You are on page 1of 8

GRAVITASI

Jurnal Pendidikan Fisika dan Sains


Vol (2) No (2) Tahun 2019
https://ejurnalunsam.id/index.php/JPFS

Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Ujian Nasional HOTS


Mata Pelajaran Fisika SMA 10 Kota Bengkulu

Adli Ikhsan1 , Anisa Auliya 2, Sopiah3 , Ahmad Walid4


1
Department of Science Education, IAIN Bengkulu.
Jalan. Raden Fatah, Pagar Dewa, Bengkulu 38211, Indonesia
Email Korespondensi: Adliikhsan31@gmail.com

Abstract
The 21st century is also known as the age of knowledge (knowledge age), in this era, all alternative efforts to meet the
needs of life in various contexts are more knowledge based. In taxonomy, students' knowledge and skills can be
measured by cognitive domains which include mental activities ranging from the lowest to the highest processes.
Likewise, the National Physics exam questions are designed with high order thinking skill question models. For this
reason, it is necessary to conduct an analysis of physics National Examination questions that have been designed with a
high order thinking skill question model in SMA Negeri 10 Bengkulu city by looking at the results of evaluating student
learning with the type of High Order thinking skill questions. In this study using the Research Method of physics
questions by collecting data on national exam questions in the last three years. Based on research conducted the level of
success of students completing national exam questions based on HOTS is still very low, it can be seen from the data we
get that in SMAN 10 Bengkulu City the value of the physics national exam in 2018 has decreased from the previous
year with the weight of LOW questions in 2017 totaling 11 pieces and in 2019 there were 18 questions.

Keywords: High Order Thinking skill ( HOTS ), learning evaluation, National Physics Exams, Bloom's Taxonomy,
Low Order Thinking Skill

A. PENDAHULUAN
Era globalisasi memberi dampak yang education), pengembangan ekonomi berbasis
cukup luas dalam berbagai aspek pengetahuan (knowledge based economic),
kehidupan, termasuk tuntutan dalam pengembangan dan pemberdayaan
penyelenggaraan pendidikan Salah satu masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge
tantangan nyata tersebut adalah bahwa based social empowering), dan pengembangan
pendidikan hendaknya mampu dalam bidang industri pun berbasis
menghasilkan sumberdaya manusia yang pengetahuan (knowledge based industry)
memiliki kompetensi utuh, dikenal dengan (Mukhadis, 2013:115)
kompetensi abad ke-21. Kompetensi abad Salah satu dampak dari
ke-21 merupakan kompetensi utama yang perkembangan abada ke-21 yaitu dalam
harus dimiliki siswa agar mampu berkiprah dunia pendidikan. Saat ini, pendidikan
dalam kehidupan nyata pada abad ke-21. berada di masa pengetahuan (knowledge age)
(Etistika &dkk 2016) dengan percepatan peningkatan
Abad ke-21 juga dikenal dengan masa pengetahuan yang luar biasa. Percepatan
pengetahuan (knowledge age), dalam era ini, peningkatan pengetahuan ini didukung oleh
semua alternative upaya pemenuhan penerapan media dan teknologi digital yang
kebutuhan hidup dalam berbagai konteks disebut dengan information super highway
lebih berbasis pengetahuan. Upaya (Gates, 1996). Gaya kegiatan pembelajaran
pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan pada masa pengetahuan (knowledge age)
berbasis pengetahuan (knowledge based harus disesuaikan dengan kebutuhan pada
34
masa pengetahuan (knowledge age). Bahan creative thinking ), kemampuan
pembelajaran harus memberikan desain berargumen ( reasoning ), dan
yang lebih otentik untuk melalui tantangan kemampuan mengambil keputusan (
di mana peserta didik dapat berkolaborasi decision making ). Dalam taksonomi
menciptakan solusi memecahkan masalah Bloom membutuhkan kemampuan
pelajaran.(Ariansyah, 2019) untuk menganalisis (C4), mengevaluasi
Dalam meningkatkan mutu (C5), dan membuat (C6).( Moh. Zainal
pendidikan pemerintah Indonesia telah Fanani, 2018)
melakukan beberapa cara salah satunya 2. Berbasis permasalahan kontekstual
melakukan pembaruan pada kurikulum Soal-soal HOTS merupakan asesmen
pendidikan. dimana kurikulum ini lebih yang berbasis situasi nyata dalam
mnenekankan pada kreativitas, keaktifan kehidupan sehari-hari, dimana peserta
serta kemampuan berpikir tinggi siswa yang didik diharapkan dapat menerapkan
mecakup pemikiran HOTS yang dapat konsep-konsep pembelajaran di kelas
mendorong siswa untuk berpikir secara luas untuk menyelesaikan masalah.
dan mendalam tentang materi yang Permasalahan kontekstual yang
dipelajari. Keterampilan berpikir tinggat dihadapi oleh masyarakat dunia saat ini
tinggi merupakan bagian dari taksonomi terkait dengan lingkungan hidup,
bloom hasil revisi yang berupa kata kerja kesehatan, kebumian dan ruang
operasional yang terdiri dari menganalisis angkasa, serta pemanfaatan ilmu
C4, mengevaluasi C5 dan menciptakan C6 pengetahuan dan teknologi dalam
yang dapat digunakan dalam menyelasaikan berbagai aspek kehidupan.(Moh. Zainal
soal ujian. (aidin&yilmaz 2010). Fanani, 2018)
Penilaian HOTS dapat juga dilihat 3. Tidak rutin (tidak Akrab)
pada evaluasi pembelajaran melalui soal Penilaian HOTS bukan penilaian
ujian nasional dan ujian sekolah. Hal ini regular yang diberikan di kelas.
dapat dilihat dari prsentase soal-soal HOTS Penilaian HOTS tidak digunakan
yang disisipkan dalam soal ujiann nasional. berkali-kali pada peserta tes yang sama
Yang mana harusnya soal-soal ujian ini seperti penilaian memori (recall),
sudah berbasis HOTS namun kenyataan di karena penilaian HOTS belum pernah
lapangan, soal-soal cenderung leih banyak dilakukan sebelumnya. HOTS adalah
menguji aspek ingatan sampai analisis, penilaian yang asing yang menuntut
padahal bnyak buku yang menyajikan pembelajar benar-benar berfikir kreatif,
materi denagn mengajak siswa untuk belajar karena masalah yang ditemui belum
aktif namun proses ini sering diakhiri oleh pernah dijumpai atau dilakukan
soal evaluasi yang kurang melatih sebelumnya (Widana, 2016, p.6).
keterampiln tingkat tinggi.(Saputra, 2016) 4. Menggunakan bentuk soal beragam
Soal soal HOTS sangat Bentuk-bentuk soal yang beragam
direkomendasikan untuk digunakan pada dalam sebuah perangkat tes (soal-soal
berbagai bentuk penilaian kelas. Untuk HOTS ) sebagaimana yang digunakan
menginspirasi guru menyusun soal-soal dalam PISA , bertujuan agar dapat
HOTS di tingkat satuan pendidikan, memberikan informasi yang lebih rinci
Kemendikbud (2017, p.9-13) secara rinci dan menyeluruh tentang kemampuan
memaparkan karakteristik soal-soal HOTS peserta tes. (Moh. Zainal Fanani, 2018)
sebagai berikut (Moh. Zainal Fanani, 2018) Adapun level kognitif dalam soal
: HOTS yaitu :
1. Mengukur kemampuan berpikir tingkat 1. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1)
tinggi Level kognitif pengetahuan dan
Keterampilan berpikir tingkat tinggi, pemahaman mencakup dimensi proses
termasuk kemampuan untuk berpikir mengetahui (C1) dan
memecahkan masalah ( problem memahami (C2). Ciri-ciri soal pada
solving ), keterampilan berpikir kritis ( level 1 adalah mengukur pengetahuan
critical thinking ), berpikir kreatif ( faktual, konsep, dan procedural. Bisa

35
jadi soal-soal pada level 1 merupakan Tabel. 1 Dimensi Proses Berpikir
soal kategori sukar, karena untuk HOTS Mengkr Mengkreasi ide/gagasan
menjawab soal tersebut peserta didik easi Kata kerja:
harus dapat mengingat beberapa rumus Mengkonstruksi, desain,
atau peristiwa, menghafal definisi, atau kreasi. Mengembangkan,
menulis, dan
menyebutkan langkah-langkah memformulasikan
(prosedur) melakukan sesuatu. (Moh. Mengev Mengambil Keputusan
Zainal Fanani, 2018) aluasi sendiri
2. Aplikasi (Level 2) Kata kerja:
Soal-soal pada level kognitif aplikasi Membandingkan,
membutuhkan kemampuan yang lebih memeriksa, mengkritisi,
tinggi daripada level pengetahuan dan menguji.
pemahaman. Level kognitif aplikasi Mengan Memspesifikasi aspek-
mencakup dimensi proses berpikir alisa aspek/elemen.
menerapkan atau mengaplikasikan Kata kerja: menggunakan,
mendemonstrasikan,meng
(C3). Ciri-ciri soal pada level 2 adalah
ilustrasikan,
mengukur kemampuan: a) mengoperasikan.
menggunakan pengetahuan faktual, MOTS Mengap Menggunakan informasi
konseptual, dan prosedural tertentu likasi pada domain berbeda
pada konsep lain dalam mapel yang Kata kerja: menggunakan,
sama atau mapel lainnya; atau b) mendemonstrasikan,
menerapkan pengetahuan faktual, mengilustrasikan,
konseptual, dan prosedural tertentu mengoperasikan.
untuk menyelesaikan masalah Memah Menjelaskan ide/konsep.
kontekstual (situasi lain). (Moh. Zainal ami • Kata kerja: menjelaskan,
Fanani, 2018) mengklasifikasi,
menerima, melaporkan.
3. Penalaran (Level 3)
LOTS Menget Mengingat kembali. •
Level penalaran merupakan level
ahui Kata kerja: mengingat,
kemampuan berpikir tingkat tinggi mendaftar, mengulang,
(HOTS), karena untuk menjawab soal- menirukan.
soal pada level 3 peserta didik harus Sumber: Anderson & Krathwohl (2001)
mampu mengingat, memahami, dan
menerapkan pengetahuan faktual, Berdasarkan beberapa penelitian yang
konseptual, dan prosedural serta telah dilakukan kemampuan peserta didik
memiliki logika dan penalaran yang dalam menyelesaikan soal HOTS masih
tinggi untuk memecahkan masalah- tergolong rendah. Ariansyah(2018) dalam
masalah kontekstual (situasi nyata yang penelitiannya menyimpulkan bahwa secara
tidak rutin). Level penalaran mencakup umum kemampuan peserta didik dalam
dimensi proses berpikir menganalisis menyelesaikan soal HOTS fisika di SMA
(C4), mengevaluasi (C5), dan kristen Immanuel pontinak masih tergolong
mengkreasi (C6). Pada dimensi proses rendah dengan persentase pencapaian
berpikir menganalisis (C4) menuntut sebesar 39% dari skor ideal. Dalam
kemampuan peserta didik untuk menyelsaikan soal untuk C4 menganalisis
menspesifikasi aspek-aspek/elemen, dengan persentase 43,13%, tingkat
menguraikan, mengorganisir, kemampuan peserta didik dalam
membandingkan, dan menemukan menyelesaikan soaal C5 mengevaluasi 41%
makna tersirat. (Moh. Zainal Fanani, dan sebesar 12,67% untuk tingkat
2018) kemampuan peserta didik dalam
Anderson & Krathwohl (2001) menyelesaikan soal C6 mencipta.
mengklasifikasikan dimensi proses Tujuan penelitian ini adalah untuk
berpikir sebagai berikut: mengetahui kemampuan siswa dalam
meneyelesaikan ujian nasional yang berbasis
HOTS DI SMAN 10 Kota Bengkulu.

