You are on page 1of 16

Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)

ISSN 2623-1573 (Print)

KESIAPSIAGAAN PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS


DALAM MANAJEMEN BENCANA DI WILAYAH
KERJAPUSKESMAS SILIH NARA
KABUPATEN ACEH TENGAH

Adisah1, Evawani Martalena Silitonga2, Jasmen Manurung3 Wisnu Hidayat4


Universitas Sari Mutiara Indonesia
Adisah@gmail.com1, evawani.martalena@gmail.com2

ABSTRACT
Disaster management is a very important factor to reduce the impact of disaster events. This study
aims to determine the preparedness of health workers in disaster management based on the
characteristics, knowledge, attitudes and practices/previous experiences of health workers in disaster
management. This type of research is a quantitative research with a cross sectional approach. The
study was conducted in the Working Area of the Silih Nara Health Center, Central Aceh Regency in
August 2021 with a population of 85 health workers and all of them were used as samples (total
sampling). Data analysis used univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of data
analysis show that there is a relationship between age and knowledge and attitudes, while based on
previous practice/experience there is no relationship; there is no relationship between gender and
previous knowledge, attitude and practice/experience; there is a relationship between education and
previous knowledge, attitudes and practices/experience; there is a long-standing relationship with
knowledge but no long-standing relationship with previous attitudes and practices/experiences; there
is a relationship between involvement in disaster response with previous knowledge, attitudes and
practices/experiences; there is a relationship between disaster management training and previous
attitudes and practices/experience, while disaster management training has no relationship with
knowledge; There is a relationship between being included in the Rapid Action Team with previous
knowledge, attitudes and practices/experiences based on the preparedness of health workers in
disaster management in the Work Area of the Silih Nara Health Center, Central Aceh Regency. The
variable of disaster management training is the most dominant variable in the preparedness of health
workers in disaster management in the Work Area of the Silih Nara Health Center, Central Aceh
Regency.

Keywords : Preparedness, Disaster Management, Age, Gender, Education, Length Of


Work, Involved In Disaster Response, Disaster Management Training.

ABSTRAK
Manajemen bencana merupakan faktor yang sangat penting untuk mengurangi dampak dari kejadian
bencana. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam manajemen
bencana berdasarkan karakteristik, pengetahuan, sikap dan praktek/pengalaman sebelumnya petugas
kesehatan dalam manajemen bencana.Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
pendektan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Kabupaten
Aceh Tengah pada bulan Agustus Tahun 2021 dengan populasi sebanyak 85 orang petugas kesehatan
dan seluruhnya dijadikan sebagai sampel (total sampling). Analisis data menggunakan analisis
univariat, bivariate dan multivariate. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan umur
dengan pengetahuan dan sikap, sedangkan berdasarkan praktek/pengalaman sebelumnya tidak ada;
tidak ada hubungan jenis kelamin dengan dengan pengetahuan, sikap dan praktek/pengalaman
sebelumnya; ada hubungan pendidikan dengan pengetahuan, sikap dan praktek/pengalaman
sebelumnya; ada hubungan lama bekerja dengan pengetahuan tetapi tidak ada hubungan lama bekerja
dengan sikap dan praktek/pengalaman sebelumnya; ada hubungan keterlibatan dalam tanggap
bencana dengan pengetahuan, sikap dan praktek/pengalaman sebelumnya; ada hubungan pelatihan
manajemen bencana dengan sikap dan praktek/pengalaman sebelumnya, sedangkan pelatihan
manajemen bencana tidak ada hubungan dengan pengetahuan; ada hubungan termasuk dalam tim
gerak cepat dengan pengetahuan, sikap dan praktek/pengalaman sebelumnya berdasarkan

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 188


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam manajemen bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Kabupaten Aceh Tengah.Variabel pelatihan manajemen bencana merupakan variabel yang paling
dominan dalam kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam manajemen bencana di Wilayah Kerja
Puskesmas Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah.

Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Manajemen Bencana, Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, Lama
Bekerja, Terlibat Dalam Tanggap Bencana, Pelatihan Manajemen Bencana.

PENDAHULUAN orang meninggal, 93.088 orang hilang,


4.632 orang luka-luka. (Kemenkes RI.,
Bencana adalah peristiwa atau 2011) Tsunami itu sendiri tidak hanya
rangkaian peristiwa yang terjadi secara menghancurkan Aceh, melainkan sebagian
mendadak/tidak terencana/secara perlahan Sumatera Utara, Srilanka, India, Malaysia,
tetapi berlanjut yang menimbulkan Thailand dan sebagian benua Afrika.
dampak terhadap pola kehidupan normal (Didik, 2005)
atau kerusakan ekosistem, sehingga Gempa bumi dan tsunami di
diperlukan tindakan darurat luar biasa Samudera Hindia tahun 2004menelan
untuk menolong dan menyelamatkan korban jiwa sebanyak 280.000 orang.
korban baik manusia maupun (Nur, 2017) Kemudian pada tanggal 17
lingkungannya. (Kepmenkes. RI., 2006) Juli 2006, peristiwa yang sama kembali
Indonesia memiliki kondisi geografis, melanda pantai Selatan Jawa
geologis, hidrologis, dan demografis yang (Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya,
memungkinkan terjadinya bencana, baik Garut, Banjar, Cilacap, Kebumen, Gunung
yang disebabkan oleh faktor alam, faktor Kidul dan Tulung Agung) yang menelan
nonalam maupun faktor manusia yang korban 684 orang meninggal dunia, 82
menyebabkan timbulnya korban jiwa orang orang hilang dan korban dirawat
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian inap sebanyak 477orang dari 11.021 orang
harta benda, dan dampak psikologis yang yang luka-luka. Empat tahun kemudian,
dalam keadaan tertentu dapat menghambat tepatnya pada 25 Oktober 2010, peristiwa
pembangunan nasional. (Kemenkes RI., gempa bumi dan tsunami kembali terjadi
2011) di Kab.Mentawai Provinsi Sumatera Barat
Badan Nasional Penanggulangan dengan jumlah korban sebanyak 509
Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya ada orang. (Kemenkes RI., 2011)
207 kejadian bencana yang terjadi di Gempa bumi Nias, Sumatera Utara
Indonesia menurut rekapitulasi data hingga terjadi pada 28 Maret 2005 dengan jumlah
Selasa, 21 Januari 2020. Adapun jenis- korban meninggal 128 orang, korban
jenis bencana yang terjadi di Indonesia hilang 25 orang dan korban luka-luka
didominasi dengan jenis bencana sebanyak 1.987 orang. Setahun kemudian,
hidrometeorologi seperti diantaranya; tepatnya pada 27 Mei 1976 gempa bumi
puting beliung dengan total 90 kejadian, kembali mengguncang DI Yogyakarta dan
banjir 67 kejadian, tanah longsor 45 Jawa Tengah yang menelan korban
kejadian, kebakaran hutan dan lahan 3 sebanyak 5.778 orang meninggal, 26.013
kejadian dan gelombang pasang/abrasi orang rawat inap dan 125.195 orang rawat
sebanyak 2 kejadian. (Agus, 2020) jalan. Kemudian pada 30 September 2009,
Beberapa kejadian bencana besar di gempa bumi Sumatera Barat dengan
Indonesia antara lain:Gempa bumi dan kekuatan 7,6 Skala Richter kembali lagi
tsunami yang terbesar terjadi pada akhir terjadi di lepas pantai Sumatera Barat pada
tahun 2004 yang melanda Provinsi pukul 17:16:10 WIB mengakibatkan
Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian korban meninggal dunia sebanyak 1.117
Provinsi Sumatera Utara telah menelan orang, korban luka berat sebanyak 788
korban yang sangat besar yaitu 120.000 orang, korban luka ringan sebanyak 2.727

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 189


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
orang dan pengungsi sebanyak 2.845 Wilayah Kerjapuskesmas Silih Nara
orang. Selain itu, sebanyak 279.201 unit Kabupaten Aceh Tengah.
rumah mengalami kerusakan. Sarana
kesehatan yang rusak sebanyak 292 unit, METODE
terdiri dari 10 rumah sakit, 53 puskesmas,
137 pustu, 6 kantor dinas, 15 Jenis penelitian ini adalah penelitian
polindes/poskesdes, 2 gudang farmasi dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah
69 rumah dinas. (Kemenkes. RI., 2011) penelitian yang banyak menuntut
Letusan Gunung Merapi di Jawa penggunaan angka, mulai dari
Tengah 15 Mei 2006 mengakibatkan 4 pengumpulan data, penafsiran terhadap
orang meninggal, 5.674 orang data tersebut, serta penampilan dari
pengungsian dengan permasalahan hasilnya. (Sandu & Ali, 2015).
kesehatannya. Meletusnya Gunung Merapi Berdasarkan waktu pengambilan data
di Provinsi Jawa Tengah dan DI dilakukan secara cross sectional yaitu data
Yogyakarta 25 Oktober 2010, dikumpulkan pada satu waktu tertentu
mengakibatkan korban meningggal dunia saja, yang dapat memberikan gambaran
sebanyak 347 orang yang terdiri dari 249 mengenai fenomena pada waktu tersebut.
orang di Provinsi DI Yogyakartadan 98 (Sugiono, 2013). Penelitian dilaksanakan
orang di Provinsi Jateng, korban rawat di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
inap sebanyak 258 orang, korban rawat Kabupaten Aceh Tengah karena terdapat
jalan sebanyak 52.272 orang dan jumlah kemudahan bagi peneliti dalam
pengungsi sebanyak 61.154 jiwa yang berinteraksi dengan petugas kesehatan
tersebar di 550 titik. Adapun fasilitas yang ada di Puskesmas Silih Nara, lokasi
kesehatan yang rusak sebanyak 65 unit. penelitian sekaligus sebagai tempat
(Kemenkes RI., 2011) peneliti bekerja. Populasi dalam penelitian
Semua kejadian tersebut menimbulkan ini adalah seluruh petugas kesehatan yang
krisis kesehatan antara lain lumpuhnya ada di Puskesmas Silih Nara Kabupaten
pelayanan kesehatan, korban mati, korban Aceh Tengah sebanyak 85 orang petugas
luka, pengungsi, masalah gizi, masalah kesehatan. Berdasarkan pendapat di atas,
ketersediaan air bersih, masalah sanitasi karena jumlah populasi dalam penelitian
lingkungan, penyakit menular dan ini dibawah 100 maka seluruh populasi
stres/gangguan kejiwaan. (Kepmenkes RI., dijadikan sebagai sampel atau penelitian
2011) populasi (total sampling) yaitu sebanyak
Dalam penanganan krisis kesehatan 85 responden. Setelah semua data
akibat bencana, banyak bantuan kesehatan terkumpul, dilakukan analisa data kembali
dari LSM/NGO lokal maupun dengan memeriksa semua kuesioner
internasional yang terlibat secara aktif apakah ada data dan jawaban sudah
dalam penanganan bencana di lengkap dan benar (Editing). Kemudian
Indonesia.Oleh karena itu perlu adanya data diberi kode untuk memudahkan
standar bagi petugas kesehatan di peneliti dalam melakukan analisa data dan
Indonesia, LSM/NGO nasional maupun pengolahan data serta pengambilan
internasional, lembaga donor dan kesimpulan data yang dimasukkan
masyarakat yang bekerja atau berkaitan kedalam bentuk tabel. Entry Data
dalam penanganan krisis kesehatan akibat dilakukan dengan menggunakan teknik
bencana. (Depkes, RI. 2007). Tujuan komputerisasi. Tahap terakhir dilakukan
penelitian ini apakah ada hubungan faktor Cleaning dan Entry yakni pemeriksaan
penelitian dengan kesiapsiagaan semua data yang telah dimasukkan ke
Petugas Kesehatan Puskesmas dalam program komputer guna
Dalam Manajemen Bencana Di menghindari terjadinya kesalahan. Analisis

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 190


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
yang digunakan adalah analisis univariat, dengan jumlah hari hujan antara 113
analisis bivariat dan analisis multivariat. sampai dengan 160 hari per tahun. Tingkat
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
HASIL November yang mencapai 316,5 mm,
terendah pada umumnya terjadi pada bulan
Gambaran Umum Wilayah Penelitian Juli mencapai 6,2 mm. (Profil Kabupaten
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah Aceh Tengah, 2020)
merupakan daerah yang beriklim tropis, Topografi rata-rata 1000 m dpl,
tergolong ke dalam tipe iklim B menurut Kabupaten Aceh Tengah merupakan
Schimidt Ferguson.Musim kemarau daerah yang berhawa sejuk dengan suhu
biasanya terjadipada bulan Januari sampai sekitar 20,10°C, dimana pada bulan April
dengan Juli, dan musim hujan berlangsung dan merupakan bulan terpanas dengan
dari bulan Agustus sampai bulan suhu mencapai 26,6°C, dan bulan
Desember.(Profil Kabupaten Aceh September adalah bulan dengan udara
Tengah, 2020) dingin dengan suhu yaitu 19,70°C.
Curah hujan berkisar antara 1.082 Keadaan udara tidak terlalu lembab
sampai dengan 2.409 Milimeter per tahun dengan rata-rata kelembaban udara
dengan jumlah hari hujan antara 113 80,08%, kelembaban udara terbasah
sampai dengan 160 hari per tahun. Tingkat 86,28% dan terkering 74,25%. Kecepatan
curah hujan tertinggi terjadi pada bulan angin tercepat 2,53 m/det dan terlambat
November yang mencapai 316,5 mm, 0,95 m/det. (Profil Kabupaten Aceh
terendah pada umumnya terjadi pada bulan Tengah, 2020).
Juli mencapai 6,2 mm. (Profil Kabupaten Wilayah Kabupaten Aceh Tengah
Aceh Tengah, 2020). merupakan daerah yang beriklim tropis,
Topografi rata-rata 1000 m dpl, tergolong ke dalam tipe iklim B menurut
Kabupaten Aceh Tengah merupakan Schimidt Ferguson.Musim kemarau
daerah yang berhawa sejuk dengan suhu biasanya terjadipada bulan Januari sampai
sekitar 20,10°C, dimana pada bulan April dengan Juli, dan musim hujan berlangsung
dan merupakan bulan terpanas dengan dari bulan Agustus sampai bulan
suhu mencapai 26,6°C, dan bulan Desember.(Profil Kabupaten Aceh
September adalah bulan dengan udara Tengah, 2020).
dingin dengan suhu yaitu 19,70°C. Curah hujan berkisar antara 1.082
Keadaan udara tidak terlalu lembab sampai dengan 2.409 Milimeter per tahun
dengan rata-rata kelembaban udara dengan jumlah hari hujan antara 113
80,08%, kelembaban udara terbasah sampai dengan 160 hari per tahun. Tingkat
86,28% dan terkering 74,25%. Kecepatan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan
angin tercepat 2,53 m/det dan terlambat November yang mencapai 316,5 mm,
0,95 m/det. (Profil Kabupaten Aceh terendah pada umumnya terjadi pada bulan
Tengah, 2020). Juli mencapai 6,2 mm. (Profil Kabupaten
Wilayah Kabupaten Aceh Tengah Aceh Tengah, 2020)
merupakan daerah yang beriklim tropis, Topografi rata-rata 1000 m dpl,
tergolong ke dalam tipe iklim B menurut Kabupaten Aceh Tengah merupakan
Schimidt Ferguson.Musim kemarau daerah yang berhawa sejuk dengan suhu
biasanya terjadipada bulan Januari sampai sekitar 20,10°C, dimana pada bulan April
dengan Juli, dan musim hujan berlangsung dan merupakan bulan terpanas dengan
dari bulan Agustus sampai bulan suhu mencapai 26,6°C, dan bulan
Desember.(Profil Kabupaten Aceh September adalah bulan dengan udara
Tengah, 2020). dingin dengan suhu yaitu 19,70°C.
Curah hujan berkisar antara 1.082 Keadaan udara tidak terlalu lembab
sampai dengan 2.409 Milimeter per tahun dengan rata-rata kelembaban udara

