Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Kudapan tradisional sampai saat ini masih banyak diminati oleh masyarakat.
Salah satu jenis kudapan setrsebut adalah gethuk. Gerthuk merupakan makanan
khas dari Jawa yang berbahan dasar umbi-umbian yang memiliki rasa khas serta
memiliki kandungan karbohidrat dan gizi yang tidak sedikit. Selain itu makanan
ini juga murah dan mudah (Fatmawati dkk, 2010). Secara umum gethuk terbuat
dari singkong. Namun pada praktikum ini akan dilakukan inovasi penggantian
bahan baku singkong dengan ubi jalar.
1.2 Tujuan
Gethuk lindri merupakan jajanan tradisional khas Jawa yang banyak ditemui
di pasar-pasar tradisional dan saat ini sudah merajalela di toko-toko kue yang ada
di perkotaan. Proses pembuatan gethuk lindri yaitu singkong yang sudah halus
ditumbuk diberi warna makanan agar lebih menarik, kemudian dimasukkan
kedalam gilingan, lalu dipotong-potong. Penyajian gethuk lindri biasanya diberi
taburan kelapa parut yang membuat rasanya lebih lezat dan gurih. Getuk lindri
memiliki bentuk seperti mie yang didapatkan setelah melalui proses penggilingan
dengan mesin yang kemudian disusun menjadi bentuk kotak. Saat ini makin
banyak variasi rasa getuk lindri yang tak hanya menambahkan pewarna saja,
namun juga menambahkan rasa-rasa tertentu seperti cokelat, keju, strawberi dan
pandan (Diah, 2016).
Getuk lindri biasanya dijual oleh pedagang kue keliling dengan gerobak
dorong. Pedagang yang membawa gerobak dorong biasanya dilengkapi dengan
bel atau klakson dengan suara yang cukup keras dan menyolok. Getuk lindri ini
sering dijual pagi atau sore hari sebab getuk lindri mengandung karbohidrat yang
tinggi sehingga cocok sebagai sarapan atau sebagai pengganjal perut (Wulan,
2009). Berikut merupakan syarat mutu gethuk lindri pada Tabel 1.
Tabel 1. Syarat mutu getuk singkong
No Kriteria Uji Satuan Persyaratan
1. Keadaan Normal
1.1. Bau Manis khas
1.2. Rasa Normal
1.3 Warna
2. Air % b/b Maks. 40
3. Jumlah gula dihitung % b/b Min. 22
sebagai sakarosa
Bahan tambahan
4.
makanan
4.1. Pengawet Sesuai SNI 01-0222-
4.2. Pewarna tambahan 1995 dan Peraturan
Menteri Kesehatan
4.3. Pemanis buatan
RI yang berlaku
5. Cemaran logam
5.1. Timbal (Pb) Mg/kg Maks. 1,0
5.2. Tembaga (Cu) Mg/kg Maks. 10,0
5.3. Seng (Zn) Mg/kg Maks. 40,0
5.4. Raksa (Hg) Mg/kg Maks. 0.05
6. Arsen Mg/kg Maks. 0,5
7. Cemaran mikroba
7.1. Angka lempeng total Kol/g Maks. 1 x 106
7.2. E. Coli APM/g Negatif
7.3. Kapang dan khamir Kol/g Maks. 1 x 104
Sumber : SNI 01-4299-1996
2.2 Fungsi Bahan
2.2.1 Singkong
Singkong (Manihot esculenta) dalam pembuatan getuk lindri merupakan
bahan utama pembuatan. Singkong merupakan sumber energi yang kaya
karbohidrat namun miskin akan protein, karbohidrat dalam singkong didominasi
oleh pati. Karbohidrat yang terkandung dalam singkong terdiri dari serat kasar dan
pati. Serat kasar ini terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin yang berfungsi
sebagai penguat tekstur. Singkong juga mengandung vitamin, zat besi, kalsium,
dan fosfor sehingga bila dkonsumis bermanfaat bagi tubuh kita (Winarno, 2004).
