You are on page 1of 17

Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

PENGARUH DESKRIPSI KERJA (JOB DESCRIPTION) , WORK-LIFE


BALANCE DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA
PEGAWAI PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI SUMATERA
SELATAN

Shelly Nurillah Sucaga,


Ulil Amri, Mariyam Zanariah *)

ABSTRACT

This study examines the Influence of Job Description, Work-LifeBalanceAnd


Work Culture Against Job Satisfaction Employees Regional Library of South Sumatra
Province. Implementation of research for 5 (five) months including in designing,
executing and reporting result of research.This case study research aims to find out
the influence of JobDescription, Work-Life Balance And Working Culture either
partially or collectively to Satisfaction of Employees of Regional Library of South
Sumatera Province. In this study the population in question is the Employee In the
Regional Library of South Sumatra Province, with the number of 70 people. From the
result of this research there is influence of Job Description, Work-Life Balance And
Work Culture with regression model ŷ = 14,741 + 0,283X1 + 0,756 X2 + 0,212 X3 +
e. The three independent variables are mutually run along with the dependent
variable means the higher Job Description, Work-Life Balance And Work Culture the
higher the job satisfaction. Work-Life Balance variables are more influential on job
satisfaction. From the results of computer calculations, showed the coefficient of
determination (R2) obtained value of 0.681 or equal to 68.10%, while Adjusted (R2) of
0.644 or 64.40%. Variations in job satisfaction are explained by Job descriptions,
work-life balance and Work culture. While the remaining amount (100% - 64.40% =
35.60%) is explained by other factors not examined. Implementation is an effort to
improve job satisfaction of Regional Library Employees of South Sumatera Province
can also be done through a clear understanding of job description, the role of each
employee in the ability to balance between task and family (Work-life Balance) and
improvement of work culture. Efforts that need to be done to improve job satisfaction
of Regional Library Employees of South Sumatra Province.
Keywords: job description, work-life Balance, work culture

A. PENDAHULUAN dan agama, sedangkan kemampuan


Konsep dasar dalam meningkatkan psyikologis seperti persepsi, motivasi,
hasil kerja pegawai sangat tergantung sikap, dan keyakinan adalah sebagai
pada berbagai aspek yang dimiliki oleh aspek yang melekat pada masing-
pegawai seperti kemampuan fisik yaitu masing pegawai yang sifatnya unik.
kompetensi, skills, stamina, suku, ras Aspek lingkungan organisasi seperti

*) Dosen Fakultas Ekonomi UTP


92 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018
Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

kepemimpinan, disain kerja , imbalan, tertulis yang menguraikan fungsi,


struktur organisasi, dan pengawasan tugas-tugas,
merupakan faktor-faktor yang dapat tanggungjawab,wewenang, kondisi
menentukan perilaku dan prestasi kerja kerja dan aspek–aspek pekerjaan
pegawai. tertentu. Deskripsi kerja/tugas
Badan Perpustakaan Daerah Provinsi merupakan perwujudan dari tahap
Sumatera Selatan selanjutnya disebut analisis jabatan memberikan fakta-
Perpustakaan Sumatera Selatan adalah fakta dan menunjukkan apa yang
salah satu instansi yang bertugas dilakukan dan macam pegawai yang
membantu Gubernur Sumatera Selatan bagaimana yang diperlukan. Uraian
dalam memberikan layanan tugas yang terinci yang dibuat dengan
perpustakaan kepada masyarakat, cermat , iktisar kewajiban- kewajiban
dibentuk dengan Peraturan Daerah dan tanggungjawab dalam tiap jabatan
Sumatera Selatan Nomor : 9 Tahun yang disusun dengan baik sangatlah
2008 dan Peraturan Gubernur penting bagi terlaksananya kegiatan
Sumatera Selatan No.40 Tahun 2008. pegawai sehari-hari tentang batasan
Untuk mewujudkan dan tanggung jawab pekerjaan dengan
meningkatkan dalam memberikan cakupan kerja (job enlargement) dan
layanan yang lebih baik perpustakaan kedalaman kerja (job enrichment) yang
kepada masyarakat sesuai dengan visi disesuaikan dengan spesifikasi jabatan
dan misi Badan Perpustakaan Provinsi (job specification) pegawai, jika
Sumatera Selatan, maka dikeluarkan dilaksanakan dengan ketentuan dan
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan komitmen pengawai hal ini akan
No. 42 Tahun 2016, sebagai pengganti mengurangi kebosanan/kejenuhan
Peraturan Gubernur No.40 tahun 2008 kerja dan pada akhirnya memberikan
tentang uraian tugas pokok dan fungsi kepuasan kerja pegawai.
(tupoksi) Badan Perpustakaan Provinsi Apabila deskripsi kerja kurang
Sumatera Selatan. jelas, kurang dipahami, tidak sesuai
Deskripsi kerja (Job kompetensi ataupun adanya
Description) adalah suatu pernyataan overlapping tugas yang dirasakan oleh

