Professional Documents
Culture Documents
359-File Utama Naskah-1013-1-10-20180515
359-File Utama Naskah-1013-1-10-20180515
Mira Chairani
Prodi Pendidikan Ekonomi Al muslim
e-mail: mira_elchairan@yahoo.com
Key Words : self efficacy, learning motivation, students’ learning achievement, self-regulated
learning
Mira 31
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
dalam target 5 tahun ke depan, rata-rata IPK faktor kelelahan, kesehatan, dan kondisi-
yang diharapkan sekurang-kurangnya adalah kondisi jasmaniah lainnya. Sementara itu,
3,36 (pada skala 4), baseline 3,34. Jadi IPK faktor yang bersifat psikis antara lain seperti
lebih besar sama dengan dari 3,34 (≥ 3,34). minat, motivasi, kematangan, efikasi diri,
Berdasarkan penelusuran yang telah kemandirian belajar dan lain-lain. Faktor
dilakukan pada Prodi pendidikan akuntansi eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
FPEB UPI, di jelaskan informasi tentang IPK individu subjek belajar, seperti bahan ajar,
yang ditunjukkan oleh tabel 1.1 dibawah ini: kurikulum, sarana belajar mengajar, lingkungan
dan, lain-lain.
Tabel 1.1 Jumlah Mahasiswa Prodi Peneliti menduga dalam proses
Pendidikan Akuntansi yang Mendapatkan pembelajaran akuntansi sangat di butuhkan
IPK dibawah dan diatas sama dengan faktor internal, karena di dalam proses
Standar Renstra FPEB UPI pembelajaran akuntansi memerlukan
Angkatan 2010,2011 dan 2012 kemampuan konsep (dalam hal ini mahasiswa
memiliki kemampuan memahami konsep-
Tahun Jumlah Rata-rata IPK IPK
No
Masuk Mahasiswa IPK ≥ 3,34 < 3,34 konsep dasar-dasar akuntansi) dan prosedural
1 2010 105 3,25 50 55
(dalam hal ini mahasiswa memiliki
2 2011 87 3,31 54 33
kemampuan dalam penyusunan tahap-tahap
siklus akuntansi) yang baik, maka mahasiswa
3 2012 73 3,21 27 46
dituntut untuk memiliki kemandirian belajar
Jumlah 265 3,25 131 134 agar dapat mengembangkan konsep dan
Persentase keterampilan dalam proses pembelajaran
100% 49,4% 50,6%
(%) akuntansi.
Sumber : Bidang Akademik FPEB UPI – Data Seperti halnya yang di sampaikan Prayitno
Diolah Kembali (dalam Saputri, 2013: 2) dalam belajar mandiri
mahasiswa dituntut untuk mampu mandiri
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dalam hal sebagai berikut:
terdapat 50,6% mahasiswa tahun masuk 2010- a. Mengakses materi dan sumber belajar
2012 Prodi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI b. Memahi materi belajar
memperoleh IPK di bawah standar Renstra c. Mengaktualisasi diri di dalam kelas
FPEB UPI sekurang-kurangnya adalah 3,36 d. Merekam materi pelajaran yang dibaca
36(padaskala4),baseline3,34. dan diterangkan
Penelitian ini penting di lakukan karena e. Mengerjakan tugas
hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi f. Belajar bersama dengan sejawat
pengelola pendidikan, khususnya Prodi mahasiswa (belajar kelompok)
Pendidikan Akuntansi dalam meningkatkan g. Berdiskusi dan beragumentasi
pencapaian prestasi belajar mahasiswa agar h. Membaca dan menulis karya ilmiah
sesuai dengan Renstra FPEB UPI. Upaya yang i. Mempersiapkan dan mengikuti ujian dan
dapat di lakukan untuk meningkatkan prestasi j. Menganalisis dan menindaklanjuti hasil
belajar mahasiswa di antaranya dengan ujian
meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa,
motivasi belajar dan efikasi diri. Oleh karena itu untuk meningkatkan
Keberhasilan mahasiswa dapat dilihat dari prestasi dalam pembelajaran akuntansi,
prestasi belajar yang dicapainya. Untuk mahasiswa harus memiliki kemandirian belajar.
mencapai prestasi yang baik tidak terlepas dari Menurut Umar Tirtaraharja dan La Sulo (2005:
faktor-faktor yang mempengaruhi proses 50) kemandirian belajar diartikan sebagai
belajarnya. Pandangan teoritis dan kajian aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih
praktis banyak menjelaskan faktor-faktor yang didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri,
mempengaruhi prestasi. Slameto (2010: 54) dan disertai rasa tanggung jawab dari diri
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar pembelajar. Mahasiswa memiliki kemandirian
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor internal belajar yang tinggi akan mampu membuat
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah keputusan dalam proses belajarnya sehingga
faktor yang berasal dari diri individu subjek dapat mempertanggungjawabkan keputusan
belajar, yaitu faktor yang bersifat fisik dan yang diambil untuk mencapai prestasi
psikis. Faktor yang bersifat fisik antara lain belajarnya. Hal ini juga di dukung beberapa
Mira 32
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
penelitian di antaranya penelitian Nor aini dan dianggap penting dan diharapkan dapat
taman (2012: 58) terdapat pengaruh positif dan mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai
signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi hasil belajar siswa, baik yang berdimensi cipta
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA dan rasa maupun yang berdimensi karsa. Kunci
Negeri 1 Sewon Bantul Tahun Ajaran pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil
2010/2011. Dan begitu juga berdasarkan belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas
penelitian yang dilakukan oleh Busari, A.O adalah mengetahui garis-garis besar indikator
(2013: 111) terdapat pengaruh positif dan (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan
signifikan kemandirian belajar terhadap prestasi dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan
belajar matematika pada siswa SD di Barat atau diukur.
Daya Nigeria.
Menurut Cob (2003 : 4) faktor yang b. Kemandirian Belajar
mempengaruhi kemandirian belajar di 1) Pengertian Kemandirian Belajar
antaranya adalah efikasi diri, motivasi dan Kemandirian belajar)adalah proses aktif dan
tujuan. Motivasiyang di miliki peserta didik konstruktif mahasiswa dalam menetapkan
secara positif berhubungan dengan kemandirian tujuan untuk proses belajarnya dan berusaha
belajar. Motivasi di butuhkan peserta didik untuk memonitor, meregulasi, dan mengontrol
untuk melaksanakan strategi yang akan kognisi, motivasi, dan perilaku, yang kemudian
mempengaruhi proses belajar. Sedangkan semuanya diarahkan dan didorong oleh tujuan
efikasi diri merupakan penilaian individu dan mengutamakan konteks lingkungan
terhadap kemampuan atau kompetensinya (Adicondro dan Purnamasari , 2011: 18)
untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu
tujuan, atau mengatasi hambatan dalam belajar. 2) Indikator Kemandirian Belajar
Grand teori yang digunakan dalam Steinberg (Saomah, 2006: 4) membagi
penelitian ini adalah teori psikologi kognitif kemandirian ke dalam tiga aspek, yakni,
dari Gestalt, menurut Gestalt kegiatan belajar kemandirian emosional (emotional autonomy);
terletak pada individu pembelajar (Suyono dan kemandirian perilaku (behavioral autonomy);
Hariyanto, 2011:75). Pendekatan pemecahan dan ketiga, kemandirian nilai (values
masalah yang digunakan dalam penelitian ini autonomy).
adalah pendekatan kuantitatif dengan metode 1. Kemandirian Emosional dapat diartikan
survey eksplanatori. sebagai kemampuan individu dalam
mengelola emosinya, seperti pemudaran
KAJIAN TEORI ikatan emosional anak dengan orang tua.
a. Prestasi Belajar Percepatan pemudaran hubungan itu terjadi
1) Pengertian Prestasi Belajar seiring dengan semakin mandirinya remaja
prestasi belajar adalah penilaian pendidikan dalam mengurus diri sendiri.
tentang kemajuan mahasiswa dalam segala hal 2. Kemandirian perilaku (behavioral
yang dipelajari di Perguruan Tinggi atau autonomy) merupakan kapasitas individu
universitas menyangkut pengetahuan atau dalam menentukan pilihan dan mengambil
kecakapan/keterampilan yang dinyatakan keputusan tanpa ada campur tangan dari
sesudah hasil penilaian (Djamarah, 2011: 87) orang lain. Tapi bukan berarti mereka tidak
memerlukan masukan dari orang lain,
2) Indikator Prestasi Belajar mereka akan menggunakan maskukan
Menurut Muhibbin Syah, (2012:217) pada tersebut sebagai referensi baginya dalam
prinsipnya, pengungkapan hasil belajar mengambil keputusan.
idealmeliputi segenapranah psikologis yang 3. Kemandirian nilai (values autonomy)
berubah sebagai akibat pengalaman dan proses merupakan proses yang paling kompleks,
belajar siswa.Namun demikian,pengungkapan tidak jelas bagaimana proses berlangsung
perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, dan pencapaiannya, terjadi melalui proses
khususnya ranah rasa murid, sangat sulit. Hal internalisasi yang pada lazimnya tidak
ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada disadari, umumnya berkembang paling akhir
yang bersifat intangible (tak dapat diraba). dan paling sulit dicapai secara sempurna
Oleh karena itu, yang dapat dilakukan guru dibanding kedua tipe kemandirian lainnya.
dalam hal ini adalah hanya mengambil Kemandirian nilai (values autonomy) yang
cuplikan perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah kemampuan individu
Mira 33
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
menolak tekanan untuk mengikuti tuntutan Motivasi adalah suatu pengaruh kebutuhan –
orang lain tentang keyakinan (belief) dalam kebutuhan dan keinginan terhadap intensitas
bidang nilai. dan arah perilaku seseorang (Baharuddin, 2009:
22)
c. Efikasi Diri
1) Pengertian Efikasi Diri 2) Indikator Motivasi Belajar
Efikasi diri adalah keyakinan seseorang Menurut Uno (2008) mengklasifikasikan
tentang dirinya kemungkinan berhasil indikator motivasi belajar sebagai berikut:
menyelesaikan tugas tertentu (Kreitner dan 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.
Kinicki, 2007: 144) 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar.
2) Indikator Efikasi Diri 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.
Menurut pandangan Bandura (1997: 42-43), 4. Adanya penghargaan dalam belajar.
efikasi diri dapat diukur dari tiga dimensi, yaitu 5. Adanya kegiataan yang menarik dalam
tingkat kesulitan tugas (magnitude), kekuatan belajar.
keyakinan (Strength), dan generalitas 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif,
(generality). sehingga memungkinkan seorang
1. Tingkat Kesulitan Tugas mahasiswa dapat belajar dengan baik.
Tingkat kesulitan tugasyaitu masalah yang
berkaitan dengan derajat kesulitan tugas METODE PENELITIAN
individu. Komponen ini berimplikasi pada Metode penelitian ini menggunakan
pemilihan perilaku yang akan dicoba individu Explanatory Survey Method. Analisis yang
berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat digunakan adalah analisis jalur (path analysis)
kesulitan tugas. Individu akan berupaya untuk mengetahui sebab akibat, dengan tujuan
melakukan tugas tertentu yang ia persepsikan menerangkan akibat langsung dan akibat tidak
dapat dilaksanakannya dan ia akan langsung seperangkat variabel, sebagai variabel
menghindari situasi dan perilaku yang ia penyebab terhadap variabel lainnya yang
persepsikan di luar batas kemampuannya. merupakan variabel akibat.
Jenis penelitian yang digunakan dalam
2. Kekuatan Keyakinan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
Kekuatan keyakinanyaitu berkaitan dengan dimana data yang diperoleh dari sampel
kekuatan pada keyakinan individu atas populasi penelitian kemudian dianalisis sesuai
kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan dengan metode statistik yang digunakan lalu
mantap pada individu akan mendorong untuk diinterprestasikan.] Populasi dalam penelitian
gigih dalam berupaya mencapai tujuan, ini berjumlah 265 responden dari seluruh
walaupun mungkin belum memiliki mahasiswa tahun masuk 2010-2012 Prodi
pengalaman–pengalaman yang menunjang. Pendidikan Akuntansi FPEB UPI dengan
Sebaliknya, pengharapan yang lemah dan ragu- jumlah sampel sebanyak 156 mahasiswa.
ragu akan kemampuan diri akan mudah Teknik pengumpulan data yang digunakan
digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang dalam penelitian ini adalah kuesioner.
tidak menunjang. Penelitian ini dalam pengujian hipotesisnya
menggunakan metode analisis jalur (path
3. Generalitas analysis). Seperti yang dikemukakan oleh
Generalitas yaitu hal yang berkaitan dengan kusnendi (2008:146) Analisis Jalur adalah
cakupan luas bidang tingkah laku dimana metode untuk mengukur validitas dari teori
individu merasa yakin terhadap mengenaihubungan kausal antara tiga atau
kemampuannya. Individu dapat merasa yakin lebih variabel yang dapat dipelajari mengguna-
terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada kan rancangan penelitian korelasi.
pemahaman kemampuan dirinya yang terbatas Sementara menurut Riduwan dan Kuncoro
pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau (2011:2) model path analysis digunakan untuk
pada serangkaian aktivitas dan situasi yang menganalisis pola hubungan antara variabel
lebih luas dan bervariasi. dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh
langsung maupun tidak langsung
d. Motivasi Belajar seperangkatvariabel bebas (eksogen) terhadap
1) Pengertian Motivasi Belajar variabel terikat (endogen).
