You are on page 1of 58

LAPORAN KINERJA

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL TENAGA


KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN


J A K A R T A 2 0 2 2
“PENGANTAR

p
Uji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan anugerah-Nya sehingga laporaN
Kinerja (LKj) Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan tahun 2022 dapat diselesaikan.

Dokumen Lkj ini akan menjadi tolak ukur hasil dari pelaksanaan
perjanjian kinerja, rencana kegiatan dan anggaran,pelaksanaan
kegiatan dan realisasi, serta monitoring dan evaluasi.

Laporan kinerja dituangkan dalam perjanjian kinerja (PK) Sekretariat


Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan sebagai Esselon II yang
Ditandatangani di awal periode sebagai komitmen pimpinan dalam pencapaian
target kinerja yang ditetapkan kegiatan selanjutnya dituangkan dalam dokumen
anggaran ( Satu DIPA),sebagai salah satu pedoman dan sumber daya yang dimiliki
organisasi untuk mencapai target kinerja. Lkj ini juga akan didukung oleh instrumen
pemantauan, yang akan diukur secara periodik untuk menilai capaian
kinerja secara valid, akuntabel, dan transparan. Dan pada akhirnya, dokumen
Lkj ini merupakan hasil pelaporan kinerja yang telah dicapai unit
Sekretariat Ditjen Nakes di akhir periode kurun satu tahun.

Kami memohon maaf bila terdapat kekeliruan penyusunan walaupun penulisan


LKj ini, dan kami membuka diri terhadap kritik serta masukan untuk
Penyempurnaan dokumen ini di masa berikutnya.

Semoga kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya


dapat menjadi pendorong dan penggerak tercapainya target Program Sekretariat
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan selama kurun waktu Tahun 2022.

Jakarta, Januari 2023


Sekretaris Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan

Sugianto, SKM, MSc,PH

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 1


Daftar Gambar
Gambar 1 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan
Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Gambar 2 Kesehatan Tahun 2022
Gambar 3 Proporsi Pegawai berdasarkan Golongan
Gambar 4 Proporsi pegawai berdasarkan Pendidikan
Gambar 5 Proporsi pegawai berdasarkan Pendidikan
Gambar 6 Dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan Tahun 2022
Gambar 7 Capaian Kinerja Indikator Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes TA.
2022
Gambar 8 Capaian Indikator Kinerja Penganggaran Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan Tahun 2022
Gambar 9 Capaian IKK Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes Tahun 2022
Gambar 10 Capaian IKK Nilai Kinerja Penganggaran Ditjen Nakes Tahun
2022
Gambar 11 Pagu dan Realisasi Tahun 2020-2022
Gambar 12 Dashboard kinerja anggaran Program Dukungan Manajemen
Ditjen Nakes Ta. 2022
Gambar 13 Grafik pagu dan Realisasi Kantor Pusat dari Aplikasi Smart
DJA

Daftar Tabel
Tabel 1 Klasifikasi Rincian Output dan Target Output Sekretariat Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022
Tabel 2 Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan pada Kegiatan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanan Program
Tabel 3 Alokasi anggaran per jenis belanja pada Kantor Pusat Ditjen Nakes
Ta. 2022
Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022
Tabel 5 Capaian Prediksi disandingkan dengan target RPJMN sampai
dengan Tahun 2024
Tabel 6 Tabel Realisasi Anggaran kegiatan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya Kantor Pusat Tahun 2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 2


Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Ikhtisar Eksekutif

Bab I Pendahuluan
I. Latar Belakang
II. Maksud Dan Tujuan
III. Sumber Daya Manusia
IV. Sistematika

Bab II Perencanaan Kinerja


A. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
B. Rencana Kinerja Tahunan
C. Perjanjian Kinerja
D. Anggaran

Bab III Akuntabilitas Kinerja


A. Hasil Kinerja
B. Analisa Capaian Indikator
1. Nilai Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan
2. Nilai Kinerja Penganggaran Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan

Bab IV Penutup
Lampiran

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 3


Ikhtisar
Eksekutif
C apaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan tahun
2021 adalah 83,70 (A =”Memuaskan”). Jika capaian kinerja 2021
disandingkan dengan capaian kinerja tahun 2020 : 92,04 ada penurunan sejumlah
8,34 poin sedangkan dengan 2 tahun sebelumnya tahun 2019 : 95,75 dan tahun
2018 : 95,25 juga terlihat ada penurunan. Namun penurunan ini bukan
dikarenakan tidak tercapainya target indikator, melainkan adanya perubahan tata
cara penilaian capaian indikator dengan standar metode perhitungan
menggunakan kontrol kerangka logis yang harus ada hubungan dari hulu ke hilir
mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Ada beberapa catatan terkait di
perencanaannya.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan sebagai unsur pelaksana
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
dukungan manajemen di lingkup Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan. Seluruh
kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan didasarkan pada tujuan,
sasaran strategis dan target kinerja yang tertuang dalam Rencana Aksi Kegiatan
(RAK) Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretariat Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2020-2024 dan Perjanjian Kinerja Sekretariat
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 4


Pencapaian Kinerja
Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan tahun
2022 merupakan wujud pertanggungjawaban atas pencapaian kinerja untuk
mewujudkan tujuan, sasaran, dan indikator yang ingin dicapai dalam tahun 2022.
Total pencapaian target kinerja dapat dirata-ratakan sebesar : 100,43 % yang
artinya tetap harus kerja keras dan dapat dilihat pada tabel berikut :

No. Indikator Kinerja Target Capaian % Status


Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen
35 35,68 101,9%
1 Nakes
2 Nilai Kinerja Penganggaran
93 92.02 98,95%
Ditjen Nakes

Tahun 2021 sudah mulai berproses terkait perubahan struktur organisasi dan
tata laksana di Kementerian Kesehatan. Tahun 2022 terbit Permenkes 5 Tahun
2022 dimana Badan PPSDM Kesehatan sudah berubah nomenklatur menjadi
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan. Perubahan ini juga berdampak pada
Indikator kinerja kegiatan Set. Ditjen Nakes berikut nomenklatur kode satuan kerja
yang semula adalah satuan kerja sekretariat Badan PPSDM Kesehatan menjadi
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan.
Berdasarkan perjanjian kinerja Set. Ditjen Nakes Tanggal 28 April 2022,
alokasi anggaran senilai Rp. 214.789.119.000, akan tetapi karena masih adanya
kasus pandemi covid-19 dan Sekretariat masih mengemban mandat pembayaran
insentif Naks dan Santan Kematian Nakes, serta memfasilitasi isolasi mandiri bagi
tenaga kesehatan yang mengalami positif covid-19 sehingga tahun 2022 terjadi
penambahan anggaran sampai dengan akhir pelaksanaan anggaran total anggaran
Set. Ditjen Nakes untuk kegiatan dukungan manajemen program dan pelaksanaan
tugas dan teknis lainnya pada satu DIPA Kantor Pusat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan Tahun 2022 sebesar Rp. 3.791.820.971.000 . Dari alokasi tersebut, Set.
Ditjen Nakes merealisasikan anggaran sebesar Rp. 3,722,853,560,899 atau
sebesar 98,18 %.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 5


Bab I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

T
ahun 2022 merupakan awal tahapan RPJMN 2020-2024, periode awal RPJMN
ini menjadi tantangan bagi evaluasi di Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan Kesehatan untuk dapat lebih ekstra lebih detail dalam merangkum
seluruh capaian, menganalisa keterkaitan data, anggaran, seta mencari literasi
pengungkapan keberhasilan dan kegagalan dari capaian kinerjanya yang akan dituangkan
dalam Laporan Kinerja (LKj) secara akuntabel.
Penyusunan LKj yang akuntabel merupakan salah satu wujud penyelenggaraan
good govermance yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, azas
akuntabilitas ini menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022 ini
disusun berdasarkan perjanjian kinerja yang telah ditetapkan oleh Direktur Jenderal Tenaga
Kesehatan untuk mendukung Program Kebijakan Tenaga Kesehatan dengan 2 (dua)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana tertuang pada PMK nomor 13 tahun 2022
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan merupakan unit eselon II di Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
sekaligus mempunyai fungsi koordinatif dan fasilitasi dalam Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan di seluruh Satuan Kerja
(Satker) lingkup Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Penyusunan LKj adalah evaluasi
dari Rencana aksi kegiatan menjabarkan rencana aksi program yang mencerminkan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit eselon II Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan merupakan salah satu unit eselon II di Lingkungan Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan yang memiliki tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberi
dukungan administrasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan sesuai peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 05 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan Pasal 753. Dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga termasuk

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 6


dalam kegiatan memberikan dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya pada Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan. Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretariat
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan menyelenggarakan fungsi a. koordinasi dan
penyusunan rencana program dan anggaran dan pengelolaan data dan informasi; b.
pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara; c. penyiapan koordinasi dan
pelaksaan urusan hukum, organisasi tata laksana dan hubungan masyarakat; d.
Pelaksanaan urusan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi
pengadaan; dan e. Pemantauan, evaluasi dan Pelaporan (pasal 754).
Sumber daya manusia Kesehatan merupakan pelaku utama pembangunan
Kesehatan yang sangat menentukan keberhasilan dari pembangunan Kesehatan diseluruh
wilayah nusantara dalam mewujudkan Indonesia sehat. Pengembangan dan
pemberdayaaan SDM Kesehatan menjadi program yang senantiasa dilaksanakan baik
dalam jangka menengah maupun dalam jangka Panjang secara Nasional.Selama program
pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan dilaksanakan maka dukungan
manajemen dan pelaksanaan teknis lainnya diperlukan.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan sebagai Dukungan Manajemen diartikan manajemen secara umum
adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang dikerjakan
oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target
dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang
tersedia. George Roben Terry mengartikan manajemen sebagai proses khas dari beberapa
tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Seluruh
tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber daya
yang tersedia. Kata dukungan dapat diartikan sebagai pemberian dorongan atau bantuan
baik kepada perseorangan atau Lembaga/organisasi. Dengan demikian dukungan
manajemen dalam rencana aksi kegiatan ini diartikan sebagai pemberian bantuan dalam
proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan pemantauan serta evaluasi guna
mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan juga sebagai Pengembangan
suatu program pada umumnya untuk menghadapi suatu kondisi yang sedang dialami
atau berkaitan dengan perkembangan permasalahan yang harus diselesaikan. Beberapa
masalah strategis yang berkaitan dengan sumber daya manusia kesehatan dalam
lima tahun terakhir dan akan tetap ada dalam lima tahun ke depan yang mewarnai
pembangunan kesehatan diantaranya adalah:

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 7


a. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan belum dapat
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk pembangunan kesehatan
terutama di daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan serta daerah
bermasalah kesehatan;

b. Perencanaan kebijakan dan program sumber daya manusia Kesehatan masih


lemah dan kurang didukung dengan sistem informasi terkait sumber daya manusia
kesehatan yang memadai.

c. Masih kurang terpadunya antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis sumber
daya manusia kesehatan, kualitas hasil pendidikan sumber daya manusia
kesehatan dan pelatihan sumber daya manusia kesehatan pada umumnya masih
belum merata.

d. Dalam pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan, pemerataan sumber daya


manusia kesehatan berkualitas masih kurang, pengembangan karier, sistem
penghargaan, dan sanksi belum sebagaimana mestinya, regulasi untuk
mendukung sumber daya manusia kesehatan masih terbatas; dan

e. Pembinaan dan pengawasan mutu sumber daya manusia kesehatan masih kurang,
dan dukungan sumber daya kesehatan pendukung masih kurang.

Tuntutan sekaligus kebutuhan pembangunan kesehatan yang berkaitan dengan


sumber daya manusia kesehatan adalah diperlukannya sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis dan kulaitasnya serta terdistribusi secara
adil dan merata ke seluruh wilayah Indonesia. Dalam sistem kesehatan nasional yang
telah ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 sumber daya
manusia kesehatan merupakan salah satu sub sistem yang juga mendukung keberhasilan
pembangunan kesehatan. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia
kesehatan meliputi perencanaan kebutuhan dan program sumber daya manusia yang
diperlukan, pengadaan yang meliputi pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan sumber
daya manusia kesehatan, pendayagunaan sumber daya manusia kesehatan, termasuk
peningkatan kesejahteraannya, dan pembinaan serta pengawasan mutu sumber daya
manusia kesehatan. Yang dimaksud dengan sumber daya manusia kesehatan adalah
tenaga kesehatan dan tenaga pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja
serta mengabdikan dirinya dalam upaya dan manajemen kesehatan. Tenaga kesehatan
sesuai Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan dikelompokkan
ke dalam tenaga medis, tenaga psikologi klinis,tenaga keperawatan, tenaga kebidanan,
tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga
gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga
kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 8


Untuk mendukung kebijakan nasional pembangunan kesehatan Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan menetapkan sasaran strategis dalam pelaksanaan programnya antara
lain: persentase Puskesmas tanpa dokter atau tidak memiliki tenaga dokter, persentase
Puskesmas dengan jenis tenaga Kesehatan sesuai standar, persentase Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten/Kota yang memiliki dokter spesialis 4 dasar dan 3 spesialis
lainnya dan jumlah sumber daya manusia Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya.

II. Maksud dan Tujuan

Penyusunan LKj Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan tahun 2022


adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Sekretaris Ditjen Nakes selaku satker lembaga
yang melakukan Perjanjian Kinerja atas entitas pelaksanaan program/kegiatan dan
pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan dari penyusunan LKj Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan tahun 2022 adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan
sasaran Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan selama tahun 2022.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan suatu simpulan yang
dapat menjadi salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan
strategi tahun berikutnya.
LKj Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan 2022 memuat hasil
pengukuran kinerja berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan. Diselaraskan
dengan perbandingan antara target kinerja dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Sekretariat
Ditjen Nakes Tahun 2020-2024 dengan realisasinya, performance gap, analisis, serta
strategi guna peningkatan kinerja di masa mendatang (performance improvement).
Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LKj tersebut merupakan amanat
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
LKj Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022 juga
disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Sekretariat Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan atas
pelaksanaan tugas dan fungsi selama Tahun 2022 dalam rangka memberikan

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 9


dukungan manajemen bagi seluruh Satuan Kerja di lingkungan Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan, Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan untuk
mewujudkan Pembangunan Kesehatan. LKj ini dapat digunakan sebagai upaya
perbaikan untuk peningkatan kinerja di lingkungan Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan, serta untuk mendapatkan masukan dari stakeholders demi
perbaikan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan yang
berkelanjutan.

III. Organisasi dan Kelembagaan

Mengacu Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Sekretariat
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan adalah unsur pendukung administrasi
pimpinan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dan bertanggungjawab kepada
Direktur Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan. Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan,
dan dibantu oleh kepala sub bagian administrasi dan umum serta kelompok jabatan
fungsional yang dibentuk menjadi kelompok tim kerja yang masing-masing memiliki
ketua tim dan anggota. Tim kerja di lingkungan sekretariat Direktorat jenderal tenaga
kesehatan terdiri dari Tim Kerja Program dan Anggaran, Tim kerja Keuangan dan
BMN, Tim kerja Hukum, Tim kerja Informasi dan Hubungan Masyarakat, dan Tim
kerja Organisasi dan Sumber daya Manusia.
Tugas dan Fungsi serta struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan dapat dilihat dalam skema berikut:

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 10


SET. DITJEN
NAKES

FUNGSI :
 Melaksanakan Koordinasi  Koordinasi dan fasilitasi
dan Penyusunan rencana pengawasan/penyidikan kebijakan
program dan Anggaran kesehatan
Ditjen Nakes  Penataan Organisasi
 Pengelolaan dan penyusunan  Pelaksanaan reformasi birokrasi
laporan keuangan  Pengelolaan SDM
 Fasilitasi pelaksanaan  Pengelolaan Humas
pengelolaan satuan kerja  Pengelolaan Data dan Informasi
Layanan Umum  Pemantauan, Evaluasi dan
 Penyusunan Laporan BMN Pelaporan
 Jaminan Kualitas  Urusan Administrasi Umum
Manajemen Risiko
 Penyusunan Peraturan
Perundangan
 Penyusunan Rumusan
Perjanjian Kinerja Ditjen
Nakes
 Advokasi Hukum

TUGAS :
Koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian
dukungan administrasi Direktorat Jenderal

Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes


Nilai Kinerja Penganggaran Ditjen Nakes

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 11


STRUKTUR ORGANISASI

Berikut struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan


sebagai berikut :

Gambar 1
Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
(Berdasarkan Permenkes Nomor 5 Tahun 2022)

Kelompok Jabatan Fungsional di LIngkungan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga


Kesehatan terdiri dari 5 (Lima) Tim Kerja yang susunannya memiliki Ketua Tim Kerja dan
Anggota yaitu:

Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka dalam menjalankan


sebagai berikut :

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 12


Gambar 2
Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat
Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 13


Gambar 3 Proporsi Pegawai berdasarkan Golongan

Data Pegawai Set.Ditjen Nakes Berdasarkan


Golongan Ta. 2022
1

24 11

83

I II III IV

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 14


Gambar 4 Proporsi pegawai berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan Permenpan Nomor 25 Tahun 2021 Sekretariat Direktorat


Jenderal melaksanakan penyederhanaan struktur organisasi dengan de’eselonisasi
atau non esselon dan digunakan metode Tim kerja dan seluruh pegawai didorong
untuk memiliki jabatan fungsional tertentu sehingga setiap individu berorientasi
pada hasil kerja.
Jabatan Fungsional mendorong
setiap ASN untuk memiliki tugas dan
fungsi sesuai kompetensinya. Selama
periode 2020 sampai dengan 2022,
kemenkes sudah melaksanakan pelantikan
jabatan fungsional sebanyak 4 kali dengan
berbagai jenis jabatan fungsional, sehingga pemetaan ASN berdasarkan jabatan
menjadi 1 orang untuk eselon II, 1 Orang sebagai Eselon IV (Kasubbag
Administrasi Umum), 57 orang sebagai jabatan fungsional dan 58 orang masih
menjabat staf.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 15


SISTEMATIKA
Sistematika penulisan atau outline dari LKj Sekretariat Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan Kesehatan tahun 2022 mengacu Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014,
adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 16


BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024

Kementerian Kesehatan telah menetapkan Rencana Strategis Kementerian


Kesehatan Tahun 2020-2024 dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21
Tahun 2020 dan kemudian direvisi menjadi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024,
dan dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, berdampak pada
terjadinya perubahan nomenklatur di Kementerian Kesehatan.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 17


Pembangunan manusia dilakukan berlandaskan pada Tiga Pilar
Pembangunan, yakni, (i) layanan dasar dan perlindungan sosial, (ii)
produktivitas, dan (iii) pembangunan karakter. Melalui tiga pilar ini,
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan daya
saing SDM menjadi sumber daya manusia yang sehat dan cerdas, adaptif,
inovatif, terampil, dan berkarakter.

1. Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran


Strategis Kementerian Kesehatan

Adapun Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Sasaran Strategis


Kementerian Kesehatan sebagai berikut:

Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis


1 Terwujudnya 1.1 Menguatnya promotif  Persentase Kabupaten/kota
pelayanan preventif di FKTP melalui yang melaksanakan SPM
kesehatan UKBM dan pendekatan  AKI (per 100.000 kelahiran
primer yang keluarga hidup)
komprehensif  AKB (per 100.000 kelahiran
dan berkualitas hidup)
serta Penguatan  Prevalensi stunting (pendek
Pemberdayaan dan sangat pendek)
Masyarakat  Wasting (kurus dan sangat
kurus) pada balita (%)
 Insidensi HIV (per 100.000
penduduk yang tidak
terinfeksi HIV)
 Insidensi Tuberculosis (per
100.000 penduduk)
 Kabupaten/Kota yang
mencapai eliminasi malaria
 Kabupaten/kota yang
mencapai eliminasi kusta
 Indeks pengendalian penyakit
menular
 Prevalensi obesitas pada
penduduk usia > 18 tahun
 Persentase merokok
penduduk usia 10-18 tahun
 Jumlah kabupaten/kota sehat

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 18


Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis
1.2 Terpenuhinya sarana,  Persentase kabupaten/kota,
prasarana, obat, BMHP, dengan SPA puskesmas yang
dan alat kesehatan memenuhi standar
pelayanan kesehatan  Persentase kabupaten/kota
primer dengan puskesmas yang
memiliki ketersediaan obat
sesuai standar
1.3 Menguatnya tata kelola  Persentase FKTP terakreditasi
manajemen pelayanan (%)
dan kolaborasi publik-  Persentase klinik pratama dan
swasta praktek mandiri dokter yang
melakukan pelayanan
program prioritas
2 Tersedianya 2.1 Terpenuhinya sarana  Persentase fasyankes rujukan
pelayanan prasarana, alat milik pemerintah yang
kesehatan kesehatan, obat, dan memenuhi Sarana Prasarana
rujukan yang bahan medis habis pakai dan Alat (SPA) sesuai standar
berkualitas (BMHP) pelayanan
kesehatan rujukan
2.2 Menguatnya tata kelola  Persentase penurunan jumlah
manajemen dan kematian di Rumah Sakit
pelayanan spesialistik
2.3 Menguatnya dan  Persentase kepuasan pasien
terdistribusinya mutu di fasyankes rujukan
RS, layanan unggulan,  Jumlah Rumah Sakit yang
dan pengembangan memiliki layanan unggulan
layanan lain internasional
3 Terciptanya 3.1 Menguatnya produksi  Jumlah bahan baku obat dan
sistem alat kesehatan, bahan obat 10 terbesar yang
ketahanan baku obat, obat, obat diproduksi dalam negeri
kesehatan yang tradisional dan vaksin  Jumlah alat kesehatan 10
tangguh dalam negeri terbesar by volume dan value
yang diproduksi dalam negeri
 Jumlah vaksin 10 terbesar
yang diproduksi di dalam
negeri

3.2 Menguatnya surveilans  Persentase kabupaten/kota


yang adekuat yang melakukan respons
KLB/wabah (PE, pemeriksaan
laboratorium, tatalaksana
kasus)

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 19


Tujuan Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis
3.3 Menguatnya sistem  Persentase provinsi yang
penanganan bencana sudah memiliki sistem
dan kedaruratan penanganan bencana dan
kesehatan kedaruratan kesehatan
masyarakat sesuai standar
4 Terciptanya 4.1 Terpenuhinya  Persentase cakupan
sistem pembiayaan kesehatan kelompok berisiko yang
pembiayaan yang berkeadilan pada mendapatkan layanan
kesehatan kegiatan promotif dan skrining kesehatan
yang efektif, preventif
efisien dan 4.2 Menguatnya  Proporsi Out of Pocket (OOP)
berkeadilan pembiayaan kesehatan terhadap total belanja
nasional secara efektif, kesehatan
efisien dan berkeadilan
untuk mencapai
Universal Health
Coverage (UHC)
5 Terpenuhinya 5.1 Meningkatnya  Persentase faskes dengan
SDM pemenuhan dan SDM kesehatan sesuai
kesehatan pemerataan SDM standar
yang kompeten kesehatan yang
dan berkualitas
berkeadilan 5.2 Meningkatnya  Persentase faskes dengan
kompetensi dan sistem SDM kesehatan yang
pendidikan pelatihan ditingkatkan sesuai
SDM kesehatan kompetensinya
5.3 Meningkatnya sistem  Persentase faskes dengan SDM
pembinaan jabatan kesehatan tersertifikasi
fungsional dan karir SDM
kesehatan
6 Terbangunnya 6.1 Meningkatnya sistem  Jumlah fasilitas kesehatan
Tata Kelola, pelayanan kesehatan yang mengimplementasikan
Inovasi, dan dalam ekosistem sistem data dan aplikasi
Teknologi teknologi kesehatan kesehatan Indonesia
Kesehatan yang terintegrasi dan  Jumlah sistem bioteknologi
yang transparan dalam kesehatan terstandar dan
Berkualitas dan mendukung kebijakan terintegrasi yang
Efektif kesehatan berbasis bukti diimplementasikan
6.2 Meningkatnya kebijakan  Persentase kebijakan yang
kesehatan berbasis bukti berkualitas dan dapat
diimplementasikan
6.3 Meningkatnya tata  Indeks capaian tata kelola
kelola pemerintahan Kemenkes yang baik
yang baik

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 20


2. Arah kebijakan

“Menguatkan sistem kesehatan dengan meningkatkan akses dan


mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta,
dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar
(Primary Health Care), melalui penyediaan pelayanan kesehatan
primer dan sekunder yang berkualitas, sistem ketahanan
kesehatan yang tangguh, SDM kesehatan yang kompeten, sistem
pembiayaan kesehatan yang efektif, serta penyelenggaraan
kesehatan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, didukung
oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi”.

3. Strategi Kementerian Kesehatan dan sasaran


Strategis Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan

Kementerian Kesehatan telah menetapkan enam (6) Tujuan Strategis, yang


dijabarkan menjadi empat belas (14) Sasaran Strategis, dalam menjalankan
pembangunan kesehatan 2020 – 2024.Salah satu Sasaran Strategis tersebut
adalah Meningkatkan pemenuhan SDM kesehatan sesuai standar.
Dalam rangka memenuhi arah kebijakan tersebut kementerian kesehatan
sampai dengan 2024 merumuskan strategi yang dituangkan dalam transformasi
dalam bidang kesehatatan (6 Pilar Transformasi sistem kesehatan) antara lain:
1. Transformasi Layanan Primer
2. Transformasi Layanan Rujukan
3. Transformasi Ketahanan Kesehatan
4. Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan
5. Transformasi SDM Kesehatan
6. Transformasi Teknolog Kesehatan

Dalam rangka mendukung tujuan kementerian kesehatan yaitu Terpenuhinya


SDM kesehatan yang kompeten dan berkeadilan, pemenuhan indikator sasaran
strategis tersebut dipenuhi oleh Direktorat jenderal Tenaga Kesehatan yang akan
dicapai dalam pelaksanaan programnya selama 5 (lima) tahun dari tahun 2020-
2024 adalah sebagai berikut :

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 21


1. Meningkatnya pemenuhan dan pemerataan SDMK yang
berkualitas

2. Meningkatnya kompetensi, dan sistem pendidikan Pelatihan


SDMK;

3. Meningkatnya sistem pembinaan jabatan fungsional dan karir


SDMK;

Dalam mencapai Indikator Sasaran Strategis tersebut Direktorat Jenderal


Tenaga Kesehatan memiliki program dan sasaran program antara lain:

Program Sasaran Program/Sasaran Kegiatan/Indikator


Program Meningkatnya pemenuhan SDMK sesuai standar
Pelayanan
Kesehatan
dan JKN
1 Persentase puskesmas dengan dokter
2 Persentase puskesmas dengan
9 jenis tenaga kesehatan
sesuai standar
3 Persentase RSUD
kabupaten/kota yang memiliki
4 dokter spesialis dasar dan 3
dokter spesialis lainnya
4 Persentase Penyelenggaraan
Uji Kompetensi Jabatan
Fungsional Kesehatan yang
terakreditasi
Pendidikan Meningkatnya ketersediaan SDMK sesuai standar
dan Pelatihan
Vokasi

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 22


1 Jumlah SDMK yang
ditingkatkan kompetensinya
untuk mendukung sistem
ketahanan kesehatan
2 Jumlah SDMK yang
ditingkatkan kompetensinya
sesuai dengan 9 penyakit
prioritas
Dukungan Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas,
Manajemen pembinaan dan pemberian dukungan manajemen
Kementerian Kesehatan

1 Nilai Reformasi Birokrasi


2 Nilai Kinerja Anggaran

Kegiatan Dukungan Manajemen pembinaan teknis maupun keprofesian


terhadap tenaga kesehatan dilaksanakan oleh pemerintah pusat, provinsi dan
kabupaten/kota. Pembinaan teknis dilakukan melalui monitoring dan evaluasi,
penetapan NSPK / petunjuk teknis / pelaksanaan, dan penilaian dalam
pelaksanaan praktik, sedangkan pembinaan keprofesian dilakukan melalui
bimbingan, peningkatkan kompetensi di bidang kesehatan, pengesahan standar
profesi tenaga kesehatan, serta sertifikasi profesi dan registrasi tenaga kesehatan.

Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan selaku entitas organisasi


Dirjen Nakes yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan peningkatan
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya, mengambil kebijakan untuk
mendukung dan menerapkan arah kebijakan tersebut dengan melakukan kegiatan
yang mengacu kepada Indikator Kinerja Kegiatan untuk mendukung program
kebijakan tenaga kesehatan sebagai berikut :
a. Melakukan penyiapan dan koordinasi penyusunan rencana, program,anggaran
dan pelaksanaan anggaran;
b. Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara;
c. Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan hukum;
d. Pelaksanaan urusan organisasi dan sumber daya manusia yang meliputi

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 23


ususan kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip dan
dokumentasi pengadaan; dan
e. Melakukan koordinasi terkait data dan informasi serta kehumasan.

