You are on page 1of 8

Volume 7 No.

2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning (CTL)


Berbantuan Media Permainan Ular Tangga Terhadap
Penguasaan Konsep Fisika Siswa
Arin Wildani*, Agus Budiyono, Zaitun
Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Islam Madura
*Email: arinwildani@gmail.com

Received: 12 Agustus 2021; Accepted: 13 September 2021; Published: 23 Oktober 2021


DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jpft.v7i2.2864

Abstract - This research was conducted with the aim of knowing the effect of applying the CTL learning
model assisted by snakes and ladders media on students' conceptual mastery in pesantren-based
schools. This research is a quasi-experimental research with research design using pretest-posttest
control group design. The population in this study were all students of a pesantren-based school in
Pamekasan. while the sample consists of two groups, namely the experimental class and the control
class with the sampling technique using random sampling technique. The sample of the experimental
class and control class consisted of 40 students. The experimental class was given the CTL model
learning treatment with snakes and ladders media while the control class only applied the CTL model.
The instrument used in this research is the student's concept mastery test instrument in the form of
multiple-choice questions. Data was collected by means of tests and filling out questionnaires. Data
analysis was carried out by using the Independent Sample T Test. The results showed that tcount >
ttable with a significance of 0.000 or a significance of <0.05, which means that the snake-and-ladder-
assisted model has a significant effect on students' conceptual mastery.

Keywords: CTL model; concept mastery; snake and ladder


PENDAHULUAN konsep fisika harusnya bukanlah hanya
Seorang siswa dikatakan telah sekedar rumus kemudian digunakan
memahami konsep jika memiliki menyelesaikan soal soal, melainkan konsep
kemampuan memahami makna dari materi itu harus dipahami sehingga dapat digunakan
yang sedang dipelajari baik secara ilmiah untuk memecahkan masalah yang dihadapi
ataupun teori dan juga bisa menerapkannya dengan bantuan rumus rumus yang ada
dalam kehidupan sehari-hari (Silaban, 2014). (Kamariyah & Budiyono, 2020). Siswa yang
Hal tersebut berlaku pada semua mata telah memahami konsep pasti dapat
pelajaran termasuk mapel fisika. seorang menjelaskan suatu informasi dengan kalimat
siswa dikatakan telah menguasai konsep sendiri dan tidak memerlukan bantuan buku
fisika jika siswa bisa memahami konsep- catatan untuk dibaca. Siswa dapat
konsep fisika secara ilmiah, teori maupun menjelasakan dengan lancar menggunakan
mampu menerapkannya dalam kehidupan kalimatnya sendiri (Lutvaidah, 2016). Siswa
seharihari serta mampu membawa konsep dikatakan telah menguasai konsep apabila
tersebut untuk permasalahan setelah proses pembelajaran mampu
permasalahannya yang lain. Penguasaan mengingat, memahami apa yang dikerjakan,
konsep siswa ditandai oleh skor pencapaian menggetahui apa yang sedang disampaikan,
siswa dalam proses pembelajaran yang menyampaikan uraian yang lebih detail
diukur berdasarkan jenjang taksonomi dengan mengggunakan kata-kata sendiri,
Bloom (Husein et al., 2017). bisa memecahkan masalah yang sedag
Penguasaan konsep bukan hanya dihadapi, serta mampu mengaplikasikannya
sekedar menghafal saja, secara khusus pada dalam kehidupan sehari-hari di linkungannya