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 191


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
80,08%, kelembaban udara terbasah Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
86,28% dan terkering 74,25%. Kecepatan bahwa sebagian besar petugas kesehatan
angin tercepat 2,53 m/det dan terlambat usia lebih dari 30 tahun yaitu sebanyak 75
0,95 m/det. (Profil Kabupaten Aceh responden (88,2%), jenis kelamin
Tengah, 2020) perempuan sebanyak 74 responden
(87,1%), dengan pendidikan Diploma
Karakteristik Responden sebanyak 43 responden (50,6%) dan
Sarjana sebanyak 42 responden (49,4%),
Distribusi karakteristik responden
petugas kesehatan sebagian besar bekerja
berdasarkan kesiapsiagaan petugas
lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 47
kesehatan puskesmas dalam manajemen
responden (55,3%), terlibat dalam tanggap
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
bencana sebanyak 57 responden (67,1%),
Nara Kabupaten Aceh Tengah adalah
tidak mengikuti pelatihan manajemen
sebagai berikut:
bencana sebanyak 51 responden (60%) dan
Tabel 1 Distribusi Karakteristik termasuk dalam tim gerak cepat (TGC)
Responden berdasarkan sebanyak 61 responden (71,8%).
Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan
Puskesmas dalam Manajemen
Bencana di Wilayah Kerja Pengetahuan
Puskesmas Silih Nara Kabupaten
Aceh Tengah (N=85)
Distribusi pengetahuan responden
No Variabel n % berdasarkan kesiapsiagaan petugas
1 Umur kesehatan puskesmas dalam manajemen
≤30 tahun 10 11,8 bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
>30 tahun 75 88,2 Nara Kabupaten Aceh Tengah adalah
Total 85 100,0 sebagai berikut:
2 Jenis Kelamin
Laki-laki 11 12,9 Tabel 2. Distribusi Pengetahuan Responden
Perempuan 74 87,1 berdasarkan Kesiapsiagaan Petugas
Total 85 100,0 Kesehatan Puskesmas dalam
3 Pendidikan Manajemen Bencana di Wilayah
Diploma 43 50,6 Kerja Puskesmas Silih Nara
Sarjana 42 49,4 Kabupaten Aceh Tengah
Total 85 100,0 No Pengetahuan n %
4 Lama Bekerja 1 Baik 71 83.5
≤10 tahun 38 44,7 2 Kurang 14 16.5
>10 tahun 47 55,3 Total 85 100,0
Total 85 100,0 Sumber: SPSS, 2021
5 Terlibat Dalam
Dari tabel menunjukkan bahwa
Tanggap Bencana
Ya 57 67.1 sebagian besar responden memiliki
Tidak 28 32.9 pengetahuan yang baik tentang
Total 85 100,0 kesiapsiagaan dalam manajemen bencana
6 Pelatihan di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Manajemen Bencana Kabupaten Aceh Tengah.
Ya 51 60.0
Tidak 34 40.0 Sikap
Total 85 100,0
7 Termasuk dalam Distribusi sikap responden
Tim Gerak Cepat berdasarkan kesiapsiagaan petugas
Ya 61 71.8 kesehatan puskesmas dalam manajemen
Tidak 24 28.2 bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
Total 85 100,0
Nara Kabupaten Aceh Tengah adalah
Sumber: SPSS, 2021 sebagai berikut:

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 192


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Tabel 3. Distribusi Sikap Responden Nara Kabupaten Aceh Tengah adalah
berdasarkan Kesiapsiagaan sebagai berikut:
Petugas Kesehatan Puskesmas
dalam Manajemen Bencana di Tabel 4. Distribusi Praktek/Pengalaman
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Sebelumnya berdasarkan
Nara Kabupaten Aceh Tengah Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan
No Sikap n % Puskesmas dalam Manajemen
1 Positif 67 78.8 Bencana di Wilayah Kerja
2 Negatif 18 21.2 Puskesmas Silih Nara Kabupaten
Total 85 100,0 Aceh Tengah
Sumber: SPSS, 2021 No Praktek/Pengalaman n %
Sebelumnya
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 Baik 30 35,3
sebagian besar responden memiliki sikap 2 Kurang 55 64,7
terkait kesiapsiagaan dalam manajemen Total 85 100,0
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Sumber: SPSS, 2021
Nara Kabupaten Aceh Tengah. Dari tabel menunjukkan bahwa
Praktek/Pengalaman Sebelumnya sebagian besar responden memiliki
praktek/pengalaman sebelumnya kurang
Distribusi praktek/ sebelumnya baik tentang kesiapsiagaan dalam
berdasarkan kesiapsiagaan petugas manajemen bencana di Wilayah Kerja
kesehatan puskesmas dalam manajemen Puskesmas Silih Nara Kabupaten Aceh
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Tengah.

Hubungan Karakteristik Responden terhadap Pengetahuan


Tabel 5. Distribusi Hubungan Karakteristik Responden dengan Pengetahuan berdasarkan Kesiapsiagaan
Petugas Kesehatan Puskesmas dalam Manajemen Bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
Nara Kabupaten Aceh Tengah
Pengetahuan
No Karakteristik Baik Kurang Jumlah P-Value
F % F % F %
Umur
1 ≤30 tahun 5 5,9 5 5,9 10 11,8
0,002
2 >30 tahun 66 77,6 9 10,6 75 88,2
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 10 11,8 1 1,2 11 12,9
0,479
2 Perempuan 61 71,8 13 15,3 74 87,1
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Pendidikan
1 Diploma 37 43,5 6 7,1 43 50,6
0,527
2 Sarjana 34 40,0 8 9,4 42 49,4
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Lama Bekerja
1 ≤10 tahun 26 20,6 12 14,1 38 44,7
0,001
2 >10 tahun 45 52,9 2 2,4 47 55,3
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Terlibat Dalam Tanggap Bencana
1 Ya 56 65,9 1 1,2 57 67,1
0,000
2 Tidak 15 17,6 13 15,3 28 32,9
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Pelatihan Manajemen Bencana
1 Ya 47 55,3 4 4,7 51 60,0 0,009
2 Tidak 24 28,2 10 11,8 34 40,0

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 193


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Pengetahuan
No Karakteristik Baik Kurang Jumlah P-Value
F % F % F %
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Termasuk dalam Tim Gerak Cepat
1 Ya 57 67,1 4 4,7 61 71,8
0,000
2 Tidak 14 16,4 10 11,8 24 28,2
Total 71 83,5 14 16,5 85 100,0
Sumber: Olah Data, 2021
Berdasarkan tabel menunjukkan dengan Manajemen Bencana berdasarkan
bahwa sebagian besar responden usia >30 pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas
tahun memiliki pengetahuan baik Silih Nara.
sebanyak 66 responden (77,6%). Hasil Berdasarkan keterlibatan dalam
analisis statistic diperoleh p-value sebesar tanggap bencana, sebagian besar
0,002, artinya ada hubungan usiadengan responden terlibat dalam tanggap bencana
Manajemen Bencana berdasarkan memiliki pengetahuan baik sebanyak
pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas 55responden (65,9%). Hasil analisis
Silih Nara. statistic diperoleh p-value sebesar 0,000,
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian artinya ada hubungan keterlibatan dalam
besar responden perempuan memiliki tanggap bencanadengan Manajemen
pengetahuan baik sebanyak 61 responden Bencana berdasarkan pengetahuan di
(71,8%). Hasil analisis statistic diperoleh Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara.
p-value sebesar 0,479, artinya tidak ada Berdasarkan pelatihan manajemen
hubungan jenis kelamin dengan bencana, sebagian besar responden tidak
Manajemen Bencana berdasarkan ikut dalam pelatihan manajemen bencana
pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas memiliki pengetahuan baik sebanyak 47
Silih Nara. responden (55,3%). Hasil analisis statistic
Berdasarkan pendidikan, sebagian diperoleh p-value sebesar 0,009, artinya
besar responden dengan pendidikan ada hubungan pelatihan dengan
diploma memiliki pengetahuan baik manajemen bencana berdasarkan
sebanyak 37 responden (43,5%). Hasil pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas
analisis statistic diperoleh p-value sebesar Silih Nara.
0,527, artinya tidak ada hubungan Berdasarkan termasuk dalam tim
pendidikan dengan Manajemen Bencana gerak cepat (TGC), sebagian besar
berdasarkan pengetahuan di Wilayah Kerja responden termasuk dalam tim gerak cepat
Puskesmas Silih Nara. memiliki pengetahuan baik sebanyak 57
Berdasarkan lama bekerja, sebagian responden (67,1%). Hasil analisis statistic
besar responden bekerja lebih dari 10 diperoleh p-value sebesar 0,000, artinya
tahun memiliki pengetahuan baik ada hubungan pelatihan dengan
sebanyak 45 responden (52,9%). Hasil manajemen bencana berdasarkan
analisis statistic diperoleh p-value sebesar pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas
0,001, artinya ada hubungan lama bekerja Silih Nara.

Hubungan Karakteristik Responden terhadap Sikap


Tabel 6. Distribusi Hubungan Karakteristik Responden dengan Sikap berdasarkan
Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan Puskesmas dalam Manajemen Bencana di Wilayah
Kerja Puskesmas Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah
Sikap
No Karakteristik Positif Negatif Jumlah P-Value
F % F % F %
Umur
0,121
1 ≤30 tahun 6 7,1 4 4,7 10 11,8

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 194


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Sikap
No Karakteristik Positif Negatif Jumlah P-Value
F % F % F %
2 >30 tahun 61 71,8 14 16,5 75 88,2
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 9 10,6 2 2,4 11 12,9
0,794
2 Perempuan 58 68,2 16 18,8 74 87,1
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Pendidikan
1 Diploma 29 34,1 14 16,5 43 50,6
0,009
2 Sarjana 38 44,7 4 4,7 42 49,4
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Lama Bekerja
1 ≤10 tahun 26 30,6 12 14,1 38 44,7
0,035
2 >10 tahun 41 48,2 6 7,1 47 55,3
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Terlibat Dalam Tanggap Bencana
1 Ya 54 63,5 3 3,5 57 67,1
0,000
2 Tidak 13 15,3 15 17,6 28 32,9
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Pelatihan Manajemen Bencana
1 Ya 45 52,9 6 7,1 51 60,0
0,009
2 Tidak 22 25,9 12 14,1 34 40,0
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Termasuk dalam Tim Gerak Cepat
1 Ya 58 68,2 3 3,5 61 71,8
0,000
2 Tidak 9 10,6 15 17,6 24 28,2
Total 67 78,8 18 21,2 85 100,0
Sumber: Olah Data, 2021
Berdasarkan tabel menunjukkan sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
bahwa sebagian besar responden usia >30 Nara.
tahun memiliki sikap positif sebanyak 61 Berdasarkan lama bekerja, sebagian
responden (71,8%). Hasil analisis statistic besar responden bekerja lebih dari 10
diperoleh p-value sebesar 0,121, artinya tahun memiliki sikap positif sebanyak 41
tidak ada hubungan usiadengan responden (48,2%). Hasil analisis statistic
manajemen bencana berdasarkan sikap di diperoleh p-value sebesar 0,035, artinya
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara. ada hubungan lama bekerja dengan
Berdasarkan jenis kelamin, sebagian manajemen bencana berdasarkan sikap di
besar responden perempuan memiliki Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara.
sikap positif sebanyak 58 responden Berdasarkan keterlibatan dalam
(68,2%). Hasil analisis statistic diperoleh tanggap bencana, sebagian besar
p-value sebesar 0,794, artinya tidak ada responden terlibat dalam tanggap bencana
hubungan jenis kelamin dengan memiliki sikap positif sebanyak 54
manajemen bencana berdasarkan sikap di responden (63,5%). Hasil analisis statistic
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara. diperoleh p-value sebesar 0,000, artinya
Berdasarkan pendidikan, sebagian ada hubungan keterlibatan dalam tanggap
besar responden dengan tingkat bencana dengan manajemen bencana
pendidikan sarjana memiliki sikap positif berdasarkan sikap di Wilayah Kerja
sebanyak 38 responden (44,7%). Hasil Puskesmas Silih Nara.
analisis statistic diperoleh p-value sebesar Berdasarkan pelatihan manajemen
0,009, artinya ada hubungan pendidikan bencana, sebagian besar responden tidak
dengan manajemen bencana berdasarkan ikut dalam pelatihan manajemen bencana
memiliki sikap positif sebanyak

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 195


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
45responden (52,9%). Hasil analisis responden termasuk dalam tim gerak cepat
statistic diperoleh p-value sebesar 0,009, memiliki sikap positif sebanyak 58
artinya ada hubungan pelatihan dengan responden (68,2%). Hasil analisis statistic
manajemen bencana berdasarkan sikap di diperoleh p-value sebesar 0,000, artinya
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara. ada hubungan pelatihan dengan
Berdasarkan termasuk dalam tim manajemen bencana berdasarkan sikap di
gerak cepat (TGC), sebagian besar Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara.

