You are on page 1of 6

Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah

Edisi 26 Safar 1444 H/ 23 Seotember 2022

Menjadi Orang Miskin yang Kaya


Oleh. Muzakkir Usman, S.S,M.Ed

ْ ْ َ َ َُ َ َ ُ َ َ َ ِّ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُُ ْ ُ َ َْ َ ُُ َ َ ُ َ ّ َ ْ َ ْ
َّ‫ن ُيض ِل ْل‬
َّ ‫ل ل َّه وم‬َّ ‫ل ُم ِض‬
َّ ‫للا ف‬ َّْ ‫ َم‬،‫ات أ ْع َم ِالنا‬
َّ ‫ن َي ْه َِّد‬ َّ ِ ‫ن سيئ‬ َّ ‫ن شورَّ أنف ِسنا و ِم‬ َّ ‫الل ِم‬ َّ ‫ َون ُع‬،‫لِل ن ْح َمد َُّه َون ْست ِع ْين َّه َون ْستغ ِف ُر ُه‬
َِّ ‫وذ ِب‬ َِّ ِ ‫ِإنَّ الحم َّد‬
ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َ ُ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ ُ ََ َ َ ُ َ َْ َُ َ َ َ َ
‫ك ل َّه وأشه َّد أنَّ محمدا عبد َّه ورسول َّه‬ َّ ‫ل شي‬ َّ ‫للا وحد َّه‬ َّ َّ‫ل ِإل َّه ِإل‬ َّ َّ‫أشه َّد أن‬. ‫ي ل َّه‬ َّ ‫ل ه ِاد‬ َّ ‫ف‬
ِّ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ ُ ّ َ
َّ‫ل َي ْو ِ َّم الد ْين‬ َّْ ‫ن ت ِب َع ُه‬
َّ ‫م ِب ِإ ْح َسانَّ ِإ‬ َّ ‫ل ِآل َِّه َوأ ْص َح ِاب َِّه وم‬ َّ ‫ل ن ِب ِّينا َو َر ُس ْو ِلنا ُم َحمدَّ َو َع‬ َّ ‫م ع‬ َّ ‫ل وسل‬ َّ ‫اللهمَّ ص‬
َ ُ ََ ّ َّ ُ ‫ُْ َ َ ا َ ً َ َ ا‬ َ ْ َ َ َ َ َ َ َْ ْ ُْ ََ َ ّ ُْ َ ُ ُ َ
َّ ‫الِل ال ِذي تت َس َاءل‬
‫ون‬ َّ ‫اء َواتقوا‬
َّ ‫ال ك ِث ريَّا و ِنس‬ َّ ‫ق ِمن َها ز ْو َج َها َو َبثَّ ِمنهما رج‬ َّ ‫ن نفسَّ و ِاحدةَّ وخل‬ َّ ‫م ِم‬ َّ ‫م ال ِذي خلقك‬ َّ ‫اس اتقوا ربك‬ َّ ‫َيا أ ُّي َها الن‬
ً ُ َ َ َ َّ َ
‫يبا‬ َّْ ‫ان َعل ْيك‬
َّ ‫م َر ِق‬ َّ ‫الِل ك‬
َّ َّ‫ام ِإن‬ ََّ ‫ِب َِّه َواأل َّْر َح‬
َ ُ َْ ُ َ ََ َُ ّ ُ ُ َ َ ّ َ ُّ َ َ
َّ ‫م ُم ْس ِل ُم‬
‫ون‬ َّْ ‫ل ت ُموتنَّ ِإلَّ َوأنت‬ َّ ‫الِل َحقَّ تقا ِت َِّه و‬ ََّ ‫ين آ َمنوا اتقوا‬ َّ ‫يا أيها ال ِذ‬
ً َ َ َ ْ ََ َُ ُ ََ َّ ُ َ ُُ ُْ َ ْ ََْ ُْ َ َ َْ ُْ َ ْ ْ ُ ً َ ‫َّ َ ُ ُ َْا‬ ُ ُ َ َ ّ َ ُّ َ َ
‫از ف ْوزا‬ َّ َّ‫ن ُي ِطع‬
َّ ‫الِل ورسول َّه فق َّد ف‬ َّْ ‫م َو َم‬َّْ ‫وبك‬ ‫م ذن‬
َّ ‫م ويغ ِف َّر لك‬ َّ ‫م أ َّعمالك‬ َّ ‫ح لك‬ َّ ‫ يص ِل‬، ‫ل س ِديدا‬ َّ ‫الِل وقولوا قو‬ َّ ‫ين آ َمنوا اتقوا‬ َّ ‫يا أيها ال ِذ‬
‫يما‬ ً ‫َعظ‬
ِ
ُ َ
‫أما َب ْع َّد‬

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Ketika kita ditanya, siapakah orang – orang miskin? Maka pada umumnya, kita memiliki
jawaban yang sama, bahwa orang miskin adalah orang - orang yang hidup di bawah standar
kelayakan. Orang miskin adalah orang – orang yang tidak mampu mencukupi kebutuhan
hidupnya, memiliki tempat tinggal yang layak huni serta memenuhi standar kehidupan lainnya.

Dalam Al – qur’an, Allah sesungguhnya telah menginformasikan kepada manusia tentang


siapakah orang miskin. Allah berfirman:
ُ‫ي ا ْل َحمِ ْيد‬
ُّ ِ‫ّٰللاُ ه َُو ا ْلغَن‬ ِ ‫اس اَ ْنت ُ ُم ا ْلفُقَ َر ۤا ُء اِلَى ه‬
‫ّٰللا َۚو ه‬ ُ َّ‫يٰٓاَيُّ َها الن‬
Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu), Maha Terpuji. (Q.S. Fathir)

Jama’ah jum’at yang berbahagia.

Ayat ini dimulai dengan ucapan “Yaa Ayyuhan naas” yang berarti wahai sekalian manusia.
Kata Wahai sekalian manusia ini berarti wahai para presiden, wahai para perdana menteri,
wahai pejabat. Yaa Ayyuhan Naas juga berarti wahai para CEO, para businessman. Yaa
Ayyuhan Naas juga berarti wahai para security, tukang taman, supir, dan para karyawan.
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 26 Safar 1444 H/ 23 Seotember 2022

ِ ٰ ‫“ اَ ْنت ُ ُم ا ْلفُقَ َر ۤا ُء اِلَى‬Antumul fuqaraau ilalaahi”. Kalian adalah orang


Lalu Allah melanjutkan ‫ّللا‬
– orang faqir di hadapan Allah. Kalian adalah orang – orang miskin di hadapan Allah. Kalian
adalah orang – orang yang memerlukan bantuan Allah. ُُ‫ّللا ه َُو ا ْلغَن ُِّي ا ْلحَمِ يْد‬
ُ ٰ ‫ َو‬Dan hanya dialah
Allah Yang Maha kaya dan maha terpuji.

Jama’ah jum’at yang berbahagia,

Kisah – kisah terbaik diceritakan oleh Al – qur’an. Terkait orang miskin yang membutuhkan
Allah, kisah Nabi Musa menjadi pelajaran penting untuk memahami bagaimana menjadi orang
miskin yang bergantung kepada Allah.

Setelah membunuh nyawa orang dengan tanpa sengaja, Nabi Musa harus meninggalkan
kampung halamannya, Mesir. Dalam perjalanan meninggalkan Mesir tersebut, Musa merasa
was – was, takut dan khawatir kalau – kalau ada orang jahat yang mengikutinya, mengejarnya,
dan ingin melakukan kejahatan kepadanya. Musa khawatir kalau ada orang yang hendak
membunuhnya sebagai balas dendam terhadap perbuatannya. Dalam kondisi faqir, tidak
memiliki seorang pun di sampingnya, jangankan bodyguard, teman saja tidak ada, maka Nabi
Musa meminta kepada Dzat yang Maha Kaya yaitu allah swt.

