You are on page 1of 3

D.

RENCANA KEPERAWATAN

DIAGNOSA
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan Pasien tidak 1.1. Kaji tingkat nyeri yang Mengetahui tingkat nyeri
dengan proses penyakit. mengalami nyeri dialami pasie (skala, yang dialami ibu untuk
 DS: Kriteria : intensitas, durasi, lokasi) menentukan intervensi
- Pasien mengatakan  Nyeri pada selanjutnya.
merasa nyeri pada benjolan di
benjolan di daerah daerah lipat 1.2. Ajarkan pasien teknik Mengurangi ketegangan
lipat paha sebelahkiri paha berkurang. relaksasi serta motivasi otot-otot sehingga rasa
dan kanan. pasien untuk nyaman bertambah.
melakukannya.
 DO:
- Benjolan pada 1.3. Anjurkan pasien untuk Posisi yang menyenangkan
daerah lipat paha menngatur posisi baring akan mengurangi penekanan
sebelah kiri dan kanan. yang menyenangkan. pada daerah yang sakit.
- Luka pada benjolan
di daerah lipat paha 1.4. Rawat luka dengan Mencegah masuknya kuman
sebelah kiri. mempertahankan prinsip sehingga mempercepat
aseptik. proses penyembuhan luka

1.5. Anjurkan pasien untuk Mencegah masuknya kuman


menjaga kebersihan melalui luka.
daerah sekitar luka serta
menjaga agar verban
tetap kering.

1.6. Observasi : Perubahan pada tanda-tanda


 Tanda-tanda vital vital menunjukan adanya
 Tanda-tanda infeksi gangguan pada tubuh.
pada luka.
DIAGNOSA
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN

2. Kecemasan Kecemasan pada pasien 2.1. Dorong pasien untuk Memberikan kesempatan
berhubungan dengan berkurang. mengungkapkan pikiran untuk memeriksa rasa takut
penyakit yang Kriteria : dan perasaannya. realistis serta kesalahan
dialami. - Pasien tidak gelisah konsep tentang diagnosis.
DS: dan tegang.
◊ Pasien bertanya 2.2. Berikan lingkungan Membantu pasien untuk
penyakitnya terbuka dimana pasien merasa diterima pada adanya
merupakan tumor merasa aman untuk kondisi tanpa perasaan
ganas atau tidak. mendiskusikan perasaan. dihakimi dan meningkatkan
◊ Pasien bertanya rasa terhormat dan kontrol.
kapan hasil
biopsinya diambil. 2.3. Pertahankan kontak sering Memberikan keyakinan bahwa
◊ pasien bertanya dengan pasien. pasien tidak sendiri atau
kalau hasil sudah ditolak; berikan respek dan
biopsi sudah ada, penerimaan individu,
apa yang akan mengembangkan kepercayaan.
dilakukan lagi. Dapat menurunkan ansietas
dan memungkinkan pasien
DO: membuat keputusan/pilihan
◊. berdasarkan realita.

Keterampilan koping sering


2.4. Bantu pasien dalam rusak setelah diagnosis dan
mengenali dan selama fase pengobatan yang
mengklarifikasi rasa takut berbeda. Dukungan dan
untuk memulai konseling sering perlu untuk
mengembangkan strategi memungkinkan individu
koping untuk menghadapi mengenal dan menghadapi
rasa takutnya. rasa rakut dan untuk meyakini
bahwa strategi kontrol/koping
tersedia.

Tujuan pengobatan kanker


2.5. Jelaskan pengobatan yang adalah menghancurkan sel-sel
dianjurkan, tujuannya dan maligna sambil meminimasi
potensial efek samping. kerusakan pada sel yang
Membantu pasien normal. Pengobatan dapat
menyiapkan pengobatan. meliputi pembedahan

Informasi akurat
2.6. Jelaskan prosedur, berikan memungkinkan pasien
kesempatan untuk pasien menghadapi situasi lebih
bertanya dan beri jawaban efektif dan realitas, karenanya
jujur. menurunkan ansietas dan rasa
takut karena ketidaktahuan.
DIAGNOSA
TUJUAN TINDAKAN RASIONAL
KEPERAWATAN

3. Gangguan citra Pasien menunjukkan 3.1. Ciptakan/pertahankan Mengembangkan sikap peduli


tubuh berhubungan adaptasi terhadap hubungan terapeutik dan rasa saling percaya antara
dengan tindakan gangguan citra tubuh. pasien-perawat, pasien dan perawat yang
invsif (amputasi diskusikan perasaan didalamnya pasien bebas
penis). takut/hal yang dipikirkan untuk mengekspresikan
DS : pasien. ketakutan ditolak, hilangnya
 Klien mengatakan fungsi yang dimiliki
penisnya sudah sebelumnya. Meningkatkan
diamputasi pada rasa sejahtera pasien.
bulan Februari 2003
di Palu. 3.2. Berikan lingkungan Perubahan fisik dan psikologis
terbuka bagi seringkali menimbulkan
DO: pasien/keluarga untuk stresor dalam hubungan
 Penis sudah mendiskusikan masalah keluarga yang mempengaruhi
diamputasi. seksualitas. peraan / harapan semula,
selanjutkan mengganggu
konsep diri.

3.3. Diskusikan situasi/dorong Pasien sangat sensitif terhadap


penyataan takut/masalah. perubahan tubuh.
Jelaskan hubungan antara
gejala dan penyakit.

3.4. Dukung dan dorong Pemberi perawatan kadang


pasien; berikan perawatan memungkinkan penilaian
dengan positif, perilaku perasaan untuk mempengaruhi
bersahabat. perawatan pasien dan
kebutuhan untuk upaya
membantu pasien merasakan
nilai pribadi.

3.5. Dorong keluarga/orang Anggota keluarga dapat


terdekat untuk merasa bersalah tentang
menyatakan perasaan, kondisi pasien dan takut
berkunjung/berpartisipasi terhadap kematian. Membantu
pada perawatan. mereka merasa berguna dan
meningkatkan kepercayaan
antara staf, pasien dan orang
terdekat.

You might also like