Hubungan Karakteristik Responden terhadap Praktek/Pengalaman Sebelumnya

Tabel 7. Distribusi Hubungan Karakteristik Responden dengan Praktek/Pengalaman


Sebelumnya berdasarkan Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan Puskesmas dalam
Manajemen Bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Kabupaten Aceh
Tengah
Praktek/Pengalaman Sebelumnya
No Karakteristik Baik Kurang Jumlah P-Value
F % F % F %
Umur
1 ≤30 tahun 3 3,5 7 8,2 10 11,8
0,004
2 >30 tahun 27 31,8 48 56,5 75 88,2
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0
Jenis Kelamin
1 Laki-laki 4 4,7 7 8,2 11 12,9
0,937
2 Perempuan 26 30,6 48 56,5 74 87,1
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0

Pendidikan
1 Diploma 4 4,7 39 45,9 43 50,6
0,000
2 Sarjana 26 30,6 16 18,8 42 49,4
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0
Lama Bekerja
1 ≤10 tahun 9 10,6 29 34,1 38 44,7
0,044
2 >10 tahun 21 24,7 26 30,6 47 55,3
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0
Terlibat Dalam Tanggap Bencana
1 Ya 25 29,4 32 37,6 57 67,1
0,018
2 Tidak 5 5,9 23 27,1 28 32,9
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0
Pelatihan Manajemen Bencana
1 Ya 28 32,9 23 27,1 51 60,0
0,000
2 Tidak 2 2,4 32 37,6 34 50,0
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0
Termasuk dalam Tim Gerak Cepat
1 Ya 27 31,8 34 40,0 61 71,8
0,006
2 Tidak 3 3,5 21 24,7 24 28,2
Total 30 35,3 55 64,7 85 100,0
Sumber: Olah Data, 2021
Berdasarkan tabel menunjukkan sebelumnya di Wilayah Kerja Puskesmas
bahwa sebagian besar responden usia >30 Silih Nara.
tahun memiliki praktek/pengalaman Berdasarkan jenis kelamin, sebagian
sebelumnya tergolong kurang sebanyak 48 besar responden perempuan
responden (56,5%). Hasil analisis statistic memilikipraktek/pengalaman sebelumnya
diperoleh p-value sebesar 0,004, artinya tergolong kurang sebanyak 48 responden
ada hubungan usiadengan manajemen (56,5%). Hasil analisis statistic diperoleh
bencana berdasarkan praktek/pengalaman p-value sebesar 0,450, artinya tidak ada

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 196


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
hubungan jenis kelamin dengan Berdasarkan termasuk dalam tim
manajemen bencana berdasarkan gerak cepat (TGC), sebagian besar
praktek/pengalaman sebelumnya di responden termasuk dalam tim gerak cepat
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara. memiliki praktek/pengalaman sebelumnya
Berdasarkan pendidikan, sebagian tergolong kurang sebanyak 34 responden
besar responden dengan tingkat (40,0%). Hasil analisis statistic diperoleh
pendidikan diploma memiliki p-value sebesar 0,000, artinya ada
praktek/pengalaman sebelumnya tergolong hubungan pelatihan dengan manajemen
kurang sebanyak 39 responden (45,9%). bencana berdasarkan sikap di Wilayah
Hasil analisis statistic diperoleh p-value Kerja Puskesmas Silih Nara.
sebesar 0,000, artinya ada hubungan
pendidikan dengan manajemen bencana PEMBAHASAN
berdasarkan praktek/pengalaman
sebelumnya di Wilayah Kerja Puskesmas Hubungan Umur dengan Kesiapsiagaan
Silih Nara. Petugas Kesehatan dalam Manajemen
Berdasarkan lama bekerja, sebagian Bencana (Pengetahuan, Sikap, Praktek)
besar responden bekerja lebih dari kurang di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
dari 10 tahun memiliki Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas
praktek/pengalaman sebelumnya tergolong kesehatan puskesmas dalam manajemen
kurang sebanyak 29 responden (34,1%). bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
Hasil analisis statistik diperoleh p-value Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan
sebesar 0,119, artinya tidak ada hubungan umur menunjukkan bahwa sebagian besar
lama bekerja dengan manajemen bencana petugas kesehatan usia lebih dari 30 tahun.
berdasarkan praktek/pengalaman
sebelumnya di Wilayah Kerja Puskesmas Hasil analisis statistic menunjukkan
Silih Nara. bahwa ada hubungan umur dengan
Berdasarkan keterlibatan dalam kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam
tanggap bencana, sebagian besar manajemen berdasarkan pengetahuan dan
responden terlibat dalam tanggap bencana sikap, sedangkan berdasarkan
memiliki praktek/pengalaman sebelumnya praktek/pengalaman sebelumnya tidak
tergolong kurang sebanyak 32 responden memiliki hubungan di Wilayah Kerja
(37,6%). Hasil analisis statistic diperoleh Puskesmas Silih Nara Kabupaten Aceh
p-value sebesar 0,007, artinya ada Tengah.
hubungan keterlibatan dalam tanggap Hasil penelitian ini tidak sejalan
bencana dengan manajemen bencana dengan penelitian yang dilakukan (Bakri et
berdasarkan praktek/pengalaman al., 2020) yang menyatakan umur dengan
sebelumnya di Wilayah Kerja Puskesmas kesiapsiagaan ternyata tidak menunjukkan
Silih Nara. adanya perbedaan yang bermakna proporsi
Berdasarkan pelatihan manajemen kesiapsiagaan menurut kelompok umur.
bencana, sebagian besar responden tidak Faktor usia merupakan variabel dari
ikut dalam pelatihan manajemen bencana individu yang pada dasarnya semakin
memiliki praktek/pengalaman sebelumnya bertambah usia seseorang akan semakin
tergolong kurang sebanyak 32 responden bertambah kedewasaannya dan semakin
(37,6%). Hasil analisis statistic diperoleh banyak menyerap informasi yang akan
p-value sebesar 0,016, artinya ada mempengaruhi produktivitasnya. (Bakri et
hubungan pelatihan dengan manajemen al., 2020)
bencana berdasarkan praktek/pengalaman
sebelumnya di Wilayah Kerja Puskesmas Hubungan Jenis Kelamin dengan
Silih Nara. Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan
dalam Manajemen Bencana

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 197


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
(Pengetahuan, Sikap, Praktek) di praktek/pengalaman sebelumnya di
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas Kabupaten Aceh Tengah.
kesehatan puskesmas dalam manajemen Hasil penelitian ini sejalan dengan
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih penelitian yang dilakukan (Djafri &
Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan Nofrianti, 2013) bahwa ada hubungan
jenis kelamin menunjukkan bahwa pendidikan dengan kesiapsiagaan kepala
sebagian besar petugas kesehatan adalah keluarga dalam menghadapi gempa dan
perempuan.Hasil analisis statistic tsunami di Kota Padang tahun 2013.
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
jenis kelamin dengan kesiapsiagaan Hubungan Lama Bekerja dengan
petugas kesehatan dalam manajemen Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan
berdasarkan pengetahuan,sikap dan dalam Manajemen Bencana
praktek/pengalaman sebelumnya di (Pengetahuan, Sikap, Praktek) di
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Kabupaten Aceh Tengah. Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas
Hasil penelitian ini sejalan dengan kesehatan puskesmas dalam manajemen
penelitian yang dilakukan (Bakri et al., bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
2020) yang menyatakan tidak Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan
menunjukkan adanya perbedaan yang lama bekerja menunjukkan bahwa
bermakna proporsi kesiapsiagaan menurut sebagian besar petugas kesehatan sudah
kelompok jenis kelamin. Perempuan lebih bekerja lebih dari 10 tahun.Hasil analisis
bersedia untuk mematuhi wewenang dan statistic menunjukkan bahwa ada
laki-laki lebih agresif dan lebih besar hubungan lama bekerja dengan
kemungkinannya dari perempuan dalam kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam
memiliki pengharapan untuk sukses, tetapi manajemen berdasarkan pengetahuan
perbedaan ini kecil adanya, artinya bahwa sedangkan berdasarkan sikap dan
tidak ada perbedaan berarti dalam praktek/pengalaman sebelumnya tidak ada
produktivitas pekerjaan antara laki-laki hubungan dengan kesiapsiagaan petugas
dan perempuan. kesehatan dalam manajemen bencana di
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Hubungan Pendidikan dengan Kabupaten Aceh Tengah.
Kesiapsiagaan Petugas Kesehatan Hasil penelitian ini sejalan dengan
dalam Manajemen Bencana penelitian yang dilakukan (Bakri et al.,
(Pengetahuan, Sikap, Praktek) di 2020) bahwa tidak menunjukkan adanya
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara perbedaan yang bermakna proporsi
Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas kesiapsiagaan menurut faktor lama
kesehatan puskesmas dalam manajemen pengalaman kerja tidak bermakna secara
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih statistic berdasarkan sikap dan
Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan praktek/pengalaman sebelumnya.
pendidikan menunjukkan bahwa antara Sedangkan berdasarkan pengetahuan ada
pendidikan Diploma dan Sarjana beda hubungan kesiapsiagaan petugas kesehatan
tipis, yaitu petugas kesehatan dengan dengan manajemen bencana. Hal ini bisa
pendidikan Diploma lebih banyak sedikit saja terjadi mengingat pengalaman kerja
dibandingkan petugas kesehatan dengan keseluruhan petugas kesehatan lebih
pendidikan Sarjana. Hasil analisis statistic berperan secara dominan dalam
menunjukkan bahwa ada hubungan mendukung kesiapsiagaan petugas
pendidikan dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan.Tetapi bukan berarti bahwa
kesehatan dalam manajemen berdasarkan pengalaman yang telah dimiliki oleh
pengetahuan, sikap dan petugas selalu dapat dipergunakan untuk

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 198


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
melaksanakan tugas.Hal ini karena selalu dalam upaya pengurangan resiko bencana
dipengaruhi oleh perubahan-perubahan harus disiapkan dengan disaster plan yang
dan perkembangan yang selalu terjadi. didukung dengan peran serta perawat
dalam manajemen bencana.(Huriah &
Hubungan Keterlibatan dalam Tanggap Farida, 2010)
Bencana dengan Kesiapsiagaan Petugas Kesiapsiagaan dari pemerintah
Kesehatan dalam Manajemen Bencana diantaranya yaitu kesiapsiagaan petugas
(Pengetahuan, Sikap, Praktek) di kesehatan di Puskesmas.Karena perawat di
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Puskesmas merupakan ujung tombak
Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas dalam pelayanan kesehatan di wilayah
kesehatan puskesmas dalam manajemen kerjanya yang memainkan peran penting
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih dalam kesiapsiagaan bencana seperti
Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan mendidik masyarakat untuk mengurangi
keterlibatan dalam tanggap bencana kerentanan dan bekerja saat tanggap
menunjukkan bahwa sebagian besar darurat bencana.(Martono at al, 2019) dan
petugas kesehatan terlibat dalam tanggap petugas Kesehatan merupakan kelompok
bencana.Hasil analisis statistic terbesar dan sering berada dalam garis
menunjukkan bahwa ada hubungan terdepan manajemen bencana.Oleh karena
keterlibatan dalam tanggap bencana itu perawat harus di lengkapi dengan
dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan pengetahuan dan keterampilan yang
dalam manajemen berdasarkan memadai untuk menanggapi bencana
pengetahuan, sikap dan (Achora & Kamanyire, 2016).
praktek/pengalaman sebelumnya di
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Hubungan Pelatihan Manajemen
Kabupaten Aceh Tengah. Bencana dengan Kesiapsiagaan Petugas
Hasil penelitian ini sejalan dengan Kesehatan dalam Manajemen Bencana
penelitian yang dilakukan (Tatuil et al., (Pengetahuan, Sikap, Praktek) di
2017) yang menyatakan peran tenaga Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
kesehatan dalam kesiapsiagaan bencana Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas
banjir sudah tanggap dalam menyikapi kesehatan puskesmas dalam manajemen
tanda-tanda akan terjadinya banjir bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
sehingga mereka sudah dari awal Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan
memperingati warga yang tinggal di pelatihan manajemen bencana
daerah pinggiran sungai untuk mengungsi menunjukkan bahwa sebagian besar
dan membantu memberikan pelayanan petugas kesehatan mengatakan tidak
kesehatan terhadap korban ketika bencana dilakukan pelatihan manajemen bencana di
tidak dapat dihindari sesuai dengan Puskesmas SIlih Nara.Hasil analisis
kompetensi mereka. statistic menunjukkan bahwa ada
Dalam penelitian ini, masih ada hubungan pelatihan manajemen bencana
petugas kesehatan tidak terlibat dalam dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan
tanggap bencana, dikarenakan belum dalam manajemen berdasarkan sikap dan
adanya persiapan dari pihak institusi dalam praktek/pengalaman sebelumnya,
persiapan bencana. Meskipun tidak seluruh sedangkan berdasarkan pengetahuan tidak
partisipan dibekali pelatihan penanganan ada di Wilayah Kerja Puskesmas Silih
kegawatdaruratan, olek karena tidak Nara Kabupaten Aceh Tengah.
adanya perencanaan bencana pada Hasil penelitian ini sejalan dengan
masyarakat akan menjadi faktor penelitian yang dilakukan (Winoto &
penghambat kesiapan perawat dalam Zahroh, 2020) yang menyatakan bahwa
merespon bencana. Puskesmas sebagai ada pengaruh sosialisasi kesiapsiagaan
pusat layanan kesehatan pada tingkat dasar bencana melalui metode simulasi terhadap

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 199


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
peningkatan ketrampilan dalam Menurut asumsi peneliti, peningkatan
mengahadapi bencana pada mahasiswa teknologi informasi melalui internet
siaga bencana UNUSA. mempengaruhi pengetahuan umum
Pelatihan merupakan proses responden terkait manajemen bencana,
pengembangan untuk meningkatkan sehingga walaupun sebagian besar
kualitas sumber daya manusia, karena responden tidak pernah mengikuti
melalui pelatihan, technical skill, human pelatihan tentang manajemen bencana,
skill, dan managerial skillnya akan responden sudah mengetahui tentang
semakin baik. (Bakri et al., 2020) dasar-dasar pengetahuan yang harus
Pelatihan simulasi kebencanaan dapat diketahui tenaga kesehatan dalam
meningkatkan pengetahuan dan manajemen bencana.Salah satu contohnya
ketrampilan mereka tentang prosedur adalah ketersediaan informasi dari
kebencanaan sehingga mereka lebih Kementerian Komunikasi dan Informatika
percaya diri dalam memberikan (Kemenkominfo) RI tentang berbagai
melakukan upaya siap siaga bencana informasi terbaru terkait penanganan
sesuai tindakan yang benar dan bencana yang terjadi di Indonesia yang
tepat.Dengan pengetahuan dan dapat diakses dengan mudah melalui situs
ketrampilan yang dimiliki petugas internet. Hal ini terkait dengan respon
kesehatan maka dapat mencegah kematian tanggap bencana harus melibatkan
dan cedera lebih lanjut. Kementerian Kesehatan Indonesia dengan
melibatkan sistem pelayanan kesehatan
Hubungan Termasuk dalam Tim Gerak swastayang lain.Hal ini merupakan bentuk
Cepat (TGC) dengan Kesiapsiagaan perkembangan kondisi telekomunikasi
Petugas Kesehatan dalam Manajemen untuk penanganan bencana di Indonesia
Bencana (Pengetahuan, Sikap, Praktek) yang tentunya sangat bermanfaat terutama
di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara dalam menghadapi situasi krisis saat
Hasil penelitian kesiapsiagaan petugas bencana terjadi.
kesehatan puskesmas dalam manajemen
bencana di Wilayah Kerja Puskesmas Silih KESIMPULAN
Nara Kabupaten Aceh Tengah berdasarkan
termasuk dalam tim gerak cepat (TGC) Ada hubungan umur dengan
menunjukkan bahwa sebagian besar kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam
petugas kesehatan termasuk dalam tim manajemen berdasarkan pengetahuan dan
gerak cepat pada saat terjadi bencana di sikap, sedangkan berdasarkan
Kabupaten Aceh Tengah. Hasil analisis praktek/pengalaman sebelumnya tidak
statistic menunjukkan bahwa ada memiliki hubungan di Wilayah Kerja
hubungan termasuk dalam tim gerak cepat Puskesmas Silih Nara Kabupaten Aceh
(TGC) dengan kesiapsiagaan petugas Tengah. Tidak ada hubungan jenis kelamin
kesehatan dalam manajemen berdasarkan dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan
pengetahuan, sikap dan dalam manajemen berdasarkan
praktek/pengalaman sebelumnya di pengetahuan, sikap dan
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara praktek/pengalaman sebelumnya di
Kabupaten Aceh Tengah. Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Hasil penelitian ini tidak sejalan Kabupaten Aceh Tengah. Ada hubungan
dengan penelitian yang dilakukan pendidikan dengan kesiapsiagaan petugas
(Susilawati, 2018) yang menyatakan kesehatan dalam manajemen berdasarkan
keterlibatan responden dalam Tim Gerak pengetahuan, sikap dan
Cepat (TGC) tidak menunjukkan adanya praktek/pengalaman sebelumnya di
hubungan dengan pengetahuannya. Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara
Kabupaten Aceh Tengah.

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 200


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Ada hubungan lama bekerja dengan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam Edisi Tahun 2017.
manajemen berdasarkan pengetahuan Agus Wibowo. (2020). Update:
sedangkan berdasarkan sikap dan Rekapitulasi Data Bencana di
praktek/pengalaman sebelumnya tidak ada Indonesia per 21 Januari 2020.
hubungan dengan kesiapsiagaan petugas Kepala Pusat Data Informasi dan
kesehatan dalam manajemen bencana di Komunikasi Kebencanaan
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara BNPB.https://bnpb.go.id/berita/upda
Kabupaten Aceh Tengah. Ada hubungan te-rekapitulasi-data-bencana-di-
keterlibatan dalam tanggap bencana indonesia-per-21-januari-2020,
dengan kesiapsiagaan petugas kesehatan diakses 26 Februari 2021, pukul
dalam manajemen berdasarkan 12.33 Wib
pengetahuan, sikap dan Arsi Susilawati, Ferry Efendi and Setho
praktek/pengalaman sebelumnya di Hadisuyatmana.(2019). Gambaran
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Kesiapan Tenaga Kesehatan dalam
Kabupaten Aceh Tengah. Ada hubungan Manajemen Bencana di Puskesmas
pelatihan manajemen bencana dengan Wilayah Rawan Bencana
kesiapsiagaan petugas kesehatan dalam (Description Preparedness of Health
manajemen berdasarkan sikap dan Workers in Disaster Management in
praktek/pengalaman sebelumnya, Public Health Center Disaster
sedangkan berdasarkan pengetahuan tidak Vulnerable Area).Indonesian
ada di Wilayah Kerja Puskesmas Silih Journal Of Community Health
Nara Kabupaten Aceh Tengah. Ada Nursing. Volume 4 No 1 Februari
hubungan termasuk dalam tim gerak cepat 2019
(TGC) dengan kesiapsiagaan petugas Azwar, S. (2011). Penyusunan Skala
kesehatan dalam manajemen berdasarkan Psikologi. Yogyakarta : Pustaka
pengetahuan, sikap dan Pelajar.
praktek/pengalaman sebelumnya di BNPB. (2017). Buku Pedoman Latihan
Wilayah Kerja Puskesmas Silih Nara Kesiapsiagaan Bencana:
Kabupaten Aceh Tengah. Membangun Kesadaran,
Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan
UCAPAN TERIMA KASIH dalam Menghadapi Bencana. Edisi
Cetak II (Revisi), April 2017.
Peneliti mengucapkan terima kasih Direktorat Kesiapsiagaan Deputi
kepada Bapak/Ibu Kepala Puskesmas Bidang Pencegahan dan
wilayah kerja Puskesmas Silih Nara Kesiapsiagaan Badan Nasional
Kabupaten Aceh dan seluruh tenaga Penanggulangan Bencana.
kesehatan yang telah banyak membantu BNPB. (2017). Buku Saku: Tanggap
dalam penelitian ini dan sudah bersedia Tangkas Menghadapi Bencana. Edisi
menjadi narasumber dari penelitian ini. 2017.
BNPB. (2018). Panduan Kesiapsiagaan
DAFTAR PUSTAKA Bencana untuk Keluarga.
Deny Hidayati, Widayatun, Puji Hartana,
Achmad Husein, Aidil Onasis. (2017). Triyono,Titik Kusumawati. (2017).
Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan: Panduan Mengukur Tingkat
Manajemen Bencana. Kemenkes RI. Kesiapsiagaan Masyarakat Dan
Pusat Pendidikan Sumber Daya Komunitas Sekolah
Manusia Kesehatan. Badan Depkes, RI. (2007). Pedoman Teknis
Pengembangan dan Pemberdayaan. Penanggulangan Krisis Kesehatan
Akibat Bencana (Mengacu pada

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 201


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Standar Internasional): Panduan bagi Kecamatan Manggala Kota
Petugas Kesehatan yang Bekerja Makassar Tahun 2019 (Health
dalam Penanganan Krisis Kesehatan Workers Public Health Center
akibat Bencana di Indonesia. Preparedness Factors In Flood
Dhyani Ayu Perwiraningrum, Rahmat Disaster Management In Manggala
Hidayat, Fatwa Sari Tetra Dewi. District Makassar City In 2019).
(2016). Kesiapsiagaan masyarakat Media Kesehatan Politeknik
Afdeling Gunung Pasang dalam Kesehatan Makassar.Vol. XV No. 1,
Menghadapi Bencana Banjir Juni 2020.ISSN : 1907-8153 (Print)
Bandang. Berita Kedokteran ISSN : 2549-0567 (Online)
Masyarakat (BKM Journal of Ichwan Muis, Khairil Anwar. (2018).
Community Medicine and Public Model Kesiapsiagaan Masyarakat
Health) Volume 32 Nomor 2 dalam Pengurangan Risiko Bencana
Halaman 59-66 Tanah Longsor di Desa Tugumukti,
Didik Agus. (2005). Bencana Alam, Kecamatan Cisarua Kabupaten
Bencana Teknologi, Racun Dan Bandung Barat.Asian Social Work
Polusi Udara; Sebuah Tinlauan Journal, Volume 3, Issue 4, (page 19
Psikologi Lingkungan. Buletin - 30), 2018.e-ISSN : 0128-1577
Psikologi, Volume 13, No.1, Juni Ida Yunari Ristiani. (2020). Manajemen
2005 ISSN : 0854 – 7108. Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi
Dodon. (2013). Indikator dan Perilaku Potensi Bencana Di Kabupaten
Kesiapsiagaan Masyarakat di Sumedang. Jurnal Pemerintahan dan
Permukiman Padat Penduduk dalam Keamanan Publik (JP dan KP). Vol.
Antisipasi Berbagai Fase Bencana 2, No. 2, Agustus 2020, 126-138
Banjir. Jurnal Perenanaan Wilayah ISSN 2686-1836 (Print), ISSN 2716-
dan Kota.Vol. 24 No.2, Agustus 0742 (Online).
2013. Imas Masturoh dan Nauri Anggita. (2018).
Endah Puspo Rini. (2017). Tingkat Bahan Ajar Rekam Medis dan
Pemahaman Kesiapsiagaan Kepala Informasi Kesehatan (RMIK):
Keluarga Dalam Menghadapi Metodologi Penelitian Kesehatan.
Bencana Gempa Bumi Di Dusun Cetakan pertama, Agustus
Potrobayan Desa Srihardono 2018.Kemenkes. RI. Pusat
Kecamatan Pundong Kabupaten Pendidikan Sumber Daya Manusia
Bantul. Ringkasan Skripsi. Program Kesehatan. Badan Pengembangan
Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Pemberdayaan. Sumber Daya
Sosial Fakultas Ilmu Sosial Manusia Kesehatan. Edisi Tahun
Universitas Negeri Yogyakarta. 2017 2018.
Heri Sutrisno. 2013. Kesiapsiagaan Kepmenkes RI No.
Masyarakat Dalam Menghadapi 066/Menkes/SK/11/2006 Tanggal 1
Bencana Gempabumi Di Desa Pebruari 2006 tentang Pedoman
Muruh Kecamatan Gantiwarno Manajemen Sumber Daya Manusia
Kabupaten Klaten. Artikel Publikasi. (SDM) Kesehatan dalam
Program Studi Pendidikan Geografi Penanggulangan Bencana.
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Kepmenkes RI. (2011). Pedoman Teknis
Pendidikan Universitas Penanggulangan Krisis Kesehatan
Muhammadiyah Surakarta Akibat Bencana (Mengacu pada
Herman Bakri, Syafri K. Arif, Hisbullah. Standar Internasional). Edisi Revisi.
(2020). Kesiapsiagaan Tenaga Pusat Penanggulangan Krisis
Kesehatan Puskesmas Dalam Kesehatan.
Penanggulangan Bencana Banjir Di

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 202


Volume 6, Nomor 1, April 2022 ISSN 2623-1581 (Online)
ISSN 2623-1573 (Print)
Lampiran Qanun RPJM Aceh Tengah Pusat Krisis Kesehatan Kementerian
2012-2017 Kesehatan Republik Indonesia.
Malayu, S. .H. (2007).Manajemen Sumber (2015). Modul Peningkatan
Daya Manusia.Cetakan 9. Jakarta: Kapasitas Petugas Kesehatan dalam
PT. Bumi Aksara. Pengurangan Risiko Bencana
Malayu, SH. (2003).Organisasi dan (Internasional International
Motivasi Dasar Peningkatan Training Consortium on Disaster
Produktivitas.Jakarta: Bumi Aksara., Risk Reduction)
N. (2018). Pengetahuan dan Purnama, S. G. (2017). Modul Manajemen
Manajemen Bencana. Bencana. Fakultas Kedokteran
Menteri Kesehatan RI. (2006). Keputusan Universitas Udayana, 1–89.
Menteri Kesehatan RI Tuti Mahdalena, Sudibyaktog, Luthfo
No.066/MENKES/SK/11/2006 Muta'ali. (2017). Analisis
Tentang Pedoman Manajemen Kesiapsiagaan Puskesmas dalam
Sumber Daya Manusia (SDM) Penanggulangan Bencana Banjir di
Kesehatan Dalam. Penanggulangan Kota Jambi, Provinsi Jambi Kasus
Bencana. Tahun 2013.Tesis.
Notoatmodjo, S. (2003).Pendidikan dan Wawan, A. and M, D. (2010).Teori &
Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Pengukuhan Pengetahuan, Sikap
Cipta. Notoatmodjo, S. (2007) dan Perilaku Manusia.Yogyakarta:
Promosi Kesehatan dan Ilmu Nuha Medika
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Wayan Citra Wulan Sucipta Putri, Putu
Notoatmodjo, S. (2010).Rmu Perilaku Cintya Denny Yuliyatni, Putu
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Aryani, Komang Ayu Kartika Sari,
Nur Romdhlon. (2017). 10 Bencana Alam Sagung Sawitri. (2017). Dasar-dasar
Dunia Yang Paling Besar & Pusat Kesehatan Masyarakat
Mengerikan Sepanjang Sejarah: (Puskesmas). Modul Pembekalan
Korban Jiwanya Sangat Banyak Dan Manajemen dan Program
Memberikan Trauma Mendalam. Puskemas.Kepaniteraan Kinik
https://www.brilio.net/duh/10- Madya (KKM). Bagian Ilmu
bencana-alam-dunia-yang-paling- Kedokteran Komunitas Ilmu
besar-mengerikan-sepanjang- Kedokteran Pencegahan Program
sejarah-170714t.html, diakses 26 Studi Pendidikan Dokter, Fakultas
Februari 2021, pukul 13.17 Wib. Kedokteran, Universitas Udayana
Nursalam.(2017). Metodologi Penelitian Juni, 2017
Ilmu Keperawatan: Pendekatan Widayatun dan Zainal Fatoni. (2013).
Praktis Edisi 4. 4th edn. Jakarta: Permasalahan Kesehatan Dalam
Salemba Medika. Kondisi Bencana: Peran Petugas
Nursalam.(2017). Metodologi Penelitian Kesehatan Dan Partisipasi
Ilmu Keperawatan: Pendekatan Masyarakat. Jurnal Kependudukan
Praktis Edisi 4. 4th edn. Jakarta: Indonesia. Vol. 8 No.1 Tahun 2013
Salemba Medika. (ISSN 1907-2902)
Priambodo, Arie. (2009). Panduan Praktis Yayasan IDEP. (2007). Penanggulangan
Menghadapi Bencana. Yogyakarta: Bencana Berbasis Masyarakat.
Kanisius Yayasan IDEP - Ubud, UNESCO –
Jakarta

PREPOTIF Jurnal Kesehatan Masyarakat Page 203

You might also like