ࣖ َ‫ي مِنَ ا ْلقَ ْو ِم الظهلِمِ يْن‬ ِ ‫فَخ ََر َج مِ ْن َها خ َۤا ِٕىفًا يَّت ََرقَّبُ ۖقَا َل َر‬
ْ ِ‫ب ن َِجن‬
Maka keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut, waspada (kalau ada yang
menyusul atau menangkapnya), dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-
orang yang zalim itu.”

Nabi Musa dalam keadaan ‫ خ َۤا ِٕىفًا‬takut dan ُ‫ يَّت ََرقَّب‬waspada, dalam kesendirian perjalanannya
meninggalkan kampung halamannya, berdoa meminta kepada yang maha kaya

َ‫ي مِنَ ْالقَ ْو ِم الظهلِمِ يْن‬


ْ ِ‫ب ن َِجن‬
ِ ‫ر‬,
َ “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu.”

Lihatlah Nabi Musa yang faqir ini. Orang faqir ini meminta kepada Allah yang Maha kaya agar
menyelamatkan dirinya dalam perjalanan yang penuh dengan risiko. Musa tahu, bahwa hanya
Allah saja yang mampu menyelamatkan perjalanannya.

Lalu sampailah Musa di negeri Madyan. Negeri, yang Musa tidak tahu ke rumah siapa ia akan
berkunjung. Ia tidak mengenal siapa pun di negeri ini, tidak ada keluarga, kerabat, apalagi
kenalan. Lalu, orang Faqir ini berdo’a lagi kepada yang maha Kaya,
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 26 Safar 1444 H/ 23 Seotember 2022

َّ ‫س َو ۤا َء ال‬
‫سبِ ْي ِل‬ َ ‫َولَ َّما ت ََو َّجهَ تِ ْلقَ ۤا َء َمدْيَنَ قَا َل‬
َ ‫عسى َربِ ْٰٓي اَ ْن يَّ ْه ِديَنِ ْي‬
Dan ketika dia menuju ke arah negeri Madyan dia berdoa lagi, “Mudah-mudahan Tuhanku
memimpin aku ke jalan yang benar.”
Musa yang Faqir ini meminta kepada yang maha Kaya, yaitu Allah swt untuk senantiasa
memberikan petunjukNya di negeri yang tidak ada satupun orang yang dikenalnya.

Jama’ah jum’at yang berbahagia,

Lalu, sebagaimana kisah yang sudah biasa kita dengar, Nabi Musa melihat dua wanita yang
sedang berdiri di dekat sebuah sumur, dimana terdapat banyak lelaki yang antri untuk
mengambil air di sumur tersebut. Musa pun mendatangi kedua wanita tersebut, dan bertanya
mengapa gerangan kedua wanita tersebut berdiri di dekat sumur itu. Wanita itu menjawab
bahwa mereka sedang menunggu para lelaki menyelesaikan hajatnya mengambil air di sumur,
karena kedua wanita tersebut hendak mengambil air untuk memberi minum kambing –
kambingnya, sedangkan mereka tidak ingin bercampur dengan para lelaki. Lalu Musa bergegas
membantu kedua wanita ini, Musa antri menimba air dari sumur, kemudian meminumkan
kambing – kambing kedua wanita tersebut. Setelah seleai, Musa lalu bergegas pergi berteduh
di bawah pohon. Dalam keadaan lelah setelah menempuh perjalanan yang sangat jauh, dengan
bekal yang terbatas dan sudah kehabisan, tanpa ada tempat yang bisa dituju, nabi Musa lalu
berdo’a di bawah pohon tersebut.
‫مِن َخي ٍْر فَ ِقيْر‬
ْ ‫ي‬ َّ َ‫ب اِنِ ْي ِل َما ٰٓ اَ ْنزَ ْلتَ اِل‬ ِ ‫سقى لَ ُه َما ث ُ َّم ت ََوله ٰٓى اِلَى‬
ِ ‫الظ ِل فَقَا َل َر‬ َ َ‫ف‬
Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke
tempat yang teduh lalu berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu
kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”

