adalah sebagai berikut: diri (X1), motivasi belajar (X2), dan
kemandirian belajar (X3) terhadap prestasi
1) Model -1 belajar (Y)
a) Pengaruh efikasi diri (X1) yang secara
langsung mempengaruhi kemandirian Pengaruh Kausal
belajar (X3) sebesar 0,2162 = 0,047 = 4,7%. Pengaruh Tidak Langsung
Sisa €1
Total
dan €2
b) Pengaruh motivasi belajar (X2) yang secara Variabel
Langsung Melalui X3
langsung mempengaruhi kemandirian X1 terhadap X3 0,216
2 0,216
belajar (X3) sebesar 0,156 = 0,024 = 2,4 %
X2 terhadap X3 0,156 0,156
c) Pengaruh efikasi diri (X1) dan motivasi X1,X2 terhadap
0,083 0,917 1,00
belajar (X2) secara simultan yang langsung X3
mempengaruhi kemandirian belajar (X3) X3 terhadap Y 0,291 0,291

sebesar R2 square = 0,083 = 8,3 %. Sisanya 0,209 - - 0,209


X1 terhadap Y
sebesar 0,917 = 91,7% dipengaruhi faktor- - 0,209 +(0,216 x 0,291) 0,272
faktor lain yang tidak dapat dijelaskan X2 terhadap Y 0,267 - - 0,267
dalam penelitian. - 0,267 + (0,156 x 0,291) - 0,312
ԑ X1,X2,X3
0,279 0,721 1,00
terhadap Y
X ρ 1
ρx3= 0,917 2. Pembahasan Penelitian
1
x 1) Pengaruh Efikasi Diri dan Motivasi Belajar
r12= 0,180 X Terhadap Kemandirian Belajar Mahasiswa.
3
. Hasil temuan analisis ini memberikan
3
x
ρx3x2= 0,156 informasi, bahwa efikasi diri (X1) dan motivasi
X belajar (X2) berpengaruh secara simultan dan
1
signifikan terhadap kemandirian belajar (X3).
2
= Hal ini seperti yang dijelaskan
Zimmerman dalam Adicondro dan Purnama
Gambar 4.15 sari (2011: 19) dan Cobb (2003: 4) faktor yang
Diagram Jalur hubungan Kausal
0
Empiris X1, X2 mempengaruhi kemandirian belajar diantaranya
terhadap X3 Model -1 1) Faktor individu meliputi pengetahuan,
, efikasi diri, motivasi belajar dan tujuan
2) Model -2 kemampuan meta kognisi 2) Faktor prilaku
2
a) Pengaruh efikasi diri (X1) yang secara meliputi behavior selfreactions, personal self
langsung mempengaruhi 1 prestasi belajar (Y) reaction serta environtment self reaction, dan 3)
sebesar 0,2092 = 0,0437 atau 4,37%. Faktor Lingkungan fisik maupun lingkungan
6
b) Pengaruh motivasi belajar (X2) yang secara sosial, baik lingkungan keluarga, lingkungan
langsung mempengaruhi prestasi belajar (Y) sekolah, lingkungan pergaulan dan lain
sebesar 0,2672 = 0,0713 atau 7,13%. sebagainya.
c) Pengaruh kemandirian belajar (X3) yang Kemandirian belajar adalah aktivitas
secara langsung mempengaruhi prestasi belajar yang berlangsungnya lebih didorong
belajar (Y) sebesar 0,2912 = 0,0847 atau oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri , dan
8,47% disertai rasa tanggung jawab dari diri
d) Pengaruh efikasi diri (X1), motivasi belajar pembelajar. Mahasiswa memiliki kemandirian
(X2) dan kemandirian belajar (X3) secara belajar yang tinggi akan mampu membuat
simultan yang langsung mempengaruhi keputusan dalam proses belajarnya sehingga
prestasi belajar (Y) sebesar R2 square = 0, 279 dapat mempertanggungjawabkan keputusan

