Professional Documents
Culture Documents
Satuan Acara Penyuluhan
Satuan Acara Penyuluhan
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1. ALDA REIZA Y
4. JUNIKA RAHMADINI
5. MELLA OKTAVIANA
7. RIANTI DZELVIA
Mengetahui,
Pembimbing Lahan,
(Ns.Yulis, S.Kep)
A. LATAR BELAKANG
Sttuunnttiinngg mmeerruuppaakkaann iissttiillaahh uunnttuukk
ppeennyyeebbuuttaann aannaakk yyaanngg ttuummbbuuh tidak h
tidak
sseessuuaaii ddeennggaann uukkuurraann yyaanngg
sseemmeessttiinnyyaa ((bbaayyii ppeennddeekk))..
SSttuunnttiinngg(tubuh pendek) (tubuh pendek)
aaddaallaahh kkeeaaddaaaann ttuubbuuhh yyaanngg ssaannggaatt
ppeennddeekk hhiinnggggaa mmeellaampaui defisit 2 SD mpaui defisit 2
SD
ddiibbaawwaahh mmeeddiiaann ppaannjjaanngg aattaauu ttiinnggggii
bbaaddaann ppooppuullaassii yyang menjadi referensi ang menjadi
referensi
iinntteerrnnaassiioonnaall.. SSttuunnttiinngg aaddaallaahh
kkeeaaddaaaann ddiimmaannaa ttiinnggggi badan berdasarkan umur i
badan berdasarkan umur
rreennddaahh,, aattaauu kkeeaaddaaaann ddiimmaannaa ttuubbuuhh
aannaakk lleebbiihh ppeennddeekk dibandingkan dengan anak
dibandingkan dengan anak
–– aannaakk llaaiinn sseeuussiiaannyyaa ((MMCCNN,, 22000099))..
SSttuunntteedd aaddaallaahh ttiinnggggii bbaaddaann yyaanngg
kkuurraanngg mmeennuurruutt uummuur (<-2SD), ditandai r (<-2SD),
ditandai
ddeennggaann terlambatnya terlambatnya ppeerrttuummbbuuhhaann
anak anak yyaanngg mengakibatkan mengakibatkan
kkeeggaaggaallaann dalam dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai mencapai tinggi
badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted usia anak.
Stunted
mmeerruuppaakkaann kkeekkuurraannggaann ggiizzii kkrroonniiss
aattaauu kkeeggaaggaallaann ppeerrtumbuhan dimasa lalu dan
tumbuhan dimasa lalu dan
ddiigguunnaakkaann sseebbaaggaaii iinnddiikkaattoorr jjaannggkkaa
ppaannjjaanngg uunnttuukk ggiizi kurang pada zi kurang pada
aannaakk..
SSttuunnttiinngg ddaappaatt ddiiddiiaaggnnoossiiss mmeellaalluuii
iinnddeekkss aannttrrooppoommeettrriikk ttiinngggi badan gi badan
mmeennuurruutt uummuurr yyaanngg mmeenncceerrmmiinnkkaann
ppeerrttuummbbuuhhaann lliinniieerr yyang dicapai pada pra dan ang
dicapai pada pra dan
ppaassccaa ppeerrssaalliinnaann dengan indikasi dengan indikasi
kkeekkuurraannggaann ggiizzii jjaangka panjang, akibat ngka panjang,
akibat ddaarrii ggiizzii
yyaanngg ttiiddaakk mmeemmaaddaaii ddaann aattaauu
kkeesseehhaattaann..
Sekitar 8,8 juta anak Indonesia menderita stunting Sekitar 8,8 juta anak
Indonesia menderita stunting (tubuh pendek) (tubuh pendek)
kkaarreennaa kkuurraanngg ggiizzii.. DDaattaa RRiisseett
KKeesseehhaattaann DDaassaarr ((RRiisskesdas) 2013 mencatat angka
kesdas) 2013 mencatat angka
kkeejjaaddiiaann ssttuunnttiinngg nnaassiioonnaall mmeennccaappaaii
3377,,22 ppeerrsseenn.. AAnngka ini meningkat dari 2010 gka ini
meningkat dari 2010
sseebbeessaarr 3355,,66 persen (Rizma, 2016 persen (Rizma, 2016))..
Oleh karena itu Oleh karena itu ddaallaamm hhaall ini diperlukan ini
diperlukan
uuppaayyaa ppeenncceeggaahhaann ssttuunnttiinngg ssaallaahh
ssaattuunnyyaa ddeennggaann ppeennyyuluhan bagaimana cara uluhan
bagaimana cara
mmeenncceeggaahh ssttuunnttiinngg ddiibbeerriikkaann ppaaddaa
oorraannggttuuaa aannaakk..
