You are on page 1of 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN VISIONER KEPALA SEKOLAH

TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 12 SIGI

Abidin Beddu1, Dahlia Suaib, dan Muh. Ali Jennah2


Abidin.beddu@yahoo.com
1
Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Pendidikan Sosial Pascasarjana Universitas Tadulako
2
Dosen Program Studi Magister Ilmu Pendidikan Sosial Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The purpose of this research is to know and analyze the effect of the visionary leadership of
headmaster on teacher performance. The populations of this research are headmaster and all
teachers with a total population of 39 people. Due to population was relatively limited, then to
ensure the accuracy of the data, the author determined the entire member population is as the
sample, using census method. The type of data in this study consisted of qualitative and
quantitative data with the source used consisting of primary and secondary data. The data
collection techniques used were observation, questionnaires, and documentation. To answer the
research hypothesis, the data analysis technique used is multiple linear regression analysis; the
results showed that visionary leadership headmaster significantly affect on teacher’s performance,
with the value of the F-count amount 56.115 with a significance level of 0.000. When compared to
the value of the F-count (56.115) with the F-table (1.84) at a significance level of α 0.05, it means
that variable visionary leadership of headmaster which consists of the ability to determine the
direction the organization (X1), understand the wishes of the people or consumers (X2), effected in
activity and become a guide (X3) and be able to anticipate the future become an agent of change
(X4) simultaneously significantly affect on teacher’s performance at SMPN 12 Sigi.
Keywords: Visionary Leadership of Headmaster and Teacher’s Performance

Kepemimpinan kepala sekolah yang pribadi atau sebagai hasil elaborasi pemikiran
relevan dengan tuntutan manajemen berbasis mendalam dengan pengikut (personel lain),
sekolah “school based management” dan yaitu berupa ide-ide ideal tentang cita-cita
didambakan bagi produktivitas pendidikan organisasi di masa depan yang ingin
adalah kepemimpinan yang memiliki visi diwujudkan bersama.
(visionary leadership) yaitu kepemimpinan Beach dalam Suhardan (2009:142)
yang kerja pokoknya difokuskan pada mendefinisikan visi sebagai berikut: “Vision
rekayasa masa depan yang penuh tantangan, defines the ideal future, perhaps implying
menjadi agen perubahan (agent of change) retention of the current culture and the
yang unggul dan menjadi penentu arah activities, or perhaps implying change”.
organisasi yang tahu prioritas, menjadi Artnya, visi menggambarkan masa depan
pelatih yang profesional dan dapat yang ideal, menyiratkan ingatan budaya yang
membimbing personil lainnya ke arah sekarang dan aktivitas, atau menyiratkan
profesionalisme kerja yang diharapkan. perubahan. Terbentuknya visi dipengaruhi
Pemimpin yang bervisi merupakan oleh pengalaman hidup, pendidikan,
syarat kepemimpinan di era otonomi, dimana pengalaman profesional, interaksi dan
organisasi harus menampilkan kekuatan dan komunikasi, penemuan keilmuan serta
ciri khas budayanya menuju kualitas kegiatan intelektual yang membentuk pola
pendidikan yang diharapkan. Visi tercipta pikir (mindset) tertentu (Gaffar, 2007:56).
dari kreativitas pikir pemimpin sebagai Seorang pemimpin yang mempunyai
refleksi profesionalisme dan pengalaman konsep tentang: (1) bagaimana merekayasa

193
194 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 193-204 ISSN: 2302-2019

masa depan untuk menciptakan pendidikan untuk menciptakan dan mengartikulasikan


yang produktif; (2) menjadikan dirinya suatu visi yang realistik, dapat dipercaya,
sebagai agen perubahan; (3) memposisikan atraktif tentang masa depan bagi suatu
sebagai penentu arah organisasi; (4) pelatih organisasi atau unit organisasional yang terus
atau pembimbing yang profesional; bertumbuh dan meningkat sampai saat ini.
(5) mampu menampilkan kekuatan Kepemimpinan yang bervisi bekerja
pengetahuan berdasarkan pengalaman dalam 4 (empat) pilar sebagaimana dikatakan
profesional dan pendidikannya, dengan Nanus dalam Komariah dan Triatna
didukung oleh ciri khas budaya kerja dalam (2010:81-82) yaitu kemampuan dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan dalam visi menentukan arah, memahami keinginan
dan dijabarkan dalam misi, dapat dikatakan masyarakat atau konsumen, berpengaruh
sebagai kepemimpinan yang visioner. dalam aktivitas dan menjadi pemandu, dan
Mutu pendidikan di SMPN 12 Sigi mampu mengantisipasi masa depan/sebagai
dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala agen perubahan.
sekolah yang visioner dalam melaksanakan Sesuai dengan indikator dalam
tugas dan tanggung jawabnya. Salah satu kepemimpinan visioner di atas, diharapkan
cermin peningkatan mutu pendidikan di kepala sekolah mampu mendorong para guru
sekolah adalah kemampuan kepala sekolah agar senantiasa meningkatkan kinerjanya
yang visioner dalam mengelola sekolah dalam kerangka visi yang telah dibuat.
sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran Komuniksi yang terjalin dengan baik selalu
yang akan dicapai. diupayakan agar terjadi sharring untuk
Kepala sekolah yang visioner di SMPN meningkatkan mutu sekolah. Kepala sekolah
12 Sigi harus dapat mengemban tanggung sebagai pimpinan dituntut mampu
jawabnya memimpin sekolah dengan merencanakan program untuk
berhasil. Kepala sekolah yang visioner harus keberlangsungan sekolah. Baik rencana yang
tahu persis visi dan misi apa yang ingin bersifat jangka pendek maupun jangka
dicapai dan bagaimana mewujudkan visi dan panjang. Perkembangan zaman yang terus
misi tersebut dalam sebuah amanah yang terjadi merupakan tantangan yang harus
diemban. Kepala sekolah yang visioner di dihadapi dengan baik. Hidayah (2012:32-33)
SMPN 12 Sigi harus memahami betapa mengemukakan keberhasilan sekolah dalam
pentingnya mengajak semua pihak terkait meningkatkan mutu pendidikannya, baik
dalam sekolahnya untuk bersama-sama mutu akademik maupun non akademik
mewujudkan visi yang telah dirumuskan sangat tergantung pada kepala sekolah untuk
bersama. Implikasi sifat visioner, kepala memimpin dengan visi. Perannya sebagai
sekolah harus memiliki sejumlah kompetensi pemimpin visioner dapat meningkatkan mutu
dan integritas untuk melaksanakan misi guna sekolah, salah satunya dengan peningkatan
mewujudkan visi itu, dan selanjutnya kepala kualitas guru. Namun jika kepala sekolah
sekolah juga harus memiliki sejumlah tidak mempunyai visi ke depan maka akan
karakter tertentu yang menunjukkan menghambat perkembangan kreativitas guru.
integritasnya. Dalam proses mengajar, guru hanya
Sebuah lembaga atau sekolah tentunya mengajar sesuai dengan tugasnya saja dalam
memiliki sebuah visi yang dibuat oleh kepala mengajar, mereka tidak mempunyai target
sekolah, visi ini sebagai rencana awal yang yang jelas sebagai hasil dari proses
memiliki tujuan jangka panjang untuk pembelajaran tersebut.
kesuksesan sebuah lembaga. Kepemimpinan Sejalan dengan pernyataan tersebut,
visioner menurut Robbins dalam Wahyudi kepala sekolah yang visioner menjadi
(2009:25) adalah kemampuan pemimpin variabel penting dalam penelitian ini untuk
Abidin Beddu, dkk. Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja………………………….195