36
B. METODE PENELITIAN beberapa jenis soal yang di mulai dari
Sampel dari Penelitian ini adalah Taksonomi dengan Tingkat Penilaian
SMA 10 Kota Bengkulu . Bentuk penelitian Kognitif yang jenis soalnya Tentang
yang digunakan untuk menganalisis penerapan (C3) dari Teori sebanyak 11 atau
kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan soal HOTS adalah metode 27,5% dari Total soal Ujian Nasional Fisika,
riset denagn pendekatan kualitatif. Popilasi sedangkan untuk soal dengan Tingkat
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta penilaian hingga menganalisa (C4) Soal ada
didik kelas XII SMAN 10 Kota Bengkulu . sebanyak 24 atau 60% dari Total Soal Ujian
Teknik pengumpulan data yang Nasional, untuk soal dengan tingkat
digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian dengan jenis soal yang sudah
dokumentasi denang mengambil data soal
mampu di Evaluasi (C5) siswa sebanyak 3
ujian nasional dari beberapa tahun terakhir.
Teknis analisi data menggunakan statistik atau 7,5 % Dari Total Ujian Nasional Soal
deskriptif. Data soal dikelompokkan sesuai dan ada beberpa soal ujian Nasional yang
tingkatan proses kogitif taksonomi bloom ditemukan hingga Tahap Mengkreasikan
dan dihitung persentasenya. Teori dan Rumus (C6) Sebanyak 2 atau 5
% dari Total Soal artinya pada tahun 2017
C. HASIL DAN PEMBAHASAN ini jenis soal yang dikategorikan Tingkat
Dalam penelitian ini penulis
High Order Thinking Skill sebesar 72,5% dan
menggunakan analisis deskriptif yang
mendeskripsikan persentase soal UN fisika Soal Tingkat low Order Thinking Skill
SMA yang berkategori HOTS. Hasil sebanyak 22,5% Soal.
persentase yang di dapat dalam analisi Sedangkan ditahuan 2018 Terjadi
tersebut adalah Penurunan soal dengan tingkat high Order
Sebagai berikut: Thingking Skill yang dari tahun sebelumya
Tabel 2. Analisis soal ujian nasional Fisika berjumlah 29 soal menjadi 21 soal
sedangkan 19 soal lainya digolongkan soal
Tahun Banyak Soal (Dalam Kategpri Low Order Thingking Skill. Soal Ujian
Penilaian Kognitif Taksonomi Bloom Nasional ditahun 2018 ini ada beberapa soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6
2017 - - 11 24 3 2 yang ditemukan hanya ditahap Memahami
2018 - 3 15 19 2 - (C2) dari Sebuah Teori Sebanyak 3 atau 7,5
2019 1 19 8 10 2 % dari TotaL 40 Butir Soal, Untuk soal
dengan tingkat Pengaplikasian (C3)
Dari data di Atas merupakan Data
sebanyak 15 atau 37,5 % dari total Ujian
dalam tingkatan penilaian taksnomi Bloom
Nasional Fisika tahun 2018 Soal , Soal
yang merupakan Soal Ujian Nasional Fisika
dengan tingkat Analisa pada Ujian Nasional
dari tahun 2017 hingga tahun 2019 dapat
2018 ini sebanyak 19 Atau 47,5 % Persen
dikatakan Bahwa soal dengan tingkat High
dari total Soal Ujian soal yang sudah
Order Thinking Skill dari tahun 2017 dengan
dkategorikan High Order Thingking Skill dan
Jumlah Soal Ujian Nasional sebanyak 40
ada beberapa soal Ujian Nasional Fisika
Butir yaitu sebanyak 29 soal yang sudah di
hingga Tahap Evaluasi dan Pengkreasian
Kategorikan soal dengan Tingkat High Order
Atau Tahap Menciptakan yaitu sebanyak 2
Thinking Skill sedangkan soal dengan
atau 5 % Total Soal Ujian Nasional artinya
Tingkat Low Order Thingking Skill yang 11
Jumlah soal Ujian Nasional Fisika di tahun
Soal.
2018 yang dikategorikan sebagai soal
Ragam soal Ujian Nasional Fisika
Tingkat High Order Thinking Skill sebesar
Pada Tahun 2017 bisa dikatakan bahawa
52,5 % dan Soal Ujian Nasional yang
jenis soal yang tidak cukup bervariasi hal itu
dikategorikan Tingkat Low Order Thinking
dikarenakan bahwa soal tersebut hanya ada
37
Skill sebesar 47,5% soal .Untuk tahun 2019 Dalam analisa hasil ujian Nasional
soal ujian Nasional Fisika Terjadi Fisika ini sekolah yang dijadikan sample
penurunan Tingkat Penilaian Kognitif Siswa dari penelitian ini untuk dijadikan pedoman
dengan Tingkat High Order Thinking Skill dalam menganalisis data tersbut, adalah
sebanyak 20 dengan jenis Soal Menganalisa sekolah Menengah Atas Negeri yang
(C4) Soal sebanyak 8 atau 20 % dari Total selanjutnya akan disebut SMAN 10 Kota
soal Ujian Nasional fisika 2019 soal Ujian, Bengkulu siswa jurusan Ilmu Pengetahuan
10 Butir soal atau sebesar 25% Ujian Alam atau IPA, dari hasil wawancara yang
Nasional yang dikategorikan hingga Tahap kami lakukan dengan salah satu guru yang
Evaluasi dan sebanyak 10 Butir soal atau mengajar fisika di SMAN 10 kota Bengkulu
sebesar 25% Persen dengan jenis soal hingga bahwa sekolah ini dalam pengevaluasian
tahap Mengreasikan atau Menciptakan dan pembelajaran fisika menggunakan beberapa
sebanyak 2 soal atau sebesar 5% dari total bentuk tes diantaranya Penugasan, Ulangan
Seluruh Ujian Nasional Fisika 2019 artinya Harian, Ujian Tengah Semester Dan Ujian
ditahun 2019 untuk jenis Soal Ujian Akhir Semeter. Jumlah tes terdiri dari 20
Nasional fisika dengan jenis soal Tingkat pilihan ganda dan 5 esai. Dimana hasil dari
High Order Thinking Skill sebesar 50% dan evaluasi tersebut dapat dikatakan tidak
Tingkat Low Order Thinking Skill sebesar 50% memuaskan karena hanya kurang lebih 5
.dan sisanya berjumlah 20 soal lainya orang dari 32 siswa yang mampu
dikategorikan sebagai soal Tingkat low mendapatkan nilai di atas rata-rata. Dalam
Order Thinking Skill. kategori soal dari 25 soal hanya ada 5 soal
Data dia atas menunjukan bahwa yang termasuk dalam soal berbasis HOTS.
dari tiga tahun terakhir yaitu 2017, 2018 dan Dan tidak semua siswa mampu
2019 terjadi penurunan soal dengan mengerjakan soal tersebut. Hal ini terlihat
tingkatan High Order Thingking Skill, dari rata-rata hasil nilai ujian nasional
penurunan ini terjadi juga karena faktor SMAN 10 kota Bengkulu setiap tahunnya:
hasil Ujian Nasional siswa yang setiap Tabel. 4 Nilai rata-rata Ujian Nasional Fisika
tahunnya menurun. Hal ini bisa dilihat dari SMAN 10 Kota Bengkulu
nilai rata-rata UN siswa kota Bengkulu No Rata – Rata Nilai Ujian Nasional
SMA 10 Kota Bengkulu
khsusnya pada mata pelajaran Fisika yang Tahun 2017 2018 2019
setiap tahunnya menurun. Nilai 36,70 32,71 37,12
rata-rata
Tabel 3. Data nilai rata-rata UN Fisika Kota
Bengkulu
No Rata – Rata Nilai
Ujian Nasional
Seacara Nasional
Tahun 2017 2018 2019
Nilai rata- rata 45,65 43,03 42,25

