You are on page 1of 9

‫‪SEBAB-SEBAB PENYAKIT HATI‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫الر ُس ِل بَ َقايَا ِم حن أ حَى ِل الحعِحل ِم يَ حدعُو َن َم حن‬ ‫هلل الَّ ِذي جعل ِِف ُك ِّل َزم ٍ‬
‫ان فَ حت َرةً ِم َن ُّ‬ ‫اْلم ُد ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ‬ ‫حَ ح‬
‫صُرو َن‬ ‫اهلل ال َم حوتَى َويُبَ ِّ‬ ‫اب ِ‬ ‫صِِبو َن ِمحن هم َعلَى حاْلَذَى‪ ،‬ي ححيو َن بِ ِكتَ ِ‬ ‫َ ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ُح‬ ‫ض َّل إ ََل ا حْلَُدى َويَ ح ُ‬
‫اهلل أَىل الحعمى‪ ،‬فَ َكم ِمن قَتِي ٍل ِِِلبلِيس قَ حد أَحي وه وَكم ِمن ض ٍّ ٍِ‬ ‫بِنُوِر ِ‬
‫ال تَائو قَ حد َى َد حوهُ‬ ‫حَ ح ُ َ ح ح َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ح‬
‫اب ِ‬
‫اهلل‬ ‫َّاس َعلَحي ِهم‪ .‬ي حن َفو َن َعن كِتَ ِ‬ ‫َّاس َوأَقح بَ َ أََِر الن ِ‬
‫َح َن أََِرُىم َعلَى الن ِ‬
‫ح ُ ح ح‬ ‫فَ َما أ ح َ‬
‫ني الَّ ِذيح َن َع َق ُدوا أُلُ ِويََّة البِ حد َع ِة‬ ‫ِِ‬
‫ني َوتَأح ِويح َل اجلَاىل َ‬
‫ِِ‬
‫ال ال ُمحبطل َ‬ ‫ني َوانحتِ َح َ‬ ‫يف الغَالِّ َ‬‫تَ حح ِر َ‬
‫اب ُحُم ِمعُو َن َعلَى‬ ‫اب َُمَالُِفو َن لِحل ِكتَ ِ‬ ‫الفحت نَ ِة فَهم َمَحتلِ ُفو َن ِِف ِ‬
‫الكتَ ِ‬ ‫ُح َ‬
‫ال ِ‬ ‫َوأَطحلَ ُقوا ِع َق َ‬
‫اهلل بِغَ حِْي ِع حل ٍم يَتَ َكلَّ ُمو َن‬
‫اب ِ‬ ‫اهلل وِِف كِتَ ِ‬
‫َ‬
‫اهلل وِِف ِ‬
‫َ‬
‫اب ي ُقولُو َن علَى ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ت‬
‫َ‬
‫م َفارقَ ِة ِ‬
‫الك‬ ‫ُ َ‬
‫اهلل ِم حن‬
‫َّاس ِِبَا ي حشبِهو َن علَي ِهم فَنَ عوذُ بِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ه‬‫َّ‬ ‫ج‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫بِال متشابِ ِو ِمن ال َك ََلِم وي خ ِ‬
‫د‬
‫ح ح ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َُ ح‬ ‫َُ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف َ ِ الح ُم لِّ َ‬
‫ني‪ ،‬أ ََّما بَ حع ُد‬
‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.‬‬

‫‪Marilah kita mengungkapkan rasa syukur kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah‬‬
‫‪melimpahkan nikmat-Nya kepada kita terutama nikmat memeluk agama Islam dan nikmat‬‬
‫‪berada di atas jalan kebenaran, jalannya para salafus shalih, generasi pertama Islam. Dan kita‬‬
‫‪berharap dengan syukur kita ini, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menambah nikmat-Nya dan‬‬
‫‪memang demikianlah janji-Nya kepada kaum muslimin, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak‬‬
‫‪pernah menyalahi janjinya.‬‬

‫‪1|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com‬‬


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‫َوإِ حذ تَأَذَّ َن َربُّ ُك حم لَِن َ َك حرُح ْلَ ِز َيدنَّ ُك حم َولَِن َك َف حرُح إِ َّن َع َذ ِاا لَ َش ِدي ٌد‬
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Telah kita ketahui bersama, bahwa setiap anggota badan kita diciptakan oleh Allah Subhanahu
wa Ta’ala untuk suatu tugas khusus, seperti mata diciptakan untuk meluhat, telinga untuk
mendengar, dan begitulah seterusnya. Adapun tanda sakit anggota badan adalah apabila dia itu
tidak bisa melaksanakan tugas tersebut dengan baik.

Sebagai contoh mudah, mata yang tidak bisa digunakan untuk melihat dengan jelas maka dia
adalah mata yang sakit, telinga yang tidak bisa digunakan untuk mendengar dengan baik, maka
dia adalah telinga yang sakit.

Demikian pula hati atau hati, hati yang sakit terlihat dari ketidakmampuannya melaksanakan
tugas khusus yang karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakannya yaitu mengenal Allah
Subhanahu wa Ta’ala untuk mencinta-Nya serta untuk beribadah kepada-Nya semata. Maka
barangsiapa yang lebih mencintai dan lebih mementingkan sesuatu selain Allah Subhanahu wa
Ta’ala berarti hatinya sakit.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sungguh sudah menjadi fitrah manusia apabila ia ditimpa suatu penyakit dia akan berusaha
mencari obatnya, benarlah kata pepatah “mencegah lebih baik dari mengobati.” Dan untuk
mencegah suatu penyakit maka kita harus mengetahui penyebab-penyebabnya.

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah.

Ada suatu penyakit yang lebih berbahaya dari semua penyakit jasmani yang paling berbahaya.
Sungguh suatu kerugian bila seseorang ditimpa suatu penyakit tapi ia sendiri tidak
menyadarinya. Penyakit ini mudah sekali menular dan mudah tertanam ini mudah sekali menular
dan mudah tertanam dalam tubuh, dan tidak menutup kemungkinan kita mengidap penyakit yang
sangat berbahaya itu. Penyakit itu adalah penyakit hati.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita mempelajari penyebab-penyebab penyakit
hati dengan senantiasa memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar terhindar

2|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com


dari penyakit-penyakit Allah Subhanahu wa Ta’ala agar terhindar dari penyakit-penyakit
tersebut dan bisa berusaha mengobatinya bila kita telah terlanjur terjangkit penyakit tersebut.

Ada enam penyakit hati yang akan kami sebutkan pada kesempatan yang berbahagia ini, yang
kesemuanya adalah penyakit-penyakit yang sangat berbahaya yang sering menjangkit umat. Di
antara penyakit-penyakit tersebut adalah:

Sebab penyakit pertama, berbuat syirik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Syirik adalah jika seorang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ibadah kepada-
Nya. Di samping dia beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dia juga beribadah kepada
selain Allah. Perbuatan syirik adalah perbuatan yang sangat tercela dan terlaknat.

Orang yang terkena penyakit ini ia akan menjalani hidupnya di dunia ini dengan iman dan aqidah
yang cacat, hatinya akan selalu sakit, semua yang dilakukannya hanya berkisar nafsu belaka, dia
tidak akan mengenal agama Islam ini dengan baik, sebaliknya dia akan mendapatkan kesedihan,
perasaan takut, dan kehancuran, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyifati orang-orang yang
berbuat syirik kedudukannya lebih rendah dari binatang-binatang ternak. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,

ِ
َ ‫َن أَ حكََرُى حم يَ ح َم ُعو َن أ حَو يَ حعقلُو َن إِ حن ُى حم إِ َّ َكاحْلَنح َع ِام بَ حل ُى حم أ‬
ً‫َض ُّل َسبِيَل‬ َّ ‫أ حَم َح َ ُ أ‬
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka
itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari
binatang ternak itu).” (QS. Al-Furqan: 44)

Kaum muslimin yang dimuliakan Allah

Disebutkan di dalam Alquran, orang yang berbuat syirik seperti seorang yang jatuh dari langit,
kemudian disambar oleh burung-burung, dan dicabik-cabiknya, atau dilemparkan oleh angin ke
tempat yang jauh dan hina.” Nas’alullaha al-afiyah.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Sebab penyakit kedua, perbuatan maksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Apabila kemaksiatan sudah bertumpuk dalam hati seseorang, maka dia akan menghalangi
pandangan hati sehingga dia tidak dapat melihat, menyadari, memahami serta berfikir tentang
ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jika maksiat telah berkumpul dalam hatinya, maka dia akan mencengkramnya sehingga hatinya
tidak menyenangi kebaikan dan tidak mau berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lalu
yang paling menyedihkan ia akan dikuasai oleh hawa nafsurnya yang jahat, sebagaimana Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

3|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com


‫ض َواتَّبَ َع َى َواهُ فَ َمَلُوُ َك َمَ ُل الح َك حل ِ إِ حن َح ِم حل َعلَحي ِو‬
ِ ‫َخلَ َد إِ ََل احْل حَر‬ ِ ِ
‫ح نَا لََرفَ حعنَاهُ ِبَا َولَكنَّوُ أ ح‬
ِ ‫َولَ حو‬
‫ص َ لَ َعلَّ ُه حم يَتَ َف َّكُرحو َن‬ ‫ق‬
َ ‫ل‬
‫ح‬ ‫ا‬ ِ ‫ص‬ ‫ح‬‫ق‬‫ا‬‫ف‬
َ ‫ا‬ ‫ن‬
َِ‫ح أَو تَحت رحكو ي حله ح َذلِ َ مَل الح َقوِم الَّ ِذين َك َّذب وا بِ ايات‬ ‫يَحل َه‬
َ ُ َ َ ‫َ ُ ح ح َ ُح‬ ََُُ ‫ح‬
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat
itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka
perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya dijuurkannya lidahnya dan jika kamu
membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang
yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar
mereka berfikir.” (QS. Al-A’raf: 176)

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sebab penyakit ketiga adalah kelalaian dari berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Manusia yang lengah akan terkejut tatkala mendengar dzikir atau nasihat dari seseorang,
meskipun dia seorang penuntut ilmu, apalagi orang awam Hal ini disebabkan kelalaian dari
merenungi ayat-ayat-Nya sehingga setan masuk melalui peredaran darahnya menuju hatinya.
Oleh karena itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa mengingatkan hal ini sebagaimana
dalam firman-Nya,

‫ين َك َفُروا يَ َاويحلَنَا قَ حد ُكنَّا ِِف َغ حفلَ ٍة ِّم حن َى َذا بَ حل‬‫ذ‬ِ َّ‫اخصةٌ أَبصار ال‬
ِ َ ‫اْل ُّق فَِإذَا ِىي‬
َ ُ َ ‫ح‬ َ َ َ‫ب الح َو حع ُد ح‬َ ‫َواقح تَ َر‬
‫ني‬ ِِ
َ ‫ُكنَّا َالم‬
“Dan telah dekat kedatangan janji yang benar (hari berbangkit). Maka tiba-tiba terbelalaklah
mata orang-orang yang kafir. (mereka berkata): “Aduhai, celakalah Kami, Sesungguhnya kami
adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-
Anbiya: 97)

Orang yang lengah atau lalai diibaratkan seperti orang yang masuk ke dalam masjid lalu setan
menekannya sehingga orang tersebut tidak berdzikir kepada Allah sedikit pun, seperti orang
yang datang ke sebuah majelis ta’lim dia malah tertidur atau memikirkan hal-hal dunia, sehingga
ia tidak memahami isi dari kajian tersebut.

Kelengahan menyerang hati seseorang, sehingga membuatnya berpaling dari taat kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, tidak senang berdzikir, tidak senang mendengar suatu kebaikan dan tidak
mau mendekat kepada ahli dzikir yaitu para ulama.

Sidang Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

4|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com


Sebab penyakit hati keempat adalah berpaling dari mempeajari ilmu agama, mendalami, dan
mempelajari sunah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Pada zaman sekarang ini, kita sering mendapati orang lebih faham ilmu dunia daripada ilmu
agama, bahkan masalah-masalah yang ringan dalam agama mereka tidak mengetahuinya, tata-
cara berwudhu atau mandi sesuai sunah atau yang lebih sederhana dari pada itu mereka tidak
memahaminya, mereka lebih mendahulukan urusan dunia yang fana ini.

Kemudian ada sebagian kaum muslimin yang berpaling dari membaca dan memahami Alquran
dan al-Hadis, sehingga hati mereka terjangkit suatu penyakit berbahaya. Reaita membuktikan
pada zaman sekarang ini, banyak para pemuda muslim yang buta akan huruf Alquran dan tidak
bisa membacanya. Mereka enggan belajar ilmu agama Islam yang benar, yang digali dari
Alquran dan sunah berdasarkan pemahaman para pendahulu mereka yang shaleh seperti para
sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka lebih menyukai mempelajari buku-
buku hasil karya musuh-musuh Islam, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman,

ِ ِّ ‫ال ر‬ ِ ِ ِ
َ‫ب ِل‬ َ َ َ‫} ق‬124 { ‫ضن ًكا َوَحَن ُشُرهُ يَ حوَم الحقيَ َامة أ حَع َمى‬ َ ِ‫ض َعن ذ حك ِرى فَِإ َّن لَوُ َمع‬
َ ً‫يشة‬ َ ‫َوَم حن أ حَعَر‬
‫ال َك َذلِ َ أَتَحت َ ءَايَاتُنَا فَنَ ِ يتَ َها َوَك َذلِ َ الحيَ حوَم‬
َ َ‫} ق‬125 { ‫ص ًْيا‬ ِ ‫ح َشرتَِِن أ حَعمى وقَ حد ُكنت ب‬
َ ُ َ َ ‫َ ح‬
}126{ ‫تُن َ ى‬
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan
yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah
ia, ‘Ya Robbku, mengapa Engkau menghimpunkan akud alam keadaan buta, padahal aku
dahulunya adalah seorang yang melihat?’ Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun
dilupakan.” (QS. Toha: 124-126)

‫ أَقُ حو ُل‬.‫اْلَ ِكحي ِم‬


‫الذ حك ِر ح‬ ِّ ‫ات و‬ ِ ِِِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ‫ َونَ َف َع ِ حِن َوإيَّا ُك حم ِبَا فحيو م َن حااي‬، ‫بَ َارَ اهلل ِ ح َولَ ُك حم ِف الح ُق حر ن الح َك ِرح‬
‫استَ حغ ِفُرحوهُ إِنَّوُ ُى َو الحغَ ُف حوُر‬ ِ ‫قَوِ ى َذا وأَستَ حغ ِفر اهلل ِ ولَ ُكم ولِ ائِِر الحم لِ ِم‬
‫ فَ ح‬، ٍ ‫ني م حن ُك ِّل ذَنح‬
َ‫ح ح َ َ ح ُ َ ح َ ح َ َ ُ ح ح‬
‫الرِححي ُم‬
َّ

5|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com


KHUTBAH KEDUA

‫ات أ حَع َماِلنَا َم حن‬


ِ ِّ‫اْلم َد هللِ َحَنم ُده و نَ تَعِي نُو و نَ تَ حغ ِفره و نَعوذُ بِاهللِ ِمن ُ روِر أَنح ُف ِ نَا وسي‬
َََ ‫ح ُح‬ ‫َ ُ َ ح ح ُ َ ح ُُ َ ُ ح‬ ‫إ َّن حَ ح‬
ِ
‫ي لَوُ أَ ح َه ُد أَ حن َ إِلَوَ إِ َّ اهللُ َو حح َدهُ َ َ ِريح َ لَوُ َو‬ ِ ِ ِ ِ
َ ‫يَ حهد اهللُ فََلَ ُم َّل لَوُ َو َم حن يُ ح ل حل فََلَ َىاد‬
‫صلَّى اهللُ َعلَحي ِو َو َسلَّ َم تَ ح لِحي ًما َكِحي ًرا‬ َّ ‫أَ ح َه ُد أ‬
َ ُ‫َن ُُمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َو َر ُس حولُو‬
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sebab penyakit hati kelima, sibuk dengan urusan dunia dan mengabaikan agama.

Apabila seorang telah terjangkit penyakit ini, maka waktu-waktunya, baik siang atau malam ia
habiskan untuk mengejar dunianya, pikirannya terfokus agar tercapai semua keinginannya.
Adapun akhirat mereka kesampingkan sehingga tidak heran kalau kita dapati di masjid-masjid
kaum muslimin ketika khutbah Jumat mereka tertidur, tidak memperhatikan dan mendengarkan
khutbah, padahal mendengarkan dua khutbah tersebut hukumnya wajib, yang demikian karena
mereka telah kelelahan dengan urusannya. Kalaupun mata mereka tidak tertidur pikirannyalah
yang terbang melayang bersama angan-angan dan lamunannya. Naudzubillah

Kita khawatir inilah sifat yang difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa ia termasuk
orang-orang yang lari dari berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam Alquran Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

ٍ ُ‫أَفََلَ ي تَ َدبَّرو َن الح ُقرءا َن أ حَم َعلَى قُل‬


‫وب أَقح َفا ُْلَآ‬ َ‫ح‬ ُ َ
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran ataukah hati mereka terkunci?” (QS.
Muhammad: 24)

Mudah-mudahan kita tidak termasuk orang-orang yang lalai hati kita dari berdzikir kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan mudah-mudahan Allah menolong kita sehingga senantiasa kita dapat
menghindari penyebab-penyebab sakit hati tersebut dan senantiasa diberikan petunjuk dan
hidayah-Nya. Amin.

ِ ِ ٍ ِ ٍ
َ َّ‫ إِن‬،‫ َو َعلَى ِل إِبحَراىحي َم‬،‫ت َعلَى إِبحَراىحي َم‬ َ ‫صلَّحي‬
َ ‫ َك َما‬،‫ َو َعلَى ل ُُمَ َّمد‬،‫ص ِّل َعلَى ُُمَ َّمد‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬
‫ َو َعلَى ِل‬،‫ت َعلَى إِبحَر ِاىحي َم‬ ٍ ِ ٍ ِ ِ
َ ‫ َك َما بَ َارحك‬،‫ َو َعلَى ل ُُمَ َّمد‬،‫ اللهم بَا ِرح َعلَى ُُمَ َّمد‬.‫َ حي ٌد َُمحي ٌد‬
‫ إِنَّ َ َِ حي ٌد َُِمحي ٌد‬،‫إِبحَر ِاىحي َم‬

6|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com


‫ات‪َ ،‬ربَّنَا َلَ حمنَا أَنح ُف َ نَا َوإِ حن َِلح تَ حغ ِف حر لَنَا َوتَ حر َحنَا لَنَ ُكونَ َّن ِم َن‬
‫اللَّه َّم ا حغ ِف ر لِحلم لِ ِمني والحم لِم ِ‬
‫ح ُ ح حَ َ ُ ح َ‬ ‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ح ِ‬
‫اب النَّا ِر‬‫ااَاس ِريح َن‪َ ،‬ربَّنَا تنَا ِِف الدُّنحيَا َح َ نَةً َوِِف حااخَرةِ َح َ نَةً َوقنَا َع َذ َ‬
‫اا َوالحغِ َ ‪ .‬اللهم إِنَّا نَ ُع حوذُ بِ َ ِم حن َزَو ِال نِ حع َمتِ َ َوََ ُّوِل‬
‫اللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ح أَلُ َ ا حْلَُدى َوالتُّ َقى َوالح َع َف َ‬
‫ني ‪.‬‬ ‫اْلم ُد هلل ر ِّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ب الح َعالَم ح َ‬ ‫َ‬ ‫َعافيَت َ َوفُ َ اءَة ن حق َمت َ َو َ حي ِع َس َخط َ ‪َ .‬و خُر َد حع َوانَا أَن حَ ح‬
‫‪Sumber: Majalah Al Furqon, Edisi 10 Tahun ke-7 1429/2008 dengan beberapa penyuntingan‬‬
‫‪seperlunya oleh redaksi www.khotbahjumat.com‬‬

‫‪Artikel www.khotbahjumat.com‬‬

‫‪7|D i sali n d ari w ww.k h otba hj um at. com‬‬


Aplikasi Yufid:

Aplikasi DOA Sehari-hari untuk anak-anak

iPhone and iPad Ready

Developed by: Lihat aplikasi lainnya di www.yufid.org


Yufid Network:

iPhone and iPad Ready

Developed by: Lihat website lainnya di www.yufid.com

You might also like