Lihatlah orang miskin ini. Dia baru saja membantu dua orang wanita untuk antri menimba air
dan meminumkan kambing – kambing mereka. Normalnya, Musa sangat mungkin untuk
meminta balasan terhadap apa yang ia lakukan kepada kedua wanita tersebut. Ia bisa meminta
upah berupa uang, sesuap nasi, atau ganjaran pertolongan lainnya. Tapi orang faqir ini tidak
melakukannya. Ia tidak ingin meminta kepada sesama orang faqir, ia bergegas menuju ke
pohon yang rindang, dan mengadukan hajatnya kepada yang maha kaya.
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 26 Safar 1444 H/ 23 Seotember 2022

‫مِن َخي ٍْر فَ ِقيْر‬


ْ ‫ي‬ َّ َ‫ب اِنِ ْي ِل َما ٰٓ اَ ْنزَ ْلتَ اِل‬
ِ ‫فَقَا َل َر‬
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau
turunkan kepadaku.”

Nabi musa dalam keadaan lelah dan lapar, meminta kepada Sang Maha kaya, dan dalam
munajatnya ia tidak menyebutkan secara spesifik apa yang ia butuhkan, ia hanya menyebutkan
limaa anzalta min “khoir”, beliau meminta kebaikan dari Sang Maha Kaya.
Lihatlah orang miskin ini, dalam kondisi lapar, sendirian, tidak ada perlindungan, ia kembali
kepada Allah Sang maha Kaya untuk memunjatkan hajatnya. Ia tidak meminta kepada sesama
orang faqir. Inilah yang disebut orang Miskin yang Kaya, karena ia memiliki Allah swt.

Jama’ah jum’at yang berbahagia,

Lalu, yang terjadi kemudian adalah rentetan jawaban dari Sang Maha Kaya. Dimulai dengan
‫فَ َج ۤا َءتْهُ اِحْدى ُه َما‬

Fa di sini adalah fa Al fawriyah, atau fa Instant, yang berarti jawaban yang segera diberikan
oleh Sang maha kaya. Orang faqir yang hanya menyandarkan dirinya Sang Maha Kaya,
langsung mendapatkan tempat tinggal dan perlindungan dari Ayah kedua wanita tersebut, ia
mendapatkan istri untuk dinikahi, dan ia mendapatkan pekerjaan selama 8 tahun bahkan 10
musim haji atau 10 tahun. Lihatlah balasan bagi orang miskin yang kaya, yang mengetahui
bahwa dirinya miskin dan hanya kepada Allah Sang Maha Kaya ia meminta. Beberapa menit
yang lalu, beberapa jam yang lalu, ia datang ke Madyan tanpa tahu rumah siapa yang akan ia
tuju, tapi karena ketergantungannya kepada sang maha Kaya, hanya dalam waktu sekejap, ia
mendapatkan ganjaran berupa tempat tinggal. Rasa rasanya tidak mungkin ada orang yang mau
mengangkatnya sebagai menantu, karena ia adalah orang yang tidak dikenal, datang sebagai
orang terasing dari negeri yang jauh. Tapi Sang maha Kaya memberinya ganjaran atas do’a
yang dimunajatkan berupa pasangan hidup dan jaminan pekerjaan untuk kurun waktu yang
lama. Inilah orang miskin yang kaya, yang mengetahui bahwa dirinya tidak memiliki apa -
apa dan menyandarkan dirinya hanya kepada allah swt.
Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah
Edisi 26 Safar 1444 H/ 23 Seotember 2022

