Professional Documents
Culture Documents
Keterangan :
x = Bobot contoh awal (g)
y = Bobot contoh dan cawan setelah dikeringkan
a = Bobot cawan kosong
Kadar abu (%
berat tetap. Kemudian labu lemak dipindahkan ke desikator, lalu didinginkan dan
ditimbang.
Perhitungan :
W2
Kadar lemak (%b/b) = x100%
W1
W 2 W1
Kadar serat kasar (g/100g contoh) = x100
W
Keterangan:
W2 = Bobot residu dan kertas saring yang telah dikeringkan (g)
W1 = Bobot kertas saring (g)
W = Bobot contoh yang dianalisis (g)
ke dalam labu takar 100 ml. Ke dalam masing-masing labu takar tersebut
tambahkan asam asetat 1N masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ml, kemudian
tambahkan masing-masing 2 ml larutan Iod dan tambahkan air destilat pada
masing-masing campuran dalam labu takar sampai tanda tera. Didiamkan selama
20 menit. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer
pada panjang gelombang 625 nm. Setelah itu, dibuat kurva standar, konsentrasi
amilosa vs absorbansi.
Selanjutnya, ditimbang 100 mg contoh dalam bentuk tepung, dimasukkan ke
dalam tabung reaksi. Ditambahkan 1 ml etanol 95% dan 9 ml NaOH 1N.
Dipanaskan dalam air mendidih selama lebih kurang 10 menit sampai terbentuk
gel. Seluruh gel dipindahkan ke dalam labu takar 100 ml, dikocok, dan
ditambahkan air destilat sampai tanda tera. 5 ml larutan tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. Ditambahkan 1 ml asam asetat 1 N dan 2
ml larutan Iod. Ditambahkan air destilat sampai tanda tera, dikocok, didiamkan
selama 20 menit. Dilakukan pengukuran intensitas warna yang terbentuk dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm. Kadar amilosa dalam contoh
dihitung dengan membuat kurva standar terlebih dahulu, yaitu dengan
menggunakan rumus :
CxVxFPx100
Kadar amilosa (%) =
W
Keterangan :
C = Konsentrasi amilosa contoh dari kurva standar (mg/ml)
V = Volume akhir contoh (ml)
FP = Faktor pengenceran
buffer fosfat 1 mol/l, diatur pH nya sampai 7,5 dengan larutan HCl 1 mol/l dan
diencerkan sampai 50 ml dengan air destilat. Larutan substrat telah siap
digunakan. Setelah diinkubasi selama 10 menit, selanjutnya ditambahkan 5 ml 0,3
M tri chloro acetic acid dan 0,2 ml HCl 0,05M. Campuran larutan didiamkan
selama 10 menit pada suhu ruang, dibuang endapannya dengan cara disentrifuse
selama 20 menit pada 4000 rpm.
Penyiapan larutan standar dilakukan dengan memanaskan 2,5 ml larutan
substrat dan 0,2 ml 5 mmol/l larutan standar tirosin hingga pada suhu optimum
enzim (65oC). Larutan kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu optimum
enzim, kemudian ditambahkan 5 ml 0,3 M tri chloro acetic acid dan 0,2 ml contoh
papain. Setelah itu, campuran larutan didiamkan selama 10 menit pada suhu
ruang, dibuang endapannya dengan cara disentrifuse selama 20 menit pada 4000
rpm.
Adapun penyiapan blanko dilakukan dengan memanaskan 2,5 ml larutan
substrat dan 0,2 ml HCl 0,05M hingga pada suhu optimum enzim (65 oC). Larutan
kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu optimum enzim, kemudian
ditambahkan 5 ml 0,3 M tri chloro acetic acid dan 0,2 ml contoh papain. Setelah
itu, campuran larutan didiamkan selama 10 menit pada suhu ruang, dibuang
endapannya dengan cara disentrifuse selama 20 menit pada 4000 rpm.
Setelah ketiga larutan telah siap dibuat, selanjutnya dilakukan reaksi
pewarnaan dengan menambahkan masing-masing 2,5 ml supernatan, 5 ml NaOH
0,5M, dan 1,5 ml reagen folin-ciocalteu phenol. Setelah penambahan pewarna,
larutan contoh, standar dan blanko didiamkan selama 15 menit dan dilakukan
pengukuran absorbansinya pada panjang gelombang 578 nm menggunakan
cuvvette yang sama. Besarnya aktivitas papain dihitung dengan persamaan sebagai
berikut :
jagung, yaitu panjang (tinggi), lebar, dan ketebalan biji. Pengukuran dilakukan
secara acak terhadap masing-masing 20 contoh biji jagung untuk kedua varietas.
Hasil pengukuran kemudian ditabulasikan dan dihitung rata-ratanya untuk 20
contoh yang diukur.
Keterangan:
Aij = nilai alternatif ke-i pada kriteria ke – j
Xij (min) = nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
A(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria ke – j
X(i + 1.j) = nilai alternatif ke-i + 1 pada kriteria awal ke – j
Pj = bobot kepentingan kriteria ke – j
Iij = indeks alternatif ke-i
Ii = indeks gabungan kriteria pada alternatif ke –i
i = 1, 2, 3,…, n
j = 1, 2, 3,…, m
Kriteria :
1. Kandungan lemak grits, semakin rendah kandungan lemak semakin baik
(tren negatif). Bobot kriteria ditetapkan sebesar 0,3.
2. Kebersihan grits, semakin bersih semakin baik. Dihitung berdasarkan
persentase produk samping (ampok dan kulit ari). Semakin rendah
138
Kriteria :
1. Kandungan lemak grits, semakin rendah kandungan lemak semakin baik
(tren negatif). Bobot kriteria ditetapkan sebesar 0,4.
2. Rendemen grits, semakin tinggi nilai rendemen semakin baik (tren
positif). Bobot kriteria ditetapkan sebesar 0,3.
3. Losses selama proses degerminasi, semakin rendah persentase losses
semakin baik (tren negatif). Bobot kriteria ditetapkan 0,2.
4. Persentase grits kasar (tidak lolos ayakan 5 mesh), semakin besar
persentase grits kasar semakin baik karena dapat mengurangi risiko pada
tahap selanjutnya (tren positif). Bobot kriteria ditetapkan 0,1.
139
Tabel L.2 Nilai kriteria lama waktu perendaman awal biji jagung
Waktu Rendemen Kadar Lemak Grits Kasar* Losses
Varietas
(menit) (%) (%) (%) (%)
10 65,76 0,9970 30,66 6,28
20 65,54 0,9653 28,41 3,82
Lokal
30 60,72 1,0206 19,53 4,38
Kodok
40 58,70 1,0154 13,36 4,62
50 55,22 1,5602 11,41 4,16
10 61,86 0,7530 47,95 4,60
20 61,66 0,7472 48,85 3,72
Hibrida 0,7648
30 58,24 44,99 4,92
P21
40 57,50 0,7724 46,26 5,32
50 58,10 0,7730 40,31 4,50
* Grits kasar adalah grits yang tidak lolos ayakan 5 mesh (+5 mesh)
a. Distribusi Ukuran Partikel Tepung Jagung Varietas Lokal Pada Waktu Inkubasi Selama 3, 6, 12, dan 24 Jam
Lolos 60 mesh Lolos 80 mesh
Konsentrasi Bobot Bobot Selisih Tidak Lolos 60
Waktu tidak lolos 80 tidak lolos 100 Lolos 100 mesh
Papain Contoh Hasil uji Bobot mesh
mesh mesh
Jam % g g g g % g % g % g %
3 0,0 15,1750 14,5319 0,6431 6,3443 43,65 2,1844 15,03 0,9805 6,75 5,0227 34,57
3 0,1 15,1590 14,3923 0,7668 6,3781 44,31 1,4098 9,80 0,5274 3,66 6,0770 42,23
3 0,5 15,0774 14,6903 0,3871 5,8469 39,80 1,2846 8,75 0,3498 2,38 7,2090 49,08
3 1,0 15,0064 14,7655 0,2409 3,9711 26,89 1,3205 8,94 0,4399 2,98 9,0340 61,19
6 0,0 15,1157 14,4811 0,6346 6,1945 42,80 2,1446 14,83 0,8857 6,17 5,2563 36,20
6 0,1 15,0544 14,7465 0,3079 7,1594 48,55 1,3566 9,20 0,3694 2,51 5,8611 39,75
6 0,5 15,0471 14,4915 0,5556 4,4892 30,97 0,9870 6,81 0,3184 2,20 8,6969 60,02
6 1,0 15,1042 14,4126 0,6916 2,1743 15,10 0,8983 6,23 0,7470 5,21 10,5931 73,46
12 0,0 14,0605 13,7044 0,3562 5,6146 40,74 1,6290 12,03 0,4507 3,33 6,0102 43,91
12 0,1 15,0534 14,7019 0,3516 6,1669 41,95 1,7550 11,94 0,4066 2,77 6,3735 43,35
12 0,5 15,0238 14,6539 0,3700 3,2598 22,25 1,0275 7,01 0,3075 2,10 10,0592 68,64
12 1,0 15,0930 14,4301 0,6629 0,9558 6,63 0,4802 3,32 0,2316 1,60 12,7625 88,44
24 0,0 15,0554 14,5210 0,5345 6,7585 46,60 1,9783 13,58 0,4801 3,29 5,3042 36,53
24 0,1 15,0356 14,6371 0,3985 5,0043 34,18 1,5874 10,83 0,4398 3,00 7,6057 51,99
24 0,5 15,0437 14,5464 0,4974 2,1081 14,48 0,8345 5,73 0,2952 2,03 11,3086 77,77
24 1,0 15,0790 14,5031 0,5759 0,6610 4,56 0,4668 3,22 0,2150 1,48 13,1604 90,74
143
b. Distribusi Ukuran Partikel Tepung Jagung Varietas Hibrida Pada Waktu Inkubasi Selama 3, 6, 12, dan 24 Jam
Lolos 60 mesh Lolos 80 mesh
Konsentrasi Bobot Bobot Selisih Tidak Lolos 60
Waktu tidak lolos 80 tidak lolos 100 Lolos 100 mesh
Papain Contoh Hasil uji Bobot mesh
mesh mesh
Jam % g g g g % g % g % g %
3 0,0 15,0569 14,7447 0,3122 6,7621 45,86 2,0601 13,97 0,5668 3,84 5,3557 36,32
3 0,1 15,0730 14,8845 0,1886 6,3783 42,87 2,2699 15,24 0,5945 3,99 5,6419 37,91
3 0,5 15,0481 14,8079 0,2402 6,2585 42,26 1,8308 12,37 0,4627 3,13 6,2560 42,24
3 1,0 15,0120 14,7194 0,2925 5,1592 35,05 1,7125 11,64 0,4449 3,02 7,4029 50,29
6 0,0 15,0262 14,7791 0,2470 7,3564 49,77 2,0414 13,82 0,5673 3,84 4,8141 32,57
6 0,1 15,0976 14,9187 0,1789 7,2949 48,90 2,1157 14,18 0,5280 3,54 4,9801 33,38
6 0,5 15,0288 14,7651 0,2637 6,1031 41,32 1,9373 13,13 0,4352 2,95 6,2895 42,59
6 1,0 15,0230 14,6849 0,3381 3,6686 24,96 1,4203 9,68 0,4080 2,78 9,1880 62,58
12 0,0 15,0949 14,8357 0,2593 7,2119 48,62 2,1156 14,25 0,5287 3,56 4,9796 33,57
12 0,1 14,8833 14,6783 0,2050 5,6968 38,76 1,8767 12,82 0,5924 4,04 6,5125 44,39
12 0,5 15,0067 14,6549 0,3518 3,9314 26,81 1,3351 9,12 0,3705 2,53 9,0180 61,54
12 1,0 15,0858 14,6093 0,4766 1,3048 8,93 0,6571 4,50 0,2494 1,71 12,3981 84,86
24 0,0 15,0813 14,8755 0,2058 7,8651 52,88 1,9523 13,12 0,4510 3,03 4,6072 30,97
24 0,1 15,0617 14,8954 0,1663 7,0629 47,40 1,8087 12,15 0,4732 3,18 5,5506 37,27
24 0,5 15,0364 14,7041 0,3324 3,4319 23,34 1,3729 9,34 0,3688 2,51 9,5306 64,81
24 1,0 15,0406 14,5337 0,5069 0,7772 5,35 0,5706 3,93 0,2760 1,90 12,9099 88,83
144
c. Distribusi Ukuran Partikel Tepung Jagung Varietas Lokal Pada Waktu Inkubasi Selama 15, 18, 21, dan 24 Jam (Optimasi)
Bobot
Waktu Konsentrasi Bobot Selisih Tidak Lolos 60 Lolos 60, tidak Lolos 80, tidak
Hasil Lolos 100 mesh
Inkubasi Papain Contoh Bobot mesh lolos 80 mesh lolos 100 mesh
uji
Jam % g g g g % g % g % g %
15 0,6 15,0060 14,8409 0,1651 2,3779 16,02 1,6556 11,15 0,6830 4,60 10,1245 68,23
15 0,7 15,0069 14,7013 0,3056 2,3530 16,00 1,5566 10,59 0,5277 3,59 10,2641 69,83
