You are on page 1of 13

Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016

Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

RAGAM TEKNIK PENERJEMAHAN FRASA NOMINA DALAM NOVEL


MAWĀKIBUL-ACHRĀR KARYA AL-KAILANI: SEBUAH PENDEKATAN
TEORI ILMU PENERJEMAHAN ARAB

Mahyudin Romadhan
mahyudinromadhon@gmail.com

Muhammad Yunus Anis


yunus_678@staff.uns.ac.id

Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya


Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract
This Research discusses the variations of noun phrase translation types and the
technique of translating noun phrase on novel “Mawākibul-Achrār” written by Al-
Kailānī. Methode of the research was descriptive qualitative. The source of the
data research which describe the type and the technique of translation of noun
phrase on novel “Mawākibul-Achrār” written by Al-Kailānī. Based on the
research it can be concluded that: First, there are three variations of noun phrase
type named: naʻty, idhāfy, and combination of both. Second, the techniques used
to translate of noun phrase were 13 translation techniques.

Keywords: noun phrase, variation, translation techniques.

‫ملخص البحث‬
‫تنوع صيغة ترمجة العبارة اإلمسية يف رواية "مواكب األحرار" للكيالين و طريقة ترمجة العبارة‬ ّ ‫يىدف ىذا الحبث اىل‬
‫ عبارة امسية من رواية "مواكب‬141 ‫ بياانت البحث مأخوذ ة من‬.‫اإلمسية يف رواية "مواكب األحرار " للكيالين‬
‫تنوع صيغةترمجة العبارة‬
ّ ‫ ادلنهج ادلستخدم يف ىذا البحث ىو منهج كيفي وصفي يبحث عن‬.‫األحرار" للكيالين‬
‫ يف ىذا البحث‬،‫ أوال‬،‫ يستخلص ىذا البحث ما يلي‬.‫اإلمسية وطريقة ترمجتها يف رواية "مواكب األحرار" للكيالين‬
‫طريقة ترمجة‬،‫ اثنيا‬. ‫العبارة النعتية و العبارة اإلضافية و اجلمع بينهما‬:‫ و ىي‬،‫ثالثة أنواع لصيغة ترمجة العبارة اإلمسية‬
.‫العبارة اإلمسيةيف رواية "مواكب األحرار" تبلغ ثالثة عشرة طريقة‬
ّ ‫ و‬،‫ عبارة امسية‬:‫الكلمات املفتاحية‬
‫ و طريقة الًتمجة‬،‫تنوع الًتمجة‬

A. Pendahuluan lain untuk dinikmati atau dibaca. Hal


ini dikarenakan mulai banyak novel
Tentang preferensi zaman yang diterjemahkan ke dalam bentuk
sekarang, remaja lebih memilih novel film. Novel merupakan hiburan yang
dibandingkan dengan karya sastra yang mulai digemari oleh kaum remaja, baik

73
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

novel yang sifatnya menghibur, para ahli linguistik, baik frasa nomina
mendidik, maupun menginspirasi. maupun frasa yang lainnya. Frasa
Novel dipilih oleh kaum remaja karena nomina merupakan frasa endosentris
cerita dalam novel itu menarik untuk yang berinduk satu yang induknya
disimak. Novel berisi cerita secara nomina (Kridalaksana, 2008: 6). Frasa
penuh, berbeda dengan film yang nomina dapat diartikan kata yang
ceritanya diambil dari sebuah karya terdiri dari duakata atau lebih yang
berbentuk novel. Film yang diambil belum predikatif yang berinduk atau
dari kisah novel biasanya ada beberapa unsur pusatnya nomina. Dalam hal ini,
kisah cerita yang dipotong, sehingga penulis berpendapat bahwa sejauh
tidak ditayangkan secara penuh, maka pengamatan penulis belum ada kajian
dari itu novel merupakan hiburan yang yang mengkaji secara utuh dan
tepat untuk dikaji dan diteliti. komprehensif perihal teknik
Penerjemahan merupakan suatu penerjemahan pada frasa nomina
ilmu yang tidak bisa dihilangkan bahasa Arab, khususnya dalam novel
dalam segala bidang ilmu dan aktivitas terjemahan Mawa>kibul-Achra>r (MA).
manusia sehari-hari. Seseorang sering Dengan demikian, penilitian ini
mengalami kesulitan dalam membaca merupakan kajian baru dalam
buku atau suatu karya, dikarenakan penerjemahan Bahasa Arab ke dalam
apa yang dibaca belum tentu Bahasa Indonesia. Berdasarkan latar
menggunakan bahasa ibu mereka belakang masalah yang telah
sehingga diperlukannya penerjemahan. dijelaskan di atas, penelitian ini
Salah satu manfaat penerjemahan membahas dua permasalahan.
adalah membuka jendela yang sangat Permasalahan yang diselesaikan dalam
luas dalam segala bidang ilmu penelitian ini adalah
pengetahuan dan informasi yang 1. Bagaimana variasi bentuk
mendunia, dapat diartikan sumber dari penerjemahan frasa nomina
segala ilmu adalah bermula adanya dalam novel Mawākibul-Achrār
suatu penerjemahan dari bahasa karya Al-Kailani?
sumber ke dalam bahasa sasaran. 2. Bagaimana teknik
Salah satu pembahasan yang penerjemahan frasa nomina
sangat penting dalam bidang dalam novel Mawākibul-Achrār
penerjemahan adalah teknik karya Al-Kailani?
penerjemahan. Teknik penerjemahan
merupakan dasar bagi seorang Beberapa kajian pustaka terkait
penerjemah dalam menghasilkan penelitian teknik, metode, dan frasa
produk penerjemahan. Hasil (baik nomina maupun verba) telah
terjemahan yang akurat bisa dikerjakan sebelumnya oleh beberapa
didapatkan dengan menggunakan peneliti, diantaranya adalah Sinde
teknik yang sesuai dengan teks sumber (2012) dalam penelitian yang berjudul
(TS) yang akan diterjemahkan ke Analisis Teknik, Metode dan Ideologi
dalam bahasa sasaran (BSa). Penerjemahan Terhadap Buku Cerita
Salah satu struktur bahasa yang Anak Bilingual “Four Funny Animal
dapat diteliti dalam kajian teknik Stories” menjelaskan tentang jenis-
penerjemahan ini adalah tataran frasa. jenis teknik penerjemahan, metode
Berbagai macam frasa telah dikaji oleh penerjemahan, dan ideologi

74
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

penerjemahan terhadap cerita anak frasa nomina dalam bahasa Arab dan
“Four Funny Animal Stories”. Tujuan teknik penerjemahan. Teknik
dari penelitian ini adalah untuk penerjemahan merupakan suatu
mengidentifikasi teknik-teknik metode, keahlian atau seni praktis yang
penerjemahan yang digunakan oleh tugas diterapkan pada suatu tugas
penerjemah dalam menerjemahkan tertentu.Ada dua hal yang terpenting
cerita anak, kemudian menganalisis dari definisi di atas.Teknik sebagai hal
metode dan ideologinya. Susilo yang bersifat praktis dan teknik
(2005)dalam penelitian yang diberlakukan terhadap tugas tertentu.
berjudulPenerjemahan Frasa Verba Untuk mencegah terjadinya kerancuan
Bahasa Inggris dalam Buku pemahaman terhadap istilah strategi,
Sociolinguistics: Goals, Approaches teknik dan metode penerjemahan, di
and Problems Karya Roger t. Bell ke sini perlu dijelaskan tentang tiga
dalam Bahasa Indonesia dalam Buku konsep tersebut. Berikut akan
Sosiolinguistik: Sajian, Tujuan, dijelaskan juga bagaimana posisi
Pendekatan dan Problem oleh Abdul ketiganya dalam penerjemahan.
Syukur Ibrahim.Penelitian ini Metode penerjemahan adalah tujuan
membahas tentang tipe verba yang yang hendak dicapai oleh penerjemah
digunakan dalam buku teks bahasa dalam terjemahannya. Dengan kata
sasarannya, membahas tentang jenis lain, metode penerjemahan adalah
padanan verba bahasa sumber dalam cara tertentu yang dipilih atau
buku teks bahasa sasaran, dan menilai dipercayai oleh penerjemah terhadap
ketepatan makna antara frasa verba sebuah penugasan (Molina & Albir,
bahasa sumber dan padanannya dalam 2002: 507). Adapaun Strategi adalah
bahasa sasaran pada kedua buku cara yang dipilih untuk mengatasi
tersebut. Supono (2005)dalam permasalahan-permasalahan yang
penelitian yang berjudul“ Analisis timbul selama proses penerjemahan
Penerjemahan Frasa Nomina Bahasa (Nababan, 2007: 55). Sedangkan teknik
Inggris pada Buku The Essence of merupakan aplikasi dari strategi yang
Services marketing dan Padanannya langsung berdampak pada tataran
dalam Bahasa Indonesia pada Buku mikro teks (kata, frase atau kalimat)
Pemasaran jasa. Penilitan ini (Anshori, 2010: 20). Dengan demikian,
membahas tentang cara kategori teknik penerjemahan
menerjemahkan frasa nomina pada diperlukan untuk melihat langkah-
buku The Essence of Services langkah nyata yang diambil oleh
marketing menjadi Pemasaran Jasa penerjemah pada tiap satuan mikro teks
dengan pergeserannya. Penelitian ini dan akhirnya akan mendapatkan data
menelaah juga tentang presepsi mengenai opsi metode umum yang
pembaca tentang cara menerjemahkan dipilihnya pula (Nababan, 2007: 55).
frasa nomina pada buku The Essence Pada dasarnya teknik penerjemahan
of Services marketing menjadi dapat dikatakan sebagai taktik atau
Pemasaran jasa terkait dengan strategi penerjemahan (Suryawinata,
pergeseran 2013: 67). Molina (2002: 507)
Teori yang terkait dengan mendefiniskan teknik penerjemahan
penelitian ini dapat dikaji dari beberapa sebagai prosedur untuk menganalisis
aspek diantaranya adalah teori perihal dan mengklarifikasikan kesepadanan

75
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

secara berlangsung atau dapat berkaitan (strategi, metode dan


diterapkan dalam berbagai satuan kesalahan penerjemahan).
lingual. Molina (2002: 509) membagi 2. Hanya memasukkan prosedur yang
teknik penerjemahan menjadi delapan merupakan karakteristik
belas teknik dalam penerjemahan, penerjemahan dan bukan yang
diantaranya: (1) teknik adaptasi, (2) berkaitan dengan perbandingan
teknik amplifikasi, (3) teknik bahasa.
borrowing, (4) teknik amplifikasi, (5) 3. Untuk mempertahankan arti
teknik calque, (6) teknik kompensasi, bahwa teknik penerjemahan
(7) teknik diskripsi, (8) teknik kreasi bersifat fungsional. Definisi
diskursif, (9) teknik kesepadanan mereka tidak menilai apakah
lazim, (10) teknik generalisasi, (11) sebuah teknik tepat atau benar,
teknik partikulasi, (12) teknik kompresi karena selalu tergantung pada
linguistik, (13) teknik variasi, (14) situasi di dalam teks dan
teknik pelepasan, (15) teknik konteksnya dan metode
penambahan, (16) teknik pergeseran, penerjemahan yang dipilih.
(17) teknik modulasi, dan (18) teknik 4. Dalam hubungannya dengan
adaptasi.Dari teknik-teknik di atas, terminologi, untuk
teknik yang akan digunakan dalam mempertahankan istilah-istilah
penelitian ini berupa : (1) teknik literal, yang biasa digunakan.
(2) teknik penambahan, (3) teknik 5. Untuk memformulasikan teknik
calque, (4) teknik deskripsi, (5) teknik baru dalam rangka menjelaskan
kreasi diskursif, (6) teknik kesepadanan mekanisme yang belum
lazim, (7) teknik generalisasi, (8) digambarkan.
teknik variasi, (9) teknik teknik Secara umum frasa berarti satuan
penambahan, (10) teknik adaptasi, (11) gramatikal yang terdiri dari dua kata
teknik subtitusi, (12) teknik partikulasi, atau lebih yang tidak terdiri dari subjek
dan (13) teknik reduksi. dan predikat. Cook (dalam Tarigan,
Menurut Molina dan Hurtado Albir 2009: 57) frasa merupakan satuan
(2002: 509) teknik penerjemahan linguistik yang secara potensial
memiliki lima karakteristik dasar yaitu: merupakan gabungan dua kata atau
1. Berdampak pada hasil lebih, yang tidak mempunyai ciri-ciri
terjemahan klausa. Frasa dalam bahasa Arab
2. Diklasifikasikan oleh disepadankan dengan istilah
perbandingan dengan teks aslinya Murakabun. al-Ghulāyaini (1987:8)
3. Berdampak pada unit mikro dari mendefiniskan istilah Murakabun
teks dengan
4. Bersifat discursive dan ‫ قول مؤلف من كلمتُت أو أكثر‬: ‫ادلركب‬
kontekstual
5. Bersifat fungsional ‫ سواء أكانت الفائدة اتمةأونقص‬,‫لفائدة‬
Klasifikasi Molina dan Albir
(2002: 504) berkenaan dengan teknik Al-Murakkabu : qaulun mu'alafun
penerjemahan adalah sebagai berikut: min kalimataini 'au 'aktsara li fā'idatin
1. Memisahkan konsep teknik sawā'un 'akānatil-fā'idatu tāmatan au
penerjemahan dari arti lain yang naqisan.

76
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Salah satu jenis frasa merupakan Sutopo (2006: 91) Proses analisis
frasa nomina. Frasa nomina merupakan dalam penelitian kualitatif terdapat tiga
frasa endosentris yang berinduk satu komponen yang harus dikuasai oleh
yang induknya nomina (Kridalaksana, peneliti. Kompenen tersebut adalah (1)
2008: 66). Menurut Chaer (2008: 121) reduksi data, (2) sajian data, (3)
frasa nomina merupakan frasa yang penarikan kesimpulan dan
dapat mengisi fungsi subjek atau objek verifikasinya.
di dalam klausa. Frasa nomina dalam
bahasa Arab dibagi menjadi dua C. Pembahasan
macam,yaitu murakkab washfi dan Penelitian ini secara garis besar
murakkab idāfi.murakkab washfi memaparkan temuan serta analisis
tersusun dari nomina + ajektiva, tentang variasi bentuk penerjemahan
sedangkan murakkab washfi tersusun frasa nomina dan teknik yang
dari lima macam struktur, yaitu nomina digunakan penerjemah dalam
+ nomina, nomina + pronomina, menerjemahkan frasa nomina dalam
nomina + klausa, nomina + verba, dan novel Mawākibul-Achrār karya Al-
nomina + frasa preposisi. Macam- Kailani terbitan tahun 1994 dan
macam frasa nomina tersebut terjemahan dari novel tersebut dalam
merupakan jenis frasa yang dilihat dari BInd yang berjudul Ketika Cinta
bentuknya,baik dalam bahasa Arab Bersujud yang diterjemahkan oleh
maupun bahasa Indonesia (Ubaidillah, Saharuddin, terbit pada tahun 2008.
2015: 170). Pembahasan ini dibagi menjadi dua
bagian, yaitu pembahasan tentang
B. Metodologi Penelitian variasi bentuk penerjemahan frasa
Metode penelitian dalam kajian ini nomina yang dilihat dari bentuk atau
terkait dengan tiga hal utama, yaitu: (1) pola frasa nomina tersebut, baik dilihat
penjaringan data secara observatif frasa dari adanya modifikator atau atribut
nomina dalam bahasa Arab, (2) analisis yang terdapat dalam Bahasa Sumber
data, baik terkait varian penerjemahan (BSu) kemudian cara penerjemahannya
frasa nomina maupun analisa data dalam Bahasa Sasaran (BSa) adakah
terkait teknik penerjemahan frasa penambahan atribut ataukah adanya
nomina, dan (3) laporan hasil baik pengurangan atribut dalam frasa
secara formal maupun informal. nomina tersebut. Bagian kedua tentang
Sumber data dalampeneitian ini adalah pembahasan cara menerjemahkan frasa
141 frasa nomina yang diambil dari nomina tersebut, cara menerjemahkan
novel Mawākibul-Achrār karya Al- di sini dilihat dari teknik-teknik
Kailani yang diambil dengan teknik penerjemahannya.
sampling nonrandom yang kemudian
terbagai menjadi tiga model jenis frasa 1. Variasi Bentuk Penerjemahan
nomina. Metode analisis yang Frasa Nomina
digunakan dalam penelitian ini adalah Variasi merupakan ujud pelbagai
kualitatif deskriptif.metode ini manifestasi bersyarat maupun tak
mendeskripsikan dua permasalahan bersyarat dari suatu satuan
yang diteliti. Teknik analisis dalam (Kridalaksana, 2008: 253). Frasa
penelitian ini menggunakan teori nomina yang diteliti hanya dua variasi
analisis data yang dikemukakan oleh frasa nomina saja, yaitu frasa nomina

77
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

berstruktur na„ti dan idha>fi. FN yang M+M.FNN yang berpola N+N


berstruktur idha>fi memiliki lima biasanya tidak terdapat perbedaan yang
variasi, variasi yang diteliti adalah FN signifikan dalam hal menerjemahkan.
yang berstruktur nomina + nomina. Penerjemahan frasa nomina na„ti tidak
Tiga variasi tersebut berupa frasa mengalami penambahan determinator
nomina bertarkib washfi, bertarkib “itu” pada BSa, sedangkan FNN
idhāfi, dan gabungan anatara washfi berpola M+M mengalami penambahan
dan idhafah. Frasa nomina bertarkib determinator “itu” pada BSa-nya
washfi terbagi menjadi dua macam.
Yaitu washfi ma„rifat + ma„rifat dan ‫(و قصور الكبار من رجاالت القاىرة تقف‬1)
washfi nakirah + nakirah. Jika
digambarkan dengan bagan seperti ‫ كقالع صغَتة‬,‫شاسلة‬
berikut.
Analisis yang dilalukan pada Wa qashu>rul-kiba>ri min rija>la>til-
pembahasan ini sesuai dengan rumusan Qa>hirati taqifu sya>mikhatan ka
masalah pertama tentang variasi qala>‘in shaghi>ratin
penerjemahan frasa nomina, baik dari
bahasa sumber (BSu) yaitu bahasa (1). Di sudut lain, istana-istana
Arab (BAr) ke bahasa sasaran (BSa) kaum bangsawan dan
yaitu bahasa Indonesia (BInd) maupun konglomerat Kairo menjulang
sebaliknya. Data yang diteliti berupa tinggi bagai benteng-benteng
frasa nomina saja dalam setiap kalimat. kecil (Saharuddin, 2008: 7)
a. Frasa Nomina Na„ti
Pada data di atas frasa ‫قالع صغَتة‬/
Frasa nomina na„tidibentuk oleh
nomina sebagai UP dan diikuti ajektiva qala>‘un shaghi>ratun / merupakan frasa
atau nomina yang lain sebagai Atr/Mdt nomina bertarkib washfi atau frasa
(Asrori, 2004: 52). Frasa nomina na„ti nomina na„ti (FNN). frasa tersebut
terdiri dari nomina + nomina sebagai berpola N+N. Inti atau UP dalam frasa
unsur pembentuknya. Nomina pertama tersebut berbentuk jamak
berkedudukan sebagai UP dan nomina ta‟tsirsehingga artibut (Atr) atau
kedua berkedudukan sebagai Atr. Frasa modifikatornya (Mdt) berbentuk
nomina na„ti pada penelitian ini muannatskarena setiap nomina yang
ditemukan sejumlah 89 frasa nomina. berbentuk jamak maka Atr nya
FNN dapat dibagi menjadi dua yaitu berbentuk muannats,sehingga FNN ini
FNN yang berpola N+N dan bergenusmuantats+muannats
.‫صغَتة‬ ‫قالع‬
Ajektiva Nomina
Atr. / Mdt UP / inti
Nakirah Nakirah
Tabel 1. Frasa Nomina Na‟ti
Pada tabel di atas merupakan FNN benteng kecil”. Sehingga pada FNN
yang beratribut satu Mdt. Selanjutnya tabel ini tidak ada penambahan atribut
jika dilihat ke dalam BSa FNN atau Mdt dalam BSa.
dialihbahasakan menjadi “benteng-

78
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Benteng-benteng Kecil
Nomina Ajektiva
UP / inti Atr. / Mdt
Tabel 2. Frasa Nomina Na‟ti tanpa Determinator
taman-tamannya itu, rumah-
Pada FNN bahasa sasaran tidak rumah kecil yang kumuh saling
ada penambahan determinator. berhampitan (Saharuddin, 2008:
Biasanya pengalihbahasaan dari 7)
bahasa Arab (BAr) ke dalam bahasa Frasa nomina yang terdapat di data
Indonesia (Bind) mengalami ini merupakan FN ber-tarkib washfi
penambahan atribut kata “yang”. atau FNN. FNN ‫ القصور الشاسلة‬/al-
Tetapi dalam FNN data ini tidak
qushu>ru’sy-sya>mikhatu / berpola M+M
mengalami penambahan seperti
sehingga makna yang terkandung di
biasanya.
dalam teks sumber ini jelas kepada apa
‫ و خلف تلك القصور الشاسلة و حدائقها الشائقةتقبع‬dimaksudkan. UP pada frasa ini
‫ البيوت الصغَتة الكثَتة‬berbentuk jamak taktsirsehingga Mdt
berbentuk muannats juga, setiap UP
Wa khalfa tilkal-qushu>ri’sy- berbentuk jamak maka Atr nya
sya>mikhati wa chada>'iqiha’sy- berbentuk muannats sehingga FNN ini
sya>'iqati, taqabiul-buyu>tu’sh- ber-gendermuantats+muannats.Jika
shaghi>ratul-katsi>ratu (Al- FNN pada ini dipenggal sesuai dengan
Kailani, 1994: 5) strukturnya maka seperti berikut.
di belakang istana-istana
mewah dengan keindahan
‫الشاسلة‬ ‫القصور‬
Ajektiva Nomina
Atr. / Mdt UP / inti
Ma„rifat Ma„rifat
Tabel 3. Pemenggalan Frasa Nomina Na‟ti

Pada tabel di atas, kata ‫ القصور‬/al- sya>mikhatu/. Mdt pada FNN di atas
berbentuk ajektiva. Sehingga bentuk
qushu>ru/ berupa nomina, karena salah atau pola Atr dalam FNN di atas
satu tanda nomina atau ism diawali berbentuk ma„rifat, karena mengikuti
dengan (‫ )ال‬ta‘ri>f. Kata ‫ القصور‬/al- UP yang terdapat dalam FNN tersebut.
qushu>ru/ merupakan inti dari FNN FNN pada data tersebut merupakan
FNN yang beratribut satu Mdt.
yang berbentuk ma„rifat sehingga Atr- Selanjutnya jika dilihat ke dalam BSa
nya berhukum ma„rifat juga. UP dalan FNN dialihbahasakan menjadi “istana-
FNN ini merupakan suatu hal yang istana mewah”. Sehingga pada FNN
terpenting untuk menentukan Mdt dan tabel ini tidak ada penambahan atribut
determinatornya. Jika dilihat dalam atau Mdt dalam BSa. FNN yang
tabel di atas maka Mdt nya berjumlah berpola M+M jika dialihbahasakan ke
satu, yaitu kata ‫ الشاسلة‬/a’sy- dalam BSa mengalami penambahan

79
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

determinator “itu” sehingga penerjemah dalam menerjemahkan.


penambahan ini akan mempengaruhi Perhatikan tabel BSa berikut.
jenis teknik yang digunakan seorang

istana-istana Mewah
Nomina Ajektiva
UP / inti Atr. / Mdt
Tabel 4. Frasa Nomina Na‟ti tanpa Atribut

Tabel di atas menunjukkan bahwa FNI yang terdapat tambahan,baik itu


tidak ada penambahan Atr/Mdt atau berupa Atr/Mdt maupun determinator.
dertimintor “itu” dan “yang” pada
FNN data ini. Hal ini dikarenakan c. Frasa Nomina Gabungan
penerjemah mengira bahwa tanpa Pola ketiga adalah FN gabungan.
penambahan determinator “itu” FNG ini gabungan antara tarkib washfi
pembaca dalam BSa sudah mengerti dan tarkib idhāfi. FNG iniyang berpola
makna yang dimaksud oleh gabungan dari nakirah+ ma„rifat
penerjemah. Sehingga FNN di atas +ma„rifat (N+M+M). FNG yang
tidak ditambah dengan determinator. berpola (N+M+M) hanya berjumlah 11
frasa. FNG ini terkadang menjadi
b. Frasa Nomina Idhāfi penjelas untuk nakirah pertama atau
Pola kedua adalah tarkib idhāfi penjelas bagi UP frasa tersebut. Contoh
yang berpola N+M. Frasa nomina dari FNG berupa frasa ‫وجو احلاج‬
yang berpola N+M sejumlah 41 frasa.
Frasa nomina (FN) yang berpola N+M ‫مصطفى‬/wajhul-cha>ji musthafa>
/
tanda yang paling sering dilihat adalah dialaihbahasakan menjadi “Wajah haji
struktur frasanya yang berpola Musthafa”. Nonima ‫ وجو‬/wajhun /
nakirah+ ma„rifat misal dari tarkib
menjadi UP dan frasa ‫ احلاج مصطفى‬/al-
idhāfi adalah ‫ أنواع البضائع‬/ 'anwa>‘ul-
cha>ju musthafa /sebagai atribut yang
badha>i’i /. Kata ‫ أنواع‬/'anwa>‘u /
berbentuk frasa juga. Jadi ada dua frasa
merupakan UP dari frasa tersebut yang
dalam frasa ini, yaitu frasa ‫وجو احلاج‬
berbentuk nakirah, dan kata ‫ البضائع‬/ al-
‫مصطفى‬/wajhul-cha>ji musthafa> / itu
badha>'i‘u / merupakan Atr / Mdt dari
Up tersebut yang berbentuk ma„rifat . sendiri dan frasa ‫ احلاج مصطفى‬/al-cha>ju
Pada dasarnya cara menerjemahkan FN musthafa / bisa berdiri menjadi frasa
yang berpola (N+M) adalah tidak ada sendiri, sehingga peneliti menyatakan
penambahan Atr atau Mdt-nya. Contoh inilah kasus frasa gabungan antara
dari penerjemahan FNI adalah FNI ‫أنواع‬ FNN dan FNI.
‫البضائع‬ / 'anwa>‘ul-badha>'i‘i / Seluruh data yang dianalisis di atas
merupakan sempel dari peneliti untuk
dialihbahasakan menjadi “berbagai menerangkan variasi bentuk
jenis barang”. Terdapat 2 jenis FNI penerjemahan FN Sehingga hasil dari
yang dilihat dari segi analisis data di atas terdapat tiga variasi
penerjemahannya. Jenis tersebut berupa bentuk penerjemahan frasa nomina

80
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

pada penelitian ini. Tiga variasi FN berpola na„ti . Adapun jumlah


tersebut berupa FN berpola na„ti , FN masing masing dari FN di atas sebagai
berpola idhāfi¸dan FN berpola berikut.
gabungan antara FN berpola idhāfi dan

NO Jenis Frasa Nomina Jumlah Persentasi (%)


1 Frasa nomina na„ti 89 63,12%
2 Frasa nomina idhāfi 41 29,08%
3 Frasa nomina gabungan 11 7,8%
Jumlah 141 100%
Tabel 5. Varian Penerjemahan Frasa Nomina dalam Novel Mawākibul-Achrār

2. Teknik Penerjemahan Frasa teknik penerjemahan dilakukan


Nomina peneliti dengan mendata semua data
Dalam menerjemahkan novel ini, yang berjumlah 141 data. Tabel
peneliti menemukan 13 teknik yang berikut. menunjukkan jenis-jenis
digunakan penerjemah untuk teknik penerjemahan dan frekuensi
menerjemahkan novel Mawākibul- atau persentase kemunculannya dalam
Achrār karya Al-Kailani. Klasifikasi novel tersebut.

No Teknik Penerjemahan Jumlah TP Persentase


1 Literal 34 24,11%
2 Penambahan 33 23,40%
3 Calque 36 25,53%
4 Kreasi Diskriptif 5 3,55%
5 Adaptasi 5 3,55%
6 Partikulasi 4 2,84%
7 Reduksi 4 2,84%
8 Generalisasi 1 0,71%
9 Subtitusi 4 2.84%
10 Diskriptif 8 5,67%
11 Padanan lazim 2 1,42%
12 Variasi 2 1,42%
13 Peminjaman 3 2,12%
Jumlah 141 100%
Tabel 6. Persentase Ragam Penerapan Teknik Penerjemahan dalam Mawākibul-
Achrār

Berikut pembahasan tentang terdapat dalam novel Mawākibul-


analisis teknik penerjemahan yang Achrār karya Al-Kailani.

81
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Bsu : ‫والسفن ترسو ابدليناء الشهَت‬ /'ancha>‘ul-'ardhi /dalam kasus ini tepat
diterjemahkan dengan teknik
‫حاملة شىت أنواع البضائع من أضلاء األرض‬ penerjemahan literal karena dapat
dilihat dari hasil terjemahan ini
Wa‘s-sufunu tarsu> bil- kelihatan alamiah. Contoh analisis
mi>na>'i’sy-syahi>ri cha>milatun lain yang menggunakan teknik lain
syatta>'anwa>‘al-badha>'i‘i min sebagai berikut
'ancha>'il-'ardhi (Al- BSu : ‫والسفن ترسو ابدليناء‬
Kailani,1994:5)
Bsa :Kapal-kapal dari ‫الشهَت حاملة شىت أنواع البضائع من أضلاء األرض‬
segala penjuru dunia berlabuh
di dermaga utama dengan Wa‘s-sufunu tarsu> bil-mi>na>'i’sy-
mengangkut berbagai jenis syahi>ri cha>milatun syatta>'anwa>‘al-
barang. (Saharuddin,2008:7) badha>'i‘i min 'ancha>'il-'ardhi
Teknik yang digunakan untuk (Al-Kailani, 1994: 5)
menerjemahkan FN tersebut adalah BSa : Kapal-kapal dari
teknik literal, karena dalam FN segala penjuru dunia berlabuh di
tersebut setiap kata diterjemahkan
dermaga utama dengan
dengan penerjemahan harfiyah. Kata
mengangkut berbagai jenis barang.
‫أضلاء‬/ 'ancha>'un/ tidak selalu
(Saharuddin, 2008: 7)
diterjemahkan secara literal yang ada
Data di atas merupakan kasus
di dalam kamus. Kata ‫أضلاء‬/ 'ancha>'un/ penerjemahan dengan teknik
dalam kamus berarti “arah, isi”. Kata penambahan. Kasus di atas dapat
tersebut tidak bermakna demikian diuraikan bahwa dalam BSu hanya
saja. Kata ‫أضلاء‬/ 'ancha>'un / dapat terdapat kata ‫ أنواع‬/'anwa>‘u/ dan kata
diterjemahkan menjadi “penjuru”. ‫ البضائع‬/al-badha>'i‘u / sehingga data
Sehingga kata ‫أضلاء‬/ 'ancha>'un / dalam tersebut hanya terdapat dua kata dalam
kasus ini diterjemahkan dengan makna BSu, akan tetapi dalam BSa terdapat
“penjuru”. penambahan satu nomina. FN ‫أنواع البضائع‬
Kata ‫ األرض‬/al-'ardhu / /'anwa>‘ul-badha>'i‘i / sebenarnya bisa
diterjemahkan dengan padanan kata diterjemahkan dengan teknik calque
“dunia”. Kata ‫ األرض‬/al-'ardhu / dapat menjadi “jenis barang”. Akan tetapi
dalam kasus ini penerjemahan
diterjemahkan dengan kata lain, yaitu
menambahkan nomina “berbagai” guna
bumi, tanah, atau dunia. Kata tersebut
memperjelas bahwa tidak hanya satu
dalam kasus ini dialihbahasakan
jenis barang saja yang terdapat dalam
menjadi “dunia” karena penerjemahan
konteks tersebut.
melihat konteks kalimat yang terdapat
Dengan adanya kasus penambahan
dalam data ini. Jika kata ‫ األرض‬/al-
nomina dalam FN ‫ أنواع البضائع‬/'anwa>‘ul-
'ardhu / diterjemahkan “bumi” maka badha>'i‘i / ini, FN ini termasuk dalam
hasil dari penerjemahan FN ini tidak
teknik Penambahan. Penambahan ini
berterima di Bsa. FN ‫أضلاء األرض‬

82
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

terjadi karena bentuk kata ‫أنواع‬ yang diterjemhakan dengan teknik


peminjaman murni (pure
/'anwa>‘un / berupa jamak taktsir
borrowing).Setiap kata dalam FN
sehingga adanya penambahan dalam
tersbut diterjemahan sama antara
BSa-nya. Penambahan ini bertujuan
bahasa sumber dan bahasa sasaran.
untuk lebih memperjelas konteks pada
Teks Sumber (TS). Selain Kata ‫ صالة‬/ shala>tun / diterjemahkan
memperjelas, adanya penambahan dengan kata “shalat”, kata yang sama
nomina dalam kasus ini dimaksudkan dengan apa yang terdapat dalam BSu.
untuk menghilangkan ketaksaan yang Kata ‫ العشاء‬/al-‘isya>'i / yang
terdapat dalam konteks kalimat
dialihbahasakan sama dengan BSu-nya
tersebut.
Contoh analisis teknik yang yaitu “isya” sehingga FN ‫صالة العشاء‬/
digunakan dalam penerjemahan frasa shala>tul-‘isya>'i / diterjemahkan dengan
nomina sebagai berikut teknik peminjaman murni karena antara
BSu dan BSa memiliki lafadz yang
BSu : ‫كان الوقت مساء بعد صالة‬
sama dan arti yang sama.
‫ وقنديل زييت ضخم يتدىل من وسط‬،‫العشاء‬
D. Kesimpulan
‫السقف معلقا من سلسلة معدنية مزدوجة‬ Berdasarkan data yang telah
diperoleh dan hasil analisis mengenai
Ka>nal-waqtu masa>i ba’da variasi bentuk penerjemahan frasa
shala>til-‘isya>'i, wa qundi>la zaiti> nomina dan teknik-teknik
dhukhmi yatabala> min wasathi’s- penerjemahan frasa nomina dalam
saqifi ma‘laqan min silsilatin novel Mawākibul-Achrār karya Al-
ma’daniyati mazdawijati. (Al- Kailani, maka kesimpulan dari
Kailani, 1994: 7) penelitian ini berupa tiga variasi bentuk
BSa : saat itu, yaitu setelah frasa nomina yang terdapat dalam 141
melaksanakan shalat Isya, lampu data yang ada dalam penelitian ini.
minyak besar tergantung kokoh Tiga macam frasa tersebut berupa frasa
pada seuntai rantai besi nomina na„ty , frasa nomina idhafi dan
memancarkan cahayanya dari frasa nomina gabungan, gabungan dari
tengah langit-langit ruangan tamu frasa nomina na„ty dan idhafi. Teknik
(Saharuddin, 2008: 9) penerjemahan frasa nomina dalam
Data di atas merupakan data FN penelitian ini diambil dari teori yang
yang diterjemahkan dengan teknik dikemukan oleh Molina dan Albir
peminjaman.Penerjemahan dengan (2002: 510-511). Terdapat 18 teknik
teknik peminjaman ada dua jenis yaitu yang dikemukan olehnya, tapi hanya 13
peminjaman bersifat murni (pure teknik yang digunakan dalam
borrowing) tanpa penyesuaian dan penelitian ini. Ketigabelas teknik itu
peminjaman yang sudah dinaturalisasi adalah teknik calque, teknik literal,
(naturalized borrowing) dengan teknik penambahan, teknik kreasi
penyesuaian pada ejaan ataupun diskursif, teknik adaptasi, teknik
pelafalan.Pada data di atas FN ‫صالة‬ diskriptif, teknik partikulasi, teknik
reduksi, teknik subtitusi, kesepadanan
‫العشاء‬/ shala>tul-‘isya>'i / merupakan frasa

83
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

lazim, teknik variasi, teknik Chaer, Abdul 2008.Sintaksis Bahasa


generalisasi, dan teknik peminjaman. Indonesia Pendekatan Proses.
Saran untuk penelitian selanjutnya, Jakarta: Rineka Cipta
kajian perihal penerjemahan frasa Al-Ghulāyaini, Mustofa. 1987.
nomina dalam bahasa Arab bisa Jami‟ul-Durus al-Arabiyah.
ditindaklanjuti sampai pada tataran Mesir : Darul Ibn Jauziy
metode dan ideologi penerjemahan.
Selain itu kajian perihal frasa verba Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus
dalam bahasa Arab juga bisa Linguistik. Jakarta: Gramedia
diimplementasikan pada tataran teknik Pustaka Media
penerjemahannya. Adapun terkait Molina, L. & Albir, A. H.
genre penerjemahan bisa diambil frasa 2002.Translation Techniques
nomina tidak hanya pada genre sastra, Revisited: A Dynamic and
namun juga bisa dijaring dari beberapa Functionalist Approach. Meta:
sumber media masa on line/ maupun Translators‟ Journal, vol 47, no.4.
offline (edisi cetak) bahasa Arab
maupun teks-teks keagamaan, karena Sinde. 2012. Analisis Teknik, Metode
tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa dan Ideologi Penerjemahan
Arab sangat dekat dengan teks-teks Terhadap Buku Cerita Anak
keagamaan, khususnya agama Islam, Bilingual “Four Funny Animal
sebagaimana yang telah dikaji oleh Stories (Tesis). Medan: Sekolah
Anis (2016) perihal teks keagamaan Pascasarjana Universitas Sumatra
penerjemahan Arab-Jawa yang lebih Utara
tendensi pada penerjemahan model Soemarno, T. 1988. Hubungan antara
word for word translation. Lama Belajar dalam Bidang
Penerjemahan , Jenis Kelamin,
Daftar Pustaka Kemampuan Berbahasa Inggris,
dan Tipe-tipe Kesilapan
Anis, Muhammad Yunus. and terjemahan dari bahasa Inggris
Kundharu Saddhono. 2016. ke dalam Bahasa Indonesia
Strategi Penerjemahan Arab- (Tesis). Malang: Pasca Sarjana,
Jawa sebagai Sebuah Upaya IKIP Malang.
dalam Menjaga Kearifan Bahasa
Lokal (Indigenous Language): Suparno. 2005. Analisis Penerjemahan
Studi Kasus dalam Frasa Nomina Bahasa Inggris
Penerjemahan Kitab Bidayatul pada Buku The Essence of
Hidayah Karya Imam Al- Services Marketing dan
Ghazali. Akademika Jurnal Padanannya dalam Bahasa
Pemikiran Islam, Pusat Penelitian Indonesia pada Buku Pemasaran
dan Pengabdian Masyarakat jasa (Tesis). Surakarta:
STAIN Jurai Siwo Metro pascasarjana UNS
Lampung, Volume 21. No. 01
Susilo, Djoko. 2005. Penerjemahan
Januari-Juni 2016, halaman 35-
Frasa Verba Bahasa Inggris
47.
dalam Buku Sociolinguistics:
Goals, Approaches and Problems

84
Jurnal CMES Volume IX Nomor 1 Edisi Januari – Juni 2016
Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta

Karya Roger t. Bell ke dalam Tarigan, Henry Guntur. 2009. Prinsip-


Bahasa Indonesia dalam Buku prinsip Dasar Sintaksis.
Sosiolinguistik: Sajian, Tujuan, Bandung: Angkasa Bandung.
Pendekatan dan Problem oleh Ubaidillah. 2015. Padanan Frasa
Abdul Syukur Ibrahim(Tesis). Nominal dalam Bahasa Arab dan
Surakarta: Pascasarjana UNS Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Fakultas adab dan Ilmu
Penelitian Kualitatif. Surakarta: Budaya.UIN Sunan Kalijaga.
Universitas Sebelas Maret.

85

You might also like