ُ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ ْ ِّ َ َ َ َ ْ َ ْ ْ ِّ َ ُ ََ ْ ُْْ َُ ْ ُ َ َ َ
َّ‫م ِتل َوت َّه ِإن َّه ه ََّو الس ِم ْي ُع‬
َّ ‫ن و ِمنك‬
َّ ِ ‫ل ِم‬
َّ ‫وتقب‬, ‫م‬ َّ ِ ‫ات والذكرَّ الح ِكي‬ َ ‫ن‬
َّ ِ ‫اآلي‬ ََّ ‫م ِب َما ِف ْي َِّه ِم‬َّْ ‫ن َو ِإياك‬ َّْ ِ ِ ‫ َونف َع‬, ‫م‬
َّ ِ ‫آن ال َع ِظ ْي‬
َّ ِ ‫ف القر‬
َّ ِ ِ ‫م‬ َّْ ‫ل َولك‬َّ ‫للا‬
َّ ‫ك‬ َّ ‫بار‬
ُ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ ُ ِ ِْ ُ َ ُ ْ َ ْ
َ ُ َ ْ َ
َُّ ‫ ِإن َّه ه ََّو الغف ْو ُ َّر الر ِح ْي‬،‫استغ ِف ُر ْو ُه‬
‫م‬ ‫مف‬ َّ ‫ل ولك‬ َّ ِ ِ ‫م‬
َّ ‫للا الع ِظي‬ َّ ‫ل هذا واستغ ِف َّر‬ َّ ِ ِ ‫ل قو‬َّ ‫أقو‬. ‫م‬
َّ ‫الع ِلي‬

Khutbah Kedua
َ ُ ْ َ ُ َ َ ْ َُ َ ُ َ ْ َ ََ َ َْ ُ َ ََْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َُ ّ ُ َْ
َّ‫ك ل َّه َوأش َه َّد أن‬ َّ ‫ل شي‬ َّ ‫ل ِإل َّه ِإلَّ للا وحد َّه‬ َّ ‫ن‬
َّ ‫وأ شه َّد أ‬. ‫الل‬ َِّ ‫ل قو َّة ِإلَّ ِب‬ َّ ‫ل و‬
َّ ‫ل حو‬ َّ ‫ و‬،‫للا‬ِ ‫ل‬ َّ ِ ‫ل ََّر ُس ْو‬َّ ‫لِل َوالصل َّة َوالسل َُّم َع‬َِّ ِ ‫ال َح ْم َّد‬
ْ َ ْ َُ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ ُ ّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َ ُ
َّ َ ُِ ‫ َم َع‬. ‫ل َي ْو ِ َّم ال ِق َي َام َِّة‬
‫اش‬ َّ ‫م ِإ‬
َّ ‫ن ت ِبعه‬
َّ ‫صح ِب َِّه وم‬َّ ‫ل ِآله و‬ َّ ‫ل ن ِب ِّينا ُم َحمدَّ َو َع‬َّ ‫ك ع‬َّ ‫م وبار‬ َّ ‫ل وسل‬ َّ ‫اللهمَّ ص‬. ‫محمدا عبد َّه ورسول َّه‬
َ ُ ْ َ َ ْ ََ َْ َ َ ُْ ْ ُْ ُ ُُ َ َ َ ْ ْ ُ ْ
َّ ‫از ال ُمتق ْو‬
‫ن‬ َّ ‫ فق َّد ف‬،‫للا‬ ِ ‫ى‬ ‫و‬ َ ‫ق‬‫ت‬ ‫ب‬
ِ َّ
‫اي‬ ‫ي‬ ‫إ‬
ِ ‫للا َّ…أو ِصيك‬
‫و‬ َّ
‫م‬ َّ ‫م‬ َّ ‫ي ر ِحمك‬
َّ ‫المس ِل ِم ر‬.

Jama’ah jum’at yang berbahagia,

Kita semua adalah orang miskin,

Kita miskin ilmu untuk mendidik anak - anak kita menjadi generasi sholih dan sholihah.

Kita miskin harta, untuk memnuhi kebutuhan hajat kita dan memberi manfaat lebih kepada
ummat.

Kita miskin keterampilan berbisnis untuk mendapatkan profit demi profit yang
menguntungkan.

Kita miskin pengalaman untuk menjalankan amanah sebagai pemimpin rumah tangga,
juga pemimpin masyarakat. ----Kita semua adalah orang miskin----

Mengadulah kepada sang maha kaya, mintalah kepada Nya. Karena hanya Dia lah Allah yang
Maha Kaya dan Maha terpuji, jangan meminta dan berharap kepada sesama manusia, karena
kita tidak akan mendapatkan apa – apa selain kekecewaan.

Jangan bergantung dan berharap kepada obat atau dokter untuk kesembuhan penyakit kita.
Obat dan dokter hanyalah sarana, tapi mintalah keembuhan dari Sang Maha kaya.

Jangan mengadu dan meminta solusi kepada sesama orang faqir akan prahara dan aib rumah
tangga, tapi laporkan lah kepada Allah dan minta solusi dariNya, karena Allah tidak akan
pernah mengecewakan hambaNya.

Bukan berarti kita tidak boleh ke dokter, minum obat, curhat kepada sahabat, bertanya kepada
ahli ilmu, bukan. Tetapi itu semua adalah sarana atau wasilah. Lakukan itu, tetapi
gantungkanlah hati ke langit, koneksi dan hubungkan hajat kita kepada Allah sang Maha
Kaya.
‫‪Teks Khutbah Jum’at Korps Mubaligh Hidayatullah‬‬
‫‪Edisi 26 Safar 1444 H/ 23 Seotember 2022‬‬

‫‪Mari kita berdoa kepada Allah SWT‬‬

‫َ َ َ ّْ َ َ‬ ‫ِّ َ َ ُّ َ ّ ْ َ َ ُ ْ َ ُّ َ َ ْ َ َ ِّ ُ ْ َ ْ ْ ً َ ّ ُ َ ِّ َ‬ ‫َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ‬
‫ت َعلَّ‬ ‫ل ُم َحمدَّ كما صلي َّ‬ ‫ل َع َّ‬ ‫ن آمنوا صلوا علي َِّه وسلموا تس ِليما ‪.‬اللهمَّ ص َّ‬ ‫ل الن ِ ِن‪ ،‬ياأيها ال ِذي َّ‬ ‫ن َع َّ‬ ‫للا ومل ِئكت َّه يصلو َّ‬ ‫إنَّ َّ‬
‫َ‬ ‫ف ْال َع َالم ْ َ‬ ‫َ َ َ َْ َ ََ َْ َْ َ ََ‬ ‫َْ َْ ََ ْ ََ‬ ‫َِْ َْ َ ََ‬
‫ك َح ِم ْيدَّ َم ِج ْي َّد‬ ‫ي‪ِ ،‬إن َّ‬ ‫ِر‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِِ‬
‫ْ‬
‫ي‬ ‫اه‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫ب‬‫آل إ ْ‬
‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫َّ‬
‫م‬ ‫ي‬ ‫اه‬
‫ِ ِ‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ع‬ ‫َّ‬
‫ت‬ ‫ك‬ ‫ار‬ ‫ب‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫د‬
‫َّ‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫ل ُم َ‬ ‫َّ‬ ‫ع‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫ار‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫َّ‬
‫م‬ ‫ي‬ ‫اه‬‫ر‬ ‫ب‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫إ‬ ‫َّ‬
‫آل‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫َّ‬
‫م‬ ‫ِإبر ِاهي‬