96
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

mupun di lingkungan masyarakat (Puryadi et Pembelajaran untuk pengembangan


al., 2018). pengetahuan (Fadillah et al., 2017).
Penguasaan konsep siswa merupakan Penerapan model CTL dalam proses
aspek penting yang menjadi perhatian utama pembelajaran terbukti efektif dalam
dari guru. Penguasaan konsep siswa meningkatkan hasil belajar siswa dalam
dipengaruhi oleh berbagai faktor, berbagai mata pelajaran seperti fisika,
salahsatunya yaitu model pembelajaran yang biologi, matematika (Permatasari et al.,
digunakan dalam proses pembelajaran. 2013; Rahmawati et al., 2019; Suprianto et
sehingga diperlukan inovasi penggunaan al., 2016). Model CTL juga mampu
model pembelajaran yang menyenangkan meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan
bagi siswa dan membuat siswa tertarik siswa untuk pembelajaran abad 21 seperti
mengikuti proses pembelajaran (Sumarni et keterampilan berfikir kritis, keterampilan
al., 2020). Selain itu juga dibutuhkan model pemecahan masalah dan keterampilan
pembelajaran yang tidak hanya menekankan komunikasi (Mauke et al., 2013; Ratnasari &
guru sebagai sumber informasi melainkan Saefudin, 2018). Model CTL juga terbukti
pembelajaran yang belajar dari kejadian di dapat meningkatkan motivasi siswa di kelas
lingkungan sekitar siswa. Salahsatu model (Hapizoh et al., 2020; Yulia & Ningsih,
pembelajaran yang terbukti dapat 2018). Begitu juga terhadap penguasaan
meningkatkan penguasaan konsep siswa konsep, model ini terbukti dapat
yaitu model Contextual Teaching Learning meningkatkan penguasaan konsep siswa
(CTL). Model ini menggunakan pendekatan (Huda et al., 2019).
kontesktual atau peristiwa di kehidupan Selain inovasi model pembelajaran
nyata dengan materi yang sedang di pelajari yang akan digunakan, guru juga dapat
(Suprianto et al., 2016). Model pembelajaran melakukan inovasi dalam penggunaan media
CTL bisa memberikan suasana yang menarik pembelajaran untuk mempermudah atau
dalam proses pembelajaran. kelebihan model membuat proses pembelajaran lebih
pembelajaran CTL yaitu pembelajaran menarik. Salahsatu media yang dapat
berpusat pada siswa, siswa lebih aktif di digunakan yaitu media permainan ular
kelas, guru menjadi fasilitator dan tetap dapat tangga. Media ular tangga merupakan
memantau anak didik (Dewi & Primayana, permainan untuk anak-anak yang digambar
2019). dalam bentuk ular dan tangga yang
Karakteristik proses pembelajaran menghubungkan beberapa kotak kecil.
yang menggunakan CTL, yaitu: 1) Proses Permainan ini dapat di mainkan oleh 2 orang
pembelajaran dalam CTL merupakan proses atau lebih (Nugroho et al., 2013). Media ular
pemahaman pengetahuan yang sudah tangga ini dapat dijadikan sebagai media
dipelajari siswa menjadi pengetahuan yang pembelajaran yang menyenangkan bagi
utuh yang satu sama lain memiliki siswa. Siswa akan tertarik mengikuti proses
keterkaitan. 2) Pembelajaran untuk pembelajaran khususnya pembelajaran fisika
memperoleh dan menambah pengetahuan (Firman & Maisyarah, 2019).
baru yang diperoleh dengan cara deduktif 3) Yang terjadi di lapangan banyak siswa
pembelajaran dalam rangka pemahaman yang merasa fisika itu sulit dan
pengetahuan sehingga siswa tidak hanya membosankan. Fisika dikenal sebagai mapel
hafalan teori 4) Pembelajaran dalam rangka yang hanya berisi tentang rumus rumus.
mempraktikan pengetahuan dan Kondisi tersebut membuat siswa malas untuk
pengalamanyang didapat siswa 5) belajar fisika dan berdampak pada rendahnya

97
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

penguasaan konsep fisika dari siswa. Untuk Analisis data dilakukan dengan uji
mengatasi kondisi tersebut maka diperlukan hipotesis dengan menggunakan uji
inovasi pembelajaran yang menarik. Oleh Independent Sample T Test pada program
karena itu pada penelitian ini diterapkan SPSS versi 16.00. Sebelum dilakukan uji
model pembelajaran CTL dengan berbantuan hipotesis data terlebih dahulu di uji
media ular tangga untuk mengetahui normalitas menggunakan shapiro wilk dan
pengaruh penerapan model pembelajaran uji homogenitas menggunakan levene’s tets.
CTL dengan bantuan media permainan ular Pada penelitian juga dilakukan observasi
tangga terhadap penguasaan konsep fisika aktifitas siswa pada kelas kontrol dan
siswa. Kolaborasi penggunaan model CTL eksperimen dengan menggunakan lembar
dengan bantuan media ular tangga belum observasi dan bantuan dua orang pengamat.
pernah digunakan sebelumnya khususnya
untuk mata pelajaran fisika. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
METODE PENELITIAN Data penguasaan konsep didapatkan
Penelitian ini termasuk penelitian dari hasil pretest dan posttest dari kelompok
eksperimen semu dengan desain penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen.
menggunakan pretest-postest control group Deskripsi data penguasaan konsep siswa
design. Populasi pada penelitian ini yaitu pada kelas kontrol dan eksperimen terlihat
seluruh siswa MA Miftahul Ulum Bettet pada Tabel 2. Nilai rata- rata pretest kelas
Pamekasan sedangkan sampel terdiri dari eksperimen sebesar 36,63 dan kelas kontrol
dua kelompok yaitu kelas XA sebagai kelas sebesar 43,37 sedangkan nilai rata rata
eksperimen dan kelas XC sebagai kelas posttest kelas eksperimen sebesar 83,53 dan
kontrol dengan teknik pengambilan sampel kelas kontrol sebesar 70,00. Dari data
menggunakan teknik random sampling. tersebut terlihat bahwa kelas eksperimen
Sampel kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami peningkatan yang lebih tinggi
masing masing terdiri dari 40 siswa. Pada dibandingkan kelas kontrol.
kelas eksperimen diberikan perlakuan Tabel 1. Deskripsi Data
pembelajaran model CTL berbantuan media
Descriptive Statistics
ular tangga sedangkan kelas kontrol hanya
penerapan model CTL.. Kedua kelompok N Min Max Mean
Std.
Deviation
sampel ini sama2 diberikan pretest sebelum
preKOn 30 20 67 43.37 12.853
perlakukan dan posttest setelah perlakuan.
Instrument yang digunakan pada penelitian Poskon 30 53 87 70.00 8.906
ini yaitu instrumen tes yang memenuhi preEks 30 13 60 36.63 12.853
beberapa ranah kognitif penguasaan konsep PosEks 30 67 100 83.53 9.551
yaitu : mengingat (C1), memehami ( C2),
Valid N
mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4). 30
(listwise)
Bentuk tes yang digunakan berupa tes pilihan Hasil uji normalitas untuk semua kelas
ganda yang terdiri dari 13 soal. Sebelum terlihat pada tabel 3. Uji normalitas pretest
digunakan sebegai instrumen tes, soal soal kelas kontrol didapatkan sebesar 0,20 dan
tersebut telah di uji validitas dan kelas eksperimen sebesar 0,20. Sedangkan
reabilitasnya dan dinyatakan valid dan posttest kelas kontrol didapatkan sebesar
reable. 0,173 dan kelas eksperimen sebesar 0,112.
Nilai tersebut menunjukkan nilai siginifikasi

98
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

untuk semua kelas > 0,05, hal tersebut sedang.


berarti bahwa seluruh data baik kelas kontrol Tabel 4. Hasil uji t
maupun eksperimen terdistribusi normal Independent Samples Test
Levene's
Test for
Tabel 2. Ringkasan Uji Normalitas Equality t-test for Equality of Means
of
No Kelompok Sig Kesimpulan Variances
1 Pretest 95%
0,200 Normal Std.
Eksperimen Mean Confidence
Error
2 Posttest F Sig. t df Sig. Differe Interval of the
0,112 Normal Differe
Eksperimen nce Difference
nce
3 Pretest Kontrol 0,200 Normal Lower Upper
.306 .582 -.209 58 .835 -.500 2.391 - 4.286
4 Posttest Kontrol 0,173 Normal 5.286
-.209 57.7 .835 -.500 2.391 - 4.286
5.286