Data tersebut diperolah dari situs


pusat penilaian kementrian pendiikan dan
kebudayaan. Yang mana terjadi penurunan
nilai rata- rata Fisika secara Nasional setiap
tahunnya, hal ini juga yang menjadi pemicu Sumber. Puspendik.kemendikbud.co.id
terjadinya penurunan soal HOTS di dalam
soal Ujian Nasional setiap tahunnya.
38
Dari data diatas terlihat bahwa perbanyak pada tingkatan Low Order
kemampuan siswa dalam menyelesaikan Thinking Skill nilai rata-rata siswa
Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran fisika di meningkat.
SMA N10 Kota Bengkulu masih sangat Selain itu ada beberapa pokok
rendah terlihat bahwa nilai rata-rata dari pembahasan dalam Ujian Nasional Mata
Hasil Ujian Nasional mata pelajaran fisika Pelajaran fisika yang dianggap sulit bagi
tersebut masih dibawah rata – rata terlihat siswa diantarnya yaitu teori relativitas,
pada tahun 2017 Nilai Ujian Nasioanal listrik dinamis, rangkaian listrik, listrik
mata pelajaran fisika memperoleh nlai rata- statis, dinamika rotasi, keseimbangan benda
rat 36,70 yang artinya masih sangat jaih dari tegar, termodinamika, dinamika partikel
Nilai Ketuntasan minimum, selanjutnya serta kinematika gerak.
pada tahun 2017 Nilai Rata-rata Ujian Kesulitan ini berdampak pada minat
Nasional mata pelajaran fisika mengalami siswa dalam kategori pemilihan Ujian
penurunan yang cukup jauh dari tahun Nasional terlihat dari semakin menurunnya
sebelumnya yaitu dari 36,70 menjadi 32,71 minat siswa pertahunnya. Selain itu terlihat
padahal dari data yang diperoleh jumlah juga dari hasil akhir ujian nasional siswa
soal yang dikategorikan sebagai soal yang dalam bidang fisika yang semakin menurun
HOTS juga mengalami penurunan artinya sehingga nilai yang diperoleh siswa tidak
siswa masih belum mampu mengerjakan lebih dari 60. Kesulitan pemahaman
soal dengan tingkat HOTS dan selanjutnya terhadap pokok pembahasan ini
pada pelaksanaan Ujian Nasional mata menentukan keberhasilan siswa dalam
pelajaran Fisika pada tahun 2019 Terjadi menjawab soal ujian nasional, hal ini
peningkatan yang cukup signifikan dari terbukti dari data prsentase siswa menjawab
tahun sebelumnya yang terjadi penurunan soal ujian nasional dengan benar.
pada Pelaksanaan Ujian Nasional mata Dari hasil wawancara yang
pelajaran fisika ini peningkatan itu terjadi dilakukan di SMA N 10 Kota Bengkulu
dari 32,71 nenjadi 37,12 padahal pada tahun guru memebernarkan tentang adanya
ini juga terjadi peningkatan jenis soal HOTS kesulitan siswa dalam mengerjakan soal
yang tadinya berjumlah 19 soal kategori dengan poko pembahasan seperti Dinamika,
HOTS menjadi 20 Soal yang dikategorikan Gelomang, dan Optik , listrik dan Magnet
soal HOTS dan Materi tentang Fisika modern.
Dari data diatas terlihat bahwa
tahun 2018 hasil ujian nasional mengalami D. KESIMPULAN
penurunan dari tahun sebelumnya dengan Dari Hasil penelitian ini, dapat
soal HOTS sebanyak 22 soal dan nilai disimpulkam beberapa hal mengenai
dengan tingkatan low Order Thinking Skill Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan
sebanyak 18 soal, sedangkan pada tahun Soal Ujian Nasional HOTS Mata Pelajran
IPA Fisika SMA 10 Kota Bengkulu .
2019 nilai rata-rata Ujian Nasional fisika
1. Jumlah soal yang dikategorikan sebagai
mengalami peningkatan sangat pesat, Soal HOTS dalam Soal Ujian Nasional
dengan bobot soal High Order Thinking Skill mata pelajaran fisika dari tahun 2017,
sebanyak 20 soal dan bobot soal tingkatan 2018 hingga tahun 2019 dari 40 butir
Low Order Thinking Skill sebanyak 20 soal. soal setiap tahunya rata-rata soal yang
Hal ini membuktikan bahwa siswa rata-rata dikategorikan HOTS mencapai 50 %
dari total soal. Jumlah tersebut cukup
siswa belum mampu menyelesaikan soal
bervariasi dari tingkat Menganalisa
dengan tingkatan High Order Thinking Skill, soal, mengevaluasi sola, hingga
sehingga saat soal ujian nasional di mengkreasikan soal

39
2. Dari data Nasional didapatkan bahawa menyelesaikan beberapa soal dengan
Hasil Ujian Nasional mata pelajaran Pokok pembahasan seperti Dinamika,
fisika yang nilai yang diperolah siswa Gelomang, dan Optik , listrik dan
cukup rendah yaitu pada tahun 2017
Magnet dan Materi tentang Fisika
Nilai rata-rata Nasional Ujian Nasional
Fisika yaitu berkisar 45,65 dan terjadi modern hal tersebut juga berdampak
penurunan hasil Pada tahun 2018 terhadap perolehan Hasil Ujian
secara nasional siswa hanya Nasional mata pelajaran Fisika.
memperolah nilai 43,03 dan pada tahun Berdasarkan hasil penelitian yang
2019 terjadi kembali penurunan Hasil telah dilakukan bahwa perlu adanya
Ujian Nasional mata pelajaran fisika pembelajaran yang dapat meningkatkan
yairu sebesar 42,25. Padahal dari tahun
kemampuan HOTS peserta didik dan perlu
ketahun soal yang dikategorikan HOTS
Terjadi Penurunan secara terus- adanya memperbanyak soal HOTS dalam
menerus proses evaluasi. Selain itu peneliti
3. Dari 30 siswa yang mengikuti Ujian selanjutnya diharapkan dapat mengatasi
Nasional hany 0,5 % yang kelemahan dari penelitian ini diantaranya ;
mendapatkan hasil yang sukup 1. Menggunakan tes soal yang berbasis
memuaskan, selebihnya msih di bawah HOTS untuk siswa Dalam tahap Evaluasi
rata-rata. Selain itu hal ini juga bisa seperti Ujian Harian , Ujian Tengah
dilihat dari data nasional ujian fisika di Semester hingga Ujian Akhir Sekolah
kota bengkulu yang setiap tahunya 2. Melakukan penelitian untuk sekolah
mengalami penurunan. yang mendapatkan rata-rata nilai ujian
4. Dari data sampel yang diambil yaitu nasional yang sudah melebihi rata-rata
Siswa IPA SMA N 10 Kota Bengkulu yang telah ditetapkan sehingga dapat
nilai yang diperoleh dari Hasil Ujian diketahui penyebab keberhasilan tersebut.
Nasional mata pelajaran fisika juga
kecil pada tahun 2017 saja Hasil yang
F. DAFTAR PUSTAKA
diperoleh siswa rata- rata yaitu sebesar
Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. (2001).
36,70 dan pada tahun 2018 terjadi
Alec, F. 2009. Berpikir Kritis. Jakarta: Erlangga.
penurunan kembali Hasil rata-rata arifin, zainal.2014. Evaluasi
Ujian Nasional mata pelajaran Fisika Pembelajaran.Bandung:PT Remaja
yang diperolah siswa yaitu sebesar Rosdakarya
32,71. Sedangkan, untuk tahun 2019 A Taxonomy of Learni ng, Teaching, and
rata-rata Ujian Nasional mata Pelajaran Assessing: A Revision of Bloom’s
Fisika yang diperoleh siswa terjadi Taxonomy of Educational Objectives .
peningkatan yaitu sebesar 37,12. New York: Longman.
5. Hasil Ujian Nasional mata pelajaran Brookhart, S.M. (2010). How to assess higher
order thinking skills in your classroom .
fisika secara Nasional yang diperoleh Alexandria: ASCD
siswa cukup kecil dapat disebabkan “CRITICAL THINKING SKILL: KONSEP
beberpa hal salah satunya siswa masih DAN INIDIKATOR PENILAIAN” 01,
kesulitan Terhadap pengerjaan soal-soal no. 02 (2017).
Dinni, Husna Nur. “HOTS ( High Order
dengan pembahasan seperti teori Thinking Skills ) Dan Kaitannya Dengan
relativitas, listrik dinamis, rangkaian Kemampuan Literasi Matematika” 1
listrik, listrik statis, dinamika rotasi, (2018): 170–76.
keseimbangan benda tegar, Education, Improving. “Evaluasi Belajar Peserta
Didik (Siswa)” I, no. 36 (2017): 257–67.
termodinamika, dinamika partikel serta Ennis, R.H. 1995. Critical Thinking. New York:
kinematika gerak. Prentice Hall
6. Di SMA N 10 kota Bengkulu sendiri iffa, uulia. “analysis of higher order thinking
siwa juga mengalami kesulitan dalam skills ( hots ) student in problem solving of
physics science analisis higher order
40
thinking skills ( hots ) siswa smp n 1 salo Setiawati, Sulis. “Analisis higher order thinking
dalam menyelesaikan soal ujian nasional skills ( hots ) siswa sekolah dasar dalam
ipa fisika tingkat smp / mts,” 2016, 1–9. menyelesaikan” 2, no. 2010 (2019): 552–
Kemendikbud. (2017). Panduan Implementasi 57.
Kecakapan Abad 21 Kurikulum 2013 di Soal, Menyelesaikan, and Open Ended.
Sekolah Menengah Atas . Jakarta: “Analisis High Order Thinking Skill (Hots)
Direktorat Pembinaan SMA Ditjen Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Open
Pendidikan Dasar dan Menengah. Ended Matematika 1,2),” no. 1 (2003): 55–
krathwohl, D. R. 2002. A Revision Of Bloom's 64.
Taxonomy: An overview. Theory into Studi, Program, Pendidikan Fisika, Jurusan
pratice 41(4), 212-218 Pmipa, Fakultas Keguruan, and d a n ilmu.
Kurniati, Dian. 2016. Kemampuan Berpikir “analisis kemampuan menyelesaikan soal
Tingkat Tinggi Siswa SMP Di hots fisika materi getaran harmonis di sma
Kabupaten Jember Dalam kristen immanuel pontianak,” 2019.
Redhana, I Wayan. “2239 Sugiyarti, Lina, Alrahmat Arif, and Universitas
MENGEMBANGKAN Negeri Jakarta. “Pembelajaran Abad 21 Di
KETERAMPILAN ABAD KE-21 Sd,” 2018, 439–44.
DALAM,” n.d. Walid,A.,Putra, E.P.,&Asiyah,A. (2019).
Rustaman, N.Y. (2007). Kemampuan Dasar Pembelajaran Biologi Menggunakan Problem
Bekerja Ilmiah dalam Pendidikan Sains Solving Disertai Diagram Tree Untuk
dan Asesmennya. Proceeding of the Memberdayakan Kemampuan Berpikir Logis
First International on Science Dan Kemampuan Menafsirkan Siswa. IJIS
Education. Bandung: Sps UPI Edu: Indonesian Journal Of Integrated
Science Education, 1(1, 1-6)

41

You might also like