Mira 35
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

yang diambil untuk mencapai prestasi sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan
belajarnya. belajar dari semua mata kuliah yang diikuti
Uraian di atas jelas terlihat efikasi diri pada semester yang bersangkutan.
sangat berpengaruh terhadap kemandirian Kemandirian belajar adalah aktivitas
belajar, efikasi diri merupakan penilaian belajar yang berlangsungnya lebih didorong
individu mahasiswa terhadap kemampuan atau oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri , dan
kompetensinya untuk melakukan suatu tugas, disertai rasa tanggung jawab dari diri
mencapai suatu tujuan, atau mengatasi pembelajar. Di dalam uraian sebelumnya jelas
hambatan dalam belajar.Efikasi diri dapat terlihat untuk meningkatkan penguasaan
mempengaruhi peserta didik dalam memilih pengetahuan melalui proses pembelajaran
suatu tugas, usaha, ketekunan, dan prestasi. sehingga dapat memperoleh prestasi belajar
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diinginkan mahasiswa harus memiliki
Adicondro dan Purnamasari (2011) yang kemandirian belajar.
menyatakan bahwa ada hubungan yang positif Hal ini juga di dukung beberapa penelitian
antara efikasi diri dengan kemandirian belajar, di antaranya penelitian Nor dan taman (2012:
dan Hamedani (2013) yang menyatakan bahwa 58) terdapat pengaruh positif dan signifikan
ada hubungan yang positif antara efikasi diri kemandirian belajar terhadap prestasi belajar.
dan kemandirian belajar. Dan begitu juga berdasarkan penelitian yang
Selain faktor efikasi diri , faktor dilakukan oleh Busari, (2013: 111) terdapat
motivasi belajar juga merupakan faktor yang pengaruh positif dan signifikan kemandirian
mempengaruhi kemandirian belajar mahasiswa, belajar terhadap prestasi belajar. Oleh karena
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar itu untuk meningkatkan prestasi belajar
akan memiliki strategi dan inisiatif dalam mahasiswa agar mencapai Renstra FPEB UPI
belajar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian maka salah satunya dapat dilakukan dengan
Hadi et al.(2014) mengungkapkan bahwa ada meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
hubungan signifikan antara motivasi belajar Berdasarkan hasil penelitian pada
dan kemandirian belajar. mahasiswa tahun masuk 2010 – 2012 Prodi
Pendidikan Akuntansi FPEB UPI diperoleh
2) Pengaruh Efikasi Diri, Motivasi Belajar dan hasil bahwa kemandirian belajar mahasiswa
Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari
Belajar Mahasiswa. rata-rata kemandirian belajar mahasiswa tahun
Hasil perhitungan analisis jalur struktur, masuk 2010 – 2012 Prodi Pendidikan akuntansi
maka memberikan informasi bahwa efikasi diri, FPEB UPI masih sebesar 3,31 (kategori
motivasi belajar dan kemandirian belajar sedang) dari skor maksimal 5. Dengan tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan maksimalnya kemandirian belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar mahasiswa. tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan
Hal ini sesuai seperti yang dijelaskan oleh akuntansi FPEB UPI, menjadi sebuah masukan
Djamarah (2011:177) faktor yang bagi dosen Prodi Pendidikan Akuntansi FPEB
mempengaruhi prestasi belajar dikelompokkan UPI untuk meningkatkan kemandirian belajar
menjadi dua yakni pertama, faktor internal mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa
yang meliputi faktor fisiologi ( kondisi fisiologi cara seperti Evaluasi dan monitoring diri,
dan kondisi panca indra), dan faktor psikologi menentukan tujuan dan perencanaan strategis,
(minat,efikasi diri, motivasi, kemandirian melaksanakan rencana dan memonitornya dan
belajar, bakat dan kemampuan kognitif); memonitor hasil dan memperbaiki strategi
kemudian yang kedua, faktor eksternal meliputi (Santrock, 2011: 299).
faktor lingkungan (alam,sosial budaya) dan Selain faktor kemandirian belajar, faktor
faktor instrumental. efikasi juga merupakan salah satu faktor yang
Prestasi belajar adalah suatu tingkat mempengaruhi prestasi belajar, efikasi diri
pencapaian keterampilan terhadap penguasaan adalah keyakinan diri yang diperoleh dari
pengetahuan melalui proses pembelajaran yang representasi mental dan kognitif individu atas
di beri penilaian oleh dosen dalam bentuk nilai realitas, yang terbentuk oleh pengalaman-
tes/angka, nilai test ini diatur menurut rangking pengalaman masa lalu dan masa kini, dan
dan diformulasikan dalam bentuk Indeks disimpan dalam memori. Dalam jangka panjang
Prestasi (IP). Indeks Prestasi (IP) yang dihitung keyakinan ini mempengaruhi cara-cara
pada setiap akhir semester yang digunakan sosialisasi yang akan dilakukan serta cara