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 93


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

pegawai, maka potensi munculnya 37,5 jam yang harus dipenuhi dalam
konflik akan terjadi baik konflik dari seminggu. Peraturan tersebut bertujuan
dalam diri sendiri maupun konflik agar setiap pegawai mampu
dengan rekan kerja. Disisi lain, menyeimbangan kehidupan kerja
rendahnya cakupan kerja dan (work-life balance) sebagai suatu
kedalaman kerja yang dirasakan keadaan keseimbangan antara dua
pegawai, akan menimbulkan tuntutan antara pekerjaan dan
kejenuhan atau kebosanan kerja kehidupan seorang individu adalah
sehingga berdampak terhadap pada hakekatnya sama. Dalam
motivasi dan etos kerja pegawai. pandangan pegawai work-life balance
Tugas yang sifatnya rutin, monoton, adalah pilihan mengelola kewajiban
beban kerja yang kurang proposional kerja dan pribadi atau tanggung jawab
ataupun tugas pekerjaan yang kurang terhadap keluarga ataupun komitmen
menantang akan mempengaruhi lain seperti hobi, seni dan studi.
kepuasan kerja pegawai Badan Sedangkan dalam pandangan instansi
Perpustakaan Provinsi Sumatera pemerintah work-life balance adalah
Selatan. pemanfaatan jam kerja secara efektif
Disamping tuntutan kerja di dan meminimalisir jam lembur,
kantor seorang pengawai harus mampu dengan tetap memperhatikan tanggung
menyeimbangkan kehidupan diluar jawab dan penyelesaian tugas.
pekerjaan. Tuntutan untuk melakukan Ketidak seimbangan antara kehidupan
pekerjaan secara maksimal kerja dan kehidupan non pekerjaan
mengharuskan pegawai menyelesaian terkadang membuat pegawai harus
pekerjaan dengan tepat waktu dan membawa pekerjaan kantor kerumah,
tidak menunda pekerjaan kantor. rapat kerja atau kerja lembur hingga
Berdasarkan PP No 53 tahun 2010 larut malam, serta perjalanan dinas
yang berisi tentang disiplin kerja keluar kota yang akhirnya
pegawai negeri sipil diantaranya mengakibatkan pegawai tidak bisa
mengatur jumlah jam wajib kerja bagi menyeimbangkan antara kehidupan
pegawai negeri sipil yaitu sebanyak diluar pekerjaan dengan dunia

94 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

kerjanya. Kondisi diatas Menurut Hadari Nawawi


meingindikasikan work-life balance (2003:65) Budaya kerja adalah suatu
berpengaruh terhadap kepuasan kerja falsafah yang didasari oleh pandangan
pegawai Badan Perpustakaan Provinsi hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi
Sumatera Selatan. sifat, kebiasaan, dan kekuatan
Reformasi birokrasi dan pendorong, membudaya dalam
transformasi kelembagaan kehidupan suatu kelompok masyarakat
dilingkungan instansi pemerintahan atau organisasi yang tercermin dari
dalam satu dasawarsa ini telah sikap menjadi perilaku, kepercayaan,
berjalan sampai dengan saat ini. cita-cita, pendapat dan tindakan yang
Sekarang ini hasrat pegawai untuk terwujud sebagai kerja atau bekerja.
memberikan pelayanan kepada Sebagai catatan tentang budaya kerja
masyarakat sudah mulai tumbuh, Aparatur Pemerintah saat ini menurut
namun belum menggembirakan (KEP MEN PAN 2008) bahwa (1)
karena masih ada instansi pemerintah Penilaian negatif dari masyarakat
yang belum sepenuhnya memberikan tentang pelayanan publik yang
pelayanan secara optimal. Di diberikan oleh aparatur pemerintah; (2)
berberbagai daerah sudah digalakan Kurangnya tingkat kedisiplinan
tentang bagaimana (misalnya) aparatur pemerintah sehingga
memberikan pelayanan secara cepat, produtivitas kerja aparatur pemerintah
tepat, dan murah. Sebut saja sebagai terhadap pelayanan kepada masyarakat
contoh kecil adalah merebaknya masih belum memuaskan; (3) Tidak
penerapan model pelayanan satu pintu diterapkannya nilai-nilai budaya kerja
dalam pemberian pelayanan kepada aparatur pemerintah menambah
masyarakat. Jika pelayanan diatas pencitraan yang buruk aparaturnya. (4)
dilakukan sercara serentak dan merata Kurangnya knowledge, skill, attitude
pada semua instansi maka dapat pada diri aparatur pemerintah sehingga
dikatakan bahwa perubahan perilaku perlu ditingkatkan.
dan budaya kerja pegawai negeri sipil Budaya kerja yang kurang produktif
sudah memuaskan. tersebut tampaknya sulit untuk