2.2.2 Ubi Jalar
Ubi jalar pada pembuatan getuk lindri ini juga digunakan sebagai bahan
utama pembuatan. Menurut Irfansyah (2001), ubi jalar merupakan sumber
karbohidrat, vitamin, dan mineral yang cukup tinggi dibandingkan dengan ubi
kayu, ubi jalar memiliki kandungan vitamin A dan C, serta energi yang lebih
tinggi.
2.2.3 Vanili
Vanili merupakan salah satu flavoring agent yang penggunaannya cukup
luas di industri pangan, farmasi dan kosmetik. Vanili yang biasa digunakan dan
dikenal masyarakat kita adalah vanili sintetik. Bahan makanan yang mengandung
flavor sintetik sering dihindari, karena dugaan konsumen terhadap flavor sintetik
mengandung senyawa toksik dan berbahaya bagi kesehatan. Vanili alami
memiliki lebih dari 250 komponen organik, semua komponen tersebut
memberikan flavor dan aroma yang khas yang berbeda dengan vanili sintetik
(Teixeira et al. 2004)
2.2.4 Garam
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal
yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium Chlorida
(>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida, Magnesium Sulfat,
Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat/karakteristik higroskopis
yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 -
0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 801 0C. Sedangkan garam untuk konsumsi
merupakan garam dengan kadar NaCl, yaitu 97 % atas dasar bahan kering (dry
basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan kalsium), yaitu 2%, dan
kotoran lainnya (lumpur, pasir), yaitu 1% serta kadar air maksimal yaitu 7%.
Garam konsumsi antara lain digunakan untuk konsumsi rumah tangga, industri
makanan, industri minyak goreng, industri pengasinan dan pengawaten ikan
(Burhanuddin, 2001)
2.2.5 Gula pasir
Gula pasir merupakan jenis gula yang paling mudah dijumpai, digunakan
sehari-hari untuk pemanis makanan dan minuman. Gula pasir juga merupakan
jenis gula yang digunakan dalam penelitian ini.Gula pasir berasal dari cairan sari
tebu. Setelah dikristalkan, sari tebu akan mengalami kristalisasi dan berubah
menjadi butiran gula berwarna putih bersih atau putih agak kecoklatan (raw
sugar) (Darwin, 2013).
2.2.6 Mentega
Dalam proses pembuatan, mentega berfungsi untuk melembutkan tekstur,
membentuk citarasa, memacu pengembangan, membantu aerasi dan emulsifikasi
adonan. Mentega adalah bahan makanan yang terbuat dari minyak atau lemak
hewan, biasanya disebut lemak hewani. Hewan yang diambil lemaknya pun
bermacam-macam seperti sapi, domba, ataupun babi. Mentega bertekstur sangat
lembut, sehingga tidak tahan pada suhu ruangan dan cepat meleleh. Mentega
memiliki kandungan kolesterol jahat (LDL) yang cukup tinggi, sehingga sering
direkomendasikan oleh ahli nutrisi untuk tidak banyak dikonsumsi (Winarno,
2004).
2.2.7 Pewarna makanan
Pewarna makanan adalah bahan tambahan makanan yang dapat
memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses
pengolahan atau untuk memberi warna pada makanan yang tidak berwarna agar
terlihat lebih menarik (Winarno, 2002).
Pengupasan Kulit
Pencucian
Pengukusan @ 30-45menit
Garam, gula,
mentega, vanili Penghalusan
Pengadukan
Pengadukan
Pencetakan
2: tidak suka
3: Agak suka
4: Suka
5: Sangat suka
4.12
3.76 3.76 3.64
3.48
3.24 3.32
3.16
3
2.76
Tekstur produk pangan merupakan salah satu komponen yang dinilai dalam
uji organoleptik gethuk lindri dengan perbedaan bahan baku ubi jalar dan ubi
kayu. Pada grafik dapat dilihat bahwa
L1 L2 L3 L rata-rata
6
5.666666667 5.666666667
3.333333333
2.666666667 2.666666667
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran