You are on page 1of 8

ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 205 (2021) p-ISSN 2252-8075

e-ISSN 2615-2819

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA MENGGUNAKAN


EXE-LEARNING BERBASIS LEARNING CYCLE 5E PADA
MATERI LARUTAN PENYANGGA
Mely Agusti*1 Sura Menda Ginting*2 Febrian Solikhin*3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Bengkulu
*E-mail: amelyagusti99@gmail.com

ABSTRACT
This type of research is R&D (Research and Development) which uses the ADDIE development model which is limited to the
implementation stage. This study aims to determine the level of feasibility, understanding and student response to the 5E learning
cycle-based chemistry e-module designed using exe-learning media on the subject of buffer solutions. The research data was obtained
from a material and media expert validation questionnaire, an understanding questionnaire and a student response questionnaire to the
developed chemistry e-module.The feasibility level of the e-module based on material expert validation is 93.33% which states that the
quality of the material in the e-module is feasible from the material aspect and based on learning cycle 5e, media expert validation is
92% which states that the display quality on the e-module has worthy of the media aspect. The level of understanding of the e-module
is 77.08% which states that the discourse or narrative in the e-module is easy for students to understand. The students' response to the
e-module was 84.03% which stated that the students gave a very good response to the developed e-module. This shows that the
chemical e-module using exe-learning based on the 5E learning cycle on the buffer solution material is very feasible to use in the
learning process.

Keywords : E-module, Exe-learning, Laerning Cycle 5E, Buffer Solution


ABSTRAK
Jenis penelitian ini yaitu R&D (Research and Development) yang menggunakan model pengembangan ADDIE yang di batasi pada
tahap implementasi. Penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan, katerpahaman dan respon siswa terhadap e-
modul kimia berbasis learning cycle 5e yang di rancang menggunakan media exe-learning pada pokok bahasan larutan penyangga.
Data penelitian di peroleh dari angket validasi ahli materi dan media, angket keterpahaman dan angket respon siswa terhadap e-modul
kimia yang dikembangkan. Tingkat kelayakan e-modul berdasarkan validasi ahli materi sebesar 93,33% yang menyatakan bahwa
kualitas materi pada e-modul sudah layak dari aspek materi dan berbasis learning cycle 5e, validasi ahli media sebesar 92% yang
menyatakan bahwa kualitas tampilan pada e-modul sudah layak dari aspek media. Tingkat keterpahaman e-modul sebesar 77,08%
yang menyatakan wacana atau narasi pada e-modul mudah untuk di pahami oleh peserta didik. Respon siswa siswa terhadap e-modul
sebesar 84,03% yang menyatakan bahwa siswa memberikan respon yang sangat baik terhadap e-modul yang dikembangkan. Hal ini
menunjukan bahwa e-modul kimia menggunakan exe-learning berbasis learning cycle 5e pada materi larutan penyangga sangat layak
digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci : E-modul, Exe-learning, Learning cycle 5e , Larutan Penyangga

PENDAHULUAN Suatu bahan ajar sebagai sumber belajar


Bahan ajar merupakan suatu alat penunjang berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa
dalam proses belajar bagi siswa untuk mendapatkan terhadap suatu materi atau konsep seperti dengan
informasi yang akan dapat menambah pengetahuan bahan ajar kimia [3], yang memiliki beberapa peran
siswa [1]. yaitu sebagai referensi utama dan sebagai bahan
Bahan ajar sendiri merupakan seperangkat evaluasi [4].
materi pembelajaran (teaching material) yang Suatu bahan ajar sebagai referensi utama, akan
disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dapat memperkuat pemahaman siswa tentang
dari kompetensi yang akan dikuasai oleh siswa konsep-konsep materi yang di pelajari, sedangkan
dalam kegiatan pembelajaran [2]. bahan ajar sebagai bahan evaluasi akan berfungsi
198
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

untuk membantu siswa dalam mengoreksi konsep XI di SMA Negeri 4 Kota Bengkulu yaitu buku teks
materi yang di pelajari oleh siswa [5]. kimia.
Dalam proses belajar mengajar, bahan ajar Bahan ajar tersebut belum cukup efektif dalam
kimia merupakan salah satu alat penunjang belajar menunjang proses pembelajaran siswa dan
yang digunakan oleh guru dan siswa di sekolah [6]. anggapan siswa bahwa kimia merupakan mata
Bahan ajar kimia berisikan tentang konsep- pelajaran yang sulit menambah ketidaktertarikan
konsep materi, contoh soal dan latihan soal serta siswa dalam belajar.
terdapat gambar untuk mendukung pemahaman Materi dalam pembelajaran kimia mempunyai
siswa tentang konsep materi pada mata pelajaran karakteristik yang berbeda-beda namun kebanyakan
kimia. materi kimia bersifat abstrak sehingga sulit untuk di
Berdasarkan hasil observasi yang telah di pahami oleh siswa, salah satu yaitu materi larutan
lakukan terhadap siswa SMA Negeri 4 Kota penyangga [9].
Bengkulu, siswa mengalami kesulitan dalam Larutan penyangga merupakan salah satu
memahami penjelasan materi di dalam bahan ajar materi yang di anggap sulit karena materi larutan
berupa buku teks kimia. penyangga bersifat abstrak dan kompleks. Sifat
Bahan ajar yang digunakan kurang menarik dan abstrak dari materi larutan penyangga terletak pada
mata pelajaran kimia di anggap sulit oleh siswa aspek mikroskopik yang terdapat dalam larutan
membuat siswa tidak tertarik dalam belajar kimia. [10].
Bahan ajar kimia yang di harapkan dapat Sementara itu, sifat kompleks dari materi
mengatasi kesulitan siswa dalam memahami suatu larutan penyangga terletak pada keterkaitan dengan
materi kimia belum terwujud yang di sebabkan materi yang di pelajari sebelumnya yang menjadi
kurang ketertarikan siswa dalam belajar prasyarat dalam mempelajari materi larutan
menggunakan bahan ajar kimia, sehingga penyangga. Materi prasyarat tersebut di antaranya
berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam adalah asam basa dan kesetimbangan [11].
membangun pengetahuan. Karakteristik dari materi larutan penyangga
Bahan ajar yang digunakan berupa buku teks tersebut memicu anggapan oleh siswa bahwa materi
kimia kurang menarik dan siswa masih sulit larutan penyangga sulit untuk di pahami [12].
memahami materi yang ada di bahan ajar tersebut Maka dari itu dibutuhkan sumber belajar
yang membuat ketidaktarikan siswa dalam belajar alternatif yang dapat meningkatkan ketertarikan
kimia [7]. siswa dalam belajar. Permasalahan ini dapat diatasi
Padahal siswa yang memiliki minat belajar dengan inovasi pembelajaran yang dapat di gunakan
akan memiliki wawasan yang luas karena siswa secara mandiri [13].
mendapatkan pengetahuan yang baru dari kegiatan Sesuai dengan perkembangan teknologi
belajar yang dilakukan yang membuat pemahaman informasi yang semakin pesat pada era globalisasi
siswa tentang materi kimia meningkat[8]. saat ini dan Kurikulum 2013 yang menuntut
Hasil observasi di dukung dengan data yang di terjadinya pembelajaran secara mandiri yaitu
peroleh dari kuisioner yang telah di sebarkan dengan mengembangkan bahan ajar yang dapat
kepada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 4 Kota meningkatkan minat belajar siswa dengan aplikasi
Bengkulu. tertentu yang berupa E-modul (Electronic modul).
Data yang di dapatkan melalui kuisioner dapat E-modul adalah bahan ajar elektronik yang di
di ketahui bahwa Sebanyak 63% siswa tidak tertarik rancang untuk dapat di pelajari secara mandiri oleh
membaca bahan ajar yang di gunakan dan sebesar siswa dengan atau tanpa bimbingan guru karena
71,4% siswa kesulitan memahami penjelasan materi telah di sajikan secara sistematis [14].
pada bahan ajar. E-modul merupakan media interaktif karena
Pendapat siswa selaras dengan hasil wawancara dapat di sisipkan media lain nya seperti video,
bersama guru kimia SMA Negeri 4 Kota Bengkulu, animasi, gambar, maupun audio dengan demikian
bahwa bahan ajar yang di gunakan oleh siswa kelas
199
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

pengguna mengalami interaksi dan bersikap aktif Aplikasi Exe-learning di pilih untuk
dalam memperhatikan [15]. pengembangan modul elektronik karena
E-modul merupakan suatu sumber belajar yang pengoperasiannya mudah (user friendly), serta
yang menyajikan informasi, gambar, animasi, audio memiliki tampilan yang menarik, sehingga di
yang membuat penggunanya lebih interaktif [16]. harapkan membuat siswa lebih tertarik dan
E-modul akan dapat membantu proses termotivasi dalam mempelajari materi.
pembelajaran menjadi lebih menarik karena dapat Guna mengembangkan modul elektronik
menyisipkan gambar atau video serta navigasi menggunakan Exe-learning maka diadaptasi
didalamnya yang bisa menumbuhkan ketertarikan pendekatan Learning Cycle 5E yang merupakan
siswa dalam belajar [17]. salah satu model pembelajaran kontruktivisme yang
Hal ini dapat membantu siswa dalam berpusat pada keaktifan siswa, dengan kata lain
memahami materi karena terdapat petunjuk belajar pembelajaran Learning Cycle berpusat pada siswa
dan pemahaman konsep secara runtun [18]. Siswa dan guru akan berperan sebagai fasilitator [23].
dapat mengulang atau mempelajari kembali materi Pendekatan ini terdiri dari beberapa tahap
dirumah sesuai dengan kebutuhan siswa karena kegiatan, adapun tahapan dari Learning Cycle 5E
modul dapat di pelajari mandiri [19]. yaitu terdiri dari Engagement, Exploration,
Bahan ajar elektronik berupa E-modul lebih Explanation, Elaboration dan Evaluation. [24]
praktis, efisien, dan dapat mendukung seluruh Tahapan pendekatan Learning Cycle di
komponen media yang dibutuhkan dalam organisasikan sedemikian rupa sehingga siswa dapat
pembelajaran [20]. menguasai kompetensi yang harus di capai dengan
Pada pengembangan modul elektronik peran aktif dari siswa, dengan kata lain Learning
terdapat sejumlah aplikasi yang dapat di gunakan, Cycle 5E merupakan pendekatan yang terdiri dari
salah satunya adalah Exe-learning, yang merupakan beberapa tahapan belajar yang terorganisasi dan
inovasi penyedia layanan yang bergerak di bidang berpusat pada siswa sehingga siswa secara aktif
pendidikan menciptakan sebuah program The menemukan konsep sendiri [25].
ELearning XHTML Editor (Exe-learning) dimana Berdasarkan analisis tersebut, maka peneliti
dapat mendesain pengembangan dan penerbitan mengembangkan E-modul kimia menggunakan Exe-
bahan ajar berbasis web tanpa perlu menjadi mahir learning berbasis Learning Cycle 5E pada materi
dalam aplikasi Web-publishing yang rumit [21]. larutan penyangga.
Modul elektronik pada meteri larutan
penyangga yang dibuat menggunakan Exe-learning METODE PENELITIAN
tersusun dari bab, sub-bab dan unit. E-modul larutan Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penyangga yang di rancang terdiri dari bab penelitian dan pengembangan (research and
pendahuluan, isi dan penutup. development) dengan mengembangkan bahan ajar
Pada bab isi di modul elektronik terdapat elektronik yaitu e-modul kimia menggunakan Exe-
soal latihan larutan penyangga berupa pilihan ganda learning berbasis Learning Cycle 5E pada materi
serta gambar yang mendukung dalam materi prinsip larutan penyangga yang dapat di gunakan oleh
kerja larutan penyangga, video pembelajaran siswa dengan atau tanpa bimbingan guru.
maupun video praktikum sederhana untuk Penelitian ini di laksanakan bulan Maret 2021 –
menjelaskan defenisi larutan penyangga. Juni 2021 di SMA Negeri 4 Kota Bengkulu.
Dengan adanya video maupun animasi Subjek penelitian ini yaitu siswa XI MIPA 3
tersebut di harapkan dapat meningkatkan minat SMA Negeri 4 Kota Bengkulu tahun ajaran
belajar dari siswa. Hal ini di perkuat oleh hasil 2020/2021 sebanyak 32 siswa untuk uji respon
penelitian yang menyatakan media Exe-learning siswa dan 9 siswa dengan kemampuan yang
yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil heterogen untuk uji keterpahaman. Subjek
belajar siswa [22]. penelitian di pilih dengan teknik purposive
sampling.
200
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

Pengembangan dari E-modul menggunanakan siswa, yang mana dikembangkan dengan bantuan
model pengembangan ADDIE yang dibatasi hingga aplikasi Exe-learning.
pada tahap keempat yaitu implementasi. Hasil akhir modul bentuk offline dengan format
Tahap analisis (Analyze), merupakan tahap exe dan bentuk online adalah berupa link yang
peneliti melakukan analisis kebutuhan [26], yaitu : dapat diakses secara gratis :
a). Analisis kinerja di lakukan menurut bertujuan
untuk memunculkan dan menetapkan masalah https://bit.ly/E-modulKimia_Larutan penyangga
dasar yang dihadapi dalam proses pembelajaran .
b). Analisis peserta didik untuk mengidentifikasi Tahap implementasi (Implementation), yaitu
kesulitan yang di alami siswa dalam proses pada tahap ini akan di lakukan uji coba produk
pembelajaran dan untuk mengetahui karakteristik berupa uji keterpahaman (uji terbatas) dan uji
siswa respon siswa yang bertujuan agar peneliti
c). Analisis silabus, bertujuan untuk mengetahui mengetahui keterpahaman siswa dan respon siswa
kompetensi dasar dari materi larutan penyangga, terhadap E-modul yang dikembangkan untuk
indikator pencapaian kemudian dilakukan revisi yang diperlukan.
d). Analisis materi untuk mengidentifikasi materi Instrumen yang digunakan adalah berupa
utama yang di ajarkan serta mengumpulkan dan wawancara dan angket kebutuhan untuk pra-
memilih materi yang relevan , kemudian disusun penelitian serta lembar validasi, instrumen
kembali keterpahaman dan angket respon siswa.
e). Analisis tugas dilakukan dengan mengidentifika- Teknik analisis pada penelitian terdiri analisis
si tugas yang akan di berikan kepada peserta uji validitas, uji keterpahaman dan uji respon siswa.
didik dalam pokok bahasan larutan penyangga Uji validasi dilihat dari aspek materi dan media
f). Analisis tujuan pembelajaran ini bertujuan untuk E-modul yang akan dinilai menggunakan angket
merangkum hasil dari analisis materi dan konsep dengan skala Likert , seperti pada Tabel 1
serta analisis tugas yang menjadi tujuan pem- Skor di analisis menggunakan rumus
belajaran khusus. berikut:
Tahap perencanaan ( Design), merupakan tahap
peneliti merencanakan draft (Prototype) dan
susunan dari E-modul serta mengumpulkan data Data yang diperoleh di tafsirkan dengan
dan sumber untuk proses pembuatan E-modul. rentang persentase penilaian validitas [27], seperti
Adapun rencana desain produk yaitu terdiri pada Tabel 2.
dari: (1) sampul, (2) kata pengantar, (3) petunjuk
penggunaan modul, (4) peta konsep, (5)
Kompetensi, indikator dan tujuan pembelajaran, (6)
peta konsep, (7) pengetahuan, (8) kegiatan belajar I, Tabel 1. Skor Penilaian Pilihan Jawaban
(9) kegiatan belajar II, (10) rangkuman, (11) kunci Kategori Skor
jawaban, (13) Glosarium, (14) daftar pustaka. Sangat baik 5
Tahap pengembangan (development) Baik 4
merupakan tahap pembuatan E-modul berbasis Cukup baik 3
Learning Cycle 5E pada materi larutan penyangga. Tidak baik 2
Pada tahapan ini juga dilaksanakan penilaian Sangat tidak baik 1
oleh validator (uji Validasi) yang meliputi validasi
materi, media serta adanya revisi tahap I.
Pengembangan modul di orientasikan pada Tabel 2. Persentase Penilaian Validitas
model Learning Cycle 5E. modul yang di
Kategori Skor
kembangkan dapat digunakan secara mandiri oleh
V > 80% Sangat valid

201
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

61%<V≤80% Valid 21%<R≤40% Kurang menarik


41%<V≤60% Cukup valid R≤20% Tidak menarik
21%<V≤40% Kurang valid
V≤20% Tidak valid
HASIL DAN PEMBAHASAN
E-modul yang telah di hasilkan oleh peneliti
berisikan materi larutan penyangga yang berbasis
Uji keterpahaman berkaitan dengan hal-hal Learning Cycle 5E, yang mana Learning Cycle 5E
yang berhubungan dengan kemudahan pembaca memeiliki 5 tahapan yaitu Engagement,
untuk mengetahui maksud dari bacaan. Tingkat Exploration, Explaination, Elaboration dan
keterpahaman modul dapat diketahui melalui Evaluation.
penulisan ide pokok [28]. Setelah peneliti mengembangkan produk awal,
Hasil dari penulisan ide pokok di analisis produk awal di uji tingkat kelayaknya pada uji
menggunakan rumus: validitas pada aspek materi dan media.
Uji validitas di lakukan oleh 2 ahli materi dan
media. Adapun hasil persentase tingkat kelayakan
produk e-modul hasil pengembangan adalah sebagai
Dari skor yang di peroleh, di lakukan berikut:
pengkategorian berdasarkan katerogi Rankin dan
Culhane [29], dapat di lihat pada Tabel 3 berikut: Tabel 5. Hasil Validasi Ahli Materi dan Ahli
Media
Tabel 3. Kategori Penilaian Keterpahaman
Persentase (%)
Menurut Rankin dan Culhane No Aspek Kriteria
Validitas

Skor Keterangan 1. Materi 93,33% Sangat valid / layak


60% ≤ K ≤ 100% Tinggi (Kategori mandiri) 2. Media 92% Sangat valid / layak
40%< K ≤ 60% Sedang (Kategori instruksional) Persentase rata-rata 92,66% Sangat valid / layak
K ≤ 40% Rendah (Kategori sulit)

Dari tabel 5 diatas dapat diketahui hasil


Uji respon siswa menggunakan angket
validasi E-modul kimia berbasis Learning Cycle 5E
dengan skala Likert. Persentase respon siswa tiap
oleh dua validator pada aspek materi memiliki
butir pernyataan di hitung menggunakan rumus
persentase validitas sebesar 93,33% dengan kriteria
berikut:
sangat valid.
Uji validitas itu sendiri untuk mengukur
tingkat kelayakan dari produk yang di kembangkan
Skor R (%) yang di dapatkan di konversikan sehingga dapat dinyatakan bahwa produk yang di
dalam skala penilaian. Tabel skala penilaian dapat kembangkan sangat layak untuk diujicobakan.
di lihat pada Tabel 4 Pada aspek media yang telah di validasi oleh
Tabel 4. Skala Penilaian Persentase Respon dua validator memiliki persentase validitas sebesar
Siswa 92% dengan kriteria sangat valid.
Setelah produk di nilai oleh ahli, produk E-
Kategori Skor modul dilakukan uji keterpahaman (uji terbatas)
yang di uji pada 9 siswa.
R > 80% Sangat menarik
Keterpahaman (Comprehensible) merupakan
61%<R≤80% Menarik aspek yang menjadi tolok ukur kualitas bahan ajar
41%<R≤60% Cukup menarik dari segi isi yang menunjukan seberapa mudah

202
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

sebuah narasi atau wacana pada bahan ajar dapat


dipahami [30]. KESIMPULAN
Uji keterpahaman ini dilakukan untuk E-modul kimia menggunakan Exe-learning
mengantisipasi kesalahan dalam menafsirkan berbasis Learning Cycle 5E pada materi larutan
maksud dari suatu paragraf pada saat siswa belajar penyangga memiliki tingkat kelayakan yaitu dari
secara mandiri [31]. Penulisan ide pokok adalah ahli materi sebesar 93,33% (layak) yang
salah satu cara untuk mengukur keterpahaman teks. menyatakan bahwa materi E-modul sudah layak
Dari uji keterpahaman yang telah di lakukan digunakan berdasarkan aspek materi dan pada ahli
di dapatkan persentase rata-rata uji keterpahaman media sebesar 92% yang menyatakan bahwa
produk sebesar 77,08%. kualitas tampilan sudah layak di gunakan
Hasil uji keterpahaman yang di dapatkan berdasarkan aspek media.
kemudian di kelompokkan berdasarkan kategori Uji keterpahaman dari produk E-modulyang
Rankin dan Culhane dengan hasil diperoleh nilai di kembangkan didapatkan persentase sebesar
keterpahaman di atas 60% termasuk dalam kategori 77,08% termasuk kategori tinggi (kategori mandiri).
tinggi (kategori mandiri). Uji respon siswa terhadap produk yang di
Tingkat keterpahaman tinggi berarti siswa kembangkan yaitu E-modul kimia menggunakan
termasuk pada pembaca mandiri, artinya siswa Exe-learning berbasis Learning Cycle 5E pada
dapat menggunakan produk secara mandiri tanpa di materi larutan penyangga mendapatkan respon yang
dampingi oleh guru serta wacana atau narasi pada sangat baik dari siswa sehingga sangat bermanfaat
E-modul mudah untuk di pahami oleh siswa bagi siswa sebagai bahan ajar mandiri.
sehingga layak digunakan [32]. Uji respon siswa juga terdapat komentar siswa
Uji respon siswa dilakukan pada satu kelas terhadap E-modul yang di kembangkan secara
dengan 32 siswa, Uji respon siswa di lakukan untuk umum yaitu tampilan E-modul menarik dan tidak
mengetahui respon dari siswa terhadap produk yang membosankan, penggunaan E-modul nya mudah
di kembangkan yaitu E-modul kimia berbasis dan lebih mudah memahami materi larutan
Learning Cycle 5E pada materi larutan penyangga. penyangga karena uraiannya tersusun secara rinci
Uji respon siswa menggunakan angket dengan skala dan jelas.
Likert.
Adapun hasil uji respon siswa terhadap SARAN
E-modul kimia berbasis Learning Cycle 5E ditinjau E-modul kimia menggunakan exe-learning
dari 3 aspek yaitu kemudahan pemahaman, berbasis Learning Cycle 5E dapat dimanfaatkan
penyajian media dan kemanfaatan. Hasil uji respon bagi guru atau pengajar untuk memperkaya bahan
siswa terhadap E-modul sebesar 84,03% . ajar, terutama pada materi larutan penyangga.
Apabila nilai respon siswa sebesar 84,03% di Pendidik 203ias menerapkan E-modul pada
konversi berdasarkan 203ias203 konversi termasuk proses pembelajaran yang telah dikembangkan
kategori sangat baik/sangat menarik sehingga untuk mengatasi kesulitan dalam penyampaian
E-modul yang dikembangkan layak di gunakan. materi sehingga siswa dapat dapat melakukan
Uji respon siswa juga terdapat komentar siswa pembelajaran dengan mandiri.
terhadap E-modul yang di kembangkan secara Pada penelitian selanjutnya yang akan
umum yaitu tampilan E-modul menarik dan tidak menggunakan metode pengembangan ADDIE dapat
membosankan, penggunaan E-modul nya mudah melaksanakan semua tahapan dari Analisis sampai
dan lebih mudah memahami materi larutan evaluasi.
penyangga karena uraiannya tersusun secara rinci Pada penelitian selanjutnya dapat menguji-
dan jelas. cobakan produk yang di kembangkan sampai pada
E-modul yang di kembangkan ini menggunakan hasil belajar atau pemahaman konsep siswa
komponen Learning Cycle 5E sehingga membuat sehingga dapat di ketahui pemahaman konsep siswa
siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. dengan menggunakan produk yang di kembangkan.
203
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