Mira 36
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

pandang seseorang terhadap kualitas dirinya menimbulkan, menjamin kelangsungan dan


sendiri, yang baik ataupun yang buruk, memberikan arah kegiatan belajar, sehingga
sehubungan dengan hal ini, efikasi diri adalah diharapkan tujuan yang ada dapat tercapai.
keyakinan bahwa seseorang mampu Dalam kegiatan belajar motivasi tentu
menjalankan perilaku tertentu untuk mencapai sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak
tujuan tertentu. mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan
Seseorang yang memiliki efikasi diri mungkin melakukan aktivitas belajar, motivasi
tinggi meyakini bahwa dirinya mampu untuk belajar mempunyai peranan penting dalam
melakukan aktivitas yang akan dilakukannya. memberi rangsangan, semangat dan rasa senang
Sebaliknya, seseorang yang memiliki efikasi dalam belajar sehingga yang mempunyai
diri rendah tidak yakin akan kemampuannya motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak
dalam melaksanakan suatu aktivitas dan ini untuk belajar sehingga akan meningkatkan
akan sangat berpengaruh terhadap prestasi prestasi belajar mahasiswa karena motivasi
belajar. Hal ini senada dengan penelitian yang berasal dari dalam diri seseorang
Warsito (2009) Ada hubungan positif dan (intrinsik) cenderung akan lebih memberikan
signifikan kausal antara efikasi diri dan prestasi hasil positif dalam proses belajar dan meraih
akademik mahasiswa, dan juga penelitian prestasi yang baik. Hal ini senada dengan
Tenaw (2013) ada hubungan yang signifikan penelitian Riris (2013) adanya pengaruh yang
antara efikasi diri dan prestasi. Oleh karena itu signifikan antara montivasi belajar terhadap
untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prestasi belajar, dan Amrai et al (2011) adanya
agar mencapai Renstra FPEB UPI maka salah hubungan yang signifikan antara motivasi
satunya dapat dilakukan dengan meningkatkan belajar dan prestasi belajar. Oleh karena itu
efikasi diri mahasiswa. untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa
Berdasarkan hasil penelitian pada agar mencapai Renstra FPEB UPI maka salah
mahasiswa tahun masuk 2010–2012 Prodi satunya dapat dilakukan dengan meningkatkan
Pendidikan Akuntansi FPEB UPI diperoleh motivasi belajar mahasiswa.
hasil bahwa efikasi diri mahasiswa sudah baik Berdasarkan hasil penelitian pada
dan dapat di pertahankan. Hal ini dapat dilihat mahasiswa tahun masuk 2010 – 2012 Prodi
dari rata-rata efikasi diri mahasiswa sebesar Pendidikan Akuntansi FPEB UPI diperoleh
3,48 (kategori tinggi) dari skor maksimal lima. hasil bahwa rata-rata motivasi belajar
Untuk mempertahankan dan meningkatkan mahasiswa sebesar 3,45 (kategori tinggi) dari
efikasi diri mahasiswa tahun masuk 2010-2012 skor maksimal 5. Berarti motivasi belajar
Prodi Pendidikan akuntansi FPEB UPI, mahasiswa baik dan dapat dipertahankan.
khususnya pada indikator tingkat kesulitan Untuk mempertahankan dan meningkatkan
tugas dan indikator kekuatan keyakinan, motivasi belajar mahasiswa menjadi sebuah
menjadi sebuah masukan bagi dosen Prodi masukan bagi dosen Prodi Pendidikan
Pendidikan Akuntansi FPEB UPI untuk Akuntansi FPEB UPI untuk lebih
meningkatkan efikasi diri mahasiswa seperti meningkatkan lagi hasrat dan keinginan belajar
yang diungkapkan oleh Ormrod (2008: 23) mahasiswa, dan penghargaan dalam belajar
yaitu dengan membuat strategi, membantu dengan cara menggunakan metode
mahasiswa berhasil dengan beragam tugas pembelajaran kooperatif dengan bantuan tutor
dengan content domains (bidang) yang berbeda sebaya (Rahayu dan Sukanti, 2013) dan
dengan cara idealnya dosen menyesuaikan memberikan pernyataan penghargaan secara
tugas yang sulit dengan tingkat efikasi verbal (Uno, 2013: 34).
mahasiswa (memberikan soal yang mudah)
namun mahasiswa akan mengembangkan PENUTUP
efikasi diri yang lebih tinggi ketika mereka 1. Simpulan
dapat menyelesaikan tugas yang mudah secara Berdasarkan hasil penelitian yang telah
sukses. dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
Selanjutnya selain faktor kemandirian berikut:
belajar dan faktor efikasi diri yang 1. Efikasi dri, motivasi belajar dan prestasi
mempengaruhi prestasi belajar. Faktor motivasi belajar mahasisiwa tahun masuk 2010–
juga mempengaruhi prestasi belajar.Motivasi 2012 Prodi Pendidikan akuntansi FPEB
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya UPI termasuk dalam kategori tinggi dan
penggerak didalam mahasiswa yang kemandirian belajar termasuk dalam