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 95


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

dielakkan disetiap instansi pemerintah. Berdasarkan uraian tersebut


Hal ini disebabkan pegawai hanya diatas maka permasalahan yang akan
berorientasi pada tata aturan birokrasi diteliti adalah :
yang sudah baku. Untuk dapat 1. Apakah terdapat pengaruh
melaksanakan pekerjaan, pegawai deskripsi kerja, work-life
negeri sipil dalam melaksanakan tugas balance dan budaya kerja
selalu berlandaskan hanya kepada secara bersama – sama
petunjuk pelaksana (juklak) dan terhadap kepuasan kerja
petunjuk teknis (juknis), surat Pegawai Perpustakaan Daerah
keputusan, surat tugas, dan sejenisnya. Provinsi Sumatera Selatan ?
Kepuasan kerja pegawai 2. Apakah terdapat pengaruh
merupakan refleksi dari perasaan dan deskripsi kerja terhadap
sikap individu terhadap pekerjaannya kepuasan kerja Pegawai
sebagai akibat dari interaksi pegawai Perpustakaan Daerah Provinsi
yang bersangkutan terhadap Sumatera Selatan ?
pekerjaannya yaitu deskripsi kerja (job 3. Apakah terdapat pengaruh work-
description), keseimbang kerja ( work- life balance terhadap kepuasan
life balance) dan budaya kerja. kerja Pegawai Perpustakaan
Apabila pegawai negeri sipil Daerah Provinsi Sumatera
merasakan kepuasan kerja yang Selatan ?
diharapkan sesuai dengan kenyataan, 4. Apakah terdapat pengaruh
maka pegawai yang bersangkutan akan budaya kerja terhadap kepuasan
mengerahkan seluruh kemampuan, kerja Pegawai Perpustakaan
keahlian dan pengalaman yang Daerah Provinsi Sumatera
dimiliki untuk menyelesaikan Selatan ?
pekerjaan, sehingga pada gilirannya Secara konseptual dapat
akan dapat menghasilkan produktivitas digambarkan bahwa Deskripsi Kerja
kerja yang optimal bagi organisasi. (Job Description) , Work-life Balance
dan Budaya Kerja baik secara simultan
maupun parsial diduga berpengaruh

96 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Sumatera Selatan sebagai berikut :


Perpustakaan Daerah Provinsi

Deskripsi Faktor –
Faktor-faktor
Kerja Faktor
lain
H2 La
in

H3
Work-life Kepuasan
Balance Kerja

H4

Budaya
Kerja

H1

B. METODE PENELITIAN kuesioner, pengolahan data,


1. Rancangan Penelitian pembuktian hipotesis dan pembahasan,
Rancangan penelitian atau serta membuat kesimpulan dan saran.
hal-hal yang akan dilakukan dalam 2. Operasionalisasi Variabel
penelitian ini adalah merumuskan Variabel yang akan dibahas
masalah penelitian sesuai dengan dalam penelitian ini adalah :
masalah yang hendak dibahas, a. Variabel Deskripsi Kerja (Job
melakukan survey pendahuluan, Description) (X1), Work-life
menentukan konsep, melakukan studi Balance (X2) dan Budaya Kerja(X3)
literatur dan empiris dari penelitian sebagai variabel bebas.
terdahulu, pengumpulan data populasi, b. Variabel Kepuasan Kerja (Y)
penentuan sampel dan sampling, sebagai variabel yang dipengaruhi
melakukan observasi dan membuat oleh variabel X.

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 97


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

Tabel .1
Dimensi dan Indikator Variabel Deskripsi Kerja (Job Description) , Work-life Balance ,
Budaya Kerja dan Kepuasan Kerja

Definisi Dimensi Indikator No Pernyataan

Sofyandi (2012:96) deskripsi kerja diartikan  Tugas pokok  Memahami detail 1,2,3,4
sebagai suatu keterangan singkat yang tugas apa yang
ditulis secara cermat mengenai tugas, dilakukan
kewajiban, tanggungjawab dan wewenang  Merasa jenuh 5
dalam suatu jabatan tertentu.  Merasa bosan 6
 Rincian kerja 7
sesuai dengan
kecakapan yang
dimiliki
 Kewajiban  Latar belakang
pendidikan
relevan dengan
 Wewenang tugas yang 8
diemban
 Tanggung  Membuat skedul 9
Jawab kerja
 Penyelesaian 10
 Kondisi kerja tugas
 Laporan hasil 11
kerja
 Hak mengatur 12
waktu kerja
 Hak mengambil 13
keputusan 14
 Standar kerja 15
 Laporan hasil 16
 Pencapaian tugas 17
18
 Kendala tugas
Work-life Balance Proporsi yang seimbang  Keseimbangan  Kehidupan 1,2,3
antara waktu, emosi dan sikap pada dalam pribadi
tuntutan pekerjaan (organisasi) dan pengelolaan
kehidupan seseorang diluar pekerjaan, waktu,
 Keseimbangan  Tuntutan kerja 4,5,6
dalam  Fisik Pegawai 7,8
keterlibatan  Emosional 9,10.
 Keseimbangan Pegawai 11,12,13,14
kepuasan  Kondisi keluarga
kehidupan  Hubungan antara 15.16,17
pribadi rekan kerja dan
pimpinan
 Kualitas dan
18,19
kuantitas
pekerjaan yang
diselesaikan

98 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

Budaya kerja merupakan falsafah sebagai  Sikap terhadap  Menyukai 1


nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, pekerjaan pekerjaan
dan kekuatan pendorong yang dimiliki  Disiplin dan 2,3
bersama oleh setiap individu dalam keteraturan kerja
lingkungan kerja suatu organisasi
 Perilaku dalam  Nilai-nilai :
bekerja -Komitmen dan 4,5
konsisten
-Dedikasi dan 6
loyalitas
-Keteguhan dan 7
ketegasan
-Integritas dan 8,9
profesionalisme

 Motivasi
-Kepemimpinan 10,11
dan keteladanan;

; - Imbalan dan 12,13


hukuman

 Ide dan strategi


-Rasionalitas dan 14,15
kecerdasan
emosi.

-Kreativitas 16,17
dan kepekaan

 Etika kerja
-Ketepatan dan 18
kecepatan
-Keadilan dan 19
keterbukaan
- Keikhlasan dan 20
kejujuran

3. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah Populasi yang


Populasi adalah wilayah digunakan pada penelitian ini
generalisasi yang terdiri dari atas adalah semua pegawai
objek/subjek yang mempunyai Perpustakaan Daerah Provinsi
kualitas dan karakteristik tertentu Sumatera selatan yang berjumlah
yang ditetapkan oleh peneliti untuk 70 orang.
dipelajari dan kemudian ditarik 4. Teknik Analisis Data
kesimpulannya (Sugiyono,
Seluruh data yang
2011:80). Dari pengertian tersebut,
dikumpulkan dari lapangan yang
maka yang menjadi populasi dalam

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 99


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

berasal dari daftar pertanyaan di edit e = residu


kemudian ditabulasikan sesuai dengan b. Koefisien Korelasi
analisis yang dibutuhkan. Adapun Guna mengetahui keeratan
analisis yang dilakukan dalam hubungan antara Deskripsi
penelitian ini berdasarkan tujuan Kerja (Job Description)
hipotesis untuk menguji hipotesis yaitu (X1 ), Work-life Balance
mengetahui pengaruh Deskripsi Kerja (X2 ), dan Budaya Kerja
(Job Description) , Work-life Balance (X3 ), dengan Kepuasan
Budaya Kerja terhadap Kepuasan Kerja (Y) digunakan besaran
Kerja : yang akan dianalisis adalah
a. Analisis Regresi Linear korelasi (r). Korelasi adalah
Berganda salah satu teknik statistik
Analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk
untuk mengetahui pengaruh mencari hubungan antara dua
Deskripsi Kerja (Job Description) variabel atau lebih. Dalam hal
(X1 ), Work-life Balance (X2 ), dan ini tidak ditentukan variabel
Budaya Kerja (X3 ), Terhadap mana yang mempengaruhi
Kepuasan Kerja (Y). Persamaan variabel yang lainnya. Nilai
regresi linear berganda adalah : koefisien berkisar antara -1
Y=a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e sampai dengan 1. Semakin
Keterangan : mendekati satu nilai absolute
X1 = Deskripsi Kerja koefisien korelasi maka
X2 = Work-life Balance hubungan antara variabel
X3 = Budaya Kerja tersebut semakin kuat
Y = Kepuasan Kerja sedangkan semakin kecil
a = konstanta (mendekati nol) nilai absolute
b1, b2, b3 = koefisien regresi koefisien korelasi maka
linear berganda (Deskripsi hubungan antara variabel
Kerja, Work-life Balance dan tersebut semakin lemah.
Budaya Kerja)

100 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

Tanda positif atau negatif d. Uji Hipotesis Statistik


menunjukkan arah hubungan. 1. Uji secara simultan,
c. Koefisien Determinasi digunakan Uji F dengan
Untuk melihat seberapa jauh langkah-langkah sebagai
variabel bebas dapat berikut :
menjelaskan variabel terikat a. Formulasi H0 dan H1
maka perlu diketahui nilai H0 : b1 , b2 , b3 = 0, artinya tidak
koefisien determinasi atau ada pengaruh Deskripsi Kerja
penentuan R2 . Nilai R2 ini (Job Description) , Work-life
berkisar antara 0-1, semakin Balance dan Budaya Kerja ,
mendekati 1 nilai R2 tersebut Terhadap Kepuasan Kerja
berarti semakin besar Pegawai Perpustakaan Daerah
pengaruh variabel independen Provinsi Sumatera Selatan
(X) mampu menerangkan H1 : b1 , b2 , b3 ≠ 0, artinya
variabel dependent (Y). ada pengaruh Deskripsi Kerja
Analisis terhadap nilai R- (Job Description) , Work-life
square (R2 ) ini digunakan Balance dan Budaya Kerja ,
untuk mengetahui sejauh Terhadap Kepuasan Kerja
mana variabel bebas (X1 dan Pegawai Perpustakaan Daerah
X2 ) dapat menerangkan Provinsi Sumatera Selatan
pengaruh perubahan variabel b. Level of Significance ( ∝ ) =
terikat (Y). Sifat-sifat R- 0,05
square sangat dipengaruhi c. Kriteria pengujian :
oleh banyaknya variabel - Terima H0 , jika sig.F ≥ 0,05
bebas dimana semakin - Tolak H0 , jika sig. F < 0,05
banyak variabel bebas 2. Uji secara parsial, digunakan
semakin besar nilai R-square. Uji t, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
- Uji Hipotesa Ke 2 :
a. Formulasi H0 dan H1

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 101


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

H0 : b1 = 0, artinya tidak ada Terima H0 , jika sig.t > 0,05


pengaruh deskripsi kerja terhadap Tolak H0 , jika sig. t ≤ 0,05
kepuasan kerja Pegawai - Uji Hipotesa ke-4 :
Perpustakaan Daerah Provinsi c. Formulasi H0 dan H1
Sumatera Selatan H0 : b3 = 0, artinya tidak
H1 : b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh ada pengaruh budaya kerja
deskripsi kerja terhadap kepuasan terhadap kepuasan kerja
kerja Pegawai Perpustakaan Pegawai Perpustakaan
Daerah Provinsi Sumatera Selatan Daerah Provinsi Sumatera
b. Level of Significance ( ∝ ) Selatan
= 0,05 H1 : b3 ≠ 0, artinya ada
c. Kriteria pengujian : pengaruh budaya kerja
Terima H0 , jika sig.t > 0,05 terhadap kepuasan kerja
Tolak H0 , jika sig. t ≤ 0,05 Pegawai Perpustakaan
- Uji Hipotesa ke-3 : Daerah Provinsi Sumatera
a. Formulasi H0 dan H1 Selatan
H0 : b2 = 0, artinya tidak Level of Significance ( ∝ )
ada pengaruh work-life = 0,05
balance terhadap kepuasan d. Kriteria pengujian :
kerja Pegawai Perpustakaan Terima H0 , jika sig.t > 0,05
Daerah Provinsi Sumatera Tolak H0 , jika sig. t ≤ 0,05
Selatan
H1 : b2 ≠ 0, artinya ada
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaruh work-life balance
1. Uji Validitas
terhadap kepuasan kerja
Uji validitas digunakan untuk
Pegawai Perpustakaan Daerah
mengukur derajat ketepatan dalam
Provinsi Sumatera Selatan
penelitian suatu data dikatakan valid
Level of Significance ( ∝ )
jika pernyataan pada suatu kuesioner
= 0,05
mampu mengungkapkan sesuatu yang
b. Kriteria pengujian :
diukur oleh kuesioner tersebut. Jika

