You are on page 1of 7

Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.

2 Tahun 2018

FUNGSI BADAN MUSYAWARAH KAMPUNG (BAMUSKAM) TERHADAP


PENYELENGGARAAN PEMERINTAH KAMPUNG WAROI
DISTRIK YENDIDORI KABUPATEN BIAK NUMFOR

Ismar HI Garuan
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik YAPIS Biak
Email : ismar_garuan@iyb.ac.id

Abstrak
Badan Musyawarah Kampung atau disebut dengan nama lain (BAMUSKAM) adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Fungsi Badan Musyawarah Kampung (BAMUSKAM) Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Kampung di Kampung Waroi Distrik Yendidori Kabupaten
Biak Numfor. Teknik pengumpulan data yang digunakan seperti; observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa fungsi dalam pembuatan regulasi lebih terlaksana dan terealisasi,
berbeda dengan fungsi dalam menampung aspirasi masyarakat dan melakukan pengawasan
kinerja Kepala kampung yang belum maksimal dalam pelaksanaannya dikarenakan kurangnya
pemahaman anggota BAAMUSKAM terhadap tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan
yang berlaku.
Kata Kunci: Bamuskan Penyelenggaraan Pemerintah.

PENDAHULUAN tahun 2014 tentang Desa, dikatakan bahwa


Undang-Undang Nomor 23 Tahun Kampung sebagai kesatuan masyarakat
2014 sebagai pengganti Undang-Undang hukum yang memiliki batas wilayah, yang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang berwenang untuk mengatur dan mengurus
Pemerintahan Daerah merupakan wujud dari kepentingan masyarakat setempat,
pelaksanaan otonomi daerah yang berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
tujuannyaadalah untuk menyelenggarakan setempat yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan secara desentralisasi sistem pemerintahan Negara Kesatuan
yang menempatkan Kampung sebagai Republik Indonesia. Pada umumnya wilayah
“garis depan” dari sistem Pemerintahan kampung terdiri atas daerah pertanian dan
Indonesia dan keberadaanya merupakan kelautan (perikanan) sehingga sebagian
ujung tombak dari pelaksanaan kehidupan besar mata pencaharian masyarakat
yang demokratis di daerah. Partisipasi dan kampung adalah sebagai petani dan nelayan
peranan masyarakat Kampung tradisional.
sesungguhnya merupakan cermin atas Adapun pekerjaan yang lain adalah
sejauh mana aturan demokrasi diterapkan pekerjaan sampingan.Dalam menjalankan
dalam pemerintahan Kampung sekaligus penyelenggaraan Pemerintahan kampung,
merupakan ujung tombak implementasi Kepala kampung beserta perangkat
kehidupan demokrasi bagi setiap warga kampung dibantu oleh Badan Musyawarah
negara. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Kampung (BAMUSKAM) yang dibentuk

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 26


Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.2 Tahun 2018

sebagai perwujudan nilai demokrasi yang masyarakat merasa terwakili


ada di kampung. Dengan dikeluarkannya kepentingannya untuk mencapai pemerintah
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 kampung yang lebih bersih dari unsur-unsur
tentang Desa sebagai penjabaran dari KKN. Berdasarkan hasil penelitian yang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dilakukan oleh peneliti ternyata hasil audit
tentang Pemerintahan Daerah, Badan yang dilakukan oleh BAMUSKAM terhadap
Musyawarah Kampung (BAMUSKAM), laporan pertanggung jawaban kepala
Pasal 55 mengatakan bahwa fungsi Kampung, ada beberapa program
BAMUSKAM adalah membuat Peraturan pembangunan kampung tidak terpenuhi
Kampung, menampung dan menyalurkan seperti program pembangunan Rumah
aspirasi masyarakat, serta melakukan Layak Hunibagi masyarakat ternyata ada 3
pengawasan terhadap penyelenggaraan rumah yang tidak selesai 100% dimana RT
Pemerintah Kampung. BAMUSKAM 03 terdapat 2 rumah dan RT 01, 1 rumah. Hal
sebagai badan perwakilan yang merupakan ini dikarenakan kurangnya pengawasan dari
wahana untuk melaksanakan demokrasi BAMUSKAM dalam dalam menjalankan
berdasarkan pancasila dalam tugas dan fungsinya.
penyelenggaraan pemerintahan kampung. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Keberadaan Badan Musyawarah Kampung Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa bahwa
(BAMUSKAM) dalam pemerintahan Badan Musyawarah Kampung atau yang
kampung adalah bukti keterlibatan disebut dengan nama lain, selanjutnya
masyarakat dalam bidang penyelengaraan disingkat BAMUSKAM, adalah lembaga
pemerintahan kampung yang mana Badan yang merupakan perwujudan demokrasi
Musyawarah Kampung (BAMUSKAM) dalam pengawasan penyelenggaraan
dapat dianggap sebagai "parlemen"-nya pemerintahan sebagai unsur penyelenggara
kampung yang merupakan lembaga baru di pemerintahan desa. Sebagaimana dalam
kampung pada era otonomi daerah di Peraturan Mentri Dalam Negri Republik
Indonesia sesuai Undang-Undang Nomor 23 Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Tahun 20014 tentang Pemerintahan Daerah. Pedoman Teknis Peraturan Desa Pasal 1
Berdasarkan Undang-Undang angka (4) :21“Badan Musyawarah
Nomor 6 tahun 2014, yang termuat dalam Kampung atau disebut dengan nama lain
pasal 58 yaitu: “Jumlah anggota Badan (BAMUSKAM) adalah lembaga yang
Musyawarah Kampung (BAMUSKAM) melaksanakan fungsi pemerintahan yang
ditetapkan dengan jumlah gasal, paling anggotanya merupakan wakil dari penduduk
sedikit 5 orang dan paling banyak 9 orang, desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
dengan memperhatikan wilayah, ditetapkan secara demokratis.” Badan
perempuan, penduduk, dan kemampuan Musyawarah Kampung/Desa yang
Keuangan Kampung. Penyelenggaraan selanjutnya disingkat BAMUSKAM adalah
pemerintahan kampungakan tersusun dan Badan Musyawarah Kampung yang terdiri
semakin terarah lebih baik bahkan lebih atas pemuka pemuka masyarakat di
maju apabila diberbagai lapisan masyarakat Kampung Waroi distrik yendidori
Kampung menunjukan kesadarannya kabupaten biak numfor yang berfungsi
terhadap pemerintah Kampung yang membuat peraturan Kampung,menampung
didampingi oleh BAMUSKAM, sehingga dan menyalurkan aspirasi masyarakat

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 27


Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.2 Tahun 2018

Kampung/desa, serta melakukan Kampung (BAMUSKAM) pada dasarnya


pengawasan terhadap penyelenggaraan merupakan proses yang dilakukan untuk
Pemerintahan Kampung/Desa. memastikan agar apa yang telah
Adapun fungsi Badan Musyawarah dirancanakan dapat berjalan sebagaimana
Kampung yang di maksud dalam tugas mestinya. Menurut Sule dan Saefullah
pelayanan kepada masyarakat sebagaimana (2005) bahwa Fungsi Badan Musyawarah
tercantum dalam PERMENDAGRI Nomor Kampung (BAMUSKAM) adalah
: 110 Pasal : 31 Tahun 2016, antara lain identifikasi berbagai faktor yang
adalah ; menghambat sebuah kegiatan, dan juga
pengambilan tindakan koreksi yang
1. Membahas dan menyepakati rancangan diperlukan agar tujuan organisasi dapat tetap
peraturan kampung bersama Kepala tercapai. Menurut Terry dan Leslie dalam
Kampung Sule dan Saefullah (2005) mengemukakan
2. Menampung dan menyalurkan aspirasi bahwa fungsi Badang Musyawarah
Masyarakat Kampung,dan Kampung (BAMUSKAM) adalah cara
3. Melakukan pengawasan kinerja Kepala menentukan, apakah diperlukan sesuatu
Kampung penyesuaian atau tidak oleh karena itu ia
Sementara pada Pasal 51 harus merupakan bagian integral dari sistem
disebutkan hak dan kewajiban
manajemen. Menurut Sudarsono dan Edilius
BAMUSKAM antara lain adalah (1) (2002) mengemukakan bahwa Badan
Mengawasi dan meminta keterangan tentang Musyawarah Kampung (BAMUSKAM)
penyelengaraan pemerintahan Kampung berfungsi agar dapat diperoleh hasil
kepada Pemerintah Kampung. (2) produksi berupa barang dan jasa yang
menyatakan pendapatan atas berkualitas dalam jangka waktu yang sesuai
penyelenggaraan Pemerintahan Kampung, dengan rencana yang telah ditentukan.
pelaksanaan pembangunan Kampung, Penyelenggaraan Pemerintahan
pembinaa kemasyarakatn Kampung, dan kampung adalah proses pelaksanaan
Pemberdayaan masyarakat Kampung. (3) kegiatan, dan segala urusan-urusan
mendapatkan biaya operasinal pelaksanaan pemerintahan yang dilaksanakan di setiap
tugas dan fungsinya dari Anggaran kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
Pendapatan Belanja Kampung. batas wilayah yang berwenang untuk
Pada masa akhir jabatan Kepala mengatur dan mengurusurusan
Kampung, BAMUSKAM bertugas untuk pemerintahan, kepentingan masyarakat
memberitahukan secara tertulis kepada
setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
Kepala Kampung tentang berakhirnya masa hak asalusul, dan/atau hak tradisional yang
jabatan enam bulan sebelumnya. Kemudian, diakui dan dihormati dalam sistem
BAMUSKAM berhak untuk membentuk pemerintahan Negara Kesatuan Republik
panitia pemilihan Kepala Kampung yang Indonesiadan segala urusan-urusan itu
bersifat mandiri dan tidak berpihak. Panitia dilaksanakan oleh pihak-pihak yang
ini terdiri dari unsur perangkat kampung, berwenang untuk melaksanakan dan
lembaga kemasyarakatan dan tokoh menjalankan urusan itu badan
masyarakat Kampung. Menurut Bohari
permusyawaratan desa atau yang disebut
(2004) Fungsi Badan Musyawarah dengan nama lain adalah lembaga yang

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 28


Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.2 Tahun 2018

melaksanakan fungsi pemerintahan yang Teknik Analisis Data


anggotanya merupakan wakil dari penduduk Analisis data adalah kegiatan
desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan mengelolah data yang telah dikumpulkan
ditetapkan secara demokratis. dari lapangan atau kepustakaan untuk
menjadi seperangkat hasil, baik dalam
METODE PENELITIAN penemuan maupun dalam pengelolahan
Lokasi penelitian data. Untuk menganalisis data dalam
masalah ini penulis menggunakan logika
Berdasarkan Judul penelitian yang
deduksi, dengan membandingkan teori yang
penulis angkat dan memperoleh data-data
metar belakangi permasalahan. Data yang
maka, lokasi penelitian dilakukan pada
diperoleh dari lapangan akan diolah dengan
Kampung Waroi Distrik Yendidori
cara mengumpulkan semua data yang ada.
Kabupaten Biak Numfor .
Data yang dikelompokkan, diseleksi dan
Jenis penelitian selanjutnya dianalisis, metode yang
Jenis penelitian yang digunakan digunakan dalam analisis data Kualitatif
penulis dalam penelitian adalah jenis yaitu menganalisis data yang didasarkan
penelitian kualitatif adalah penelitian pada kualitas data yang digunakan untuk
tentang riset yang bersifat Deskriptif dan memecahkan permasalahan pokok
cenderung menggunakan analisis penelitian, kemudian diuraikan dalam
(Sugiyono, 2005) menyatakan bahwa bentuk bahasa deskriptif .
metode Deskriptif adalah suatu metode yang
digunakan untuk menggambarkan atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi
A. Fungsi Bamuskam
tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
Bagaimana caranya supaya kedepan,
yang lebih luas.
peran fungsi Bamuskam terhadap
Sumber data penyelengaraan pemerintah kampung Waroi
Data Primer atau data utama adalah Distrik Yendidori Kabupaten Biak Numfor,
data yang diperoleh langsung dari responden dapat berjalan semaksimal mungkin. Kata
melalui Observasi (pengamatan) dan kuncinya adalah “Badan musyawarah
Interview (wawancara) kepada responden. kampung seharusnya dapat ditinjau lebih
Data Sekunder atau data pendukung adalah lanjut supaya tidak terjadi persoalan
data yang diperoleh melalui media perantara tumpang tindi manajemennya,tetapi
atau secara tidak langsung yang berupa sesungguhnya lebih baik dalam menjalankan
buku, catatan, bukti yang telah ada atau arsip roda pemerintahan sesuai dengan tugas dan
baik yang dipublikasikanmaupun yang tidak fungsi yang sudah ditetapkan. Fungsi
dipublikasikan secara umum. Bamuskam dlam meningkatkatan
Teknik Pengumpilan Data penyelenggraan masyarakat kampung
sudah membaik, dilihat dari
Penelitian ini memakai beberapa
kepemimpinan dalam mendukung,
bentuk teknik pengumpulan data Adapun
mendorong dan membangun
teknik-teknik tersebut adalah observasi,
pemberdayaan masyarakat, pemberian
wawancara, studi dokumentasi, dan studi
fasilitas, dan komunikasi yang terjalin
pustaka.

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 29


Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.2 Tahun 2018

kepada masyarakat, namun ini belum kebutuhan masyarakat kampung Waroi


cukup memberikan dampak positif harus merata.
terhadap pemberdayaan masyarakat Selain itu, hasil wawancara dengan
disebabkan karena fasilitas yang di anggota BAMUSKAM yang lain
berikan masih sangat kurang maka, mendapatkan penjelasannya mengenai
sebagai pemimpin dalam mengambil fungsi BAMUSKAM di Kampung waroi,
kebijakan untuk membuat program bahwa: Fungsi BAMUSKAM sebagai
perencanaan pembangunan masyarakat penampung aspirasi masyarakat kampung
harus ikut berpartisipasi dalam waroi,melalui ketua BAMUSKAM. Namun,
memberikan saran dan masukan yang untuk masyarakat kampung yang bertempat
memang benar-benar merupakan tinggal dekat dengan dusun tempat tinggal
kebutuhan mereka dan dalam pemecahan saya menyalurkan aspirasi langsung kepada
masalah yang terjadi di tengah-tengah saya.
masyarakat. Aspirasi yang disampaikan yaitu
Seorang kepala kampung di tuntut jalanan tani dan pembangunan menuju
memiliki kemampuan dan metode yang dusun ke dusun. Mengenai fungsi
tepat untuk meningkatkan pemberdayaan BAMUSKAM yaitu menyalurkan dan
masyarakat terhadap pelaksanaan menampung aspirasi masyarakat. Adapun
pembangunan. Tuntutan adanya peran langkah-langkah yang diambil oleh anggota
kepala kampung dalam pemberdayaan BAMUSKAM dalam menampung dan
masyarakat kampung mempunyai menyalurkan aspirasi dari masyarakat
tanggung jawab untuk mendoromg kampung berdasarkan wawancara dengan
partisipasi terhadap pembangunan.Hal ini Bapak Titus Mirino selaku ketua
mampu memperdaya lembaga-lembaga BAMUSKAM bahwa: langkah yang
yang ada di tingkat kampung demi dilakukan untuk menyalurkan aspirasi
mencapai suatu tujuan. Fungsi-fungsi inilah masyarakat kampung dengan
yang diharapkan terwujud untuk menyampaikan kepada kepala kampung
memberikan perkembangan kampung di pada saat diadakan rapat di kantor kepla
kampung waroi. Berdasarkan wawancara kampung,namun biasanya kepala kampung
yang dilakukan oleh peneliti pada Titus tidak terlalu menaggapi aspirasi tersebut.
Mirinoselaku Ketua BAMUSKAM, Sedangkan langkah yang dilakukan dalam
mendapatkan penjelasannya mengenai menyalurkan aspirasi tersebut, yaitu:”
fungsi BAMUSKAM di Kampung Waroi, Menyampaikan kepada ketua
bahwa Fungsi BAMUSKAM di Kampung BAMUSKAM, lalu dilakukan rapat bersama
Waroi berjalan dengan baik, yaitu tetap dengan anggota BAMUSKAM lain.” Dari
menampung aspirasi masyarakat kampung hasil wawancara tersebut, terdapat
dan menyalurkan aspirasi tersebut kepada ketidaksesuaian dengan pendapat dari
kepala kampung. Penyampaian masyarakat kampung itu sendiri,
disampaikan dilakukan dengan lisan Berdasarkan hasil wawancara
dimanapun kami bertemu. Adapun aspirasi peneliti dengan Bapak Festus Amsamsyum
yang disampaikan adalah jalannya berpendapat bahwa :
pembangunan Rumah layak huni bagi

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 30


Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.2 Tahun 2018

‘’......Saya biasanya menyalurkan tahu dan mampu memainkan peranannya


aspirasi langsung kepada Kepala sebagai seorang pemimipin di kampungnya.
Kampung atau kepala Dusun, hal ini Seperti kutipan dari defenisi peran
dikarenakan BAMUSKAM tidak
kepemimpinan merupakan perilaku yang di
memiliki kedekatan kepada
masyrakat kampung dan dan saya tuntut untuk memenuhi harapan dari apa
juga tidak mengetahui bahwa fungsi yang di perankan. Sehingga seorang kepala
BAMUSKAM adalah tempat untuk kampung ataupun seorrang pemimpin dalam
menanpung dan menyalurkan memimpin harus tahu apa yang menjadi
aspirasi masyarakat kaampung tugas dan tanggung jawabnya dalam
waroi’’. kepemimpinannya.
Hal tersebut, serupa dengan Bapak
Habel Amsamsyum dan Ibu Nella Parka KESIMPULAN
yang berpendapat bahwa selama ini aspirasi Berdasarkan hasil penjabaran maka
disampaikan langsung kepada Kepala kesimpulan dari penelitian ini bahwa masih
Kampung karena mereka tidak tahu sama terdapat kelemahan dalam pengawasan
sekali mengenai Fungsi BAMUSKAM peraturan desa yang dilakukan oleh
adalah tempat untuk menyalurkan aspirasi. BAMUSKAM Waroi dimana kurangnya
Selain itu, Menurut mereka selama ini pun pemahaman anggota BAMUSKAM
pihak pemerintah Kampung tidak pernah terhadap fungsinya dapat disimpulkan
mewadahi atau memberikan tempat bagi bahwa fungsi Badan Musyawarh kampung
mereka untuk dapat menyalurkan aspirasi. (BAMUSKAM) yaitu membahas dan
Kepemimpinan merupakan menyepakati Rancangan Peraturan
sekumpulan dari serangkaian kemampuan Kampung, menampung aspirasi masyarakat,
dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di serta melakukan pengawasan kinerja Kepala
dalamnya kewibawaan untuk di jadikan Desa. Selain hasil penelitian menunjukan
sebagai sarana dalam rangka meyakinkan bahwa fungsi dalam pembuatan regulasi
terhadap peningkatan aparat kampung, yang lebih terlaksana dan terealisasi, berbeda
dipimpinnya agar mereka mau dengan fungsi dalam menampung aspirasi
melaksanakan tugas-tugas yang di berikan masyarakat dan melakukan pengawasan
kepadanya dengan rela,penuh semangat, ada kinerja Kepala kampung yang belum
kegembiraan batin, serta merasa tidak maksimal dalam pelaksanaannya
terpaksa. Kemampuan seseorang dalam dikarenakan kurangnya pemahaman anggota
memimpin juga sangat berpengaruh dalam BAAMUSKAM terhadap tugas dan
proses proses pemberdayaan masyarakat, fungsinya berdasarkan peraturan yang
yang mana dalam kepemimpinan kepala berlaku.
kampung sangat berpengaruh terhadap
berlangsungnya proses pemberdayaan DAFTAR PUSTAKA
masyarakat di kampung waroi. Peran kepala Ali, Ahmad. 2015. Menguak Tabir Hukum,
kampung merupakan kemampuan seseorang edisi kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta.
dalam memposisikan diri sesuai ruangan dan A.W Widjaya, 2003. Pemerintahan
waktu serta dapat memahami apa yang desa/marga, PT.Raja Grafindo
menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Oleh Persada, Jakarta.,1993. Pemerintah
sebab itu seorang kepala kampung harus

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 31


Jurnal “Gema Kampus” Edisi Vol.13 No.2 Tahun 2018

Desa dan Administrasi Negara, PT. HR, Ridwan. 2003. Hukum Administrasi
Raja Grafindo, Jakarta. Hlm. 35. Negara, UII Press, Yogyakarta.
Burhan Ashofa, 2007, Metode Penelitian Jamali, Abdoel. 2012 Pengantar Hukum
Hukum,Rineka Cipta, Jakarta Indonesia, Edisi Revisi, Rajawali Pers,
Jakarta, Cetakan Ke-18.
Dinas Kebudayaan Dan Provinsi Jawa Barat,
2008. Buku Pedoman Pelestarian Dan Salim, 2010. Pengembangan Teori Dalam
Pengembangan Desa, Balai Pengelola Ilmu Hukum,Raja Grafindo Persada,
Kepurbakalaan,Jawa Barat. Jakarta
Fitra, Melisa. 2009. “Peranan Badan
Permusyawaratan Desa (Bpd) Dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Di
Desa”,Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik Unhas, Makassar.

Ismar HI Garuan Fungsi Badan Musyawarah… 32

You might also like