Professional Documents
Culture Documents
p
Uji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga laporaN
Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan tahun 2022 dapat diselesaikan.
Dokumen Lkj ini akan menjadi tolak ukur hasil dari pelaksanaan
perjanjian kinerja, rencana kegiatan dan anggaran,pelaksanaan
kegiatan dan realisasi, serta monitoring dan evaluasi.
Daftar Tabel
Tabel 1 Klasifikasi Rincian Output dan Target Output Sekretariat Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022
Tabel 2 Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan pada Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanan Program
Tabel 3 Alokasi anggaran per jenis belanja pada Kantor Pusat Ditjen Nakes
Ta. 2022
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022
Tabel 5 Capaian Prediksi disandingkan dengan target RPJMN sampai
dengan Tahun 2024
Tabel 6 Tabel Realisasi Anggaran kegiatan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Kantor Pusat Tahun 2022
Bab I Pendahuluan
I. Latar Belakang
II. Maksud Dan Tujuan
III. Sumber Daya Manusia
IV. Sistematika
Bab IV Penutup
Lampiran
Tahun 2021 sudah mulai berproses terkait perubahan struktur organisasi dan
tata laksana di Kementerian Kesehatan. Tahun 2022 terbit Permenkes 5 Tahun
2022 dimana Badan PPSDM Kesehatan sudah berubah nomenklatur menjadi
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan. Perubahan ini juga berdampak pada
Indikator kinerja kegiatan Set. Ditjen Nakes berikut nomenklatur kode satuan kerja
yang semula adalah satuan kerja sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menjadi
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan.
Berdasarkan perjanjian kinerja Set. Ditjen Nakes Tanggal 28 April 2022,
alokasi anggaran senilai Rp. 214.789.119.000, akan tetapi karena masih adanya
kasus pandemi covid-19 dan Sekretariat masih mengemban mandat pembayaran
insentif Naks dan Santan Kematian Nakes, serta memfasilitasi isolasi mandiri bagi
tenaga kesehatan yang mengalami positif covid-19 sehingga tahun 2022 terjadi
penambahan anggaran sampai dengan akhir pelaksanaan anggaran total anggaran
Set. Ditjen Nakes untuk kegiatan dukungan manajemen program dan pelaksanaan
tugas dan teknis lainnya pada satu DIPA Kantor Pusat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan Tahun 2022 sebesar Rp. 3.791.820.971.000 . Dari alokasi tersebut, Set.
Ditjen Nakes merealisasikan anggaran sebesar Rp. 3,722,853,560,899 atau
sebesar 98,18 %.
T
ahun 2022 merupakan awal tahapan RPJMN 2020-2024, periode awal RPJMN
ini menjadi tantangan bagi evaluasi di Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan Kesehatan untuk dapat lebih ekstra lebih detail dalam merangkum
seluruh capaian, menganalisa keterkaitan data, anggaran, seta mencari literasi
pengungkapan keberhasilan dan kegagalan dari capaian kinerjanya yang akan dituangkan
dalam Laporan Kinerja (LKj) secara akuntabel.
Penyusunan LKj yang akuntabel merupakan salah satu wujud penyelenggaraan
good govermance yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, azas
akuntabilitas ini menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022 ini
disusun berdasarkan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tenaga
Kesehatan untuk mendukung Program Kebijakan Tenaga Kesehatan dengan 2 (dua)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana tertuang pada PMK nomor 13 tahun 2022
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan merupakan unit eselon II di Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
sekaligus mempunyai fungsi koordinatif dan fasilitasi dalam Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan di seluruh Satuan Kerja
(Satker) lingkup Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Penyusunan LKj adalah evaluasi
dari Rencana aksi kegiatan menjabarkan rencana aksi program yang mencerminkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit eselon II Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan merupakan salah satu unit eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan yang memiliki tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberi
dukungan administrasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan sesuai peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 05 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan Pasal 753. Dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga termasuk
c. Masih kurang terpadunya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis sumber
daya manusia kesehatan, kualitas hasil pendidikan sumber daya manusia
kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan pada umumnya masih
belum merata.
e. Pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan masih kurang,
dan dukungan sumber daya kesehatan pendukung masih kurang.