15 0,8 15,0082 14,7439 0,2644 1,6710 11,33 0,4793 3,25 0,2226 1,51 12,3711 83,91
15 0,9 11,5670 11,2943 0,2727 0,3795 3,15 0,4898 4,50 0,2519 2,33 10,1733 90,02
15 1,0 15,0060 14,6694 0,3367 0,2337 1,59 0,4757 1,86 0,2725 1,86 13,4812 91,90
18 0,6 14,1413 13,9347 0,2066 2,2821 16,33 1,3896 9,92 0,4916 3,54 9,7715 70,22
18 0,7 15,0074 14,6720 0,3354 2,2531 15,35 1,5625 10,64 0,4635 3,16 10,3929 70,85
18 0,8 15,0070 14,7298 0,2772 1,2748 8,65 0,4944 3,36 0,1821 1,23 12,7785 86,75
18 0,9 11,8732 11,5173 0,3560 0,4740 3,92 0,6419 5,82 0,3742 3,30 10,0273 86,96
18 1,0 15,0050 14,6057 0,3994 0,5203 3,56 0,5610 3,84 0,4575 3,13 13,0637 89,44
21 0,6 15,0061 14,7303 0,2758 2,4040 16,32 1,5955 10,82 0,3712 2,52 10,3597 70,34
21 0,7 15,0057 14,4961 0,5096 1,4909 10,27 0,6450 4,45 0,1331 0,93 12,2271 84,35
21 0,8 15,0062 14,7397 0,2666 1,0197 6,92 0,6009 4,08 0,0840 0,57 13,0351 88,44
21 0,9 15,0058 14,7951 0,2107 0,7868 5,32 0,5457 3,69 0,1331 0,90 13,3296 90,09
21 1,0 15,0061 14,8278 0,1783 0,2913 1,96 0,4361 2,94 0,1103 0,74 13,8429 93,36
24 0,6 15,0076 14,7246 0,2830 0,7947 5,39 0,5705 3,87 0,3500 2,37 13,0095 88,36
24 0,7 15,0068 14,6476 0,3592 0,5941 4,05 0,6101 4,16 0,1577 1,08 13,2857 90,70
24 0,8 15,0054 14,7273 0,2782 1,0849 7,37 0,5855 3,98 0,1457 0,99 12,9113 87,67
24 0,9 14,5576 14,2229 0,3348 0,4866 3,41 0,5212 3,67 0,1583 1,14 13,0568 91,78
24 1,0 15,0790 14,5031 0,5759 0,6610 4,56 0,4668 3,22 0,2150 1,48 13,1604 90,74
145
Distribusi Ukuran Partikel Tepung Jagung Varietas Hibrida Lokal Pada Waktu Inkubasi Selama 15, 18, 21, dan 24 Jam (Optimasi)
Bobot
Waktu Konsentrasi Bobot Selisih Tidak Lolos 60 Lolos 60, tidak Lolos 80, tidak
Hasil Lolos 100 mesh
Inkubasi Papain Contoh Bobot mesh lolos 80 mesh lolos 100 mesh
uji
Jam % g g g g % g % g % g %
15 0,6 15,0081 14,4918 0,5163 2,6506 18,30 1,1767 8,11 0,3500 2,41 10,3146 71,17
15 0,7 15,0069 14,6630 0,3440 2,1701 14,80 0,9104 6,21 0,2756 1,88 11,3069 77,11
15 0,8 15,0110 14,5309 0,4802 2,7366 18,84 0,9443 6,51 0,2680 1,84 10,5820 72,80
15 0,9 15,0063 14,6502 0,3561 1,1278 7,69 0,7687 5,25 0,2970 2,03 12,4568 85,03
15 1,0 15,0061 14,6326 0,3736 0,6067 4,14 0,7516 5,14 0,2796 1,91 12,9623 88,59
18 0,6 15,0065 14,5296 0,4770 1,4551 10,02 0,8588 5,91 0,3352 2,31 11,8805 81,77
18 0,7 15,0062 14,6491 0,3571 1,4676 10,02 0,6810 4,65 0,3157 2,16 12,1850 83,18
18 0,8 15,0085 14,6822 0,3263 2,0998 14,30 0,7589 5,17 0,2431 1,66 11,5805 78,87
18 0,9 15,0079 14,7354 0,2725 1,0478 7,10 0,8070 5,48 0,3299 2,24 12,5508 85,19
18 1,0 15,0054 14,6600 0,3455 0,7217 4,92 0,5970 4,07 0,3172 2,16 13,0324 88,90
21 0,6 15,0082 14,6779 0,3304 1,9270 13,11 0,8599 5,87 0,2955 2,01 11,5955 79,01
21 0,7 15,0066 14,5017 0,5049 2,0344 14,03 0,8469 5,84 0,2650 1,83 11,3554 78,30