102 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

periset menggunakan kuesioner dalam 2. Uji Reliabilitas


pengumpulan data, kuesioner yang Suatu kuesioner dikatakan
disusunnya harus mengukur apa yang reliabel jika jawaban seseorang
ingin diukurnya. Dan untuk terhadap pernyataan kuesioner tersebut
menghitung data tersebut digunakan konsisten dari waktu ke waktu atau
alat bantu program aplikasi Statistical jika kuesioner tersebut dicobakan
Package for Social Source (SPSS) secara berulang-ulang akan
versi 20 For Windows. Analisis dapat menghasilkan data yang sama. Hasil
dilakukan dengan membaca kolom uji menunjukkan data reliabel.
Correlated item – Total Correlation 3. Uji Asumsi Klasik
(CITC). Variabel tersebut dinyatakan Uji asumsi klasik terdiri dari
valid dan tidak ada yang valid uji normalitas data, uji linieritas, uji
(koefisiennya >0,254) dan dapat multikolinearitas dan uji
digunakan untuk analisis selanjutnya. heteroskedastitas, adapun hasil uji
tersebut sebagai berikut :

Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
Unstandarsized Residual
Kolmogorov-Smirnov Z/Test Statistic 0,076
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200
Sumber : Data primer yang diolah, 2017
Tabel 4
Hasil Uji Linieritas
Variabel Sig. Keterangan
Deskripsi Kerja > Kepuasan Kerja 0, 613 Linier
Work-life balance > Kepuasan Kerja 0,600 Linier
Budaya Kerja > Kepuasan Kerja 0, 526 Linier
Sumber : Data primer diolah, 2017
Tabel 5
Hasil Uji Multikolonieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Deskripsi Kerja 0.987 1.014
Work-life balance 0.975 1.026
Budaya Kerja 0.974 1.026
Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 103


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

Tabel 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas Data
Variabel Signifikan
Deskripsi Kerja 0,813
Work-life balance 0,645
Budaya Kerja 0,706
Sumber : Data primer yang diolah, 2017

4. Statistik Inferensial diproses dalam persamaan regresi


Setelah lolos dari uji linear berganda.
persyaratan analisis data yaitu uji a. Koefisien Regresi
asumsi klasik yang terdiri dari uji Dengan menggunakan fasilitas
normalitas, uji multikolenearitas dan program SPSS, didapatkan hasil
uji heteroskedastisitas , maka data perhitungan koefisien regresi sebagai
tersebut dapat dilanjutkan untuk berikut:
Tabel 7
Koefisien Regresi
Variabel Deskripsi kerja (X1) Work-life Balance (X2) ,
Budaya kerja (X3) dan Kepuasan kerja (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.741 15.460 .954 .349
Deskripsi kerja (X1) .283 .116 .272 2.441 .022
Work-life Balance (X2) .756 .106 .799 7.119 .000
Budaya kerja (X3) .212 .092 .259 2.305 .029
a. Dependent Variable: Kepuasan kerja (Y),
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Dari tabel diatas didapat nilai + 0,283 X1 + 0,756 X2 + 0,212 X3 + e


konstanta 14,741, koefisien regresi hal ini dapat dijelaskan bahwa : nilai
Deskripsi kerja (X1) sebesar 0,283, konstanta (a) = 14,741, artinya jika
Work-life Balance (X2) sebesar 0,756 nilai Deskripsi kerja (X1), Work-life
dan Budaya kerja (X3) sebesar 0,212. Balance (X2), dan Budaya kerja (X3) =
Sesuai dengan koefisien regresi diatas, 0 maka nilai Kepuasan kerja (Y)
maka didapat persamaan regresi linear adalah 14,741, koefisien regresi
berganda sebagai berikut: Ŷ = 14,741 Deskripsi kerja sebesar 0,283

104 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

menunjukkan bahwa jika Deskripsi satuan maka perubahan Kepuasan


kerja nilainya bertambah satu-satuan kerja akan meningkat sebesar 0,212
maka Kepuasan kerja akan dengan asumsi Deskripsi kerja dan
meningkat sebesar 0,283 dengan Work-life Balance stress kerja konstan,
asumsi Work-life Balance dan Budaya Deskripsi kerja , Work-life Balance
kerja konstan, koefisien regresi Work- dan Budaya kerja positif dan
life Balance sebesar 0,756 signifikan terhadap Kepuasan kerja.
menunjukkan bahwa jika Work-life serta terdapat faktor-faktor lain yang
Balance nilainya bertambah sebesar tidak diperhitungkan dalam penelitian
satu satuan maka perubahan Kepuasan ini seperti, motivasi, imbalan,
kerja akan meningkat sebesar 0,756 kepemimpinan, iklim kerja dan
dengan asumsi Deskripsi kerja dan produktivitas kerja.
Budaya kerja konstan, koefisien b. Koefisien Korelasi (R)
regresi Budaya kerja sebesar 0,212 Hasil perhitungan koefisien
menunjukkan bahwa jika Budaya korelasi dapat dilihat pada Tabel 8
kerja nilainya bertambah sebesar satu dibawah ini:

Tabel 8
Koefisien Korelasi (R), Koefisien Determinasi (R2)
dan Adjusted R2 Variabel Deskripsi kerja (X1) ork-life Balance (X2) ,
Budaya kerja (X3) dan Kepuasan kerja (Y)
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .825a .681 .644 3.481
a. Predictors: (Constant), Budaya kerja (X3) , Deskripsi kerja (X1), Work-life Balance (X2
b. Dependent Variable: Kepuasan kerja (Y),
Sumber : Data Primer yang diolah, 2017

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 105


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

Nilai koefisien korelasi (R) pada Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan


tabel diatas sebesar 0.825 yang berarti dari hasil uji t, diperoleh Deskripsi
hubungan antara Deskripsi kerja (X1), kerja , nilai koefisien = 0,283 dan nilai
Work-life Balance (X2), dan Budaya kerja Sig.t sebesar 0,022 < 0,05 maka H0
(X3) dengan Kepuasan kerja (Y) , ditolak artinya deskripsi kerja
memiliki hubungan yang kuat dan berpengaruh terhadap kepuasan kerja
signifikan. Pegawai Perpustakaan Daerah Provinsi
c. Koefisien Determinasi (R2) Sumatera Selatan
Hasil koefisien determinasi (R2) pada Work-life Balance nilai koefisien =
Tabel 8 diperoleh nilai sebesar 0,681 0,756 dan nilai Sig.t sebesar 0,000 <
atau sebesar 68.10% , sedangkan 0,05 maka H0 ditolak artinya work-life
Adjusted (R2) sebesar 0,644 atau balance berpengaruh terhadap
sebesar 54,40% variasi dalam kepuasan kerja Pegawai Perpustakaan
Kepuasan kerja dijelaskan oleh Daerah Provinsi Sumatera Selatan
Deskripsi kerja , Work-life Balance dan kerja nilai koefisien = 0,212 -dan
dan Budaya kerja dan sisanya sebesar nilai Sig.t sebesar 0,000 < 0,05 maka
35,60% dijelaskan oleh faktor-faktor H0 ditolak artinya budaya kerja
lain seperti seperti, motivasi, berpengaruh terhadap kepuasan kerja
imbalan, kepemimpinan, iklim kerja Pegawai Perpustakaan Daerah Provinsi
dan produktivitas kerja. Sumatera Selatan
D. SIMPULAN DAN SARAN
●Uji Hipotesis Statistik Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan
Berdasarkan hasil uji signifikansi baik
penelitian yang telah dilakukan maka dapat
dengan uji F maupun uji t diperoleh
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
nilai sebagai berikut : dari hasil uji F,
1. Ada pengaruh deskripsi kerja ,
diperoleh nilai F hitung sebesar 18,481
work-life balance dan budaya
atau signifikasi sebesar 0,000 < ( ∝ ) =
kerja secara bersama–sama
0,05 oleh karena taraf signifikasi < 0,00
terhadap kepuasan kerja Pegawai
dengan demikian dapat dikatakan
Perpustakaan Daerah Provinsi
bahwa hipotesis teruji H0 ditolak dan
Sumatera Selatan.
Ha diterima yang berarti ada pengaruh
2. Deskripsi kerja secara parsial
work-life balance terhadap kepuasan
berpengaruh positif dan
kerja Pegawai Perpustakaan Daerah
signifikan terhadap kepuasan