Hasil uji homogenitas terlihat pada


tabel 3. Signifikansi kelas kontrol Tabel 5. Hasil Perhitungan N-Gain
didapatkan sebesar 1,626 dan kelas
hGroup Statistics
eksperimen sebesar 1,747 yang berarti data Std.
Std.
kedua kelas menunjukkan homogen. Variable N Mean
Deviation
Error
Mean
Ngain Kontrol 30 .4504 .20001 .03652
Tabel 3. Ringkasan Uji Homogenitas
Eksperimen 30 .7514 .12447 .02273
Test Sig Keterangan
Control 1.626 Homogen
Pembahasan
Eksperimen 1.747 Homogen
Penguasaan konsep merupakan bagian
Dengan terpenuhinya kedua syarat dari salah satu hasil belajar. Penguasaan
pada data yaitu terdistribusi normal dan konsep penting dimiliki siswa sehingga tidak
homogen maka selanjutnya dilakukan uji akan terjadi miskonsepsi materi dalam
Independent Sample T Test dan didapatkan proses pembelajaran dan proses
hasil thitung sebesar 5.676 dengan signifikansi pembelajaran akan berjalan secara menarik
sebesar 0,000 seperti terlihat pada tabel 4. karena siswa tidak hanya menghafal materi
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan tetapi benar benar belajar suatu materi
angka yang lebih besar dari ttabel yang (Hidayat & Syahidin, 2019).
nilainya 0,000. Dengan begitu dapat ditarik Penguasaan konsep terkait erat dengan
kesimpulan bahwa ada pengaruh yang enam dimensi proses kogintif, Benjamin. S.
signifikan penerapan model CTL berbantuan Bloom, mengemukakan bahwa enam
media ular tangga terhadap penguasaan jenjang berpikir kognitif meliputi:
konsep fisika siswa. mengingat (C1), memahami (C2),
Berdasarkan analisis N-Gain mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4),
didapatkan hasil rata-rata nilai kelas kontrol mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6)
sebesar sebesar 0.45 dan kelas eksperimen (Anderson & Krathwohl, 2001). Mengingat
sebesar 0.75 seperti pada tabel 5. Hal merupakan proses mendapatkan kembali
tersebut berarti bahwa peningkatan pengetahuan diri memori jangka panjang.
penguasaan konsep siswa kelas eksperimen Kateori mengingat yaitu memanggil kembali
termasuk kategori tinggi. Sedangkan pada pengetahuan dari memori jangka panjang
kelas kontrol besarnya peningkatan yang digunakan untuk membandingkan
penguasaan konsep siswa termasuk kategori dengan informasi yang disajikan dan

99
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

memanggil kembali pengetahuan yan memproduksi yaitu membuat produk


relevan dari memori ketika hdiberi (Hermansyah et al., 2015; Ramdani et al.,
pertanyaan. Memahami merupakan 2020).
memahami maksud dari pertanyaan baik Jadi siswa dikatakan telah menguasai
komunikasi tulis, lisan dan grafik. konsep apabila setelah proses pembelajaran
Menerapkan merupakan mengunakan mampu mengingat, memahami atau
prosedur dalam masalah yang diberikan. mengerti apa yang dikerjakan, menggetahui
Kategori menerapkan adalah melaksanakan apa yang sedang dikomunikasikan,
yaitu menerapkan prosedur pada tugas yang memberikan penjelasan atau memberi uraian
berbeda pada tugas-tuggas sebelumnya; yang lebih rinci denggan mengggunakan
Menerapkan yaitu memilih dan mengunakan kata-kata sendiri, mampu memecahkan
prosedur pada tugas yang tidak umum. masalah yang dihadapinya, serta mampu
Menganalisis merupakan memecahkan mengaplikasikannya dalam kehidupan
material menjadi baian-bagian pokok dan sehari-hari di linkungannya mupun di
menentukan bagaimana setiap bagian dapat lingkungan masyarakat (Hafadoh, 2016;
berhubunan satu sama lain dan pada struktur Manao, 2013; Mauke et al., 2013).
keseluruhan, kategori analisis meliputi Namun di lapangan banyak siswa yang
membedakan yaitu memilih dan memilah susah dalam memahami konsep khususnya
bagian relefan dan tidak relefan dari material untuk materi fisika. sebagai efeknya maka
yang dipresentasikan; mengorganisasikan siswa berangapan fisika merupakan mata
yaitu mengidentifikaskan bagian dari sebuah pelajaran yang isinya hanyalah rumus
situasi kemudian menyusun kembali rumus. Kondisi ini harusnya tidak terjadi
menjadi struktur yang koheren; jika siswa memahami betul konsep materi
menghubungkan yaitu menegaskan sudut yang sedang dipelajari. Untuk menghindari
padang, bias, nilai, atau maksud mendesar siswa tidak paham konsep maka dalam
bahan yang dipresentasikan. Mengevaluasi proses pembelajaran dibutuhkan inovasi
merupakan pembuatan keputusan seperti penggunaan model pembelajaran
berdasarkan kateria dan standar. Kategori yang lebih menarik bagi siswa atau
evaluasi meliputi mengecek yaitu mempermudah siswa dalam memahami
mendeteksi ketidak konsistenan dalam konsep. Salah satu model pembelajaran yang
sebuah proses atau produk mempunyai cocok yaitu model pembelajaran konstektual
konsistensi internal, mendeteksi keefektifan (Contextual Teaching Learning). CTL
prosedur yang digunakan; mengkritisi yaitu merupakan pembelajaran yang mengaitkan
mendeteksi ketidak konsistenan antara situasi dunia nyata dengan materi
produk dan kateria eksternal, menentukan pembelajaran dapat membuat siswa lebih
apakah sebuah produk mempunyai mudah dalam memahami materi (Berns &
konsistensi internal, mendeteksi dari Erickson, 2001). Siswa juga cenderung lebih
prosedur dari masalah yang diberikan. tertarik dalam proses pembelajaran karena
Menciptakan merupakan mereka merasa bahwa materi yang sedang
mengorganisasikan kembali elemen ke pola mereka pelajari tidak abstrak. Model CTL
baru. Kategori menciptakan meliputi sangat efektif diterapkan dalam proses
membangkitkan yaitu memberikan alternatif pembelajaran fisika karena dapat melatih
hipotesis berdasarkan kriteria; siswa untuk menemukan konsep lebih
merencanakan yaitu merancang prosedur mudah (Yuwandra & Arnawa, 2020),
untuk memenuhi beberapa tugas; menciptakan suasana pembelajaran yang

100
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

bermakna, pembelajaran yang lebih Education and Learning, 1(1).


produktif dan mampu menumbuhkan https://doi.org/10.31763/ijele.v1i1.26
penguatan konsep kepada siswa (Handini et Fadillah, A., Dewi, N. P. L. C., Ridho, D.,
al., 2016). Majid, A. N., & Prastiwi, M. N. B.
Bantuan media pembelajaran juga (2017). The effect of application of
merupakan salahsatu inovasi pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)
model-based on lesson study with mind
yang dibutuhkan siswa. Penggunaan media
mapping media to assess student
ular tangga dalam model pembelajaran CTL learning outcomes on chemistry on
terbukti mempengaruhi penguasaan konsep colloid systems. International Journal
fisika secara signifikan. Siswa lebih mudah of Science and Applied Science:
memahami konsep fisika saat model Conference Series, 1(2).
pembelajaran yang diterapkan di kelas https://doi.org/10.20961/ijsascs.v1i2.5
menggunakan pendekatan konstektual dan 128
dengan menggunakan bantuan media ular Firman, F., & Maisyarah, E. (2019). Media
tangga. Hal tersebut juga selaras dengan Permainan Ular Tangga, Motivasi Dan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Hasil Belajar Peserta Didik Di Sekolah
Dasar. Researchgate.Net.
(Firman & Maisyarah, 2019; Nugroho et al.,
https://doi.org/10.31227/osf.io/46prn
2013) yang menyatakan bahwa media
pembelajaran fisika menggunakan Hafadoh, M. (2016). Pembelajaran CTL
Menggunakan Model PBL Dalam
permainan ular tangga dapat meningkatkan
Meningkatkan Penguasaan Konsep
motivasi dan hasil belajar siswa. Dan Kemampuan Literasi Sains Siswa
Smp.
PENUTUP http://repository.upi.edu/id/eprint/2335
Model Contextual Teaching and 1
Learning (CTL) berbantuan media ular Handini, D., Gusrayani, D., Ilmiah, R. P.-J.
tangga berpengaruh secara signifikan P., & 2016, U. (2016). Penerapan
terhadap penguasaan konsep siswa. Sehingga Model Contextual Teaching And
penggunaan media permainan ular tangga Learning Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas Iv Pada Materi Gaya.
disarankan untuk digunakan dalam proses
Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 451–460.
pembelajaran. https://doi.org/10.23819/pi.v1i1.2974
Hapizoh, A., Jufrida, J., & Darmaji, D.
REFERENSI
(2020). Penerapan Model Contextual
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R.
Teaching And Learning Untuk
(2001). A taxonomy for learning,
Meningkatkan Motivasi Siswa Di
teaching, and assessing: A revision of
Kelas Vii Smpn 30 Muaro Jambi.
Bloom’s taxonomy of educational
EduFisika, 5(01), 45–51.
objectives. Longman,.
https://doi.org/10.22437/edufisika.v5i0
Berns, R., & Erickson, P. (2001). Contextual 1.7296
Teaching and Learning: Preparing
Hermansyah, H., Gunawan, G., &
Students for the New Economy. The
Herayanti, L. (2015). Pengaruh
Highlight Zone Research, 5, 1–8.
Penggunaan Laboratorium Virtual
Dewi, P. Y. A., & Primayana, K. H. (2019). Terhadap Penguasaan Konsep dan
Effect of Learning Module with Setting Kemampuan Berpikir Kreatif
Contextual Teaching and Learning to Mahasiswa Pada Materi Getaran dan
Increase the Understanding of Gelombang. Jurnal Pendidikan Fisika
Concepts. International Journal of Dan Teknologi, 1(2), 97–102.

101
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

Hidayat, T., & Syahidin, S. (2019). Inovasi Teaching and Learning Terhadap
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pemahaman Konsep dan Kemampuan
Melalui Model Contextual Teaching Pemecahan Masalah dalam
And Learning Dalam Meningkatkan Pembelajaran IPA-Fisika di MTS
Taraf Berfikir Peserta Didik. Jurnal Negeri Negara. E-Journal Program
Pendidikan Agama Islam, 16(2), 115– Pascasarjana Universitas Pendidikan
136. Ganesha, 3(2). https://ejournal-
https://doi.org/10.14421/jpai.2019.162 pasca.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_
-01 ipa/article/view/796
Huda, N., Hikmawati, H., & Kosim, K. Nugroho, A., Raharjo, T., & Wahyuningsih,
(2019). Pengaruh Pendekatan D. (2013). Pengembangan Media
Kontekstual Berbantuan Alat Peraga Pembelajaran Fisika Menggunakan
Terhadap Penguasaan Konsep dan Permainan Ular Tangga Ditinjau Dari
Kemampuan Pemecahan Masalah Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII
Fisika. Jurnal Pijar Mipa, 14(1), 62. Materi Gaya. Jurnal Pendidikan Fisika,
https://doi.org/10.29303/jpm.v14i1.95 1(1), 11–18.
9 https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/
pfisika/article/view/1769
Husein, S., Herayanti, L., & Gunawan, G.
(2017). Pengaruh Penggunaan Permatasari, I., Jamzuri, J., &
Multimedia Interaktif Terhadap Wahyuningsih, D. (2013). Penerapan
Penguasaan Konsep dan Keterampilan Media Mind Mapping Programpada
Berpikir Kritis Siswa pada Materi Suhu Model Pembelajaran Contextual
dan Kalor. Jurnal Pendidikan Fisika Teaching And Learning (Ctl) Untuk
Dan Teknologi, 1(3), 221. Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
https://doi.org/10.29303/jpft.v1i3.262 Belajar Fisika Pada Siswa Kelas XI.A2
SMA Negeri 4 Surakarta. Jurnal
Kamariyah, E. I., & Budiyono, A. (2020).
Pendidikan Fisika Universitas Sebelas
Pengaruh Model PBL (Problem Based
Maret, 1(2), 120238.
Learning) terhadap Pemahaman
https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/
Konsep dan Kesadaran Diri Siswa pada
pfisika/article/view/2799
Pencemaran Lingkungan. Jurnal
Pendidikan Fisika Dan Teknologi, 6(2). Puryadi, P., Rahayu, S., & Sutrio, S. (2018).
https://doi.org/10.29303/jpft.v6i2.2105 Pengaruh Model Pembelajaran Direct
Instruction Berbantuan Bahan Ajar
Lutvaidah, U. (2016). Pengaruh Metode dan
Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil
Pendekatan Pembelajaran terhadap
Belajar IPA Terapan Siswa Kelas X
Penguasaan Konsep Matematika.
SMKN 4 Mataram Tahun Ajaran
Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan
2015/2016. Jurnal Pendidikan Fisika
MIPA, 5(3), 279–285.
Dan Teknologi, 4(1), 23–32.
https://doi.org/10.30998/formatif.v5i3.
653 Rahmawati, T. D., Wahyuningsih, W., &
Dua Getan, M. A. (2019). Pengaruh
Manao, H. (2013). … Pembelajaran
Model Pembelajaran Contextual
Contextual Teaching and Learning
Teaching And Learning Terhadap Hasil
(CTL) Terhadap Kemampuan
Belajar Matematika Siswa. JINoP
Pemecahan Masalah dan Kemampuan
(Jurnal Inovasi Pembelajaran), 5(1).
Berpikir Kritis Matematik Siswa
https://doi.org/10.22219/jinop.v5i1.80
Sekolah ….
21
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/39
64 Ramdani, A., Jufri, A. W., Jamaluddin, J., &
Setiadi, D. (2020). Kemampuan
Mauke, M., Sadia, I. W., & Suastra, I. W.
Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep
(2013). Pengaruh Model Contextual