FUNGSI :
Melaksanakan Koordinasi Koordinasi dan fasilitasi
dan Penyusunan rencana pengawasan/penyidikan kebijakan
program dan Anggaran kesehatan
Ditjen Nakes Penataan Organisasi
Pengelolaan dan penyusunan Pelaksanaan reformasi birokrasi
laporan keuangan Pengelolaan SDM
Fasilitasi pelaksanaan Pengelolaan Humas
pengelolaan satuan kerja Pengelolaan Data dan Informasi
Layanan Umum Pemantauan, Evaluasi dan
Penyusunan Laporan BMN Pelaporan
Jaminan Kualitas Urusan Administrasi Umum
Manajemen Risiko
Penyusunan Peraturan
Perundangan
Penyusunan Rumusan
Perjanjian Kinerja Ditjen
Nakes
Advokasi Hukum
TUGAS :
Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
dukungan administrasi Direktorat Jenderal
Gambar 1
Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
(Berdasarkan Permenkes Nomor 5 Tahun 2022)
24 11
83
I II III IV
4. Kerangka Regulasi
Dalam pelaksanaan Program Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dan kegiatan-
kegiatan yang berada pada unit eselon II dapat berjalan dengan baik, selain
didukung dengan arah kebijakan dan sasaran yang jelas serta kerangka pendanaan,
perlu didukung dengan kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan yang
mendukung pelaksanaan program dan kegiatan. Perubahan dan penyusunan
regulasi disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional. Kerangka
Tabel 3 Alokasi anggaran per jenis belanja pada Kantor Pusat Ditjen Nakes
Ta. 2022
Gambar 7 Capaian Kinerja Indikator Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes TA. 2022
Capaian Kinerja Indikator Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes senilai 35,68 atau
sebesar 101.9% dari target indikatornya sebesar 35. Nilai ini mengalami
peningkatan dari tahun 2021 yaitu sebesar 0.15 dari nilai RB sebesar 35,53. Target
indikator tahun 2021 mengalami perubahan dari 58 menjadi 35 pada tahun 2022
yang merupakan capaian indikator dalam satu kementerian kesehatan dimana nilai
maksimal pada unit utama sampai dengan 5 tahun pada direktorat jenderal tenaga
kesehatan sebesar 36.
98, 95%
Cara Perhitungan:
Perhitungan capaian Reformasi Birokrasi berdasarkan instrumen instrumen
PMPRB dengan format lembar kerja evaluasi, perhitungan meliputi instrumen
mandatori, hasil antara, serta instrumen reform.
Gambar 9 Capaian IKK Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes Tahun 2022
Definisi Operasional :
Penilaian nilai kinerja anggaran (NKA) yang dihitung secara otomatis oleh aplikasi
SMART DJA Kemenkeu untuk masing-masing Satker.
Cara Perhitungan:
Perhitungan dilakukan berdasarkan nilai agregat dari nilai aspek implementasi
(terdiri nilai realisasi, konsistensi, efisiensi, pencapaian keluaran dan kesesuaian
Nilai Kinerja
Penganggaran
Direktorat 93 92,02 94 93 95 94
JenderalTenaga
Kesehatan
Capaian Indikator nilai kinerja penganggaran Dirjen Nakes Set. Ditjen Nakes
pada SMART DJA sebesar 92,02 (kategori Sangat baik) dari target 93 atau
terealisasi 98,95%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2021,
terdapat kenaikan sebesar 2,34%. Melihat capaian kinerja ini diharapkan
dapat memenuhi sampai dengan target akhir renstra 2024.
Permasalahan:
Selain itu dilakukan evaluasi terkait realisasi mingguan serta dilakukan mekanisme
revisi anggaran baik di level kewengan KPA ataupun Kewenangan DJA Kemenkeu
untuk mengejar efektifitas dan efisiensi anggaran belanja di tahuan 2022.
mencapai 98,18 % dari total pagu sebesar Rp. 3.791.820.971.000. Nilai ini
tidak termasuk anggaran dana Dekonsentrasi dikarenakan adanya kebijakan
simplifikasi dana dekonsentrasi terkait adanya penambahan anggaran pada
Sampai dengan akhir Desember 2022 masih terdapat sisa pagu sebesar Rp.
68,967,410,101. secara angka realisasi mengalami kenaikan dari tahun 2021
tetapi untuk realisasi capaian target renstra belum terpenuhi yaitu sebesar 92.02
dari target 93 atau sebesar 98.95%. Adanya simplifikasi anggaran pada program
dukungan manajemen program khususnya Kantor Pusat Dirjen Nakes sehingga
semakin efisiennya penggunaan anggaran yang ada tetapi berdampak pada tingkat
kepatuhan pengisian capaian per triwulan yang sempat terabaikan karena
perubahan struktur organisasi dan tata kelola di Lingkungan Ditjen Nakes
khususnya Kantor Pusat. Selain itu terdapatnya kelebihan perhitungan belanja
mengikat terutama belanja pegawai di Kantor Pusat karena perpindahan
mekanisme pembayaran gaji CPNS yang dibayarkan oleh BIro Umum sampai
dengan pengangkatannya. Selain itu masih terdapatnya sisa anggaran yang
berumber dari belanja operasional perkantoran akibat simplifikasi aggaran pada
satu DIPA di kantor pusat Dijen Nakes.
A.