106 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

kerja Pegawai Perpustakaan optimal akan dapat memberikan


Daerah Provinsi Sumatera keseimbangan antara tugas dan
Selatan keluarga (work-life balance ).
3. Work-life Balance secara Sosialisasi dan penerapan nilai-nilai
parsial berpengaruh positif dan budaya kerja sangat penting dalam
signifikan terhadap kepuasan upaya meningkatkan pemberian
kerja Pegawai Perpustakaan pelayanan prima bagi masyarakat.
Daerah Provinsi Sumatera Budaya kerja yang kuat akan
Selatan berdampak kepada kepuasan kerja
4. Budaya kerja secara parsial dan akhirnya akan dapat
berpengaruh positif dan meningkatkan kinerja pegawai.
signifikan terhadap kepuasan 2. Para peneliti diharapkan dapat
kerja Pegawai Perpustakaan menindak lanjuti lebih jauh
Daerah Provinsi Sumatera penelitian ini, yaitu dapat
Selatan mengembangkan variabel-variabel
bebas lainnya yang dapat
Saran meningkatkan kepuasan kerja
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian pegawai.
yang telah dipaparkan diatas , maka pada
bagian ini perlu diberikan beberapa saran DAFTAR RUJUKAN
kepada pihak-pihak yang terkait dengan
Delecta, P. (2011). Work Life Balance.
penelitian ini. International Journal of Current
Research Vol. 33, Issue, 4, pp.186-
1. Diharapkan kepada pihak Kepala
189.
Dinas Perpustakaan Daerah Edizal. (2013). Metodologi Penelitian.
Palembang: UTP Press.
Provinsi Sumatera Selatan mampu
Friane Livi Pangemanan,dkk. (2016) .
meningkatkan kepuasan kerja Pengaruh Work-Life Balance Dan
Burnout Terhadap Kepuasan Kerja
pegawai yang lebih optimal melalui
Pada PT. Jasa Raharja Persero
deskripsi kerja yang jelas, mudah Cabang Sulawesi Utara dalam E-
jurnal
dimengerti dan transparan bagi
Gering, Supriyadi dan Triguno. 2001.
pegawai. Hal lain yang perlu Budaya Kerja Organisasi Pemerintah.
Jakarta
diperhatikan adalah dilkaukan
Hadi, Sutrisno. (2000). Metodologi
rotasi kerja untuk menghindari Penelitian. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
kejenuhan dan kebosnan kerja.
Handayani, Arri. (2015). Studi Eksplorasi
Pemberdayaan jam kerja yang Makna Keseimbangan Kerja Keluarga

Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018 107


Jurnal Kompetitif Universitas Tridinanti Palembang

pada Ibu Bekerja. Psikologi dan


Kemanusiaan 2015. Psychology Forum
UMM, ISBN: 978-979-796-324-8.

Hadari Nawawi, 2003, Manajemen Sumber


Daya Manusia, Cetakan kelima, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta.
Hasibuan, Malayu S. P.. (2010).
Manajemen Sumber Daya Manusia
Edisi Revisi. Jakarta:Bumi
Aksara.

I Made Devan Ganapathi Vol.3, No.1


April 2016ISSN : 2355-9357 Fakultas
Komunikasi dan Bisnis, Universitas
Telkom.
Kondalkar. (2007). Organizational
Behavior. New Age International. New
Delhi.
Kurniawan, Kosasih Andi. (2014).
Pengaruh Tingkat Work-Life Balance
Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja
Pada Perawat Rumah Sakit. E-
Journal Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Moedy, Dinda Mega Rulita. (2013).
Analisis Work-Life Balance, Keinginan
Untuk Meninggalkan Organisasi,
Kepenatan (Burnout) Dan Kepuasan
Kerja Pada Dosen Universitas Atma
Jaya Yogyakarta. E- Journal
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Osborn dan Plastrik (2002) Manajemen
Sumber Daya Mausia,
BPFE.Yogyakarta

Ramadhani, Malika. (2013). Analisis


Pengaruh Keseimbangan Kehidupan-
Kerja Terhadap Kesuksesan Karir
(Studi pada Karyawan PT. Asuransi
Jiwa Generali Indonesia). Jurnal FEB
Universitas Brawijaya Malang.
Sutrisno, Edy. (2010). Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta:Kencana.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasi.
Jakarta : Penerbit Andi
Triguno. Prasetya (2001), Manajemen
Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,
Jakarta

108 Vol.7 No. 1 Ed. Januari - Juni 2018

You might also like