mewujudkan pendidikan yang bermutu di perhatian sentral. Karena guru memegang


SMPN 12 Sigi. Hal ini disebabkan karena peranan utama dalam pembangunan
kepemimpinan kepala sekolah yang visioner pendidikan, khususnya yang diselenggarakan
merupakan komponen yang penting yang secara formal di sekolah. Dalam proses
dapat meningkatkan kualitas persekolahan pendidikan di sekolah, guru memegang tugas
melalui fungsi dan perannya. Oleh karena itu ganda yaitu sebagai pengajar dan pendidik.
diperlukan kepala sekolah yang berkualitas, Sebagai pengajar guru bertugas memberikan
memiliki visi dan misi, memiliki kompetensi sejumlah bahan pelajaran kepada peserta
dan integritas yang tinggi. didik, sedangkan sebagai pendidik guru
Hasil studi pendahuluan penulis di bertugas membimbing dan membina peserta
SMPN 12 Sigi menunjukkan bahwa kepala didik agar menjadi manusia yang cakap,
sekolah belum sepenuhnya mampu aktif, kreatif, dan mandiri.
menjalankan kepemimpinan visioner dengan Kinerja guru merupakan sarana
baik karena beberapa hal berikut ini: (1) penentu dalam mencapai tujuan sekolah, baik
kepala sekolah diperhadapkan pada tujuan pendidikan nasional maupun tujuan
banyaknya tugas-tugas lain seperti mengikuti institusional sehingga perlu diupayakan
perkembangan Iptek melalui untuk meningkatkan kinerjanya. Namun hal
pendidikan/latihan, pertemuan, dan seminar, ini tidak mudah dilakukan, sebab banyak
menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
menyusun program supervisi kelas, kinerja guru.
pengawasan dan evaluasi pembelajaran serta Faktor rendahnya kinerja guru menurut
melaksanakan program supervisi yang hasil penelitian Sudarminta dalam Sugesti
membutuhkan perhatian untuk diselesaikan (2011:3) antara lain disebabkan oleh motivasi
sehingga belum ada gambaran atau ukuran kerja, tidak punya etos kerja yang tinggi, dan
secara ilmiah terhadap keberhasilan tidak produktif, yang antara lain tampak dari
kepemimpinan visioner; dan (2) kepala gejala-gejala berikut ini: (1) Lemahnya
sekolah kurang memiliki perencanaan yang penguasaan bahan yang diajarkan; (2)
matang dan sistematis menyusun program Ketidaksesuaian antara bidang studi yang
kerja, baik jangka pendek, menengah dipelajari guru dan yang dalam kenyataan
maupun jangka panjang dalam menjalankan lapangan yang diajarkan; (3) Kurang
kepemimpinan visioner sehingga sebagian efektifnya cara pengajaran; (4) Kurangnya
guru belum menunjukkan kesiapan optimal wibawa guru dihadapan murid; (5)
untuk mengikuti kepemimpinan visioner Lemahnya motivasi dan dedikasi untuk
kepala sekolah. Kondisi objektif dari realita menjadi pendidik yang sungguh-sungguh,
kepemimpinan visioner kepala sekolah di semakin banyak yang kebetulan menjadi
SMPN 12 Sigi di atas, menimbulkan sebuah guru dan tidak betul-betul menjadi guru; (6)
kesenjangan (gap) antara kondisi yang Kurangnya kematangan emosional,
seharusnya dengan kenyataan yang ada kemandirian berpikir, dan keteguhan sikap
sehingga berdampak pada pengembangan dalam cukup banyak guru sehingga dari
guru dalam meningkatkan kinerjanya. kepribadian mereka sebenarnya tidak siap
Meningkatkan mutu pendidikan dalam sebagai pendidik; dan (7) Kebanyakan guru
lembaga persekolahan sangatlah sulit jika dalam hubungan dengan murid masih hanya
tidak diiringi dengan peningkatan kinerja berfungsi sebagai pengajar dan belum
guru. Hal ini disebabkan karena guru sebagai pendidik.
merupakan komponen yang paling Selain dilihat dari gejala-gejala tersebut
menentukan dalam sistem pendidikan secara penulis juga mengadakan studi pendahuluan
keseluruhan yang harus mendapatkan di SMPN 12 Sigi melalui wawancara secara
196 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 193-204 ISSN: 2302-2019