4. Kerangka Regulasi
Dalam pelaksanaan Program Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dan kegiatan-
kegiatan yang berada pada unit eselon II dapat berjalan dengan baik, selain
didukung dengan arah kebijakan dan sasaran yang jelas serta kerangka pendanaan,
perlu didukung dengan kerangka regulasi dan kerangka kelembagaan yang
mendukung pelaksanaan program dan kegiatan. Perubahan dan penyusunan
regulasi disesuaikan dengan tantangan global, regional dan nasional. Kerangka

regulasi diarahkan untuk mendukung, mempermudah dan


mempercepat pelaksanaan kegiatan di Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan yang bertujuan untuk :

1. Penyediaan regulasi dari turunan Undang-Undang yang terkait dengan


Undang-undang tentang kesehatan dan Undang-undang tentang tenaga
kesehatan;

2. Meningkatkan perencanaan, pendayagunaan dan pemerataan sumber daya


manusia kesehatan;

3. Peningkatan kompetensi dan mutu tenaga kesehatan;

4. Pelatihan teknis dan fungsional bagi SDM Kesehatan;

5. Penyelenggaraan standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan;

6. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan;

7. Penyelenggaraan pembinaan dan pengelolaan pendidikan tinggi di Poltekkes


Kemenkes RI yang berkualitas; dan

8. Peningkatan pembiayaan fungsi kesehatan dan fungsi pendidikan.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 24


Kerangka regulasi yang akan disusun antara lain adalah perumusan
peraturan pemerintah, peraturan presiden, peraturan menteri, keputusan menteri
dan surat edaran menteri, termasuk Keputusan serta SE Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan dalam rangka menciptakan sinkronisasi, harmonisasi dan integrasi
penyelenggaraan program Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan. Usulan terhadap
regulasi baru terutama hubungannya dengan dukungan manajemen harus
memenuhi kriteria yang mencakup antara lain : memenuhi aspek legalitas (tidak
menimbulkan konflik dengan regulasi yang lebih tinggi dan/atau regulasi yang
sederajat, tidak multitafsir (tidak menimbulkan pemahaman berbeda dan dapat
dilaksanakan), berdasarkan kebutuhan (memenuhi hak-hak dasar masyarakat,
mempercepat pemberantasan korupsi, memberikan kepastian hukum bagi
masyarakat umum, mendukung pencapaian sasaran dan target pembangunan
nasional) dan beban yang ditimbulkan (tidak membebani Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), tidak membebani masyarakat dengan menetapkan pungutan, persyaratan,
dan atau prosedur dan perizinan yang tidak perlu, dan mudah diawasi
pelaksanaannya).

5. Rencana Aksi Kegiatan Sekretariat Direktorat


Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2020- 2024
Adapun sasaran kegiatan pada kegiatan dukungan manajemen pelaksanaan
program di Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan yang terdapat dalam Rencana
Aksi Kegiatan di Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan dan yang
merupakan strategis cascading dari RAP Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
Kesehatan tahun 2020-2024 yang telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra)
tahun 2020-2024 untuk mencapai sasaran kegiatan yaitu Meningkatkan Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya yang akan dicapai selama 5
(lima) tahun (perubahan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan pada
Permenkes nomor 13 Tahun 2022) melalui indikator kegiatan:
a) Nilai Reformasi Birokrasi Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
b) Nilai Kinerja Penganggaran Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan

Pencapaian Target Indikator Kinerja Kegiatan tersebut kemudian dituangkan dalam


Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 25
rencana kerja tahunan (RKT) Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
tahun 2022 yang merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Kegiatan selama 5
Tahun Setditjen Nakes Tahun 2020-2024.

B. Rencana Kinerja Tahunan Set. Ditjen Nakes Ta.


2022
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah dokumen perencanaan untuk
periode 1 (satu) tahun sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam Rencana Startegis (Renstra) mencangkup periode tahunan yang
sifatnya sangat strategis karena menjembatani perencanaan strategis jangka
menengah dengan perencanaan tahunan.
Rencana Kinerja Tahunan Set. Ditjen Nakes Ta. 2022 memuat seluruh
kegiatan yang dijabarkan untuk mencapai target indikator kinerja yang menghasilkan
output kegiatan. Rencana kinerja tahunan itu kemudian menghasilkan produk DIPA
(Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) yang kemudian menghasilkan produk
Perjanjian Kinerja sebagai bentuk komitmen atas pelaksanaan anggaran dan
pencapaian target indikator kinerja kegiatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga
Kesehatan khususnya pelaksanaan kegiatan Dukungan Manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan Set. Ditjen Nakes Ta. 2022 dalam
mendukung indikator kinerja kegiatan dukungan manajemen dan tugas teknis
lainnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Indikator /KRO Rincian Output Target/Vol


Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes

EBA - Layanan Dukungan 4817.EBA.960 - Layanan Organisasi 1 Layanan


Manajemen Internal dan Tata Kelola Internal
6798.EBA.960 - Layanan Organisasi 1 Layanan
dan Tata Kelola Internal
Nilai Kinerja Penganggaran Ditjen Nakes
ABG - Kebijakan Bidang 20 Rekomendasi
036 - Regulasi Bidang SDM Kesehatan
Kesehatan Kebijakan
AFA - Norma, Standard, Prosedur 001 - Kebijakan di Lingkungan Ditjen 20 NSPK
dan Kriteria Nakes

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 26


BAH - Pelayanan Publik Lainnya 001 - Layanan Insentif dan Santunan 1 Layanan
Kematian Tenaga Kesehatan dalam
Penanganan COVID-19 (PEN)
BDD - Fasilitasi dan Pembinaan 001 - Fasilitasi dan Pembinaan 6 Kelompok
Kelompok Masyarakat Masyarakat Masyarakat
CAN - Sarana Bidang Teknologi 417 - Pengadaan perangkat pengolah 29 unit
Informasi dan Komunikasi data dan komunikasi Direktorat
Pendayagunaan Nakes
517 - Pengadaan Perangkat Pengolah 26 Unit
Data dan Komunikasi Sekretariat KTKI
117 - Pengadaan Perangkat Pengolah 33 Unit
Data dan Komunikasi Direktorat
Pembinaan dan Pengawasan Tenaga
Kesehatan
317 - Pengadaan Perangkat Pengolah 12 Unit
Data dan Komunikasi Direktorat
Penyediaan Tenaga Kesehatan
319 - Pengadaan Software Direktorat 6 Unit
Penyediaan Tenaga Kesehatan
320 - Pengadaan Antivirus Direktorat 72 Unit
Penyediaan Tenaga Kesehatan
517 - Pengadaan Perangkat Pengolah 44 Unit
data dan Komunikasi Sekretariat KTKI
617 - Pengadaan perangkat pengolah 39 Unit
data dan komunikasi Direktorat
Perencanaan Nakes
619 - Pengadaan Software Direktorat 25 Unit
Perencanaan Nakes
620 - Pengadaan Antivirus Direktorat 25 Unit
Perencanaan Tenaga Kesehatan
EBA - Layanan Dukungan 105 - Layanan Umum Pusat 1 Layanan
Manajemen Internal Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
205 - Layanan Umum Pusat Pelatihan 1 Layanan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
305 - Layanan Umum Pusat Pendidikan 1 Layanan
SDM Kesehatan
405 - Layanan Umum Direktorat 1 Layanan
Pendayagunaan Nakes
503 - Layanan Hubungan Masyarakat 1 Layanan
dan Informasi Sekretariat KTKI
505 - Layanan Umum Sekretariat KTKI 1 Layanan
507 - Layanan Data dan Informasi 1 Layanan
Sekretariat KTKI
508 - Layanan Organisasi dan Tata 1 Layanan
Kelola Internal Sekretariat KTKI
605 - Layanan Umum Direktorat 1 Layanan
Perencanaan Nakes
956 - Layanan BMN 1 Layanan
957 - Layanan Hukum 1 Layanan
958 - Layanan Hubungan Masyarakat 1 Layanan
960 - Layanan Organisasi dan Tata 1 Layanan
Kelola Internal
962 - Layanan Umum 1 Layanan
963 - Layanan Data dan Informasi 1 Layanan
994 - Layanan Perkantoran 2 Layanan
EBB - Layanan Sarana dan 4 Unit
951 - Layanan Sarana Internal
Prasarana Internal
110 - Layanan Sarana Internal 3 Unit
Direktorat Pembinaan dan Pengawasan

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 27


Tenaga Kesehatan
210 - Layanan Sarana dan Prasarana 20 Unit
Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan
310 - Layana Sarana InternalDirektorat 7 Unit
Penyediaan Tenaga Kesehatan
410 - Layanan Sarana Internal 1 Unit
Direktorat Pendayagunaan Nakes
610 - Layana Sarana internal Direktorat 25 Unit
Perencanaan Nakes
710 - Layanan Sarana Internal 38 Unit
Sekrektariat KTKI
951 - Layanan Sarana Internal 355 Unit
EBC - Layanan Manajemen SDM 112 - Layanan Manajemen SDM Pusat 68 Orang
Internal Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
113 - Layanan Pendidikan dan 57 Orang
Pelatihan Pusat Peningkatan Mutu SDM
Kesehatan
212 - Layanan Manajemen SDM Pusat 74 Orang
Pelatihan SDM Kesehatan
312- Layanan Manajemen SDM Pusat 72 Orang
Pendidikan SDM Kesehatan
313 - Layanan Pendidikan dan 60 Orang
Pelatihan Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan
412 - Layanan Manajemen SDM 87 Orang
Direktorat Pendayagunaan Nakes
413 - Layanan Pendidikan dan 56 Orang
Pelatihan Direktorat Pendayagunaan
Nakes
512 - Layanan Manajemen SDM 195 Orang
Sekretariat KTKI
513 - Layanan Pendidikan dan 41 Orang
Pelatihan Internal Sekretariat KTKI
954 - Layanan Manajemen SDM 155 Orang
996 - Layanan Pendidikan dan 155 Orang
Pelatihan
EBD - Layanan Manajemen 114 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Kinerja Internal Pengganggaran Pusat Peningkatan
Mutu SDM Kesehatan
115 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi Pusat Peningkatan Mutu SDM
Kesehatan
116 - Layanan Manajemen Keuangan 2 laporan
Pusat Peningkatan Mutu SDM
Kesehatan
214 - Layanan Perencanaan dan 1 Layanan
Penganggaran Peningkatan Mutu
Tenaga Kesehatan
214 - Layanan Perencanaan dan 1 Layanan
Penganggaran Pusat Pelatihan SDM
Kesehatan
215 - Layanan Pemantauan dan 1 Layanan
Evaluasi Peningkatan Mutu Tenaga
Kesehatan
215 - Layanan Pemantauan dan 1 Layanan
Evaluasi Pusat Pelatihan Sumber Daya
Manusia Kesehatan
216 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Layanan

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 28


Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan
216 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Layanan
Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia
Kesehatan
314 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Penganggaran Direktorat Penyediaan
Tenaga Kesehatan
314 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Penganggaran Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan
315 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi Direktorat Penyediaan Tenaga
Kesehatan
315 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi Pusat Pendidikan SDM
Kesehatan
316 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Dokumen
Direktorat Penyediaan Tenaga
Kesehatan
316 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Dokumen
Pusat Pendidikan SDM Kesehatan
414 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Penganggaran Direktorat
Pendayagunaan Nakes
415 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi Direktorat Pendayagunaan
Nakes
416 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Dokumen
Direktorat Pendayagunaan Nakes
514 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Penganggaran Sekretariat KTKI
515 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi Sekretariat KTKI
516 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Dokumen
Sekretariat KTKI
614 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Penganggaran Direktorat Perencanan
Nakes
615 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi Direktorat Perencanan
616 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Dokumen
Direktorat Perencanan
952 - Layanan Perencanaan dan 1 Dokumen
Penganggaran
953 - Layanan Pemantauan dan 1 Dokumen
Evaluasi
955 - Layanan Manajemen Keuangan 1 Dokumen
FBA - Fasilitasi dan Pembinaan 1
502 - Kegiatan Binwil
Pemerintah Daerah Daerah.Provinsi

Tabel 1 Klasifikasi Rincian Output dan Target Output Sekretariat Direktorat


Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 29


C. Perjanjian Kinerja

Gambar 6 Dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal


Tenaga Kesehatan Tahun 2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 30


Alokasi anggaran untuk

mencapai target indikator kinerja


kegiatan dukungan manajemen
program dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya pada kantor pusat
Tahun anggaran 2022 mengalami
perubahan/revisi sesuai dengan
perubahan Perjanjian Kinerja yang
semula ditetapkan tanggal 15 desember 2021 yaitu senilai Rp. 168.540.221.000 da
diubah pada tanggal 28 April 2022 untuk 1 DIPA Kantor Pusat Ditjen Nakes sebesar
Rp. 214.789.119.000. Hal ini disebabkan adanya perubahan Struktur Organisasi dan
Tata Kelola sekaligus pelaksanaan simplifiasi anggaran menjadi satu DIPA.
Perubahan anggaran ini juga diserta dengan perubahan indikator kinerja kegiatan
sesuai dengan perubahan rencana strategis kementerian kesehatan Tahun 2020-
2024 yang semua ada 3 indikator menjadi 2 indikator.

Adapun perubahan Indikator Kinerja Kegiatan dukungan manajemen dan


pelaksanaan tugas dan teknis lainnya dari tahun 2021 ke 2022 dapat di lihat pada
tabel berikut :

Tabel 2 Perubahan Indikator Kinerja Kegiatan pada Kegiatan Dukungan


Manajemen dan Pelaksanan Program

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 31


D. Anggaran
Alokasi anggaran kegiatan dukungan manajemen program dan pelaksanaan
tugas teknis lainnya pada kantor pusat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
sebesar Rp. 3.791.820.971.000 dengan alokasi per jenis belanja sebagai berikut :

Tabel 3 Alokasi anggaran per jenis belanja pada Kantor Pusat Ditjen Nakes
Ta. 2022

PER BELANJA ALOKASI ANGGARAN %


BELANJA PEGAWAI 80,934,468,000 2.13
BELANJA BARANG 3,693,803,342,000 97.42
BELANJA MODAL 17,083,161,000 0.45
TOTAL 3,791,820,971,000

Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan menyadari tantangan dan


langkah kedepan terkait monitoring, evaluasi dan pelaporan semakin strategis,
karena memasuki tahapan RPJMN 2020-2024. Diprediksi sebagian besar target
kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan 2022 tercapai.
Alokasi anggaran Set. Ditjen Nakes Tahun 2022 tidak termasuk anggaran
dana Dekonsentrasi dikarenakan adanya kebijakan simplifikasi dana dekonsentrasi
terkait adanya penambahan anggaran pada program kebijakan Transformasi Sistem
Kesehatan Nasional, sehingga kegiatan dukungan manajemen kegiatan
dekonsentrasi dialihkan ke mekanisme daring.
Untuk memantau progress anggaran dan capaian output program Kebijakan
Tenaga Kesehatan, setiap dua minggu sekali Sekretariat Ditjen Nakes
melaksanakan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh satuan kerja di
Lingkungan Dirjen Nakes, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi.
Selama periode tahun 2022 ini, Set. Ditjen Nakes telah melakukan 32 kali
revisi DIPA yang terdiri dari revisi Kewenangan Kanwil DJPb (Direktrorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan) sebanyak 7 kali dan Kewenangan DJA
(Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan) sebanyak 15 kali dan 10 kali
revisi dengan kewenangan KPA sehingga berdampak pada penambahan ataupun
pengurangan pagu Kantor Pusat Dirjen Nakes Khususnya Set.Ditjen Nakes.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 32


Secara nilai pagu alokasi ini tidak sesuai dengan perjanjian kinerja karena
adanya penambahan anggaran pada saat setelah pelaksanaan anggaran tahun
2022. Pagu awal

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 33


BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Gambar 7 Capaian Kinerja Indikator Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes TA. 2022

Capaian Kinerja Indikator Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes senilai 35,68 atau
sebesar 101.9% dari target indikatornya sebesar 35. Nilai ini mengalami
peningkatan dari tahun 2021 yaitu sebesar 0.15 dari nilai RB sebesar 35,53. Target
indikator tahun 2021 mengalami perubahan dari 58 menjadi 35 pada tahun 2022
yang merupakan capaian indikator dalam satu kementerian kesehatan dimana nilai
maksimal pada unit utama sampai dengan 5 tahun pada direktorat jenderal tenaga
kesehatan sebesar 36.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 34


Gambar 8 Capaian Indikator Kinerja Penganggaran Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022

98, 95%

Target Indikator Kinerja penganggaran tahun 2022 sebesar 93 dan


capaian indikator sebesar 92,02 atau sebesar 98,95%. Secara nilai mengalami
kenaikan capaian dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,11 tetapi secara
target capaian masih belum mencapai target indikator pada tahun 2022 seperti
tahun 2021.

Tabel 4 Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen Direktorat


Jenderal Tenaga Kesehatan Tahun 2022
No. SASARAN INDIKATOR Tahun
PROGRAM KINERJA 2022
/KEGIATAN
Target Capaian %

1. Meningkatnya Nilai Reformasi Birokrasi 35 35,68 101,9


dukungan DirektoratJenderal
manajemen dan Tenaga Kesehatan
pelaksanaan
tugasteknis Nilai Kinerja 93 92,02 98,95
lainnya Penganggaran
Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 35


B. ANALISA CAPAIAN INDIKATOR

Nilai Reformasi Birokrasi Direktorat


Jenderal Tenaga Kesehatan
Definisi Operasional:
Hasil penilaian reformasi birokrasi di Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
pada tahun berjalan 2022. (Nilai diperolah terhadap komponen penilaian
pengungkit dan nilai Reform pada 8 area perubahan Reformasi Birokrasi).

Cara Perhitungan:
Perhitungan capaian Reformasi Birokrasi berdasarkan instrumen instrumen
PMPRB dengan format lembar kerja evaluasi, perhitungan meliputi instrumen
mandatori, hasil antara, serta instrumen reform.

Analisa Capaian Indikator:


 Capaian indikator Indeks Reformasi Birokrasi Kementerian Kesehatan
pada Program Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan pada
tahun 2022 ini 35,68 dari target 35 atau sudah terealisasi sebesar
101,9 %.
 Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2020, dalam Penilaian
PMPRB terdapat dua komponen, yakni komponen pengungkit dan
komponen hasil. Komponen pengungkit adalah seluruh upaya yang
dilakukan oleh instansi pemerintah dalam menjalankan fungsinya, meliputi
delapan area perubahan manajemen perubahan, penataan peraturan
perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan
tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan akuntabilitas
kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan
publik. Sedangkan komponen hasil adalah kinerja yang diperoleh dari
komponen pengungkit, meliputi tiga hal yaitu kapasitas dan akuntabilitas

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 36


kinerja organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta
pelayanan publik.
 Persentase capaian Reformasi Birokrasi dihitung berdasarkan instrument
PMPRB Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 26 tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah dengan format perhitungan meliputi
instrumen mandatory dengan bobot 20%, hasil antara 10%, serta
instrumen reform 30%.
 Telah dilaksanakan pertemuan yang untuk mempersiapkan pelaksanaan
evaluasi Reformasi Birokrasi Kemenkes oleh Kemenpan RB. Pada
pertemuan tersebut dipaparkan persentase capaian Reformasi Birokrasi
pada isian monitoring capaian kinerja output mencapai Nilai 35,68 atau
99,08% dari capaian nilai tertinggi atau target nasional berdasarkan
Kemenpan RB Nomor 26 tahun 2020 adalah 36 atau 100%.
 Indikator merupakan indikator menempel pada Sekretariat Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan diawali di tahun 2020. Bila dibandingkan
dengan tahun 2021, terjadi peningkatan sebesar 15 %, namun dihitung
dengan target yang berbeda di tahun sebelumnya bukan berbunyi nilai
akan tetapi index. Dan bila dibandingkan dengan akhir periode Renstra
2020-2024 dengan target 60% diprediksi, namun maka dipastikan
indikator ini akan tercapai di tahun 2024. (Apabila capaian berupa
presentase 60 %).

Permasalahan yang dihadapi :


a. Pemenuhan data dukung dari tiap pelaksana kegiatan yang belum
optimal baik dari segi substansi maupun penyampaian waktu, sehingga
memerlukan penekanan koordinasi dipimpin langsung dari pimpinan
tinggi dalam hal ini Ibu Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan.
b. Belum seluruhnya memahami terkait pelaksanaan PMPRB Online,
sehingga pemahaman masih berbentuk administrasi saja belum sampai
pada implementasi kegiatan. Padahal hasilnya langsung dirasakan oleh
seluruh pegawai dalam bentuk reward kenaikan tunkin 100%.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 37


Upaya yang dilakukan untuk pemenuhan Reformasi Birokrasi Kementerian
Kesehatan Pada Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan adalah melakukan
revisi SK Tim POKJA melibatkan seluruh satuan kerja sehingga merasakan
keterlibatan seluruh satuan tugas di pusat dan di daerah di lingkungan Ditjen
Nakes serta selalu mengupdate inovasi yang dilakukan masing-masing satker
dan UPT.

Gambar 9 Capaian IKK Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Nakes Tahun 2022

Nilai Kinerja Penganggaran Direktorat


Jenderal Tenaga Kesehatan

Definisi Operasional :

Penilaian nilai kinerja anggaran (NKA) yang dihitung secara otomatis oleh aplikasi
SMART DJA Kemenkeu untuk masing-masing Satker.

Cara Perhitungan:
Perhitungan dilakukan berdasarkan nilai agregat dari nilai aspek implementasi
(terdiri nilai realisasi, konsistensi, efisiensi, pencapaian keluaran dan kesesuaian

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 38


(RPK-RPD), aspek manfaat dan aspek konteks menggunakan aplikasi SMART
Kementerian Keuangan.

Gambar 10 Capaian IKK Nilai Kinerja Penganggaran Ditjen Nakes Tahun


2022

Tabel 5 Capaian Prediksi disandingkan dengan target RPJMN sampai


dengan Tahun 2024
No. SASARAN INDIKATOR
PROGRAM KINERJA TARGET
/KEGIATAN
2022 CAP 2023 CAP 2024 CAP
1. Meningkatnya Nilai Reformasi
dukungan Birokrasi
manajemen dan Direktorat
pelaksanaan Jenderal 35 35,68 35,5 35,67 36 36
tugas teknis Tenaga
lainnya Kesehatan

Nilai Kinerja
Penganggaran
Direktorat 93 92,02 94 93 95 94
JenderalTenaga
Kesehatan

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 39


Analisa Capaian Indikator :

 Capaian Indikator nilai kinerja penganggaran Dirjen Nakes Set. Ditjen Nakes
pada SMART DJA sebesar 92,02 (kategori Sangat baik) dari target 93 atau
terealisasi 98,95%. Apabila dibandingkan dengan capaian tahun 2021,
terdapat kenaikan sebesar 2,34%. Melihat capaian kinerja ini diharapkan
dapat memenuhi sampai dengan target akhir renstra 2024.

 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 22 Tahun 2021 tentang pengukuran dan


evaluasi kinerja anggaran atas pelaksanaan rencana kerja dan angggaran
Kementerian Negara/Lembaga, nilai kinerja anggaran atas aspek manfaat dan
aspek implementasi tingkat unit eselon I dan ratat nilai kinerja anggaran
tingkat satuan kerja lingkup kewenangan unit eselon I terkait, termasuk Dana
Dekonsentrasi.

 Kenaikan capaian ini dikarenakan adanya kenaikan capaian output program


dan kenaikan realisasi anggaran. Dari sisi operasional, kenaikan capaian ini
dapat dikarenakan adanya perbaikan dalam pengisian data dan sistem
informasi SMART DJA. Hal ini tidak terlepas dari upaya pendampingan dan
sosialisasi yang dilakukan secara terus menerus dengan menghadirkan
Narasumber dari Subdirektorat Teknologi Informai Penganggaran, Ditjen
Anggaran Kementerian Keuangan, serta partisipasi aktif seluruh pengelola
evalusi baik di tingkat Kantor Pusat maupun Kantor Daerah/UPT.

Permasalahan:

 Adanya kebijakan terkait transformasi Sistem Kesehatan nasional sebagai


salah satu penerjemahan dari reformasi Sistem Kesehatan Nasional sebagai
major project RKP 2022 untuk merespon pembelajaran penaganan pandemic
covid-19 yang tidak tercantum dalam RPJMMN 2020-2024 sehingga
menambah aktivitas kinerja anggaran pada dukungan manajemen program.

 Adanya kebijakan simplifikasi menu dekonsentrasi program dukungan


manajemen dalam rangka yang untuk mendukung kegiatan transformasi
sistem kesehatan nasional dan perubahan nomenklatur sistem penganggaran
satu DIPA sehingga berdampak pada peningkatan kinerja anggaran dukungan

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 40


administrastif terkait program transformasi tersebut. Karena indikator ini
bergantung pada aplikasi, sehingga kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaian indikator tersebut bersifat dinamis tergantung aplikasi, dengan
catatan seluruh satker baik satker pusat, dekon dan UPT mengisi dengan
benar secara teratur. Artinya semakin tinggi tingkat kepatuhan satuan kerja
dalam mengisi capaian melalui aplikasi Smart DJA makan akan meningkatkan
nilai kinerja anggaran.

 Adanya pergantian pengelola evaluasi di tingkat Satker yang mengakibatkan


harus mengulang Kembali proses pembelajaran pemanfaatan sistem
informasi SMART DJA.

 Kendala teknis dalam pengisian SMART DJA akibat kurangnya pemahaman


pengelola evaluasi.

 Banyaknya jumlah Satker Pusat, Satker Dekonsentrasi dan UPT di


Lingkungan Dirjen Nakes membutuhkan usaha ekstra untuk mempertahankan
nilai kinerja anggaran Dirjen Nakes.

 Perubahan struktur organisasi dan tata Kelola di


lingkungan Kantor Pusat Dirjen Nakes menjadi anggaran I DIPA serta
simplifikasi kerangka anggaran pada kegiatan dukungan manajemen yang
menyebabkan masih perlu adanya koordinasi terkait pelaksanaan kegiatan
evaluasi di tingkat pusat terkait penanggungjawab pelaksanaan evaluasi
kantor pusat Dirjen Nakes.

 Terdapatnya aktivitas revisi yang masih tinggi atas kebutuhan

anggaran dan pergeseran anggaran serta perubahan anggaran atas kebijakan


Automatic Adjustment yang menyebabkan masih perlu menyesuaikan
perubahan nomenklatur/ struktur serta anggaran pada satu DIPA dari kegiatan
lama dan kegiatan baru sehingga membutuhkan penyesuaian penggunaan
anggaran yang sudah ada.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 41


Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan nilai kinerja tersebut adalah

terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait aplikasi e-

monev SMART DJA dan kendala-kendala pencapaian indikatornya serta

melibatkan seluruh tim kerja dan seluruh satuan


kerja dalam penginputan realisasi kinerja dan
anggaran pendampingan dan sosialisasi dalam pemanfaatan aplikasi SMART
DJA sambal melakukan troubleshooting secara berkala dan melakukan koordinasi
terkait tim pengelola evaluasi dan pengisian pada aplikasi SMART DJA atas
perubahan Organisasi dan Tata Kelola pada Kantor Pusat.

Selain itu dilakukan evaluasi terkait realisasi mingguan serta dilakukan mekanisme
revisi anggaran baik di level kewengan KPA ataupun Kewenangan DJA Kemenkeu
untuk mengejar efektifitas dan efisiensi anggaran belanja di tahuan 2022.

Alokasi awal anggaran Kantor Pusat Dirjen Nakes Kegiatan Dukungan


Manajemen Program tahun 2022 sesuai Peranjian Kinera yaitu sebesar adalah
sebesar Rp. 214.789.119.000 dengan kode satuan kerja Set. Ditjen Nakes sebagai
satuan kerja. Akan tetapi, dikarenakan tahun 2022 masih terdapatnya kasus
pandemi Covid-19 sehingga mandat terkait pembayaran insentif dan santunan
kematian tenaga kesehatan serta layanan sentra vaksinasi pada Direktorat Jenderal
Tenaga Kesehatan masih terus dilaksanakan. Selain itu sepanjang tahun 2022
terjadi dinamika revisi baik revisi penambahan dan realokasi anggaran maupun
revisi administrasi terkait perubahan nomenklatur organisasi dan tata kerja di
Lingkungan Ditjen Nakes yang semula adalah Badan PPSDM Kesehatan sehingga
berdampak pada redesign sistem perencanaan dan penganggaran. Secara struktur
anggaran kode kegiatan program dukungan manajemen atas kebijakan simplifikasi
anggaran terpisah menjadi 2 (dua) kode kegiatan dukungan manajen yaitu kode
4817 (kegiatan lama) dan 6798 (kegiatan baru). Hal ini disebabkan karena sudah

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 42


berlangsungnya pelaksanaan anggaran sebelum dilakukannya revisi informasi
kinerja terkait perubahan nomenklatur Badan PPSDM Kesehatan menjadi Kantor
Pusat Dirjen Nakes yang berdampak pada kode satuan kerja pada level es. 2 (satu
kode satker). Atas dinamika perubahan tersebut sehingga anggaran kegiatan
Dukungan Manajemen Program menjadi Rp. 5.415.051.699.000.
Anggaran Dukungan Manajemen Pelaksanaan tugas teknis Lainnya pada
Kantor Pusat Ditjen Nakes sebagi berikut:

Tabel 7 Tabel Realisasi Anggaran kegiatan dukungan manajemen dan


pelaksanaan tugas teknis lainnya Kantor Pusat Tahun 2022

Kegiatan Pagu Realisasi Persentase Sisa Dana


4817
Dukungan
Manajemen
Pelaksanaa
n Program
di Badan
Pengemban 3,667,411,286,000 3,637,594,599,568 99.19 29,816,686,432
gan dan
Pemberday
aan Sumber
Daya
Manusia
Kesehatan
6798
Dukungan
Manajemen
Pelaksanaa
124,409,685,000 85,258,961,331 68.53 39,150,723,669
n Program
di Ditjen
Tenaga
Kesehatan
Jumlah 3,791,820,971,000 3,722,853,560,899 98.18 68,967,410,101
Sumber : Omspan-Ketersediaan Dana per kegiatan-Disclaimer: Realisasi berbasis akrual
dan bersifat bruto