Mira 37
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

kategori sedang. Hal ini menggambarkan mahasiswa, meningkatkan kemandirian


bahwa tingkat efikasi diri, motivasi belajar belajar mahasiswa dapat dilakukan dengan
dan prestasi belajar mahasiswa pada beberapa cara seperti Evaluasi dan
pembelajaran akuntansi berada dalam monitoring diri mahasiswa, menentukan
kategori tinggi dan tingkat kemandirian tujuan dan perencanaan strategis
belajar mahasiswa pada pembelajaran pembelajaran ketika dikelas, menyampai-
akuntansi berada dalam kategori sedang kan kepada mahasiswa agar
2. Tingkat efikasi diri mahasiswa melaksanakan rencana dan memonitor-
memberikan pengaruh positif terhadap nya, baik tugas di kelas maupun tugas di
tingkat kemandirian belajar mahasiswa rumah dan memonitor hasil dan
tahun masuk 2010–2012 Prodi Pendidikan memperbaiki strategi.
Akuntansi FPEB UPI. Artinya bila efikasi 2. Dalam upaya meningkatkan prestasi
diri mahasiswa meningkat maka tingkat belajar mahasiswa disarankan bagi dosen
kemandirian belajar mahasiswa pada untuk lebih meningkatkan lagi motivasi
pembelajaran akuntansi akan meningkat. belajar mahasiswa dalam aspek hasrat dan
3. Tingkat motivasi belajar mahasiswa keinginan belajar mahasiswa yaitu dengan
memberikan pengaruh positif terhadap caramenggunakan metode pembelajaran
tingkat kemandirian belajar mahasiswa kooperatif dengan bantuan tutor sebaya,
tahun masuk 2010–2012 Prodi Pendidikan dan aspek penghargaan dalam belajar
Akuntansi FPEB UPI. Artinya bila yaitu dengan memberikan pernyataan
motivasi belajar mahasiswa meningkat penghargaan secara verbal.
maka tingkat kemandirian belajar 3. Bagi mahasiswa untuk meningkatkan
mahasiswa pada pembelajaran akuntansi prestasi belajar hendaknya mempertahan-
akan meningkat. kan tingkat efikasi dirinya, meningkatkan
4. Tingkat efikasi diri mahasiswa motivasi belajar khususnya lebih
memberikan pengaruh positif terhadap ditingkatkan lagi pada hasrat dan
tingkat prestasi belajar mahasiswa tahun keinginan belajar pada mahasiswi dan
masuk 2010–2012 Prodi Pendidikan meningkatkan kemandirian belajar
Akuntansi FPEB UPI. Artinya bahwa bila khususnya pada aspek kemandirian
efikasi diri mahasiswa meningkat maka emosioanal pada mahasiswi dan
tingkat prestasi belajar mahasiswa pada kemandirian dalam bertindak
pembelajaran akuntansi akan meningkat. 4. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat
5. Tingkat motivasi belajar mahasiswa mem- meneliti dan memperdalam kembali
berikan pengaruh positif terhadap tingkat permasalahan yang berkaitan dengan
prestasi belajar mahasiswa tahun masuk faktor-faktor yang mempengaruhi
2010–2012 Prodi Pendidikan Akuntansi kemandirian belajar dan faktor-faktor
FPEB UPI. Artinya bila motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar yang
mahasiswa meningkat maka tingkat masih belum terungkap dalam penelitian
prestasi belajar mahasiswa pada ini.
pembelajaran akuntansi akan meningkat.
6. Tingkat kemandirian belajar mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
memberikan pengaruh positif terhadap
tingkat prestasi belajar mahasiswa tahun Adicondro, Nobelina & Purnamasari, Alfi .
masuk 2010–2012 Prodi Pendidikan (2011). “ Efikasi Diri, Dukungan Sosial
Akuntansi FPEB UPI. Artinya bila Keluarga Dan Self Regulated Learning
kemandirian mahasiswa meningkat maka pada Siswa Kelas VII”. Jurnal
tingkat prestasi belajar mahasiswa pada Humanitas. vol. VIII, No.1, P. 17-27.
pembelajaran akuntansi akan meningkat.
2. Saran Aknissholikah, G dan Sukanti. (2014).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah “Implementasi Model Pembelajaran
dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa Kooperatif Tipe Team Accelerated
saran sebagai berikut: Instruction Guna Meningkatkan Motivasi
1. Dalam upaya meningkatkan prestasi Belajar Akuntansi”. Jurnal Pendidikan
belajar disarankan bagi dosen untuk Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, P.
meningkatkan kemandirian belajar 21-34.

Mira 38
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Amrai, Kourosh, Elahi Motlagh S, Azizi Zalani Kusnendi..(2008). Model-Model Persamaan


H dan Parhon H. (2011). “The Struktural. Bandung: Alfabeta
relationship between academic
motivation and academic achievement Nor, Aini P & Abdullah T. (2012). “Pengaruh
students”. Procedia Social and Kemandirian Belajar Dan Lingkungan
Behavioral Sciences.No. 15. P. 399-402. Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Baharuddin, 2009. Teori Belajar dan Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA
Pembelajaran. Motivasi.22. Yogyakarta: Negari 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran
PT.Arruz media. 2010/2011”. Jurnal Pendidikan
Akuntansi Indonesia. Vol. X, No. 1, P.
Bandura, Albert. (1997). Self- Efficacy: The 48-65.
Exercise of Control. New York: W. H.
Freeman and Company. Ormrod, Jeanne Ellis. (2008). Psikologi
Pendidikan Jilid 2. Jakarta. Penerbit
_______, 2006. Self- Eficcay Beliefs of Erlangga.
Adolescents. Informationn Age
Publishing Rahayu, evita dan sukanti, (2013).
“Penerapan Metode Pembelajaran
Busari, A. O. (2013). “Assessing the Kooperatif Dengan BantuanTutor Sebaya
Relationship of Self-regulation, Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Motivation and anxiety on Mathematics Akuntansi”. Jurnal Pendidikan
Achievement of Elementary School Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2.
Children in South-Western Nigeria”. An P:76-90
international Multidisciplinary Journal,
Ethiopia. Vol 7 (3), Serial No. 30, P. Riduwan dan Kuncoro, E,A (2011) Cara
110-126 Menggunakan dan Memakai Phat
Analysis (analisis jalur). Bandung:
Cobb, Jr R. (2003). The Relationship Between Alfabeta.
Self-regulated Learning Behaviors and
Academic Performance in Web Based Riris, Siska M. (2013). “Pengaruh Antara
Courses. Disertasi pada Faculty of Disiplin Dan Motivasi Belajar Terhadap
Virginia Polytechnic Institute and State Prestasi Belajar Siswa Jurusan Bangunan
University: tidak diterbitkan SMK Negeri 2 Manado”. Jurnal
Engineering and Education. Vol.1. No. 4
Djamarah, Syaiful Bahri. (2011). Psikologi Engineer
Belajar. Banjarmasin: Penerbit Rineka Saputri, Desi. (2013). Pengaruh Kesiapan,
Cipta. Kemandirian dan Lingkungan Belajar
Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa
Hadi, Mahmoodi M, Kalantari B, dan Ghaslani Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
R. (2014). “ Self Regulated Learning, Padang. Jurnal Universitas Negeri
Motivation and Language Achievement Padang. 1-14.
of Iranian EFL Learners”. Procedia
Social and Behavioral Sciences. No. 98, Santrock, John W . (2011). Psikologi
P. 1062-1068. Pendidikan. Edisi Kedua. Universitas of
Texas at Dallas: Kencana Prenada Media
Hamedani, Samaneh H,H (2013). The Group
Relationship between Self-Efficacy
andSelfRegulation in Vocabulary Saomah, Aas. (2006). Hubungan Antara Gaya
Acquisition of Iranian EFL Learners Pengasuhan Orang Tua Authoritative,
.Journal of Academic and Applied Authoritarian, Indulgent, dan Indiferent
Studies.Vol. 3(1), P. 20-31 Dengan Kemandirian Siswa (Studi pada
Remaja Kelas I SMU Plus Muthahhari
Kreitner, R. dan Kinicki, A. (2007). Bandung yang Tinggal di Asrama dan
Organizational Behavior. 7th edition. yang Tinggal dengan Orang Tua). Tesis
New York: McGraw-Hill. Pasca Sarjana Unpad: tidak diterbitkan.

Mira 39
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Suryono & Hariyanto. (2011). Belajar dan


Pembelajaran Teori dan Konsep
Dasar.Surabaya: Rosda

Syah, Muhibbin. (2012). Psikologi Belajar.


Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Tenaw Y. A (2013). “Relationship Between


Self efficacy, Academic Achievement and
Gender in Analytical Chemistry at Debre
Markos College Of Teacher Education“.
AJCE . vol 3. No.1. P. 3-28.

Undang-Undang No. 20. Tahun 2003. (2009).


Sistem Pendidikan Nasional
(SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara.

Umar Tirtarahardja & La Sulo. (2005).


Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Uno, Hamzah B. (2008). Teori motivasi dan


Pengukurannya. Jakarta: Bumi aksar.

Warsito, H. (2009). “ Hubungan Antara Self-


Efficacy dengan penyesuaian Akademik
dan Prestasi Akademik”. Jurnal
psikologi. Vol. 9. No1. P. 29-47.

Daftar Riwayat Hidup

Mira Chairani
Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Almuslim

Mira 40

You might also like