Mira 34
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
Mira 35
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
yang diambil untuk mencapai prestasi sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan
belajarnya. belajar dari semua mata kuliah yang diikuti
Uraian di atas jelas terlihat efikasi diri pada semester yang bersangkutan.
sangat berpengaruh terhadap kemandirian Kemandirian belajar adalah aktivitas
belajar, efikasi diri merupakan penilaian belajar yang berlangsungnya lebih didorong
individu mahasiswa terhadap kemampuan atau oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri , dan
kompetensinya untuk melakukan suatu tugas, disertai rasa tanggung jawab dari diri
mencapai suatu tujuan, atau mengatasi pembelajar. Di dalam uraian sebelumnya jelas
hambatan dalam belajar.Efikasi diri dapat terlihat untuk meningkatkan penguasaan
mempengaruhi peserta didik dalam memilih pengetahuan melalui proses pembelajaran
suatu tugas, usaha, ketekunan, dan prestasi. sehingga dapat memperoleh prestasi belajar
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang diinginkan mahasiswa harus memiliki
Adicondro dan Purnamasari (2011) yang kemandirian belajar.
menyatakan bahwa ada hubungan yang positif Hal ini juga di dukung beberapa penelitian
antara efikasi diri dengan kemandirian belajar, di antaranya penelitian Nor dan taman (2012:
dan Hamedani (2013) yang menyatakan bahwa 58) terdapat pengaruh positif dan signifikan
ada hubungan yang positif antara efikasi diri kemandirian belajar terhadap prestasi belajar.
dan kemandirian belajar. Dan begitu juga berdasarkan penelitian yang
Selain faktor efikasi diri , faktor dilakukan oleh Busari, (2013: 111) terdapat
motivasi belajar juga merupakan faktor yang pengaruh positif dan signifikan kemandirian
mempengaruhi kemandirian belajar mahasiswa, belajar terhadap prestasi belajar. Oleh karena
mahasiswa yang memiliki motivasi belajar itu untuk meningkatkan prestasi belajar
akan memiliki strategi dan inisiatif dalam mahasiswa agar mencapai Renstra FPEB UPI
belajar. Penelitian ini sejalan dengan penelitian maka salah satunya dapat dilakukan dengan
Hadi et al.(2014) mengungkapkan bahwa ada meningkatkan kemandirian belajar mahasiswa.
hubungan signifikan antara motivasi belajar Berdasarkan hasil penelitian pada
dan kemandirian belajar. mahasiswa tahun masuk 2010 – 2012 Prodi
Pendidikan Akuntansi FPEB UPI diperoleh
2) Pengaruh Efikasi Diri, Motivasi Belajar dan hasil bahwa kemandirian belajar mahasiswa
Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari
Belajar Mahasiswa. rata-rata kemandirian belajar mahasiswa tahun
Hasil perhitungan analisis jalur struktur, masuk 2010 – 2012 Prodi Pendidikan akuntansi
maka memberikan informasi bahwa efikasi diri, FPEB UPI masih sebesar 3,31 (kategori
motivasi belajar dan kemandirian belajar sedang) dari skor maksimal 5. Dengan tidak
berpengaruh secara simultan dan signifikan maksimalnya kemandirian belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar mahasiswa. tahun masuk 2010-2012 Prodi Pendidikan
Hal ini sesuai seperti yang dijelaskan oleh akuntansi FPEB UPI, menjadi sebuah masukan
Djamarah (2011:177) faktor yang bagi dosen Prodi Pendidikan Akuntansi FPEB
mempengaruhi prestasi belajar dikelompokkan UPI untuk meningkatkan kemandirian belajar
menjadi dua yakni pertama, faktor internal mahasiswa dapat dilakukan dengan beberapa
yang meliputi faktor fisiologi ( kondisi fisiologi cara seperti Evaluasi dan monitoring diri,
dan kondisi panca indra), dan faktor psikologi menentukan tujuan dan perencanaan strategis,
(minat,efikasi diri, motivasi, kemandirian melaksanakan rencana dan memonitornya dan
belajar, bakat dan kemampuan kognitif); memonitor hasil dan memperbaiki strategi
kemudian yang kedua, faktor eksternal meliputi (Santrock, 2011: 299).
faktor lingkungan (alam,sosial budaya) dan Selain faktor kemandirian belajar, faktor
faktor instrumental. efikasi juga merupakan salah satu faktor yang
Prestasi belajar adalah suatu tingkat mempengaruhi prestasi belajar, efikasi diri
pencapaian keterampilan terhadap penguasaan adalah keyakinan diri yang diperoleh dari
pengetahuan melalui proses pembelajaran yang representasi mental dan kognitif individu atas
di beri penilaian oleh dosen dalam bentuk nilai realitas, yang terbentuk oleh pengalaman-
tes/angka, nilai test ini diatur menurut rangking pengalaman masa lalu dan masa kini, dan
dan diformulasikan dalam bentuk Indeks disimpan dalam memori. Dalam jangka panjang
Prestasi (IP). Indeks Prestasi (IP) yang dihitung keyakinan ini mempengaruhi cara-cara
pada setiap akhir semester yang digunakan sosialisasi yang akan dilakukan serta cara
Mira 36
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
Mira 37
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
Mira 38
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
Mira 39
JSEE – Vol. V, No. I, April 2017 ISSN:2354-6719
Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi
Mira Chairani
Dosen Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Almuslim
Mira 40