Timker (Tim kerja) Organisasi Sumber Daya Manusia melakukan
pemutahiran secara berkala dan rekonsiliasi dengan Biro Organisasi Sumber Daya
Manusia minimal 3 kali/tahun sebelum penetapan pagu indikatif (awal bulan maret),
pagu anggaran (awal bulan juli) dan alokasi anggaran (awal bulan oktober). Hal ini
bertujuan agar pemenuhan kebutuhan ASN dapat segera di tindaklanjuti.
Dalam rangka pemenuhan salah satu penilaian indikator Reformasi Birokrasi,
Tim kerja Organisasi Tata Laksana mengadakan Inovasi sesuai ASN Ber-Akhlak
dalam budaya kerjanya. juga menggalakkan Sembilan langka Gerakan nasional
sadar tertib arsip (GNSTA), yang mana kegiatan ini akan memudahkan
perpindahan secara perlahan dari arsip manual menuju arsip digital. Hal ini yang
membuat Tim Kerja OSDM bergerak cepat adalah perubahan SOTK baru di
lingkungan Kementerian Kesehatan, dimana sesuai Undang-undang Nomor 43
Tahun 2020 tentang kearsipan pasal 35 menyatakan bahwa tanggung jawab
penyelamatan arsip Lembaga negara yang bergabung dan/atau dibubarkan,
dilaksanakan oleh ANRI Bersama dengan Lembaga negara yang bersangkutan
sejak penggabungan dan atau pembubaran di tetapkan.
Sesuai aturan dari Peraturan Pemerintah nomor 49 tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Set. Ditjen Nakes
berangsur-angsur menyesuaian aturan yang ada dengan mengubah proses
pengelolaan pegawai dengan swakelola dengan mekanisme kontrak (Alih Daya).
Mekanisme pemanfaatan tenaga kerja dilakukan dengan ketat melalui proses
assestment serta reorientasi kerja.
Pencapaian Nilai Kinerja Set. Ditjen Nakes dapat dilihat pada nilai kinerja
output RKAKL pada Dashboard SMART DJA Set. Ditjen Nakes per 15 Januari 2023
yaitu sebesar 92.02% (sangat baik) dengan nilai rata-rata sebesar 86.93%. Nilai ini
merupakan capaian kinerja atas pelaksanaan Program Dukungan manajemen pada
Direktorat jenderal Tenaga Kesehatan. Nilai Kinerja SMART DJA Set. Ditjen Nakes
sebagai berikut:
Gambar 12 Dashboard kinerja anggaran
Program Dukungan Manajemen Ditjen Nakes Ta. 2022
Gambar 13 Grafik pagu dan Realisasi Kantor Pusat dari Aplikasi Smart DJA
Apabila dilihat dari grafik penyerapan anggaran melalui aplikasi smart DJA terlihat
ada perubahan yang sangat drastis pada bulan april tahun 2022 hal ini disebabkan adanya
penambahan anggaran senilai Rp. 5.786.768.663.000 pada akhir bulan maret untuk
kebutuhan anggaran insentif nakes dan santunan kematian covid-19. Selain itu juga dapat
Pusat Ditjen Nakes Tahun 2022 jika berdasarkan aplikasi SMART DJA adalah
sebesar 1.52% dengan Nilai Kinerja untuk Kantor Pusat sebesar 81,35 kategori
baik. Pasca Penetapan PMK No. 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L, aplikasi ini menghitung nilai
kinerja secara keseluruhan berdasarkan perhitungan geometris dengan
berdasarkan :
1) Capaian keluaran program,
2) Penyerapan anggaran,
3) Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan,
4) Efesiensi,
5) Sasaran Program, dan
6) Rata-rata nilai satker.
Dari sisi anggaran, kinerja anggaran Set. Ditjen Nakes di tahun 2022 pun
sangat baik dengan realisasi mencapai 98.18% dari total pagu sebesar Rp.
3.791.820.971.000. Pencapaian kinerja indikator tersebut merupakan hasil
kombinasi antara dukungan manajemen dengan penerapan prinsip manajemen
yang baik mulai dari perencanaan, realisasi anggaran, pemantauan dan evaluasi,
dan pelayanan terhadap stakeholder internal; serta pembinaan kepada seluruh
satker dan UPT di Lingkungan Set. Ditjen Nakes terkait pengisian laporan trwulan
pada aplikasi SMART DJA.
Berdasarkan realisasi dan capaian indikator, maka rekomendasi yang akan
dilakukan oleh Set. Ditjen Nakes dalam upaya perbaikan kinerja dan menghadapi
tantangan ke depan, antara lain:
Demikian Laporan Kinerja ini disusun dengan penuh tanggung jawab. Tiada
gading yang tak retak sehingga penyusunan laporan ini pun jauh dari sempurna bila
ada masukan, kritikan dan saran kami terima dengan tangan terbuka untuk
perbaikan penyusunan laporan selanjutnya.