non formal dengan salah satu guru yang ada Kepemimpinan visioner ini dapat
disana, bahwa masih ada beberapa guru yang memberikan pengaruh yang signifikan
belum memiliki kemampuan menjalankan terhadap peningkatan kinerja guru karena
tugas sebagai pengajar secara optimal, yaitu kepala sekolah dapat memberikan visi yang
dilihat dari melaksanakan proses belajar jelas dan dapat mengimplementasikan visi
mengajar masih ada guru yang menggunakan yang telah dibuatnya untuk masa depan guru
media pembelajaran yang tidak bervariasi, tersebut, sehingga memberikan motivasi
hanya menggunakan media yang monoton terhadap peningkatan kinerja guru.
selain itu dilihat dari lemahnya motivasi
menjalankan tugas sebagai pengajar dilihat METODE
dari motivasi intrinsik yaitu dalam Jenis penelitian ini lebih berorientasi
pembuatan RPP masih ada guru yang tidak pada penelitian deskriptif kausal dengan
ada dorongan untuk memperbaiki RPP yang pendekatan survei. Kerlinger dalam
telah dibuat tahun sebelumnya, dan motivasi Sugiyono (2007:3) mengatakan bahwa:
untuk memperbaiki metode-metode yang “Survei adalah penelitian yang dilakukan
lama menjadi yang baru selain motivasi pada populasi besar maupun kecil, tetapi data
intrinsik dilihat juga dari motivasi ekstrinsik yang dipelajari adalah data dari sampel yang
contohnya kurangnya dorongan untuk diambil dari populasi tersebut”. Pendekatan
mengadakan pelajaran tambahan kepada survei yang dilakukan penulis adalah
siswa-siswi yang kurang memahami memiliki populasi kecil. Sedangkan tingkat
mengenai materi yang disampaikan, dan eksplanasi difokuskan pada deskriptif kausal
kurangnya motivasi untuk mengikuti dan jenis data dilakukan secara kuantitatif.
seminar-seminar atau pelatihan-pelatihan Naresh (2005:238) mengemukakan
yang berhubungan dengan belajar mengajar penelitian deskriptif kausal adalah penelitian
hal ini dikarenakan belum adanya faktor yang yang biasanya digunakan untuk memberikan
kuat untuk mendorong dan memperbaiki interpretasi dari setiap jawaban responden
kinerja guru tersebut. penelitian yang tertera didalam instrumen
Adanya masalah-masalah tersebut di penelitian untuk kemudian mencoba
atas, menunjukkan bahwa kinerja guru harus membuat sebuah pembuktian akan ada
ditingkatkan menjadi lebih baik dan salah tidaknya hubungan variabel independen
satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja (bebas) terhadap variabel dependen (terikat).
guru adalah kepemimpinan kepala sekolah, Pada konteks penelitian ini mencoba
diantaranya model kepemimpinan kepala membuktikan ada tidaknya hubungan
sekolah ialah kepemimpinan visioner. Hal ini kepemimpinan visioner kepala sekolah
sebagaimana ditegaskan Komariah dan terhadap kinerja guru SMPN 12 Sigi.
Triatna (2010:81) bahwa kepemimpinan Populasi dalam penelitian ini adalah
begitu kuat mempengaruhi kinerja organisasi kepala sekolah dan seluruh guru pada SMPN
sehingga rasional. Visi dapat mengisi 12 Sigi dengan jumlah populasi sebanyak 39
kehampaan, membangkitkan semangat, orang. Mengingat dalam penelitian ini,
menimbulkan kinerja, bahkan mewujudkan jumlah populasi penelitian relatif terbatas,
prestasi pendidikan. Sebuah visi pada maka untuk menjamin keakuratan data,
lembaga pendidikan atau sekolah tidaklah penulis menetapkan seluruh anggota populasi
hanya sebagai simbol-simbol saja melainkan yang ada sebagai sampel penelitian, dengan
harus diimplementasikan oleh kepala sekolah menggunakan metode sensus. Sugiyono
karena dengan diimplementasikan dapat (2007:17), mengemukakan bahwa metode
meningkatkan kinerja guru di SMPN 12 Sigi. sensus dalam suatu riset penelitian digunakan
jika jumlah populasi penelitian relatif
Abidin Beddu, dkk. Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja………………………….197

terbatas. Biasanya populasi penelitian X4=Mampu mengantisipasi masa depan/


jumlahnya tidak melebihi dari 100 subjek, sebagai agen perubahan
dimana dalam penelitian ini ditentukan b1,b2, b3,b4= Koefisien Regresi
sebanyak 39 orang responden penelitian yaitu e= Standar Error
kepala sekolah dan para Guru di SMPN 12 Pada regresi linear berganda analisis
Sigi sebagai sampel penelitian. yang digunakan untuk mengetahui persentase
Pendekatan kuantitatif yang digunakan sumbangan pengaruh variabel independen
adalah model analisis statistik parametrik (X1, X2, ..... Xn) secara serentak terhadap
Regresi Linier Berganda, yang digunakan variabel dependen (Y) adalah analisis
untuk mencari keterkaitan dan keterhubungan determinasi yang menunjukkan seberapa
pengaruh variabel kepemimpinan visioner besar persentase variasi variabel independen
kepala sekolah terhadap kinerja guru di dalam model mampu menjelaskan variasi
SMPN 12 Sigi. variabel dependen. R² sama dengan 0, maka
Model umum bentuk persamaan alat variasi variabel independen yang digunakan
analisis statistik parametrik Regresi Linear dalam model tidak menjelaskan sedikitpun
Berganda (Multiple Regression Linear) variasi variabel dependen.
menurut Priyatno (2009:73) dapat di gambar Sebaliknya R² sama dengan 1, maka
dengan formulasi rumus sebagai berikut: variasi variabel independen yang digunakan
Y = a + b1X1 + b2X2 + .... + bnXn + e dalam model menjelaskan 100% variasi
Dimana: variabel dependen (Priyatno, 2009:79).
Y = Variabel Dependen
b0 = Konstanta HASIL DAN PEMBAHASAN
Xn = Variabel Independen
b1-bn = Koefisien Regresi Hasil
e = Standar Error
Bila formulasi matematis Regresi 1. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Linear Berganda tersebut diaplikasikan Berdasarkan pada hasil analisis Regresi
dalam penelitian ini, maka akan diperoleh Linear Berganda, maka diperoleh intisari
bentuk persamaan sebagai berikut: hasil-hasil penelitian dari tanggapan 39 orang
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e responden penelitian sehubungan dengan
Dimana: dugaan pengaruh variabel kemampuan dalam
Y= Kinerja Guru SMPN 12 Sigi menentukan arah organisasi (X1), memahami
a= Konstanta keinginan masyarakat atau konsumen (X2),
X1=Kemampuan dlm menentukan arah berpengaruh dalam aktivitas dan menjadi
organisasi pemandu (X3) dan mampu mengantisipasi
X2= Memahami keinginan masyarakat atau masa depan/menjadi agen perubahan (X4)
konsumen secara simultan maupun parsial terhadap
X3=Berpengaruh dalam aktivitas dan menjadi kinerja guru (Y) di SMPN 12 Sigi, dengan
pemandu rincian seperti terlihat pada tabel 1 berikut
ini:
198 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 193-204 ISSN: 2302-2019

Tabel 1. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda


Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru SMPN 12 Sigi
Unstandardized Standardized
Variabel Independen
No Coefficients Coefficients t-hitung Sig-t
B Std. Beta
Error
1. Constanta 0,135 0,314 0,429 0,671
2. Kemampuan dalam menentukan arah
0,567 0,119 0,520 4,759 0,000
organisasi (X1)
3. Memahami keinginan masyarakat atau
0,452 0,125 0,390 3,605 0,001
konsumen (X2)
4. Berpengaruh dalam aktivitas dan
0,259 0,083 0,235 3,107 0,004
menjadi pemandu (X3)
5. Mampu mengantisipasi masa depan /
0,224 0,101 0,216 2,217 0,033
Menjadi agen perubahan (X4)
R-Squared (R2) = 0,868 F-hitung = 56,115
2
Adj.R-Squared (R ) = 0,853 F-tabel ( 0,05) = 1,84
Multiple R = 0,932 t-tabel ( 0,05) = 2,042
Sumber: Hasil Data Primer diolah kembali.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear kinerja guru di SMPN 12 Sigi ditunjukkan
berganda dalam tabel 1 tersebut di atas, bila oleh nilai koefisien determinasi ganda (R-
dikonversikan ke dalam model persamaan Squared) sebesar 0,868. Nilai ini
Regresi Linear Berganda dalam penelitian memberikan makna bahwa keempat variabel
ini, maka dapat dibuat suatu bentuk independen (Kemampuan dalam menentukan
persamaan sebagai berikut: arah organisasi, Memahami keinginan
Y = 0,135 + 0,567 X1 + 0,452 X2 + 0,259 masyarakat atau konsumen, Berpengaruh
X3 + 0,224 X4 + e dalam aktivitas dan menjadi pemandu, dan
Hasil persamaan regresi linier berganda Mampu mengantisipasi masa depan/Menjadi
di atas, menunjukkan bahwa semua variabel agen perubahan) dalam penelitian ini,
independen (Kemampuan dalam menentukan mempunyai pengaruh sebesar 86,8%
arah organisasi, Memahami keinginan terhadap kinerja guru di SMPN 12 Sigi,
masyarakat atau konsumen, Berpengaruh sedangkan selebihnya sebesar 13,2%
dalam aktivitas dan menjadi pemandu, dan dipengaruhi oleh variabel lain di luar model
Mampu mengantisipasi masa depan/Menjadi (e) dalam penelitian ini.
agen perubahan) yang dianalisis dalam Kemudian besarnya hubungan variabel
penelitian ini memberikan pengaruh positif independen (Kemampuan dalam menentukan
dan signifikan terhadap kinerja guru di arah organisasi, Memahami keinginan
SMPN 12 Sigi. masyarakat atau konsumen, Berpengaruh
Besarnya pengaruh variabel dalam aktivitas dan menjadi pemandu, dan
independen (Kemampuan dalam menentukan Mampu mengantisipasi masa depan/Menjadi
arah organisasi, Memahami keinginan agen perubahan) secara simultan terhadap
masyarakat atau konsumen, Berpengaruh kinerja guru di SMPN 12 Sigi dapat dilihat
dalam aktivitas dan menjadi pemandu, dan pada nilai koefisien korelasi (Multiple-R)
Mampu mengantisipasi masa depan/Menjadi sebesar 0,932. Nilai ini memberikan makna
agen perubahan) secara simultan terhadap bahwa hubungan (korelasi), keempat variabel
Abidin Beddu, dkk. Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja………………………….199

kepemimpinan visioner kepala sekolah dalam parsial variabel kemampuan dalam


penelitian ini sebesar 93,2% terhadap kinerja menentukan arah organisasi berpengaruh
guru di SMPN 12 Sigi. signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 12
Sigi.
2. Hasil Pengujian Hipotesis Nilai t-hitung variabel memahami
Hipotesis dalam penelitian menyatakan keinginan masyarakat atau konsumen (X2)
jika kepemimpinan visioner kepala sekolah sebesar 3,605 lebih besar dari nilai t-tabel
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja 2,042 atau nilai probabilitanya sebesar 0,001
guru SMPN 12 Sigi dan jika kepemimpinan lebih kecil dari nilai α 0,05 di tingkat
visioner kepala sekolah berpengaruh kepercayaan 95% (α 0,05). Hal ini
signifikan terhadap kinerja guru SMPN 12 memberikan makna bahwa dalam kaidah
Sigi. Untuk mengetahui signifikansi pengambilan keputusan untuk uji-t, jika nilai
pengaruh kepemimpinan visioner kepala t-hitung > t-tabel pada tingkat kepercayaan
sekolah terhadap kinerja guru SMPN 12 Sigi, 95% (α 0,05) membuktikan bahwa secara
dapat diketahui dengan menggunakan hasil parsial variabel memahami keinginan
uji-F dan uji-t. masyarakat atau konsumen berpengaruh
Nilai F-hitung sebesar 56,115 dengan signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 12
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Jika Sigi.
dibandingkan nilai F-hitung (56,115) dengan Nilai t-hitung variabel berpengaruh
nilai F-tabel (1,84) pada tingkat signifikansi α dalam aktivitas dan menjadi pemandu (X3)
0,05, memberikan arti bahwa seluruh sebesar 3,107 lebih besar dari nilai t-tabel
variabel independen (X) secara simultan 2,042 atau nilai probabilitanya sebesar 0,004
berpengaruh signifikan terhadap variabel lebih kecil dari nilai α 0,05 di tingkat
dependen (Y), dengan kata lain sesuai kepercayaan 95% (α 0,05). Hal ini
dengan kaidah pengambilan keputusan untuk memberikan makna bahwa dalam kaidah
uji-F, jika nilai F-hitung > F-tabel pada pengambilan keputusan untuk uji-t, jika nilai
tingkat kepercayaan 95% (α 0,05) maka t-hitung > t-tabel pada tingkat kepercayaan
membuktikan variabel kepemimpinan 95% (α 0,05) membuktikan bahwa variabel
visioner kepala sekolah yang terdiri dari berpengaruh secara parsial berpengaruh
kemampuan dalam menentukan arah signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 12
organisasi (X1), memahami keinginan Sigi.
masyarakat atau konsumen (X2), berpengaruh Nilai t-hitung variabel mampu
dalam aktivitas dan menjadi pemandu (X3) mengantisipasi masa depan/menjadi agen
dan mampu mengantisipasi masa perubahan (X4) sebesar 2,217 lebih besar dari
depan/menjadi agen perubahan (X4) secara nilai t-tabel 2,042 atau nilai probabilitanya
simultan berpengaruh signifikan terhadap sebesar 0,033 lebih kecil dari nilai α 0,05 di
kinerja guru di SMPN 12 Sigi. tingkat kepercayaan 95% (α 0,05). Hal ini
Nilai t-hitung variabel kemampuan memberikan makna bahwa dalam kaidah
dalam menentukan arah organisasi (X1) pengambilan keputusan untuk uji-t, jika nilai
sebesar 4,759 lebih besar dari nilai t-tabel t-hitung > t-tabel pada tingkat kepercayaan
2,042 atau nilai probabilitanya sebesar 0,000 95% (α 0,05) membuktikan bahwa secara
lebih kecil dari nilai α 0,05 di tingkat parsial variabel mampu mengantisipasi masa
kepercayaan 95% (α 0,05). Hal ini depan/menjadi agen perubahan berpengaruh
memberikan makna bahwa dalam kaidah signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 12
pengambilan keputusan untuk uji-t, jika nilai Sigi.
t-hitung > t-tabel pada tingkat kepercayaan Kesimpulan untuk hipotesis penelitian
95% (α 0,05) membuktikan bahwa secara dalam penelitian ini adalah menolak H0 dan
200 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 193-204 ISSN: 2302-2019

menerima H1, artinya hipotesis yang masa depan/menjadi agen perubahan


menyatakan Jika kepemimpinan visioner terhadap kinerja guru di SMPN 12 Sigi.
kepala sekolah berpengaruh signifikan Sehingga dalam penelitian ini, ditemukan
terhadap kinerja guru SMPN 12 Sigi, baik pengaruh positif dan signifikan kemampuan
secara simultan maupun parsial secara ilmiah dalam menentukan arah organisasi,
dapat dibuktikan kebenarannya. memahami keinginan masyarakat atau
konsumen, berpengaruh, dan mampu
Pembahasan mengantisipasi masa depan/menjadi agen
perubahan secara simultan dan parsial
Kepemimpinan visioner kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMPN 12 Sigi.
dalam konteks penelitian ini adalah Hasil penelitian yang menunjukkan
menekankan pada sikap pemimpin yang bahwa kemampuan dalam menentukan arah
mampu melihat situasi yang akan terjadi di organisasi dipersepsikan responden memiliki
masa mendatang, ia membuat kebijakan peranan penting dalam meningkatkan kinerja
sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau guru di SMPN 12 Sigi, dibuktikan dengan
konsumen, mampu memecahkan masalah kepemimpinan visioner kepala sekolah yang
yang meliputi peluang, hambatan dan menjadi seorang pelopor dan penentu dalam
tantangannya, bervisi baik dan mampu penetapan kebijakan dan kemajuan sekolah
mengkomunikasikannya. Ia berani dimana kepala sekolah selalu berkoordinasi
mengambil resiko untuk membuat perubahan dengan baik dengan seluruh pihak yang
yang besar pada kinerja guru. Dalam berkepentingan memajukan sekolah. Hal
penelitian ini kepemimpinan visioner kepala inilah yang menyebabkan sehingga dalam
sekolah memiliki sub variabel menurut penelitian ini ditemukan bukti secara empiris
Komariah dan Triatna (2010:81-82) meliputi: bahwa kemampuan dalam menentukan arah
Kemampuan dalam menentukan arah organisasi merupakan bagian dari
organisasi; Memahami keinginan masyarakat kepemimpinan visioner kepala sekolah yang
atau konsumen; Berpengaruh dalam aktivitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru
dan menjadi pemandu; dan Mampu di SMPN 12 Sigi.
mengantisipasi masa depan/sebagai agen Hasil penelitian yang menunjukkan
perubahan. bahwa memahami keinginan masyarakat atau
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen dipersepsikan responden memiliki
kemampuan dalam menentukan arah peranan penting dalam meningkatkan kinerja
organisasi, memahami keinginan masyarakat guru di SMPN 12 Sigi, dibuktikan dengan
atau konsumen, berpengaruh dalam aktivitas kepemimpinan visioner kepala sekolah yang
dan menjadi pemandu, dan mampu mampu mengkomunikasikan visi
mengantisipasi masa depan/menjadi agen kepemimpinannya dengan baik kepada
perubahan merupakan unsur-unsur seluruh stakeholder yang berkepentingan
kepemimpinan visioner kepala sekolah yang terhadap kemajuan sekolah, mampu melihat
memiliki pengaruh signifikan terhadap peluang memajukan pendidikan di sekolah
kinerja guru di SMPN 12 Sigi. Hal ini dalam kepemimpinannya, dan mampu
didukung dengan hasil persepsi responden bekerjasama dengan lingkungan luar sekolah
penelitian yang menilai penting keberadaan didalam upaya memajukan pendidikan di
unsur-unsur kepemimpinan visioner kepala sekolah. Hal inilah yang menyebabkan
sekolah yang terdiri dari kemampuan dalam sehingga dalam penelitian ini ditemukan
menentukan arah organisasi, memahami bukti secara empiris bahwa memahami
keinginan masyarakat atau konsumen, keinginan masyarakat atau konsumen
berpengaruh, dan mampu mengantisipasi merupakan bagian dari kepemimpinan
Abidin Beddu, dkk. Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja………………………….201

visioner kepala sekolah yang berpengaruh mampu mengantisipasi masa depan/menjadi


signifikan terhadap kinerja guru di SMPN 12 agen perubahan terhadap kinerja guru di
Sigi. SMPN 12 Sigi, sejalan dengan pendapat yang
Hasil penelitian yang menunjukkan dikemukakan oleh Komariah dan Triatna
bahwa berpengaruh dalam aktivitas dan (2010:81-82) yang menyatakan bahwa
menjadi pemandu dipersepsikan responden kepemimpinan visioner kepala sekolah
memiliki peranan penting dalam menekankan pada sikap pemimpin yang
meningkatkan kinerja guru di SMPN 12 Sigi, mampu melihat situasi yang akan terjadi di
dibuktikan dengan kepemimpinan visioner masa mendatang, ia membuat kebijakan
kepala sekolah yang memiliki pengaruh sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau
dalam berbagai macam aktivitas yang ada di konsumen, mampu memecahkan masalah
sekolah dan menjadi pemandu dalam yang meliputi peluang, hambatan dan
kelangsungan pendidikan di sekolah. Hal tantangannya, bervisi baik dan mampu
inilah yang menyebabkan sehingga dalam mengkomunikasikannya. Ia berani
penelitian ini ditemukan bukti secara empiris mengambil resiko untuk membuat perubahan
bahwa berpengaruh merupakan bagian dari yang besar pada kinerja guru.
kepemimpinan visioner kepala sekolah yang Bukti nyata adanya pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru kepemimpinan visioner kepala sekolah
di SMPN 12 Sigi. terhadap kinerja guru SMPN 12 Sigi,
Hasil penelitian yang menunjukkan menunjukkan bahwa Kepala Sekolah SMPN
bahwa mampu mengantisipasi masa 12 Sigi mempunyai kemampuan dalam
depan/menjadi agen perubahan dipersepsikan menggerakkan, mempengaruhi serta
responden memiliki peranan penting dalam mengayomi seluruh bawahannya serta dapat
meningkatkan kinerja guru di SMPN 12 Sigi, mendayagunakan secara maksimal seluruh
dibuktikan dengan kepemimpinan visioner potensi sumber daya yang dimiliki sekolah
kepala sekolah yang mampu merencanakan dalam mencapai tujuan didalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah, kepemimpinnya sesuai dengan visi, misi dan
mampu beradaptasi terhadap perubahan yang tujuan pendidikan yang ada di SMPN 12
terjadi di sekolah dalam kepemimpinannya, Sigi. Hal menggambarkan bahwa Kepala
mampu berinovasi didalam Sekolah SMPN 12 Sigi dalam
kepemimpinannya, dan mampu membuat kepemimpinannya memahami visi sekolah
perubahan yang besar terhadap kemajuan dan memiliki visi kerja yang jelas, mampu
pendidikan di sekolah dalam dan mau bekerja keras dalam memimpin
kepemimpinannya. Hal inilah yang sekolah, tekun dan tabah dalam bekerja
menyebabkan sehingga dalam penelitian ini dengan bawahan, memberikan layanan
ditemukan bukti secara empiris bahwa optimal dengan tetap terampil dan rendah
mampu mengantisipasi masa depan/menjadi hati serta memiliki disiplin kerja yang kuat.
agen perubahan merupakan bagian dari Hal ini sejalan dengan pendapat Sudarwan
kepemimpinan visioner kepala sekolah yang Danim dalam Asmani (2012:19), yang
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru mengemukakan adanya 5 (lima) kemampuan
di SMPN 12 Sigi. dasar kepala sekolah yang visioner, yaitu: (1)
Temuan adanya pengaruh Memahami visi organisasi dan memiliki visi
kepemimpinan visioner kepala sekolah yang kerja yang jelas; (2) Mampu dan mau bekerja
terdiri dari kemampuan dalam menentukan keras; (3) Tekun dan tabah dalam bekerja
arah organisasi, memahami keinginan dengan bawahan; (4) Memberikan layanan
masyarakat atau konsumen, berpengaruh optimal dengan tetap terampil, rendah hati;
dalam aktivitas dan menjadi pemandu, dan dan (5) Memiliki disiplin kerja yang kuat.
202 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 193-204 ISSN: 2302-2019

Kepemimpinan Kepala Sekolah SMPN tercermin dalam sifatnya yang jujur, percaya
12 Sigi yang visioner perlu mendapat diri, bertanggungjawab, berani mengambil
perhatian secara serius dan dukungan penuh resiko dan berani mengambil keputusan,
dari para bawahannya karena sangat berjiwa besar, memiliki emosi yang stabil
mempengaruhi kesuksesan dari kebijakan- serta menjadi teladan bagi semua bawahan di
kebijakan keputusan yang diambil dalam sekolah yang dipimpinnya.
penentuan arah sekolah yang akan dicapai, Kepala Sekolah SMPN 12 Sigi sebagai
dimana salah satu fungsi kepala sekolah pemimpin yang visioner bisa bekerjasama,
adalah memiliki visi yang visioner. Hal ini berkomunikasi dan memahami individu para
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan bawahannya di sekolah yang dipimpin
Asmani (2012:59) yang menyatakan bahwa dengan maksud meningkatkan motivasi para
salah satu fungsi utama pemimpin adalah guru maupun para staf dalam mencapai
sebagai supervisor, yaitu membina, melatih, tujuan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
mendidik, mengawasi, menilai, dan dikemukakan oleh Wahyudi (2009:76) yang
memberikan contoh kerja terbaik bagi menyatakan bahwa untuk memotivasi para
seluruh anggota organisasi yang guru maupun para staf, Kepala Sekolah
dipimpinnya. sebagai pemimpin harus melakukan hal-hal
Tanggungjawab Kepala Sekolah SMPN sebagai berikut: (1) Menjalin hubungan
12 Sigi sebagai seorang pemimipin yang dengan guru; (2) Menjalin komunikasi
visioner sangatlah rumit dan berat karena dengan guru; (3) Memberikan bimbingan dan
berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya bantuan dalam menyelesaikan tugas guru; (4)
dan sumber daya material (sarana dan Membangun semangat/moral kerja guru; (5)
prasarana) pendidikan yang ada di sekolah. Memberikan penghargaan kepada guru yang
Oleh sebab itu, ketrampilan dalam memimpin berprestasi; (6) Menyelesaikan segala
sangat dibutuhkan, Kepala Sekolah SMPN 12 permasalahan di sekolah; (7) Mengikut
Sigi yang visioner harus mampu memotivasi sertakan guru dalam merumuskan
para guru untuk meningkatkan pengambilan keputusan; (8) Menyelsaikan
profesionalismenya dalam melaksanakan konflik di sekolah; (9) Menghormati
tugas dan fungsinnya untuk mencapai tujuan peraturan sekolah; dan (10) Menciptakan
sesuai dengan visi, misi dan sasaran yang iklim kompetitif yang sehat diantara guru.
akan dicapai sekolah. Hal ini sejalan dengan Kepala Seorang SMPN 12 Sigi dalam
pendapat yang dikemukakan oleh Duignan kepemimpinannya yang visioner mampu
dan Macpherson dalam Bush dan Coleman mengantisipasi segala kejadian yang
(2012:79-80) yang mengungkapkan bahwa: mungkin timbul di sekolah yang
“Pemimpin pendidikan harus dipimpinnya, mampu mengelola masa depan
bertanggungjawab menciptakan kultur dan mendorong bawahan utuk berbuat
organisasional yang dapat meningkatkan dengan cara-cara yang tepat. Hal ini
pertumbuhan dan perkembangan partisipasi menunjukkan kepemimpinan Kepala Seorang
seluruh pihak yang terlibat dalam pengajaran SMPN 12 Sigi yang visioner mampu melihat
dan pembelajaran”. tantangan dan peluang di sekolah yang
Kepala sekolah SMPN 12 Sigi yang dipimpin sebelum keduanya terjadi, selain itu
visioner dalam rangka melakukan peran dan mampu memposisikan sekolah yang
fungsinya sebagai pemimipin, selalu dipimpin mencapai tujuan-tujuan terbaiknya.
memperhatikan dan mempraktekkan peran Hal ini sejalan dengan pendapat Seth Kahan
kepemimpinannya dalam kehidupan sekolah. dalam Komariah (2009:142), menjelaskan
Orientasi kepemimpinannya yang visioner kepemimpinan visioner melibatkan
sangat berkaitan dengan kepribadiannya yang kesanggupan, kemampuan, kepiawaian yang
Abidin Beddu, dkk. Pengaruh Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah Terhadap Kinerja………………………….203

luar biasa untuk menawarkan kesuksesan dan meskipun pada lokus penelitian yang
kejayaan di masa depan. Seorang pemimpin berbeda-beda.
yang visioner mampu mengantisipasi segala
kejadian yang mungkin timbul, mengelola KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
masa depan dan mendorong orang lain utuk
berbuat dengan cara-cara yang tepat. Hal itu Kesimpulan
berarti, pemimpin yang visioner mampu Berdasarkan pada hasil pembahasan
melihat tantangan dan peluang sebelum penelitian, maka penulis dapat mengambil
keduanya terjadi sambil kemudian kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa
memposisikan organisasi mencapai tujuan- kepemimpinan visioner kepala sekolah
tujuan terbaiknya. berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru
Kemampuan Kepala Sekolah SMPN 12 SMPN 12 Sigi. Hal ini secara simultan
Sigi sebagai seorang pemimpin yang visioner dibuktikan dengan nilai F-hitung variabel
menggambarkan dengan jelas tujuan-tujuan kepemimpinan visioner kepala sekolah
yang akan diraihnya di masa depan adalah sebesar 56,115 > nilai F-tabel sebesar 1,84
syarat utama bagi kesuksesannya dalam dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < α
mempimpin seluruh sumber daya yang ada di 0,05 dan secara parsial dibuktikan dengan
sekolah yang dipimpinnya. Prijosaksono dan nilai t-hitung variabel kemampuan dalam
Sembel (2011:50) menyebutkan bahwa menentukan arah organisasi (X1) sebesar
kepemimpinan yang efektif dimulai dengan 4,759, memahami keinginan masyarakat atau
visi yang jelas.Visi yang akan menjadi daya konsumen (X2) sebesar 3,605, berpengaruh
atau kekuatan untuk melakukan perubahan, dalam aktivitas dan menjadi pemandu (X3)
mendorong terjadinya proses ledakan sebesar 3,107 dan mampu mengantisipasi
kreatifitas yang dahsyat melalui integrasi masa depan/menjadi agen perubahan (X4)
maupun sinergi berbagai keahlian dari orang- sebesar 2,217 > nilai t-tabel sebesar 2,0452
orang yang ada dalam organisasi tersebut. pada tingkat kepercayaan 95% (α 0,05). Hal
Kesimpulan akhir dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa baik secara simultan
menjelaskan bahwa hasil penelitian ini secara maupun parsial variabel kepemimpinan
empiris memberikan dukungan pada teori- visioner kepala seklah berpengaruh
teori kepemimpinan visioner kepala sekolah signifikan terhadap kinerja guru SMPN 12
yang telah diuraikan sebelumnya dalam Sigi.
penelitian ini dan juga memberikan Rekomendasi
dukungan pada beberapa penelitian terdahulu Berdasarkan pada kesimpulan di atas,
yang dinilai memiliki relevansi pada maka penulis dapat memberikan saran bahwa
penelitian ini. Hasil penelitian ini bagian dari kepemimpinan visioner kepala
memberikan dukungan pada penelitian sekolah yang dinilai harus lebih
Utomo (2009), yang menemukan hasil bahwa dikembangkan lagi adalah kemampuan dalam
terdapat hubungan yang siginifikan antara mengantisipasi masa depan/menjadi agen
kepemimpinan visioner terhadap kinerja perubahan dikarenakan sub variabel ini yang
profesional guru pada SMA Negeri di paling rendah pengaruh signifikannya
Kabupaten Malang. Juga memberikan terhadap kinerja guru di SMPN 12 Sigi.
dukungan pada penelitian Fajar (2013), yang Selain itu, dapat disarankan pula pada
menemukan hasil bahwa ditemukan adanya peneliti-peneliti berikutnya yang memiliki
pengaruh kepemimpinan visioner kepala ketertarikan mengadakan riset penelitian
sekolah terhadap kinerja mengajar guru SMP serupa, diharapkan dapat mengembangkan
Muhammadiyah Se-Kotamadya Bandung, hasil penelitian ini dengan memasukkan
204 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 7, Juli 2016 hlm 193-204 ISSN: 2302-2019

variabel-variabel lain diluar dari variabel Keempat, Edisi Bahasa Indonesia, PT.
penelitian ini. Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Prijosaksono, and Sandra Sembel, 2011.
UCAPAN TERIMA KASIH Semua Orang Harus Jadi Pemimpin,
Http://www.sinarharapan.co.id/ekonom
Penulis ingin mengaturkan banyak i/mandiri/index.hml.dlw:5/8/05.
terima kasih yang setinggi-tingginya dan Priyatno, Dwi, 2009. Mandiri Belajar SPSS
setulus-tulusnya kepada yang terhormat Ibu Untuk Analisis Data dan Uji Statistik,
Prof. Dr. Hj. Dahlia Suaib, S.H., M.A., MediaKom, Yogyakarta.
selaku Ketua Tim Pembimbing dan Bapak Sugesti, 2011. Kinerja Guru dalam
Dr. H. Muh. Ali Jennah, M.Hum., selaku Perspektif Dunia Pendidikan,
Anggota Tim Pembimbing dalam Djambatan, Jakarta.
penyusunan tesis ini, yang telah bersedia Sugiyono, 2007. Metode Penelitian
meluangkan waktu, pikiran dan pengarahan Administrasi, Alfabeta, Bandung.
serta dengan sabar memberikan bimbingan Suhardan, Dadang. 2009. Manajemen
yang sangat berarti kepada penulis selama Pendidikan, Cetakan Ke-1, Alfabeta,
proses penulisan dan penyusunan sehingga Bandung.
penulis mampu menyelesaikan tesis ini. Utomo, Sugeng Sastrio. 2009. Hubungan
Kepemimpinan Visioner, Keterampilan
DAFTAR RUJUKAN Kepala Sekolah dan Iklim Komunikasi
Organisasi Terhadap Kinerja
Asmani, Jamal Makmur, 2012. Tips Menjadi Profesional Guru pada SMA Negeri di
Kepala Sekolah Profesional, Diva Kabupaten Malang. Tesis, Program
Press, Yogyakarta. Pascasarjana UM.
Bush, Tony dan Coleman, Marianne, 2012. Wahyudi, 2009. Kepemimpinan Kepala
Manajemen Mutu Kepemimpinan Sekolah Dalam Organisasi Pembelajar
Pendidikan, IRCisoD, Yogyakarta. (Learning Organization), Alfabeta,
Fajar, Nurul, 2013. Pengaruh Kepemimpinan Bandung.
Visioner Kepala Sekolah dan Motivasi
Kerja Guru Terhadap Kinerja Mengajar
Guru SMP Muhammadiyah se-
Kotamadya Bandung. Tesis, Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia, Jakarta.
Gaffar, 2007. Organisasi dan Manajemen
Kependidikan, Erlangga, Jakarta.
Hidayah, Nurul, 2012. Kepemimpinan
Visioner dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Komariah, Aan, 2009. Manajemen
Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
Komariah, Aan dan Triatna, Cepi Triatna,
2010. Visionary Leadership Menuju
Sekolah Efektif, Bumi Aksara, Jakarta.
Naresh, K. Malhotra. 2005. Riset Pemasaran
Pendekatan Terapan, Jilid 1, Edisi

You might also like