Realisasi anggaran kegiatan dukungan manajemen Kantor Pusat Set. Ditjen


Nakes Tahun 2022 untuk semua jenis belanja sebesar Rp. 3,722,853,560,899 atau

mencapai 98,18 % dari total pagu sebesar Rp. 3.791.820.971.000. Nilai ini
tidak termasuk anggaran dana Dekonsentrasi dikarenakan adanya kebijakan
simplifikasi dana dekonsentrasi terkait adanya penambahan anggaran pada

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 43


program kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan Nasional, sehingga kegiatan
dukungan manajemen kegiatan dekonsentrasi dialihkan ke mekanisme daring.
Untuk memantau progress anggaran dan capaian output program Kebijakan
Tenaga Kesehatan, setiap dua minggu sekali Sekretariat Ditjen Nakes
melaksanakan rapat koordinasi dengan mengundang seluruh satker di Lingkungan
Dirjen Nakes, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi.
Selama periode tahun 2022 ini, Set. Ditjen Nakes telah melakukan 32 kali
yang terdiri dari revisi Kewenangan Kanwil DJPb (Direktrorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan) sebanyak 7 Kali dan Kewenangan DJA
(Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan) sebanyak 15 kali serta 10
kali revisi kewenangan KPA. Revisi ini berdampak pada penambahan ataupun
pengurangan pagu Kantor Pusat Dirjen Nakes Khususnya Set.Ditjen Nakes pada
Kegiatan Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya. Secara
besar riwayat kegiatan revisi sebagai berikut :
1. Revisi DIPA kewenangan DJA atas penambahan anggaran belanja tambahan
(ABT) sebesar Rp. 5.770.503.663.000 yang diperuntukkan bagi insentif tenaga
kesehatan, santunan kematian, pembayaran tunggakan insentif Nakes tahun
2021, serta penambahan layanan sentravaksinasi bagi penanganan covid-19.
Penambahan anggaran ini mengubah total anggaran dukungan manajemen
pelaksanaan program dari Rp. 233.104.625.000 menjadi Rp.
6.003.608.288.000
2. Revisi Buka Blokir Tahap I (penghapusan catatan halaman Iva DIPA) senilai Rp.
3.104.246.000 dimana pagu blokir semula senilai Rp. 38.858.000.000 dan
setelah dibuka status blokir menjadi Rp. 35.753.754.000. Adapun penghapusan
dilakukan pada output Layanan Dukungan Manajemen Internal dan sarana dan
prasarana internal. Untuk revisi buka blokir Tahap II dan Tahap III dan IV
dilaksanakan di bulan September, Oktober dan November.
3. Revisi Penambahan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahap III untuk
pembayaran tunggakan insentif tenaga kesehatan sebesar Rp. 98.541.257.000
sehingga menambah pagu program dukungan manajemen pelaksanaan
program dari Rp. 6.025.683.817.000 menjadi Rp. 6.124.225.074.000
4. Revisi Penambahan ABT IV sebesar Rp. 34.260.358.000 untuk pembayaran
tunggakan insentif tenaga kesehatan sehingga Kembali menambah pagu

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 44


program dukungan manajemen pelaksanaan program dari Rp.
6.124.225.074.000 menjadi Rp. 6.158.485.432.000.
5. Revisi atas kebijakan automatic adjustment (AA) dan redistribusi anggaran di
lingkungan Dirjen Nakes yang berdampak pada pengurangan anggaran,
perubahan volume dan penambahan anggaran blokir pada catatan hal IVa.
Pada revisi terjadi perubahan pada redesign struktur dan sistem penganggaran
yang disebabkan karena adanya perubahan organisasi dan tata Kelola di
lingkungan kementerian kesehatan termasuk Dirjen Nakes sehingga
berdampak pada struktur anggaran pada aplikasi sakti. Perubahan organisasi
tersebut juga berdampak pada nomenklatur kode satuan kerja yang menjadi I
DIPA (1 kode satker untuk kantor pusat Dirjen Nakes). Sehubungan karena
perubahan pada saat pelaksanaan anggran tahun berjalan maka kegiatan
dukungan manajemen pelaksanaan program terpisah menjadi 2 kode kegiatan
yaitu kegiatan lama (4817) dan kegiatan baru (6798). Atas revisi AA ini pagu
kegiatan dukungan manajemen pelaksanaan program semula Rp.
6.158.485.432.000 menjadi Rp. 6.187.825.966.000 dan sisa pagu blokir
menjadi Rp. 10.574.418.000.
6. Terdapat kegiatan revisi efisiensi senilai Rp. 329.000.000 pada usulan DIPA ke-
9
7. Terdapat revisi Pengembalian Sisa Anggaran dari SP SABA 999.08 atau SPP
BA BUN ke BA BUN di lingkungan Dirjen Nakes senilai Rp. senilai Rp.
2.402.108.476.000 sekaligus revisi penghapusan halaman IVA DIPA.
8. Revisi pengurangan pagu Blokir AA dan Non AA senilai Rp. 102,200,967,000
pada kegiatan lama (4817).

Gambar 11 Pagu dan Realisasi Tahun 2020-2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 45


Dari grafik di atas dapat dijabarkan pagu anggaran kegiatan dukungan
manajemen pada Kantor Pusat Ditjen Nakes pada tahun 2022 ini mengalami
penurunan jika dibandingkan dua tahun sebelumnya tetapi secara persentase
realisasi tahun 2022 menunjukkan nilai yang lebih tinggi. Kenaikan Pagu tahun
2020 mencapai perbedaan sampai dengan 57,59% dari tahun 2021 dan mengalami
penurunan sebesar 64,85% pada tahun 2022. Hal ini disebabkan karena adanya
penambahan anggaran tambahan yang bersumber dari bendahara Umum Negara
terkait pandemi covid-19 (PEN) di tahun 2021 yang cenderung relatif masih tinggi
atas kebutuhan santunan kematian dan pembayaran insentif nakes atas kebutuhan
tahun sebelumnya. Tahun 2022 anggaran kebutuhan penanganan covid-19 (PEN)
tetap masih ada ini dapat dilihat adanya penambahan pagu anggaran pada saat
tahun berjalan jika dibandingkan dengan pagu awal kegiatan dukman tahun 2022.
Namun secara nilai kebutuhan PEN ini menurun dan mengalami efisiensi.

Sampai dengan akhir Desember 2022 masih terdapat sisa pagu sebesar Rp.
68,967,410,101. secara angka realisasi mengalami kenaikan dari tahun 2021
tetapi untuk realisasi capaian target renstra belum terpenuhi yaitu sebesar 92.02
dari target 93 atau sebesar 98.95%. Adanya simplifikasi anggaran pada program
dukungan manajemen program khususnya Kantor Pusat Dirjen Nakes sehingga
semakin efisiennya penggunaan anggaran yang ada tetapi berdampak pada tingkat
kepatuhan pengisian capaian per triwulan yang sempat terabaikan karena
perubahan struktur organisasi dan tata kelola di Lingkungan Ditjen Nakes
khususnya Kantor Pusat. Selain itu terdapatnya kelebihan perhitungan belanja
mengikat terutama belanja pegawai di Kantor Pusat karena perpindahan
mekanisme pembayaran gaji CPNS yang dibayarkan oleh BIro Umum sampai
dengan pengangkatannya. Selain itu masih terdapatnya sisa anggaran yang
berumber dari belanja operasional perkantoran akibat simplifikasi aggaran pada
satu DIPA di kantor pusat Dijen Nakes.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 46


Pemanfaatan Sumber Daya pada Sekretariat Direktorat
Jenderal Tenaga Kesehatan

A.
Timker (Tim kerja) Organisasi Sumber Daya Manusia melakukan
pemutahiran secara berkala dan rekonsiliasi dengan Biro Organisasi Sumber Daya
Manusia minimal 3 kali/tahun sebelum penetapan pagu indikatif (awal bulan maret),
pagu anggaran (awal bulan juli) dan alokasi anggaran (awal bulan oktober). Hal ini
bertujuan agar pemenuhan kebutuhan ASN dapat segera di tindaklanjuti.
Dalam rangka pemenuhan salah satu penilaian indikator Reformasi Birokrasi,
Tim kerja Organisasi Tata Laksana mengadakan Inovasi sesuai ASN Ber-Akhlak
dalam budaya kerjanya. juga menggalakkan Sembilan langka Gerakan nasional
sadar tertib arsip (GNSTA), yang mana kegiatan ini akan memudahkan
perpindahan secara perlahan dari arsip manual menuju arsip digital. Hal ini yang
membuat Tim Kerja OSDM bergerak cepat adalah perubahan SOTK baru di
lingkungan Kementerian Kesehatan, dimana sesuai Undang-undang Nomor 43
Tahun 2020 tentang kearsipan pasal 35 menyatakan bahwa tanggung jawab
penyelamatan arsip Lembaga negara yang bergabung dan/atau dibubarkan,
dilaksanakan oleh ANRI Bersama dengan Lembaga negara yang bersangkutan
sejak penggabungan dan atau pembubaran di tetapkan.
Sesuai aturan dari Peraturan Pemerintah nomor 49 tahun 2018 tentang
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, Set. Ditjen Nakes
berangsur-angsur menyesuaian aturan yang ada dengan mengubah proses
pengelolaan pegawai dengan swakelola dengan mekanisme kontrak (Alih Daya).
Mekanisme pemanfaatan tenaga kerja dilakukan dengan ketat melalui proses
assestment serta reorientasi kerja.