‫ب الد ْع َو ِ َّ‬
‫ات‬
‫َ‬
‫ك َس ِم ْيعَّ قر ْيبَّ ُم ِج ْي ُ َّ‬
‫َ‬
‫ات‪ِ ،‬إن َّ‬ ‫اء م ْن ُه َّْ َ ْ َ ْ َ‬ ‫ي ََّو ْال ُم ْؤم َن ِ َّ ْ َ ْ َ‬ ‫ْ ْ‬
‫ات َوال ُمؤ ِم ِن ْر ََّ‬
‫َ ُّ ْ ْ ْ ُ ْ ْ َ ْ‬
‫ي َوال ُم ْس ِل َم ِ َّ‬
‫م واألمو ِ‬ ‫ات األحي َِّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اللهمَّ اغ ِف َّر ِللمس ِل ِم ر َّ‬
‫َ‬ ‫ََ ْ ُ َ ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َ ُّ ْ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ َ ُّ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ّ‬ ‫َ ّ‬
‫ك َيا‬
‫ك شك َ َّر ِن ْع َم ِت َّ‬ ‫الرش ِد‪ ،‬ونسأل َّ‬ ‫ك عزيم َّة‬ ‫ف األمور‪ ،‬ونسأل َّ‬ ‫ك الث َب َّ‬
‫ات ِ ِ َّ‬ ‫ن ‪.‬الل ُهمَّ ِإنا ن ْسأل َّ‬ ‫اف وال ِغ َّ‬ ‫ق والعف َّ‬ ‫ك الهدى والت َّ‬ ‫الل ُهمَّ ِإنا نسأل َّ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ََ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ْ َ َ‬ ‫َ‬
‫آلخ َر ِةَّ‬ ‫اب ا ِ‬‫ن ِخ ْزيَّ الدن َيا َو َعذ ِ َّ‬ ‫ف األ ُم ْوركل َها َوأ ِج ْرنا ِم َّْ‬ ‫ن َع ِاق َبتنا ِ ِ َّ‬ ‫ي ‪.‬الل ُهمَّ أ ْح ِس َّْ‬ ‫م الر ِاح ِم ر َّ‬ ‫أ ْر َح ََّ‬
‫ُِّ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ َ َ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ِّ‬ ‫ْ ْ ََ َ ُْ ْ َْ َ‬ ‫ُّ َ‬
‫اء الد ْي ََّ‬
‫ن‬ ‫ك أعد َّ‬‫ي ودم َّر أعدائ َّ‬ ‫ِشك ر َّ‬ ‫ي َوأ ِذلَّ الِش َّ‬
‫ك والم ِ‬ ‫اْلسل َّم والمس ِل ِم ر َّ‬
‫الله َّم أ ِعزَّ ِ‬
‫ْ‬ ‫َ َ ُ ُّ ُ َ ْ َ‬ ‫ّ ُ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َْ ْ ْ َ ْ َ َ ّ‬
‫ن الق ْو ِ َّم ال ُم ْجر ِم رْ ََّ‬
‫ي‬ ‫ل ترد َّه ع َّ‬
‫ك ال ِذي َّ‬
‫ل ِب ِه َّم بأس َّ‬
‫ل أقدامه َّم وأنز َّ‬
‫ي ك ِل ِم ِه َّم وزلز َّ‬
‫ف ب ر َّ‬
‫الله َّم خ ِال َّ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َ ّ ْ َ َ ُ ُّ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ُ َ ِّ ُ ْ َ ُ ُ َ َ َ ُ َ ُ ْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬
‫ن أ ْو ِل َي َاءكَّ‬
‫ك ويق ِاتلو َّ‬
‫ن رسل َّ‬
‫ك ويكذبو َّ‬ ‫ن س ِبي ِل َّ‬
‫ن ع َّ‬
‫ن يصدو َّ‬ ‫الل ُه َّم ال َع َّ‬
‫ن الكفرَّة ال ِذي َّ‬
‫ْ‬ ‫ََ َ َ ْ ُّ‬ ‫َ َ‬ ‫ّ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ ُ َ ِّ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ‬ ‫ّ‬
‫ش َعذ َابك‪ِ ،‬إنَّ عذاب َّ‬
‫ك ِبالكفارَّ ُمل ِح َّ‬
‫ق‬ ‫ك َونخ ُ َّ‬
‫ع ونح ِفد‪ ،‬نرج َّو رحمت َّ‬
‫ك نس َّ‬
‫ل ونسج َّد و ِإلي َّ‬
‫ك نص ِ َّ‬ ‫الل ُه َّم ِإيا َّ‬
‫ك نعبد‪ ،‬ول َّ‬
‫ُ ِّ َ‬ ‫ُّ ْ ُ ْ ْ َ ََ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ ْ ُ‬
‫ل َمكانَّ‬
‫ف ك َّ‬ ‫ن ال َمظل ْو ِم رْ ََّ‬
‫ي ِ ِ َّ‬ ‫ص ِإخواننا المضطه ِدي َّ‬
‫الله َّم َّان َّ‬
‫ُّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ً ُ َ ً ُّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ً ُ َ ً ُّ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ً َ‬
‫صا ُمؤز ًرَّا‬‫الله َّم انصه َّم نصا مؤزرا‪ ،‬الله َّم انصه َّم نصا مؤزرا‪ ،‬الله َّم انصه َّم ن‬
‫َ‬
‫ف َس ِب ْي ِلكَّ‬ ‫اه ِد ْي ََّ‬
‫ن ِ ِ َّْ‬ ‫الل ُه َّم ْان ُ َّ ْ ُ َ‬
‫ْ َ ْ َ ْ َ ّ‬ ‫ف َسب ْيل َك‪ ،‬ا ّلل ُه َّم ْان ُ َّ ْ ُ َ‬ ‫اه ِد ْي ََّ‬ ‫الل ُه َّم ْان ُ َّ ْ ُ َ‬
‫ّ‬
‫ص المج ِ‬ ‫ف س ِبي ِلك‪،‬‬
‫ن ِ ِ َّ‬
‫اه ِدي َّ‬
‫ص المج ِ‬ ‫ن ِ ِ َّْ ِ ِ‬ ‫ص المج ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ ُ َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ‬
‫ك ُم َحمدَّ َو َع َّ‬
‫ل ِآل َِّه َو ْص ْح ِب َِّه أ ْج َم ِع رْ ََّ‬
‫ي‬ ‫ل َع ْب ِد َّ‬
‫ك َو َر ُس ْو ِل َّ‬ ‫ك َع َّ‬
‫َو َصلَّ الله َّم وسل َّم وبار َّ‬

‫ْ ُ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ َْ َ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫َ ََ‬ ‫َا َ َ‬ ‫َا‬ ‫ُّ ْ‬ ‫َ َ‬


‫ك أنتَّ‬ ‫ب علينا ِإن َّ‬‫م ‪.‬وت َّ‬ ‫ت الس ِمي َّع الع ِلي َّ‬
‫ك أن َّ‬ ‫ل ِمنا ِإن َّ‬ ‫اب النارَّ ‪َ .‬ربنا تقب َّْ‬ ‫اآلخ َرَِّة َح َسن َّة َو ِقنا َعذ َ َّ‬ ‫ف ِ‬ ‫ف الدن َيا َح َسن َّة َو ِ ِ َّ‬ ‫َربنا آ ِتنا ِ ِ َّ‬
‫اب الر ِح ْي ُمَّ‬ ‫التو ُ َّ‬
‫ُْْ َ ََْ َ َ َْ ْ َ َ ْ ُْ َ َ َْْ َ ُ ُْ ََّ ُْ ََ ّ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُُْ ْ َ ْ ْ‬ ‫َ‬
‫م تذك ُر ْو َّ‬
‫ن‬ ‫م لعلك َّ‬‫اء والمنكرَّ والب ِع‪ ،‬ي ِعظك َّ‬ ‫ه عنَّ الفحش َِّ‬ ‫ب وين َّ‬ ‫اء ِذي القر َّ‬ ‫ان َو ِإ ْيت َِّ‬
‫ل َوا ِْل ْح َس ِ َّ‬
‫للا يأم َّر ِبالعد ِ َّ‬ ‫للا‪ِ ،‬إنَّ َّ‬ ‫اد ِ‬ ‫‪ِ .‬ع َب َّ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َ َ َْ َ ُْْ َ ْ ْ ُ ْ ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُْ‬
‫للا أ ك َ َُّ‬
‫ي‬ ‫ن فض ِل َِّه ُي ْع ِطك ْم‪َ ،‬ول ِذك ُ َّر َِّ‬ ‫م يذكركم‪ ،‬واسألو َّه ِم َّ‬ ‫للا الع ِظي َّ‬ ‫فاذك ُروا َّ‬

You might also like