102
Volume 7 No. 2 Desember 2021 Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT)

Dasar IPA Peserta Didik. Jurnal https://doi.org/10.1088/1742-


Penelitian Pendidikan IPA, 6(1). 6596/1554/1/012077
https://doi.org/10.29303/jppipa.v6i1.3
88
Ratnasari, S. F., & Saefudin, A. A. (2018).
Efektivitas Pendekatan Contextual
Teaching And Learning (CTL) Ditinjau
Dari Kemampuan Komunikasi
Matematika Siswa. MaPan, 6(1), 119–
127.
https://doi.org/10.24252/mapan.2018v
6n1a11
Silaban, B. (2014). Hubungan antara
penguasaan konsep fisika dan
kreativitas dengan kemampuan
memecahkan masalah pada materi
pokok listrik statis. Jurnal Penelitian
Bidang Pendidikan, 20(1), 65–75.
Sumarni, S., Kosim, K., & Verawati, N. N.
S. P. (2020). Pengaruh Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Berbantuan Simulasi Virtual Terhadap
Penguasaan Konsep Fisika Peserta
Didik SMA. Jurnal Pendidikan Fisika
Dan Teknologi, 6(2).
https://doi.org/10.29303/jpft.v6i2.2042
Suprianto, S., Kholida, S. I., & Andi, H. J.
(2016). Pengaruh Pendekatan
Contextual Teaching And Learning
(Ctl) Berbantuan Media Powerpoint
Terhadap Peningkatan Hasil Belajar
IPA Fisika. Jurnal Penelitian Dan
Pembelajaran IPA, 2(2).
https://doi.org/10.30870/jppi.v2i2.427
Yulia, P., & Ningsih, S. U. (2018). Pengaruh
Penerapan Model Pembelajaran
Probing Prompting dan Contextual
Teaching and Learning Terhadap Hasil
Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar
Siswa Sekolah Menengah Kejuruan.
Edumatika : Jurnal Riset Pendidikan
Matematika, 1(1), 56.
https://doi.org/10.32939/ejrpm.v1i1.21
8
Yuwandra, R., & Arnawa, I. M. (2020).
Development of learning tools based on
contextual teaching and learning in fifth
grade of primary schools. Journal of
Physics: Conference Series, 1554(1).

103

You might also like