B. Sarana Dan Prasarana


Alokasi anggaran untuk kebutuhan sarana pada kantor pusat tahun 2022
ada sebesar Rp. 13,259,366,000 yang memenuhi kebutuhan sarana kerja kegiatan
administrasi manajemen. Kebutuhan belanja sarana tahun 2022 ini sebagian besar
mengganti sarana yang sudah akan dihapus dan kondisi yang rusak berat seperti
Laptop dan kendaraan dinas jabatan dan operasional sesuai Rencana Kebutuhan
Barang Milik Negara (RKBMN). angka realisasi sebesar 79,27 % hal ini disebabkan
Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 47
karena penyesuaian perubahan organisasi pada kantor pusat dengan satu DIPA
sehingga berdampak juga pada proses pelaksanaan pengadaan yang semula
dikelola oleh masing-masing direktorat beralih ke sekretariat direktorat jenderal
tenaga kesehatan untuk proses pelaksanaannya.
Terkait prasarana akhir tahun 2022 Set.Ditjen Nakes selaku pengelola anggaran
dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya di Kantor Pusat sedang melakukan
penataan ruang kerja disesuaikan dengan perubahan organisasi. Apalagi masih
terpisahnya gedung kantor (KKI) yang juga berdampak pada kebutuhan pengelolaan
prasanara kedepannya.

Pencapaian Nilai Kinerja Set. Ditjen Nakes dapat dilihat pada nilai kinerja
output RKAKL pada Dashboard SMART DJA Set. Ditjen Nakes per 15 Januari 2023
yaitu sebesar 92.02% (sangat baik) dengan nilai rata-rata sebesar 86.93%. Nilai ini
merupakan capaian kinerja atas pelaksanaan Program Dukungan manajemen pada
Direktorat jenderal Tenaga Kesehatan. Nilai Kinerja SMART DJA Set. Ditjen Nakes
sebagai berikut:
Gambar 12 Dashboard kinerja anggaran
Program Dukungan Manajemen Ditjen Nakes Ta. 2022

Sumber: Aplikasi Smart DJA per 15 Januari 2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 48


Sementara untuk
Capaian kinerja Anggaran
untuk Program dukungan
Manajemen pada Kantor
Pusat Ditjen Nakes sebesar
81.35 (Baik) dengan nilai
penyerapan sebesar
94.82% untuk kegiatan
dukungan manajemen yang
lama (4817) dan kegiatan
dukungan manajemen yang
baru (6798). Nilai Kinerja Anggaran melalui SMART DJA merupakan gambaran
penggunaan anggaran dengan capaian kinerja output RKAKL. Nilai kinerja pada
dashboard SMART DJA Set. Ditjen Nakes diperoleh melalui realisasi anggaran Set.
Ditjen Nakes penyerapan anggaran sebesar 94.82%. NIlai capaian rincian output
sebesar 91.79%, Konsistensi sebesar 92.53%, Efisiensi sebesar 1,5%.

Gambar 13 Grafik pagu dan Realisasi Kantor Pusat dari Aplikasi Smart DJA

Sumber data: SMART DJA per 31 Desember 2022

Apabila dilihat dari grafik penyerapan anggaran melalui aplikasi smart DJA terlihat
ada perubahan yang sangat drastis pada bulan april tahun 2022 hal ini disebabkan adanya
penambahan anggaran senilai Rp. 5.786.768.663.000 pada akhir bulan maret untuk
kebutuhan anggaran insentif nakes dan santunan kematian covid-19. Selain itu juga dapat

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 49


dilihat aktivitas antara rencana penarikan anggaran (mekanisme revisi) dengan rencana
dengan realisasi anggaran berjalan baik sampai dengan akhir akhir tahun 2022 tersisa
seniai Rp. 3.537.617.905.000. Realisasi anggaran PEN (Insentif Nakes dan Santunan
Kematian ) senilai Rp. 3.537.051.978.780 atau sebesar 99,98 %. Sementara untuk
anggaran diluar PEN tersisa Rp. 68,967,410,101 yang bersumber dari belanja pegawai
senilai Rp. 20,479,859,013 dan belanja barang Rp. 45.429.926.774 serta belanja modal
senilai Rp. 3.057.624.314.
Sisa Dana yang bersumber dari belanja pegawai ini disebabkan adanya perhitungan
anggaran untuk belanja pegawai bagi CPNS tahun 2022 tetapi dialokasikan di Biro Umum
dan akibat kebijakan terkait pembayaran gaji tahun 2023 akan dibayarkan oleh Biro Umum
sehingga secara teknis alokasi anggaran belanja pegawai untuk CPNS tidak terealisasi.
Untuk belanja barang banyak tidak teralisasi akibat adanya aturan Peraturan Pemerintah
nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
sehingga dilakukan revisi anggaran untuk pengalokasikan alih daya bagi tenaga dengan
perjanjian kerja. Selain itu ada kegiatan perjalanan dinas yang tidak teralisasi akibat masih
adanya mekanisme daring. Untuk belanja modal yang tidak terealisasi karena
keterlambatan proses pengadaan dari sisa belanja modal yang ada sehingga kegiatan tidak
terlaksana.
Nilai kinerja Anggaran Kantor Pusat Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
pada Program Dukungan Manajemen Tahun 2022 melalui aplikasi Smart DJA

sebesar . Efesiensi penggunaan anggaran Kantor

Pusat Ditjen Nakes Tahun 2022 jika berdasarkan aplikasi SMART DJA adalah
sebesar 1.52% dengan Nilai Kinerja untuk Kantor Pusat sebesar 81,35 kategori
baik. Pasca Penetapan PMK No. 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan RKA-K/L, aplikasi ini menghitung nilai
kinerja secara keseluruhan berdasarkan perhitungan geometris dengan
berdasarkan :
1) Capaian keluaran program,
2) Penyerapan anggaran,
3) Konsistensi penyerapan anggaran terhadap perencanaan,
4) Efesiensi,
5) Sasaran Program, dan
6) Rata-rata nilai satker.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 50


Nilai kinerja dari tahun 2022 ini tidak bisa dibandingkan dengan
tahun 2021, disebabkan adanya perbedaan jumlah indikator kinerja
kegiatan yang semua ada 4 indikator menjadi 2 indikator.
Sedangkan efesiensi dilihat berdasarkan anggaran yang mendukung capaian
indikator pada tahun 2022 pada program dukungan manajemen di kantor pusat
ditjen nakes sebesar 2.24%, yang diperoleh berdasarkan selisih dari serapan
anggaran tahun 2022 dengan persentase keseluruhan rata – rata capaian dari
Indikator Kinerja Utama Setdijen Nakes.

Efisiensi anggaran juga dilakukan dengan melakukan realokasi pagu


anggaran dalam mendukung kegiatan Covid-19 dan effisiensi Perjalanan Dinas dan
pertemuan dilaksanakan di luar daerah serta membuat kegiatan alternative dengan
masih menggunakan metode blanded/zoom meeting.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 51


BAB IV
PENUTUP
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen Set.Ditjen Nakes
tahun 2022 ini secara umum sangat baik dengan rata-rata capaian indikator kinerja
Set. Ditjen Nakes100.43% (rata-rata nilai dari 2 indikator kinerja kegiatan pada PK
Set. Ditjen Nakes) dikategorikan on tract oleh Bappenas artinya selaras dengan
perencanaan, dengan capaian sebagai berikut:

Nilai Reformasi Birokrasi


Ditejen Nakes nakes sebesar
101,9% atau 35,68 dari target 35

Nilai Kinerja Penganggaran


Ditjen Nakes capaian
sebesar: 98.95% atau 92.02
dari target 93

Dari sisi anggaran, kinerja anggaran Set. Ditjen Nakes di tahun 2022 pun
sangat baik dengan realisasi mencapai 98.18% dari total pagu sebesar Rp.
3.791.820.971.000. Pencapaian kinerja indikator tersebut merupakan hasil
kombinasi antara dukungan manajemen dengan penerapan prinsip manajemen
yang baik mulai dari perencanaan, realisasi anggaran, pemantauan dan evaluasi,
dan pelayanan terhadap stakeholder internal; serta pembinaan kepada seluruh
satker dan UPT di Lingkungan Set. Ditjen Nakes terkait pengisian laporan trwulan
pada aplikasi SMART DJA.
Berdasarkan realisasi dan capaian indikator, maka rekomendasi yang akan
dilakukan oleh Set. Ditjen Nakes dalam upaya perbaikan kinerja dan menghadapi
tantangan ke depan, antara lain:

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 52


1. Mendorong percepatan kinerja pemenuhan penilaian
reformasi birokrasi dengan melakukan inovasi-inovasi
melalui TIM POKJA yang sudah dibentuk;
2. Optimalisasi koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan
monitoring, evaluasi dan perlaporan capaian kinerja dan
output, serta kegiatan/program pada bagian-bagian terkait di
lain di lingkungan Kantor Pusat Dirjen Nakes terkait satu
DIPA.
3. Melakukan evaluasi dan pemantauan realisasi anggaran
secara periodic melalui sistem evaluasi dan monitoring
berbasis aplikasi online akurat dan tepat waktu yang akan
dijadikan data guna deteksi dini atas tidak tercapainya target
capaian kinerja, pola realisasi anggaran rendah dan
menumpuk di akhir tahun.
4.Melakukan proses e-planning dan e-budgeting serta
verifikasi setiap satker dan UPT demi terciptanya proses
perencanaan anggaran yang baik dan penyusunan anggaran
berbasis kinerja.

Demikian Laporan Kinerja ini disusun dengan penuh tanggung jawab. Tiada
gading yang tak retak sehingga penyusunan laporan ini pun jauh dari sempurna bila
ada masukan, kritikan dan saran kami terima dengan tangan terbuka untuk
perbaikan penyusunan laporan selanjutnya.

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 53


LAMPIRAN

1. Dokumen Perjanjian Kinerja awal Set. Ditjen TA. 2022

2. Dokumen Revisi Perjanjian Kinerja Set. Ditjen TA.2022

Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 54


Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 55
Laporan Kinerja SetDijen Nakes 2022 56

You might also like