Conference, 2001, 73: 339-343


[10] Alighiri, D., Apriliana Drastisianti, dan
DAFTAR PUSTAKA
Endang Susilaningsih, Pemahaman Konsep
[1] Muqodas, R.Z., Kamin Sumardi, dan Ega Siswa Materi Larutan Penyangga Dalam
Tawali Berman, Desain Dan Pembuatan Pembelajaran Multiple Representasi,
Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2018,
Saintifik Pada Mata Pelajaran Sistem Dan 12(2): 2192 – 2200
Instalasi Refrigerasi, Journal of Mechanical Sanjiwani NLI, IW. Muderawan, dan IK
Engineering Education, 2015, 2 (1) : 106- [11] Sudiana , Analisis Kesulitan Belajar Kimia
115. Pada Materi Larutan Penyangga Di SMA
[2] Widodo C.S., dan Jasmadi, Panduan Negeri 2 Banjar, Jurnal Pendidikan Kimia
Menyusun Bahan Ajar Berbasis. Undiksha, 2018, 2(2): 75-84.
Kompetensi, 2008, Jakarta : PT. Elex Media [12] Sariati, N.K., I Nyoman Suardana, dan Ni
Komputindo, ISBN: 9789792731743 Made Wiratini, Analisis Kesulitan Belajar
[3] Supriadi, Pemanfaatan Sumber Belajar Kimia Siswa Kelas XI Pada Materi
Dalam Proses Pembelajaran, Lantanida Larutan Penyangga, Jurnal Imiah
Journal, 2015, 3 (2): 127-139. Pendidikan dan Pembelajaran, 2020, 4 (1)
[4] Prastowo, A., Panduan Kreatif Membuat : 86-97.
Bahan Ajar Inovatif. Cetakan 5, 2013, [13] Falahudin, I., Pemanfaatan Media dalam
Jogjakarta: DIVA Press, ISBN, 978-602- Pembelajaran, Jurnal Lingkar Widyaiswara
978-898-3. , 2014, 1(4): 104 – 117.
[5] Utari, Y.L., Deskoni, dan Dewi Koryati [14] Dwiyanti, I., A.R. Supriatna, dan Arita
Pemanfaatan Buku Teks Oleh Guru Marini , Studi Fenomenologi Penggunaan
Ekonomi SMA Negeri Se-Kabupaten Ogan E-Modul Dalam Pembelajaran Daring
Ilir , Jurnal Profit , 2017, 4(2): 155-171. Muatan IPA Di SD Muhammadiyah 5
[6] Minarni, Affan Malik dan Fuldiaratman, Jakarta, Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Pengembangan Bahan Ajar Dalam Bentuk Dasar, 2021, 6(1): 74-88.
Media Komik Dengan 3D Page Flip Pada [15] Putra, O.D., Darlius, dan Harlin,
Materi Ikatan Kimia, Jurnal Inovasi Pengembangan Media Pembelajaran E-
Pendidikan Kimia, 2019, 13 (1): 2295 – Modul Interaktif Pada Mata Kuliah Sistim
2306. Pemindah Tenaga DI Program Studi
[7] Laksono, P.J., Ashadi, dan Sulistyo Pendidikan Teknik Mesin FKIP
Saputro, Analis Bahan Ajar Kimia Untuk Universitas Sriwijaya, Jurnal Pendidikan
SMA/MA Di Kabupaten Karanganyar Teknik Mesin, 2017, 4(1): 29-37.
Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali [16] Febriana, F.D., dan Norida Canda Sakti,
Kelarutan Berdasarkan Kurikulum 2013, Pengembangan E-Modul Berbasis
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kontekstual Sebagai Pendukung
Sains ( SNPS) 2016, Surakarta, 22 Oktober Pembelajaran Jarak Jauh Kelas X IPS,
2016, Hal 389-393. Jurnal PROFIT, 2021, 8 (1): 47-58
[8] Arianti, Peranan Guru Dalam [17] Hafsah, N. R. J., Dedi Rohendi, dan
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa, Purnawan, Penerapan Media Pembelajaran
Didaktika Jurnal Kependidikan, Fakultas Modul Elektronik Untuk Meningkatkan
Tarbiyah IAIN Bone,2018, 12 (2): 117-134. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
[9] Kirkwood, V. and D. Symington, Lecturer Teknologi Mekanik, Journal of Mechanical
Perceptions of Students Difficulties in Engineering Education, 2016, 3(1) : 106 -
First-year Chemistry Course. Australian 112
Science Education Association
204
ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 5(2): 198 – 207 (2021) p-ISSN 2252-8075
e-ISSN 2615-2819

[18] Romayanti, C., Agus Sundaryono dan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung
Dewi Handayani. Pengembangan E-modul Barat Pada Pokok Bahasan Perubahan
Kimia Berbasis Kemampuan Berpikir Lingkungan Fisik), Jurnal Cakrawala
Kreatif Dengan Menggunakan Kvisoft Pendas, 2015, 1(1): 58-67.
Flipbook Maker. Alotrop, 2020: 4(1): 51- [26] Sugihartini, N., dan Kadek Yudiana,
58 ADDIE Sebagai Model Pengembangan
[19] Feriyanti, N., Sholeh Hidayat, dan Luluk Media Instruksional Edukatif (MIE) Mata
Asmawati, Pengembangan e-Modul Kuliah Kurikulum Dan Pengajaran, Jurnal
Matematika Untuk Siswa SD, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan , 2018
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, , 15 (2):277-286.
2019, 6(1): 1-12. [27] Mawaddah, W., Mochammad Ahied,
[20] Syukra , H., Andromeda, Pengembangan Wiwin Puspita Hadi, dan Ana Yuniasti
E-Modul Kesetimbangan Kimia Berbasis Retno Wulandari, Uji Kelayakan Multi-
Inkuiri Terbimbing Terintegrasi Virtual media Interaktif Berbasis Powerpoint
Laboratory Untuk SMA/MA, Ranah Disertai Permainan Jeopardy Terhadap
Research : Journal of Multidicsiplinary Motivasi Belajar Siswa, Natural Science
Research and Development , 2019, 1(4): Education Reseach, 2019, 2 (2): 174-185.
877-886. [28] Sawitri,A.M., Wachju Subchan, dan Iis
[21] Muzijah, R., Mustika Wati, dan Saiyidah Nur Asyiah, Respon Siswa Terhadap
Mahtari, Pengembangan E-modul Penggunaan Modul Mnemonik Dengan
Menggunakan Aplikasi Exe-Learning Metode RWP (Reading-Writing-
untuk Melatih Literasi Sains, Jurnal Ilmiah Presentation) Dalam Pembelajaran Biologi
Pendidikan Fisika, 2020, 4 (2): 89-98 Di SMK Analis Kesehatan, Jurnal
[22] Silalahi, M. V. Pengembangan Media Exe- Pembelajaran dan Pendidikan Sains, 2017,
learning Pada Kimia Dasar Terhadap Hasil 2 (1): 1-8
Belajar Mahasiswa Di HKBP Nommensen [29] Rankin, E.F.and Joseph W Culhane,
Pematangsiantar. Jurnal Pedagogi dan Comparable Cloze and Multiple-Choice
Pembelajaran, 2020: 3(3): 516-524 Comprehension Test Scores, Journal of
[23] Asthira P, I.W., Nym. Kusmariyatni, dan I Reading, , 1969, 13(3): 193-198.
Gd. Margunayasa, Pengaruh Model [30] Hartana, T.A., Siti Suryaningsih, dan
Pembelajaran Learning Cycle “5E” Buchori Muslim, Hasil Validasi Dan Uji
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Keterpahaman Buku Pengayaan Biokimia
Di Gugus III, e-Journal PGSD Universitas Materi Karbohidrat Terintegrasi
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD , Keislaman, Lantanida Journal, 2021, 9 (1)
2016, 4 (1): 1-9. 50-61.
[24] Superni, N.L., Nyoman Dantes, dan I M [31] Ashri, N., dan Lilik Hasanah, Uji
Gunamantha, Pengaruh Model Siklus Keterpahaman Dan Kelayakan Bahan Ajar
Belajar 5E (Engagement, Exploration, IPA Terpadu, Edusains, 2016, 8 (2) : 144-
Explanation, Elaboration, Evaluation) 148
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan [32] Rachmatia, E., Aunurrahman, dan Andy
Penguasaan Konsep IPA, International Usman, Pengembangan Modul
Journal of Elementary Education, 2018, 2 Pembelajaran Kimia Untuk Kecakapan
(2): 115-122 Membangun Dan Menggunakan Konsep
[25] Yuliatii, Y., Penerapan Model Learning Redoks Dan Hidrokarbon Kelas X SMAN
Cycle 5E Untuk Meningkatkan 3 Sungai Kakap, Jurnal Pembelajaran
Pembelajaran IPA (Penelitian Tindakan Prospektif , 2016, 1 (2) : 20-31
Kelas di Kelas IV SDN Pancasila
205

You might also like