21 0,8 15,0082 14,6079 0,4003 1,4393 9,85 0,6944 4,75 0,2513 1,72 12,2229 83,67
21 0,9 15,0068 14,5677 0,4391 0,9961 6,84 0,6187 4,25 0,2696 1,85 12,6834 87,06
21 1,0 15,0078 14,5722 0,4356 0,6005 4,12 0,5372 3,69 0,2460 1,69 13,0419 89,50
24 0,6 15,0072 14,5964 0,4107 2,2280 15,26 0,9311 6,38 0,2685 1,84 11,1689 76,52
24 0,7 15,0085 14,6861 0,3224 2,0584 14,02 0,8807 6,00 0,2959 2,01 11,4512 77,97
24 0,8 15,0065 14,6628 0,3437 1,3470 9,19 0,6372 4,35 0,2448 1,67 12,4338 84,80
24 0,9 15,0078 14,5885 0,4193 1,1647 7,98 0,6745 4,62 0,2989 2,05 12,4505 85,34
24 1,0 15,0406 14,5337 0,5069 0,7772 5,35 0,5706 3,93 0,2760 1,90 12,9099 88,83
146
a. Hubungan antara konsentrasi papain dan lama waktu inkubasi dengan kekerasan
grits jagung hibrida P21
b. Hubungan antara konsentrasi papain dan lama waktu inkubasi dengan kekerasan
grits jagung lokal Kodok
c. Hubungan konsentrasi papain dan lama waktu inkubasi terhadap kandungan protein
grits jagung hibrida P21
d. Hubungan konsentrasi papain dan lama waktu inkubasi terhadap kandungan protein
grits jagung lokal Kodok
e. Uji beda pengaruh inkubasi terhadap penurunan kandungan protein antara jagung
lokal Kodok (L) dengan jagung hibrida P21 (H)
Source F P
Regresi 18.32 0.000
Linear 41.73 0.000
Konsentrasi Enzim (%) 65.27 0.000
Waktu Inkubasi (Jam) 18.19 0.001
Square 1.30 0.304
Konsentrasi Enzim (%)*Konsentrasi Enzim (%) 1.49 0.243
Waktu Inkubasi (Jam)*Waktu Inkubasi (Jam) 1.11 0.309
Interaction 5.52 0.034
Konsentrasi Enzim (%)*Waktu Inkubasi (Jam) 5.52 0.034
Residual Error
Total
Optimasi Respon
Parameter
Titik awal
Konsentrasi = 0.6
Waktu Inkubasi = 15
151
Titik Optimum
Konsentrasi = 0.647939
Waktu Inkubasi = 21.1477
Source Adj MS F P
Regresi 90.646 10.36 0.000
Linear 221.972 25.37 0.000
Konsentrasi Papain (%) 383.264 43.81 0.000
Waktu Inkubasi (Jam) 60.679 6.94 0.020
Square 1.265 0.14 0.867
Konsentrasi Papain (%)*Konsentrasi Papain (%) 0.177 0.02 0.889
Waktu Inkubasi (Jam)*Waktu Inkubasi (Jam) 2.353 0.27 0.612
Interaction 6.758 0.77 0.394
Konsentrasi Papain (%)*Waktu Inkubasi (Jam) 6.758 0.77 0.394
Residual Error 8.749
Total
152
Kekerasan
Obs StdOrder Grits (N) Fit SE Fit Residual St Resid
2 2 44.475 51.088 1.559 -6.613 -2.63 R
Optimasi Respon
Parameter
Titik awal
Konsentrasi = 0.6
Waktu Inkubasi = 15
Titik Optimum
Konsentrasi = 0.939394
Waktu Inkubasi = 15.6364
c. Foto SEM Grits Jagung Hibrida Setelah Diinkubasi Pada Konsentrasi Papain 1%
Lampiran 11 Foto granula pati tepung jagung hasil pengamatan dengan mikroskop cahaya terpolarisasi
a. Sifat Birefringence Tepung Jagung Lokal Setelah Diinkubasi Pada Konsentrasi Papain 1%
C. Sifat Birefringence Tepung Jagung Hibrida Setelah Diinkubasi Pada Konsentrasi Papain 1%
Lampiran 12 Foto peralatan produksi tepung jagung di UPT Pengolahan Jagung Terpadu di Grobogan, Jawa Tengah