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga dan klien yang
berkunjung ke poli jiwa RSKJ Soeprapto di Provinsi Bengkulu mampu
memahami materi yang diberikan tentang bunuh diri.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 X 30 menit
diharapkan keluarga dan klien yang berkunjung ke poli jiwa RSKJ
Soeprapto di Provinsi Bengkulu dapat:
a. Mampu menjelaskan tentang arti bunuh diri.
b. Menyebutkan tentang penyebab bunuh diri.
c. Mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala orang yang ingin bunuh
diri.
d. Mampu menyebutkan tentang cara yang sering dilakukan untuk bunuh
diri.
e. Mampu merawat pasien resiko bunuh diri.
f. Mampu memahami tentang cara mencegah bunuh diri.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Klien dengan gangguan jiwa resiko bunuh diri
D. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode Waktu
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab Ceramah 5 menit
2. Memperkenalkan diri salam
3. Bina hubungan saling 2. Mendengarkan
percaya. 3. Menjawab
4. Menyampaikan tujuan pertanyaan
pokok materi
5. Menanyakan
pengetahuan peserta
tentang pencegahan putus
obat
Pelaksanaan Menjelaskan materi tentang: 1. Mendengarkan Ceramah 20 menit
1. Definisi bunuh diri 2. Menanyakan Dan
2. Penyebab bunuh diri materi yang leaflet
3. Tanda dan Gejala bunuh belum
diri dimengerti
4. Pencegahan tersier resiko
bunuh diri
5. Penyaji memberi
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
6. Menjawab pertanyaan
peserta
Penutup 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab Tanya 5 menit
a.Definisi bunuh diri pertanyaan jawab
b. Penyebab bunuh diri 2. Menjawab (diskusi)
c.Tanda dan Gejala salam
bunuh diri
d. Pencegahan tersier
resiko bunuh diri
2. Menarik kesimpulan
3. Menyampaikan hasil
evaluasi
4. Memberi reinforcement
positif kepada peserta
5. Menutup penyuluhan
(salam)
E. MATERI
( Terlampir )
F. Setting Tempat
B
Keterangan :
A
A = Penyaji
D D B = Pembawa Acara
C C C C
C = Peserta penyuluhan
D
C C C C D = Fasilitator
D
D
C C C C
D
C C C C
D D
D
G. METODE
Ceramah dan tanya jawab (diskusi) secara langsung dan terarah sesuai
materi penyuluhan.
H. MEDIA
Menggunakan Infocus, laptop, speaker, mic, leaflet dan PPT untuk media
penyuluhan.
I. EVALUASI
1. Evaluasi Struktural
a. Kesiapan peserta penyuluhan (Min. 5 orang)
b. Kesiapan tempat pelaksanaan
c. Kesiapan tim penyaji
d. Kesiapan materi penyaji
e. Kesiapan media (Power Point, leaflet)
2. Evaluasi Proses
a. Penyaji menyampaikan materi dengan lancar
b. Peserta mendengarkan dengan fokus
c. Peserta aktif dalam melakukan tanya jawab (minimal 5% dari yang
ada diruangan)
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b. Keluarga pasien jiwa peserta penyuluhan dapat menjelaskan Definisi
bunuh diri, Penyebab bunuh diri, Tanda dan Gejala bunuh diri dan
Pencegahan tersier resiko bunuh diri.
MATERI PENYULUHAN
H. Peran Keluarga
1. Mengidentifikasi tanda-tanda dari stres dan kecenderungan bunuh diri.
Karena ekspresi kecenderungan bunuh diri sangat unik untuk setiap
satuan masyarakat, maka keluarga mesti mengenali kecenderungan
tersebut.
2. Membina hubungan yang erat dengan orang yang berisiko bunuh diri,
memberikan perhatian secara penuh, mendengarkan pembicaraan
dengan empati, menghargai perasaan serta memahami emosinya.
3. Menunjukkan diri bahwa keluarga ingin menolong orang yang berisiko
bunuh diri.
4. Lebih baik membangun potensi kekuatan pelaku dari pada terpaku
pada kelemahan setiap anggota keluarga.
5. Jangan tinggalkan seorang diri anggota keluarga yang mempunyai
keinginan bunuh diri.
6. Menjauhkan orang yang berisiko bunuh diri dari benda yang
membahayakan dirinya seperti: obat-obatan, racun, benda tajam, tali
dan lain-lain.
7. Secara bertahap terus berusaha membangkitkan kembali keinginan
untuk hidup.
8. Mengajari dan melatih cara penyelesaian masalah yang semestinya,
dan terus membangun rasa optimis dalam menjalani hidup.
9. Mencoba untuk meminimalkan konflik di rumah dan mengembangkan
latihan pemecahan masalah bersama dengan anggota keluarga yang
lain.
10. Mendorong anggota keluarga yang berisiko bunuh diri untuk mencari
pertolongan secara profesional, ke rumah sakit, klinik kesehatan, atau
LSM yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA