You are on page 1of 53

Dr Amelia Wahyuni, SpOG

Perdarahan Obstetri
Perdarahan saat hamil

- hamil < 20 mgg


- hamil > 20 mgg
Perdarahan saat Persalinan (Intra partum)
Perdarahan Postpartum

Perdarahan saat hamil


Perdarahan kehamilan muda

1. Kehamilan ektopik
2. Abortus
3. Mola hidatidosa
Perdarahan ante partum

1. Plasenta previa
2. Solusio plasenta
3. Vasa previa

Ectopic Pregnancy
Terjadi bila ovum yang sudah mengalami

fertilisasi berinplantasi di luar endometrium


cavum uteri
Ectopic pregnancy extra uterine pregnancy
1 : 66 kehamilan
Angka kejadian berulang ~ 15%

Faktor risiko
Riwayat operasi/infeksi
Riwayat PID ( Pelvic Inflammmatory Desease)
Kelainan tuba, endometriosis,
Riwayat kehamilan ektopik
Pemakaian IUD

Diagnosis
Gejala Klinis :
Nyeri perut bawah ( kanan/kiri )
Terlambat haid
Perdarahan pervaginam

Bila kehamilan sudah pecah dan terjadi perdarahan, gejala


klinis akan memburuk kehamilan Ektopik Terganggu (
KET )
Nyeri perut bawah mendadak
Gejala perdarahan dalam cavum abdomen : akut abdomen
Pemeriksaan Penunjang :
Test HCG urin (+)
USG transvaginal : tidak tampak Gestasional
Sacc/kantong kehamilan dalam cavum uteri

Treatment
1. Medical : Methotrexate
2. Surgery :
- Laparoscopy
- Laparotomy salpingectomy ( pengangkatan tuba )
- Laparotomy salpingostomy
- Laparotomy salpingotomy

Methotrexate
A folic acid antagonist
Gestational sacc < 4 cm
The fetus is dead

No rupture
Abdominal bleeding < 100cc
Stable vital sign

Laparoscopy

Salpingectomy

Salpingostomy

Komplikasi :
Bila pecah, perdarahan intra abdomen shock

transfusi
Kematian
Infertilitas terjadi 10-15% wanita dengan kehamilan
ektopik

Pencegahan :
Pencegahan PID
Diagnosis dan pengobatan infeksi genetalia

Prognosis
85 % pasien bisa hamil normal

10-20 % resiko berulang

ABORTUS
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat

hidup diluar kandungan.


< 20 minggu / < 500 g
Abortus spontan : 10-15%
Abortus : Spontan, provokatus (medicinalis,
kriminalis)

Etiologi
Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi
(kromosom, lingkungan uterus, obat-obatan)
Kelainan plasenta (end artritis)
Penyakit ibu : Thyfoid, pielonefritis, APS,
Kelainan tr. Genitalis : miomata, serviks
inkompetence
Defek fase luteal : kadar hormon progesteron
rendah

Abortus Imminens
Hasil konsepsi masih didalam uterus
Dilatasi serviks (-)
Perdarahan pervaginan
Mules sedikit/tidak ada
Tatalaksana : tirah baring, progesteron, USG : janin

hidup?

Abortus Insipien
Hasil konsepsi masih di dalam uterus
Dilatasi serviks (+)
Mules sering/kuat
Tatalaksana : evakuasi : kuretase

Abortus inkompletus
Pengeluaran sebagian hasil konsepsi
Canalis servikalis terbuka, teraba jaringan
Perdarahan banyak
Tatalaksana : kuretase

Abortus komplet
Semua hasil konsepsi sudah dikeluarkan
Osteum uteri tertutup
Tatalaksana khusus (-)

Abortus spontan
imminens

inkomplete

insipiens

Missed abortion

Missed abortion
Kematian janin < 20 mgg, tidak dikeluarkan

selama 8 mgg/lebih
Diagnosis : gejala abortus imminens, hCG (-),
USG : FHM (-)
Tatalaksana : evakuasi, hati-hati kelainan darah

Komplikasi
Perdarahan syok
Perforasi
Infeksi : abortus infeksiosus/abortus septik

MOLA
HIDATIDOSA
Janin tidak berkembang, yang berkembang
hanya plasenta
Placenta abnormal : lebih besar dan terjadi
gelembung kecil berisi air ( hamil anggur )
approximately one in 1,500 pregnancies.
Ada 2 tipe :
- mola komplit ( tidak ada janin )
- mola parsial ( ada janin + mola)

Diagnosis
Anamnesa : terlambat haid, perdarahan
pervaginam kadang disertai gelembung mola,

mual muntah hebat


Pemeriksaan Fisik : Uterus lebih besar dari
usia kehamilan, bila mola komplit : tidak
terdengar DJJ, Adanya gelembung
Lab : hCG (+)
USG : snow flake pattern,
honey comb appearance

Penatalaksanaan
Gejala :

- anemia : transfusi,
- pre eklampsia : anti hypertensi
- tirotoksikosis : PTU, Propanolol
Evakuasi : Kuretase, Hysterectomy PA
Kemoterapi :If the hCG level does not fall
Monitoring : 1- 2 tahun, dianjurkan memakai
kontrasepsi

hCG level post evacuation

Prognosis
Penyebab kematian : perdarahan pervaginam , pre

eclampsia, gagal jantung, tirotoksikosis


5,56% : korio karsinoma
41,5 % kehamilan (+)

Perdarahan Ante Partum


Perdarahan pervaginam pada kehamilan > 22

minggu
Penyebab :
- Kelainan plasenta : solusio plasenta, plesenta previa
- Lain-lain : vasa previa, erosi porsio, ca serviks, polip

serviks, varises vulva, trauma

PLASENTA PREVIA

Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada


segmen bawah uterus sehingga dapat
menutupi sebagian atau seluruh pembukaan
jalan lahir
Macam :

1.

2.
3.
4.

Plasenta previa totalis


Plasenta previa parsialis
Plasenta previa marginalis
Plasenta letak rendah : 3-4 cm dari oui

3-4 cm

Etiologi
Tidak jelas

Multiparitas,
kehamilan kembar,
Usia > 35 th,

Riwayat sc
Merokok

Gambaran klinis
Perdarahan pervaginam
Perdarahan pertama biasanya tidak banyak,
berulang : banyak
Tanpa nyeri
Darah merah segar
Turunnya bagian terbawah janin ke PAP
terhalang
Kelainan letak
Hati-hati perdarahan post partum

Diagnosis
Ax : perdarahan pervaginam tanpa nyeri, tanpa alasan
PL : Bagian terbawah janin blm masuk PAP, kelainan

letak
Inspekulo : perdarahan dari ostium uteri eksternum
USG : plasenta berinplantasi pada corpus depan/
belakang meluas menutupi/mencapai ostium uteri
internum

Penentuan letak plasenta


tdk langsung : USG transabdominal, transvaginal
Langsung :

- perabaan fornices : presentasi kepala,


teraba lunak bila ada plasenta
-Pemeriksaan melalui kanalis servikalis :
tidak boleh dilakukan krn risiko perdarahan

Tatalaksana
Rujuk ke RS dg fasilitas transfusi, operasi
Jangan dilakukan periksa dalam !
Penanganan pasif/konservatif :
- < 36 mg, perdarahan yg tidak membahayakan ibu
dan janin
- Bed rest, pemberian tokolisis, pematangan paru :
deksametason 12 mg iv
- Observasi : his/kontraksi, perdarahan , detak
jantung janin, bila ada perburukan : sc

Tatalaksana
Penanganan aktif :
- perdarahan banyak (preterm, aterm)
- perdarahan sedikit pada aterm
- Plasenta previa totalis : sc
- Plasenta previa marginalis, parsialis, letak rendah :
sc/partus pervaginam
- Gawat janin : sc

SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada

corpus uteri sebelum janin lahir


Totalis, parsialis, ruptura sinus marginalis
Ringan, sedang, berat

Etiologi
Belum diketahui
Keadaan yang menyertai : multiparitas, ibu usia

tua, hipertensi, pre eklampsia, tali pusat pendek

Patologi
Prdarahan sedikit, gejala tidak jelas
Perdarahan berlangsung terus hematoma
retroplasenter semakin besarplasenta lepas
sebagian / seluruhnya
Darah : menyusup dibawah selaput ketuban:
keluar, menembus selaput ketuban : air
ketuban kemerahan, ekstravasasi diantara

serabut otot uterus : Uterus Couvelaire

Patologi
Kerusakan jaringan miometrium / pembekuan

retroplasenter tromboplastin masuk sirkulasi


ibu pembekuan intravaskuler fibrinogen
terpakai hipofibrinogenemia gangguan
pembekuan darah
Perfusi ginjal (shock,DIC)
Janin : hipoksia, mati

Gambaran Klinis
Ringan
Terlepasnya sebagian kecil plasenta, tidak

mempengaruhi keadaan ibu dan janin


Perdarahan pervaginam kehitam -hitaman sedikit
Perut sedikit tegang
Sebaiknya di USG

Sedang - Berat
Plasenta terlepas < - seluruh plasenta
Sakit perut terus menerus
Ibu bisa syok, gawat janin/meninggal
Perdarahan pervaginam kehitaman
Uterus tegang terus menerus tegang seperti papan
Kelainan pembekuan darah, kerusakan ginjal

Diagnosis
Kadang-kadang sulit, terutama untuk solusio plasenta

ringan USG
Sakit perut terus menerus, perdarahan pervaginam
kehitaman, nyeri tekan pada uterus, uterus tegang
terus, syok, DJJ (-), air ketuban kemerahan

Komplikasi
Perdarahan, syok
Kelainan pembekuan darah : hipofibrinogenemia <

100 mg%
Oliguria
Kerusakan ginjal
Gawat janin, janin meninggal

Tatalaksana
Ringan
Pastikan bukan plasenta previa
Hamil < 36 minngu, perdarahan berhenti :
konservatif, observasi ketat
Perdarahan berlangsung terus, USG : perdarahan
meluas, janin hidup : sc
Janin mati : pecahkan ketuban, infus oksitosin
untuk mempercepat persalinan

Tatalaksana
Sedang dan Berat
Hipoksia janin : sectio sesarea
Pecahkan ketuban : merangsang dimulainya

persalinan, mengurangi tekanan intra uterin yang


dapat menyebabkan nekrosis korteks ginjal (
refleks uterorenal )
Bila perlu : infus oksitosin

Tatalaksana
Sedang dan Berat
Bila persalinan tidak selesai dalam 6 jam : sc
Hati-hati perdarahan post partum pada uterus

Couvelaire
Transfusi : PRC (packed red cells), FFP (fresh frozen
plasma)
Cairan intra vena

VASA PREVIA
Pecahnya pembuluh darah pada insersio filamentosa
Terjadi setelah ketuban pecah/dipecahkan
Gawat janin : sc

Insersio velamentosa

You might also like