You are on page 1of 3

Lembar Jawab Ujian Akhir Semester

Nama : Aprilya Lena

NPM : 1921 0104 194

Semester/kelas : II (dua) / P²

Mata Kuliah : Pengantar Antropologi

Dosen Pengajar : Dra. Oti KusumaNingsih,M.si

Jawaban!!

1. a). Salah satu penyebab transformasi atau perubahan dari tradisional ke modern yaitu dikarenakan
adanya pengaruh dari luar yang biasanya juga disebabkan oleh lingkungan dimana tempat kita menetap.
Terjadinya perubahan selalu berkaitan dengan adanya penemuan baru (new discovery) dan inovasi atau
pemikiran yang berhasil menciptakan sesuatu yang baru yang menarik perhatian khalayak dimana
sesuatu yang baru itu dianggap lebih baik dan mungkin lebih instan (cepat). Hal-hal tersebut biasanya
cenderung pada fashion, budaya, dsb. Contohnya pemuda-pemudi masa kini lebih menyukai
kebudayaan luar daripada kebudayaan sendiri, misalnya K-pop dll. Contoh penemuan baru (new
discovery) yang membuat masyarakat lebih instan yaitu misalnya Go-food salah satu aplikasi yang
memudahkan masyarakat dimana saat ingin makan atau mengonsumsi sesuatu bisa langsung delivery
dan pengirimannya bisa langsung sampe tempat yang order, contoh lainnya misalnya aplikasi belanja
online seperti shoppe, lazada, tokopedia dan masih banyak lagi.

b). Tahapan perubahan pada nelayan yang dipengaruhi oleh adanya discovery, Invetion dan inovation
yaitu bisa kita lihat dari perubahan pada para nelayan di kecamatan Pulau sembilan kabupaten sinjai.
Perubahan yang terjadi berupa (1), penemuan alat-alat transportasi seperti perahu bermesin bagi
nelayan yang berfungsi untuk memudahkan nelayan dalam penangkapan ikan dan proses pengangkutan
hasil tangkapan. (2), stategi pemerintah dibidang IPTEK unuk membantu proses penangkapan ikan.

2. a). 5 kerangka dasar hidup menurut Clyde. Kluckhohn yaitu :

- hakelat hidup manusia (MH).

- hakekat kerja atau karya manusia (MK).

- hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu (WM).

- hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar (MA).

- hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya (MN).

b). Orientasi hubungan manusia dengan budaya pada hakekatnya yaitu merupakan suatu prinsip pada
nilai yang masih abstrak yang dijadikan sebuah pedoman dalam bertindak dan bertingkah laku. Pada
dasarnya budaya merupakan nilai dari konsepsi hidup dari alam pikiran masyarakat mengenai hal yang
mereka anggap mulia. Nilai dalam masyarakat ini dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh,
karena itu nilai budaya yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi dan menentukan pada alternatif,
cara, alat dan tujuan dalam kehidupan.

3. a). Mentalitas atau cara berpikir yang diperlukan dalam mengubah keadaan suatu negara yang
mengalami krisis yaitu suatu mentalitas yang rela berkorban, berani mengambil tindakan dan
keputusan, mempunyai pemikiran yang logis dan bisa diterima oleh kalangan banyak orang, cara
berpikir yang ekonomis dan dianggap mampu membuat suatu perubahan dalam suatu sistem
pemerintahan yang dianggap sedang tidak normal, yang dianggap mampu mencari jalan keluar untuk
memecahkan masalah tersebut.

b). Dikarenakan dengan adanya gotong royong dapat mengajarkan dan menanamkan nilai sosial dalam
kehidupan bermasyarakat serta membuat masyarakat sadar bahwa manusia sebagai makhluk sosial
tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Contoh gotong royong di pedesaan yaitu kerja
bakti membersihkan lingkungan, saling membantu saat ada yang berduka, dsb.

4. a). Teori-teori utama religi yaitu :

(1). Manusia mulai sadar akan adanya konsep Ruh, teori ini berdasarkan tylor, asal mula dari religi
adalah kesadaran manusia akan konsep ruh yang disebabkan oleh 2 hal, yaitu : (a), perbedaan yang
tampak antara benda-benda yang hidup dan benda-benda yang mati. Dengan demikian manusia lama-
kelamaan mulai menyadari bahwa gerak dalam alam (yaitu hidup) disebabkan oleh sesuatu kekuatan
yang berada disamping tubuh jasmaninya, yaitu jiwa (ruh). (b), pengalaman mimpi, dalam mimpinya
manusia melihat dirinya berada ditempat-tempat lain selain tempat ia tidur. Maka ia mulai
membedakan antara tubuh jasmani dan bagian lain dari dirinya, yaitu jiwanya (ruh) yang pergi ke
tempat lain.

Dari penyebab diatas timbul dalam diri manusia keyakinan bahwa ruh (jiwa) sewaktu-waktu bisa hidup
terpisah dari tubuh jasmaninya. Setelah itu mulailah timbul dalam pikiran manusia kepercayaan pada
mahkluk halus dimana mahkluk halus tidak dapat ditangkap dengan panca indera dan dapat melakukan
berbagai hal yang tidak dapat dilakukan manusia serta menghuni seluruh alam semesta (animisme).
Kepercayaan ini terus meningkat dan mengalami evolusi religi secara bertingkat hingga muncul
kepercayaan pada satu Tuhan dan agama-agama monotheisme.

(2). Manusia mengakui adanya berbagai gejala yang tak dapat dijelaskan dengan akal, teori batas
akal. Yaitu, ketika belum hadirnya religi dalam kehidupan manusia, manusia hanya menggunakan ilmu
gaib untuk memecahkan masalah-masalah hidup yang berada diluar akal sehat dan pengetahuannya.
Setelah itu mulailah timbul kepercayaan bahwa alam dihuni oleh mahkluk halus yang kekuasaannya
lebih kuat.

(3). Keinginan manusia untuk menghadapi berbagai krisis yang senantiasa dialami manusia dalam daur
hidupnya. Teori masa krisis dalam hidup individu, yaitu selama manusia mengalami berbagai macam
krisis atau masalah, pada saat-aaat seperti itu manusia merasa perlu melakukan sesuatu untuk
memperteguh imannya.
(4). Kejadian-kejadian luar biasa yang dialami manusia di alam sekelilingnya. Teori kekuatan luar
biasa, konsep kepercayaan kepada suatu kekuatan sakti (supranatural) yang dalam gejala atau hal-hal
dan peristiwa yang luar biasa yang terjadi. Bentuk religi ini sering disebut preanimisme.

(5). Adanya getaran (yaitu emosi) berupa rasa kesatuan yang timbul dalam jiwa manusia sebagai
warga dari masyarakat. Teori ini memiliki beberapa pengertian dasar yaitu :

- Pada awal keberadaannya dibumi, manusia mengembangkan religi karena adanya getaran jiwa,
yaitu suatu emosi keagamaan bukan karena pikiran manusia yang membayangkan ruh.

- Dalam pikirannya, emosi keagamaan itu berupa perasaan yang mencakup rasa keterikatan, bakti,
cinta dsb. Terhadap masyarakatnya sendiri.

- Emosi keagamaan yang muncul itu membutuhkan suatu objek tujuan yang bersifat keramat.

- Suatu objek keramat merupakan lambang dari suatu masyarakat.

(6). Manusia menerima suatu firman dari Tuhan, Teori firman Tuhan merupakan suatu teori yang
mengarah kepada kepercayaan manusia akan Tuhan, bahwa setiap apa yang difirmankan nya itu pasti
akan terjadi.

5. Karena masyarakat seperti itu nilai kepercayaannya terhadap suatu budaya masih sangat kuat,
mereka menggap bahwa ritual seperti itu merupakan sesuatu yang bisa menguntungkan dan merupakan
hal yang harus dan wajib dilakukan.

You might also like